237
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH
DI KELURAHAN KOYA, KECAMATAN TONDANO SELATAN
Alvio G. Onibala
Mex L. Sondakh
Rine Kaunang
Juliana Mandei
ABSRACT
This study aims to determine the
influence of the use of production factors on rice
farming production. This research was conducted in Urban Village of Koya, Sub-district of
South Tondano, Minahasa District by using primary data and secondary data. Sampling in this
research was done by using Simple Random Sampling method with 60 farmers as respondents.
The variables measured in this research are production, land area, amount of labor, amount of
phonska fertilizer, amount of urea fertilizer, number of seeds and amount of pesticide. The data
analysis used is Cobb Douglas model regression analysis to see the influence of each factor of
production on the produced production. Simultaneously variable of land area, seed, urea
fertilizer, phonska fertilizer, pesticide and labor have an effect on rice field production in Koya.
Individual variables of land area, urea seed and fertilizer have a significant effect on rice
production.
Keywords: analysis, factors, rice field, Koya Urban Village, South Tondano Sub-district,
Minahasa District
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi terhadap hasil
produksi pada usahatani padi sawah. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Koya Kecamatan
Tondano Selatan dengan menggunakan data primer dan sekunder. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan metode s
imple random sampling
dengan 60 petani sebagai
responden. Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu produksi, luas lahan, jumlah tenaga
kerja, jumlah pupuk phonska, jumlah pupuk urea, jumlah benih dan jumlah pestisida. Analisis
data yang digunakan yakni analisis regresi model Cobb Douglas untuk melihat pengaruh
masing-masing faktor produksi terhadap hasil produksi yang dihasilkan. Secara serentak variabel luas
lahan, benih, pupuk urea, pupuk phonska, pestisida dan tenaga kerja berpengaruh terhadap
produksi padi sawah di Kelurahan Koya. Secara individu variabel luas lahan, benih dan pupuk
urea berpengaruh signifikan terhadap produksi padi.
Kata kunci: analisis, faktor-faktor, padi sawah, Kelurahan Koya, Kecamatan Tondano Selatan,
Kabupaten Minahasa
238
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di Indonesia, sektor pertanian berperan
penting dalam pembangunan dan perekonomian
nasional. Sebagian besar penduduk Indonesia
bermata pencaharian sebagai petani. Peranan
sektor pertanian sangatlah penting yaitu sebagai
penyedia bahan pangan, penyedia bahan baku
bagi industri-industri, penyedia kesempatan
berusaha, serta merupakan sumber pendapatan
bagi para petani. Salah satu komoditas pertanian
yang sangat dibutuhkan masyrakat adalah padi.
Padi merupakan komoditi penghasil beras yang
menjadi tanaman pangan utama bagi penduduk
Indonesia. Beberapa alasan penting perlu
ditingkatkan produksi padi secara keberlanjutan
yaitu beras merupakan bahan pangan pokok
bagi
masyarakat
Indonesia,
merupakan
komoditas penting umtuk menjaga ketahanan
pangan, usaha tani padi sudah merupakan
bagian hidup dari petani Indonesia sehingga
menciptakan lapangan kerja yang besar dan
kontribusi dari usaha tani padi terhadap
pendapatan
rumah
tangga
cukup
besar
(Hamdan, 2013). Indonesia merupakan salah
satu negara konsumen beras terbesar di dunia.
Semakin
meningkatnya
jumlah
penduduk
berarti kebutuhan pangan juga akan semakin
meningkat
(Srirande,
2012).
Dengan
bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke
tahun
maka,
berbagai
upaya
dilakukan
pemerintah untuk meningkatkan produktivitas
pangan khususnya beras dalam hal memenuhi
kebutuhan penduduk. Peningkatan produksi
inilah yang menjadi target dan tujuan kegiatan
pertanian (Pongoh, 2014)
Usahatani merupakan kegiatan mengusahakan faktor-faktor produksi berupa lahan, tenaga kerja, dan modal sehingga memberikan hasil yang maksimal. Penggunaan faktor produksi dan penerapan teknologi memegang peranan penting. Penggunaan faktor produksi dan penerapan teknologi yang kurang tepat akan mengakibatkan rendahnya produksi dan tingginya biaya usahatani. Dalam usahatani, produk yang dihasilkan akan baik apabila faktor produksi yang ada dimanfaatkan secara efisien
(Zulkifli, 2009). Salah satu kecamatan di Kabupaten Minahasa yang menjadi daerah penghasil padi adalah Kecamatan Tondano
Selatan. Dari delapan Kelurahan yang ada di
Kecamatan Tondano Selatan, hanya satu
Kelurahan yang tidak memproduksi padi
yaitu Kelurahan Maesa Unima. Berikut data
luas panen, indeks panen, produktivitas dan
jumlah produksi padi sawah di kecamatan
tondano selatan disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Data Luas Panen, Indeks Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Sawah di Kecamatan Tondano Selatan Tahun 2014
No Kelurahan Luas Panen (Ha) Indeks Panen Produksi (Ton) Produktivitas (Ton/Ha) 1 Tataaran II 10 2 54 5,4 2 Tataaran I 204 2 1101,8 5,4 3 Koya 270 2 1512 5,6 4 Maesa Unima - - - - 5 Tounsaru 104 2 582,4 5,6 6 Tataaran Patar 38 2 205,2 5,4 7 Paleloan 1 1 5,4 5,4 8 Urongob 1 1 5,4 5,4
Sumber : BP3K, Kecamatan Tondano Selatan, 2014
Tabel 1 menunjukan bahwa kelurahan
Koya merupakan penghasil padi terbesar di
Kecamatan Tondano Selatan dengan luas
lahan panen sebesar 270 ha dan produksi
1512 ton. Hal ini menunjukan bahwa di
Kelurahan Koya padi sawah menjadi salah
satu pilihan bagi petani untuk bercocok tanam
demi
meningkatkan
pendapatan
dan
kesejahteraan
keluarga
petani.
Untuk
mendapatkan keuntungan dan produksi yang
maksimal, maka petani harus mengetahui
faktor-faktor
apa
yang
mempengaruhi
produksi agar supaya mendapat hasil yang
maksimal. Karena itu perlu dilakukan
penelitian tentang analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi padi sawah.
239
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
yang
menjadi
rumusan
masalah
dalam
penelitian ini adalah bagaimana pengaruh
penggunaan
faktor-faktor
produksi
pada
usahatani padi sawah di Kelurahan Koya ?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani padi sawah di Kelurahan Koya.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi kepada petani padi sawah di daerah penelitian agar dapat mengolah usahatani dengan menggunakan faktor produksi secara tepat demi meningkatkan produksi padi dan pendapatan keluarga, juga sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya.
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama
3 bulan dari bulan april sampai bulan juni 2015
mulai dari persiapan pengambilan data sampai
pada penyusunan laporan hasil penelitian.
Penelitian ini berlokasi di Kelurahan Koya
Kecamatan Tondano Selatan.
Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer
dan sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh secara langsung dari petani untuk
mendapatkan data yang diperlukan, melalui
interview (wawancara) dan kuesioner dan data
sekunder adalah data-data yang didapat dari
sumber lain yang berfungsi sebagai data
pendukung, yaitu dari buku-buku ataupun
hasil-hasil laporan penelitian yang pernah dilakukan
dan data dari dinas pertanian maupun
instansi-instansi terkait di kabupaten minahasa.
Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian
ini dilakukan dengan metode.
Simple Random
Sampling
. Jumlah populasi petani padi sawah di
daerah
penelitian
sebanyak
210
petani.
Pengambilan sampel sebanyak 30% dari jumlah
populasi yakni 60 petani padi sawah.
Konsep Pengukuan Variabel
Variabel-variabel yang diukur dalam
penelitian ini adalah:
1.
Produksi (kg/musim tanam) : Padi yang
dihasilkan dalam satu kali musim tanam.
2.
Luas lahan (Ha) : Lahan yang ditanami padi.
3.
Jumlah Tenaga Kerja (HOK) : Jumlah tenaga
kerja yang digunakan dalam satu kali musim
tanam (setara hari kerja pria).
4.
Jumlah Pupuk Urea (kg) : Jumlah pupuk yang
digunakan dalam satu kali musim tanam.
5.
Jumlah Pupuk Phonska (kg) : Jumlah pupuk
yang digunakan dalam satu kali musim
tanam.
6.
Jumlah benih (kg) : Jumlah benih yang
digunakan dalam satu kali musim tanam.
7.
Jumlah Pestisida (ltr) : Jumlah pestisida yang
digunakan dalam satu kali musim tanam.
Analisis Data
Data dianalisis menggunakan analisis regresi model Cobb Douglas untuk melihat pengaruh masing-masing faktor produksi terhadap produksi yang dihasilkan. Bentuk ekonometrik: Y = β0 . X1 β1 . X2β2 . X3 β3 . X4 β4 . X5 β5. X6β6 .E.
Transformasi ke bentuk logaritma: Ln Y = ln β0 +
β1 ln X1 + β2 ln X2 + β3 ln X3 + β4 ln X4 +β5 ln X5 +
β6ln X6+ ln ԑ
Dimana :
Y = Produksi (kg) X1 = Luas Lahan (Ha) X2 = Tenaga Kerja (HOK) X3 = Pupuk Urea (Kg) X4 = Pupuk Phonska (Kg) X5 = Benih (Kg)
X6 = Pestisida (L)
β1, β2, β3, β4, β5, β6, = Koefisien regresi luas lahan, TK, pupuk, benih, pestisida ԑ = Residual / faktor-faktor lain
yang berpengaruh yang tidak dimasukkan dalam model.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Letak dan Luas Wilayah Penelitian
Kelurahan
Koya
termasuk
dalam
wilayah Kecamatan Tondano Selatan dan
terbentuk sejak tahun 1890. Adapun
batasan-240
batasan wilayah Kelurahan Koya sebagai
berikut : Sebelah utara berbatasan dengan
Kelurahan Wewelan. Sebelah timur berbatasan
dengan Kelurahan Tataaran, Tuutu. Sebelah
selatan
berbatasan
dengan
Kelurahan
Rerewokan. Sebelah barat berbatasan dengan
Kelurahan Watulambot, Rerewokan. Luas
Kelurahan Koya 451 Ha yang terdiri dari 7
lingkungan. Luas area persawahan 135 Ha,
pekuburan 2 Ha, fasilitas umum sekitar 6 Ha,
sisanya pemukiman dan perkebunan.
Penduduk dan Agama
Jumlah penduduk Kelurahan Koya
adalah sebanyak 2.533 jiwa yang terdiri dari
1.215 laki-laki dan 1.318 perempuan dengan
jumlah kepala keluarga 742 KK. Penduduk
Kelurahan Koya sebagian besar beragama
Kristen Protestan, selebihnya Katolik dan Islam.
Sarana Pendidikan
Kelurahan Koya menyediakan sarana
prasarana yaitu dua gedung Sekolah Dasar
(SD), satu gedung Taman Kanak-kanak (TK)
dan satu gedung Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD)
Keadaan Umum Petani Responden
Umur Responden
Umur petani memiliki hubungan dengan
kemampuan petani dalam bekerja. Umur petani
akan mempengaruhi produktivitasnya dalam
mengelola usahatani. Dari segi fisik, semakin
tua seseorang ketika melewati batasan umur
tertentu
akan berkurang kemampuannya dalam bekerja. Umur petani responden dapat dilihat pada Tabel 2.Tabel 2. Jumlah Petani Responden menurut Kelompok Umur di Kelurahan Koya
Umura Jumlah Presentase
(Tahun) (Orang) (%) 31-36 4 6.67 37-42 8 13.33 43-48 18 30.00 49-54 7 11.67 55-60 13 21.67 61-66 8 13.33 >67 2 3.33 Jumlah 60 100.00
Sumber : Diolah dari data primer 2015
Tabel 2 menunjukan bahwa jumlah
responden terbanyak pada kelompok umur
43-48 sebanyak 18 responden atau 30.00 persen
dari total responden, diikuti oleh kelompok
umur 55-60 sebanyak 13 responden atau 21.67
persen, untuk kelompok umur 37-42 dan 61-66
sama-sama berjumlah 8 responden atau 13.33
persen, kelompok umur 49-54 sebanyak 7
responden atau 11.67 persen, kelompok umur
31-36 sebanyak 4 responden atau 6.67 persen
dan kelompok umur >67 sebanyak 2 responden
atau 3.33 persen.
Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam usaha peningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta sangat menentukan dalam mengolah usahataninya, karena pendidikan akan mempengaruhi cara berpikir petani. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pendidikan petani responden bervariasi mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah Petani Responden menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Koya
No Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase
1 SD 16 26.67%
2 SMP 23 38.33%
3 SMA 21 35.00%
Jumlah 60 100.00%
Sumber : Diolah dari data primer 2015
Tabel 3 dapat dilihat bahwa tingkat
pendidikan dengan jumlah responden terbanyak
yaitu SMP dengan jumlah 23 responden atau
38.33 persen, diikuti tingkat pendidikan SMA
dengan jumlah 21 responden atau 35.00 persen
dan tingkat pendidikan SD berjumlah 16
responden atau 26.67 persen.
Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah tanggungan terdiri dari petani
itu sendiri, istri, anak dan anggota keluarga lain
yang menjadi tanggungan petani. Keluarga
petani dapat menjadi sumber tenaga kerja dalam
usahatani padi. Jumlah petani responden
berdasarkan tanggungan keluarga dapat dilihat
dalam Tabel 4.
241
Tabel 4 menunjukan bahwa jumlahtanggungan keluarga terbanyak adalah 3-4 yang berjumlah 32 responden atau 53.33 persen, diikuti jumlah tanggungan keluarga 1-2 sebanyak 24 responden atau 40.00 persen dan jumlah tanggungan keluarga 5-6 berjumlah 4 responden atau 6.67 persen.
Tabel 4. Jumlah Petani Responden menurut Jumlah Tanggungan Keluarga di Kelurahan Koya Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah Presentase
1-2 24 40.00%
3-4 32 53.33%
5-6 4 6.67%
Jumlah 60 100.00%
Sumber : Diolah dari data primer 2015
Luas Lahan
Luas lahan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi. Semakin luas lahan maka hasil produksi semakin bertambah. Begitupun sebaliknya, jika luas lahan semakin sempit maka hasil produksi semakin sedikit. Luas lahan responden bervariasi antara 0.5 hektar sampai 4 hektar. Jumlah petani responden menurut luas lahan dapat dilihat pada Tabel 5.
Table 5. Luas Lahan Usahatani Padi di Kelurahan Koya
Luas Lahan Jumlah Presentase
0-0.99 5 8.33% 1-1.99 30 50.00% 2-2.99 20 33.33% 3-3.99 4 6.67% >4 1 1.67% Jumlah 60 100.00%
Sumber : Diolah data primer tahun 2015
Tabel 5 dapat dilihat bahwa luas lahan yang paling banyak diolah petani adalah 1-1.99 hektar dengan jumlah responden 30 atau 50.00 persen, diikuti luas lahan 2-2.99 hektar sebanyak 20 responden atau 33.33 persen, untuk luas lahan 0-0.99 sebanyak 5 responden atau 8.33 persen, untuk luas lahan 3-3.99 hektar sebanyak 4 responden atau 6.67 persen dan untuk luas lahan >4 adalah sebanyak 1 responden atau 1.67 persen.
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Produksi Padi
Summary Output
dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Summary OutputRegression Statistics Multiple R 0.999989383 R Square 0.999978766 Adjusted R Square 0.981458281 Standard Error 0.043650131 Observations 60
Hasil pengujian seperti yang terlihat
pada Tabel
Summary Output
menunjukan
bahwa koefisien determinasi (R2) dalam model
regresi adalah sebesar 0,999 atau 99,9%. Nilai
koefisien determinasi 99,9% artinya variable
yang meliputi luas lahan, benih, urea, phonska,
pestisida dan tenaga kerja dapat menjelaskan
produksi padi di kelurahan koya sebesar 99,9%.
Tabel 7. Anova df SS MS F Significance F 6 4845.262082 807.5436804 423833.1498 3.5037E-122 54 0.102888032 0.001905334 60 4845.36497
Tabel 7 menunjukan bahwa pengaruh
signifikan variable luas lahan, benih, urea, phonska, pestisida dan tenaga kerja secara serentak terhadap produksi padi dapat dilihat pada Tabel Anova. Dari hasil pengujian nilai signifikan sebesar 0,000 sehingga menunjukan bahwa variable-variabel tersebut secara serentak berpengaruh signifikan terhadap produksi padi. Berdasarkan analisis regresi, maka diperoleh fungsi produksi padi sawah sebagai berikut: LnY= 0,933 – 0,289 + 0,221 + 0,018 +0,196 – 0,085. Hasil analisis menunjukan bahwa faktor produksi yang mempengaruhi produksi padi sawah adalah luas lahan, benih dan pupuk urea. a. Pengaruh luas lahan terhadap produksi. Luaslahan mempengaruhi produksi dengan taraf signifikan sebesar 1% dan nilai koefisien untuk variabel luas lahan adalah 0,9331. Berarti setiap penambahan 1% luas lahan maka produksi meningkat sebesar 0,9331.
b. Pengaruh benih terhadap produksi. Benih mempengaruhi produksi dengan taraf signifikan sebesar 1% dan nilai koefisien untuk variable benih adalah 0,1962. Berarti setiap penambahan 1% benih maka akan meningkatkan produksi sebesar 0,1962.
c. Pengaruh urea terhadap produksi. Urea mempengaruhi produksi dengan taraf signifikan sebesar 1% dan nilai koefisien untuk variable urea adalah 0,2214. Berarti setiap penambahan urea 1% maka akan meningkatkan produksi sebesar 0,2214.
242
d. Pengaruh phonska terhadap produksi. Nilaikoefisien untuk variabel phonska adalah 0,0184 dimana phonska tidak berpengaruh terhadap produksi. Pengaruh pestisida terhadap produksi. Nilai koefisien untuk variable pestisida adalah -0,0851 dimana pestisida tidak berpengaruh terhadap produksi. Setiap penambahan pestisida akan mengurangi produksi.
e. Pengaruh tenaga kerja terhadap produksi. Tenaga kerja tidak mempengaruhi produksi karena nilai koefisien untuk variable tenaga kerja adalah -0,2899. Penambahan tenaga kerja sudah tidak lagi efisien karena koefisien bernilai negatif.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasilpenelitian yang telah dilakukan luas lahan, benih, urea, phonska, pestisida dan tenaga kerja terhadap produksi padi sawah di kelurahan koya, maka dapat disimpukan bahwa secara serentak variabel luas lahan, benih, urea, phonska, pestisida dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi padi sawah dikelurahan koya. Secara individu variabel luas lahan, benih dan pupuk urea berpengaruh signifikan terhadap produksi padi.
Saran
Saran kepada petani supaya memperhatikan penggunaan faktor produksi dengan baik sesuai dengan anjuran Badan Penyuluh Pertanian. Kepada pemerintah dan pihak-pihak terkait kiranya dapat memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada petani agar bisa meningkatkan produksi.