• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi Sawah di Kelurahan Koya, Kecamatan Tondano Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi Sawah di Kelurahan Koya, Kecamatan Tondano Selatan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

237

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH

DI KELURAHAN KOYA, KECAMATAN TONDANO SELATAN

Alvio G. Onibala

Mex L. Sondakh

Rine Kaunang

Juliana Mandei

ABSRACT

This study aims to determine the

influence of the use of production factors on rice

farming production. This research was conducted in Urban Village of Koya, Sub-district of

South Tondano, Minahasa District by using primary data and secondary data. Sampling in this

research was done by using Simple Random Sampling method with 60 farmers as respondents.

The variables measured in this research are production, land area, amount of labor, amount of

phonska fertilizer, amount of urea fertilizer, number of seeds and amount of pesticide. The data

analysis used is Cobb Douglas model regression analysis to see the influence of each factor of

production on the produced production. Simultaneously variable of land area, seed, urea

fertilizer, phonska fertilizer, pesticide and labor have an effect on rice field production in Koya.

Individual variables of land area, urea seed and fertilizer have a significant effect on rice

production.

Keywords: analysis, factors, rice field, Koya Urban Village, South Tondano Sub-district,

Minahasa District

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi terhadap hasil

produksi pada usahatani padi sawah. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Koya Kecamatan

Tondano Selatan dengan menggunakan data primer dan sekunder. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan dengan metode s

imple random sampling

dengan 60 petani sebagai

responden. Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu produksi, luas lahan, jumlah tenaga

kerja, jumlah pupuk phonska, jumlah pupuk urea, jumlah benih dan jumlah pestisida. Analisis

data yang digunakan yakni analisis regresi model Cobb Douglas untuk melihat pengaruh

masing-masing faktor produksi terhadap hasil produksi yang dihasilkan. Secara serentak variabel luas

lahan, benih, pupuk urea, pupuk phonska, pestisida dan tenaga kerja berpengaruh terhadap

produksi padi sawah di Kelurahan Koya. Secara individu variabel luas lahan, benih dan pupuk

urea berpengaruh signifikan terhadap produksi padi.

Kata kunci: analisis, faktor-faktor, padi sawah, Kelurahan Koya, Kecamatan Tondano Selatan,

Kabupaten Minahasa

(2)

238

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di Indonesia, sektor pertanian berperan

penting dalam pembangunan dan perekonomian

nasional. Sebagian besar penduduk Indonesia

bermata pencaharian sebagai petani. Peranan

sektor pertanian sangatlah penting yaitu sebagai

penyedia bahan pangan, penyedia bahan baku

bagi industri-industri, penyedia kesempatan

berusaha, serta merupakan sumber pendapatan

bagi para petani. Salah satu komoditas pertanian

yang sangat dibutuhkan masyrakat adalah padi.

Padi merupakan komoditi penghasil beras yang

menjadi tanaman pangan utama bagi penduduk

Indonesia. Beberapa alasan penting perlu

ditingkatkan produksi padi secara keberlanjutan

yaitu beras merupakan bahan pangan pokok

bagi

masyarakat

Indonesia,

merupakan

komoditas penting umtuk menjaga ketahanan

pangan, usaha tani padi sudah merupakan

bagian hidup dari petani Indonesia sehingga

menciptakan lapangan kerja yang besar dan

kontribusi dari usaha tani padi terhadap

pendapatan

rumah

tangga

cukup

besar

(Hamdan, 2013). Indonesia merupakan salah

satu negara konsumen beras terbesar di dunia.

Semakin

meningkatnya

jumlah

penduduk

berarti kebutuhan pangan juga akan semakin

meningkat

(Srirande,

2012).

Dengan

bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke

tahun

maka,

berbagai

upaya

dilakukan

pemerintah untuk meningkatkan produktivitas

pangan khususnya beras dalam hal memenuhi

kebutuhan penduduk. Peningkatan produksi

inilah yang menjadi target dan tujuan kegiatan

pertanian (Pongoh, 2014)

Usahatani merupakan kegiatan mengusahakan faktor-faktor produksi berupa lahan, tenaga kerja, dan modal sehingga memberikan hasil yang maksimal. Penggunaan faktor produksi dan penerapan teknologi memegang peranan penting. Penggunaan faktor produksi dan penerapan teknologi yang kurang tepat akan mengakibatkan rendahnya produksi dan tingginya biaya usahatani. Dalam usahatani, produk yang dihasilkan akan baik apabila faktor produksi yang ada dimanfaatkan secara efisien

(Zulkifli, 2009). Salah satu kecamatan di Kabupaten Minahasa yang menjadi daerah penghasil padi adalah Kecamatan Tondano

Selatan. Dari delapan Kelurahan yang ada di

Kecamatan Tondano Selatan, hanya satu

Kelurahan yang tidak memproduksi padi

yaitu Kelurahan Maesa Unima. Berikut data

luas panen, indeks panen, produktivitas dan

jumlah produksi padi sawah di kecamatan

tondano selatan disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Data Luas Panen, Indeks Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Sawah di Kecamatan Tondano Selatan Tahun 2014

No Kelurahan Luas Panen (Ha) Indeks Panen Produksi (Ton) Produktivitas (Ton/Ha) 1 Tataaran II 10 2 54 5,4 2 Tataaran I 204 2 1101,8 5,4 3 Koya 270 2 1512 5,6 4 Maesa Unima - - - - 5 Tounsaru 104 2 582,4 5,6 6 Tataaran Patar 38 2 205,2 5,4 7 Paleloan 1 1 5,4 5,4 8 Urongob 1 1 5,4 5,4

Sumber : BP3K, Kecamatan Tondano Selatan, 2014

Tabel 1 menunjukan bahwa kelurahan

Koya merupakan penghasil padi terbesar di

Kecamatan Tondano Selatan dengan luas

lahan panen sebesar 270 ha dan produksi

1512 ton. Hal ini menunjukan bahwa di

Kelurahan Koya padi sawah menjadi salah

satu pilihan bagi petani untuk bercocok tanam

demi

meningkatkan

pendapatan

dan

kesejahteraan

keluarga

petani.

Untuk

mendapatkan keuntungan dan produksi yang

maksimal, maka petani harus mengetahui

faktor-faktor

apa

yang

mempengaruhi

produksi agar supaya mendapat hasil yang

maksimal. Karena itu perlu dilakukan

penelitian tentang analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi produksi padi sawah.

(3)

239

Berdasarkan penjelasan di atas, maka

yang

menjadi

rumusan

masalah

dalam

penelitian ini adalah bagaimana pengaruh

penggunaan

faktor-faktor

produksi

pada

usahatani padi sawah di Kelurahan Koya ?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani padi sawah di Kelurahan Koya.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi kepada petani padi sawah di daerah penelitian agar dapat mengolah usahatani dengan menggunakan faktor produksi secara tepat demi meningkatkan produksi padi dan pendapatan keluarga, juga sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya.

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama

3 bulan dari bulan april sampai bulan juni 2015

mulai dari persiapan pengambilan data sampai

pada penyusunan laporan hasil penelitian.

Penelitian ini berlokasi di Kelurahan Koya

Kecamatan Tondano Selatan.

Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer

dan sekunder. Data primer adalah data yang

diperoleh secara langsung dari petani untuk

mendapatkan data yang diperlukan, melalui

interview (wawancara) dan kuesioner dan data

sekunder adalah data-data yang didapat dari

sumber lain yang berfungsi sebagai data

pendukung, yaitu dari buku-buku ataupun

hasil-hasil laporan penelitian yang pernah dilakukan

dan data dari dinas pertanian maupun

instansi-instansi terkait di kabupaten minahasa.

Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian

ini dilakukan dengan metode.

Simple Random

Sampling

. Jumlah populasi petani padi sawah di

daerah

penelitian

sebanyak

210

petani.

Pengambilan sampel sebanyak 30% dari jumlah

populasi yakni 60 petani padi sawah.

Konsep Pengukuan Variabel

Variabel-variabel yang diukur dalam

penelitian ini adalah:

1.

Produksi (kg/musim tanam) : Padi yang

dihasilkan dalam satu kali musim tanam.

2.

Luas lahan (Ha) : Lahan yang ditanami padi.

3.

Jumlah Tenaga Kerja (HOK) : Jumlah tenaga

kerja yang digunakan dalam satu kali musim

tanam (setara hari kerja pria).

4.

Jumlah Pupuk Urea (kg) : Jumlah pupuk yang

digunakan dalam satu kali musim tanam.

5.

Jumlah Pupuk Phonska (kg) : Jumlah pupuk

yang digunakan dalam satu kali musim

tanam.

6.

Jumlah benih (kg) : Jumlah benih yang

digunakan dalam satu kali musim tanam.

7.

Jumlah Pestisida (ltr) : Jumlah pestisida yang

digunakan dalam satu kali musim tanam.

Analisis Data

Data dianalisis menggunakan analisis regresi model Cobb Douglas untuk melihat pengaruh masing-masing faktor produksi terhadap produksi yang dihasilkan. Bentuk ekonometrik: Y = β0 . X1 β1 . X2β2 . X3 β3 . X4 β4 . X5 β5. X6β6 .E.

Transformasi ke bentuk logaritma: Ln Y = ln β0 +

β1 ln X1 + β2 ln X2 + β3 ln X3 + β4 ln X4 +β5 ln X5 +

β6ln X6+ ln ԑ

Dimana :

Y = Produksi (kg) X1 = Luas Lahan (Ha) X2 = Tenaga Kerja (HOK) X3 = Pupuk Urea (Kg) X4 = Pupuk Phonska (Kg) X5 = Benih (Kg)

X6 = Pestisida (L)

β1, β2, β3, β4, β5, β6, = Koefisien regresi luas lahan, TK, pupuk, benih, pestisida ԑ = Residual / faktor-faktor lain

yang berpengaruh yang tidak dimasukkan dalam model.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Letak dan Luas Wilayah Penelitian

Kelurahan

Koya

termasuk

dalam

wilayah Kecamatan Tondano Selatan dan

terbentuk sejak tahun 1890. Adapun

(4)

batasan-240

batasan wilayah Kelurahan Koya sebagai

berikut : Sebelah utara berbatasan dengan

Kelurahan Wewelan. Sebelah timur berbatasan

dengan Kelurahan Tataaran, Tuutu. Sebelah

selatan

berbatasan

dengan

Kelurahan

Rerewokan. Sebelah barat berbatasan dengan

Kelurahan Watulambot, Rerewokan. Luas

Kelurahan Koya 451 Ha yang terdiri dari 7

lingkungan. Luas area persawahan 135 Ha,

pekuburan 2 Ha, fasilitas umum sekitar 6 Ha,

sisanya pemukiman dan perkebunan.

Penduduk dan Agama

Jumlah penduduk Kelurahan Koya

adalah sebanyak 2.533 jiwa yang terdiri dari

1.215 laki-laki dan 1.318 perempuan dengan

jumlah kepala keluarga 742 KK. Penduduk

Kelurahan Koya sebagian besar beragama

Kristen Protestan, selebihnya Katolik dan Islam.

Sarana Pendidikan

Kelurahan Koya menyediakan sarana

prasarana yaitu dua gedung Sekolah Dasar

(SD), satu gedung Taman Kanak-kanak (TK)

dan satu gedung Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD)

Keadaan Umum Petani Responden

Umur Responden

Umur petani memiliki hubungan dengan

kemampuan petani dalam bekerja. Umur petani

akan mempengaruhi produktivitasnya dalam

mengelola usahatani. Dari segi fisik, semakin

tua seseorang ketika melewati batasan umur

tertentu

akan berkurang kemampuannya dalam bekerja. Umur petani responden dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Jumlah Petani Responden menurut Kelompok Umur di Kelurahan Koya

Umura Jumlah Presentase

(Tahun) (Orang) (%) 31-36 4 6.67 37-42 8 13.33 43-48 18 30.00 49-54 7 11.67 55-60 13 21.67 61-66 8 13.33 >67 2 3.33 Jumlah 60 100.00

Sumber : Diolah dari data primer 2015

Tabel 2 menunjukan bahwa jumlah

responden terbanyak pada kelompok umur

43-48 sebanyak 18 responden atau 30.00 persen

dari total responden, diikuti oleh kelompok

umur 55-60 sebanyak 13 responden atau 21.67

persen, untuk kelompok umur 37-42 dan 61-66

sama-sama berjumlah 8 responden atau 13.33

persen, kelompok umur 49-54 sebanyak 7

responden atau 11.67 persen, kelompok umur

31-36 sebanyak 4 responden atau 6.67 persen

dan kelompok umur >67 sebanyak 2 responden

atau 3.33 persen.

Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam usaha peningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta sangat menentukan dalam mengolah usahataninya, karena pendidikan akan mempengaruhi cara berpikir petani. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pendidikan petani responden bervariasi mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah Petani Responden menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Koya

No Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase

1 SD 16 26.67%

2 SMP 23 38.33%

3 SMA 21 35.00%

Jumlah 60 100.00%

Sumber : Diolah dari data primer 2015

Tabel 3 dapat dilihat bahwa tingkat

pendidikan dengan jumlah responden terbanyak

yaitu SMP dengan jumlah 23 responden atau

38.33 persen, diikuti tingkat pendidikan SMA

dengan jumlah 21 responden atau 35.00 persen

dan tingkat pendidikan SD berjumlah 16

responden atau 26.67 persen.

Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan terdiri dari petani

itu sendiri, istri, anak dan anggota keluarga lain

yang menjadi tanggungan petani. Keluarga

petani dapat menjadi sumber tenaga kerja dalam

usahatani padi. Jumlah petani responden

berdasarkan tanggungan keluarga dapat dilihat

dalam Tabel 4.

(5)

241

Tabel 4 menunjukan bahwa jumlah

tanggungan keluarga terbanyak adalah 3-4 yang berjumlah 32 responden atau 53.33 persen, diikuti jumlah tanggungan keluarga 1-2 sebanyak 24 responden atau 40.00 persen dan jumlah tanggungan keluarga 5-6 berjumlah 4 responden atau 6.67 persen.

Tabel 4. Jumlah Petani Responden menurut Jumlah Tanggungan Keluarga di Kelurahan Koya Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah Presentase

1-2 24 40.00%

3-4 32 53.33%

5-6 4 6.67%

Jumlah 60 100.00%

Sumber : Diolah dari data primer 2015

Luas Lahan

Luas lahan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi. Semakin luas lahan maka hasil produksi semakin bertambah. Begitupun sebaliknya, jika luas lahan semakin sempit maka hasil produksi semakin sedikit. Luas lahan responden bervariasi antara 0.5 hektar sampai 4 hektar. Jumlah petani responden menurut luas lahan dapat dilihat pada Tabel 5.

Table 5. Luas Lahan Usahatani Padi di Kelurahan Koya

Luas Lahan Jumlah Presentase

0-0.99 5 8.33% 1-1.99 30 50.00% 2-2.99 20 33.33% 3-3.99 4 6.67% >4 1 1.67% Jumlah 60 100.00%

Sumber : Diolah data primer tahun 2015

Tabel 5 dapat dilihat bahwa luas lahan yang paling banyak diolah petani adalah 1-1.99 hektar dengan jumlah responden 30 atau 50.00 persen, diikuti luas lahan 2-2.99 hektar sebanyak 20 responden atau 33.33 persen, untuk luas lahan 0-0.99 sebanyak 5 responden atau 8.33 persen, untuk luas lahan 3-3.99 hektar sebanyak 4 responden atau 6.67 persen dan untuk luas lahan >4 adalah sebanyak 1 responden atau 1.67 persen.

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi

Produksi Padi

Summary Output

dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Summary Output

Regression Statistics Multiple R 0.999989383 R Square 0.999978766 Adjusted R Square 0.981458281 Standard Error 0.043650131 Observations 60

Hasil pengujian seperti yang terlihat

pada Tabel

Summary Output

menunjukan

bahwa koefisien determinasi (R2) dalam model

regresi adalah sebesar 0,999 atau 99,9%. Nilai

koefisien determinasi 99,9% artinya variable

yang meliputi luas lahan, benih, urea, phonska,

pestisida dan tenaga kerja dapat menjelaskan

produksi padi di kelurahan koya sebesar 99,9%.

Tabel 7. Anova df SS MS F Significance F 6 4845.262082 807.5436804 423833.1498 3.5037E-122 54 0.102888032 0.001905334 60 4845.36497

Tabel 7 menunjukan bahwa pengaruh

signifikan variable luas lahan, benih, urea, phonska, pestisida dan tenaga kerja secara serentak terhadap produksi padi dapat dilihat pada Tabel Anova. Dari hasil pengujian nilai signifikan sebesar 0,000 sehingga menunjukan bahwa variable-variabel tersebut secara serentak berpengaruh signifikan terhadap produksi padi. Berdasarkan analisis regresi, maka diperoleh fungsi produksi padi sawah sebagai berikut: LnY= 0,933 – 0,289 + 0,221 + 0,018 +0,196 – 0,085. Hasil analisis menunjukan bahwa faktor produksi yang mempengaruhi produksi padi sawah adalah luas lahan, benih dan pupuk urea. a. Pengaruh luas lahan terhadap produksi. Luas

lahan mempengaruhi produksi dengan taraf signifikan sebesar 1% dan nilai koefisien untuk variabel luas lahan adalah 0,9331. Berarti setiap penambahan 1% luas lahan maka produksi meningkat sebesar 0,9331.

b. Pengaruh benih terhadap produksi. Benih mempengaruhi produksi dengan taraf signifikan sebesar 1% dan nilai koefisien untuk variable benih adalah 0,1962. Berarti setiap penambahan 1% benih maka akan meningkatkan produksi sebesar 0,1962.

c. Pengaruh urea terhadap produksi. Urea mempengaruhi produksi dengan taraf signifikan sebesar 1% dan nilai koefisien untuk variable urea adalah 0,2214. Berarti setiap penambahan urea 1% maka akan meningkatkan produksi sebesar 0,2214.

(6)

242

d. Pengaruh phonska terhadap produksi. Nilai

koefisien untuk variabel phonska adalah 0,0184 dimana phonska tidak berpengaruh terhadap produksi. Pengaruh pestisida terhadap produksi. Nilai koefisien untuk variable pestisida adalah -0,0851 dimana pestisida tidak berpengaruh terhadap produksi. Setiap penambahan pestisida akan mengurangi produksi.

e. Pengaruh tenaga kerja terhadap produksi. Tenaga kerja tidak mempengaruhi produksi karena nilai koefisien untuk variable tenaga kerja adalah -0,2899. Penambahan tenaga kerja sudah tidak lagi efisien karena koefisien bernilai negatif.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasilpenelitian yang telah dilakukan luas lahan, benih, urea, phonska, pestisida dan tenaga kerja terhadap produksi padi sawah di kelurahan koya, maka dapat disimpukan bahwa secara serentak variabel luas lahan, benih, urea, phonska, pestisida dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi padi sawah dikelurahan koya. Secara individu variabel luas lahan, benih dan pupuk urea berpengaruh signifikan terhadap produksi padi.

Saran

Saran kepada petani supaya memperhatikan penggunaan faktor produksi dengan baik sesuai dengan anjuran Badan Penyuluh Pertanian. Kepada pemerintah dan pihak-pihak terkait kiranya dapat memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada petani agar bisa meningkatkan produksi.

DAFTAR PUSTAKA

Hamdan. 2013. Analisis Efisiensi Penggunaan

Faktor Produksi pada Usahatani Padi

Sawah di Bengkulu. Balai Pengkaji

Teknologi Pertanian. Bengkulu.

Kasturi, A. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi

Produksi

Padi

Di

Kabupaten Wajo. UNHAS. Makassar.

Mubyarto. 1995. Pengantar Ekonomi Pertanian.

LP3S. Jakarta.

Pongoh, D. 2014. Efisiensi Penggunaan Faktor

Produksi Pada Usahatani Padi Sawah Di

Kelurahan

Tondangow

Kecamatan

Tomohon Selatan. UNSRAT. Manado.

Pusat Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluhan

dan Pengembangan SDM Pertanian.

2011.

Budidaya

Padi.

BPPSDM

Pertanian. Jakarta.

Rahardja dan Manurung. 2006. Teori Ekonomi

Mikro

Suatu

Pengantar.

Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Sarwoko. 2005. Dasar-dasar Ekonometrika.

Penerbit Andi. Yogyakarta.

Srirande,

2012,

“Pertumbuhan

Provinsi

Agraris”.

Kencana, Jakarta.

Soekartawi. 1995. Dasar Penyusunan Suatu

Proyek. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

Sugiarto, H. 2010. Ekonomi Mikro Sebuah

Kajian Komprehensif. PT Gramedia

Pustaka. Jakarta

Widarjono. 2007. Ekonometrika Teori dan

Aplikasi Untuk Ekonomi dan Bisnis.

Penerbit Erlangga. Jakarta

Zulkifli. 2009. Analisis Efisiensi Penggunaan

Faktor Produksi pada Usahatani Jagung

Studi Kasus Petani Jagung di Kel,

Panreng Kec. Sidrap.

Gambar

Tabel 1. Data Luas Panen, Indeks Panen, Produksi dan  Produktivitas  Padi  Sawah  di  Kecamatan  Tondano Selatan Tahun 2014

Referensi

Dokumen terkait

Saya pastikan teman-teman sudah biasa menggunakan microsoft excel. Pada kolom pertama kita gunakan untuk nomor urut dari data source. Pada kolom berikutnya silahkan menyusun

menunjukkan jika plat resin akrilik yang direparasi dengan penambahan E- JODVV ¿EHU dengan volumetrik 7,4% menghasilkan kekuatan transversal tertinggi dibandingkan

Perhatian ekowisata yang menekankan pada nilai-nilai konservasi dari lingkungan dan budaya lokal, multiplier effect bagi masyarakat, dan partisipasi masyarakat

Untuk mengikuti perkembangan Note yang dipsting Guru, siswa dapat mengaktifkan menu Follow, sehingga setiap komentar atau perubahan yang terjadi pada Note akan

Pembentukan pohon keputusan diperoleh dengan melakukan perhitungan Entropy dan Information Gain pada data sampel uji laboratorium klinis.. Data sampel uji laboratorium

Penelitian ini hanya terbatas untuk meneliti tentang hubungan kerjasama dengan hasil belajar muatan pelajaran IPA siswa IV di SD Negeri Karangmloko 1 pada ranah kognitif KD

Walgito (1997: 136) menyatakan bahwa seringnya anak dan orang tua berkomunikasi akan mempengaruhi siswa untuk berprestasi dan tingkah laku yang baik,anak yang

Sebelum meletakkan segala perintah moral, Islam atau keimanan berusaha untuk menanamkan kuat dalam hati manusia berupa keyakinan bahwa urusannya adalah dengan Allah, yang