i
PRAKTIK SENSOR DALAM SIARAN TELEVISI
(Analisis Isi Praktik Sensor Dalam Program Bioskop Trans TV Periode Juli 2017)
OLEH :
OSTRA BAYU SAMODRA D1215041
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik
Program Studi Ilmu Komunikasi
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2017
ii
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul:
PRAKTIK SENSOR DALAM SIARAN TELEVISI (Analisis Isi Praktik Sensor Dalam Program Bioskop Trans TV
Periode Juli 2017)
Karya:
Nama : Ostra Bayu Samodra
NIM : D1215041
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan panitia penguji skripsi pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Mengetahui, Dosen Pembimbing
Drs. Aryanto Budhy Sulihyantoro, M.Si NIP. 19581123 198603 1 002
iii
PENGESAHAN
Telah disetujui dan disahkan oleh panitia penguji skripsi,
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Hari : Kamis
Tanggal : 5 Oktober 2017
Panitia Penguji:
Penguji I : Drs. Mursito BM., S.U. ( …... )
NIP. 19530727 198003 1 001
Penguji II : Chatarina Heny Dwi Surwati, S.Sos, M.Si ( …... ) NIP. 19761222 200212 2 002
Penguji III : Drs. Aryanto Budhy Sulihyantoro, M.Si ( …... ) NIP. 19581123 198603 1 002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si NIP. 19610825 198601 2 001
iv
PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Ostra Bayu Samodra
NIM : D1215041
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul PRAKTIK SENSOR DALAM SIARAN TELEVISI (Analisis Isi Praktik Sensor Dalam Program Bioskop Trans TV Periode Juli 2017) adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam skripsi tersebut diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik.
Surakarta,
Yang Membuat Pernyataan,
v MOTTO
“Isn't it enough to see that a garden is beautiful without having to believe that there are fairies at the bottom of it too?”
(Douglas Adams)
“If you aren’t in the moment, you are either looking forward to uncertainty, or looking back to pain and regret.”
vi
PERSEMBAHAN
Tidak ada orang lain yang dapat menjadi tempat bagi saya untuk mempersembahkan skripsi ini selain kedua orangtua yang sangat saya cintai, Heru Waluyo dan Arnita Iriana Bebassary. Terima kasih atas apa yang sudah
kalian lakukan bagi saya sepanjang hidup ini, semoga kalian selalu diberi kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan dari Allah SWT. Serta kedua adik tersayang, Albi Erlangga Aryatama dan Lavira Cantika Mutiara. Semoga kalian selalu diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam menjalani karir dan kehidupan,
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas terselesaikannya skripsi dengan judul “Praktik Sensor Dalam Siaran Televisi (Analisis Isi Praktik Sensor Dalam Program Bioskop Trans TV Periode Juli 2017)” dengan lancar. Penulisan skripsi tersebut merupakan penyajian dan pemaparan data dari ketertarikan penulis mengenai bagaimana gambaran ketidaksesuaian praktik sensor dalam siaran televisi di Indonesia.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar S1 pada program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bantuan, bimbingan, pengarahan, dan doa dari berbagai pihak yang sangat berguna sebagai penyemangat sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT atas segala anugerah, nikmat, dan karunia-Nya yang selalu menyertai tanpa mengenal batas waktu.
2. Ibu Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
viii skripsi.
5. Ary Soekardy & Maria Kebty (Eyang Kakung & Putri), Tri Agung Hidayat Putro & Evy Dinar Nilasari, dan seluruh anggota keluarga besar Joyodiningratan yang tercinta.
6. Keluarga Lilie Sunarsih serta seluruh anggota keluarga besar Koesworo yang tercinta.
7. Teman-teman seperjuangan Ilmu Komunikasi Transfer angkatan 2015, terutama kelas A dan teman-teman Ambucuy.
8. Alissa Putri Cininta, yang selalu mendoakan, memberi dukungan dan motivasi, serta menjadi tempat untuk berbagi segala hal.
9. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu saya untuk menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidaklah sempurna, karena penulis masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karenanya, penulis mengharapkan sebuah kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki penyajian penelitian ini. Penulis juga berharap agar hasil penelitian skripsi ini dapat bermanfaat dan memperluas pengetahuan pembaca, masyarakat, dan khususnya para mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, Penulis
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
MOTTO... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR BAGAN... xii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xii
ABSTRAK ... xiii ABSTRACT ... xiv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1. Latar Belakang ... 1 2. Rumusan Masalah . ... 12 3. Tujuan Penelitian . ... 12 4. Manfaat Penelitian . ... 12 5. Tinjauan Pustaka ... 13 5.1. Penelitian Terdahulu ... 13 5.2. Komunikasi Massa ... 14
x
5.3. Televisi Sebagai Media Massa ... 17
5.4. Program Televisi ... 18 5.5. Etika Penyiaran ... 21 6. Definisi Konsep ... 23 7. Definisi Operasional... 26 8. Kerangka Berpikir ... 31 9. Metodologi Penelitian ... 32 9.1. Metode Penelitian... 32
9.2. Populasi dan Sampel ... 33
9.3. Teknik Pengumpulan Data ... 33
9.4. Teknik Analisis Data ... 34
9.5. Validitas Data... ... 35
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN ... 38
1. Trans TV ... ... 38
2. Bioskop Trans TV... ... 39
3. Film-film Dalam Bioskop Trans TV Periode Juli 2017... . 41
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISA DATA ... 47
1. Seksualitas ... 47
1.1. Menayangkan Ketelanjangan atau Alat Kelamin ... 49
1.2. Menampilkan Aktivitas Seks atau Persenggamaan... 50
1.3. Menampilkan Adegan Ciuman Bibir ... 50
1.4. Mengeksploitasi dan/atau Menampilkan Bagian Tubuh Tertentu... 51
xi
1.5. Mengesankan Ketelanjangan ... 53
2. Kekerasan ... 54
2.1. Menampilkan Secara Detail Peristiwa Kekerasan ... 55
2.2. Menampilkan Manusia Dengan Kondisi Mengenaskan 56
2.3. Menampilkan Peristiwa dan Tindakan Sadis Terhadap Manusia ... 58
2.4. Menampilkan Ungkapan Kasar & Makian ... 59
3. Rokok, Napza, dan Alkohol ... 61
BAB IV PENUTUP………... ... 64
1. Kesimpulan……. ... 65
2. Saran... ... 67
DAFTAR PUSTAKA………... ... 69
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan I.1 Kerangka Berpikir ... 31
DAFTAR GAMBAR Gambar I.1 Blurring Atlet Renang... 3
Gambar I.2 Blurring Dada Robot... 8
Gambar I.3 Blurring Pistol Yang Ditodongkan ... 9
Gambar III.1 Blurring pada gambar di dinding ... 49
Gambar III.2 Blurring pada belahan dada wanita ... 52
Gambar III.3 Blurring terhadap benda mati ... 53
Gambar III.4 Grayscaling ... 57
Gambar III.5 Blurring todongan senjata ... 58
Gambar III.6 Blurring pada subtitle bahasa Inggris... 61
Gambar III.7 Blurring terhadap rokok ... 63
DAFTAR TABEL Tabel I.1 Daypart ... 20
Tabel III.1 Frekuensi dalam kategori Seksualitas ... 48
Tabel III.2 Frekuensi dalam kategori Kekerasan ... 54
xiii ABSTRAK
OSTRA BAYU SAMODRA, D1215041, PRAKTIK SENSOR DALAM SIARAN TELEVISI (Analisis Isi Praktik Sensor Dalam Program Bioskop Trans TV Periode Juli 2017)
Polemik mengenai apa yang boleh dan tidak boleh ditayangkan dalam televisi, masih menghantui industri penyiaran di Indonesia. Berkali-kali Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) harus melayangkan teguran bahkan sanksi bagi stasiun televisi yang dinilai menampilkan hal-hal yang tidak pantas. Hal tersebut disinyalir menimbulkan efek traumatik, hingga pihak penyiar melakukan praktik sensor yang dinilai tidak tepat dan berlebihan oleh para pemirsa. Tak terkecuali Trans TV dengan program unggulannya, Bioskop Trans TV, yang pernah menerima sanksi administratif dari KPI berupa pemberhentian sementara. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji fenomena tersebut, dan untuk membuktikan apakah praktik sensor yang dilakukan memang tidak tepat seperti apa yang dikeluhkan oleh pemirsa televisi.
Dalam menghadapi masalah tersebut, pihak penyiar membutuhkan etika untuk dapat menilai kepantasan serta menentukan apa yang baik dan tidak baik untuk ditayangkan. Di Indonesia, ada Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), yang ditetapkan oleh KPI dan juga merupakan hasil masukan dari masyarakat, asosiasi penyiaran, dan organisasi lainnya. P3SPS tersebut yang berlaku sebagai etika penyiaran dan digunakan sebagai acuan untuk melakukan analisis isi terhadap praktik sensor pada program Bioskop Trans TV periode Juli 2017.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak Trans TV masih melakukan praktik sensor tanpa memperhatikan konteks yang dimaksud dalam P3SPS, sehingga usaha tersebut dinilai tidak sesuai. Juga ada kategori praktik sensor yang dinilai sia-sia, karena konteks yang dilarang ditampilkan tetap terkandung dalam adegan meski sudah dilakukan penyensoran. Bahkan beberapa praktik sensor dapat dinilai berlebihan, karena Trans TV melakukan penyensoran pada gambar atau adegan yang tidak mengandung konten apapun yang dilarang dalam P3SPS KPI. Kata kunci: praktik sensor, Bioskop Trans TV, etika penyiaran, P3SPS
xiv
ABSTRACT
OSTRA BAYU SAMODRA, D1215041, CENSORSHIP PRACTICE ON
TELEVISION BROADCASTING (Content Analysis on Censorship Practices in
Bioskop Trans TV Program, Period of July 2017)
The problem of what should and should not be aired, is still a debatable issue in the television industry in Indonesia. Several times, Indonesian Broadcasting Commission (KPI) must cast a reprimand and even sanction for television stations that are considered airing inappropriate things. It is allegedly causing traumatic effects, that makes the stations conduct censorship that is considered excessive and improper by the viewers. Including Trans TV with its flagship program, Bioskop Trans TV, who had received administrative sanctions from KPI in the form of temporary suspension. This study was conducted to examine the phenomenon, and to prove whether the practice of censorship is improper, as complained by the television viewers.
In facing this situation, TV stations requires ethics to be able to judge appropriateness and to determine what should and should not be aired. There is P3SPS, a guidelines and standard of broadcasting issued by KPI, which is also the result of input from communities, broadcasting association, and other organizations. P3SPS applies as ethics of broadcasting and is used as a reference to do a content analysis on the practice of censorship on Bioskop Trans TV, for the period of July 2017.
The result of this study revealed that Trans TV still conduct a practice of censorship without referring the context mentioned in P3SPS, and this means that Trans TV did not conduct censorship in properly manner. There are also some acts of censorship that are considered useless, because the prohibited context is still there. In certain cases, some acts by Trans TV even beyond the normal case, because Trans TV conducts censorship on the scene that actually do not have any content prohibited by KPI.