• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ba aanwijzing dan Adendum Pek.KAJIAN SISTEM PENINGKATAN PROMOSI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ba aanwijzing dan Adendum Pek.KAJIAN SISTEM PENINGKATAN PROMOSI Sumbar"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BERITA ACARA

PEMBERIAN PENJELASAN / AANWIJZING DOKUEMN PEMILIHAN Nomor : BA. 596 /ULP/PJS/VIII/2012

TENTANG :

Pengadaan Jasa Konsultansi Kajian Sistem Peningkatan Promosi TKI Formal

(Studi Kasus Di Prov. Sumatera Barat)

Pada hari ini Jumat tanggal Tiga bulan Agustus tahun Dua Ribu Dua belas, bertempat di ruang ULP Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jalan MT. Haryono Kav. 52 Jakarta Selatan, Unit Layanan Pengadaan (ULP) BNP2TKI Tahun 2012 telah melaksanakan Pemberian Penjelasan/ Aanwijzing Pengadaan Jasa Konsultansi Kajian Sistem Peningkatan Promosi TKI Formal (Studi Kasus Di Prov. Sumatera Barat), dengan hasil sebagai berikut :

1. Pemberian Penjelasan secara elektronik dibuka oleh Unit Layanan Pengadaan pada pukul 15.00 WIB.

2. Unit Layanan Pengadaan, memberitahukan bahwa :

a. Peserta yang lulus Kualifkasi dan mengunduh dokumen pemilihan penyedia barang/jasa sampai dengan tanggal 2 Agustus 2012 sebanyak3 (tiga) perusahaan.

3. Pembahasan isi dokumen pelelangan, Diskusi/Tanya jawab berkaitan dengan dokumen pemilihan yang kurang jelas dan perubahannya dengan hasil sebagai berikut :

a. Pertanyaan oleh PT Asridinamika Tricipta

KAK tidak terlampir 2. pada halaman 29 jangka waktu penyelesaian kerja = 90 hari kalender, bukannya 90 hari kerja ??? jangka waktu penawaran = 30 hari kalender, bukannya 30 hari kerja ??? 3. pada hal 56, pengalaman kerja TA berapa lama terimakasih

Jawaban ULP :

1. KAK akan dibuat bersama dengan adendum seelah aanwijzing ini, 2. Untuk jangka waktu penyelesaian kerja memang 90 hari kalender

BADAN NASIONAL

PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA

UNIT LAYANAN PENGADAAN

Jalan M.T. Haryono Kav. 52 Gedung A Jakarta Selatan 12770 Telepon (021) 7981205, Fax. (021) 7981205

(2)

bukan hari kerja dan juga jangka waktu penawaran memang 30 hari kalender bukan 30 hari kerja,

3. untuk pengalaman TA coba anda lihat kembali di dokumen kualifikasi.

Pemberian penjelasan ditutup Unit Layanan Pengadaan pada pukul 16.00 WIB. Penjelasan pekerjaan tersebut diatas dilaksanakan secara elektronik dan dapat dilihat melalui website : lpse.bnp2tki.go.id

Demikian Berita Acara pemberian penjelasan/aanwijzing ini dibuat oleh Unit Layanan Pengadaan dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 3 Agustus 2012 Unit Layanan Pengadaan

(3)

BERITA ACARA

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN UNTUK

Pengadaan Jasa Konsultansi Kajian Sistem Peningkatan Promosi TKI Formal (Studi Kasus Di Prov. Sumatera Barat)

Nomor : 030/Addm-ULP/VIII/2012

Berdasarkan Dokumen Pengadaan untuk pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi Kajian Sistem Peningkatan Promosi TKI Formal (Studi Kasus Di Prov. Sumatera Barat) Nomor : Dok. .515/ULP-SU/VII/2012 tanggal 9 Juli 2012, bersama ini diberitahukan kepada peserta bahwa terdapat Adendum Dokumen Pengadaan sebagai berikut :

Seluruh isi di dalam Bab IV KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) DIUBAH. Adapuan ubahan tersebut terlampir bersama ADENDUM dibawah ini.

Demikian pengumuman ini disampaikan kami ucapkan terima kasih

Jakarta, 3 Agustus 2012

Unit Layanan Pengadaan BNP2TKI 2012

BADAN NASIONAL

PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA

UNIT LAYANAN PENGADAAN

Jalan M.T. Haryono Kav. 52 Gedung A Jakarta Selatan 12770 Telepon (021) 7981205, Fax. (021) 7981205

(4)

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KAJIAN SISTEM PENINGKATAN PROMOSI TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) FORMAL

(Studi Kasus Provinsi Sumatera Barat)

A. Latar Belakang

Dinamika ketenagakerjaan Indonesia khususnya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri dewasa ini, telah menunjukan eksistensinya secara signifikan ditengah ketidak mampuan perekonomian domestik untuk menyerap sepenuhnya jumlah tenaga kerja yang ada. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri menjadi alternatif utama untuk mengatasi permasalahan ketersediaan lapangan pekerjaan. Penerimaan negara berupa devisa remitansi dari penempatan TKI telah memberikan kontribusi yang signifikant bagi perekonomian Indonesia.

Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, merupakan manifestasi dari kebutuhan masyarakat tenaga kerja indonesia luar negeri agar dapat bekerja secara aman, murah dan cepat. Tetapi pa.da kenyataannya, dilapangan masih sering dijumpai permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) baik masa pra penempatan, masa penempatan maupun purna penempatan.

Berdasarkan data Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi (Puslitbang) BNP2TKI, Penempatan TKI tahun 2009 berjumlah 632.172 orang yang terdiri dari 103.918 orang atau 16% ditempatkan pada sektor formal dan sisanya sejumlah 528.254 orang TKI atau 84% bekerja pada sektor informal sedangkan tahun 2010 dari sejumlah penempatan 575.804 orang TKI, sebanyak 58.363 orang atau 28% bekerja pada sektor formal dan sebanyak 417.441 orang atau 72% bekerja di sektor Informal. Sementara itu, untuk tahun 2011 dari total penempatan 581.081 orang, terdapat sebanyak 254.756 orang atau 46% yang ditempatkan pad sektor formal dan sisanya sejumlah 316.325 orang atau 54% ditempatkan pada sektor informal.

(5)

persyaratan pasar kerja informal relative lebih mudah jika dibandingkan dengan pasar kerja pada sktor informal.

Namun, sejalan dengan itu penempatan Tenaga Kerja Indonesia yang didominasi oleh sektor informal dengan jenis kelamin perempuan menjadi masalah tersendiri. Data kedatangan TKI di GPK TKI Selapajang Tangerang menunjukan bahwa, tahun 2009 total kepulangan TKI yakni sejumlah 353.501 orang dengan jumlah TKI bermasalah 44.369 atau 12,55%, tahun 2010 total kepulangan 331.402 orang dengan jumlah TKI bermasalah 60.399 orang atau 18,23%, sementara tahun 2011 total kepulangan yaitu 44.573 atau 14,40%. Dari total permasalahan tersebut, sebagain besar adalah perempuan yang bekerja pada sektor informal sebagai pembantu rumah tangga. Selain persoalan rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki, lemahnya instrumen perlindungan hukum serta hubungan yang subjektif dan berlangsung setiap hari dengan majikan karena hampir sebagian besar bekerja pada pengguna perseorangan menjadi salah satu pemicu utama kerentanan terhadap muncul masalah.

Dalam kerangka masalah yang demikian, dibutuhkan komitmen pemerintah untuk mendorong peningkatan penempatan TKI formal yang berbasiskan skill khususnya bekerja pada perusahaan yang berbadan hukum sehingga lebih terlindungi. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) sebagai instansi pemerintah yang memiliki kewenangan dalam rangka pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia, telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangkah Menengah (RPJM) tahun 2010 - 2014, terdapat 4 hal pokok yang menjadi prioritas dalam hal penempatan dan perlindungan TKI, dimana 2 diantaranya adalah , 1). Perbandingan penempatan TKI pada sektor formal dan informal adalah 50 : 50 karena perbandingan penempatan TKI selama ini adalah 30 : 70 dengan komposisi penempatan sector formal 30 dan 70 untuk penempatan sektor informal. 2). Menurunkan penempatan TKI Informal terutama TKI yang bekerja pada PLRT dengan mendorong laki-laki untuk bekerja.

(6)

Walaupun telah di implementasikan, sebagaimana tugas pokok dari salah satu unit kerja BNP2TKI yaitu Deputi KLN dan Promosi namun dalam kaitan untuk hal itu ternyata terdapat persoalan yang lebih khusus yang menyangkut adanya satu konsep strategi terkait dengan sinergitas ketersediaan TKI Formal dan promosi terkait dengan potensi TKI formal tersebut.

Berdasarkan pemikiran tersebut, Pemerintah (BNP2TKI) bermaksud merumuskan grand design Konsep dan Strategi peningkatan Persediaan dan promosi TKI Formal sebagai salah satu pilihan model peningkatan kualitas pengetahuan dan keterampilan TKI yang dikemas secara tersistematis dan berkelanjutan. Grand design dimaksud akan dirumuskan melalui suatu metode penelitian sehingga outputnya dapat terlegitimasi secara akademis ilmiah.

B. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan llmu Pengetahuan dan teknologi.

b. Undang-Undang Repubiik Indonesia Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

c. Peraturan Pemerintah Repubik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evatuasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

Nomor PER-14/MEN/X/2010 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri

f. Keputusan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Pedindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER-01/KA-BNP2TKI/III/2007 tentang Organtsasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

g. DIPA BNP2TKI Tahun 2012.

C. Maksud

(7)

perlindungan TKI yang tertuang didalam Rencana Pembangunan Jangkah Menengah (RPJM) tahun 2010-2014.

D. Tujuan

Adapun tujuan Kajian Sistem Peningkatan Persediaan dan Promosi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Formal" ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi dan mengetahui potensi ketersediaan dan langkah promosi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Formal ;

2. Mengidentifikasi berbagai faktor penghambat dan penunjang dalam peningkatan persediaan dan promosi Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) Formal 3. Merumuskan dan menyusun strategi peningkatan ketersediaan dan promosi

Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) formal.

E. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan kajian ini adalah sebagai berikut:

1. Tersedianya data/informasi mengenai ketersediaan potensi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) formal dan langkah-langkah promosi untuk dapat di tempat ke luar negeri

2. Teridentifikasinya berbagai faktor yang menghambat dan yang dapat menunjang peningkatan dan promosi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pada sektor formal

3. Terumuskannya rekomendasi strategi peningkatan ketersediaan dan promosi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sektor formal agar dapat ditempatkan di luar negeri.

F. Out Put

Hasil yang diharapkan pada akhir kegiatan kajian ini adalah

1. Informasi ketersediaan potensi CTKI formal yang dapat di tempatkan di luar negeri

2. Rumusan srategi peningkatan persediaan CTKI Formal

3. Rumusan strategi peningkatan promosi CTKI Formal di pasar kerja luar negeri 4. Satu set laporan kajian yang memuat rumusan dan rekomendasi strategi

peningkatan persediaan dan promosi Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) di sektor formal yang dapat ditempatkan di luar negeri.

(8)

Dalam kegiatan kajian SISTEM PENINGKATAN PERSEDIAAN DAN PROMOSI TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) FORMAL. Pelaksanaanya di batasi pada lingkup sebagai berikut :

1. Melakukan Pemetaan, Identifikasi dan inventarisasi lembaga pendidikan atau pelatihan di Indonesia (Melalui data Kemendiknas atau literatur yang relevan).

2. Mengidentifikasidinamika dan karakteristik Pasar kerja luar negerikhususnya yang berada pada sektor formal (Diskusi dengan Deputi KLN dan Promosi, sebagai basic information)

3. Melakukan inventarisasi dan identifikasi terkait dengan lembaga pendidikan ataupun pelatihan yang potensial dalam mendukung ketersediaan CTKI Formal dikaitkan dengan karakteristik pasar kerja luar negeri (Analisis dengan Pendekatan Sosiologi Iindustri dan Ketenagakerjaan serta dapat di kompilasi dengan melakukan kunjungan, wawancara dengan intansi yang relevan di Prov. Bali sebagai salah satu daerah yang terbanyak menempatkan TKI pada Sektor Formal).

4. Mengkaji karakteristik lembaga pendidikan ataupun pelatihan terkait dengan pontesi output peserta didik yang dimiliki serta berbagai indikator yang menghambat dan yang dapat meningkatkan kualitas CTKI sesuai dengan kebutuhan pasar kerja luar negeri.

5. Melakukan identifikasi terhadap berbagai media atau tools maupun pendekatan yang efektif dan efisien dalam mendukung promosi penempatan tenaga kerja formal (Kompilasi peran tenaga ahli Sosilogi, Magister manajemen Pemasaran maupun tenaga ahli manajemen pendidikan dengan mendasarkan diri terhadap implementasi Program Deputi KLN dan Promosi khususnya terkait dengan berbagai kegiatan promosi).

6. Melakukan analisis terhadap lintas instansi atau lembaga yang relevan sebagai potential partner dalam mendorong peningkatan ketersediaan CTKI yang dapat di tempatkan pada sektor formal serta peningkatan promosi ketersedian CTKI Formal di pasar kerja luar negeri (Kompilasi peran tenaga ahli Sosilogi dan Magaister manajemen Pemasaran).

H. Penerima Manfaat

Adapun yang menerima manfaat dari kegiatan ini adalah :

(9)

promosi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sektor formal yang dapat ditempatkan di luar negeri

2. TKI : adanya upaya baru dalam rangka peningkatan skillCalon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) di sektor formal yang dapat ditempatkan di luar negeri.

I. Strategi Pencapaian Keluaran. 1. Pelaksana Kegiatan

Kegiatan kajian mengenai "Kajian Sistem Peningkatan Persediaan dan Promosi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Formal", akan dilaksanakan oleh bidang penelitian dan pengembangan PUSLITFO BNP2TKI bekerjasama dengan pihak ke 3 (tiga) melalui proses lelang terbuka.

2. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan penelitian dengan judul "Kajian Sistem Peningkatan Persediaan dan Promosi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Formal", ini adalah :

a. Pelaksanaan kajian ini dibawah koordinasi dan tanggung jawab PUSLITFO BNP2TKI

b. Dilaksanakan oleh Sub Bidang LITBANG Penempatan dan Perlindungan berkerjasama dengan pihak ketiga melalui proses pelelangan.

c. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan kajian ini dibutuhkan tenaga Ahli yang berkompoten dengan pengalaman sebagai berikut :

1) Tenaga ahli Sosiologi 1(satu) orang sebagai Team Leader. Kualifikasi tenaga ahli Sosiologi adalah yang memiliki latar belakang pendidikan Strata 2 (S-2) Sosiologi dengan konsentrasi Sosiologi dengan Pengalaman di bidangnya sekurang-kurangnya 5 tahun

2) Tenaga Ahli Manajemen Pemasaran 1 (satu ) orang sebagai anggota tim Kualifikasi tenaga ahli Manajemen Pemasaran yang diperlukan adalah yang memiliki latar belakang pendidikan Strata 2 (S-2) manajemen pemasaran dengan Pengalaman di bidangnya sekurang-kurangnya 3 tahun

3) Tenaga ahli Manajemen Pendidikan 1(satu) orang sebagai anggota tim. Kualifikasi Tenaga ahli Manajemen Pendidikan adalah yang memiliki latar belakang pendidikan Strata 2 (S-2) Manajemen Pendidikan dengan konsentrasi Manajemen Pendidikan Tinggi, dengan Pengalaman di bidangnya sekurang-kurangnya 3 tahun

(10)

Dalam pelaksanaan kegiatan kajian ini, maka tahapan pelaksanaannya adalah :

a. Mempersiapkan proposal kajian dan menerima masukan-masukan dari pihak-pihak yang berkompeten.

b. Rapat persiapan pelaksanaan

c. Melakukan pengumpulan data sekunder maupun primer

d. Melakukan analisis dan interpretasi terhadap deskripsi hasil studi berupa penulisan hasil kajian.

e. Menyediakan laporan hasil kajian. f. Melaksanakan Work Shop hasil kajian

J. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran

Kurun waktu pelaksanaan kegiatan Kajian mengenai " Kajian Sistem Peningkatan Persediaan dan Promosi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Formal", ini dalam waktu 3 (tiga) bulan.

K. Biaya yang dibutuhkan

Untuk melaksanakan kegiatan kajian ini dibutuhkan biaya Rp. 200.000.000,-(Dua ratus juta rupiah)

L. Pelaporan

Pelaksanaan kegiatan ini dilaporkan melalui laporan-laporan berikut :

a. Laporan Pendahuluan

Laporan Laporan ini sekurang-kurangnya memuat uraian tentang pemahaman tim konsultan terhadap konsep Peningkatan ketersedian dan Promosi TKI Formal, pendekatan pelaksanaan pekerjaan termasuk pendekatan diskusi pakar/lokakarya, rencana kerja beserta pembagian tugas di antara tim tenaga ahli. Pada laporan pendahuluan ini juga disertai rekaan produk laporan yang akan disampaikan pada setiap tahapan pekerjaan, tahapan waktu dan setiap tenaga ahli. Laporan diserahkan selambat-lambatnya 4 (empat) minggu sejak dimulainya pekerjaan.

b. Laporan Antara

(11)

kunjungan lapangan serta hasil analisis awal terhadap strategi peningkatan ketersediaan dan Promosi TKI Formal, serta pemantapan rancangan diskusilaporan antara. Laporan diserahkan selambat-lambatnya 6 (Enam) minggu terhitung sejak dimulainya pelaksanaan pekerjaan.

c. Laporan Akhir

Laporan ini merupakan penyempurnaan dari laporan antara setelah mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan dan telah mendapatkan persetujuan dari Tim Supervisi. Laporan ini diserahkan sebanyak selambat-lambatnya 12 (dua belas) minggu setelah pelaksanaan pekerjaan atau pada akhir pelaksanaan pekerjaan. Dilengkapi dengan laporan dalam bentuk digital (CD).

Demikian kerangka acuan kegiatan ini di buat dan diajukan sebagai dasar dan rencana pelaksanaan kegiatan dengan harapan dapat dapat terealisasi dengan optimal.

Jakarta, Februari 2012 Penanggung jawab

ttd

Referensi

Dokumen terkait

Bapak Kusworo Anindito, S.T., M.T., selaku Kepala Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan selaku dosen pembimbing II yang

Katanya, peningkatan ini berkemungkinan besar disebabkan oleh amalan pemakanan tidak sihat dan kurangnya aktiviti fizikal yang mana kajian itu juga menunjukkan 76 peratus

Propagul bakteri ditemukan pada permukaan dan bagian dalam tubuh serangga pengunjung bunga tanaman pisang yang terserang penyakit darah bakteri di lahan endemik dataran

Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Anggaran (Rp) Terwujudnya Tertib Administrasi Perkantoran Terwujudnya sarana dan prasarana Aparatur yang baik Terwujudnya

Dapat diperhatikan bahwa terdapat tiga variabel yang digunakan untuk mendefinisikan jejak spirograf ini, yakni A , R , dan r yang berturut-turut merupakan setengah

Petunjuk Teknis Tata Cara Penyusunan File Kepegawaian di lingkungan Kementerian Agama merupakan pedoman dalam penataan dan penyusunan Arsip pegawai yang memiliki nilai

Sumari (Tergugat/Terbanding) yang berupa obyek sengketa, akan tetapi para Penggugat/para Pembanding bermaksud menarik kembali hibah yang telah diberikan kepada

Kur$a kisi dispersi diukur oleh sinar-] yang tidak elastis atau metode hamburan neutron. Kur$a tersebut juga dapat dihitung secara teoritis dengan prosedur yang sama