CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan keuangan
Laporan keuangan Puskesmas Samboja ini disusun untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan sebagai dasar dalam membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan : 1. Menyediakan informasi mengenai kecukupan
penerimaan Puskesmas Samboja periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran, serta memberikan informasi realisasi pendapatan fungsional Puskesmas Samboja
2. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan. 3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya
ekonomi Puskesmas Samboja yang digunakan dalam kegiatan serta hasil-hasil yang telah dicapai.
4. Menyediakan informasi mengenai upaya Puskesmas Samboja dalam mendanai seluruh kegiatan dan mencukupi kebutuhan kas.
5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Daerah berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman.
Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan Puskesmas. Samboja ini menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, aset, dan kewajiban.
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Landasan hukum penyusunan laporan keuangan Puskesmas Samboja ini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 47, Tambahan Lambaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan
Sistematika penulisan Catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut :
Bab I. Pendahuluan
1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan
Bab II. Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja APBD
2.1 Ekonomi Makro 2.2 Kebijakan Keuangan
Bab III. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan
3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan
3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target kinerja
Bab IV. Kebijakan Akuntansi
4.1 Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan
4.2 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan
Bab V. Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 5.1 Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi APBD 5.1.1 Pendapatan
5.1.2 Belanja 5.1.3 Aset 5.1.4 Kewajiban
5.2 Penjelasan atas Pos-pos Neraca
5.2.1 Aset 5.2.2 Kewajiban 5.2.3 Ekuitas Dana
5.3 Penjelasan Pos-pos Arus Kas
5.3.1 Aliran Kas dari Aktivitas Operasi
5.3.2 Aliran Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan 5.3.3 Aliran Kas dari Aktivitas Non Keuangan
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN
DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
2.1 Ekonomi Makro
Jumlah Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Samboja sebanyak 16.893 jiwa terdiri dari laki-laki 8.882 jiwa dan perempuan 8.011 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 4.184 KK, Mata pencaharian sebagian besar penduduk adalah pedagang, petani dan nelayan.
Bahwa kondisi ekonomi yang terus membaik ini, tidak diikuti oleh penurunan inflasi, sehingga dimungkinkan adanya kenaikan harga-harga dasar, serta adanya kebutuhan masyarakat secara nasional semisal kebutuhan pendidikan, sandang, pangan dan perumahan yang semakin meningkat, maka dimungkinkan alokasi konsumsi kesehatan penduduk menurun, dan harga-harga yang semakin naik akan menyebabkan meningkatya unit cost layanan kesehatan.
Data kunjungan Puskesmas Samboja tahun 2014 Total kunjungan termasuk kunjungan gratis, UKS, JPKM, Jamkesos, ASKIN ada 19.354 pasien.
2.2. Kebijakan Keuangan.
Untuk mendukung peningkatan derajad kesehatan masyarakat, anggaran belanja APBD tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp 1.241.179.600,00 (27,3% ) dari anggaran tahun 2013. Dan anggaran belanja APBN (BOK) tahun 2014 mengalami Penurunan sebesar Rp 97.090.000,00 (11,7% ) dari anggaran tahun 2013 Adapun kenaikan masing-masing jenis belanja tercantum dalam tabel di bawah ini :
APBD
Uraian Tahun 2014
(Rp)
Tahun 2013 (Rp)
Kenaikan/ Penurunan
(%) Belanja
Pegawai 19.566.900,00 21.480.700,00 8,9 Belanja
Barang dan Jasa
1.217.112,700,00 879.749.300,00 27,7
Belanja
Modal 4.500.000,00 0,00
Jumlah 1.241.179.600.00 901.230.000,00 27,3
APBN (BOK)
Uraian Tahun 2014(Rp) Tahun 2013(Rp)
Kenaikan/ Penurunan
(%) Belanja
Pegawai 0,00 0,00 0
Belanja Barang dan Jasa
97.090.000,00 110.000.000,00 12.910.000,00
Belanja
Modal 0,00 0,00 0
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
DAN
NERACA KEUANGAN PUSKESMAS SAMBOJA
3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan 3.1.1. Pendapatan
Dalam tahun anggaran 2014 UPTD Puskesmas Samboja mendapat transfer dana dari APBD dengan target sebesar Rp 1.241.179.600,00 dan terealisasi sebesar Rp1.189.781.497,00 atau sebesar 96%, dan transfer dana dari APBN (BOK) dengan target sebesar Rp 97.090.000,00, terealisasi sebesar Rp 31.874.500,00 atau sebesar 33%. Untuk transfer dana dari JKN nilainya masih Rp 0,00 karena belum adanya Regulasi (PERBUP) yang mengatur mengenai Pengelolaan Keuangan Dana Kapitasi JKN tersebut, yang dapat dirincikan pada tabel berikut :
No. Uraian Target 2014 (Rp)
APBD 1.241.179.600,00 1.189.781.497,00 867.591.700,00 2. Transfer
JKN 0,00 0,00 0,00
3.1.2. Belanja
a. Belanja Operasi
Anggaran Belanja Operasi terdiri dari belanja pegawai dan belanja barang dan jasa dalam belanja langsung dan belanja tidak langsung, dalam TA 2014 untuk dana APBD berupa Belanja langsung belanja pegawai sebesar Rp 19.566.900,00 dan realisasi sampai dengan bulan Desember 2014 sebesar Rp 19.566.900,00 atau 100%, sedangkan untuk Belanja langsung belanja barang dan jasa sebesar Rp 1.217.112.700,00 dan realisasi sampai dengan bulan Desember 2014 sebesar Rp 1.170.214.597,00 atau (96%). untuk dana APBN (BOK) Belanja langsung barang dan jasa Rp 97.090.000,00, terealisasi sebesar Rp 31.874.500,00 atau sebesar 33%.
b. Belanja Modal
Anggaran Belanja modal dalam anggaran tahun 2014 untuk dana APBD ditetapkan sebesar Rp 4.500.000,00 dan realisasi sampai dengan bulan Desember 2014 sebesar Rp 00,00 atau 0%.
3.2. Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target Kinerja
Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target kinerja dapat dikelompokkan ada 2 faktor yaitu faktor internal, dan faktor eksternal.
3.2.1. Faktor Internal
Kendala faktor internal dalam pencapaian target kinerja keuangan adalah
Ketenagaan medis masih kurang jumlahnya sehingga pemberian pelayanan terhadap pasien kurang maximal.
Ketersediaan sumberdaya puskesmas, seperti belum adanya petugas administrasi (akuntan), yang secara langsung berakibat pada beban kerja petugas langsung pelayanan.
3.2.2. Faktor Eksternal
Kendala dari faktor eksternal dalam pencapaian target kinerja keuangan berasal dari antara lain :
Pihak kedua yaitu pasien dan keluarganya kurang mempercayakan pelayanan kepada Puskesmas Samboja karena adanya berita-berita yang tidak benar sedikit banyak menurunkan kredibilitas Puskesmas dan kepercayaan pelanggan, yang berakibat pada penurunan jumlah kunjungan.
BAB IV
4.1 Entitas Akuntansi Entitas Pelaporan Keuangan Daerah.
Entitas pelaporan adalah unit pemerintah daerah yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntasi yang menurut ketentuan perundang – undangan wajib menyampaikan laporan keuangan UPTD Puskesmas Samboja merupakan entitas pelaporan.
4.1.1 Basis pengeluaran yang mendasari penyusunan laporan keuangan
1. Laporan Realisasi anggaran.
a. Pendapatan dan penerimaan pembiayaan menggunakan asas bruto yaitu membukukan penerimaan bruto & tidak mencatat jumlah nettonya ( setelah dikompensasi dengan pengeluaran ).
b. Belanja menggunakan asas nilai nominal yaitu membukukan nilai yang tertera dalam bukti, yang telah dipertanggungjawabkan dan disahkan.
c. Surplus ( Defisit ) dicatat sebesar selisih lebih/kurang, antara realisasi pendapatan dan Belanja selama satu periode pelaporan.
2. Neraca. a. K a s.
Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintah Daerah. Kas di Bendahara dinyatakan dalam nilai rupiah.
1) Kas di Bendahara Penerimaan : Mencakup seluruh Kas baik saldo rekening di Bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan. Kas tersebut berasal dari pungutan yang sudah diterima Bendahara Penerimaan yang belum disetorkan ke Kas Daerah.
berasal dari sisa UYHD yang belum disetorkan ke Kas Daerah per tanggal Neraca.
b. Piutang.
Piutang merupakan hak Pemerintah untuk menerima pembayaran dari entitas lain termasuk wajib pajak, wajib bayar atas kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Daerah. Piutang dinilai sebesar nilai nominal dan diakui pada saat timbulnmya hak atas piutang tersebut.
c. Persediaan.
Persediaan adalah asset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat.
Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventaris fisik persediaan pada akhir periode pelaporan, Persediaan dinilai dalam neraca dengan cara :
1) Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian.
2) Harga Standar bila diperoleh dengan memproduksi sendiri. 3) Harga/nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila
diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi. *) ditulis bila ada.
d. Aset Tetap.
Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset Tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya.
Aset Tetap terdiri dari : 1) Tanah.
Aset tetap dinyatakan dalam neraca dengan nilai historis,
Dalam rangka penyusunan neraca awal, khusus tanah dan bangunan dapat dinilai berdasarkan Nilai Jual Obyek Pajak ( NJOP) pada saat neraca disusun. Mengingat penyusutan dalam kebijakan akuntansi belum ditetapkan dan penetapan umur manfaat untuk tiap-tiap kelompok aset belum diputuskan, dalam periode masa transisi penerapan Permendagri no. 13 tahun 2006 belum dilakukan penyusunan asset tetap.
e. Aset Lainnya.
Aset Lainnya adalah asset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam asset lancar dan asset tetap.
Aset Lainnya terdiri dari :
1) Tagihan Penjualan Angsuran.
2) Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah. 3) Kemitraan Dengan Pihak Ketiga.
4) Aset tak berwujud. 5) Aset Lain – lain.
Aset Lainya yang diperoleh melalui pembelian dinilai dengan harga perolehan. Dalam hal Tagihan Penjualan Angsuran dari hasil penjualan asset pemerintah, harga perolehan merupakan harga nominal dari kontrak.
f. Kewajiban Jangka Pendek.
Kewajiban Jangka Pendek merupakan Kewajiban yang harus dibayarkan kembali atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi.
2) Pendapatan Diterima dimuka/Pendapatan yang ditangguhkan.
3) Utang Jangka Pendek Lainnya.
Kewajiban Jangka Pendek dibutuhkan sebesar nilai nominal. g. Ekuitas Dana.
Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih SKPD yang merupakan selisih antara asset dan Kewajiban pemerintah. Ekuitas Dana terdiri dari Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi dan Ekuitas Dana untuk dikonsolidasikan.
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.1. Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi APBD 5.1.1 Pendapatan
Pendapatan Puskesmas Samboja meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, dengan anggaran dan realisasi dalam Tahun Anggaran (TA)
Asli Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Pendapatan Transfer:
- APBD 1.241.179.600,00 1.189.781.497,00 51.398.103,00 867.591.700,00 - APBN (BOK) 97.090.000,00 31.874.500,00 65.215.500,00 39.600.000,00
Pendapatan yang Sah.
Jumlah : 1.338.269.600,00 1.221.655.997,00 116.613.603,00 907.191.700,00
5.1.1.1 Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah (Rp 0,00)
Jumlah tersebut merupakan realisasi Pendapatan Asli Daerah Puskesmas Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara dengan jumlah kunjungan 19.354 dari Bulan Januari s/d Bulan Desember 2014 yang diakui secara kas, yaitu dari pendapatan retribusi pelayanan kesehatan dengan rincian sebagai berikut:
Uraian Anggaran Realisasi
Lebih/(Kurang) dari anggaran
Rp %
Retribusi Daerah
1. Karcis 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Tindakan 0,00 0,00 0,00 0,00 3. Rawat Jalan 0,00 0,00 0,00 0,00
4. Obat 0,00 0,00 0,00 0,00
5. Askes PNS 0,00 0,00 0,00 0,00 6. Askeskin 0,00 0,00 0,00 0,00 7. Laboratorium 0,00 0,00 0,00 0,00 9. Ambulance 0,00 0,00 0,00 0,00 10. Jasa
Konsultasi Medik
0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00
5.1.1.2 Pendapatan Transfer
Pendapatan Transfer berasal dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara
No .
Uraian Target 2014 (Rp)
APBD 2. Transfer
APBN (BOK)
97.090.000,00 31.874.500,00 65.215.500,00 39.600.000,00 3. Transfer
Dana JKN 0 0 0 0
JUMLAH 1.338.269.600,00 1.221.655.997,00 116.613.603,00 907.191.700,00
5.1.2 Belanja
Belanja Puskesmas Samboja pada Tahun Anggaran 2014 dari dana APBD di anggarkan sebesar Rp 1.241.179.600,00 dengan realisasi sebesar Rp 1.189.781.497,00 atau 96 %. Rincian realisasi belanja terdiri dari :
Belanja
Pegawai 19.566.900,00 19.566.900,00 0,00 20.780.700,00 Belanja
Barang Dan Jasa
1.217.112.700,00 1.170.214.597,00 46.898.103,00 846.811.000,00 Belanja
Modal 4.500.000,00 0,00 4.500.000,00 0,00
Jumlah 1.241.179.600,00 1.189.781.497,00 51.398.103,00 867.591.700,00
Rincian belanja diatas dapat dirangkum dalam 2 jenis belanja yaitu belanja operasional TA 2014 sebesar Rp 1.241.179.600,00 dengan realisasi sebesar Rp. 1.189.781.497,00 dan belanja modal sebesar Rp 4.500.000,00 dengan realisasi sebesar Rp.0,00
Rincian belanja (belanja tidak langsung dan belanja langsung) sebagai berikut :
a. Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai), Berupa Gaji dan tunjangan untuk PNS dan Gaji untuk Non PNS (Non PNS Fungsional Tertentu dan THL) dari total anggaran sebesar Rp,00
sampai dengan bulan Desember 2014 teralisasikan sebesar Rp,00
atau (%) dengan rincian :
Uraian Anggaran
(Rp)
Realisasi (Rp)
LEBIH (KURANG) dari Anggaran
Rp %
BELANJA TIDAK LANGSUNG
,00 ,00 0,00 0
BELANJA
PEGAWAI ,00 ,00 0,00 0
GAJI dan
TUNJANGAN PNS ,00 ,00 0,00 0
GAJI NON PNS ,00 ,00 0,00 0
b. Belanja Langsung (Belanja Pegawai, Belanja Barang Dan Jasa) total anggaran sebesar Rp 1.241.179.600,00 sampai dengan bulan Desember 2014 terealisasikan sebesar Rp
Penjelasan masing-masing rekening belanja Langsung a) Belanja Pegawai (Honorarium PNS)
Anggaran belanja Honorarium PNS sebesar Rp 19.566.900.00 dengan realisasi sebesar Rp 19.566.900.00 terdiri dari :
KODE REKENING
URAIAN REALISASI
5 . 2 . 1 . 01 Honorarium PNS 19.566.900.00 5 . 2 . 1 . 01 . 3 Honorarium Bulanan 19.566.900.00
b) Belanja Bahan Habis Pakai
KODE
REKENING URAIAN REALISASI
5 . 2 . 2 . 01 Belanja Bahan Pakai Habis 124.030.000.00 5 . 2 . 2 . 01 .
01
Belanja Alat Tulis Kantor
48.000.000.00 5 . 2 . 2 . 01 .
03 Belanja Alat Listrik dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering) 675.000.00 5 . 2 . 2 . 01.
04 Belanja Perangko, Materai dan BendaPos Lainnya 1.230.000.00 5 . 2 . 2 . 01 .
11
Belanja Dekorasi, Dokumentasi dan
Publikasi (Iklan, spanduk, dll) 7.250.000.00 5 . 2 . 2 . 01 .
14
Belanja Bahan Pakai Habis Non
Medis 66.875.000,00
c) Belanja Bahan/Material
Anggaran belanja Bahan/Material sebesar Rp 69.125.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 69.100.000.00 terdiri dari :
KODE REKENING
URAIAN REALISASI
5 . 2 . 2 . 02 Belanja Bahan/Material 69.100.000.0 0 5 . 2 . 2 . 02 .
04
Belanja Bahan Obat-obatan 49.100.000.0 0
5. 2. 2. 02. 10 Belanja Bahan Percontohan/Alat Peraga
20.000.000.0 0
d) Belanja Jasa Kantor
Anggaran Belanja Jasa Kantor sebesar Rp 496.734.400,00 dengan realisasi sebesar Rp 460.223.797.00 terdiri dari :
5 . 2 . 2 . 03 .
02 Belanja Air 4.751.000.00
5 . 2 . 2 . 03 .
03 Belanja Listrik 17.876.617.00
5 . 2 . 2 . 03 . 05
Belanja Surat Kabar/Majalah 1.440.000.00
5 . 2 . 2 . 03 . 12
Belanja Pihak Ketiga 44.970.700.00
5 . 2 . 2 . 03 . 18
Belanja Jasa Service dan
Penggantian Komponen 26.800.000.00 5 . 2 . 2 . 03 .
19
Belanja Transportasi dan Akomodasi
362.850.000.00
e) Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
Anggaran Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor sebesar Rp 44.437.500,00 dengan realisasi sebesar Rp 41.557.500.00 terdiri dari :
KODE REKENING
URAIAN REALISASI
5 . 2 . 2 . 05 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 41.557.500.0 0 5 . 2 . 2 . 05 .
02 Belanja Penggantian Suku Cadang 17.557.500.00 5 . 2 . 2 . 05 .
03
Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas Dan Pelumas
24.000.000.0 0
f) Belanja Cetak dan Penggandaan
Anggaran Belanja Cetak dan Penggandaan sebesar Rp 38.740.800,00 dengan realisasi sebesar Rp 38.740.800.00 terdiri dari :
Anggaran Belanja Makanan Dan Minuman sebesar Rp 118.297.500,00 dengan realisasi sebesar Rp 116.607.500.00 terdiri dari :
KODE
REKENING URAIAN REALISASI
5 . 2 . 2 . 11 Belanja Makanan Dan Minuman 116.607.500.00 5 . 2 . 2 . 11 .
02 Belanja Makanan Dan Minuman Rapat 34.010.000.00 5 . 2 . 2 . 11 .
03 Belanja Makanan Dan Minuman Tamu 2.375.000.00 5 . 2 . 2 . 11 .
04
Belanja Makanan Dan Minuman
Peserta 80.222.500.00
h) Belanja Perjalanan Dinas
Anggaran Belanja Perjalanan Dinas sebesar Rp 313.642.500,00 dengan realisasi sebesar Rp 308.955,000.00 terdiri dari
KODE REKENING
URAIAN REALISASI
5 . 2 . 2 . 15 Belanja Perjalanan Dinas 308.955,000.00 5 . 2 . 2 . 15 .
01
Belanja Perjalanan Dinas Dalam
Daerah 308.955,000.00
i) Belanja Penghargaan / Hadiah
Anggaran Belanja Penghargaan / hadiah sebesar Rp 11.000.000.00 dengan realisasi sebesar Rp 11.000.000.00 terdiri dari
KODE REKENING
URAIAN REALISASI
5 . 2 . 2 . 28 Belanja Penghargaan / Hadiah 11.000.000.0 0 5 . 2 . 2 . 28 .
02
Belanja Penghargaan/hadiah untuk diberikan kepada masyarakat
11.000.000.0 0
j) HonorariumTenaga Ahli/ Instruktur/ Narasumber
KODE
REKENING URAIAN REALISASI
5 . 2 . 2 . 29 HonorariumTenaga Ahli/ Instruktur/
Narasumber 0.00
5 . 2 . 2 . 29 . 02
Honorarium Tenaga Ahli/ Instruktur/
Narasumber Non PNS 0.00
2. Belanja Modal
Belanja Modal (Belanja Langsung), dengan total anggaran sebesar Rp 4.500.000,00 sampai dengan bulan Desember 2014 terealisasikan sebesar Rp 0,00 atau (0%) dengan rincian :
Uraian Anggaran
BELANJA MODAL 4.500.000,00 0,00 4.500.000,00 100
Belanja Modal Pengadaan Instalasi
Listrik Dan Telepon 4.500.000,00 0,00 4.500.000,00 100
a. Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik Dan Telepon
Anggaran Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik Dan Telepon sebesar 4.500.000.00 dengan realisasi sebesar Rp 0.00 terdiri dari
KODE
REKENING URAIAN REALISASI
5 . 2 . 3 . 25 Belanja Modal Pengadaan Instalasi
Listrik Dan Telepon 0.00
5 . 2 . 3 . 25 . 01
Belanja Modal Pengadaan Instalasi
5.2. PenjelasanAtas Pos-Pos Neraca 5.2.1. Aset
5.2.1.1. Aset Lancar
Kas 2014 (Rp) 2013 (Rp)
Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00 Kas di Bendahara
Pengeluaran 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
Kas di Bendahara Penerimaan
Jumlah tersebut merupakan saldo kas di Bendahara Penerimaan yang belum disetor ke Kas Daerah per tanggal 31 Desember 2014. Saldo kas penerimaan sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp 00,00 yang berupa saldo kas tunai di Bendahara Penerimaan sebesar Rp 00,00 yang merupakan pendapatan tanggal 29 dan 31 Desember 2014.
a. Persediaan
Saldo akun ini menggambarkan jumlah persediaan barang yang mempunyai sifat habis pakai dan diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional UPTD Puskesmas. Rincian saldo persediaan per 31 Desember 2014, sebagai berikut:
Persediaan : 2014 (Rp) 2013 (Rp)
1) Alat Tulis Kantor
(ATK) 936.500,00 0,00
2) Barang Cetakan 0,00 0,00
3) Obat dan alat
kesehatan 56.551.378,15 0,00
4) Lainnya 0,00 0,00
5.2.1.2. ASET TETAP
Akun ini menggambarkan saldo aset tetap berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun dan digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum per 31 Desember 2014 dengan rincian sebagai beri
Aset Tetap : 2014 (Rp) 2013 (Rp)
a. Tanah 887.000.000,00 0,00
b. Peralatan dan Mesin 2.861.613.359,00 0,00 c. Gedung dan
Bangunan 8.715.000.000,00 0,00 d. Jalan, Irigasi dan
Jaringan 0,00 0,00
e. Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00
Jumlah : 12.463.613.359,0
0 00,00
Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 yang tersaji dalam Neraca merupakan nilai aset dalam catatan intrakomtabel dengan penjelasan rincian per jenis aset tetap sebagai berikut:
a. Tanah
Saldo tanah per 31 Desember 2014 Rp 887.000.000,00
Tanah 2014 (Rp) 2013 (Rp)
1) Tanah 887.000.000,0 0
0,00
Jumlah : 887.000.000,0
0 0,00
Tanah yang dipergunakan merupaka tanah hibah dari masyarakat milik Pemda Kab Kutai Kartanegara dan hanya sebagai hak guna.
b. Peralatan dan Mesin
Peralatan dan Mesin 2014 (Rp) 2013 (Rp) 1) Alat Kesehatan,
Alat Kantor dan Rumah Tangga
2.032.957.259,0
0 0,00
2) Alat Berat/Besar 0,00 0,00 3) Alat Angkutan 828.656.000,00 0,00 4) Alat Bengkel dan
Ukur 0,00 0,00
5) Alat Pertanian dan
Perkebunan 0,00 0,00
Jumlah : 2.861.613.359,0
0 0,00
c. Gedung dan Bangunan
Saldo gedung dan bangunan per 31 Desember 2014 Rp 8.715.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut.
Gedung dan Bangunan 2014 (Rp) 2013 (Rp)
1
) Gedung/Bangunan Tempat Kerja 8.715.000.000,00 0,00 2
) Gedung/Bangunan Lainnya 0,00 0,00
Jumlah : 8.715.000.000,0
0
0,00
5.2.1.3. ASET LAINNYA.
Merupakan saldo per 31 Desember 2014 terdiri dari :
1 Aset tak berwujud Rp. 0,00
5.2.2. KEWAJIBAN.
5.2.2.1 Kewajiban Jangka Pendek
Akun ini menggambarkan jumlah kewajiban daerah yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun sejak tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, yang meliputi Utang PFK, dan Utang Jangka Pendek lainnya sebagai berikut.
Kewajiban Jangka Pendek :
2014 (Rp) 2013 (Rp) a
. Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 0,00 0,00 b
. Utang Jangka Pendek Lainnya 0,00 0,00
Jumlah : 0,00 0,00
5.2.3 EKUITAS DANA.
Akun ini menggambarkan jumlah kekayaan bersih UPTD Puskesmas Samboja meliputi Ekuitas Dana Lancar (EDL) dan Ekuitas Dana Investasi (EDI). Saldo per 31 Desember 2014 dan 2013 dapat dirinci sebagai berikut.
Ekuitas Dana : 2014 (Rp) 2013 (Rp)
a
. Ekuitas Dana Lancar (EDL) 57.487.878,15 0,00 b
. Ekuitas Dana Investasi (EDI) 12.463.613.359,00 0,00
Jumlah : 12.521.101.237,1
5 0,00
5.2.3.1 Ekuitas Dana Lancar (EDL)
Ekuitas Dana lancar tersebut terdiri dari :
Ekuitas Dana Lancar (EDL) :
2014 (Rp) 2013 (Rp)
Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SiLPA) 0,00 0,00
Cadangan Piutang 0,00 0,00
Cadangan Persediaan 57.487.878,1
5 0,00
Dana yang harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
0,00 0,00
Pendapatan
Ditangguhkan 0,00 0,00
Jumlah : 57.487.878,1
5 0,00
Pendapatan ditangguhkan sebesar Rp. 0,00
5.2.3.2 Ekuitas Dana Investasi (EDI)
Ekuitas Dana
Investasi (EDI) : 2014 (Rp) 2013 (Rp)
1) Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang
0,00
2) Diinvestasikan dalam Aset Tetap
12.463.613.3
59,00 0,00
dalam Aset Lainnya
Jumlah : 12.463.613.359,00 0,00
5.3 Penjelasan Pos - Pos Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama Tahun Anggaran 2014 dan 2013 yang diklasifikasikan berdasarkan Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi Aset Non keuangan, dan Aktivitas Non Anggaran dengan anggaran dan realisasi untuk Tahun Anggaran 2014 dan 2013, sebagai berikut.
Aliran Kas dari : 2014 2013
Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
1. Aktivitas Operasi 0,00 0,00
2. Investasi Aset Non keuangan 0,00 0,00 3. Aktivitas Pembiayaan 0,00 0,00 4. Aktivitas Non Anggaran 0.00 0,00
Kenaikan/Penurunan Kas 0,00 0,00
Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan
0,00 0,00
Saldo Akhir Kas di Bendahara
Pengeluaran 0,00 0,00
Saldo Akhir Kas 0,00 0,00
Saldo awal kas di UPTD Puskesmas Samboja per 1 Januari 2014 sebesar Rp 0,00 sedangkan saldo akhir kas per 31 Desember 2014 sebesar Rp 0,00
5.3.1 Aliran Kas dari Aktivitas Operasi
Aliran kas bersih aktivitas operasi merupakan selisih dari aliran kas masuk dengan aliran kas keluar yang terdiri dari:
Aliran Kas dari Aktivitas Operasi :
2014 2013
Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) 5.3.1.1 Aliran Masuk
Kas :
a. Pajak
Daerah 0,00 0,00
b. Retribusi
Daerah 0,00 0,00
c. Transfer
:
- APBD
1.189.781.497,00 867.591.700,00
- APBN (BOK) 31.874.500,00 ,00
Jumlah 1.221.655.997,00 ,00
5.3.1.2 Aliran Keluar Kas:
a. Belanja Pegawai 19.566.900,00 20.780.700,00 b. Belanja Barang dan
Jasa 1.170.214.597,00 846.811.000,00
c. Belanja Modal 0,00 0,00
Jumlah 1.189.781.497,00 867.591.700.000 Aliran Kas Bersih dari
Aktivitas Operasi ,00 ,00
5.3.2 Aliran Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non keuangan
Aliran Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non keuangan :
2014 2013
Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Aliran Masuk Kas:
Pendapatan penjualan atas peralatan dan mesin
0,00 0,00
a. Pendapatan penjualan gedung dan bangunan
0,00 0,00
b. Pendapatan dari penjualan aset tetap lainnya
0,00 0,00
c. Pendapatan dari penjualan aset lainnya
0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
5.3.2.1 Aliran Keluar Kas : 0,00 0,00
a. Belanja tanah 0,00 0,00
b. Belanja peralatan dan mesin
0,00 0,00
c. Belanja gedung dan bangunan
0,00 0,00
d. Belanja jalan, irigasi dan jaringan
0,00 0,00
e. Belanja aset tetap lainnya 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan
0,00 0,00
5.3.3 Aliran Kas dari Aktivitas Non Anggaran
Aliran kas bersih dari aktivitas non anggaran mencerminkan saldo penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas non anggaran yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan pemerintah. Realisasi Tahun Anggaran 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
Aliran Kas dari Aktivitas Non Anggaran :
2014 2013
Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) 5.3.3.1 Aliran Masuk
Kas:
a. Penerimaan perhitungan pihak ketiga
0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
5.3.3.2 Aliran Keluar Kas:
a. Pengeluaran perhitungan pihak ketiga
0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
Aliran Kas Bersih dari Aktivitas
BAB VI PENUTUP
Dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dari UPTD Puskesmas Samboja mutlak diperlukan akuntabilitas kinerja sebagai wujud dari pertanggungjawaban kepada publik. Hal ini menuntut komitmen seluruh komponen jajaran dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan.
Dari seluruh pencapaian kinerja yang telah kami sampaikan pada Tahun Anggaran 2014 dapat kami nyatakan bahwa selama Tahun Anggaran 2014 meskipun dengan anggaran yang terbatas, secara keseluruhan program kerja yang ada di UPTD Puskesmas Samboja berjalan lancar dan telah dapat dilaksanakan dengan mengacu pada rencana.
Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan tersebut tidak lepas dari dukungan dan partisipasi dari segenap potensi dan komponen masyarakat, kerja keras dan komitmen segenap karyawan UPTD Puskesmas Samboja yang kesemuanya diarahkan untuk menaikkan taraf kesehatan mayarakat di wilayah UPTD Puskesmas Samboja khusunya, dan msyarakat Kutai Kartanegara pada umumnya..
Kutai Kartanegara serta instansi, agar program yang digariskan itu dapat berjalan sesuai dengan rencana.