• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN JALAN LAYANG PADA JALAN AKSES BANDARA A. YANI SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN JALAN LAYANG PADA JALAN AKSES BANDARA A. YANI SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

PERENCANAAN JALAN LAYANG

PADA JALAN AKSES BANDARA A. YANI SEMARANG

Disusun oleh :

Ovik Yanuar Setyapeni L2A 002 122 Punto Bangun Wicaksono L2A 002 126

Disetujui,

Semarang, Agustus 2007

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. Y.I. Wicaksono, MS Ir. Purwanto, MT. M Eng

NIP. 131 459 536 NIP. 131 932 061

Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Diponegoro

(2)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan judul “ Perencanaan Jalan Layang Pada Jalan Akses Bandara A. Yani Semarang “. Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan pendidikan strata-1 (S-1) di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.

Dalam penyelesaian laporan Tugas Akhir ini banyak pihak telah membantu selama proses penyusunannya. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Bambang Pudjianto, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.

2. Ibu Ir. Sri Sangkawati, MS selaku Sekretaris Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.

3. Bapak Ir. Arif Hidayat, CES, MT selaku Koordinator Bidang Akademis Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. 4. Bapak Ir. Y.I. Wicaksono, MS selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir

yang telah banyak memberikan pengetahuan, arahan, dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir.

5. Bapak Ir. Purwanto, MT selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir yang telah banyak memberikan ilmu, masukan, dan bimbingan serta bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas akhir.

6. Ibu Ir. Siti Hardiyati, SP1, MT selaku Dosen Wali ( 2145 ) penulis di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. 7. Seluruh Dosen pengajar di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Diponegoro Semarang.

8. Seluruh staf pengajaran dan perpustakaan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.

(3)

10.Keluarga Besar Teknik Sipil Angkatan 2002 yang telah memberikan dukungan dan bantuannya.

11.Serta semua pihak yang telah membantu secara moral dan material dalam menyelesaikan Tugas akhir ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan Tugas Akhir ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan khususnya bagi kemajuan Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro.

Semarang, Agustus 2007

(4)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1. TINJAUAN UMUM ... 1

I.2. LATAR BELAKANG ... 1

I.3. MAKSUD DAN TUJUAN ... 2

I.4. RUANG LINGKUP DAN PEMBATASAN MASALAH ... 3

I.5. LOKASI PROYEK ... 3

I.6. SISTEMATIKA PENULISAN ... 4

BAB II STUDI PUSTAKA ... 6

II.1. TINJAUAN UMUM ... 6

II.2. ASPEK LALU LINTAS ... 6

II.2.1. Definisi Jalan ... 6

II.2.2. Klasifikasi Jalan ... 7

II.2.3. Tipe Jalan ... 10

II.2.4. Lajur ... 10

II.2.5. Analisa Pertumbuhan Lalu Lintas ... 11

II.2.5.1. Lalu lintas harian rata-rata ... 11

II.2.5.2. Volume jam perencanaan ... 11

II.2.6. Kendaran Rencana ... 12

II.2.7. Arus dan Komposisi ... 12

II.2.8. Tingkat Pelayanan ... 13

II.3. ASPEK GEOMETRIK ... 16

(5)

II.3.2. Aliyemen Vertikal ... 18

II.4. ASPEK TANAH ... 21

II.5. ASPEK PERKERASAN JALAN ... 22

II.6. ASPEK HIDROLOGI ... 23

II.7. ASPEK JEMBATAN ... 23

II.7.1. Klasifikasi Jembatan ... 23

II.7.2. Pembebanan Jembatan ... 25

II.7.3. Perhitungan Struktur Atas ... 29

II.7.3.1. Pelat Lantai ... 29

II.7.3.2. Sandaran ... 30

II.7.3.3. Diafragma ... 32

II.7.3.4. Gelagar Jembatan ... 32

II.7.4. Bangunan Struktur Bawah ... 42

II.7.4.1. Pilar (Pier) ... 42

II.7.4.2. Abutment ... 42

II.7.4.3. Footing (Pile Cap) ... 43

II.7.4.4. Pondasi ... 43

II.8. ASPEK LALU LINTAS PESAWAT TERBANG ... 52

BAB III METODOLOGI ... 53

III.1. TAHAP PERSIAPAN ... 53

III.2. TAHAPAN PENULISAN TUGAS AKHIR ... 53

III.3. PENGUMPULAN DATA ... 55

II.3.1. Data Sekunder ... 55

II.3.2. Data Primer ... 56

II.3.3. Data Penunjang ... 57

III.4. ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA ... 57

III.5. PEMECAHAN MASALAH ... 58

BAB IV ANALISA DATA ... 59

IV.1. TINJAUAN UMUM ... 59

(6)

vii

IV.3. ANALISA DATA LALU LINTAS ... 59

IV.3.1.Analisa Jumlah Lajur ... 59

IV.3.2.Pertumbuhan Lalu-lintas Tahun Rencana ... 61

IV.3.3.Analisa Kapasitas Jalan ... 61

IV.3.4.Analisa Derajat Kejenuhan ... 62

IV.4. ANALISA TERHADAP LANDING DAN TAKE OFF PESAWAT .... 62

IV.5. ANALISA DATA TANAH ... 62

IV.5.1.Sondir ... 63

IV.5.2.Boring ... 63

IV.6. ANALISA PERENCANAAN ... 64

IV.6.1.Alternatif Pemilihan Struktur ... 64

IV.6.2.Analisa Pemilihan Alternatif Struktur ... 64

IV.7. SPESIFIKASI JALAN LAYANG ... 68

IV.8. ANALISA GEOMETRIK JALAN LAYANG ... 69

IV.8.1.Alinyemen Horisontal ... 69

IV.8.2.Alinyemen Vertikal ... 70

BAB V PERHITUNGAN KONSTRUKSI ... 73

V.1. PERHITUNGAN KONSTRUKSI ATAS JALAN LAYANG ... 73

V.1.1. Perhitungan Sandaran... 73

V.1.2. Plat Lantai Kendaraan ... 78

V.1.3. Deck Slab Precast ... 82

V.1.4. Diafragma ... 86

V.1.5. Balok Girder Prategang ... 89

V.1.5.1. Spesifikasi teknis ... 89

V.1.5.2. Analisa penampang balok girder ... 91

V.1.5.2.1. Sebelum komposit ... 91

V.1.5.2.2. Gelagar penampang komposit ... 93

V.1.5.2.3. Analisa pembebanan balok girder ... 97

V.1.5.2.4. Check kemampuan penampang terhadap gaya yang bekerja ... 116

(7)

V.1.5.3.1. Perencanaan tendon ... 124

V.1.5.3.2. Kehilangan tegangan ... 132

V.1.5.3.3. Kontrol tegangan ... 136

V.1.5.3.4. Perhitungan Lendutan ... 141

V.1.5.4. Perhitungan momen kapasitas girder prategang ... 145

V.1.5.5. Perencanaan tulangan girder ... 148

V.1.5.6. Perencanaan shear conector ... 152

V.1.5.7. Perencanaan busting steel ... 155

V.1.6. Perencanaan elastomeric bearings... 157

V.1.7. Perencanaan pelat injak ... 159

V.2. PERHITUNGAN KONSTRUKSI BAWAH JALAN LAYANG ... 164

V.2.1. Pilar ... 164

V.2.1.1. Pembebanan pada pilar ... 164

V.2.1.2. Penulangan pilar ... 179

V.2.2. Abutment ... 215

V.2.2.1. Pembebanan pada Abutment ... 217

V.2.2.2. Penulangan abutment ... 234

V.2.2.3. Perencanaan wing wall ... 261

V.3. PERENCANAAN OPRIT (STRUKTUR KAKI SERIBU) ... 268

V.3.1. Plat Lantai ... 268

V.3.2. Perhitungan Portal ... 273

V.3.3. Perhitungan tulangan rangkap balok ... 277

(8)

ix

Gambar 2.5 Lengkung Vertikal Cembung ... 19

Gambar 2.6 Beban D Pada Lalu lintas Jembatan ... 26

Gambar 2.7 Beban Pada Sandaran ... 27

Gambar 2.8 Pengelompokan Tipe Pondasi ... 43

Gambar 2.9 Pengangkatan Tiang Pancang 1 Titik ... 47

Gambar 2.10 Pengangkatan Tiang Pancang 2 Titik ... 48

Gambar 2.11 Wilayah Imaginer ... 52

Gambar 5.1 Konstruksi sandaran jalan layang ... 74

Gambar 5.2 Reaksi Perletakan Pipa ... 74

Gambar 5.8 Penulangan Plat Lantai Kendaraan ... 81

Gambar 5.9 Letak Deck Slab Precast... 83

Gambar 5.10 Dimensi Deck Slab Precast ... 83

Gambar 5.11 Perletakan Beban Pada Deck Slab Precast ... 84

Gambar 5.12 Penulangan Deck Slab Precast ... 85

Gambar 5.13 Letak Dimensi Balok Diafragma ... 86

Gambar 5.14 Rencana Penulangan Balok Diafragma ... 87

Gambar 5.15 Penampang Balok Girder ... 90

Gambar 5.16 Penampang Balok Girder Sebelum Komposit ... 93

Gambar 5.17 Penampang Balok Girder Komposit ... 97

Gambar 5.18 Perletakan Beban Berat Sendiri Balok Girder ... 98

Gambar 5.19 Perletakan Beban Diafragma Terhadap Balok Girder ... 100

Gambar 5.20 Perletakan Beban Plat lantai Jemb. Terhd. Balok Girder... 102

Gambar 5.21 Perletakan Akibat Beban Hidup “D” Terhadap Balok Girder . 104 Gambar 5.22 Perletakan Akibat Beban Hidup “P”= 1 T” Terhadap Balok Girder ... 105

Gambar 5.23 Diagram Garis Pengaruh Untuk Gaya Lintang ( Dx )... 108

Gambar 5.24 Diagram Garis Pengaruh Untuk Momen (Mx) ... 110

Gambar 5.25 Posisi Letak beban dan Titik Berat Beban Angin ... 112

Gambar 5.26 Diagram Momen Dalam terhadap Momen Luar ... 112

Gambar 5.27 Perletakan Beban Angin terhadap Balok ... 113

Gambar 5.28 Kedudukan dan Tinggi Gaya Rem Berkerja ... 114

Gambar 5.29 Perletakan Beban Gaya Rem terhadap Balok Girder ... 115

Gambar 5.30 Daerah Aman Ti dan e ... 121

Gambar 5.31 Diagram Tegangan Kondisi Awal ... 122

(9)

Gambar 5.33 Diagram Tegangan Kondisi Akhir ... 124

Gambar 5.34 Batas Letak Tendon ... 127

Gambar 5.35 Persamaan Parabola Untuk Menentukan Posisi Tendon ... 127

Gambar 5.36 Posisi cgs ... 128

Gambar 5.37 Posisi Tendon ... 130

Gambar 5.38 Potongan Melintang Balok ... 131

Gambar 5.39 Diagram Tegangan Kondisi Awal ... 137

Gambar 5.40 Diagram Tegangan Kodisi Akhir ... 137

Gambar 5.41 Diagram Tegangan Kondisi Beban M+H+K ... 139

Gambar 5.42 Diagram Tegangan Kondisi Beban M+A ... 140

Gambar 5.43 Diagram Tegangan Kondisi Beban M+H+K+A+Rm ... 141

Gambar 5.44 Analisa Momen Kapasitas Prategang... 146

Gambar 5.45 Pengangkatan Girder 2 titik ... 148

Gambar 5.46 Tulangan Konvensional Girder ... 148

Gambar 5.47 Jarak Penulangan Geser ... 151

Gambar 5.48 Rencana shear connector ... 152

Gambar 5.49 Pemasangan Studs Pada Girder dan Lantai Jembatan... 153

Gambar 5.50 Gaya Lintang Pada Setengah Bentang yang Diperhitungkan .. 154

Gambar 5.51 Elastomer Bearing ... 159

Gambar 5.52 Penempatan Plat Injak ... 159

Gambar 5.53 Penyebaran Beban Roda Pada Plat Injak ... 161

Gambar 5.54 Penulangan Plat Injak ... 163

Gambar 5.55 Rencana Dimensi Pilar ... 164

Gambar 5.56 Tinjauan Berat Sendiri Pilar ... 165

Gambar 5.4657 Tinjauan bekerjanya beban mati pada tumpuan ... 167

Gambar 5.4658 Tinjuan bekerjanya beban hidup pada tumpuan ... 168

Gambar 5.4759 Tinjauan bekerjanya gaya rem dan traksi ... 169

Gambar 5.60 Tinjauan Bekerjanya Gaya Gesek pada Tumpuan ... 170

Gambar 5.61 Tinjauan Bekerjanya Gaya Gempa ... 171

Gambar 5.62 Skema Tekanan Tanah Aktif Pada Pilar ... 172

Gambar 5.63 Tampak Depan Distribusi Beban Pada kepala Pilar ... 180

Gambar 5.64 Tampak Samping Distribusi Beban Pada kepala Pilar Untuk Satu Arah ... 180

Gambar 5.65 Distribusi Beban Pada Head Wall ... 181

Gambar 5.66 Distribusi Beban Pada Pier Head ... 183

Gambar 5.67 Distribusi Beban Vertikal Bagian Kantilever Pada Pier Head . 185

Gambar 5.68 Penulangan Kepala Pilar ... 189

Gambar 5.69 Tinjauan Gaya Pada Badan Pilar... 190

Gambar 5.70 Penulangan Badan Pilar ... 192

Gambar 5.71 Reaksi Tiang Pancang ... 195

Gambar 5.72 Gaya Horisontal Tiang Pancang... 198

Gambar 5.73 Gaya Yang Bekerja Pada Kaki Pilar arah y ... 200

Gambar 5.74 Gaya Yang Bekerja Pada Kaki Pilar arah x ... 204

Gambar 5.75 Penulangan Kaki Pilar ... 208

Gambar 5.76 Penulangan Berdasarkan Pengangkatan ... 209

Gambar 5.77 Penulangan Berdasarkan Cara Pengangkatan Untuk Pemancangan ... 210

Gambar 5.78 Penulangan Tiang Pancang Pilar ... 215

(10)

xi

Gambar 5.79 Rencana Dimensi Abutmen... 216

Gambar 5.80 Tinjauan Berat Sendiri Abutmen ... 217

Gambar 5.81 Tinjauan bekerjanya beban mati pada tumpuan ... 219

Gambar 5.82 Titik Berat Tanah Timbunan Terhadap titik A ... 220

Gambar 5.83 Gaya Akibat Berat Tanah dan Tekanan Tanah ... 222

Gambar 5.84 Tinjauan Bekerjanya Gaya Rem dan Traksi ... 224

Gambar 5.85 Tinjauan Bekerjanya Gaya Gesek pada Tumpuan ... 225

Gambar 5.86 Tinjauan Bekerjanya Gaya Gempa ... 226

Gambar 5.87 Distribusi Beban Pada Kepala Abutmen ... 234

Gambar 5.88 Distribusi Pembebanan Pada konsol Pendek ... 237

Gambar 5.89 Penulangan Pada Kepala Abutmen ... 239

Gambar 5.90 Gaya – gaya Yang Bekerja Pada Badan Abutmen ... 240

Gambar 5.91 Penulangan Badan Abutmen ... 242

Gambar 5.92 Reaksi Tiang Pancang Abutmen ... 245

Gambar 5.93 Gaya Horisontal Tiang Pancang Abutmen ... 247

Gambar 5.94 Gaya Yang Bekerja Pada Kaki Abutmen ... 250

Gambar 5.95 Penulangan Kaki Abutmen ... 254

Gambar 5.96 Penlangan Berdasarkan Pengangkatan ... 255

Gambar 5.97 Penulangan Berdasarkan Cara Pengangkatan Untuk Pemancangan ... 256

Gambar 5.98 Penulangan Tiang Pancang Abutmen ... 261

Gambar 5.99 Rencana Dimensi Wing Wall ... 262

Gambar 5.100 Gaya – gaya Yang Bekerja Pada Wing Wall ... 262

Gambar 5.101 Distribusi Beban Pada Kantilever Wing Wall ... 263

Gambar 5.102 Penulangan Wing Wall ... 267

Gambar 5.108 Tinjauan bekerjanya gaya rem dan traksi... 275

Gambar 5.109 Tinjauan Bekerjanya Gaya Gempa ... 276

Gambar 5.110 Bidang Momen Balok Melintang ... 278

Gambar 5.111 Bidang Momen Balok Anak ... 278

Gambar 5.112 Bidang Momen Balok Memanjang ... 278

Gambar 5.113 Penulangan Lentur Balok Melintang ... 285

Gambar 5.114 Potongan Melintang Balok Melintang ... 286

Gambar 5.115 Penulangan lentur Balok Anak... 292

Gambar 5.116 Penampang melintang Balok Anak ... 293

Gambar 5.117 Penulangan lentur Balok Memanjang ... 299

Gambar 5.118 Potongan melintang Balok Memanjang ... 300

Gambar 5.119 Gaya Horisontal Tiang Pancang... 302

Gambar 5.120 Penulangan Berdasarkan Pengangkatan ... 305

Gambar 5.121 Penulangan Berdasarkan Cara Pengangkatan untuk Pemancangan ... 306

Gambar 5.122 Penampang Melintang Tiang Pancang ... 309

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Lajur ... 10

Tabel 2.2 Ambang Lalu-lintas tahun 1 (Konstruksi Baru) ... 10

Tabel 2.3 EMP Untuk Jalan Perkotaan Tak Terbagi ... 13

Tabel 2.4 EMP Untuk Jalan Perkotaan Terbagi dan Satu Arah ... 13

Tabel 2.5 Besarnya Kapasitas Dasar ( Co ) untuk Jalan Perkotaan ... 14

Tabel 2.6 Besarnya Faktor Penyesuaian akibat Lebar Jalan ( FCw ) ... 14

Tabel 2.7 Besarnya Faktor Penyesuaian akibat Prosentase Arah ( FCsp ) . 15 Tabel 2.8 Besarnya Faktor Penyesuaian akibat Hambatan Samping (FCsf) 15 Tabel 2.9 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FCCS) untuk Jalan Perkotaan 15 Tabel 2.10 Standar Penetration Test ... 21

Tabel 2.11 Penafsiran Hasil Penyelidikan Tanah... 22

Tabel 2.12 Klasifikasi Tanah-2 ... 22

Tabel 2.13 Kombinasi Pembebanan ... 28

Tabel 4.1 Volume lalu lintas pada ruas Jl. Puad A. Yani pada jam puncak pagi ... 60

Tabel.4.2 Penentuan frekuensi kejadian ... 60

Tabel.4.3 Penentuan kelas hambatan samping ... 61

Tabel 4.4 Alternatif pemilihan bangunan atas ... 64

Tabel 4.5 Alternatif pemilihan bangunan bawah ... 66

Tabel 4.6 Alternatif pemilihan jenis pondasi ... 66

Tabel 5.1 Perhitungan Jarak Yb ... 91

Tabel 5.2 Perhitungan momen Inersia (Ix)... 92

Tabel 5.3 Perhitungan jarak Yb’ ... 94

Tabel 5.4 Perhitungan momen Inersia (Ix)... 95

Tabel 5.5 Perhitungan Gaya Lintang Akibat Berat Sendiri Balok (Dx) ... 99

Tabel 5.6 Perhitungan Momen Akibat Berat Sendiri Balok (Mx) ... 99

Tabel 5.7 Perhitungan Gaya Lintang Akibat Beban Diafragma (Dx) ... 101

Tabel 5.8 Perhitungan Momen Akibat Beban Diafragma (Mx)... 101

Tabel 5.9 Perhitungan Gaya Lintang Akibat Berat plat perkerasan (Dx) ... 103

Tabel 5.10 Perhitungan Momen Akibat Berat plat perkerasan (Mx) ... 103

Tabel 5.11 Perhitungan Gaya Lintang Akibat Beban Hidup “D” (Dx) ... 108

Tabel 5.17 Rekapitulasi Perhitungan Gaya Lintang (D) ... 117

Tabel 5.18 Rekapitulasi Perhitungan Momen (M) ... 117

Tabel 5.19 Tabel Propertis Strand ... 124

Tabel 5.20 Tabel Propertis Tendon ... 125

Tabel 5.21 Perhitungan Batas Bawah Tendon ... 126

Tabel 5.22 Perhitungan Batas Atas Tendon ... 126

Tabel 5.23 Perhitungan jarak garis netral tendon ... 128

(12)

xiii

Tabel 5.25 Perhitungan jarak tendon -2 (Yi) ... 129

Tabel 5.26 Perhitungan jarak tendon -3 (Yi) ... 129

Tabel 5.27 Perhitungan jarak tendon - 4 (Yi) ... 130

Tabel 5.28 Tabel Kehilangan Tegangan ... 136

Tabel 5.29 Perhitungan Gaya Geser ... 151

Tabel 5.30 Perhitungan Jarak Tulangan Geser ... 151

Tabel 5.31 Distribusi Gaya Lintang ... 153

Tabel 5.32 Hasil q dan s ... 155

Tabel 5.33 Perhitungan Jumlah dan Luas Bursting Steel ... 156

Tabel 5.34 Luasan Masing-masing Segmen Pilar ... 165

Tabel 5.35 Kombinasi Pembebanan Pilar ... 173

Tabel 5.36 Kombinasi Pembebanan I ... 174

Tabel 5.37 Kombinasi Pembebanan II ... 174

Tabel 5.38 Kombinasi Pembebanan III ... 174

Tabel 5.39 Kombinasi Pembebanan IV ... 174

Tabel 5.40 Kombinasi Pembebanan VI ... 175

Tabel 5.41 Tinjauan Stabilitas Pilar Terhadap Daya Dukung Tanah ... 179

Tabel 5.42 Kombinasi Pembebanan Pada Kolom Pilar ... 190

Tabel 5.43 Kombinasi Daya Dukung Kelompok Tiang ... 196

Tabel 5.44 Kombinasi Daya Dukung Tiang Pancang Terhadap Beban Luar 197 Tabel 5.45 Luasan Masing-masing Segmen abutmen ... 218

Tabel 5.46 Luasan Masing-masing Segmen Timbunan Tanah ... 220

Tabel 5.47 Kombinasi Pembebanan Abutmen ... 228

Tabel 5.48 Kombinasi I Pembebanan Abutmen... 228

Tabel 5.49 Kombinasi II Pembebanan Abutmen ... 229

Tabel 5.50 Kombinasi III Pembebanan Abutmen ... 229

Tabel 5.51 Kombinasi IV Pembebanan Abutmen ... 229

Tabel 5.52 Kombinasi VI Pembebanan Abutmen ... 230

Tabel 5.53 Kombinasi Kontrol Kestabilan Terhadap Daya Dukung Tanah . 233 Tabel 5.54 Pembebanan Pada Konsol Pendek ... 238

Tabel 5.55 Pembebanan Pada Badan abutmen ... 240

Tabel 5.56 Kombinasi Daya Dukung Kelompok Tiang ... 246

Tabel 5.57 Kombinasi Daya Dukung Tiang Pancang Terhadap Beban Luar 247

Tabel 5.58 Kombinasi Pembebanan Pada SAP 2000 ... 274

(13)

6 / 1 1 / 2 0 0 7 4 :2 3 :0 0 AM

6 / 1 1 / 2 0 0 7 4 :2 3 :0 0 AM

6 / 1 1 / 2 0 0 7 4 :2 3 :0 0 AM

6 / 1 1 / 2 0 0 7 4 :2 3 :0 0 AM

6 / 1 1 / 2 0 0 7 4 :2 3 :0 0 AM

6 / 1 1 / 2 0 0 7 4 :2 3 :0 0 AM

6 / 1 1 / 2 0 0 7 4 :2 3 :0 0 AM

Referensi

Dokumen terkait

Alat Analisis yang digunakan adalah Rasio Profitabilitas yang terdiri dari Rentabilitas Ekonomi, Return on Equity, Return on Investment, dan Profit Margin, dan Rasio Aktivitas

Variabel independen yang diteliti adalah Return On Assets (ROA), Debt to Equity (DER), dan Gross Profit Margin (GPM), sedangkan variabel dependennya adalah harga saham..

menyelesaikan masalah-masalah. Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan.. dan analisis data yang dilakukan secara rasional, empiris dan sistematis

Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Pembahasan Analisis Faktor Produksi Cobb Douglas , Rajawali Pres, Jakarta.. Statistik Terapan dalam Penelitian Ilmu-ilmu Sosial dan Pendidikan,

Penulisan skripsi yang berjudul “EFEKTIVITAS POLRI DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN LABUHANBATU (STUDI KASUS POLRES LABUHANBATU)”

The result of Fisher Test shows that there is a relationship between clean water sanitation with helminthic infection (p= 0,008), there is a relationship between

Prinsip dasar dari sebaran konstruksi sosial media massa adalah semua informasi harus sampai pada khalayak secara tepat berdasarkan agenda media. Apa yang dipandang penting

Penentuan level dekomposisi merupakan tahap coba-coba untuk mendapatkan hasil terbaik, setelah level dekomposisi ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan