• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

3

II.

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN

PT. Unilever merupakan salah satu perusahaan raksasa yang berkembang cukup pesat hingga mencapai skala dunia. Perusahaan ini bermula pada tahun 1885 di Inggris, dua bersaudara William Hasketh Lever dan James Darcy Lever, mendirikan perusahaan sabun yang bernama Lever Brothers. Perusahaan ini memproduksi sabun cuci dengan merk Sunlight. Karena teknik pemasaran yang baik, perusahaan ini terus berkembang dan mulai memproduksi sabun dengan merk Lux dan Lifebuoy. Pada tahun 1927 di Belanda, terdapat perusahaan milik keluarga Anton Jurgens yang telah berdiri sejak tahun 1868, dan memproduksi margarin. Perusahaan ini kemudian bergabung dengan perusahaan margarin milik keluarga Van den Bergh dan menamakannya 'Margarine Unie'. Cabang perusahaan di Inggris dinamakan 'Margarine Union'. Lever Brothers dan Margarine

Union memperluas usahanya di daratan Eropa. Keduanya membuat produk untuk

konsumen dalam jumlah besar, memiliki jalur distribusi yang luas dan menggunakan bahan baku yang sama. Pada tanggal 1 Januari 1930, perusahaan margarin tersebut bergabung dengan perusahaan Lever Brothers. Setelah bergabung, perusahaan tersebut berganti nama menjadi Unilever. Lokasi pengaturan pusat berada di London dan Rotterdam, yaitu Unilever Ltd dan NV Unilever.

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken NV Lever ini dengan akta Nomor 23 Bapak AH van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gouverneur Generaal van

Nederlandsch-Indie dengan surat No 14 pada tanggal 16 Desember 1933, didaftarkan di Raad van Justitie di Batavia di bawah No 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan

diumumkan dalam Javasche Courant tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No 3..

Dengan akta No 171 dari notaris Ny Kartini Muljadi SH tanggal 22 Juli 1980 nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta No 92 dari notaris Tn Mudofir Hadi SH tanggal 30 Juni 1997 nama Perseroan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No.C2-1.049HT.01.04 TH.98 tanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara No 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No 39.

Perusahaan ini terdaftar 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah mendapat persetujuan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No.SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.

Dalam Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyetujui pemecahan saham, mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini diaktakan dengan akta No 46 dari notaris Singgih Susilo SH tanggal 10 Juli 2003 dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No C-17533 HT.01.04-TH.2003 .

Perusahaan ini terlibat dalam pembuatan sabun, deterjen, margarin, makanan susu berbasis, es krim, minuman berbasis teh dan produk kosmetik.

Berdasarkan Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 13 Juni 2000, yang diaktakan dengan akta No 82 dari notaris Singgih Susilo SH tanggal 14 Juni 2000

(2)

4 perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama produk Perseroan dan penyedia jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No C-18482 HT.01.04-TH.2000. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1933.

Berikut ini adalah perkembangan PT Unilever di Indonesia :

1934 Pabrik sabun Lever’s Zeepfabrieken NV didirikan di Angke, Jakarta, oleh

Charles Tatlow, direktur Unilever Ltd.

1934 Pabrik margarin Van der Bergh’s Fabrieken NV mulai beroperasi di Angke, Jakarta.

1936 Pabrik makanan Van der Bergh’s Fabrieken didirikan di Angke, Jakarta. 1941 Pabrik sabun Maatschappij ter Exploitatie der Colibri Fabrieken NV didirikan

di Surabaya.

1944 Pabrik NSD (Non Soap Detergent) didirikan di Angke, Jakarta.

1947 Pabrik minyak Archa yang terletak di daerah perbankan Jakarta dibeli oleh

Unilever.

1957 Perkembangan Unilever terganggu karena keadaan politik di Indonesia 1964 Unilever berproduksi kembali di bawah pemerintahan Indonesia.

1966 Situasi Indonesia membaik (pemerintahan Orde Baru).

1967 Pemerintah Indonesia mengeluarkan UU PMA no.1 th. 1967 sehingga orang asing boleh memiliki perusahaannya kembali. Dengan demikian, Unilever menjadi lebih leluasa dalam menjalankan produksinya.

1970 Pabrik detergen „Rinso‟ didirikan dan dioperasikan pertama kali di Angke, Jakarta.

1980 Pabrik Lever’s Zeepfabrieken NV, Van der Bergh’s Fabrieken, Oliefabriek

Archa NV, dan Maatschappij ter Exploitatie der Colibri Fabrieken NV

melakukan merger dan menyatakan diri untuk bernaung dalam perusahaan yang disebut PT Unilever Indonesia.

1981 PT Unilever Indonesia memulai kegiatan go public dengan cara membuka penjualan saham sebesar 15% kepada para investor Indonesia.

1982 Unilever melakukan relokasi pada karyawan produksi yang berasal

Colibri-Ngagel menuju Rungkut, Surabaya.

1983 Unilever melakukan pemindahan pabrik sabun dari ColibriNgagel ke Rungkut Kemudian, pabrik kosmetik Elida Gibbs didirikan di Rungkut, Surabaya. 1989 Bisnis teh dimulai dengan teh merk lokal, Sariwangi. Proses produksinya

dilakukan oleh pihak ketiga di Citeureup, Bogor. 1990 Produk teh Sariwangi mulai dipasarkan.

1992 Pabrik Ice Cream Wall‟s mulai beroperasi di Cikarang, Bekasi. TPM (Total

Productive Maintenance) mulai diterapkan di pabrik yang berlokasi di Angke. 5

1994 Pabrik sabun di Angke, Jakarta dipindahkan ke Rungkut, Surabaya. Produksi

Lipton Tea menggunakan ruang ganda di Citeureup, Bogor. Selain itu, juga

dilakukan perluasan area pabrik Wall’s Ice Cream.

1995 Pabrik yang beroperasi di Angke, Jakarta mulai dipindahkan ke Cikarang , Bekasi.

(3)

5 1996 Pabrik NSD dipindahkan dari Angke, Jakarta ke Cikarang, Bekasi. Selain itu,

juga dilakukan perluasan area cold storage pabrik Wall‟s Ice Cream. PT Unilever Indonesia memperoleh penghargaan TPM Excellence Award , untuk kategori I dari Japan Institute of Plant Maintenance (JIPM).

1997 Pabrik makanan dipindahkan dari Angke, Jakarta ke Cikarang, Bekasi. PT Unilever Indonesia memperoleh akreditasi ISO 9001 untuk pabrik kosmetik di Rungkut, Surabaya, dan diikuti pabrik lainnya. Proses produksi teh instan dipindahkan ke Citeureup, Bogor.

1998 TPM mulai dijalankan di Citeureup dan berhasil memperoleh akreditasi ISO 9001.

1999 PT Unilever Indonesia meraih Unilever Safety Award, Bronze Excellence Trophy ISO 14001, dan akreditasi Occupational Health Service and Management System (OHSMS) BS 8800. Sistem HACCP mulai diimplementasikan. Lisensi produksi teh berhasil diperoleh.

2000 PT Unilever Indonesia berhasil meraih penghargaan TPM Continuity Award, Unilever Safety Award, dan Silver Excellence Trophy. Pabrik teh dan teh instan dipindahkan ke Cikarang, Bekasi.

2001 Unilever berhasil mengambil alih produksi Best Foods, Knorr, dan kecap Bango.

2002 Pabrik teh melakukan ekspansi.

2004 Pabrik shampo dipindahkan ke Cikarang, Bekasi. 2005 Pabrik liquid/Shampo mulai beroperasi di Cikarang

2008 PT Unilever Indoneisa mulai terjun ke dalam bisnis minuman fruit-based vitality 2010 Perusahaan melakukan launcing Pureit

2011 RnD Center dipindahkan dari Kuningan ke Cikarang,Bekasi

2011 Perluasan area Pabrik Wall’s Ice Cream, Pabrik Skin serta Pabrik SCC & CC melakukan ekspansi mendirikan pabrik sub divisi Lion didirikan di

Cikarang,Bekasi.

2011 Pabrik Sabun Dove yang baru mulai beroperasi di Surabaya

(4)

6

2.2

LOKASI DAN TATA LETAK PERUSAHAAN DAN PABRIK

PT Unilever Indonesia memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi dengan alamat Jl. Jababeka IX Blok D No. 1-29 (Foods) dan Jl. Jababeka VI Blok O (NSD), Desa Wangun Harja, Kecamatan Cikarang. Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17520 dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta berpusat di Gedung Graha Unilever Jl. Gatot Subroto Kav. 15 Jakarta . Produknya terdiri dari sekitar 43 merek kunci dan 1.000 SKU yang dijual melalui jaringan sekitar 500 distributor independen yang meliputi ratusan ribu outlet di seluruh Indonesia. Produk ini didistribusikan melalui pusat distribusi sendiri pusat, gudang, depot dan fasilitas lainnya.

2.3

KETENAGAKERJAAN DAN STRUKTUR ORGANISASI

PERUSAHAAN

Administrasi kantor dilaksanakan setiap hari kerja dengan jadwal: Senin – Jumat : 07.30 – 15.00 WIB

Sabtu : 07.30 – 13.00 WIB

Istirahat : 11.30 – 12.00 atau 12.00 – 12.30 WIB

Sedangkan jadwal produksi harian dibagi menjadi 3 shift dengan pembagian sebagai berikut:

Shift Pagi : 06.00 – 14.00 WIB Shift Siang : 14.00 – 22.00 WIB Shift Sore : 22.00 – 06.00 WIB .

Pabrik pengolahan makanan di Cikarang sehari-harinya dipimpin oleh seorang

General Manager Manufacturing Foods yang membawahi Technical Manager Food

yang bertugas dan bertanggung jawab atas pengelolaan dan kinerja pabrik foods. Pada kategori Spread Cooking Category & Culinary (SCC) membawahi beberapa orang, yaitu :

1. Production Manager SCC&C

2. Production Assistant Manager SCC&C 3. Plant Engineer

4. Plant Engineer Assistant

Production Manager dan Production Assistant Manager SCC&C bekerja sama

dalam mengelola dan mengatur jalannya produksi sehari-hari serta bertanggung jawab atas kinerja pabrik SCC&C. Plant Engineer dan Plant Assistant Engineer bertugas dan bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan dalam hal keteknikan.

Quality Manager terletak sejajar dengan Technical Manager Food dalam

susunan organisasi. Quality Manager dan Quality Assistant Manager bertugas dan bertanggung jawab dalam pengawasan dan pengendalian mutu dengan dasar analisa dan penelitian laboratorium dari bahan baku sampai produk jadi.

(5)

7

2.4

BIDANG USAHA DAN PRODUK PERUSAHAAN

PT. Unilever Indonesia, Tbk., adalah perusahaan multinasional yang memproduksi bahan kebutuhan sehari-hari (Consumer Goods). Bidang produksi PT. Unilever Indonesia, Tbk. Terdiri dari beberapa divisi, yaitu :

I. Divisi Home Care

Divisi ini dibagi menjadi 2 kategori, yaitu : 1. Non Soap Detergent

Memproduksi detergen pencuci dalam bentuk bubuk dan krim serta memproduksi cairan pewangi dan pelembut pakaian.

2. Household Care

Memproduksi barang-barang kebutuhan rumah tangga seperti cairan pembersih lantai, bahan pengkilap dan penghilang kuman.

II. Divisi Personal Care

Divisi ini memproduksi produk kebutuhan pribadi mulai dari perawatan rambut, kulit, deodorant dan perawatan gigi.

III. Divisi Foods & Beverages

Divisi ini terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu : - Spread Cooking Category and Culinary

kategori ini memproduksi margarin dan bakery fats dan berbagai macam bumbu penyedap rasa

- Tea Based Beverage

Kategori ini memproduksi teh dalam berbagai kemasan, yang digunakan di dalam negeri atau diluar negeri.

- Ice Cream

Divisi ini memproduksi es krim dalam berbagai rasa dan kemasan dengan merk dagang Ice Cream Wall’s.

2.5

TUJUAN DAN VISI MISI PERUSAHAAN

I. Tujuan Perusahaan

Memulai kebutuhan sehari-hari setiap anggota masyarakat dimana pun mereka berada, mengantisipasi aspirasi konsumen dan pelanggan, serta menanggapi secara kreatif dan kompetitif dengan produk-produk bermerek dan layanan yang meningkatkan kualitas kehidupan.

Akar kami yang kokoh dalam budaya pasar lokal di dunia merupakan warisan yang tidak ternilai dan menjadi dasar bagi pertumbuhan kami di masa yang akan datang. Kami akan menyertakan kekayaan pengetahuan dan kemahiran internasional kami dalam memahami konsumen lokal, sehingga menjadikan perusahaan multinasional yang benar-benar multilokal.

Keberhasilan jangka panjang kami menuntut komitmen yang menyeluruh terhadap standar kinerja dan produktivitas yang sangat tinggi terhadap kerja sama yang

(6)

8 efektif, dan kesediaan untuk menyerap gagasan-gagasan baru serta keinginan untuk belajar secara terus menerus.

Kami percaya bahwa keberhasilan memerlukan perilaku bersama yang berstandar tinggi terhadap karyawan, konsumen dan masyarakat serta dunia tempat kita tinggal. Inilah jalan yang ditempuh Unilever untuk mencapai pertumbuhan yang langgeng dan menguntungkan bagi usaha serta terciptanya nilai jangka panjang yang berharga bagi para pemegang saham serta seluruh karyawan Unilever.

II. Visi dan Misi Perusahaan

Vision :

Unilever products touch the lives of over 2 billion people every day – whether that's through feeling great because they've got shiny hair and a brilliant smile, keeping their homes fresh and clean, or by enjoying a great cup of tea, satisfying meal or healthy snack.

The four pillars of our vision set out the long term direction for the company – where we want to go and how we are going to get there:

- We work to create a better future every day

- We help people feel good, look good and get more out of life with brands and services that are good for them and good for others.

- We will inspire people to take small everyday actions that can add up to a big difference for the world.

- We will develop new ways of doing business with the aim of doubling the size of our company while reducing our environmental impact.

We've always believed in the power of our brands to improve the quality of people’s lives and in doing the right thing. As our business grows, so do our responsibilities. We recognise that global challenges such as climate change concern us all. Considering the wider impact of our actions is embedded in our values and is a fundamental part of who we are

Mision :

Be the first and best in class in meeting needs and aspirations of consumers. Be the closest in the market to customer and suppliers. Remove non-value added activities from all process. Gain job satisfaction for all. Aim for stocking targets for profitable growth and secure above average rewads for employees and shareholders. Earn respect for integrity, care for community and environment.

(7)

9

2.6

MANAJEMEN PERUSAHAAN

Program pengembangan manajemen yang diberlakukan di PT Unilever Indonesia, Tbk adalah program Total Productive Maintenance (TPM). Program TPM adalah sistem pencegah kerugian dengan menggunakan barang-barang yang tersedia, sehingga dapat mewujudkan zero failure (tanpa kesalahan), zero accident (tanpa kecelakaan), dan zero defect (tanpa cacat) sebagai tujuan dari keseluruhan siklus sistem produksi. Selain TPM, PT. Unilever juga ditunjang dengan ISO 9000 dan ISO 14000 dan HACCP untuk menjamin kualitas produk yang dihasilkan dan mendukung kemajuan perusahaan. ISO 9000 menjadi referensi dalam quality management, perusahaan harus memenuhi customer’s quality requirements, applicable regulatory requirements,

customer satisfaction, dan continual improvement. ISO 14000 berisi sistem manajemen

kualitas lingkungan yang menjadi referensi dalam memperlakukan lingkungan hidup, dimana perusahaan atau orang harus memenuhi minimasi dampak terhadap lingkungan akibat aktivitas organisasi. Penggunaan sistem HACCP pada perusahaan akan menjamin kemanan produk yang dihasilkan. Jaminan keamanan produk akan mengurangi biaya yang akan dikeluarkan apabila pelanggan dirugikan oleh produk yang tidak aman.

2.7

KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN KERJA

PT. Unilever Indonesia sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan. Hal ini diwujudkan dalam bentuk fasilitas-fasilitas jaminan sosial dan tunjangan-tunjangan yang diberikan kepada karyawannya, dimana perincianperincian mengenai hal tersebut tertuang dalam Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) yang dibuat oleh Serikat Pekerja dan pihak perusahaan. Serikat Pekerja PT. Unilever Indonesia sudah berdiri sejak tahun 1970an dan pada tahun 1982 resmi menjadi anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. Berdasarkan KKB tersebut fasilitas dan tunjangan yang diperoleh karyawan PT. Unilever Indonesia Tbk adalah:

1. Makan, disediakan untuk seluruh karyawan tetap pada jam-jam istirahat dikantin perusahaan.

2. Fasilitas pengobatan diberikan gratis kepada karyawan dan keluarganya sampai dengan tiga anak meliputi biaya perawatan di rumah sakit pada rumah sakit yang telah ditentukan, pembayaran gaji selama sakit, pengobatan dan perawatan gigi, penggantian biaya kaca mata dan frame, penggantian biaya bersalin untuk pekerja wanita dan bantuan bersalin istri pekerja.

3. Koperasi karyawan dan program kepemilikan rumah. 4. Tunjangan perumahan diberi setahun sekali berupa uang.

5. Program kepemilikan kendaraan bermotor dan program ASTEK. 6. Klub olah raga, kesenian, rekreasi dan pembinaan rohani.

7. Tunjangan pensiun, berupa uang pesangon pada saat karyawan memasuki usia pensiun yaitu 55 tahun.

8 Pembinaan keluarga berencana lestari dan balita.

(8)

10 menjadi juara kelas.

10.Beasiswa diberikan kepada anak karyawan yang diterima di perguruan tinggi negeri dan program tabungan pendidikan.

11.Penghargaan kerja diberikan kepada karyawan yang telah bekerja selama 15 tahun dan 25 tahun.

12.Tunjangan cuti diberikan kepada karyawan 1 tahun sekali dalam bentuk gaji ke-13

13. Cuti besar diberikan setiap 6 tahun masa kerja berupa 74 hari cuti diluar cuti tahunan dengan biaya pulang kampung ditanggung perusahaan atau dalam bentuk 2 bulan gaji ditambah 14 hari cuti diluar cuti tahunan.

14. Santunan kematian.

15. Kesempatan naik haji dengan pembayaran upah penuh. 16. Tunjangan Hari Raya.

17. Paket distribusi diberikan setiap akhir bulan berupa produk kebutuhan rumah tangga yang diproduksi oleh PT. Unilever Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

BAGIAN TATA USAHA DIREKTUR INSTALASI LAUNDRY & SANITASI INSTALASI LABORATORIUM & UTDRS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI PELAYANAN & PENUNJANG MEDIS INSTALASI RAWAT

In addi- tion to requirements and performance considerations described in the ISO 9000 series of quality standards, prominent professional associations and standards

Hasil analisis simpulkan bahwa arsitektur tradisional sao keda Suku Ende Lio mempunyai keragaman struktur konstruksinya, mulai dari struktur leke lewu (pondasi),

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan

Perjanjian kredit antara OTO Kredit Motor Salatiga dengan debitur dalam hal pembiayaan kendaraan bermotor dilakukan antara OTO Kredit Motor Salatiga dengan Debitur yang

Berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PEMBERITAAN KECELAKAAN RASYID RAJASA DI MATA MEDIA MASSA ( Studi Analisis

Perusahaan dapat mengukur keefektifan dan keefisienan dari aktiva tetap yang digunakan dengan menghitung Return On Investment, yaitu dengan cara laba operasi yang diperoleh

Memang diakui bahwa perusahaan-perusahaan yang struktur biayanya mengandung beban tetap yang tinggi akan menghadapi banyak resiko. Perusahaan akan sangat peka terhadap perubahan,