• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Promosi Terapi Bekam Di Klinik Bekam Dan Ruqyah Center Bandung Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Promosi Terapi Bekam Di Klinik Bekam Dan Ruqyah Center Bandung Utara"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Esa Pratiwi Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, tgl lahir : Bandung, 13 Maret 1988 Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Menikah

Alamat : Jln. Sersan Bajuri No.24 RT 01/04 Bandung 40154

Telepon : 08562001113

Email : essa.syalalalala@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

1994 – 2000 SDPN Setiabudhi Bandung 2000 – 2003 SLTP Negeri 40 Bandung 2003 – 2006 SMU Negeri 14 Bandung

2006 – 2010 Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

PENDIDIKAN NON FORMAL

Orientasi Lingkungan Mahasiswa Kampus (OLIMPUS) UNIKOM, Bandung (2006)

Pendekatan Ala Desain (PADI) Fakultas Desain UNIKOM, Bandung (2006)

Seminar “1001 Inspiration Design Festival”, Bandung (2008)

Kerja Praktek di Museum Pos Indonesia, Bandung (2009)

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Terapi bekam merupakan penyembuhan berbagai penyakit yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dan juga diperintahkan secara langsung dalam sabdanya yang sahih. Ibnu „Abbas dari nabi Muhammad SAW. Bersabda, “Kesembuhan itu terdapat pada tiga hal, yaitu melakukan bekam, minum madu dan melakukan kay dengan api, tetapi aku melarang umatku melakukan kay.” (HR al-Bukhari)

Dari hadist tersebut telah terungkap tiga landasan dasar pengobatan modern yang berkembang hingga saat ini. Terapi bekam merupakan teknik detoksifikasi (pengangkatan racun dalam tubuh), madu merupakan perwalian pengobatan menggunakan herbal dan kay merupakan dasar pengobatan laser (penembakan dengan sinar) (Busyroni Majid, 2009)

Terapi bekam merupakan suatu proses membuang darah kotor atau toksin yang berbahaya dari dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan cara menyedot. Toksin adalah endapan racun atau zat kimia yang tidak bisa diurai oleh tubuh.

Awal mulanya terapi bekam disebut Al-Hijamah. Al-Hijamah berasal dari bahasa Arab. Setelah itu, muncul istilah – istilah yang digunakan untuk memudahkan dalam penyebutan dan pemahaman di setiap bangsa. Ada beberapa istilah yang dipakai dalam bentuk terapi yang satu ini, diantaranya hijamah istilah dalam bahasa Arab, bekam istilah Melayu, gua-sha dalam bahasa Cina, cantuk dan kop istilah yang dikenal oleh orang Indonesia. (Ahmad Fatahillah, 2006)

(3)

berdagang, harus menempuh perjalanan yang jauh dan cukup melelahkan. Hal itu membuat kondisi tubuh terasa tidak nyaman, maka masyarakat Mesir berupaya untuk mengurangi rasa sakit dibagian anggota tubuhnya yang dirasa sakit. Dengan mengeluarkan cairan-cairan darah yang dianggap mempengaruhi keseimbangan atau metabolisme tubuhnya. (Ahmad Fatahillah, 2006)

Terapi bekam telah banyak dilakukan oleh masyarakat muslim di berbagai negara, khususnya di Indonesia. Namun penerapannya baru terbatas pada tataran keyakinan atas kebenaran sabda Rasulullah SAW. Belum didukung bukti-bukti Ilmiah, sehingga terkadang masih diragukan sejumlah orang.

Saat ini banyak didirikan tempat terapi atau klinik yang menawarkan terapi bekam. Klinik BRC (Bekam dan Ruqyah Center) adalah salah satu klinik yang menawarkan terapi bekam. Klinik BRC didirikan pada tanggal 29 Juni 2004, dipimpin oleh Asep Hasan Badri.

Pada mulanya Klinik BRC hadir dengan menggunakan nama BRC yang merupakan singkatan dari Bandung Ruqyah Center. Seiring dengan berkembangnya Klinik BRC ke seluruh kota di tanah air, dirasa kurang relevan apabila menggunakan nama Bandung Ruqyah Center sebagai brand. Oleh sebab itu, awal tahun 2008 Klinik BRC merubah kepanjangannya menjadi Bekam dan Ruqyah Center.

Dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun, BRC telah mendirikan 26 cabang di Indonesia dan 2 cabang di luar negeri, yaitu Malaysia dan Singapura. Salah satunya adalah Klinik BRC yang terletak di Bandung Utara. Tepatnya berada di Jalan Gegerkalong Girang No. 54.

(4)

Dalam hal promosi, Klinik BRC telah membuat beberapa media promosi diantaranya adalah iklan TV, iklan radio, majalah Islami seperti Hidayah, spanduk, x-banner, website dan brosur. Media promosi yang dilakukan secara berkala yaitu iklan TV dan radio. Sedangkan untuk media lainnya seperti spanduk dibuat hanya untuk dipasang di klinik. Target promosi dari Klinik BRC ini yaitu untuk semua kalangan dan usia. Akan tetapi kebanyakan pasien yang berkunjung adalah yang sudah lanjut usia. Rata-rata pasien yang berkunjung berusia 36 tahun ke atas.

1.2 Identifikasi Masalah

Terapi bekam masih diragukan oleh sejumlah orang yang belum mengetahui bukti – bukti mengenai ilmiah terapi bekam.

Cara melakukan bekam dengan cara ditusuk membuat sebagian orang takut.

Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa terapi bekam merupakan sunah Rasulullah.

Hadist yang menyatakan bahwa tanggal 17, 19 dan 21 bulan hijriyah merupakan hari – hari yang dianjurkan Rasulullah untuk melakukan terapi bekam, merupakan hadist dhoif.

Terapi Bekam belum banyak dikenal oleh dewasa awal.

Masih minimnya minat anak muda untuk melakukan Terapi Bekam.

Kurangnya jumlah media cetak yang dibuat oleh Klinik BRC Bandung Utara.

Belum efektif promosi yang dilakukan klinik BRC Bandung Utara untuk usia 20-30 tahun.

(5)

1.3 Fokus Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan difokuskan pada: Bagaimana strategi perancangan komunikasi visual yang efektif untuk mempromosikan terapi bekam yang terdapat di Klinik BRC kepada masyarakat yang berusia 20-30 tahun.

1.4 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan media promosi ini adalah untuk memberitahukan dan mengajak masyarakat dewasa awal untuk mencegah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit yang dapat disembuhkan dengan terapi bekam di Klinik BRC Bandung Utara.

1.5 Kata Kunci Perancangan

(6)

BAB II

TERAPI BEKAM DI KLINIK BRC BANDUNG UTARA

2.1 Definisi Terapi Bekam

Terapi Bekam merupakan suatu proses membuang darah kotor/toksin yang berbahaya dari dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan cara menyedot. Darah kotor adalah darah yang mengandung racun/toksin atau darah statis yang menyumbat peredaran darah, mengakibatkan sistem peredaran darah tidak dapat berjalan lancar sehingga akan mengganggu distribusi nutrisi dan imunitas seseorang, baik secara fisik maupun secara mental. Toksin adalah endapan racun/zat kimia yang tidak bisa diurai oleh tubuh. Toksin-toksin ini berasal dari pencemaran udara, maupun dari makanan yang banyak mengandung zat pewarna, zat pengembang, penyedap rasa, pemanis, pestisida sayuran, dan lain-lain. Melalui minuman seperti zat pewarna, zat aroma, logam berat, bahan kimia dan lain-lain. Melalui pernapasan disebabkan oleh asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok dan sebagainya. Serta melalui obat-obatan yang berupa

antibiotic, analgesic, anti pyretic dan sebagainya.

Sebutan awal yang dipakai dalam terapi jenis ini adalah Al-Hijamah. Al-Hijamah berasal dari bahasa arab yang artinya “pelepasan darah kotor”. Setelah itu, muncul istilah-istilah yang digunakan untuk memudahkan dalam penyebutan dan pemahaman di setiap bangsa. Ada beberapa istilah yang dipakai dalam bentuk terapi yang satu ini, diantaranya hijamah istilah dalam bahasa Arab, bekam istilah Melayu,

(7)

Dari Ibnu Abbas r.a Rasulullah bersabda: “kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan meminum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang umatku dengan besi panas.

2.1.1 Sejarah Terapi Bekam

Bekam sudah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi, yaitu di kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia, Mesir kuno, Saba, dan Persia. Pada zaman Mesir kuno, dimana kehidupan masyarakat Mesir mempunyai aktivitas berdagang yang tidak hanya antarsuku tapi juga menjangkau ke berbagai bangsa. Perjalanan yang jauh dan cukup melelahkan, membuat kondisi tubuh terasa tidak nyaman, maka masyarakat Mesir berupaya untuk mengurangi rasa sakit dibagian anggota tubuhnya yang dirasa sakit, dengan mengeluarkan cairan-cairan darah yang dianggap mempengaruhi keseimbangan atau metabolisme tubuhnya

(Ahmad Fatahillah, 2006)

Cara tersebut memberikan efek positif terhadap anggota tubuh yang dirasa tidak nyaman. Tindakan ini merupakan metode pembersihan darah yang tidak saja memberikan kenyamanan, keseimbangan dan menjaga metabolisme tubuh. Akan tetapi, merupakan salah satu cara untuk penyembuhan penyakit dengan cara pelepasan/pengeluaran darah dari anggota tubuh.

2.1.2 Manfaat Terapi Bekam

(8)

1. Mengeluarkan darah kotor, baik darah yang teracuni maupun darah yang statis, sehingga peredaran darah yang semula tersumbat menjadi lancar kembali.

2. Meringankan tubuh. Banyaknya kandungan darah kotor yang menumpuk di bawah permukaan kulit seseorang akan mengakibatkan terasa malas dan berat. Dengan dibekam, maka akan meringankan tubuh.

3. Menajamkan penglihatan. Tersumbatnya peredaran darah ke mata mengakibatkan penglihatan akan menjadi buram. Setelah dibekam, peredaran darah yang tersumbat kembali lancar dan mata bisa melihat dengan terang.

4. Menyembuhkan berbagai macam penyakit. Rasulullah SAW mengisyaratkan ada 72 macam penyakit yang dapat disembuhkan dengan jalan berbekam, seperti: asam urat, darah tinggi, jantung, kolesterol, masuk angin, migrain, sakit mata, stroke, sakit gigi, vertigo, sinusitis, jerawat, sembelit, wasir, impotensi, kencing manis, liver, ginjal, pengapuran dan lain – lain. (Tatang Rahmat, 2008)

2.1.3 Macam-macam Terapi Bekam

Terapi bekam terbagi dua, yaitu bekam kering dan bekam basah. Terapi bekam kering dilakukan dengan penghisapan pada permukaan kulit di bagian tubuh tertentu (khususnya daerah punggung) menggunakan kop vakum selama 3-4 menit. Terapi bekam kering dilakukan pada mereka yang menderita kesulitan bergerak, mengalami mimisan, gangguan buang air, haid tidak lancar, dan rasa mual.

(9)

dilanjutkan dengan pengkopan berikutnya untuk mengeluarkan darah.

2.1.4 Alat Terapi Bekam

Alat terapi bekam dari tahun ke tahun mengalami modifikasi kearah yang lebih mudah dan praktis. Pada masa kenabian, alat bekam dikabarkan hanya menggunakan tanduk binatang, kemudian meningkat menggunakan gelas atau benda setengah bola. Untuk menempelkannya pada permukaan tubuh digunakan prinsip vakum dengan berbagai teknik. Pelukaan kulit pada awalnya menggunakan ujung pedang, lalu berkembang menggunakan silet, lebih berkembang lagi menggunakan pisau bedah, dan saat ini lebih banyak digunakan jarum dengan dibantu alat pemantik. Perkembangan tersebut tidak mengubah esensi terapi bekam, prinsip detoksifikasi tetap dipertahankan.

Gambar 2.1 Cupping set

(10)

Gambar 2.2 Lancing device

Alat berbentuk seperti pulpen yang berguna untuk menusukkan jarum pada waktu bekam basah.

2.1.5 Langkah Melakukan Terapi Bekam

1. Mendata Pasien dan Melakukan Anamnesis (Wawancara) Catatan data pasien sangatlah penting untuk merekam identitas, diagnosis penyakit, terapi yang sudah diberikan serta mengetahui perkembangan penyakitnya. Data yang perlu dicatat antara lain adalah:

a. Identitas pasien, meliputi: Nama lengkap, umur, jenis kelamin, alamat dan status perkawinan.

(11)

Tujuan melakukan anamnesis (wawancara) adalah untuk mengetahui maksud pasien berobat, serta mendalami penyakit dan keluhan yang dialami.

2. Melakukan pemeriksaan dan menentukan Diagnosa penyakit

Pemeriksaan ini berguna untuk membuktikan apa yang dikeluhkan pasien tersebut sesuai dengan kelainan fisik yang ada. Adakalanya pasien mengeluhkan sesuatu tetapi tidak ditemukan kelainan fisik apapun dan begitu juga sebaliknya. Pemeriksaan fisik tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pemeriksaan umum, meliputi: tekanan darah, nadi, temperatur tubuh, pernafasan, lidah iris (iridology), telapak tangan dan lain-lain. Yang terpenting adalah bisa mengetahui penyakit yang di derita pasien.

b. Dari organ yang dikeluhkan pasien. Perhatikan perubahan warna kulit, bentuk, tekstur atau perubahan lainnya yang kasat mata. Amati pula ekspresi wajah, bentuk dan sikap serta cara berjalan pasien.

c. Palpasi (Perabaan, penekanan) atau perkusi (pengetukan) disekitar tubuh yang mengalami keluhan. Auskultasi, yakni pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop untuk mengetahui adanya kelainan pada rongga dada (jantung dan paru-paru) serta rongga perut (lambung, usus, dan lain-lain).

(12)

Setelah diketahui keluhannya melalui anamnesis dan telah dilakukan pemeriksaan maka dapat diambil kesimpulan mengenai penyakit yang dialami oleh pasien (diagnosa). Diagnosa penyakit ini sebagai modal dasar untuk menentukan langkah selanjutnya mengenai jenis terapi apa yang cocok dilakukan, titik bekam mana yang akan dipilih serta herbal penunjang apa yang memang diperlukan.

3. Menentukan Titik Bekam

Dalam menentukan titik bekam terdapat beberapa versi ada yang berdasarkan lokasi keluhan, berdasarkan titik akupuntur dan ada yang mendasarkan pada anatomi dan

patofisiologi organ yang bermasalah.

a. Dalam memilih titik bekam ini, maka tidak perlu memakai banyak titik. Sebab titik bekam yang banyak belum tentu lebih baik dan efektif dibandingkan dengan satu titik. b. Ada sekitar 12 titik utama yang disebutkan dalam hadits

(13)

tumor/kanker, dan bagian yang bengkak pada kasus gout/asam urat.

4. Mempersiapkan peralatan dan Pasien

a. Mempersiapkan peralatan bekam dan ruangan

Yang paling utama adalah menyiapkan agar alat-alat yang digunakan bisa steril mengingat banyak penyakit yang dimungkinkan bisa menular melalui perantara alat bekam seperti pasien hepatitis dan HIV-AIDS. Menggunakan ruangan yang bersih, cukup penerangan, cukup ventilasi dan aliran udara.

b. Mempersiapkan pasien

Pasien perlu dipersiapkan terlebih dahulu baik secara fisik maupun mental. Pasien perlu mendapatkan penjelasan mengenai dasar terapi bekam sebagai tehnik pengobatan yang dituntunkan Rasulullah Shallallaahu „alaihi wasallam, cara membekam, manfaat, efek samping yang mungkin terjadi baik ketika sedang dibekam maupun setelahnya, kontraindikasi (pantangan) bekam, serta proses kesembuhan dan yang lainnya.

1. Pasien diberikan support agar tidak gelisah dan takut terutama bagi yang baru pertama kali dibekam. 2. Disiapkan minuman air putih, madu atau sari kurma

untuk pasien, karena terkadang ketika sedang dibekam pasien merasa haus dan untuk mengantisipasi jika pasien merasa lemas.

(14)

4. Posisi pasien dan ahli bekam harus nyaman agar pasien lebih rileks dan bagi yang membekam bisa lebih mudah dan optimal dalam mencapai titik-titik yang akan dibekam.

5. Melakukan Bekam

Bekam dapat dipelajari oleh semua orang, akan tetapi harus mengikuti tata cara yang benar yang dianjurkan untuk berbekam. Cara-cara untuk melakukan bekam yaitu:

a. Mempersiapkan alat – alat untuk berbekam.

b. Sebelum berbekam dianjurkan untuk berdoa sesuai agama dan kepercayaan.

c. Memukul-mukul bagian tubuh yang akan dibekam dengan sebat rotan agar peredaran darah lancar.

d. Mensterilkan bagian tubuh yang akan dibekam dengan desinfektan.

e. Menghisap kulit dengan menggunakan gelas bekam. f. Menusuk-nusuk bagian tubuh yang akan dibekam

dengan jarum.

g. Menghisap kembali bagian tubuh yang telah ditusuk. h. Diamkan selama kurang lebih 5-9 menit sampai darah

kotor keluar.

i. Membersihkan dan membuang darah yang tertampung dalam gelas bekam.

(15)

Setelah melakukan terapi bekam, dianjurkan untuk beristirahat, lebih baik lagi tidur. Meminum air putih, madu, sari kurma atau teh manis untuk mempercepat pemulihan.

Gambar 2.3 Orang yang sedang dibekam

2.2 Profil Klinik Bekam & Ruqyah Center Bandung Utara

(16)

Gambar 2.4 Klinik BRC Bandung Utara

Dalam kurun waktu perjalanan yang baru berjalan kurang dari 5 tahun BRC telah berhasil mendirikan 26 cabang di Indonesia dan 2 Cabang di luar negeri, yaitu di Malaysia dan Singapura.

(17)

Gambar 2.4 Ruang Herbal dan Administrasi

(18)

Gambar 2.6 Ruang Diagnosa

Klinik BRC buka setiap hari pukul 09.00 s/d 19.00, Sabtu dan Minggu buka sampai pukul 21.00, sedangkan Jumat buka mulai pukul 13.00. Dan pada hari libur dan tanggal merah, Klinik BRC tetap buka.

2.2.1 Visi dan Misi Klinik BRC VISI

Creating The Healthy World With Shari’ah

(Menciptakan Dunia yang sehat dengan syari’ah)

MISI

Providing Modern Islamic Health Service.

(Menyediakan pelayanan kesehatan islam modern)

Educating people to live healthily, happily, and abundantly.

(19)

Creating the Living-media for learning, growing, and creating, value added for BRC big family

(Menciptakan wahana belajar, tumbuh berkembang, serta menciptakan nilai tambah bagi seluruh keluarga besar BRC).

Empowering people to build a powerful Islamic Businees Alliance

(Memperdayakan umat untuk membangun aliansi bisnis muslim yang tangguh)

2.2.2 Tagline Klinik BRC

Sehat sesuai Sunnah Nabi….ya BRC

(20)

2.2.4 Logo Klinik BRC

Gambar 2.7 Logo Klinik BRC

2.2.4.1 Makna Logo

Tiga lingkaran diatas melambangkan prisip ketauhidan dalam kesehatan. Lingkaran besar artinya kesehatan merupakan takdir dari Allah, lingkaran sedang artinya kesehatan yang dianut sesuai dengan sunnah Rasulullah, dan selalu berkaitan antara ketentuan/perintah Allah dengan Sunnah Rasul.

Lingkaran kecil artinya ikhtiar manusia dalam menjaga kesehatan atau menyembuhkan hanyalah kecil jika dibandingkan takdir Allah dan sunnah Rasul-Nya. Tulisan BRC dengan jenis huruf arial black menandakan keberlimpahan potensi dan ketegasan BRC dalam menjalankan prinsipnya

Tulisan Creating the Healty World with Shariah

(21)

Warna putih melambangkan kebersihan hati, fikiran dari sifat-sifat syirik, bid’ah dan khurafat, serta bermakna selalu menjaga kualitas pelayanan yang bersih dan menjaga kesucian

Warna pinggir (shadow) bermakna BRC muncul sebagai pembeda dengan lembaga kesehatan lainnya serta memiliki citra yang positif, menerangi umat Islam untuk kembali pada ajaran islam secara ka’afah.

2.3

Menu Terapi Klinik BRC

1. Diagnosa

Diagnosa Iridologi merupakan diagnosa yang dilakukan dengan cara melihat bentuk dan struktur iris mata hitam untuk melihat kelemahan bagian organ tubuh. Ini merupakan cara efektif dan efisien untuk menentukan perawatan terbaik bagi pasien. Karena itu Klinik BRC menggunakan Diagnosa ini selain menggunakan diagnosa tangan dan lidah.

2. Terapi Bekam

Bekam adalah metode pengeluaran toksin dan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, yang berfungsi untuk menguatkan imunitas tubuh melalui titik-titik tertentu dengan alat-alat yang terjaga kesterilannya.

3. Ear Candle

(22)

4. Terapi Kay

Terapi kay yaitu terapi energi panas dengan cara menempelkan tangan terapis yang diolesi minyak sinergi disekitar punggung/bagian yang dirasa sakit yang bertujuan melancarkan darah, meningkatkan fungsi saraf, menghilangkan rasa sakit, nyeri sendi, florosis dan kerusakan jaringan.

5. Terapi Totok Oksigen

Otak merupakan pengendali utama dalam tubuh kita Kebutuhan oksigenya paling tinggi, lebih dari 25 %

Banyak kerusakan organ tubuh diakibatkan otak kekurangan oksigen

Blocking Oxygen menyebabkan terganggunya hemostastis,

yaitu kemampuan tubuh untuk : Self Healing, Self Cleaning,

Self Balancing

Kekurangan oksigen membuat tidak harmoninya sistem tubuh mulai dari system pernapasan, pencernaan, uriner, syaraf,

kardiovaskuler, dan sistem limfa.

Pada titik akumulasi akan menyebabkan terjadinya penyakit degeneratif, seperti : darah tinggi, diabetes, stroke, tumor, kanker dan sebagainya.

6. Sebat Rotan

Memukul-mukul badan dengan sebat rotan untuk melancarkan peredaran darah.

7. Detox BRC

(23)

listrik tubuh ini membuat blocking oxygen bahkan blood cloth, oksigen yang tersekat dan timbunan darah kotor yang berlanjut pada efek berikutnya yaitu terjadi sedimentasi (pergerakan) di dinding-dinding pembuluh darah bahkan sampai ke syaraf dan otot, hal ini mengakibatkan semua itu menjadi tidak elastic, fatalnya kalau terjatuh bisa mengakibatkan pecahnya pembuluh darah, bahkan tidak terjatuh sekalipun.

8. Ruqyah

Secara bahasa Ruqyah ialah jampik atau mantra, seseorang yang komat-kamit membaca sesuatu yang terkadang bisa dipahami dan terkadang tidak dapat dipahami, bisa dikatakan orang yang sedang meruqyah, membaca jampik oleh karena itu ruqyah ialah pedang bermata dua yang bisa dipakai untuk kebaikan atau kejelekan seperti santet, tenung, teluh, guna-guna, pelet dan lain-lain yang pada intinya semua itu ialah sihir, permainan dan tipu daya setan.

Namun secara istilah, Ruqyah ialah bacaan-bacaan (doa) yang ditujukan untuk kesembuhan dan penangkal penyakit, yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah (dicontohkan oleh Rasulullah SAW atau perbuatan sahabat yang disetujui oleh beliau).

2.4 Tinjauan Khusus Klinik BRC Bandung Utara

Untuk mengetahui dengan jelas mengenai media promosi yang telah dibuat oleh Klinik BRC, maka dilakukan wawancara langsung dengan Maman Abdul Rohman yang merupakan Staf Human Resource

Development. Wawancara ini dilakukan pada tanggal 18 Maret 2010,

(24)

Dari wawancara yang dilakukan maka diperoleh data-data sebagai berikut :

Klinik BRC telah membuat beberapa media promosi, yaitu iklan TV, iklan radio, spanduk, website, iklan majalah, x-banner, dan brosur.

Media promosi yang dilakukan secara berkala yaitu iklan TV dan radio, iklan majalah seperti Hidayah. Spanduk dan x-banner dibuat hanya untuk dipasang di klinik.

Setelah melakukan wawancara dengan staf Human Resource

Development BRC, kemudian dilakukan wawancara dengan salah

satu terapis yang berada di Klinik BRC Bandung Utara yaitu Langgeng.

Dari wawancara tersebut diperoleh data-data sebagai berikut :

Klinik BRC Bandung Utara memiliki 7 ruangan, untuk bekam disediakan 3 ruangan.

Jumlah terapisnya ada 16 orang.

Rata-rata pasien yang berobat ke Klinik BRC berusia diatas 36 tahun.

Terapi bekam dilakukan secara rutin, untuk pencegahan penyakit dan penyembuhan penyakit rutin dilakukan sebulan sekali, sedangkan untuk yang memiliki penyakit yang parah, terapi dilakukan 2 minggu sekali atau setelah luka bekas terapi hilang.

(25)

Bekam terbukti telah menyembuhkan penyakit, salah seorang pasien yang memiliki penyakit bengkak kelenjar tiroid telah sembuh dengan melakukan terapi bekam secara rutin 6 bulan.

Bekam boleh dilakukan oleh siapapun tanpa ada batasan agama dan usia. Karena terapi bekam bersifat menyeluruh untuk semua umat manusia.

2.5 Promosi

Promosi merupakan salah satu unsur yang penting dari pemasaran, selain struktur harga dan distribusi. Dengan promosi perusahaan dapat memberikan informasi, menghimbau serta mempengaruhi masyarakat agar tertarik untuk membeli produk atau jasa yang dipasarkan.

Pengertian promosi menurut Kotler, Armstrong (2001 : 74): "Promosi adalah aktivitas mengkomunikasikan keunggulan produk serta membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya".

Sedangkan pengertian promosi menurut Djaslim Saladin (1996 : 68) adalah: “Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan mengingat produk tersebut”.

2.5.1 Tujuan Promosi

Adapun tujuan promosi, yaitu diantaranya:

1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial

(26)

5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing

6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.

2.6 Strategi Komunikasi

Menurut ahli komunikasi Bernard Berelson dan Garry A. Stainer dalam bukunya Human Behaviour, yang mampu mendefinisikan komunikasi sebagai berikut:

”Komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan lambang – lambang atau kata – kata, gambar, bilangan, grafik dan lain – lain. Kegiatan atau proses penyampaiannya biasanya dinamakan komunikasi.”

2.7 Strategi Kreatif

Proses penyampaian informasi kepada target promosi mengacu padateori menurut Benjamin Lee Whorf dan Edward Sapir :

“Bahasa dapat mempengaruhi proses kognitif ( pemikiran). Karena bahasa – bahasa di dunia sangat berbeda – beda dalam hal karakteristik makna dan strukturnya. Sehingga orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara memandang dan berfikir tentang dunia.”

2.8 Studi Positioning

(27)

Positioning merupakan suatu sistem yang terorganisir untuk menemukan jendela dalam pikiran. Hal ini bergantung pada konsep bahwa komunikasi dapat mengambil tempat pada saat yang tepat dan dibawah lingkungan yang tepat.

Ada beberapa cara untuk melakukan strategi positioning yang dapat ditetapkan dalam promosi terapi bekam Klinik BRC Bandung Utara, salah satunya adalah :

”Klinik Bekam dan Ruqyah Center Sarana untuk Sehat”.

Caranya adalah menghubungkan suatu objek dengan karakter produk. Harus memilih satu diantara sekian banyak produk yang diangkat. Konsep positioning menegaskan bahwa terlalu banyak karakter produk akan sulit untuk dilaksanakan.

2.9 Khalayak Sasaran

Sebagian besar pasien yang berobat di Klinik BRC Bandung Utara ini berusia 36 tahun keatas, di usia ini kebanyakan orang mengalami sakit karena faktor usia. Oleh karena itu dipilih target sebagai berikut :

Demografis

Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan Usia : 20 - 30 tahun

Status Ekonomi Sosial : Menengah kebawah ( C,D,E ). Pendidikan : Mahasiswa dan Pekerja

Psikografis

(28)

- Mahasiswa dan Pekerja yang terbiasa meminum obat-obatan kimia ketika sedang sakit.

- Mahasiswa dan Pekerja usia 20-30 tahun yang umumnya belum mapan sehingga kesulitan biaya untuk berobat ke dokter ketika sakit.

Geografis

Mahasiswa dan pekerja yang kuliah atau bekerja dan tinggal di daerah perkotaan, khususnya di daerah kota Bandung.

2.10 Poster

Poster adalah gambar pada selembar kertas berukuran besar yang digantung atau ditempel di dinding atau permukan lain. Poster merupakan alat untuk mengiklankan sesuatu, sebagai alat propaganda, dan protes, serta maksud-maksud lain untuk menyampaikan berbagai pesan. Selain itu poster juga dipergunakan secara perorangan sebagai sarana dekorasi yang murah meriah terutama bagi anak muda.

Poster adalah iklan atau pengumuman yang diproduksi secara masal. Poster pada umumnya dibuat dengan ukuran besar di atas kertas untuk didisplay kepada khalayak. Sebuah poster biasanya berisi gambar ilustrasi dengan warna-warna yang indah dan beberapa teks maupun memuat trademark. Sebuah poster biasanya berguna secara komersial untuk mengiklankan suatu produk, suatu kegiatan pendidikan, acara entertainment, even-even tertentu, maupun sebagai alat propaganda. Namun, banyak juga poster yang dibuat hanya untuk tujuan seni maupun sebagai hiasan.

(29)

menyampaikan pesan atau informasi, maka poster menjadi elemen dalam desain komunikasi visual.

Para pengamat seni grafis mengelompokan jenis poster menjadi sebagai berikut:

1. Poster Teks 2. Poster Bergambar 3. Poster Propaganda 4. Poster Kampanye 5. Poster Wanted 6. Poster Film

7. Poster Buku Komik 8. Poster Affirmation

9. Poster Riset dan Kegiatan Ilmiah 10. Poster di dalam Kelas

11. Poster Karya Seni

(30)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN

3.1 Strategi Komunikasi

Untuk menginformasikan gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dibutuhkan suatu bentuk komunikasi yang mampu menyampaikan suatu informasi atau pesan yang dapat dengan mudah dimengerti oleh sasaran. Komunikasi tersebut dapat menggunakan bahasa verbal atau bahasa visual.

3.1.1 Tujuan Komunikasi

Strategi komunikasi yang bersifat informatif dan persuasif tersebut dapat menimbulkan rasa keingintahuan dan mencoba Terapi Bekam di Klinik Bekam dan Ruqyah Center.

3.1.2 Materi Pesan

Materi pesan yang ingin disampaikan dalam promosi ini yaitu :

1. Mengenalkan terapi bekam pada dewasa muda.

2. Mengajak masyarakat yang berusia 20-30 tahun untuk mencegah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit yang bisa disembuhkan dengan terapi bekam. Dan dilakukan secara rutin.

3. Mempromosikan Klinik Bekam dan Ruqyah Center Bandung Utara kepada masyarakat.

(31)

“Klinik Bekam dan Ruqyah Center Sarana untuk Sehat”

3.1.3 Analisa SWOT

Analisa ini dipakai guna menemukan kemungkinan yang dapat dilakukan dalam mempromosikan Terapi Bekam Klinik Bekam dan Ruqyah Center Bandung Utara.

Tabel 3.1 Analisa SWOT

3.1.4 Kajian Permasalahan

(32)

Who : Dewasa muda, 20 - 30 tahun (mahasiswa dan pekerja).

Where : Kampus, kantor, dan tempat umum. When : Secara rutin dan berkala sebulan sekali. How : Membuat media promosi untuk menarik minat

para dewasa awal.

3.2 Strategi Kreatif

Dalam proses promosi terapi Bekam Klinik BRC Bandung Utara mempergunakan bahasa Indonesia agar mudah dalam pemahamannya, disesuaikan dengan khalayak sasaran yaitu dewasa awal berusia 20-30 tahun.

Melalui strategi kreatif tersebut diharapkan dapat menarik minat dewasa muda untuk melakukan terapi bekam secara rutin di klinik BRC dan mengubah pandangan bahwa terapi bekam itu tidak sakit.

Strategi kreatif dalam promosi Klinik BRC sebagai tempat terapi bekam di kota Bandung Utara yaitu dengan visual ilustrasi yang menarik dikemas untuk dewasa awal.

3.2.1 Rasionalisasi Visual

(33)

Dari visualisasi tersebut ingin memberikan kesan tegas dan disesuaikan dengan target promosi yaitu dewasa awal yang suka dengan keunikan dan bervariatif.

3.3 Strategi Media

3.3.1 Pemilihan Media

Untuk menyampaikan isi pesan yang informatif dan tepat kepada target promosi yang dituju dan mencapai tujuan yang diharapkan, serta mempertimbangkan sistem strategi komunikasi yang dibuat, maka dipilih media promosi :

1. Poster

Poster merupakan media yang sering dijumpai karena bisa diletakkan di sisi jalan sehingga dapat terlihat / terbaca oleh orang yang melewatinya. Poster juga memiliki kelebihan, yaitu media yang sangat informatif karena bisa memuat berbagai informasi karena orang bisa lebih lama untuk melihat dan membaca.

2. Brosur

Brosur merupakan media yang berisikan informasi. Dikarenakan masih banyaknya orang terutama dewasa awal yang belum mengetahui terapi bekam, dengan brosur akan diperoleh banyak informasi mengenai terapi bekam.

3. Flyer

(34)

3.3.2 Pertimbangan Media

Media yang digunakan atau dipilih yaitu media yang biasa dijumpai dengan target promosi, baik secara tempat pendistribusian atau kebiasaannya, sehingga pesan dan informasi yang disampaikan dapat membujuk target promosi secara perlahan. Selain itu melalui pertimbangan bahwa media tersebut dapat saling menutupi kelemahan media yang satu dengan yang lain untuk dapat memberikan informasi yang efektif.

3.3.3 Media Pendukung

Media pendukung ini digunakan untuk melengkapi dan menunjang media utama. Media pendukung ini terdiri dari x-banner, iklan majalah, iklan tabloid, flyer, leaflet, mini x – banner serta stationery, seperti formulir pendaftaran, kartu pasien, dan merchandise.

3.3.4 Penyebaran Media

Penyebaran media merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan informasi dalam promosi ini dapat berjalan dengan baik dan tersampaikan dengan tepat pada target sasaran.

3.3.4.1. Tempat Penyebaran Media

Tempat penyebaran media khususnya dilakukan di kampus-kampus yang berada di wilayah Bandung. Di perkantoran, tempat parkir, lampu merah, terminal dan di tempat wilayah perkotaan yang banyak polusi.

3.3.4.2. Jadwal Penyebaran Media

(35)

Tahap pertama dimana penyebaran media ini bertujuan sebagai pemberitahuan awal untuk menginformasikan bahwa adanya terapi bekam di Klinik Bekam dan Ruqyah Center.

Tahap kedua adalah penyebaran media promosi yang membujuk/mengajak segmentasi untuk melakukan terapi bekam di Klinik Bekam dan Ruqyah Center.

Tahap ketiga adalah penyebaran media promosi yang merupakan media pengingat sekaligus juga menjadi media pendukung pada saat pasien mengunjungi dan melakukan terapi bekam di Klinik Bekam dan Ruqyah Center.

(36)

3.4 Strategi Distribusi

Di perkantoran, di tempat keramaian dimana banyak orang beraktifitas.

Brosur dan Leaflet

Didistribusikan langsung ke kampus-kampus dan perkantoran. Disimpan di klinik.

Flyer

Media ini di distribusikan di lingkungan kampus dan perkantoran serta di tempat keramaian dimana banyak orang yang beraktifitas dan tempat yang biasa dikunjungi oleh masyarakat dewasa awal, seperti mall.

Flyer ini diberikan secara gratis sebagai sumber informasi yang simpel.

Iklan Tabloid Remaja dan Majalah Remaja

Pendistribusian dari media ini sesuai dengan penerbitan mjalah, Biasanya dilakukan 1 bulan sekali. Dan biasa didapatkan di toko buku terdekat atau tempat-tempat lainnya yang menyediakan.

X-Banner

(37)

Mini X-Banner

Media ini akan ditempatkan di Klinik.

E banner

Media ini nantinya akan ditempatkan di situs-situs pertemanan jejaring sosial yang sekarang ini sangat digemari para dewasa muda.

Tabel 3.2 Strategi Distribusi

3.5 Konsep Visual

Secara garis besar, konsep visual dalam promosi tersebut menggambarkan pencegahan dan penyembuhan berbagai penyakit yang dapat disembuhkan dengan terapi bekam, yang memberikan tegas. Hal tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa semakin banyak beraktifitas, harus waspada dan melakukan pencegahan yang tepat dari berbagai macam penyakit. Dengan desain yang tegas dan unik untuk menarik target promosi yaitu dewasa awal.

3.5.1 Format Desain

(38)

3.5.2 Lay Out

Komposisi elemen desain grafis dalam media promosi ini akan menjadi kesatuan yang memberikan kesan tegas dan menarik. Sehingga akan menjadi daya tarik untuk target sasaran.

3.5.3 Tipografi

Jenis tipografi yang digunakan disesuaikan dengan konsep yaitu yang memberikan kesan tegas, unik dan menarik.

Arial

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Za b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z1 2 3 4 5 6 7 8 9 0! @ # $ % ^ & * ( ) _ + = ? : ; , .

Franklin Gothic Book

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Za b c d e f g

h i j k l m n o p q r s t u v w x y z1 2 3 4 5 6 7 8 9 0! @ # $ % ^

& * ( ) _ + = ? : ; , .

Lucida Sans Unicode

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Za b

c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z1 2 3 4 5 6 7

8 9 0! @ # $ % ^ & * ( ) _ + = ? : ; , .

3.5.4 Warna

(39)

Warna memiliki peran penting dalam desain karena menciptakan suatu kesan dan dapat berbentuk energi. Melalui kesan inilah dapat mempengaruhi pikiran dan emosi

Warna Karakter warna

Hitam

Warna hitam dominan dipakai sebagai background, warna hitam ini merupakan salah satu ciri dari Klinik Bekam dan Ruqyah Center.

Ungu

Ungu melambangkan relaksasi dan keyakinan.

Warna ini bias digunakan untuk mengatasi konstipasi kronis, katarak, migraine, gangguan kulit, keputihan, gangguan rahim serta membantu mata, telinga dan system saraf. Disamping itu, warna ungu juga bias mengatasi gangguan emosi, radang sendi, insomnia, stress, mengurangi gairah seksual, mengurangi kepekaan terhadap rasa sakit dan memperlambat jantung yang terlalu aktif.

Merah

(40)

serta tuberculosis stadium lanjut.

Orange

Melambangkan kekuatan kemauan. Sifatnya eksentrik, aktif, agresif dan bersaing. Pengaruhnya berkemauan keras, penuh gairah, senang menguasi dan jantan

Hitam

Melambangkan kehidupan yang terhenti dan karenanya memberi kesan kehampaan, kematian, kegelapan, kebinasaan, kerusakan dan kepunahan.

3.5.5 Ilustrasi

(41)

BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

(42)

Ukuran : 60cm x 40cm Material : Art Paper Teknik Produksi : Cetak Offset

Keterangan : Menampilkan visual yang mengajak dewasa awal untuk mencegah dan melakukan terapi bekam di Klinik Bekam dan Ruqyah. Ilustrasi kop bekam digunakan sebagai visual pengikat di setiap media.

4.1.2 Brosur

Gambar 4.2 Brosur

(43)

Keterangan : Menampilkan informasi mengenai terapi bekam, cara kerja terapi bekam dan kelebihan nya. Serta penjelasan mengenai Klinik BRC, kelebihan – kelebihan yang dimiliki klinik tersebut agar menjadi daya tarik bagi target promosi.

4.1.3 Flyer

Gambar 4.3 Flyer

Ukuran : 21cm x 15cm Material : Art Paper Teknik Produksi : Cetak Offset

(44)

4.1.4 Iklan Majalah

Gambar 4.4 Iklan Majalah

Ukuran : 27.5 cm x 21cm Material : Art Paper

Teknik Produksi : Cetak separasi

(45)

4.1.5 Iklan Tabloid

Gambar 4.5 Iklan Tabloid

Ukuran : 20cm x 16cm Material : Plain Paper Teknik Produksi : Cetak separasi

(46)

4.1.6 X - Banner

Gambar 4.6 x- Banner

Ukuran : 160cm x 60cm Material : Flexi Outdoor Teknik Produksi : Digital Printing

(47)

4.1.7 Leaflet

Gambar 4.7 Leaflet

Ukuran : 21cm x 15cm Material : Art Paper Teknik Produksi : Cetak Offset

(48)

4.1.8 Mini x - Banner

Gambar 4.8 Mini x-Banner

Ukuran : 40cm x 30cm Material : Flexi Outdoor Teknik Produksi : Digital Printing

Keterangan : Media ini diletakan di klinik. Menampilkan ilustrasi sebuah kop yang menyedot darah-darah kotor. Dengan headline yang mengajak target promosi untuk melakukan bekam secara berkala sebagai pencegahan penyakit.

4.2 Media Elektronik 4.2.1 E-banner

(49)

Ukuran : 250px x 170px

Keterangan : Menampilkan ilustrasi tetesan darah merah yang menggambarkan darah bersih bebas dari penyakit. Sehingga dapat menarik perhatian target sasaran yang sedang berinternet. Iklan ini akan terhubung dengan website resmi Klinik BRC, yaitu www.klik-brc.com.

4.3 Mobil Klinik

Gambar 4.10 Mobil Klinik

Ukuran : Menyesuaikan Material : Sticker

Teknik Produksi : Digital Printing

(50)

4.4 Stationery

Gambar 4.11 Stationery

(51)

4.5 T-shirt

Gambar 4.12 T-shirt

Ukuran : All size

Material : Combad 20s/30s Teknik Produksi : Sablon separasi

Keterangan : T-shirt yang akan diberikan kepada pasien yang rutin melakukan terapi bekam di Klinik BRC. T-Shirt ini juga sebagai media pengingat. Dengan logo klinik BRC dibagian depan T-shirt sebagai identitas.

(52)

Ukuran : Menyesuaikan Material : Art Paper Teknik Produksi : Digital Printing

(53)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN PROMOSI TERAPI BEKAM DI KLINIK

BEKAM DAN RUQYAH CENTER BANDUNG UTARA

DK 38315 Tugas Akhir Semester II 2009/2010

Oleh:

Esa Pratiwi 51906028

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

(54)

DAFTAR ISI 1.1 Latar Belakang Masalah………1

1.2 Identifikasi Masalah ……….. 3

1.3 Fokus Masalah ……….. 4

1.4 Tujuan Perancangan ….………....….. 4

1.5 Kata Kunci ..………..……..4

BAB II TERAPI BEKAM DI KLINIK BRC BANDUNG UTARA 2.1 Definisi Terapi Bekam………... ..…………..…...5

2.1.1 Sejarah TerapiBekam ..……….….…6

2.1.2 Manfaat Terapi Bekam……….……..6

2.1.3 Macam –macam Terapi Bekam……….……..7

2.1.4 Alat Terapi Bekam……….……..8

2.1.5 Langkah Melakukan Terapi Bekam…………..…....9

2.2 Profil Klinik Bekam & Ruqyah Center Bandung Utara …...14

2.2.1 Visi dan Misi Klinik BRC………...17

2.2.2 Tagline Klinik BRC………18

2.2.3 Nilai-nilai Inti Klinik BRC………..18

2.2.4 Logo Klinik BRC………19

2.2.4.1 Makna Logo ……….. 19

2.3 Menu Terapi Klinik BRC Bandung Utara ……… 20

2.4 Tinjauan Khusus Klinik BRC Bandung Utara ………. 22

2.5 Promosi ……… 24

(55)

2.7 Strategi Kreatif ………. 25

2.8 Studi Positioning ………. 25

2.9 Khalayak Sasaran ………... 26

2.10 Poster …………...……….. 27

BAB III STRATEGI PERANCANGAN 3.1 Strategi Komunikasi ..……….…... 29

3.1.1 Tujuan Komunikasi ..………..….…….….... 29

3.1.2 Materi Pesan ...……….……….…...…...….29

3.1.3 Analisa SWOT ..………....……...….30

3.1.4 Kajian Permasalahan ..……….…...……...…..30

3.2 Strategi Kreatif………31

3.2.1 Rasionalisasi Visual ……….………… 31

3.3 Strategi Media……….32

3.3.1 Pemilihan Media ...32

3.3.2 Pertimbangan Media .………...…....….…...33

3.3.3 Media Pendukung ...33

3.3.4 Penyebaran Media.………33

3.4 Strategi Distribusi………...35

3.5 Konsep Visual……….………36

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI...40

4.1 Media Cetak……….………....…..40

(56)

4.1.5 Iklan Tabloid………...………....44 4.1.6 X - Banner……….….…45 4.1.7 Leaflet………..…….….…...……....46 4.1.8 Mini x - Banner..……….……..…..………...47 4.2 Media Elektronik……..………..…………...….…..………...47 4.2.1 E-banner…..…………...……….………...47 4.3 Mobil Klinik….…………..………...……….….……..48 4.4 Stationery…………..…..…………...…………...…….…...49

4.5 T-shirt………...….……..…...…..………...…...…....50 4.6 Merchandise………..………...….…….…...50 .

DAFTAR PUSTAKA...52

(57)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Cupping set………..….8

Gambar 2.2 Lancing device………....…...…. 9

Gambar 2.3 Orang yang sedang dibekam………....…………...14

Gambar 2.4 Klinik BRC Bandung Utara………...15

Gambar 2.4 Ruang Herbal dan Administrasi……..…..………...16

Gambar 2.5 Ruang Bekam……….16

Gambar 2.6 Ruang diagnose……….17

Gambar 2.7 Logo Klinik BRC……….19

Gambar 4.1 Varian Poster………….…………...………...40

Gambar 4.8 Mini x-banner……….47

Gambar 4.9 E-banner……….47

Gambar 4.10 Mobil Klinik………...48

(58)

DAFTAR PUSTAKA

Fatahillah, A. (2006). Keampuhan Bekam: Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit ala Rasulullah. Jakarta: Qultum Media

Hana, A. 2008 (20 Oktober). Tanya Jawab Hijamah (Bekam). Tersedia di: http://kaahil.wordpress.com

[24 Januari 2010]

Hidayat, Tatang R. 2008 (5 Agustus) Manfaat Bekam

Tersedia di: http://al-hijamah.blogspot.com/2008/08/manfaat-bekam.html

[5 Juli 2009]

Kusrianto, A. (2007). Pengantar desain komunikasi visual. Yogyakarta: Andi.

Majid, Busyroni. (2009). Mujarab Teknik Penyembuhan Penyakit Dengan Bekam.

Yogyakarta : Mutiara Media

Winoto, Panji.2008 Terapi Warna untuk Kesehatan.

Tersedia di: http://pandjiwinoto.co.cc/2010/04/25/terapi-warna-untuk-kesehatan/

[25 April 2010]

SUMBER LAIN

Wawancara dengan Bapak Maman Abdul Rohman,S.Si, staf HRD BRC. Tanggal 18 Maret 2010

(59)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya pada Allah SWT maha segala yang telah memberikan nikmatnya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Tugas akhir ini disusun dengan judul “PERANCANGAN PROMOSI TERAPI BEKAM DI KLINIK BEKAM DAN RUQYAH CENTER BANDUNG UTARA” dengan tujuan menyelesaikan studi di program studi Desain Komunikasi Visual yang menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana, strata satu (S1).

Akhir kata, penulis berharap bahwa tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan dalam melakukan perancangan identitas perusahaan. Kekurangan, keterbatasan dan kemampuan yang penulis miliki membuat tugas akhir ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis sangat berharap banyak untuk saran dan kritik yang dapat membangun. Terima kasih.

Bandung, Juli 2010

(60)

Lembar Pengesahan

PERANCANGAN PROMOSI TERAPI BEKAM DI KLINIK

BEKAM DAN RUQYAH CENTER BANDUNG UTARA

DK 38315 Tugas Akhir Semester II 2009/2010

Oleh:

Esa Pratiwi 51906028

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Disahkan oleh: Dosen Pembimbing

Drs. Asep Kadarisman, M.Sn.

Koordinator Tugas Akhir/Skripsi

Gambar

Gambar 2.1 Cupping set
Gambar 2.2 Lancing device
Gambar 2.3 Orang yang sedang dibekam
Gambar 2.4 Klinik BRC Bandung Utara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang didapat penulis dari perancangan Promosi Batik Garutan Melalui Perancangan Second Line Brand Nona Rara Untuk Remaja Awal adalah dalam perancangan

Metode yang digunakan adalah dengan membuat perancangan promosi Batik khas Kabupaten Bandung Barat sebagai sinjang, dengan media- media yang cocok dan efektif untuk

Maka tujuan dari perancangan promosi ini adalah untuk membuat Sanggar Tari Rinekasari lebih dikenal oleh masyarakat kota Bandung, serta menarik minat masyarakat

Metode yang digunakan adalah dengan membuat perancangan promosi Kue Saroja melalui Poster, Brosur, X-Banner, Ambient Media, Sosial media, dan Gimmick serta perancangan kemasan

Dalam kaitannya dengan Desain komunikasi visual, dapat berperan untuk menyampaikan perancangan promosi galeri Nu Art sebagai ikon seni di Bandung dengan cara

Perencenaan dan perancangan dilakukan untuk mendefinisikan berbagai macam kebutuhan desain seperti analisis pelaku, analisis kegiatan, analisis hubungan dan besaran ruang,

Responden yang menggunakan terapi bekam untuk pengobatan penyakit sebanyak 100 responden, dari jumlah initerdapat 84% responden berpendapat bahwa setelah menjalani

Melalui promosi dan perancangan kemasan Borondong ini, warga lokal dan wisatawan Bandung menjadi tertarik mengkonsumsi Borondong sebagai kudapan dan Borondong bisa