• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep Keluarga Pada Lansia Dengan Kanker Serviks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Askep Keluarga Pada Lansia Dengan Kanker Serviks"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Lansia Post Operasi Kanker Serviks (Reproduksi dan Seksualitas)

1. Data Umum

a. Nama keluarga (KK) : Bapak K (60 tahun)

b. Alamat dan telepon : Jalan Pemuda No. 53 Depok c. Pendidikan kepala keluarga : S1

d. Pekerjaan kepala keluarga : Pedagang e. Komposisi keluarga

No Nama Jenis

Kelamin

Hub. dgn

KK TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kakek S Nenek D Ibu K Nyonya T Anak S Anak L Anak B Anak C Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Bapak Ibu Istri Adik Anak Anak Anak Anak 64 th 58 th 35 th 30 th 22 th 22 th SMA SMA S1 S1 S1 S1 Ibu rumah tangga Ibu rumah tangga Dosen Musisi Penyanyi Penyanyi Genogram Kakek S Nenek D 64 th 58 th 60t h 30 th Ibu K Ny T Anak S Anak L Bp K 35 th 22 th 22 th Anak B Anak C

(2)

Keterangan a. Tipe keluarga

Tipe keluarga ini yaitu keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang hidup bersama dalam satu rumah. Ibu K tinggal bersama suaminya (Bapak K) dan dua orang anaknya yang sudah dewasa namun belum menikah (Anak B dan Anak C).

b. Suku

Keluarga Bapak K berasal dari suku Jawa. Keluarga juga memiliki kebiasaan makan bersama dan selalu menunggu anggota kelurga yang lain lengkap untuk makan bersama. c. Agama

Kepercayaan yang dianut keluarga Bapak K adalah Islam, sehingga nilai-nilai yang diyakini dalam keluarga ini adalah nilai-nilai Islam. Bapak K dan Ibu K sering datang ke acara pengajian dan keluarga rajin sholat. Ibu K selalu merasa bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan kepadanya.

d. Status sosial ekonomi keluarga

Penghasilan keluarga ini berasal dari penghasilan Bapak K sebagai seorang pedagang, penghasilannya selama 1 bulan biasanya cukup untuk membiayai kehidupannya bersama Ibu K. Setiap bulannya, penghasilan ini ditambah oleh penghasilan kedua anaknya yang sudah bekerja.

e. Aktivitas rekreasi keluarga

Setiap satu kali dalam enam bulan keluarga terbiasa berekreasi ke suatu tempat yang tidak jauh. Kegiatan mengobrol, berkumpul, dan menonton TV bersama tidak terlalu sering dilakukan karena anaknya yang sibuk bekerja, namun Bapak K dan Ibu K sering melakukannya setiap hari.

.

1. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia dewasa, hal ini ditandai keluarga memiliki dua anak dewasa yang belum menikah yaitu anak B dan Anak C. Keluarga juga berada dalam tahap perkembangan yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah karena dua anak pertamanya yaitu anak S dan anak L sudah menikah dan bekerja namun tidak tinggal bersama Bapak K dan Ibu K. Tugas perkembangan keluarga

(3)

pada tahap keluarga dengan anak usia dewasa yaitu keluarga mulai meningkatkan fleksibilitas kepada anaknya atau dengan kata lain mulai memberikan otonomi kepada anaknya. Pada tahap ini, keluarga juga mulai mempersiapkan anaknya untuk keluar rumah sebagai anggota masyarakat. Pada tahap tahap perkembangan yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah, tugas perkembangannya yaitu terjadi penataan kembali peran orang tua dalam keluarga. Pada tahap ini juga terjadi perkembangan hubungan orang tua dan anaknya sebagai individu yang sama-sama dewasa. Keluarga juga mulai menerima menantu dan peran sebagai kakek atau nenek.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi c. Riwayat keluarga inti

d. Riwayat keluarga sebelumnya

2. Lingkungan

a. Karakteristik rumah

b. Karakteristik tetangga dan komunitas komplek perumahan c. Mobilitas geografis keluarga

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat e. Sistem pendukung keluarga

3. Struktur Keluarga

a. Pola komunikasi keluarga

Semua anggota keluarga saling berkomunikasi dengan baik. Walaupun kedua anaknya sibuk tetapi mereka selalu menyempatkan waktunya untuk merawat orang tuanya. Mereka semua saling menyayangi dan jarang terjadi percekcokan.

b. Struktur kekuatan keluarga

Pengambil keputusan dalam keluarga ini adalah Bapak K. Jika ada masalah keluarga, dibicarakan Bapak K dan Ibu K akan berdiskusi untuk mencari jalan keluarnya. Kedua anaknya juga dapat memberi pendapat atas masalah tersebut.

(4)

Bapak K berperan sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah untuk membiayai kebutuhan keluarga. Kedua anaknya juga sedang mencari nafkah untuk membiayai kebutuhan keluarga. Ibu K berperan sebagai pengatur rumah tangga dan mengurus anak-anaknya. d. Nilai dan norma budaya

Nilai dan norma budaya keluarga ini sesuai dengan nilai dari suku dan agama yang mereka anut yaitu Islam. Keluarga tidak pernah melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum dan norma yang berlaku, kedua anaknya merupakan anak yang baik dan penurut.

4. Fungsi Keluarga

a. Fungsi afektif

Keluarga dapat dikatakan sangat rukun dan saling menyayangi satu sama lain. Mereka melewati masalah bersama.

b. Fungsi sosialisasi

Bapak K sering bersosialisasi dengan tetangga karena ia membuka warung di rumahnya. Kadang Ibu K juga membantu melayani pembeli sehingga akrab dengan tetangga. Sedangkan kedua anaknya agak jarang mengorbrol dengan tetangga, namun saat bertemu mereka akan saling bertukar sapa.

c. Fungsi perawatan keluarga

Keluarga menggunakan layanan kesehatan ketika ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga memeriksaan keadaan ibu K yang kanker serviks dan menjalani operasi di rumah sakit.

5. Stres dan Koping Keluarga

a. Stressor jangka pendek

Bapak A memiliki beban pikiran yaitu, pekerjaan dirinya sebagai pedagang yang penghasilannya tiap bulan berbeda harus selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

b. Stressor jangka panjang

Ibu K menjalani operasi akibat kanker serviks satu bulan yang lalu. Keduanya merasa ini adalah fase akhir dari kehidupan mereka.

(5)

c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah d. Strategi koping yang digunakan

Bapak K dan Ibu K mendiskusikan masalah yang dihadapi bersama. Mereka berdua meningkatkan ibadah kepada Allah dan Ibu K mensyukuri bahwa walaupun rahimnya telah diangkat tetapi masih diberikan kesehatan dan mampu memberi empat orang anak untuk suaminya. Demikian pula bapak K yang tidak mempermasalahkan kondisi istrinya yang rahimnya sudah diangkat.

e. Strategi adaptasi disfungsional

6. Harapan Keluarga

Dengan kondisi saat ini, bapak K hanya ingin bersama istrinya di hari tua sekarang. Suka dan duka telah mereka lewati bersama. Ibu K dan bapak K juga ingin agar kedua anaknya cepat menikah.

7. Pemeriksaan fisik

Head to Toe.

Renpra Keluarga Pada Lansia Post Operasi Kanker Serviks A. Analisis Data

Data Masalah Keperawatan

DO : Nenek K dan Bapak K mersakan bahwa ini adalah fase trakhir dalam kehidupan mereka, suka duka kehidupan sudah mereka lewati bersama. Mereka berdua tinggal

meningkatkan ibadah kepada Alloh. DS :

-Kesiapan untuk meningkatkan religiositas

DS : Nenek K bersyukur walaupun

rahimnya diangkat tapi saat ini masih diberikan kesehatan, telah mampu memberikan 4 anak buat suaminya dan masih bisa tetap berada disamping suaminya.

DO

:-Kesiapan untuk meningkatkan konsep diri

(6)

2. Dx : Kesiapan untuk meningkatkan konsep diri nenek K

No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah:

Aktual (3), Resiko tinggi (2), Potensial (1)

3/3x 3 3 Nenek K mengatakan

bersyukur walaupun

rahimnya diangkat tapi saat

ini masih diberikan

kesehatan. 2. Kemungkinan diubah:

Mudah (2), Sebagian (1), Tidak dapat(0)

1/2 x 1 1/2 Bapak K tidak

Mempermasalahkan kondisi istrinya yang sudah diangkat rahimnya,

Bapak K hanya ingin bersama istrinya dihari tua sekarang. 3. Kemungkinan dicegah:

Tinggi (3), Cukup (2), Rendah (1)

2/3 x 1 2/3 Saat ini keduamya mersakan banhwa ini adalah fase trakhir dalam kehidupan mereka, suka duka kehidupan sudah mereka lewati bersama

4. Menonjolnya masalah:

Segera (2), Tidak perlu (1), Tidak dirasakan (0)

2/2 x 0 0 Satu bulan yang lalu Ibu K baru saja dioperasi karena adamya kaker leher rahim. Ibu K bersyukur walaupun rahimnya diangkat tapi saat

ini masih diberikan

kesehatan, telah mampu memberikan 4 anak buat suaminya dan masih bisa tetap berada disamping suaminya.

(7)

Diagnosa

Keperawatan Umum Tujuan Khusus Kriteria Evaluasi Standar Rencana Tindakan

Kesiapan untuk meningkatkan konsep diri Nenek K Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 minggu diharapkan nenek K dapat meningkatkan konsep dirinya Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x45 menit, keluarga mengenali konsep diri nenek K

Keluarga mampu

menjelaskan pengertian konsep diri.

Kognitif Konsep diri adalah

pengetahuan seseorang

tentang dirinya

(Wigfield & Karpathian 1991 dalam Potter & Perry, 2005)

• Diskusikan dengan

keluarga tentang

pengertian konsep diri. • Beri kesempatan kepada

keluarga untuk

menanyakan kembali hal-hal yang kurang dipahami. • Motivasi keluarga untuk

mengulangi kembali

penjelasan yang diberikan. • Berikan penguatan yang

positif dengan cara memuji

Keluarga mempu

menjelaskan

komponen-komponen konsep diri

Kognitif Mampu menyebutkan

minimal 3 komponen konsep diri : Yaitu ada identitas diri, citra tubuh, harga diri.

• Diskusikan dengan

keluarga tentang hal-hal

yang mempengaruhi

konsep diri.

• Beri kesempatan kepada

keluarga untuk

menanyakan kembali hal-hal yang kurang dipahami.

• Motivasi keluarga untuk

mengulangi kembali

penjelasan yang

diberikan.

• Berikan penguatan yang positif dengan cara memuji.

Keluarga mempu

menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi komponen konsep diri

Kognitif Hal-hal yang

mempengaruhi

komponen konsep diri :

• Diskusikan bersama

keluarga hal-hal yang mempengaruhi konsep diri.

• Beri kesempatan kepada

(8)
(9)

A. Analisis Data

3. Dx : Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak pengangkatan kanker rahim pada keluarga Ibu K

No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah:

Aktual (3), Resiko tinggi (2), Potensial (1)

3/3x 1 1 Aktual

2. Kemungkinan diubah:

Mudah (2), Sebagian (1), Tidak dapat(0)

2/2 x 2 2 Sumber daya keluarga kurang

mendukung terhadap

peningkatan kesehatan Ibu K

3. Kemungkinan dicegah:

Tinggi (3), Cukup (2), Rendah (1)

2/3 x 2 2/3 Masalah yang terjadi dapat diterima oleh Ibu K hanya system pendukung yang kurang berperan

4. Menonjolnya masalah:

Segera (2), Tidak perlu (1), Tidak dirasakan (0)

2/2 x 0 0 System pendukung dari

keluarga sangat berperan dalam peningkatan kesehatan Ibu K

Data Masalah Keperawatan

DO: Klien tinggal bersama anaknya yang sudah dewasa namun belum menikah

Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak pengangkatan kanker rahim pada keluarga Ibu K

DO: Klien dan suaminya ingin meningkatkan ibadah kpada Allah.

Klien tetap bersyukur masih diberi kesehatan dan telah memberikan 4 anak kepada suaminya

DS: suami klien mengatakan tidak mempermasalahkan tentang kondisi klien yang sudah diangkat rahimnya, dia hanya ingin bersama dengan klien

Kesiapan untuk meningkatkan religiositas Ibu K dan bpk. K

(10)

Total Skor 3 2/3

8. Kesiapan untuk meningkatkan religiositas Ibu K dan bpk. K

No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah:

Aktual (3), Resiko tinggi (2), Potensial (1)

1/3x 1 1/3 Potensial

2. Kemungkinan diubah:

Mudah (2), Sebagian (1), Tidak dapat(0)

2/2 x 2 2 Sumber daya Ibu K dan Bpk

K sangat mendukung

3. Kemungkinan dicegah:

Tinggi (3), Cukup (2), Rendah (1)

2/3 x 1 2/3 Masalah sudah ada, tetapi keluarga belum ada yang bisa menjabarkan dampak dan aspek terkait kesehatan Ibu K 4. Menonjolnya masalah:

Segera (2), Tidak perlu (1), Tidak dirasakan (0)

2/2 x 1 1 Ibu K dan Bpk K sudah merasa ini fase terkahir dalam kehidupannya

Total Skor 4

Berdasarkan hasil skoring masalah keperawatan yang muncul adalah 1. Kesiapan untuk meningkatkan religiositas Ibu K dan bpk. K

2. Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak pengangkatan kanker rahim pada keluarga Ibu K

Diagnosa Tujuan Strategi Evaluasi Intervensi Rasional

Umum Khusus Kriteria Standar

Kesiapan untuk meningkatkan religiositas Ibu K dan bpk. K Setelah dilakukan perawatan selama 1 bulan Ibu K dan Bpk K mampu mengungkapkan kepuasan terhadap kesejahteraan personal Setelah 2 kali kunjungan Ibu K dan Bpk K mampu menceritakan efek positif tentang kanker rahim Pendidikan Kesehatan Respon Kognitif 75% materi tersampaikan tentang efek positif dari pengangkatan kanker rahim untuk Ibu K dan dampaknya pada Bapak K Menjelaskan dengan bantuan gambar tentang efek positif dari pengangkatan kanker rahim untuk Ibu K dan dampaknya untuk Bapak K

Agar Ibu K dapat mengetahui aspek positif yang masih ada dari masalah yang dialaminya

dan Harapan

positif pada Bapak K

(11)

Respon Verbal 65% Ibu K dan Bpk K mampu menyebutkan materi yang telah disampaikan Menjabarkan tentang efek positif dari pengangkatan kanker rahim untuk Ibu K Dan dampaknya pada Bapak K Mengevaluasi apakah materi yang disampaikan diterima dengan baik/tidak Setelah dilakukan 1 kali kunjungan Bapak K dapat memahami peran yang harus dilakukan untuk mendampingi Ibu K Pendidikan Kesehatan Respon Kognitif 70% materi yang diberikan dapat dipahami oleh Bapak K Menjelaskan tentang peran sebagai system pendukung terdekat terkait status kesehatan Ibu K Agar Bapak K memahami apa yang seharusnya dilakukannya Respon

Afektif 65% kemampuan Bapak K dalam menunjukkan kesiapan bersikap terhadap status kesehatan Ibu K Bapak K diminta untuk memutuskan tindakan yang harus diperankan terkait pendukung kesehatan Ibu K Agar Ibu K merasa tetap didukung dan Bapak K mampu memilih tindakan yang paling tepat untuk dilakukan kepada Ibu K Setelah dilakukan 1 kali kunjungan Ibu K dan Bapak K mampu menjabarkan tentang aspek-aspek religiositas yang bisa dilakukan terkait status kesehatan Ibu K Partnership Respon

Kognitif 80 % materi dapat tersampaikan Menjelaskan tentang sifat-sifat religiositas yang berhubungan dengan keadaan Ibu K

Agar Ibu dan

Bapak K mengetahui tentang religiositas Setelah dilakukan 1 kali kunjungan Ibu K dan Bapak K mampu memahami tentang kegiatan religiositas apa saja yang dapat

Respon

Kognitif 70% materi dapat tersampaikan Mengajak salah seorang tokoh masyarakat yang paling berperan dalam keagamaan diwilayah sekitar tempat Agar informasi yang disampaikan lebih actual dan dapat dipercaya oleh Ibu dan Bapak K

(12)

dilakukan tinggal Ibu K untuk menyampaika n aspek positif yang dapat dilakukan oleh Ibu dan Bapak K Setelah dilakukan 1 kali kunjungan Ibu dan Bapak K mampu menjabarkan tindakan-tindakan religiositas yang mendukung keadaan Ibu K serta peran pendukung dari Bapak K Partnership Respon Afektif 75% materi yang telah diketahui dapat dijelaskan dengan baik Meminta Ibu dan Bapak K untuk menjelaskan aspek religiositas yang tepat dan bisa dilakukan untuk meningkatkan kesehatan Ibu K

Ibu dan Bapak K memahami benar tindakan yang harus dilakukan Respon Psikomoto r 65% aspek yang diketahui telah dilakukan dan dipilih berdasarkan ketepatannya dengan keadaan Ibu K Ibu dan Bapak K mendisusikan kepada tokoh masyarakat yang dihadirkan untuk berkonsultasi terkait kegiatan religiositas yang dilakukan

Agar Ibu dan Bapak K dapat membandingkan kegiatan yang satu

dengan yang lainnya berdasarkan ketepatan dengan kesehatan Ibu K Setelah dilakukan perawatan selama 1 bulan Ibu dan

Bapak K menunjukkan peningkatan Kesehatan Spiritual Setelah dilakukan 1 kali kunjungan Ibu dan Bapak K mampu menilai Dampak Kegiatan Religiositas yang dilakukan Diskusi Respon

Verbal 80% Ibu dan Bapak K dapat menjelaskan aspek positif yang dialami setelah melakukan kegiatan reliositas Meminta Ibu dan Bapak K untuk menjelaskan hal-hal yang telah dialami selama melakukan kegiatan Menilai apakah kegiatan tersebut dilaksanakan dengan baik/tidak

(13)

memberikan aspek positif terhadap peningkatan kesehatan Ibu K religiositas Setelah dilakukan 1 kali kunjungan Ibu dan Bapak K mampu menunjukkan sikap kepuasan terhadap kegiatan religiositas yang telah dilakukan Respon

Afektif 90% Ibu dan Bapak K menunjukkan sikap kepuasan terhadap kegiatan yang telah

dilakukan dan

hubungannya dengan tingkat kesehatan Ibu K Menilai tingkat kepuasan yang dirasakan dengan skala yang dapat diukur Melihat sejauh mana tingkat kepuasan Ibu dan Bapak K setelah melakukan kegiatan religiositas Setelah dilakukan 1 kali kunjungan Ibu dan Bapak K mengungkapka n kedekatan dirinya dengan Tuhan dan memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi dalam menjalani kehidupan sehari-hari Diskusi Respon Psikomoto r

80% Ibu dan Bapak K telah melakukan kegiatan religiositas secara rutin

Sharring hal-hal yang telah dilakukan dan meminta Bapak K untuk menjelaskan sikap dukungan perannya terhadap Ibu K Menilai apakah Bapak K telah menjalankan peran yang baik/tidak Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak pengangkatan kanker rahim pada keluarga Ibu K Setelah dilakukan perawatan selama 1 bulan keluarga Ibu dan Bapak K mampu memahami tentang perilaku sehat, mengetahui tentang promosi kesehatan terkait masalah Ibu K serta mampu merujuk pada sumber kesehatan terdekat untuk perawatan kesehatan Ibu K Setelah dilakukan 2 kali kunjungan keluarga Ibu dan Bapak K mempunyai pengetahuan tentang system pendukung terkait masalah yang dialami Ibu K Pendidikan Kesehatan Respon Kognitif 80% keluarga mampu menerima materi yang disampaikan Menjelaskan tentang Pengangkatan Kanker rahim, alas an, dampak dan efek yang terjadi serta yang mungkin dialami oleh Ibu dan Bapak K Memberitahukan kepada keluarga terkait masalah yang dialami Ibu K

(14)

dan peran keluarga dalam peningkatan seksualitas Ibu dan Bapak K

Respon

Kognitif 80% keluarga mampu memahami peran yang dijelaskan Menjelaskan tentang peran system pendukung keluarga dan dampaknya terkait peningkatan kesehatan Ibu K Agar keluarga merasa ikut dilibatkan dan mendukung peningkatan kesehatan Ibu K Setelah dilakukan 1 kali kunjungan keluarga Ibu dan Bapak K menyatakan kesiapan untuk mendukung program peningkatan kesehatan Ibu K Diskusi Respon

Verbal 90% keluarga siap untuk melakukan peran pendukung Mendiskusika n tentag kesiapan keluarga untuk mendukung kegiatan peningkatan kesehatan dengan menjelaskan peran system pendukung Menilai status kesiapan keluarga Setelah dilakukan 1 kali kunjungan keluarga Ibu dan Bapak K memahami tentang jenis peningkatan dan sumber kesehatan yang dapat dikunjungi dan peran keluarga dalam pertahanan seksualitas Ibu dan Bapak K Pendidikan kesehatan Respon Kognitif 80% keluarga mampu memahami materi yang dijelaskan mampu menjabarkan terkait masalah kesehatan Ibu K Menjelaskan tentang jenis peningkatan kesehatan untuk Ibu K dan memberitahu kan tentang sumber kesehatan yang bisa diperoleh dan dikunjungi Keluarga memahami tentang status kesehatan Ibu K Respon

Afektif 80% keluarga mampu menjabarkan situasi pendukung terhadap pertahanan

seksualitas Ibu dan Bapak K Meminta keluarga untuk menjabarkan potensi yang mungkin baik untuk Menilai kemampuan dan kesiapan keluarga terhadap peran yang akan dilakukan

(15)

pertahanan seksualitas Ibu dan Bapak K Setelah dilakukan 1 kali kunjungan keluarga mampu menunjukkan sikap dan perilaku untuk memperoleh sumber kesehatan dan memodifikasi lingkungan rumah serta informasi terkait status kesehatan Ibu K Partnership Respon psikomoto r 80% keluarga menunjukkan sikap dan perilaku untuk mendapatkan sumber

kesehatan dan

memodifikasi lingkungan rumah serta informasi terkait masalah yang dialami Ibu K Keluarga Ibu K membawa dan mendampingi Ibu K ke posbindu/ puskesmas untuk pemeriksaan status kesehatan Ibu K secara rutin, memodifikasi lingkungan rumah untuk pertahanan seksualitas Ibu dan Bapak K Keluarga mengetahui tentang status kesehatan Ibu K secara langsung

Jadi menurut hasil skoring, diagnosa prioritas adalah

1. Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak pengangkatan kanker rahim pada keluarga Ibu K

2. Kesiapan untuk meningkatkan konsep diri nenek K.

3. Kesiapan untuk meningkatkan religiositas Ibu K dan bpk. K Referensi

Friedman., Marilyn, M., Bowden, Vickv., Jones, Elain G. (2003). Family Nursing: Research, theory, and Practice: 5th ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Joseph J. Gallo…[et al.]. Handbook of Geriatric Assesment. 4th Ed. USA Wilkinson, Judith and Ahern, Nancy .(2009). Buku Saku Diagnosis Keperawatan:

Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. 9th Ed. Jakarta: EGC

Miller, C.A. (1995). Nursing care of older adults: Theory and practice(2nded.). Philadelphia: J.B.

Lippincott Company.

Potter, Patricia A. (2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Ed.4. Jakarta: EGC Wilkinson, M.Judith. (2009). Buku Saku Diagnosis keperawatan, ed.9. Jakarta:EGC.

Kaakinen, J. R, et all. (2010). Family health care nursing: Theory, practice, and research, (4th

(16)

Nursasi, A. Y. & Fitriyani, P. (2005). Buku panduan praktik profesi: Mata ajar keperawatan keluarga. Depok: Kelompok Keilmuan Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bab ini membahas tentang bagaimana menganalisa permasalahan- permasalahan yang diangkat yang dikaitkan dengan pelayaan dan persiapan calon jamaah haji dan menyangkut

Selanjutnya Lovelock dan Wirtz (2010:16) mengemukakan defenisi jasa sebagai suatu aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain di mana kegiatan

curriculum; teaching methods used; teaching experiences for student teachers; and the experiences of civic education in international perspective.. A descriptive study was

Untuk meningkatkan pengetahuan pelajar berkaitan amalan pemakanan yang sihat, adalah dicadangkan kepada pihak sekolah mendidik generasi muda mengenai makanan dan nutrisi

Lampu neon kompak yang tersedia saat ini membuka seluruh pasar bagi lampu neon.Lampu- lampu ini dirancang dengan bentuk yang lebih kecil yang dapat bersaing dengan lampu pijar

Konsep  Patient-centered  Patient-centered care care sebagai filosofi dalam memberikan pelayanan kedokteran merupakan pendekatan sebagai filosofi dalam memberikan pelayanan

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan school well-being pada siswa SD dan siswa SMP, dimana siswa SD memiliki school well-being yang lebih baik daripada

Bentuk lain lagi dari saksi yang disebut token, yakni apabila kita mengambil benda atau barang kesayangannya agar anak mau mengubah tingkah laku buruknya beralih