PEDOMAN PELAYANAN
PEDOMAN PELAYANAN
INTENSIVE
INTENSIVE CORONARY
CORONARY CARE
CARE UNIT
UNIT (ICCU)
(ICCU)
RSUD PASAR MINGGU
RSUD PASAR MINGGU
RSUD
RSUD PASAR
PASAR MINGGU
MINGGU
Alamat/email/telpPEDOMAN P
PEDOMAN PELAYANAN ELAYANAN INTENSIINTENSIVE CORONVE CORONARY ARY CARE CARE UNITUNIT
(ICCU)
(ICCU) DI DI RSUD RSUD PASAR PASAR MINGGUMINGGU
Sistematika penyusunan pedoman pelayanan ini meliputi berbagai sub Sistematika penyusunan pedoman pelayanan ini meliputi berbagai sub pembahasan, meliputi :
pembahasan, meliputi : BAB
BAB I I PENDAHULUANPENDAHULUAN A.
A. Latar BelakangLatar Belakang B.
B. Ruang Ruang LingkupLingkup
C. Batasan Operasional C. Batasan Operasional D. Landasan Hukum D. Landasan Hukum E. Pengorganisasian E. Pengorganisasian BAB
BAB II II STANDAR KETENAGAANSTANDAR KETENAGAAN A.
A. Kualifikasi sumber daya manuKualifikasi sumber daya manusiasia B.
B. Distribusi Distribusi ketenagaanketenagaan BAB
BAB III III STANDAR STANDAR FASILITASFASILITAS A.
A. Denah ruangDenah ruang B.
B. Standar Standar fasilitasfasilitas BAB
BAB IV IV TATA TATA LAKSANA LAKSANA PELAYANANPELAYANAN A.
A. PendaftaranPendaftaran B.
B. Informed Informed consentconsent C.
C. Aturan Aturan Kerjasama Kerjasama MultidisiplinerMultidisipliner D. Sistem Rujukan
D. Sistem Rujukan BAB
BAB V V LOGISTIKLOGISTIK BAB
BAB VI VI KESELAMATAN KESELAMATAN PASIENPASIEN A.
A. PengertianPengertian B. Tujuan B. Tujuan C.
C. Tata laksana Tata laksana keselamatan keselamatan pasienpasien BAB
BAB VII VII KESELAMATAN KESELAMATAN KERJAKERJA BAB
BAB VIII VIII PENGENDALIAN PENGENDALIAN MUTUMUTU BAB
BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang A. Latar Belakang Di
Di dunia, penyakit jadunia, penyakit jantung dan pentung dan pembuluh darah merupmbuluh darah merupakan penyebab akan penyebab kematiankematian nomor satu saat ini. Diperkirakan akan semakin banyak orang yang meninggal nomor satu saat ini. Diperkirakan akan semakin banyak orang yang meninggal karena
karena penyakit penyakit jantung jantung dan dan pembululh pembululh darah darah dibandingkan dibandingkan penyakitpenyakit lainnya.Dari survei yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) pad lainnya.Dari survei yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) pad tahun 2004,diperkirakan sebanyak 17,1 juta orang meninggal (29,1% dari jumlah tahun 2004,diperkirakan sebanyak 17,1 juta orang meninggal (29,1% dari jumlah kematian total) karena penyakit jantung danpembuluh darah.Dari kematian 17,1 kematian total) karena penyakit jantung danpembuluh darah.Dari kematian 17,1 juta
juta orang orang tersebut tersebut diperkirakan diperkirakan 7,2 7,2 juta juta kematian kematian disebabkan disebabkan oleh oleh penyakitpenyakit jantung
jantung koroner.Pada koroner.Pada tahun tahun 2030,WHO 2030,WHO memperkirakan memperkirakan akan akan terjadi terjadi 23,6 23,6 jutajuta kematian karena penyakit jantung dan pembuluh darah.Asia Tenggara juga kematian karena penyakit jantung dan pembuluh darah.Asia Tenggara juga diprediksi merupakan daerah yang mengalami peningkatan tajam angka diprediksi merupakan daerah yang mengalami peningkatan tajam angka kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Manifestasi komplikasi penyakit jantung dan pembuluh darah yang paling sering Manifestasi komplikasi penyakit jantung dan pembuluh darah yang paling sering diketahui bersifat fatal adalah kejadian henti jantung mendadak.Sampai saat ini diketahui bersifat fatal adalah kejadian henti jantung mendadak.Sampai saat ini kejadian henti jantung mendadak merupakan penyebab kematian tertinggi di kejadian henti jantung mendadak merupakan penyebab kematian tertinggi di Amerika
Amerika dan dan Kanada. Kanada. Walaupun Walaupun angka angka insiden insiden belum belum diketahui diketahui secara secara pasti,pasti, Pusat Pengendalian Pencegahan dan Kontrol Penyakit Amerika Serikat Pusat Pengendalian Pencegahan dan Kontrol Penyakit Amerika Serikat memperkirakan sekitar 330.000 orang meninggal karena penyakit jantung memperkirakan sekitar 330.000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner di luar rumah sakit atau ruang gawat darurat. 250.000 diantaranya koroner di luar rumah sakit atau ruang gawat darurat. 250.000 diantaranya meninggal di luar rumah sakit. Di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil Riset meninggal di luar rumah sakit. Di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, hanya disebutkan prevalensi nasional Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, hanya disebutkan prevalensi nasional penyakit jantung sebesar 7,2%, namun angka kejadian henti jantung mendadak penyakit jantung sebesar 7,2%, namun angka kejadian henti jantung mendadak belum didapatkan.
RSUD Pasar Minggu sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan yang RSUD Pasar Minggu sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan yang mempunyai fungsi rujukan harus dapat memberikan pelayanan ICCU yang mempunyai fungsi rujukan harus dapat memberikan pelayanan ICCU yang profesional dan berkualitas dengan mengedepankan keselamatan pasien. Pada profesional dan berkualitas dengan mengedepankan keselamatan pasien. Pada perawatan
perawatan pasien pasien ICCU ICCU dilaksanakan dilaksanakan dengan dengan melibatkan melibatkan berbagai berbagai tenagatenaga profesional yang terdiri dari multidisiplin ilmu yang bekerja
profesional yang terdiri dari multidisiplin ilmu yang bekerja sama dalam tim. Selainsama dalam tim. Selain itu diperlukan juga dukungan sarana dan prasarana serta peralatan juga itu diperlukan juga dukungan sarana dan prasarana serta peralatan juga diperlukan d
diperlukan dalam rangkalam rangka meningka meningkatkan pelayatkan pelayanan ICCU. Denganan ICCU. Dengan an tersedianyatersedianya pelayanan ICCU
pelayanan ICCU di RSUD Pasar Mdi RSUD Pasar Minggu diharapkan inggu diharapkan dapat mengdapat mengurangi angkaurangi angka kematian yang disebabkan penyakit jantung dan pembuluh
kematian yang disebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah.darah.
B. Ruang Lingkup B. Ruang Lingkup
a. Pengertian a. Pengertian
Ruangan Intensive Coronary Care Unit (ICCU) adalah unit pelayanan rawat Ruangan Intensive Coronary Care Unit (ICCU) adalah unit pelayanan rawat inap di rumah sakit yang memberikan perawatan khusus pada pasien yang inap di rumah sakit yang memberikan perawatan khusus pada pasien yang memerlukan
memerlukan perawatan yperawatan yang intensif ang intensif akibat akibat mengalami gmengalami gangguan angguan jantungjantung dan pembuluh darah dengan melibatkan tenaga kesehatan terlatih serta dan pembuluh darah dengan melibatkan tenaga kesehatan terlatih serta didukung dengan kelengkapan peralatan khusus pula.
didukung dengan kelengkapan peralatan khusus pula.
b.
b. Ruang Ruang LingkupLingkup Ruang
Ruang pelayanan pelayanan ICCU ICCU melayani melayani pasien-pasien pasien-pasien yang yang berpenyakitberpenyakit jantung
jantung dan dan pembuluh pembuluh darah darah dengan dengan kondisi kondisi kritis kritis yang yang memerlukanmemerlukan perawatan,pengob
perawatan,pengobatan, pengawasan dan atan, pengawasan dan penanganan khusus.penanganan khusus.
c.
c. Tujuan Tujuan PelayananPelayanan 1.
1. Mencegah terjadinya kMencegah terjadinya kematian akibat ganggematian akibat gangguan jantunguan jantung dan pembuluh darah
dan pembuluh darah 2.
2. Mencegah Mencegah terjadinya terjadinya penyulitpenyulit 3.
3. Menerima rujukan Menerima rujukan dari level dari level lebih rendah dlebih rendah dan melakukanan melakukan rujukan ke level yang lebih tinggi
rujukan ke level yang lebih tinggi 4.
4. Mengoptimalkan kemMengoptimalkan kemampuan fungsi ampuan fungsi organ tubuh pasienorgan tubuh pasien khususnya jantung dan pembuluh darah
5.
5. Mengurangi Mengurangi angka angka kematian kematian pasien pasien kritis kritis akibatakibat gangguan jantung dan pembulluh darah serta gangguan jantung dan pembulluh darah serta mempercepat proses penyembuhan pasien
mempercepat proses penyembuhan pasien
d.
d. Standar Standar Klasifikasi Klasifikasi PelayananPelayanan
Standar klasifikasi Pelayanan ICCU di RSUD Pasar Minggu sesuai
Standar klasifikasi Pelayanan ICCU di RSUD Pasar Minggu sesuai
dengan Rumah Sakit Tipe B Non Pendidikan
dengan Rumah Sakit Tipe B Non Pendidikan
C. Batasan Operasional C. Batasan Operasional
a.
a. Indikasi Indikasi UmumUmum
Pasien yang dirawat di ICCU adalah: Pasien yang dirawat di ICCU adalah:
1.
1. Pasien Pasien yang yang memerlukan memerlukan intervensi intervensi Medis Medis segera segera oleholeh tim Intensive Coronary Care
tim Intensive Coronary Care
2. Pasien yang memerlukan pengelolaan fungsi sistem 2. Pasien yang memerlukan pengelolaan fungsi sistem organ tubuh terutama kardiovaskular secara terkoordinasi organ tubuh terutama kardiovaskular secara terkoordinasi dan berkelanjutan sehingga dapat dilakukan
dan berkelanjutan sehingga dapat dilakukan pengawasanpengawasan yang konstan dengan metode terapi titrasi
yang konstan dengan metode terapi titrasi 3.
3. Pasien Pasien sakit sakit kritis kritis yang myang memerlukan pemantauanemerlukan pemantauan kontinyu dan tindakan segera untuk mencegah timbulnya kontinyu dan tindakan segera untuk mencegah timbulnya dekompensasi fisiologis.
dekompensasi fisiologis. b.
b. Indikasi MIndikasi Masuk dasuk dan Kan Keluar ICCUeluar ICCU 1.
1. Kriteria Masuk:Kriteria Masuk:
Pasien Pasien Proritas Proritas 1(Satu):1(Satu):
Pasien dengan penyakit atau gangguan akut pada Pasien dengan penyakit atau gangguan akut pada organ vital yang memerlukan terapi intensif dan organ vital yang memerlukan terapi intensif dan agresif seperti gagal nafas akut, gangguan atau agresif seperti gagal nafas akut, gangguan atau gagal sirkulasi akibat gangguan kardiovaskular, gagal sirkulasi akibat gangguan kardiovaskular, misalnya
misalnya pasca pasca operasi operasi jantung.Terapi jantung.Terapi tidaktidak terbatas.
terbatas.
Pasien Pasien Prioritas Prioritas 2 2 (Dua):(Dua):
Pasien yang memerlukan pemantauan canggih di Pasien yang memerlukan pemantauan canggih di ICCU,sebab sangat beresiko terancam gangguan ICCU,sebab sangat beresiko terancam gangguan pada sistem organ vital bila tidak mendapatkan pada sistem organ vital bila tidak mendapatkan
terapi intensif segera,misalnya pasien pasca terapi intensif segera,misalnya pasien pasca bedah den
bedah dengan komplikgan komplikasi asi penyakit jantupenyakit jantung. Teraping. Terapi juga tidak terbatas.
juga tidak terbatas.
Pasien Pasien Prioritas Prioritas 3 3 (Tiga):(Tiga):
Pasien dalam keadaan sakit kritis dan tidak stabil Pasien dalam keadaan sakit kritis dan tidak stabil yang mempunyai harapan kecil untuk yang mempunyai harapan kecil untuk penyembuhan(prognosa jelek) dan pengelolaan di penyembuhan(prognosa jelek) dan pengelolaan di ICCU hanya untuk mengatasi masalah akutnya ICCU hanya untuk mengatasi masalah akutnya saja dan tidak sampai melakukan intubasi atau saja dan tidak sampai melakukan intubasi atau resusitasi jantung paru,misalnya pasien dengan resusitasi jantung paru,misalnya pasien dengan keganasan metastatik disertai penyulit infeksi. keganasan metastatik disertai penyulit infeksi.
Pengecualian Pengecualian Pasien y
Pasien yang tergang tergolong olong di sini, di sini, atas patas pertimbanganertimbangan luar biasa dan persetujuan Kepala ICCU bisa luar biasa dan persetujuan Kepala ICCU bisa masuk ICCU dengan catatan sewaktu-waktu bisa masuk ICCU dengan catatan sewaktu-waktu bisa dikeluarkan dari ICCU agar bisa digunakan oleh dikeluarkan dari ICCU agar bisa digunakan oleh pasien prioritas 1(satu), 2(dua) dan 3(tiga). pasien prioritas 1(satu), 2(dua) dan 3(tiga). Pasien yang tergolong ini adalah :
Pasien yang tergolong ini adalah :
* Pasie* Pasien men memenuhi menuhi kriteria maskriteria masuk tapi uk tapi menolakmenolak tunjangan hidup,termasuk pasien dengan perintah tunjangan hidup,termasuk pasien dengan perintah DNR (Do Not Rususcitate)
DNR (Do Not Rususcitate)
* * Pasien Pasien dalam dalam keadaan keadaan vegetatif vegetatif permanenpermanen
*Pasien *Pasien yang yang sudah sudah dipastikan dipastikan mati batmati batang ang otakotak namun hanya untuk kepentingan donor organ
namun hanya untuk kepentingan donor organ
2.
2. Kriteria Kriteria KeluarKeluar
Prioritas pasien dipindahkan dari ICCU berdasarkan Prioritas pasien dipindahkan dari ICCU berdasarkan pertimbangan medis oleh Kepala ICCU (intensivist) dan pertimbangan medis oleh Kepala ICCU (intensivist) dan tim yang merawat pasien. Indikasi keluar ICCU antara tim yang merawat pasien. Indikasi keluar ICCU antara lain sebagai berikut:
lain sebagai berikut:
Penyakit Penyakit atau atau keadaan keadaan pasien pasien telah telah membaik membaik dandan cukup stabil
Terapi Terapi dan dan perawatan perawatan intensif intensif tidak tidak memberi memberi hasilhasil pada pasien.
pada pasien.
Pasien Pasien sudah sudah tidak tidak menggunakan menggunakan ventilator ventilator lagilagi
Pasien Pasien mengalami mengalami mati mati batang batang otakotak
Pasien Pasien mengalami mengalami gagal gagal napas napas stadium stadium akhirakhir
Pasien/keluarga Pasien/keluarga menolak menolak dirawat ledirawat lebih lanjut bih lanjut didi ICCU (pulang Paksa)
ICCU (pulang Paksa)
D. Landasan Hukum D. Landasan Hukum
Dalam pelayanan ICCU di RSUD Pasar Minggu memiliki landasan hukum Dalam pelayanan ICCU di RSUD Pasar Minggu memiliki landasan hukum sebagai berikut :
sebagai berikut : 1.
1. UU no. UU no. 23 tahu23 tahun 1992 n 1992 tentang Kestentang Kesehatanehatan 2.
2. UU no. UU no. 22 tahu22 tahun 1999 n 1999 tentang Otontentang Otonomi Daerahomi Daerah 3.
3. UU no. 25 tahuUU no. 25 tahun 1999 tentang n 1999 tentang Perimbangan KeuaPerimbangan Keuangan Pusat ngan Pusat dan Daerahdan Daerah 4.
4. UU no. 25 tahuUU no. 25 tahun 2000 tentang n 2000 tentang Kewenangan Kewenangan Pemerintah Pusat daPemerintah Pusat dan Propinsin Propinsi 5.
5. UU no. UU no. 8 tahun 8 tahun 1999 tentang 1999 tentang Perlindungan Perlindungan KonsumenKonsumen 6.
6. UU no. UU no. 29 tahu29 tahun 2004 n 2004 tentang Praktentang Praktek Kedoktek Kedokteranteran 7.
7. PP no. PP no. 32 tahun 32 tahun 1996 ten1996 tentang Tenagtang Tenaga Keseha Kesehatanatan
8. Keputusan Menteri Kesehatan no.1778 tahun 2010 tentang Pedoman 8. Keputusan Menteri Kesehatan no.1778 tahun 2010 tentang Pedoman
Penyelenggaran Pelay
Penyelenggaran Pelayanan ICU di Rumah Sakitanan ICU di Rumah Sakit 9.
9. Peraturan Menteri Peraturan Menteri Kesehatan Kesehatan no.269 tahun no.269 tahun 2010 tentang 2010 tentang Rekam MedRekam Medisis 10.
10. Peraturan Peraturan Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan no.290 no.290 tahun tahun 2010 2010 tentang tentang PersetujuanPersetujuan Tindakan Kedokteran
Tindakan Kedokteran
E. Pengorganisasian E. Pengorganisasian
Struktur
Struktur organisasi organisasi Pelayanan Pelayanan ICCU ICCU Sekunder Sekunder RSUD RSUD Pasar Pasar Minggu Minggu perluperlu dibuat dan dipahami dengan tujuan mengoptimalkan pelayanan sesuai dibuat dan dipahami dengan tujuan mengoptimalkan pelayanan sesuai dengan petunjuk teknis uang diberikan oleh pemerintah pusat. Dalam rangka dengan petunjuk teknis uang diberikan oleh pemerintah pusat. Dalam rangka menyelenggarakan pelayanan ICCU sekunder perlu ditata pengorganisasian menyelenggarakan pelayanan ICCU sekunder perlu ditata pengorganisasian
pelayanan dengan tugas dan wewenang yang jelas dan terinci baik secara pelayanan dengan tugas dan wewenang yang jelas dan terinci baik secara administratif maupun secara teknis.
administratif maupun secara teknis.
Uraian tugas masing-masing personil tim adalah sebagai berikut: Uraian tugas masing-masing personil tim adalah sebagai berikut:
Kepala ICCUKepala ICCU Tugas Pokok : Tugas Pokok :
a.
a. MenyelenggaraMenyelenggarakan kan upaya upaya pelayananpelayanan ICCU
ICCU sesuai sesuai dengan dengan kemampuankemampuan ketenagaan yang ada
ketenagaan yang ada b.
b. MenyelenggaraMenyelenggarakan kan dandan
melaksanakan kerjasama lintas melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan program dan lintas sektoral dengan berbagi disiplin dan sektor terkait berbagi disiplin dan sektor terkait Uraian Tugas:
Uraian Tugas: a.
a. Merencanakan/memMerencanakan/membuat rencana buat rencana kerja kebutkerja kebutuhan tim uhan tim setiapsetiap tahunnya
tahunnya b.
b. MenyelenggarakMenyelenggarakan pelayan pelayanan ICCU anan ICCU berdasarkan berdasarkan rencanarencana kebutuhan ketenagaan,sesuai kebijaksana
kebutuhan ketenagaan,sesuai kebijaksanaan yang tan yang telah ditetapkanelah ditetapkan oleh
oleh direktur direktur RSRS c.
c. MenyelenggarakMenyelenggarakan an pendidikan,pelatihan, pendidikan,pelatihan, penelitian penelitian sertaserta pengembangan ilmu
pengembangan ilmu d.
d. MenyelenggarakMenyelenggarakan rujukan baan rujukan baik di dalaik di dalam maupun m maupun ke an ke an dari luardari luar RS
RS e.
e. Memyelenggarakan Memyelenggarakan kerja samkerja sama denan a denan tim/SMF (Staf tim/SMF (Staf MedikMedik Fungsional) lain di RS serta
Fungsional) lain di RS serta hubungan lintas program dan lintashubungan lintas program dan lintas sektoral melalui direktur RS
sektoral melalui direktur RS f.
f. Bertanggung Bertanggung jawab jawab atas atas laporan laporan berkala berkala pelayanan pelayanan ICCUICCU g.
g. Bertanggung jawBertanggung jawab atas peab atas penyelenggaran nyelenggaran pelayanan ICCU di pelayanan ICCU di RSRS h.
h. Bertanggung jawBertanggung jawab kepada ab kepada direktur RS medirektur RS melalui direktur pelalui direktur pelayananlayanan medis
medis i.
i. Mengadakan Mengadakan supervisi supervisi dan dan pembinaan pembinaan pelayanan pelayanan ICCU di ICCU di RSRS
Tugas Pokok Tugas Pokok a.
a. Menyediakan Menyediakan kelengkapan kelengkapan fasilitas,sarana fasilitas,sarana dan prasardan prasarana sesuana sesuaiai dg kegiatan yang ada,pengaturan SDM yang
dg kegiatan yang ada,pengaturan SDM yang dibutuhkan sehinggadibutuhkan sehingga kegiatan pelayanan ICCU berjalan lancar
kegiatan pelayanan ICCU berjalan lancar b.
b. MenyelenggarakMenyelenggarakan upaya an upaya pelayanan ICU pelayanan ICU serta melaksanserta melaksanakanakan rujukan ke dan dari SMF lain bila perlu
rujukan ke dan dari SMF lain bila perlu
Uraian Tugas Uraian Tugas a.
a. Merencanakan/memMerencanakan/membuat rencana buat rencana kerja serta kerja serta rencana kerencana kebutuhanbutuhan ICCU
ICCU setiap setiap tahunnyatahunnya b.
b. Menyediakan Menyediakan kelangkapan kelangkapan pelayanan pelayanan ICCU berdasarkaICCU berdasarkann kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua
kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua tim pelayanantim pelayanan ICCU
ICCU c.
c. Menyediakan Menyediakan kelengkapan kelengkapan tugas penditugas pendidikan, latihan dikan, latihan dan penelitiadan penelitiann seta pengembangan sesuai kebijakan tim
seta pengembangan sesuai kebijakan tim d.
d. MenyelenggarakMenyelenggarakan kerjasaman kerjasama dengan a dengan SMF di SMF di RSRS e.
e. Bertanggung jawBertanggung jawab kepada ab kepada kepaa ICCU atas kepaa ICCU atas penyelenggaraanpenyelenggaraan pelayanan ICCU di RS
pelayanan ICCU di RS
Dokter Intensivist/Dokter Spesialis / Dokter UmumDokter Intensivist/Dokter Spesialis / Dokter Umum Tugas pokok :
Tugas pokok :
Melaksanakan pelayanan ICCU dan
Melaksanakan pelayanan ICCU dan membantu pelaksanaanmembantu pelaksanaan pendidikan serta penelitian
pendidikan serta penelitian Uraian Tugas:
Uraian Tugas: a.
a. Bertindak sebBertindak sebagai angagai anggota tim gota tim di pelayanadi pelayanan ICCUn ICCU b.
b. Melaksanakan Melaksanakan re-evaluasi pre-evaluasi pasien dan asien dan menentukan menentukan programprogram selanjutnya
selanjutnya c.
c. Mengirim kembMengirim kembali dan ali dan menyampaikan menyampaikan jawaban jawaban konsultatif kepadakonsultatif kepada dokter pengirim
dokter pengirim d.
d. Bertanggung Bertanggung jawab atajawab atas pelaksans pelaksanaan progaan program pelayram pelayanan ICCUanan ICCU kepada koordinator pelayanan ICCU
kepada koordinator pelayanan ICCU e.
e. Membantu pelaMembantu pelaksanaan peksanaan pendidikan da ndidikan da pelatihan tenagpelatihan tenaga medis a medis dandan tenaga perawat di lingkungan pelayanan ICCU
f.
f. Bekerjasama Bekerjasama dengan dengan semua semua pihak dalapihak dalam m membantu membantu penelitian penelitian dandan pengembangan ilmu kedokteran intensif
pengembangan ilmu kedokteran intensif
PerawatPerawat Tugas pokok: Tugas pokok:
Mengelola pelayanan dan asuhan
Mengelola pelayanan dan asuhan keperawatan secara komprehensifkeperawatan secara komprehensif meliputi pengkajian, diagnosis
meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, tindakankeperawatan, perencanaan, tindakan keperawaratan serta evaluasi pada pasien
keperawaratan serta evaluasi pada pasien ICCUICCU
Uraian tugas: Uraian tugas: a.
a. Bertindak sebagBertindak sebagai anggoai anggota tim ICCU di ta tim ICCU di semua jenis semua jenis pelayananpelayanan b.
b. .Melaksanakan .Melaksanakan semua semua program program perawatan, perawatan, sesuai sesuai dengandengan rencana kekperawatan yang disepakati oleh tim
rencana kekperawatan yang disepakati oleh tim c.
c. Melaksanakan Melaksanakan reevaluasi reevaluasi pasien dpasien dengan meengan mengusulkan ngusulkan programprogram keperawatan selanjutnya bagi pasien
keperawatan selanjutnya bagi pasien d.
d. Bertanggung Bertanggung jawab jawab atas atas pelaksanaan pelaksanaan program program perawatan perawatan ICCUICCU kepada koordinator pelayanan ICCU
kepada koordinator pelayanan ICCU e.
e. Melaksanakan Melaksanakan pelatihan bagi pelatihan bagi tenaga perawtenaga perawat di lingkungat di lingkunganan pelayananan ICCU
pelayananan ICCU
Koordinator Koordinator admisnistrasi admisnistrasi dan dan keuangankeuangan Tugas Pokok:
Tugas Pokok:
Melaksanakan tata persuratan dan kearsipan, rumah
Melaksanakan tata persuratan dan kearsipan, rumah tangga dantangga dan kebendaharaan yang baik serta sistem dokumentasi dan
kebendaharaan yang baik serta sistem dokumentasi dan pelaporanpelaporan pelayanan ICCU
pelayanan ICCU
Uraian tugas: Uraian tugas: a.
a. Menjawab Menjawab surat surat surat surat masukmasuk b.
b. Membantu kMembantu kepala ICCU epala ICCU dalam medalam membuat surat mbuat surat laporan haslaporan hasilil kegiatan dan keuangan secara berkala
kegiatan dan keuangan secara berkala c.
c. Mengatur kebMengatur kebutuhan dutuhan dan kegitaan an kegitaan kerumahtanggkerumahtanggaan sehari aan sehari hari.hari. d.
e.
e. Membuat Membuat laporan laporan berkala berkala mengaenai mengaenai barang barang rusak, rusak, mutasi mutasi barangbarang dll. dll. BAB II BAB II STANDAR KETENAGAAN STANDAR KETENAGAAN A.
A. Kualifikasi SumbKualifikasi Sumber Dayer Daya Manusiaa Manusia
NO
NO NAMA NAMA JABATANJABATAN
KUALIFIKASI
KUALIFIKASI
KEBUTUHAN
KEBUTUHAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI
PENDIDIKAN SERTIFIKASI PENGALAMANPENGALAMAN
KERJA
KERJA
1.
1. Kepala ICCUKepala ICCU
Intensivist / dr
Intensivist / dr
spesialis anestesi/dr
spesialis anestesi/dr
spesialis jantung dan
spesialis jantung dan
pembuluh darah pembuluh darah KIC(Konsultan KIC(Konsultan Intensive Care) Intensive Care) Minimal 1 Minimal 1 tahun tahun 11 2.
2. Staf MedisStaf Medis Dr.spesialis/dokterDr.spesialis/dokter
jaga 24 jam(standby) jaga 24 jam(standby) ALS/ACLS/FCCS ALS/ACLS/FCCS (Fundamental (Fundamental Critical Care Critical Care Support) Support) Minimal 1 Minimal 1 tahun tahun 44 3. 3. PerawatPerawat D3 keperawatan sdh D3 keperawatan sdh pelatihan Kardiologi pelatihan Kardiologi
Dasar dan ICU
Dasar dan ICU
Pelatihan Kardiologi
Pelatihan Kardiologi
Dasar da ICU min 3
Dasar da ICU min 3
bulan(min 50% dari bulan(min 50% dari jumlah seluruh jumlah seluruh perawat merupakan perawat merupakan
perawat terlatih dan
perawat terlatih dan
bersertifikat
bersertifikat
Kardiologi Dasar dan
Kardiologi Dasar dan
ICU)
ICU)
Minimal kerja 1 tahun
Minimal kerja 1 tahun
Perbandingan Perbandingan perawat : pasien perawat : pasien = 1:1 = 1:1 4.
4. Tenaga NonTenaga NonKesehatanKesehatan Min SMA/sederajatMin SMA/sederajat
Tenaga administasi Tenaga administasi yang mampu yang mampu operasikan operasikan komputer/Tenaga komputer/Tenaga pekarya/Tenaga pekarya/Tenaga kebersihan kebersihan
Minimal kerja 1 tahun
Minimal kerja 1 tahun SesuaiSesuai
kebutuhan
kebutuhan
B. Distribusi Ketenagaan B. Distribusi Ketenagaan
a.
a. Dokter IntensivDokter Intensivist/dr spesialis ist/dr spesialis jantung dajantung dan pembuln pembuluh darahuh darah Harus memenuhi Standar Kompetensi sebagai berikut: Harus memenuhi Standar Kompetensi sebagai berikut:
Terdidik Terdidik dan dan bersertifikat bersertifikat KIC(Konsultan KIC(Konsultan Intensive Intensive Care)Care)
Menunjang Menunjang kualitas kualitas pelayanan pelayanan ICU daICU dan men menggunakan nggunakan sumber sumber dayadaya secara efisien
secara efisien
Mendarmabaktikan Mendarmabaktikan lebih dlebih dari 50% ari 50% waktu waktu profesinya profesinya dalam dalam pelayananpelayanan ICU
Bersedia Bersedia berpartisipasi berpartisipasi dalam dalam satu satu unit unit yang yang memberikan memberikan pelayananpelayanan 24 jam/7 hari/seminggu
24 jam/7 hari/seminggu
Mampu Mampu melakukan melakukan prosedur prosedur Critical Critical Care Care yaitu:yaitu: a.
a. Sampel Sampel darah darah arteriarteri b.
b. Mempertahankan Mempertahankan jalan jalan napas: napas: intubasi intubasi trakheal,trakheal, trakheostomi,ventilasi mekanis
trakheostomi,ventilasi mekanis c.
c. Resusitasi Resusitasi Jantung Jantung ParuParu d.
d. Pipa Pipa ThorakostomiThorakostomi
Mampu melakukan dua peran utama: Mampu melakukan dua peran utama:
a.
a. Pengelolaan Pengelolaan pasien:pasien:
Berperan sebagai pemimpin tim,menggabungkan dan Berperan sebagai pemimpin tim,menggabungkan dan melakukan layanan pada pasien berpenyakit kompleks atau melakukan layanan pada pasien berpenyakit kompleks atau cedera termasuk gagal sistem multi organ
cedera termasuk gagal sistem multi organ b.
b. Manajemen Manajemen UnitUnit
Berpartisipasi aktif dalam aktivitas: Berpartisipasi aktif dalam aktivitas:
-- Triage,alokasi Triage,alokasi tempat tempat tidur tidur dan dan rencana rencana pengeluaran pengeluaran pasienpasien
-- Supervisi Supervisi terhadap terhadap pelaksanaan pelaksanaan kebijakan kebijakan kebijakan kebijakan unitunit
-- Perbaikan Perbaikan kualitas kualitas yang yang berkelanjutanberkelanjutan
b. Dokter b. Dokter
Dokter Dokter spesialis spesialis yang yang dapat dapat memberikan memberikan pelayanan pelayanan setiapsetiap diperlukan
diperlukan
Dokter Dokter jaga jaga 24 24 jam jam dengan dengan kemampuan kemampuan ALS/ACLS/FCCSALS/ACLS/FCCS
Perbandingan Perbandingan dokter dokter : : pasien pasien = = 4 4 : : 6-8 b6-8 beded c. Perawat
c. Perawat
Ruang ICU harus memiliki jumlah yang cukup dan lebih dari 50% harus Ruang ICU harus memiliki jumlah yang cukup dan lebih dari 50% harus sudah pelatihan ICU minimal 3 bulan. Jumlah perawat ICU ditentukan sudah pelatihan ICU minimal 3 bulan. Jumlah perawat ICU ditentukan berdasarkan jumlah tempat tidur dan ketersediaan ventilasi mekanik. berdasarkan jumlah tempat tidur dan ketersediaan ventilasi mekanik. Perbandingan perawat : pasien yang menggunakan ventilasi mekanik Perbandingan perawat : pasien yang menggunakan ventilasi mekanik adalah
adalah 1:1,sedangkan 1:1,sedangkan perbandingan perbandingan perawat perawat : pasien : pasien yang yang eidakeidak menggunakan ventilasi mekanik adalah 1:2.
BAB III BAB III
STANDAR FASILITAS STANDAR FASILITAS
A.
A. DENAH DENAH RUANGRUANG
B. STANDAR FASILITAS B. STANDAR FASILITAS
Instalasi ICCU merupakan instalasi untuk perawatan pasien gangguan Instalasi ICCU merupakan instalasi untuk perawatan pasien gangguan jantung dan
jantung dan pembuluh darah pembuluh darah dengan keadaan dengan keadaan belum belum stabil sehinggastabil sehingga memerlukan pemantauan ketat secara intensif dan indakan memerlukan pemantauan ketat secara intensif dan indakan segera.Instalasi ICCU merupakan unit pelayanan khusus penyakit segera.Instalasi ICCU merupakan unit pelayanan khusus penyakit jantung
jantung dan dan pembuluh pembuluh darah darah yang yang menyediakan menyediakan pelayanan pelayanan yangyang komprehensif dan berkesinambungan selama 24 jam.
komprehensif dan berkesinambungan selama 24 jam.
Kebutuhan Ruang,Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan
Kebutuhan Ruang,Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan
Fasilitas Fasilitas No No .. Nama Nama Ruangan Ruangan Fungsi Besaran Fungsi Besaran Ruang/Luas Ruang/Luas an an Kebutuhan Fasilitas Kebutuhan Fasilitas 1. Loker/Ru 1. Loker/Ru ang Ganti ang Ganti
Tempat ganti pakaian Tempat ganti pakaian dan meletakkan sepatu dan meletakkan sepatu untuk
untuk
petugas,disediakan petugas,disediakan juga untuk pengunjung juga untuk pengunjung
Sesuai Sesuai kebutuhan kebutuhan Loker Loker 2. Ruang 2. Ruang Perawat Perawat Ruang
Ruang istirahat istirahat perawat perawat SesuaiSesuai kebutuhan kebutuhan Sofa,lemari, meja,kursi Sofa,lemari, meja,kursi 3. Ruang 3. Ruang Kepala Kepala
Ruang kerja dan Ruang kerja dan istirahat kepala perawat istirahat kepala perawat
Sesuai Sesuai kebutuhan kebutuhan Sofa,lemari, meja,kursi Sofa,lemari, meja,kursi
Perawat Perawat 4.
4. R. R. Dokter Dokter Ruang dokter terdiriRuang dokter terdiri dari 2 bagian: ruang dari 2 bagian: ruang kerja dan ruang kerja dan ruang istirahat istirahat Sesuai Sesuai kebutuhan kebutuhan Sofa,lemari, Sofa,lemari, meja,kursi,wastafel,toilet meja,kursi,wastafel,toilet 5. Daerah 5. Daerah Rawat Rawat Pasien Pasien ICCU:
ICCU: Ruang Ruang tempat tempat tidurtidur berfungsi utk merawat berfungsi utk merawat pasien lebih dari 24 jam pasien lebih dari 24 jam dg pemantauan terus dg pemantauan terus menerus. menerus. Kamar yang Kamar yang memerlukan memerlukan kekhususan teknis sbg kekhususan teknis sbg ruang ICCU dg memiliki ruang ICCU dg memiliki pembatas fisik per pembatas fisik per pasien, dinding serta pasien, dinding serta bukaan pintu dan bukaan pintu dan jendela
jendela denga denga ruangruang ICCU lainnya dan ICCU lainnya dan harus memiliki ruang harus memiliki ruang antara,karena suasana antara,karena suasana di dalam ruangan harus di dalam ruangan harus tenang tenang Min 16m2, Min 16m2, belum belum termasuk termasuk ruang antara ruang antara Ventilator,troley Ventilator,troley emergensi(laringoskop, emergensi(laringoskop, ETT, sungkup,OPA, ETT, sungkup,OPA, spuit,selang spuit,selang suction,obat2an suction,obat2an emergensi), syringe emergensi), syringe pump,infus pump, tensi pump,infus pump, tensi meter,EKG,Kapnografi,te meter,EKG,Kapnografi,te rmperatur,kateter vena rmperatur,kateter vena sentra, monitor,bed sentra, monitor,bed khusus khusus ICU,defibrilator,O2 ICU,defibrilator,O2
sentral, suction central, sentral, suction central, mesin HD,alat drainase mesin HD,alat drainase thorax,mobile X-thorax,mobile X-ray,echocardiografi ray,echocardiografi 6. Central 6. Central Monitorig Monitorig / Nurse / Nurse station station Ruang untuk Ruang untuk melakukan melakukan perencanaan,pengorga perencanaan,pengorga nisasian,asuhan dan nisasian,asuhan dan pelayanan pelayanan keperawatan selama keperawatan selama 24 jam,pengaturan 24 jam,pengaturan 4-16
4-16 m2 m2 Kursi,meja, Kursi,meja, lemarilemari obet,lemari barang habis obet,lemari barang habis pakai,komputer,printer,E pakai,komputer,printer,E KG monitoring system KG monitoring system
jadwal,dokumentasi jadwal,dokumentasi
sampa evaluasi( bisa sampa evaluasi( bisa menggunakan
menggunakan
pembatas fisik tembus pembatas fisik tembus pandang ) pandang ) 7. Gudang 7. Gudang alat medis alat medis Ruang penyimpanan Ruang penyimpanan alat medis yang setiap alat medis yang setiap saat dibutuhkan Alat yg saat dibutuhkan Alat yg tersimpan di sini harus tersimpan di sini harus dalam kondisi siap dalam kondisi siap pakai dan sdh steril. pakai dan sdh steril.
Sesuai Sesuai kebutuhan kebutuhan Ventilator,mesin Ventilator,mesin HD,Mobile X-Ray dll HD,Mobile X-Ray dll 8. Gudang 8. Gudang bersih bersih Tempat penyimpanan Tempat penyimpanan instrumen dan barang instrumen dan barang habis pakai yang habis pakai yang diperlukan untuk diperlukan untuk kegiatan di ruang ICCU kegiatan di ruang ICCU temasuk barang steril temasuk barang steril
Seuai Seuai kebutuhan kebutuhan Lemari Lemari 9. Gudang 9. Gudang kotor / kotor / Spoelhoo Spoelhoo k k Fasilitas untuk Fasilitas untuk membuang kotoran membuang kotoran bekas pelayanan bekas pelayanan terutama berupa terutama berupa cairan. cairan. 4-6
4-6 m2 m2 Kloset Kloset leher leher angsa,keranangsa,keran air bersih(zinc),ket: bibir air bersih(zinc),ket: bibir kloset 80-100 cm dari kloset 80-100 cm dari permukaan lantai permukaan lantai 10. Ruang 10. Ruang tunggu tunggu keluarga keluarga pasien pasien
Tempat keluarga atau Tempat keluarga atau pengantar pasien men pengantar pasien men unggu unggu Sesuai Sesuai kebutuhan kebutuhan
Tempat duduk, televisi Tempat duduk, televisi
11. Ruang 11. Ruang Administr Administr asi asi Ruang untuk Ruang untuk menyelenggarakan menyelenggarakan kegiatan administrasi kegiatan administrasi khususnya pelayanan khususnya pelayanan pendaftaran dan rekam pendaftaran dan rekam medis internal pasien di medis internal pasien di ICCU ICCU 3-5 3-5 m2/petugas m2/petugas
Meja kerja, lemari berkas Meja kerja, lemari berkas arsip,
arsip,
telepom/intercom,komput telepom/intercom,komput er,printer dan ATK er,printer dan ATK lainnya lainnya 12. Janitor/R. 12. Janitor/R. Cleaning Cleaning Service Service Ruangan tepat Ruangan tepat penyimpanan barang penyimpanan barang dan peralatan untuk dan peralatan untuk kebersihan kebersihan ruangan,ada area ruangan,ada area basah basah 4-6m2 Lemari/rak 4-6m2 Lemari/rak 13.
(petugas (petugas dan dan pengunju pengunju ng) ng) pria dan pria dan wanita luas wanita luas 2-3 m2 2-3 m2 14 R.Penyim 14 R.Penyim panan panan silinder silinder /gasmedik /gasmedik Ruang tempat Ruang tempat penyimpanan gas penyimpanan gas medis cadangan medis cadangan 4-8
4-8 m2 m2 Tabung Tabung Gas Gas MedisMedis
15. R.Parkir 15. R.Parkir brankar brankar
Tempat parkir brankar Tempat parkir brankar selama tidak diperlukan selama tidak diperlukan
2-6
2-6 m2 m2 brankarbrankar
Persyaratan Khusus Persyaratan Khusus
1. Letak bangunan instalasi ICCU harus berdekatan dengan instalasi 1. Letak bangunan instalasi ICCU harus berdekatan dengan instalasi bedak sentral, Instalasi gawat darurat,laboratorium dan instalasi bedak sentral, Instalasi gawat darurat,laboratorium dan instalasi radiologi
radiologi
2. Harus bebas dari gelomBang elektromagnetik dan tahan terhadap 2. Harus bebas dari gelomBang elektromagnetik dan tahan terhadap
getaran getaran 3.
3. Gedung Gedung harus harus terletak terletak di di daerah daerah yang yang tenangtenang 4.
4. Temperatur ruTemperatur ruangan angan harus terjagharus terjaga tetap a tetap dingindingin 5.
5. Aliran Aliran listrik listrik tidak tidak boleh boleh terputusterputus 6.
6. Harus Harus tersedia tersedia pengatur pengatur kelembaban kelembaban udaraudara 7.
7. Sirkulasi udarSirkulasi udara yang a yang dikondisikan dikondisikan seluaruhanyseluaruhanya udara a udara segarsegar 8.
8. Ruang perawat disrankan meRuang perawat disrankan menggunakan pembatas fisisk transparannggunakan pembatas fisisk transparan utnuk kurangi kontaminasi terhadap perawat
utnuk kurangi kontaminasi terhadap perawat 9.
9. Perli disediaPerli disediakan titik kan titik grounding grounding untuk puntuk peralatan elekeralatan elektrostatiktrostatik 10.
10. Tersedia Alirann gas Tersedia Alirann gas Medis (O2,udara bertekanandan suction)Medis (O2,udara bertekanandan suction) 11.
11. Pintu kedap asap daPintu kedap asap dan tidak mudah terbakarn tidak mudah terbakar 12.
12. Terdapat pintu evakuasi Terdapat pintu evakuasi yang luas yang luas dengan fasilitas ramp dengan fasilitas ramp apabila letakapabila letak ICCU tidak di lantai dasar
ICCU tidak di lantai dasar 13.
14.
14. Pertemuan Pertemuan dinding dinding lantai lantai tidak tidak boleh boleh berbentuk berbentuk sudut/harussudut/harus melengkung agar pembersihan mudah dan tidak menjadi sarang debu melengkung agar pembersihan mudah dan tidak menjadi sarang debu atau kotoran. atau kotoran. BAB IV BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN TATALAKSANA PELAYANAN A.
A. ALUR PELAYANANALUR PELAYANAN
Pasien yang memerlukan pelayanan ICU dapat berasal dari : Pasien yang memerlukan pelayanan ICU dapat berasal dari : 1.
1. Pasien Pasien dari dari IGDIGD 2.
2. Pasien Pasien dari dari HCUHCU 3.
3. Pasien dari kamar opPasien dari kamar operasi atau kamar tindakan erasi atau kamar tindakan lain seperti kamarlain seperti kamar bersalin, ruang endoskopi, ruang hemodialisa
bersalin, ruang endoskopi, ruang hemodialisa 4.
4. Pasien Pasien dari dari ruang ruang rawat rawat inapinap
B
B. INFORMED CONSENT. INFORMED CONSENT
Informed consent adalah suatu proses yang menunjukkan
Informed consent adalah suatu proses yang menunjukkan
komunikasi
komunikasi yang yang efektif efektif antara antara dokter dokter dengan dengan pasien pasien dandan
bertemunya pikiran tentang apa yang akan dan apa yang tidak
bertemunya pikiran tentang apa yang akan dan apa yang tidak
akan dilakukan tehadap pasien. Definisi operasionalnya adalah
akan dilakukan tehadap pasien. Definisi operasionalnya adalah
suatu pernyataan sepihak dari orang yang berhak( yaitu
suatu pernyataan sepihak dari orang yang berhak( yaitu
pasien,keluarga atau walinya) yang isinya berupa ijin atau
pasien,keluarga atau walinya) yang isinya berupa ijin atau
persetujuan kepada dokter untuk melakukan tindakan medik
persetujuan kepada dokter untuk melakukan tindakan medik
sesudah
sesudah orang orang yang yang berhak berhak tersebut tersebut diberi diberi informasi. Seinformasi. Sebelumbelum
masuk ke ICCU,pasien dan keluarganya harus mendapatkan
masuk ke ICCU,pasien dan keluarganya harus mendapatkan
penjelasan secara lengkap tentang dasar pertimbangan mengapa
penjelasan secara lengkap tentang dasar pertimbangan mengapa
pasien harus mendapatkan perawatan di ICCU, serta berbagai
pasien harus mendapatkan perawatan di ICCU, serta berbagai
macam tindakan kedokteran yang mungkin akan dilakukan selama
macam tindakan kedokteran yang mungkin akan dilakukan selama
pasien dirawat di ICCU dan yang penting juga adalah penjelasan
tentang prognosa penyakit yang diderita pasien.Penjelasan
tentang prognosa penyakit yang diderita pasien.Penjelasan
tersebut diberikan oleh Kepala ICCU atau dokter jaga yang
tersebut diberikan oleh Kepala ICCU atau dokter jaga yang
bertugas. Setelah mendapatkan penjelasan tersebut, pasien dan
bertugas. Setelah mendapatkan penjelasan tersebut, pasien dan
atau keluarganya bisa menerima atau tidak menerima.Pernyataan
atau keluarganya bisa menerima atau tidak menerima.Pernyataan
pasien dan atau keluarganya (baik bisa menerima atau tidak bisa
pasien dan atau keluarganya (baik bisa menerima atau tidak bisa
menerima) harus dinyatakan dalam formulir yang ditandatangani
menerima) harus dinyatakan dalam formulir yang ditandatangani
(informed consent).
(informed consent).
B.
B. ATURAN ATURAN KERJASAMA KERJASAMA MULTIDISIPLINERMULTIDISIPLINER
Dasar pengelolaan pasien ICCU adalah pendekatan multidisiplin dari Dasar pengelolaan pasien ICCU adalah pendekatan multidisiplin dari beberapa disiplin ilmu terkait yang dapat memberikan kontribusina beberapa disiplin ilmu terkait yang dapat memberikan kontribusina sesuai dengan bidang keahliannya dan bekerjasama dalam tim yang sesuai dengan bidang keahliannya dan bekerjasama dalam tim yang dipimpin oleh seorang dokter intensivis/dokter spesialis anestesiologi dipimpin oleh seorang dokter intensivis/dokter spesialis anestesiologi sebagai kepala ICCU dan sebagai ketua tim.
sebagai kepala ICCU dan sebagai ketua tim.
Tim intensive care tersebut minimal terdiri dari: Tim intensive care tersebut minimal terdiri dari: 1.
1. Intensivis/dokter Intensivis/dokter spesialis spesialis anestesiologi anestesiologi atau atau dokter dokter yangyang berkompeten dalam ilmu kedikteran intensive care dengan level berkompeten dalam ilmu kedikteran intensive care dengan level ICCU
ICCU 2.
2. Perawat intensive carePerawat intensive care 3.
3. Dokter ahli mikrobiologi klinikDokter ahli mikrobiologi klinik 4.
4. Ahli farmasi klinik Ahli farmasi klinik 5.
5. Dietesion,Ahli Nutrisi Klinik/Ahli Gizi KlinikDietesion,Ahli Nutrisi Klinik/Ahli Gizi Klinik 6.
6. FisioterapisFisioterapis 7.
7. Tenaga lain sesuai klasifikasi ICCUTenaga lain sesuai klasifikasi ICCU
Tim Multidisiplin mempunya 5 (lima)
Tim Multidisiplin mempunya 5 (lima) karakteristik:karakteristik: 1.
1. Staf medis dan keperawStaf medis dan keperawatan yang purna waktu dengatan yang purna waktu dengan otoritasan otoritas dan tanggung jawab penuh terhadap manajemen ICCU
dan tanggung jawab penuh terhadap manajemen ICCU 2.
2. Staf medis,kepeStaf medis,keperawatan,farmasi rawatan,farmasi klinik,farmakologi klinik,farmakologi klinik,gizi klinikklinik,gizi klinik dan mikrobiologi klinik berkolaborasi pada pendekatan dan mikrobiologi klinik berkolaborasi pada pendekatan multidisipliner
3.
3. Mempergunakan Mempergunakan standar,protokol standar,protokol atau atau guideline guideline untukuntuk memastikan pelayanan yang konsisten baik oleh dokter,perawat memastikan pelayanan yang konsisten baik oleh dokter,perawat mapun staf yang lain
mapun staf yang lain
4. Memiliki dedikasi untuk melakukan koordinasi dan komunikasi 4. Memiliki dedikasi untuk melakukan koordinasi dan komunikasi
bagi seluruh manajemen ICCU bagi seluruh manajemen ICCU 5.
5. Menekankan Menekankan pada pada pelayanan pelayanan yang yang sudah sudah tersertifikasi,tersertifikasi, pendidikan, penelitian, masalah etik dan pengutamaan pasien pendidikan, penelitian, masalah etik dan pengutamaan pasien
Sistem kerja tim diatur sebagai berikut: Sistem kerja tim diatur sebagai berikut:
1. Sebelum masuk ICCU , dokter primer yang merawat pasien 1. Sebelum masuk ICCU , dokter primer yang merawat pasien melakukan evaluasi pasien sesuai bidangnya dan memberi melakukan evaluasi pasien sesuai bidangnya dan memberi pandangan atau usulan terapi
pandangan atau usulan terapi 2.
2. Ketua Ketua tim tim melakukan melakukan evaluasi evaluasi menyeluruh,mengambimenyeluruh,mengambill kesimpulan,memberi instruksi terapi dan tindakan secara tertulis kesimpulan,memberi instruksi terapi dan tindakan secara tertulis dengan mempertimbangkan usulan anggota tim lainnya
dengan mempertimbangkan usulan anggota tim lainnya 3.
3. Ketua Ketua tim tim berkonsultasi berkonsultasi pada pada konsultan konsultan lain lain dengandengan mempertimbangkan usulan-usulan anggota tim dan memberikan mempertimbangkan usulan-usulan anggota tim dan memberikan perintah baik tertulis dalam status
perintah baik tertulis dalam status ICCU maupun lisanICCU maupun lisan 4.
4. Untuk menghinUntuk menghindari kesimpangdari kesimpangsiuran/tumpang siuran/tumpang tindih pelaksanaatindih pelaksanaann pengelolaan pasien, maka perintah yang dijalankan oleh petugas pengelolaan pasien, maka perintah yang dijalankan oleh petugas hanya yang berasal dari ketua tim saja(single management)
hanya yang berasal dari ketua tim saja(single management)
5. Setiap dokter primer dapat mengusulkan agar pasiennya bisa 5. Setiap dokter primer dapat mengusulkan agar pasiennya bisa dirawat di ICCU dengan syarat sesuai dengan indikasi masuk dirawat di ICCU dengan syarat sesuai dengan indikasi masuk yang benar.
yang benar.
Mengingat keterbatasan ketersediaan fasilitas di ICCU,maka Mengingat keterbatasan ketersediaan fasilitas di ICCU,maka berlaku asas prioritas dan keputusan akhir merupakan berlaku asas prioritas dan keputusan akhir merupakan kewenangan penuh Kepala ICCU.
kewenangan penuh Kepala ICCU.
C.
C. SISTEM SISTEM RUJUKANRUJUKAN
Rujukan adalah penyelenggaraan kesehatan yang mengatur Rujukan adalah penyelenggaraan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas/wewenang dan tanggung jawab secara timbal balik pelimpahan tugas/wewenang dan tanggung jawab secara timbal balik baik horisontal maupun vertikal terhadap kasus penyakit atau masalah baik horisontal maupun vertikal terhadap kasus penyakit atau masalah penyakit atau permasalahan kesehatan karena adanya keterbatasan penyakit atau permasalahan kesehatan karena adanya keterbatasan dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh
Terdapat 2 jenis rujukan: Terdapat 2 jenis rujukan: 1.
1. Rujukan Rujukan Eksternal:Eksternal:
Rujukan antar fasilitas pelayanan kesehatan: Rujukan antar fasilitas pelayanan kesehatan:
Rujukan Rujukan Vertikal:Vertikal:
Rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan dengan tingkatan Rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan dengan tingkatan berbeda
berbeda
Rujukan Rujukan Horisontal:Horisontal: Rujukan
Rujukan ke ke fasilitas fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan lainnya lainnya yangyang memiliki kemampuan lebih tinggi dalam tingkatan yang sama. memiliki kemampuan lebih tinggi dalam tingkatan yang sama. 2.
2. Rujukan Rujukan Internal Internal ::
Rujukan di dalam fasilitas kesehatan dari tenaga kesehatan ke Rujukan di dalam fasilitas kesehatan dari tenaga kesehatan ke tenaga kesehatan.
tenaga kesehatan.
Ruang lingkup rujukan, terdiri dari: Ruang lingkup rujukan, terdiri dari:
1.
1. Rujukan kasRujukan kasus penyus penyakit atau akit atau masalah pmasalah penyakitenyakit 2.
2. Rujukan Rujukan masalah masalah permasalahan permasalahan kesehatankesehatan
Setiap rumah sakit mempunyai kewajiban untuk merujuk pasien Setiap rumah sakit mempunyai kewajiban untuk merujuk pasien memerlukan pelayanan di luar
memerlukan pelayanan di luar kemampuan pelayanan rumah sakit.kemampuan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit penerima rujukan harus mampu menjamin bahwa pasien Rumah sakit penerima rujukan harus mampu menjamin bahwa pasien yang dirujuk tersebut mendapatkan penanganan segera.
yang dirujuk tersebut mendapatkan penanganan segera. Rujukan balik ke fasilitas pel
Rujukan balik ke fasilitas pelayanan ayanan kesehatan yankesehatan yang merujuk harusg merujuk harus dilakukan segera setelah alasan rujukan ke
dilakukan segera setelah alasan rujukan ke RS sudah tertangani.OlehRS sudah tertangani.Oleh karena itu ,
karena itu , rujukan merupakan proses timbal balik yang meliputirujukan merupakan proses timbal balik yang meliputi kerjasama, koordinasi dan transfer informasi di antara fasilitas kerjasama, koordinasi dan transfer informasi di antara fasilitas kesehatan.
kesehatan.
Tujuan dilakukannya rujukan adalah : Tujuan dilakukannya rujukan adalah : 1.
1. Membutuhkan Membutuhkan pendapat dpendapat dari ahli ari ahli lain (seconlain (second opinion)d opinion) 2.
2. Memerlukan pMemerlukan pemeriksaan yemeriksaan yang tidak ang tidak tersedia tersedia di rumah di rumah sakitsakit 3.
4.
4. Memerlukan Memerlukan penatalaksanaan penatalaksanaan bersama bersama denga denga ahli lainnyahli lainnyaa 5.
5. Memerlukan Memerlukan perawatan perawatan dan dan pemantauan pemantauan lanjutanlanjutan
BAB VI BAB VI KESELAMATAN PASIEN KESELAMATAN PASIEN A. Pengertian A. Pengertian
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan meliputi : assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
B. Tujuan B. Tujuan
1.
1. Terciptanya Terciptanya budaya budaya keselamatan keselamatan pasien dpasien di rumah i rumah sakitsakit 2.
2. Meningkatnya Meningkatnya akutanbilitas rumaakutanbilitas rumah sakit terhh sakit terhadap pasieadap pasien dan masn dan masyarakatyarakat 3.
3. Menurunnya Menurunnya kejadian kejadian tidak tidak diharapkan diharapkan di di rumah rumah sakitsakit 4.
4. Terlaksananya Terlaksananya program-program program-program pencegahan pencegahan sehingga sehingga tidaktidak terjadi peng
terjadi pengulangan ulangan kejadian tidak kejadian tidak diharapkan.diharapkan.
C.
C. Tata LakTata Laksana Kesesana Keselamatan Pasienlamatan Pasien
Program keselamatan pasien (patient safety) dikelola oleh Panitia KPRS Program keselamatan pasien (patient safety) dikelola oleh Panitia KPRS (Keselamatan Pasien Rumah Sakit). Sesuai sistematika program yang telah (Keselamatan Pasien Rumah Sakit). Sesuai sistematika program yang telah ditetapkan oleh panitia KPRS, maka tatalaksana bidang Keselamatan Pasien ditetapkan oleh panitia KPRS, maka tatalaksana bidang Keselamatan Pasien mengacu pada hal tersebut dengan metode dan uraian sebagai berikut :
mengacu pada hal tersebut dengan metode dan uraian sebagai berikut : 1.
1. Tujuh (7) Tujuh (7) Standar Standar Keselamatan Keselamatan Pasien Pasien yaitu yaitu :: 1.
1. Hak Hak pasien;pasien; 2.
2. Mendidik Mendidik pasien pasien dan dan keluarga;keluarga; 3.
3. Keselamatan Keselamatan pasien pasien dan kesdan kesinambungan inambungan pelayanan;pelayanan; 4.
4. Penggunaan metode-metode Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja peningkatan kinerja untuk untuk melakukanmelakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien;
5.
5. Peran kPeran kepemimpinan dalam epemimpinan dalam meningkatkan meningkatkan keselamatan pakeselamatan pasien;sien; 6.
6. Mendidik Mendidik staf staf tentang tentang keselamatan keselamatan pasien;pasien;
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien. pasien.
2.
2. Tujuh (7) Tujuh (7) Langkah Langkah menuju Kemenuju Keselamatan selamatan Pasien yPasien yaitu :aitu : 1.
1. Bangun kBangun kesadaran esadaran akan Nakan Nilai Keselamatan ilai Keselamatan pasienpasien 2.
2. Pimpin Pimpin dan dan dukung dukung seluruh seluruh KaryawanKaryawan 3.
3. Integrasikan Integrasikan aktivitas aktivitas pengelolaan pengelolaan RisiskoRisisko 4.
4. Kembangkan Kembangkan sistem sistem pelaporanpelaporan 5.
5. Libatkan Libatkan dan dan berkomunikasi berkomunikasi dengan dengan pasienpasien 6.
6. Belajar dan Belajar dan berbagi peberbagi pengalaman tengalaman tentang kesntang keselamatan pelamatan pasienasien 7.
7. Cegah cedCegah cedera melalui era melalui implementasi simplementasi sistem kesistem keselamatan paselamatan pasienien
Sedangkan aplikasi program ”Patient Safety” pada pelayanan
Sedangkan aplikasi program ”Patient Safety” pada pelayanan di Unitdi Unit Hemodialisa meliputi 9 (sembilan) solusi Keselamatan Pasien Rumah Sakit,
Hemodialisa meliputi 9 (sembilan) solusi Keselamatan Pasien Rumah Sakit, yaituyaitu ::
1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip ( Look-alike, Sound-alike 1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip ( Look-alike, Sound-alike
medication names); medication names); 2.
2. Pastikan Pastikan identifikasi identifikasi pasien;pasien; 3.
3. Komunikasi sKomunikasi secara benaecara benar saat r saat serah terima serah terima pasien;pasien; 4.
4. Pastikan tindakaPastikan tindakan yang n yang benar pada benar pada sisi tubuh sisi tubuh yang benar;yang benar; 5.
5. Kendalikan Kendalikan cairan cairan elektrolit elektrolit pekat;pekat; 6.
6. Pastikan akPastikan akurasi pemburasi pemberian obat erian obat pada pepada pengalihan ngalihan pelayanan;pelayanan; 7.
7. Hindari salah Hindari salah kateter dan kateter dan salah sasalah sambung slang;mbung slang; 8.
8. Gunakan Gunakan alat injalat injeksi seksi sekali ekali pakai;pakai; 9.
9. Tingkatkan keTingkatkan kebersihan tangbersihan tangan untuk an untuk pencegahan pencegahan infeksi nosokinfeksi nosokomial.omial.
BAB VII BAB VII
KESELAMATAN KERJA KESELAMATAN KERJA
Pengelolaan siste
Pengelolaan sistem Keselamatan Km Keselamatan Kerja di Instalasi ICU erja di Instalasi ICU RSUD Pasar MRSUD Pasar Mingguinggu mengacu pada buku “Pedoman Umum Keselamatan Kerja, Kebakaran, dan mengacu pada buku “Pedoman Umum Keselamatan Kerja, Kebakaran, dan Kewaspadaan Bencana“ yang disusun oleh K3 (Keselamatan Kerja Karyawan) Kewaspadaan Bencana“ yang disusun oleh K3 (Keselamatan Kerja Karyawan) RSUD Pasar Minggu, sedangkan uraian hal dimaksud adalah sebagai berikut :
RSUD Pasar Minggu, sedangkan uraian hal dimaksud adalah sebagai berikut :
PEDOMAN PELAKSANAAN KESELAMATAN KERJA PEDOMAN PELAKSANAAN KESELAMATAN KERJA
Di dalam Pedoman Pelaksanaan Keselamatan Kerja ini dicakup pedoman Di dalam Pedoman Pelaksanaan Keselamatan Kerja ini dicakup pedoman pelaksanaan tentang Keselamatan Kerja itu sendiri, Keselamatan Kerja dan pelaksanaan tentang Keselamatan Kerja itu sendiri, Keselamatan Kerja dan Keselamatan Rumah Sakit.
Keselamatan Rumah Sakit.
A. Keselamatan Kerja A. Keselamatan Kerja
Pengendalian Bahaya di Rumah Sakit
Pengendalian Bahaya di Rumah Sakit
Risiko bahaya yang terjadi di rumah
Risiko bahaya yang terjadi di rumah sakit adalah akibat faktor-faktor lingkungansakit adalah akibat faktor-faktor lingkungan kerja yang bersumber dari bahan-bahan yang dipergunakan dalam suatu proses kerja yang bersumber dari bahan-bahan yang dipergunakan dalam suatu proses produksi, hasil produksi, sisa produksi serta peralatan dan sarana dalam melakukan produksi, hasil produksi, sisa produksi serta peralatan dan sarana dalam melakukan pekerjaan serta keadaan cuaca ditempat kerja.
pekerjaan serta keadaan cuaca ditempat kerja. Faktor-faktor lingkung
Faktor-faktor lingkungan kerja dan kerja di Rumah i Rumah Sakit Sakit Umum Daerah PasUmum Daerah Pasar Mingguar Minggu terdiri dari faktor fisik, faktor kimia, faktor biologi, faktor psikologi dan faktor terdiri dari faktor fisik, faktor kimia, faktor biologi, faktor psikologi dan faktor ergonomik. Faktor-faktor lingkungan kerja yang nilainya melampaui Nilai Ambang ergonomik. Faktor-faktor lingkungan kerja yang nilainya melampaui Nilai Ambang Batas (NAB), maka kemungkinan dapat mengakibatkan gangguan kenyamanan Batas (NAB), maka kemungkinan dapat mengakibatkan gangguan kenyamanan kerja, gangguan kesehatan bahkan dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja.
kerja, gangguan kesehatan bahkan dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja. a. Faktor Fisik di
a. Faktor Fisik di lingkungan Rumah Sakitlingkungan Rumah Sakit Faktor-faktor fisik yang biasanya terjadi di
Faktor-faktor fisik yang biasanya terjadi di lingkungan kerja rumah sakit adalah ;lingkungan kerja rumah sakit adalah ;
1)
1) Ik
Ik lim
lim ker
kerja
ja
Iklim Kerja, adalah keadaan lingkungan kerja yang merupakan perpaduan Iklim Kerja, adalah keadaan lingkungan kerja yang merupakan perpaduan antara parameter-parameter suhu udara, kelembaban udara, suhu radiasi, antara parameter-parameter suhu udara, kelembaban udara, suhu radiasi, kecepatan gerakan udara dan panas metabolisme sebagai hasil aktivitas dari kecepatan gerakan udara dan panas metabolisme sebagai hasil aktivitas dari seseorang.
seseorang. Bila Bila melampaui melampaui Nilai Nilai Ambang Ambang Batas Batas (NAB) (NAB) sesuai sesuai dengandengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor. KEP - 51/MEN/1999 tanggal 16 Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor. KEP - 51/MEN/1999 tanggal 16 April 1999
April 1999 dan Keputusan Dirjen dan Keputusan Dirjen PPM & PPM & PLP No.HK.00.06.64.44, maka akanPLP No.HK.00.06.64.44, maka akan mengakibatkan berbagai kelainan fisik dan fi
Pengendalian bahay
Pengendalian bahaya fisik akibat a fisik akibat iklim kerja dilakukan siklim kerja dilakukan sebagai berikut:ebagai berikut: a) Terhadap lingkungan kerja
a) Terhadap lingkungan kerja (1)
(1) Menyempurnakan Menyempurnakan sistem sistem ventilasiventilasi
(2) Terhadap permukaan yang mempunyai suhu permukaan tinggi (2) Terhadap permukaan yang mempunyai suhu permukaan tinggi
memperkecil panas radiasi memperkecil panas radiasi (3)
(3) Menyediakan Menyediakan tempat tempat istirahat istirahat yang yang cukupcukup (4)
(4) Memberikan wMemberikan warna yang arna yang cerah pada cerah pada peralatan yang peralatan yang memberikanmemberikan sumber panas
sumber panas (5)
(5) Memasang sMemasang shielding (penyekat) hielding (penyekat) antara sumber antara sumber panas dan panas dan tenagatenaga kerja
kerja
b) Terhadap tenaga kerja
b) Terhadap tenaga kerja
(1)
(1) Memberikan air Memberikan air minum dekat teminum dekat tempat kerja ympat kerja yang memenuhi ang memenuhi syaratsyarat artinya cukup dan mudah dicapai dari lokasi kerja
artinya cukup dan mudah dicapai dari lokasi kerja
(2) Pada lingkungan kerja yang mempunyai suhu radiasi rendah (2) Pada lingkungan kerja yang mempunyai suhu radiasi rendah dianjurkan dengan pakaian kerja ringan, sedang untuk radiasi tinggi dianjurkan dengan pakaian kerja ringan, sedang untuk radiasi tinggi dianjurkan dengan pakaian kerja dengan tertutup seluruh permukaan dianjurkan dengan pakaian kerja dengan tertutup seluruh permukaan kulit dan berwarna putih
kulit dan berwarna putih (3)
(3) Dihindari bagi Dihindari bagi tenaga kerja tenaga kerja yang hyang harus bekerja arus bekerja dilingkungan panasdilingkungan panas apabila berbadan gemuk sekali dan menderita penyakit apabila berbadan gemuk sekali dan menderita penyakit cardio-vasculer
vasculer
c) Terhadap lingkungan kerja yang bersuhu dingin
c) Terhadap lingkungan kerja yang bersuhu dingin
(1)
(1) Disediakan intermDisediakan intermediate room ediate room dengan perudengan perubahan suhbahan suhu yang u yang tidaktidak terlalu besar sebelum masuk ke tempat kerja bersuhu dingin
terlalu besar sebelum masuk ke tempat kerja bersuhu dingin (2)
(2) Mencegah Mencegah pengeluaran pengeluaran panas panas dari dari tubuh tubuh dengan dengan pakaian pakaian pelindungpelindung (3)
(3) Memperbesar Memperbesar E req E req dengan dengan menaikan menaikan metabolisme metabolisme melalui pem-melalui pem-berian makanan tambahan dan dalam hal-hal tertentu meningkatkan berian makanan tambahan dan dalam hal-hal tertentu meningkatkan aktivitas
aktivitas
2)
Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki yang dapat menimbulkan Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki yang dapat menimbulkan bising mengganggu (annoyance noise), yaitu kebisingan yang tidak bising mengganggu (annoyance noise), yaitu kebisingan yang tidak menghi-langkan daya dengar, tetapi mengganggu konsentrasi/ketenangan. Biasanya langkan daya dengar, tetapi mengganggu konsentrasi/ketenangan. Biasanya tingkat kebisingan rendah dan suaranya tidak keras. Sedangkan bising yang tingkat kebisingan rendah dan suaranya tidak keras. Sedangkan bising yang menyebabkan kehilangan daya dengar, yaitu kebisingan yang menyebabkan menyebabkan kehilangan daya dengar, yaitu kebisingan yang menyebabkan ketulian pada tingkat kebisingan yang tinggi. Nilai Ambang Batas Kebisingan ketulian pada tingkat kebisingan yang tinggi. Nilai Ambang Batas Kebisingan (NAB) telah diatur dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor (NAB) telah diatur dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP-51/MEN/1999 dan Keputusan Dirjen PPM & PLP No.HK.00.06.64.44.
51/MEN/1999 dan Keputusan Dirjen PPM & PLP No.HK.00.06.64.44.
Kebisingan dapat menyebabkan berbagai pengaruh terhadap tenaga kerja Kebisingan dapat menyebabkan berbagai pengaruh terhadap tenaga kerja seperti :
seperti :
a)
a) Gangguan FisiologisGangguan Fisiologis
b)
b) Gangguan TidurGangguan Tidur
c)
c) Gangguan KomunikasiGangguan Komunikasi
d)
d) Gangguan PsikologisGangguan Psikologis
e)
e) Gangguan PendengaranGangguan Pendengaran
Pengendalian bahaya fisik akibat kebisingan Pengendalian bahaya fisik akibat kebisingan
Pengendalian terhadap bahaya kebisingan pada prinsipnya adalah Pengendalian terhadap bahaya kebisingan pada prinsipnya adalah mengu-rangi tingkat dan atau lamanya pemaparan, secara garis besar usaha-usaha rangi tingkat dan atau lamanya pemaparan, secara garis besar usaha-usaha yang dapat ditempuh dengan cara :
yang dapat ditempuh dengan cara :
a) Pengendalian secara teknis
a) Pengendalian secara teknis
(1)
(1) Mengurangi Mengurangi kebisingan kebisingan pada pada sumbernya, sumbernya, misalnya misalnya memasang pmemasang pere- ere-dam pada tempat-tempat sumber bising
dam pada tempat-tempat sumber bising (2)
(2) Merawat Merawat mesin-mesin mesin-mesin secara secara teraturteratur (3)
(3) Fondasi Fondasi mesin harus mesin harus baik, dijagbaik, dijaga aga agar baut ar baut dan dan sambungan sambungan tidak atidak adada yang goyang
yang goyang
b) Pengendalian secara administratif
b) Pengendalian secara administratif
Pengaturan secara administratif dilakukan dengan mengatur waktu Pengaturan secara administratif dilakukan dengan mengatur waktu pemaparan yaitu tidak berada dilingkuan kerja yang mempunyai pemaparan yaitu tidak berada dilingkuan kerja yang mempunyai kebisingan dengan intensitas melampaui Nilai Ambang Batas (NAB)
c)
c) Pengendalian
Pengendalian secara
secara medis
medis
(1)(1) Pemeriksaan Pemeriksaan sebelum sebelum bekerjabekerja (2)
(2) Pemeriksaan Pemeriksaan berkalaberkala
d) Penggunaan alat pelindung diri
d) Penggunaan alat pelindung diri
(1)
(1) Ear mEar muff uff (tutup (tutup telinga)telinga) (2)
(2) Ear Ear plug plug (sumbat (sumbat telinga)telinga)
3)
3) P
Penc
encaha
ahayaan
yaan
Intensitas pencahayaan yang cukup dan distribusinya merata serta tidak Intensitas pencahayaan yang cukup dan distribusinya merata serta tidak menimbulkan kesilauan, dapat terlaksana kalau perencanaan atau design dari menimbulkan kesilauan, dapat terlaksana kalau perencanaan atau design dari pemasangan lampu ruangan kerja. Intensitas cahaya dinyatakan dalam satuan pemasangan lampu ruangan kerja. Intensitas cahaya dinyatakan dalam satuan “Lux”
“Lux” yaitu satuan penerangayaitu satuan penerangan atau pencahayn atau pencahayaan per m2 nya jatuh arus cahayaan per m2 nya jatuh arus cahayaa sebesar satu lumen. Standart intensitas pencahayaan di tempat kerja diatur sebesar satu lumen. Standart intensitas pencahayaan di tempat kerja diatur dalam Peraturan Menteri Perburuan (PMP No.7 th 1964) tentang syarat-syarat dalam Peraturan Menteri Perburuan (PMP No.7 th 1964) tentang syarat-syarat kebersihan di tempat kerja dan intensitas pencahayaan dan Keputusan Dirjen kebersihan di tempat kerja dan intensitas pencahayaan dan Keputusan Dirjen PPM & PLP No.HK.00.06.64.44.
PPM & PLP No.HK.00.06.64.44.
Penerangan yang buruk dapat mengakibatkan : Penerangan yang buruk dapat mengakibatkan :
a)
a) Kelelahan mata dengan akibat berkurangnya daya dan efisiensi kerjaKelelahan mata dengan akibat berkurangnya daya dan efisiensi kerja
b)
b) Keluhan pegal-pegal didaerah mata dan sakit kepala disekitar mataKeluhan pegal-pegal didaerah mata dan sakit kepala disekitar mata
c)
c) Kerusakan indra mataKerusakan indra mata
d)
d) Meningkatnya terjadinya kecelakaanMeningkatnya terjadinya kecelakaan
Pengendalian bahay
Pengendalian bahaya fisik akibat a fisik akibat Intensitas cahayaIntensitas cahaya
a)
a) Membersihkan secara rutin instalasi penerangan termasuk lampunyaMembersihkan secara rutin instalasi penerangan termasuk lampunya
b)
b) Secepatnya mengganti dan memperbaiki instalasi penerangan dan lampu-Secepatnya mengganti dan memperbaiki instalasi penerangan dan lampu-lampu yang rusak
lampu yang rusak
c)
c) Jika memakai penerangan alami atau Jika memakai penerangan alami atau sinar matahari diupayakan agar jsinar matahari diupayakan agar jendelaendela tempat jalannya masuk sinar matahari tidak terhalang atau tertutup
tempat jalannya masuk sinar matahari tidak terhalang atau tertutup
d)
d) Penambahan penerangan lokal apabila penerangan umum tidak mencukupiPenambahan penerangan lokal apabila penerangan umum tidak mencukupi untuk jenis pekerjaan-pekerjaan tertentu
4) Getaran
4) Getaran
Getaran adalah merupakan salah satu faktor fisik dan biasanya terjadi Getaran adalah merupakan salah satu faktor fisik dan biasanya terjadi karena mesin-mesin atau alat-alat mekanis lainnya yang dijalankan dengan suatu karena mesin-mesin atau alat-alat mekanis lainnya yang dijalankan dengan suatu motor dapat menghasilkan suatu getaran yang akan diteruskan ke tubuh tenaga motor dapat menghasilkan suatu getaran yang akan diteruskan ke tubuh tenaga kerja yang
kerja yang mengoperasikannymengoperasikannya.a.
Nilai Ambang Batas (NAB) intensitas getaran telah ditetapkan dengan Nilai Ambang Batas (NAB) intensitas getaran telah ditetapkan dengan keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP-51 /MEN/1999, Keputusan Dirjen keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP-51 /MEN/1999, Keputusan Dirjen PPM & PLP No. HK.00.06.64.44 dan menurut Internasional Standar Organisation PPM & PLP No. HK.00.06.64.44 dan menurut Internasional Standar Organisation (ISO,1979) batas aman bagi kesehatan, yaitu getaran paling kecil yang dapat (ISO,1979) batas aman bagi kesehatan, yaitu getaran paling kecil yang dapat mengganggu kesehatan adalah 14 mm/detik.
mengganggu kesehatan adalah 14 mm/detik. Pengaruh dari getaran adalah:
Pengaruh dari getaran adalah:
a)
a) Menggangu kenyamanan kerjaMenggangu kenyamanan kerja
b)
b) Mempercepat terjadinya kelelahanMempercepat terjadinya kelelahan
c)
c) Membahayakan kesehatanMembahayakan kesehatan
Pengendalian bahaya fisik akibat Getaran Pengendalian bahaya fisik akibat Getaran
a)
a) Isolasi sumber getaranIsolasi sumber getaran
b)
b) Bila mungkin pekerjaan dilaksanakan secara remote kontrolBila mungkin pekerjaan dilaksanakan secara remote kontrol
c)
c) Mengurangi waktu pemaparan terhadap getaran, diselingi dengan waktuMengurangi waktu pemaparan terhadap getaran, diselingi dengan waktu istirahat yang cukup
istirahat yang cukup
d)
d) Melengkapi peralatan mekanis yang dapat menahan atau menyerap getaranMelengkapi peralatan mekanis yang dapat menahan atau menyerap getaran
e)
e) Merawat mesin secara rutinMerawat mesin secara rutin
5)
5) G
G elomba
elombang
ng R
R adias
adiasii
Radiasi dapat ditimbulkan oleh peralatan-peralatan dengan kemajuan Radiasi dapat ditimbulkan oleh peralatan-peralatan dengan kemajuan tek-nologi yang sangat pesat sekarang ini.
nologi yang sangat pesat sekarang ini. Radiasi gelombang elektromagnetik terdiriRadiasi gelombang elektromagnetik terdiri dari radiasi yang mengion dan radiasi yang tidak mengion, seperti dari radiasi yang mengion dan radiasi yang tidak mengion, seperti gelom-bang-gelombang mikro, sinar laser, sinar tampak (termasuk sinar dari layar monitor), gelombang mikro, sinar laser, sinar tampak (termasuk sinar dari layar monitor), sinar infra red, sinar ultra violet.