II SAMPLING BATUBARA II SAMPLING BATUBARA
Sampling secara umum dapat
Sampling secara umum dapat didefinisikan sebagai; “ Suatu didefinisikan sebagai; “ Suatu proses pengambilan sebagianproses pengambilan sebagian kecil contoh dari suatu
kecil contoh dari suatu material sehingga karakteristik contoh material tersebut mewakilimaterial sehingga karakteristik contoh material tersebut mewakili keseluruha
keseluruhan n material”.material”.
Di dalam industri pertambangan batubara, sampling merupakan hal yang sangat penting, Di dalam industri pertambangan batubara, sampling merupakan hal yang sangat penting, karena merupakan proses yang sangat
karena merupakan proses yang sangat vital dalam vital dalam menentumenentukan karakteristik batubarakan karakteristik batubara tersebut. Dalam tahap explorasi, karakteristik batubara merupakan salah satu penentu tersebut. Dalam tahap explorasi, karakteristik batubara merupakan salah satu penentu dalam study kelayakan apakah batubara tersebut cukup ekonomis untuk ditambang atau dalam study kelayakan apakah batubara tersebut cukup ekonomis untuk ditambang atau tidak.
tidak.
Begitu pun dalam tahap produksi dan pengapalan atau penjualan batubara tersebut Begitu pun dalam tahap produksi dan pengapalan atau penjualan batubara tersebut karakteristik dijadikan acuan dalam menentukan harga batubara. Secara garis besar karakteristik dijadikan acuan dalam menentukan harga batubara. Secara garis besar sampling dibagai menjadi 4 golongan dilihat dari
sampling dibagai menjadi 4 golongan dilihat dari tempat pengambilan di mana batubaratempat pengambilan di mana batubara berada dan tujuannya yaitu ;
berada dan tujuannya yaitu ; Exploration sampling, Pit sampling, Production sampling,Exploration sampling, Pit sampling, Production sampling, dan loading sampling (barging
dan loading sampling (barging dan transhipment)dan transhipment) Exploration sampling dilakukan pada tahap awal
Exploration sampling dilakukan pada tahap awal pendetekspendeteksian kualitas ian kualitas batubara baikbatubara baik dengan cara channel sampling pada outcrop atau lebih detail
dengan cara channel sampling pada outcrop atau lebih detail lagi dengan cara pemboranlagi dengan cara pemboran atau drilling. Tujuan dari sampling di
atau drilling. Tujuan dari sampling di tahap ini adalah untuk menentukan karakteristiktahap ini adalah untuk menentukan karakteristik batubara secara global yang merupakan pendeteksian awal batubara yang akan di batubara secara global yang merupakan pendeteksian awal batubara yang akan di exploitasi.
exploitasi.
Pit sampling dilakukan setelah explorasi bahkan bisa hampir bersamaan dengan progress Pit sampling dilakukan setelah explorasi bahkan bisa hampir bersamaan dengan progress tambang di dalam satu pit atau block penambangan dengan tujuan lebih mendetailkan tambang di dalam satu pit atau block penambangan dengan tujuan lebih mendetailkan data yang sudah ada pada tahap explorasi. Pit sampling ini dilakukan oleh pit control data yang sudah ada pada tahap explorasi. Pit sampling ini dilakukan oleh pit control untuk mengetahui kualitas batubara yang segera akan ditambang, jadi lebih ditujukan untuk mengetahui kualitas batubara yang segera akan ditambang, jadi lebih ditujukan untuk mengkontrol kualitas batubara yang akan ditambang dalam jangka waktu short untuk mengkontrol kualitas batubara yang akan ditambang dalam jangka waktu short term ( di bawah satu tahun ). Pit sampling dapat dilakukan dengan cara pemboran dan term ( di bawah satu tahun ). Pit sampling dapat dilakukan dengan cara pemboran dan juga dengan channel pada face penambangan kalau diperlukan untuk mengecek kualitas juga dengan channel pada face penambangan kalau diperlukan untuk mengecek kualitas batubara yang dalam progress ditambang.
batubara yang dalam progress ditambang.
Production sampling; dilakukan setelah batubara diproses di
Production sampling; dilakukan setelah batubara diproses di Coal Processing Plant dimanaCoal Processing Plant dimana proses ini dapat
proses ini dapat merupakan peremukan (crushing), pencucian (washing), pemindahanmerupakan peremukan (crushing), pencucian (washing), pemindahan stock dan lain-lain. Tujuannya adalah mengetahui secara pasti kualitas batubara yang stock dan lain-lain. Tujuannya adalah mengetahui secara pasti kualitas batubara yang akan dijual atau dikirim ke pembeli agar kualitasnya sesuai dengan spesifikasi yang akan dijual atau dikirim ke pembeli agar kualitasnya sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan telah disepakati oleh kedua belah pihak. Dengan diketahuinya kualitas ditentukan dan telah disepakati oleh kedua belah pihak. Dengan diketahuinya kualitas batubara di stockpile atau di penyimpanan sementara kita dapat menentukan batubara batubara di stockpile atau di penyimpanan sementara kita dapat menentukan batubara yang mana yang cocok
yang mana yang cocok untuk dikirim ke Buyer untuk dikirim ke Buyer tertentu dengan spesiftertentu dengan spesifikasi batubaraikasi batubara tertentu pula. Baik dengan cara mencampur (blending) batubara-batubara yang ada di tertentu pula. Baik dengan cara mencampur (blending) batubara-batubara yang ada di stockpile atau pun dengan single source dengan memilih kualitas yang
stockpile atau pun dengan single source dengan memilih kualitas yang sesuai.sesuai. Loading Sampling; Dilakukan pada saat batubara dimuat dan dikirim
Loading Sampling; Dilakukan pada saat batubara dimuat dan dikirim ke pembeli baikke pembeli baik menggunakan barge maupun menggunakan kapal. Biasanya dilakukan oleh independent menggunakan barge maupun menggunakan kapal. Biasanya dilakukan oleh independent company karena kualitas yang ditentukan harus diakui dan dipercaya oleh
company karena kualitas yang ditentukan harus diakui dan dipercaya oleh penjualpenjual (Shipper) dan pembeli (Buyer).
(Shipper) dan pembeli (Buyer). Tujuannya adalah menentukan secara pasti kualitasTujuannya adalah menentukan secara pasti kualitas batubara yang dijual yang nantinya akan menentukan harga batubara itu sendiri
batubara yang dijual yang nantinya akan menentukan harga batubara itu sendiri karenakarena ada beberapa parameter yang sifatnya fleksibel sehingga harganya pun fleksibel
tergantung kualitas actual pada saat batubara dikapalkan. tergantung kualitas actual pada saat batubara dikapalkan. Sampling, preparasi dan analisa
Sampling, preparasi dan analisa sample batubara dengan berbagai tujuan seperti telahsample batubara dengan berbagai tujuan seperti telah dijelaskan di atas, dilakukan dengan menggunakan standard
dijelaskan di atas, dilakukan dengan menggunakan standard –– standard yang telah ada, standard yang telah ada, yang pemilihannya tergantung keperluannya, biasanya
yang pemilihannya tergantung keperluannya, biasanya tergantung permintaan pembelitergantung permintaan pembeli atau calon pembeli batubara. Standard yang sering digunakan untuk keperluan tersebut atau calon pembeli batubara. Standard yang sering digunakan untuk keperluan tersebut diantaranya ; ASTM (American Society for Testing and Materials), AS (Australian
diantaranya ; ASTM (American Society for Testing and Materials), AS (Australian Standard), Internasion
Standard), Internasional Standard, British Standard, dan banyak al Standard, British Standard, dan banyak lagi yang lainnya yanglagi yang lainnya yang berlaku baik di kawasan regional maupun internasional.
berlaku baik di kawasan regional maupun internasional.
II.1 PENGGOLONGAN SAMPLING II.1 PENGGOLONGAN SAMPLING
II.1.1 Berdasarkan metoda pelaksanaannya sampling dapat dibagi menjadi
II.1.1 Berdasarkan metoda pelaksanaannya sampling dapat dibagi menjadi dua golongandua golongan yaitu;
yaitu;
II.1.1.1 Manual sampling II.1.1.1 Manual sampling II.1.1.2 Mechanikal sampling II.1.1.2 Mechanikal sampling
II.1.2 Sedangkan berdasarkan teknis pengambilannya Sampling dapat dibagi menjadi II.1.2 Sedangkan berdasarkan teknis pengambilannya Sampling dapat dibagi menjadi beberapa golongan sebagai berikut;
beberapa golongan sebagai berikut; II.1.2.1 Core Sampling
II.1.2.1 Core Sampling - Exploration sampling - Exploration sampling - Deep drilling - Deep drilling - Shalow drilling - Shalow drilling - Pit sample - Pit sample - Pit drilling - Pit drilling
II.1.2.2 Channel sampling II.1.2.2 Channel sampling - Exploration sampling - Exploration sampling - Outcrop sampling - Outcrop sampling - Pit sampling - Pit sampling
- Seam face sampling - Seam face sampling II.1.2.3. Bulk sampling II.1.2.3. Bulk sampling - Stasionary sampling - Stasionary sampling - Stockpile sampling - Stockpile sampling - Wagon sampling - Wagon sampling - Coal truck sampling - Coal truck sampling - Dll.
- Dll.
II.1.2.4. Moving sampling II.1.2.4. Moving sampling
- Cross belt sampling - Cross belt sampling - Stop belt sampling - Stop belt sampling - Falling stream
- Falling stream samplingsampling - Moving bucket sampling - Moving bucket sampling - DLL.
- DLL.
Diposkan oleh
Diposkan olehsopyan yusufsopyan yusufdidi 04.0204.027 komentar:7 komentar: Label:
Label: batubarabatubara,,samplingsampling
Analisa batub
Analisa batubara
ara
III. COAL ANALYSIS III. COAL ANALYSIS
Jenis analisa atau parameter untuk menentukan kualitas suatu batubara banyak sekali Jenis analisa atau parameter untuk menentukan kualitas suatu batubara banyak sekali baik analisa fisik atau
baik analisa fisik atau disebut physical property, chemical property, pilut scale test, dandisebut physical property, chemical property, pilut scale test, dan lain-lain. Contoh yang masuk kedalam physical
lain-lain. Contoh yang masuk kedalam physical property misalnya ; HGI, property misalnya ; HGI, Sieve analysis,Sieve analysis, Drop shatter, bulk density dan l
Drop shatter, bulk density dan lain-lain. Sedangkan yang termasuk kedalam chemicalain-lain. Sedangkan yang termasuk kedalam chemical property adalah misalnya Proximate, Ultimate, Ash analysis, dan
lain-property adalah misalnya Proximate, Ultimate, Ash analysis, dan lain-lain. Dan beberapalain. Dan beberapa contoh pilot scale test misalnya ; Test Sponcomb, Test burn, Wet tumble test, dan contoh pilot scale test misalnya ; Test Sponcomb, Test burn, Wet tumble test, dan lain-lain. Begitu banyak test
lain. Begitu banyak test atau analysis yang dilakukan terhadap batubara dengan tujuannyaatau analysis yang dilakukan terhadap batubara dengan tujuannya masing-masin
masing-masing. Setiap test g. Setiap test atau analyisis sudah pasti ada tujuan atau atau analyisis sudah pasti ada tujuan atau ada yang inginada yang ingin diketahui. Ditinjau dari tujuannya, coal
diketahui. Ditinjau dari tujuannya, coal analysis dapat dibagi kedalam dua tujuan utamaanalysis dapat dibagi kedalam dua tujuan utama yaitu tujuan Study, dan tujuan
yaitu tujuan Study, dan tujuan komersial.komersial. Di dalam module ini
Di dalam module ini coal analysis yang akan coal analysis yang akan dibahas dibatasi hanya untuk beberapadibahas dibatasi hanya untuk beberapa parameter khususnya yang ternmasuk ke dalam basic analysis dan parameter yang biasa parameter khususnya yang ternmasuk ke dalam basic analysis dan parameter yang biasa ditentukan untuk kepentingan komersial batubara. Parameter-parameter tersebut adalah ditentukan untuk kepentingan komersial batubara. Parameter-parameter tersebut adalah : : • Moisture • Moisture • As • Ashh • Volatile matter • Volatile matter • Fixed carbon • Fixed carbon • Sulfur • Sulfur • Calorific Value • Calorific Value III.1 Moisture III.1 Moisture
Moisture di dalam batubara dapat dibagi menjadai dua bagian yaitu inherent moisture dan Moisture di dalam batubara dapat dibagi menjadai dua bagian yaitu inherent moisture dan extraneous moisture. Dua istilah tersebut di atas merupakan istilah pengertian bukan extraneous moisture. Dua istilah tersebut di atas merupakan istilah pengertian bukan istilah parameter. Inherent moisture adalah moisture yang terkandung dalam batubara istilah parameter. Inherent moisture adalah moisture yang terkandung dalam batubara dan tidak dapat menguap atau hilang dengan pengeringan udara atau air drying pada dan tidak dapat menguap atau hilang dengan pengeringan udara atau air drying pada ambien temperature walaupun batubara tersebut telah di milling ke ukuran 200 mikron. ambien temperature walaupun batubara tersebut telah di milling ke ukuran 200 mikron. Inherent moisture ini hampir menyatu dengan struktur molekul batubara karena berada Inherent moisture ini hampir menyatu dengan struktur molekul batubara karena berada pada kapiler yang sangat kecil dalam partikel batubara. Nilai Inherent moisture ini tidak pada kapiler yang sangat kecil dalam partikel batubara. Nilai Inherent moisture ini tidak fluktuatif dengan berubah-uba
fluktuatif dengan berubah-ubahnya humiditas ruangan. Dan hnya humiditas ruangan. Dan moisture ini moisture ini baru bisabaru bisa dihilangkan dari batubara pada pemanasan lebih dari 100 derajat
dihilangkan dari batubara pada pemanasan lebih dari 100 derajat Celsius. ExtaraneousCelsius. Extaraneous moisture adalah moisture yang berasal dari luar dan menempel atau teradsorpsi di moisture adalah moisture yang berasal dari luar dan menempel atau teradsorpsi di permukaan batubara atau masuk dan tergabung dalam retakan-retakan atau permukaan batubara atau masuk dan tergabung dalam retakan-retakan atau lubang-lubang kecil batubara. Sumber extraneous moisture ini misalnya ;
lubang kecil batubara. Sumber extraneous moisture ini misalnya ; air dari genangan, airair dari genangan, air hujan, dan lain-lain. Moisture ini
hujan, dan lain-lain. Moisture ini dapat dihilangkan atau diuapkan dengan cara air dapat dihilangkan atau diuapkan dengan cara air dryingdrying atau pemanasan di oven pada ambien temperature. Ada yang mengistilahkan untuk
atau pemanasan di oven pada ambien temperature. Ada yang mengistilahkan untuk moisture ini adalah Surface moisture atau Free
moisture ini adalah Surface moisture atau Free moisture.moisture. Parameter
Parameter –– parameter yang termasuk kedalam penentuan kadar moisture adalah ; parameter yang termasuk kedalam penentuan kadar moisture adalah ; • EQM / MHC /
• EQM / MHC / Inherent moisture / Bed moisture / In situ MoistureInherent moisture / Bed moisture / In situ Moisture
• Total Moisture / as received moisture / as sampled moisture / as despatched
• Total Moisture / as received moisture / as sampled moisture / as despatched moisture moisture • Air dried moisture / i
• Air dried moisture / inherent moisture / moisture in the analysis samplenherent moisture / moisture in the analysis sample • Transportable moisture limit / flow
• Transportable moisture limit / flow moisturemoisture III.1.1 Equilibrium moisture
III.1.1 Equilibrium moisture
Equilibrium moisture adalah parameter penentuan moisture sebagai pendekatan untuk Equilibrium moisture adalah parameter penentuan moisture sebagai pendekatan untuk menentukan inherent moisture atau insitu moisture dalam batubara. EQM ini biasanya menentukan inherent moisture atau insitu moisture dalam batubara. EQM ini biasanya ditentukan pada saat explorasi batubara yang kegunaanya adalah untuk memperkirakan ditentukan pada saat explorasi batubara yang kegunaanya adalah untuk memperkirakan nilai TM pada saat
nilai TM pada saat batubara tersebut ditambangbatubara tersebut ditambang. Nilai . Nilai EQM ini relative tidak EQM ini relative tidak fluktuasifluktuasi nilainya pada satu seam yang
nilainya pada satu seam yang sama. Selain untuk memperkirakan TM, juga EQM sama. Selain untuk memperkirakan TM, juga EQM bergunaberguna dalam menentukan golongan atau Rank dari suatu batubara terutama untuk Low rank coal dalam menentukan golongan atau Rank dari suatu batubara terutama untuk Low rank coal yang penentuan Ranknya menggun
yang penentuan Ranknya menggunakan nilan calorific akan nilan calorific value pada basis mmmf (moist,value pada basis mmmf (moist, mineral matter free basis), di
mineral matter free basis), di mana basis ini mana basis ini memerlukan data insitu moisture atau EQM.memerlukan data insitu moisture atau EQM. EQM ini adalah istilah penentuan dalam standard ASTM, sedangkan dalam ISO standard EQM ini adalah istilah penentuan dalam standard ASTM, sedangkan dalam ISO standard istilah parameternya adalah MHC ( Moisture Holding Capacity )
istilah parameternya adalah MHC ( Moisture Holding Capacity ). Belakangan ini . Belakangan ini penentuapenentuann untuk inherent moisture ini bisa dilakukan pada sample channel yang not visible surface untuk inherent moisture ini bisa dilakukan pada sample channel yang not visible surface moisture dengan prosedur sampling tertentu.
moisture dengan prosedur sampling tertentu. III.1.2 Total Moisture
III.1.2 Total Moisture
Total moisture biasanya ditentukan pada batubara mulai dari explorasi sampai Total moisture biasanya ditentukan pada batubara mulai dari explorasi sampai transhipme
transhipment. Nilainya sangat penting sekali, nt. Nilainya sangat penting sekali, karena dalam penjualannya nilai TM sangatkarena dalam penjualannya nilai TM sangat diperhatikan dan menentukan harga jual dari batubara tersebut selain berpengaruh pada diperhatikan dan menentukan harga jual dari batubara tersebut selain berpengaruh pada nilai parameter-paramet
nilai parameter-parameter lain dalam er lain dalam basis as received. Dalam explorasi, TM basis as received. Dalam explorasi, TM ditentukanditentukan untuk menaksir atau memperkirakan nilai TM batubara in-situ
untuk menaksir atau memperkirakan nilai TM batubara in-situ sekaligus untuksekaligus untuk menentuka
menentukan nilai surface n nilai surface moisturenya dari selisih antara TM dan EQM. moisturenya dari selisih antara TM dan EQM. Karena TM adalahKarena TM adalah jumlah dari EQM dengan Surface moisture. ( TM = EQM +
jumlah dari EQM dengan Surface moisture. ( TM = EQM + SM ). Selain itu, nilai SM ). Selain itu, nilai TM yangTM yang didapat dari sample core pada saat
didapat dari sample core pada saat explorasi banyak digunakan oleh geologist-geologistexplorasi banyak digunakan oleh geologist-geologist untuk menampilkan data dalam basis as received pada saat batubara tersebut belum untuk menampilkan data dalam basis as received pada saat batubara tersebut belum
ditambang. Yang paling menentukan dalam penentuan TM ini adalah samplingnya. Dimana ditambang. Yang paling menentukan dalam penentuan TM ini adalah samplingnya. Dimana sesaat setelah sample batubara disampling sesegera mungkin sample tersebut harus
sesaat setelah sample batubara disampling sesegera mungkin sample tersebut harus
dimasukan kedalam kontainer yang ditutup sangat rapat sehingga tidak ada moisture yang dimasukan kedalam kontainer yang ditutup sangat rapat sehingga tidak ada moisture yang masuk ataupun keluar dari sample tersebut. Apabila ini
masuk ataupun keluar dari sample tersebut. Apabila ini terlaksana dengan baik maka nilaiterlaksana dengan baik maka nilai TM yang diperoleh dapat dianggap mewakili nilai moisture batubara yang diambil
TM yang diperoleh dapat dianggap mewakili nilai moisture batubara yang diambil samplenya tersebut pada saat dan keadaan batubara tersebut disampling. Prinsip ini samplenya tersebut pada saat dan keadaan batubara tersebut disampling. Prinsip ini biasanya sulit terlaksana pada sample core dari sample Pit atau bor dalam, karena dari biasanya sulit terlaksana pada sample core dari sample Pit atau bor dalam, karena dari sample core tersebut masih ada beberapa data yang harus
sample core tersebut masih ada beberapa data yang harus dicatat dan diamati. Sehinggadicatat dan diamati. Sehingga sample tersebut tidak segera dapat dimasukan kedalam kontainer yang kedap udara sample tersebut tidak segera dapat dimasukan kedalam kontainer yang kedap udara sesaat setelah disampling. Selain itu pada saat pemboran biasanya menggunakan air sesaat setelah disampling. Selain itu pada saat pemboran biasanya menggunakan air selama coring dilakukan. Sehingga kontaminasi batubara tersebut oleh air yang
selama coring dilakukan. Sehingga kontaminasi batubara tersebut oleh air yang bukanbukan berasal dari batubara mungkin sekali terjadi. Oleh karena itu nilai TM tersebut menjadi berasal dari batubara mungkin sekali terjadi. Oleh karena itu nilai TM tersebut menjadi tidak begitu reliable untuk menunjukan nilai TM
tidak begitu reliable untuk menunjukan nilai TM batubara in-situ. Nilai TM batubara in-situ. Nilai TM yang diperolehyang diperoleh juga biasanya sangat fluktuatif nilainya.
juga biasanya sangat fluktuatif nilainya. Pada coal in bulk, nilai
Pada coal in bulk, nilai TM ini dipengaruhi oleh luas permukaan batubaTM ini dipengaruhi oleh luas permukaan batubara (size distribusi ),ra (size distribusi ), juga oleh cuaca, sehingga nilai TM pada coal in
juga oleh cuaca, sehingga nilai TM pada coal in bulk relatif fluktuatif seiring denganbulk relatif fluktuatif seiring dengan keadaan cuaca atau musim dan size distribusi dari batubara tersebut terutama setelah di keadaan cuaca atau musim dan size distribusi dari batubara tersebut terutama setelah di crushing.
crushing.
III.1.3 Air dried moisture III.1.3 Air dried moisture
Sesuai dengan namanya, air dried moisture adalah nilai
Sesuai dengan namanya, air dried moisture adalah nilai moisture batubara pada saatmoisture batubara pada saat setelah batubara tersebut di air drying. Nilai moisture ini sangat penting karena pada setelah batubara tersebut di air drying. Nilai moisture ini sangat penting karena pada dasarnya semua parameter ditentukan pada sample setelah air drying sehingga basisnya dasarnya semua parameter ditentukan pada sample setelah air drying sehingga basisnya adalah air dried basis.
adalah air dried basis. Nilai parameter dalam basis ini Nilai parameter dalam basis ini merupakan actual hasil analisa darimerupakan actual hasil analisa dari Lab. Sedangkan basis-basis lainya dalam coal analysis merupakan kalkulasi saja dari
Lab. Sedangkan basis-basis lainya dalam coal analysis merupakan kalkulasi saja dari nilai- nilai-nilai air dried basis ini.
nilai air dried basis ini. Jadi jelaslah bahwa tanpa nilai air dried moisture, parameter-Jadi jelaslah bahwa tanpa nilai air dried moisture, parameter-parameter yang lain tidak dapat diubah kedalam basis lainnya. Selain itu nilai ADM ini parameter yang lain tidak dapat diubah kedalam basis lainnya. Selain itu nilai ADM ini berpengaru
berpengaruh pada nilai h pada nilai parameter lainnya pada basis air dried, seperti parameter lainnya pada basis air dried, seperti CV, VM, Sulfur CV, VM, Sulfur dandan lain-lain. Sehingga nilai ADM
lain-lain. Sehingga nilai ADM menjadi lebih penting lagi apabila spesifikasi dinyatakanmenjadi lebih penting lagi apabila spesifikasi dinyatakan dalam basis air dried.
dalam basis air dried. III.1.4 Transportab
III.1.4 Transportable Moisture Limit ( TML le Moisture Limit ( TML )) Batubara in bulk yang
Batubara in bulk yang diangkut dengan menggunadiangkut dengan menggunakan palka tertutup seperti kapal-kapalkan palka tertutup seperti kapal-kapal besar, dalam kondisi tertentu yang diakibatkan oleh angin dan
besar, dalam kondisi tertentu yang diakibatkan oleh angin dan ombak, memungkinkanombak, memungkinkan terjadinya segregasi moisture dan finer coal dari
terjadinya segregasi moisture dan finer coal dari bulk dan membentuk semacambulk dan membentuk semacam
“liquefaction” dan pada kondisi tertentu dapat membahayakan kapal tersebut terutama “liquefaction” dan pada kondisi tertentu dapat membahayakan kapal tersebut terutama pada stability kapal selama dalam pelayarannya. Oleh karena itu
pada stability kapal selama dalam pelayarannya. Oleh karena itu IMO ( IMO ( InternationInternationalal Marine Organisation) mensyaratkan untuk setiap kapal yang mengangkut batubara Marine Organisation) mensyaratkan untuk setiap kapal yang mengangkut batubara terutama low rank coal, harus meminta statement dari Shipper mengenai nilai terutama low rank coal, harus meminta statement dari Shipper mengenai nilai transportab
transportable moisture limit le moisture limit dari batubara yang akan dimuat. Ada dari batubara yang akan dimuat. Ada satu metoda yangsatu metoda yang dikembangka
dikembangkan di n di National Coal Board (UK) National Coal Board (UK) untuk menentukan nilai TML ini yaitu untuk menentukan nilai TML ini yaitu dengandengan cara ; Sebanyak 10 kg
cara ; Sebanyak 10 kg batubara dimasubatubara dimasukan ke dalam suatu silinder di mana di bawahkan ke dalam suatu silinder di mana di bawah silinder tersebut diletakan dua bola tenis meja.
silinder tersebut diletakan dua bola tenis meja. Kemudian silinder tersebut diletakanKemudian silinder tersebut diletakan diatas “Vibrating table”. Penentuan ini dilakukan pada nilai moisture
diatas “Vibrating table”. Penentuan ini dilakukan pada nilai moisture batubara yangbatubara yang bervariasi. Flow Moisture ditentukan sebagai nilai moisture pada saat bola tenis bervariasi. Flow Moisture ditentukan sebagai nilai moisture pada saat bola tenis mejameja tersebut masuk naik ke atas batubara dalam si
dari nilai Flow
dari nilai Flow moisture tersebut.moisture tersebut.
III.2. ASH
III.2. ASH CONTENCONTENT.T.
Sebenarnya batubara tidak mengandung ash melainkan mengandung mineral matter. Ash Sebenarnya batubara tidak mengandung ash melainkan mengandung mineral matter. Ash adalah istilah parameter di mana setelah batubara dibakar dengan sempurna, material adalah istilah parameter di mana setelah batubara dibakar dengan sempurna, material yang tersisa dan tidak t
yang tersisa dan tidak terbakar adalah ash atau abu sebagai sisa erbakar adalah ash atau abu sebagai sisa pembakaran. Jadi ashpembakaran. Jadi ash atau abu merupakan istilah umum sebagai sisa pembakaran. Pada material yang lain atau abu merupakan istilah umum sebagai sisa pembakaran. Pada material yang lain mungkin ash ini dapat mencerminkan langsung mineral matter yang terkandung dalam mungkin ash ini dapat mencerminkan langsung mineral matter yang terkandung dalam material yang dibakar tersebut. Akan tetapi di dalam batubara hal tersebut tidak material yang dibakar tersebut. Akan tetapi di dalam batubara hal tersebut tidak selamanya terjadi karena terjadinya reaksi-reaksi kimia
selamanya terjadi karena terjadinya reaksi-reaksi kimia selama pembakaran atauselama pembakaran atau insinerasi batubara tersebu
insinerasi batubara tersebut, sehingga nilai t, sehingga nilai ash yang didapat relative akan lebih ash yang didapat relative akan lebih kecilkecil dibanding dengan nilai mineral matter yang sebenarnya. Ada pula
dibanding dengan nilai mineral matter yang sebenarnya. Ada pula yang menggolongkanyang menggolongkan mineral dalam batubara kedala
mineral dalam batubara kedalam tiga kategori yaitu ;m tiga kategori yaitu ; • Mineral matter • Mineral matter • Inherent ash • Inherent ash • Extraneous ash • Extraneous ash
Mineral matter adalah unsur-unsur yang terikat secara organik dalam
Mineral matter adalah unsur-unsur yang terikat secara organik dalam rantai carbonrantai carbon sebagai kation pengganti hidrogen. Unsur ini biasanya ada dalam batubara pada saat sebagai kation pengganti hidrogen. Unsur ini biasanya ada dalam batubara pada saat pembentukan batubara yang berasal dari tumbuhan atau pohon pembentuk batubara pembentukan batubara yang berasal dari tumbuhan atau pohon pembentuk batubara tersebut. Unsur yang biasanya ditemukan sebagai mineral matter ini adalah Kalsium, tersebut. Unsur yang biasanya ditemukan sebagai mineral matter ini adalah Kalsium, Sodium, dan juga ditemukan besi dan alumina pada low rank coal. Inherent ash adalah Sodium, dan juga ditemukan besi dan alumina pada low rank coal. Inherent ash adalah superfine discrete mineral yang masih dapat tertinggal dalam partikel batubara setelah superfine discrete mineral yang masih dapat tertinggal dalam partikel batubara setelah dipulverize. Dan yang ketiga adalah extraneous ash, yang termasuk kedalam kategori ini dipulverize. Dan yang ketiga adalah extraneous ash, yang termasuk kedalam kategori ini adalah tanah atau pasir yang terbawa pada saat penambangan batubara dan mineral yang adalah tanah atau pasir yang terbawa pada saat penambangan batubara dan mineral yang keluar dari partikel batubara pada saat
keluar dari partikel batubara pada saat dipulverize. Ketiga jenis ash tersebut sangatdipulverize. Ketiga jenis ash tersebut sangat tergantung pada lingkungan pada saat pembentukan batubara serta bahan pembentuk tergantung pada lingkungan pada saat pembentukan batubara serta bahan pembentuk batubara sehingga memiliki sifat-sifat thermal
batubara sehingga memiliki sifat-sifat thermal masing-masinmasing-masing, akibatnya jg, akibatnya juga setiap typeuga setiap type ash tersebut memiliki kontribusi yang berbeda terhadap slagging dan fouling. Penentuan ash tersebut memiliki kontribusi yang berbeda terhadap slagging dan fouling. Penentuan di laboratorium yaitu dengan membakar batubara pada temperature 750 atau 800 derajat di laboratorium yaitu dengan membakar batubara pada temperature 750 atau 800 derajat celsius sampai dianggap pembakaran telah sempurna. Dalam prosedure standard
celsius sampai dianggap pembakaran telah sempurna. Dalam prosedure standard
temperature dan waktu pembakaran ditentukan yang nilainya tergantung kepada standard temperature dan waktu pembakaran ditentukan yang nilainya tergantung kepada standard masing-masing. Penentuan secara prosedure di atas untuk batubara tertentu yang
masing-masing. Penentuan secara prosedure di atas untuk batubara tertentu yang mengandu
mengandung banyak pyrite dan ng banyak pyrite dan carbonat, menjadi tidak begitu teliti carbonat, menjadi tidak begitu teliti karena selamakarena selama pembakaran terjadi beberap
pembakaran terjadi beberapa reaksi akan a reaksi akan terjadi. Reaksi reaksi yang terjadi. Reaksi reaksi yang mungkin terjadimungkin terjadi selama pembakaran adalah ;
selama pembakaran adalah ; • Decomposisi Pyrite :
• Decomposisi Pyrite :
4 FeS2 + 15 O2 2 Fe2 O3 + 8 SO3 4 FeS2 + 15 O2 2 Fe2 O3 + 8 SO3 • Dekomposisi Carbonat
• Dekomposisi Carbonat CaCO3 + CaO + CO2 CaCO3 + CaO + CO2 • Fixation of sul • Fixation of sulfurfur CaO + SO3 CaSO4 CaO + SO3 CaSO4 Na2O + SO3 Na2SO4 Na2O + SO3 Na2SO4
Dari reaksi-reaksi yang terjadi seperti disebutkan di
Dari reaksi-reaksi yang terjadi seperti disebutkan di atas, berikut adalah beberapa contohatas, berikut adalah beberapa contoh dalam aplikasi di lapangan.
dalam aplikasi di lapangan. • Di Victoria, A
• Di Victoria, Australia, ash ditentukan dari suatu lignite hasilnya adalah 3.9 %, Padaustralia, ash ditentukan dari suatu lignite hasilnya adalah 3.9 %, Pada waktu batubara dibakar di power station boiler yield ashnya kurang dari 2 %. Dari waktu batubara dibakar di power station boiler yield ashnya kurang dari 2 %. Dari hasilhasil investigasi menunjukan bahwa tingginya sodium dalam batubara tersebut kebanyakan investigasi menunjukan bahwa tingginya sodium dalam batubara tersebut kebanyakan terikat pada molekul batubara bukan bagian dari mineral
terikat pada molekul batubara bukan bagian dari mineral matter Dalam applikasi dimatter Dalam applikasi di industri seperti pada power station sodium jenis ini atau ada pula yang menyebutnya industri seperti pada power station sodium jenis ini atau ada pula yang menyebutnya sebagai sodium organik, hilang
sebagai sodium organik, hilang meninggalkan furnace tervolatilisasi sehingga tidak terjadimeninggalkan furnace tervolatilisasi sehingga tidak terjadi reaksi dengan mineral yang lainnya. Sedangkan pada waktu test di laboratorium sodium reaksi dengan mineral yang lainnya. Sedangkan pada waktu test di laboratorium sodium ini fixed sebagai ash. Oleh
ini fixed sebagai ash. Oleh karena itu nilainya lebih tinggi karena itu nilainya lebih tinggi dibanding dengan setelahdibanding dengan setelah batubara tersebut dibakar di power station.
batubara tersebut dibakar di power station.
• Di Thailand ada batubara yang pada waktu dianalisa hasilnya adalah sebagai berikut ; • Di Thailand ada batubara yang pada waktu dianalisa hasilnya adalah sebagai berikut ; Moisture (ar) = 32 % Moisture (ar) = 32 % Ash (ad) = 22 % Ash (ad) = 22 % Total Sulfur = 4 % Total Sulfur = 4 % Calsium in ash = 40 % Calsium in ash = 40 %
Sedangkan hasil dari online analyser yield
Sedangkan hasil dari online analyser yield ashnya 5 % ashnya 5 % lebih rendah daripada hasil testlebih rendah daripada hasil test laboratorium. Hal tersebut diakibatkan oleh fixation sulfur pada saat penetapan di laboratorium. Hal tersebut diakibatkan oleh fixation sulfur pada saat penetapan di laboratorium.
laboratorium.
Dalam basis dry mineral matter free basis (dmmf) untuk penentuan rank batubara di Dalam basis dry mineral matter free basis (dmmf) untuk penentuan rank batubara di
ASTM, Ash yang digunakan adalah hasil kalkulasi dimana ash dinyatakan sebagai ash bebas ASTM, Ash yang digunakan adalah hasil kalkulasi dimana ash dinyatakan sebagai ash bebas sulfat.
sulfat.
Dalam utilisasinya batubara yang digunakan sebagai fuel murni ash tinggi
Dalam utilisasinya batubara yang digunakan sebagai fuel murni ash tinggi tidak diharapkantidak diharapkan karena selain ash merupakan material yang incombustible, juga akan
karena selain ash merupakan material yang incombustible, juga akan menambah bebanmenambah beban dalam pengolahan limbahnya. Namun untuk keperluan tertentu ash tinggi justru
dalam pengolahan limbahnya. Namun untuk keperluan tertentu ash tinggi justru
dibutuhkan asalkan calori yang dibutuhkan juga terpenuhi. Dari type batubara yang sama dibutuhkan asalkan calori yang dibutuhkan juga terpenuhi. Dari type batubara yang sama semakin tinggi nilai ash, maka semakin kecil nilai
semakin tinggi nilai ash, maka semakin kecil nilai kalorinya dalam basis adb, dan ashkalorinya dalam basis adb, dan ash received karena antara ash dan CV memiliki korelasi yang jelas. Inherent ash yang tinggi received karena antara ash dan CV memiliki korelasi yang jelas. Inherent ash yang tinggi akan sulit sekali dipisahkan dari batubara akan tetapi extraneous ash masih bisa dikurangi akan sulit sekali dipisahkan dari batubara akan tetapi extraneous ash masih bisa dikurangi dengan memperkecil dilusi yang terjadi pada saat penambangan atau dengan suatu proses dengan memperkecil dilusi yang terjadi pada saat penambangan atau dengan suatu proses pencucian.
pencucian.
III.3. VOLATILE MATTER III.3. VOLATILE MATTER
Volatile Matter adalah zat terbang yang terkandung dalam batubara. Zat yang terkandung Volatile Matter adalah zat terbang yang terkandung dalam batubara. Zat yang terkandung dalam volatile matter ini biasanya gas
dalam volatile matter ini biasanya gas hidrokarbon terutama gas methane. Volaitilehidrokarbon terutama gas methane. Volaitile matter ini berasal dari
matter ini berasal dari pemecahan struktur molekul batubarpemecahan struktur molekul batubara pada rantai a pada rantai alifatik padaalifatik pada temperature tertentu. Di laboratorium sendiri penentuannya dengan cara memanaskan temperature tertentu. Di laboratorium sendiri penentuannya dengan cara memanaskan sejumlah batubara pada temperature 900 derajat Celsius dengan tanpa udara. Volatile sejumlah batubara pada temperature 900 derajat Celsius dengan tanpa udara. Volatile matter keluar seperti jelaga karena tidak ada oksigen yang membakarnya. Volatile matter matter keluar seperti jelaga karena tidak ada oksigen yang membakarnya. Volatile matter merupakan salah satu indikasi dari rank
merupakan salah satu indikasi dari rank batubara. Dalam klasifikasi batubara ASTM,batubara. Dalam klasifikasi batubara ASTM, Volatile matter digunakan sebagai parameter penentu rank untuk batubara high rank Volatile matter digunakan sebagai parameter penentu rank untuk batubara high rank coal. Volatile matter juga memiliki korelasi yang jelas dengan salah satu maceral yaitu coal. Volatile matter juga memiliki korelasi yang jelas dengan salah satu maceral yaitu Vitrinite. Apabila volatile matter dalam basis D
Vitrinite. Apabila volatile matter dalam basis DMMF di plot MMF di plot dengan reflectance daridengan reflectance dari vitrinite, maka akan diperoleh suatu garis yang
vitrinite, maka akan diperoleh suatu garis yang relative lurus yang korelatif dengan rankrelative lurus yang korelatif dengan rank batubara. Selain itu pada saat penentuan di laboratorium, juga dapat digunakan sebagai batubara. Selain itu pada saat penentuan di laboratorium, juga dapat digunakan sebagai prediksi awal apakah batubara tersebut memiliki sifat agglomerasi atau tidak.
Sifat dalam coal c
Sifat dalam coal combustionombustion, volatile matter memegang peranan penting karena ikut, volatile matter memegang peranan penting karena ikut menentuka
menentukan sifat-sifat pembakaran seperti efisiensi pembakaran karbon n sifat-sifat pembakaran seperti efisiensi pembakaran karbon atau carbon lossatau carbon loss on ignition. Volatile matter yang
on ignition. Volatile matter yang tinggi menyebabkan batubara mudah sekali terbakartinggi menyebabkan batubara mudah sekali terbakar pada saat injection ke dalam suatu boiler. Low rank coal biasanya mengandung Voloatile pada saat injection ke dalam suatu boiler. Low rank coal biasanya mengandung Voloatile matter yang tinggi sehingga memiliki efisiensi yang sangat
matter yang tinggi sehingga memiliki efisiensi yang sangat tinggi pada saat pembakaran ditinggi pada saat pembakaran di power station.
power station.
Volatile matter juga digunakan sebagai parameter dalam memprediksi keamanan Volatile matter juga digunakan sebagai parameter dalam memprediksi keamanan batubara pada Silo Bin,
batubara pada Silo Bin, Miller atau pada tambang-tambang bawah tanah. Tingginya nilaiMiller atau pada tambang-tambang bawah tanah. Tingginya nilai volatile matter semakin besar pula resiko dalam penyimpananya terutama dari bahaya volatile matter semakin besar pula resiko dalam penyimpananya terutama dari bahaya ledakan.
ledakan.
III.2. FIXED CARBON III.2. FIXED CARBON
Fixed carbon adalah adalah parameter yang tidak ditentukan secara analisis melainkan Fixed carbon adalah adalah parameter yang tidak ditentukan secara analisis melainkan merupakan selisih 100 % dengan jumlah kadar
merupakan selisih 100 % dengan jumlah kadar moisture, ash, dan volatile matter. moisture, ash, dan volatile matter. FixedFixed carbon ini tidak sama dengan total carbon pada Ultimate. Perbedaan yang cukup jelas carbon ini tidak sama dengan total carbon pada Ultimate. Perbedaan yang cukup jelas adalah bahwa Fixed carbon merupakan kadar karbon yang pada temperature penetapan adalah bahwa Fixed carbon merupakan kadar karbon yang pada temperature penetapan volatile matter tidak m
volatile matter tidak menguap. Sedangkan carbon yang menguap enguap. Sedangkan carbon yang menguap pada temperaturepada temperature
tersebut termasuk kedalam volatile matter. Sedangkan total carbon yang ditentukan pada tersebut termasuk kedalam volatile matter. Sedangkan total carbon yang ditentukan pada Ultimate analysis merupakan semua carbon dalam batubara kecuali carbon yang berasal Ultimate analysis merupakan semua carbon dalam batubara kecuali carbon yang berasal dari karbonat. Jadi baik hidrokarbon yang termasuk kedalam Volatile matter atau Fixed dari karbonat. Jadi baik hidrokarbon yang termasuk kedalam Volatile matter atau Fixed carbon termasuk di dalamnya. Penggunaan nilai parameter ini sama dengan volatile carbon termasuk di dalamnya. Penggunaan nilai parameter ini sama dengan volatile matter yaitu sebagai parameter penentu dalam
matter yaitu sebagai parameter penentu dalam klasifikasi batubara dalam ASTM klasifikasi batubara dalam ASTM standardstandard.. Serta untuk keperluan tertentu fixed carbon bersama volatile matter dibuat sebagai suatu Serta untuk keperluan tertentu fixed carbon bersama volatile matter dibuat sebagai suatu ratio yang dinamakan fuel ratio (FC/VM).
ratio yang dinamakan fuel ratio (FC/VM). III.2. SULFUR
III.2. SULFUR
Sulfur di dalam batubara sama seperti halnya material yang lain terdiri dari dua jenis Sulfur di dalam batubara sama seperti halnya material yang lain terdiri dari dua jenis yaitu sulfur organik dan
yaitu sulfur organik dan sulfur anorganik. Sulfur organik biasanya ada dalam batubarasulfur anorganik. Sulfur organik biasanya ada dalam batubara seiring dengan pembentukan batubara dan berasal dari tumbuhan pembentuk batubara seiring dengan pembentukan batubara dan berasal dari tumbuhan pembentuk batubara tersebut. Dan tidak menutup kemungkinan juga berasal dari luar tumbuhan yang
tersebut. Dan tidak menutup kemungkinan juga berasal dari luar tumbuhan yang dikarenakan suatu reaksi kimia yang terjadi
dikarenakan suatu reaksi kimia yang terjadi pada saat peatifikasi dan coalifikasi pada saatpada saat peatifikasi dan coalifikasi pada saat perubahan diagenetik dan perubahan kimia. Sedangkan anorganik sulfur berasal dari
perubahan diagenetik dan perubahan kimia. Sedangkan anorganik sulfur berasal dari lingkungan di mana batubara tersebut terbentuk atau bisa juga dari mineral yang berada lingkungan di mana batubara tersebut terbentuk atau bisa juga dari mineral yang berada disekeliling batubara atau bahkan yang berada dalam seam batubara yang membentuk disekeliling batubara atau bahkan yang berada dalam seam batubara yang membentuk parting, spliting, band dan lain-lain. Sulfur anorganik ini biasanya dibagi lagi menjadi dua parting, spliting, band dan lain-lain. Sulfur anorganik ini biasanya dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu Pyritic
jenis yaitu Pyritic sulfur dan sulfat sulfur. Dalam analysis di sulfur dan sulfat sulfur. Dalam analysis di laboratorium sulfur-sulfur inilaboratorium sulfur-sulfur ini ditentukan dengan parameter yang disebut form of sulfur. Dimana laporannya terdiri dari ditentukan dengan parameter yang disebut form of sulfur. Dimana laporannya terdiri dari pyritic sulfur, sulfate sulfur dan organik
pyritic sulfur, sulfate sulfur dan organik sulfur. Yang ditentukan di laboratorium dengansulfur. Yang ditentukan di laboratorium dengan test adalah hanya piritic
test adalah hanya piritic sulfur dan sulfate sulfur sedangkan organik sulfur merupakansulfur dan sulfate sulfur sedangkan organik sulfur merupakan hasil kalkulasi selisih antara Total sulfur dan jumlah dari piritic dan sulfate sulfur. Form hasil kalkulasi selisih antara Total sulfur dan jumlah dari piritic dan sulfate sulfur. Form of sulfur biasa digunakan untuk memprediksi secara awal apakah sulfur
of sulfur biasa digunakan untuk memprediksi secara awal apakah sulfur dari batubaradari batubara tersebut dapat dikurangi dengan cara separasi media atau washibility density. Organik tersebut dapat dikurangi dengan cara separasi media atau washibility density. Organik sulfur secara teoritis tidak dapat dipisahkan dari batubara dengan metoda separasi yang sulfur secara teoritis tidak dapat dipisahkan dari batubara dengan metoda separasi yang menggunakan dens medium plan atau washing karena sulfur tersebut terikat secara menggunakan dens medium plan atau washing karena sulfur tersebut terikat secara organik dalam molekul
organik dalam molekul batubara. Sedangkan anorganik sulfur secara teoritis dapatbatubara. Sedangkan anorganik sulfur secara teoritis dapat dihilangkan atau dikurangi dengan cara separasi media karena termasuk ke
dihilangkan atau dikurangi dengan cara separasi media karena termasuk ke dalam mineraldalam mineral matter yang memiliki density lebih
digunakan sebagai bahan acuan dalam memprediksi kecenderungan batubara tersebut digunakan sebagai bahan acuan dalam memprediksi kecenderungan batubara tersebut untuk terbakar secara spontan pada waktu penyimpanannya di stockpile. Karena pyritic untuk terbakar secara spontan pada waktu penyimpanannya di stockpile. Karena pyritic sulfur dapat mengkatalisasi terjadinya self heating
sulfur dapat mengkatalisasi terjadinya self heating pada batubara yaitu dengan reaksipada batubara yaitu dengan reaksi oksidasi yang menghasilkan panas. Selain itu dari
oksidasi yang menghasilkan panas. Selain itu dari reaksi tersebut dapat menyebabkanreaksi tersebut dapat menyebabkan disintegras
disintegrasi i partikel batubara sehingga menambah luas permukaan batubara yang partikel batubara sehingga menambah luas permukaan batubara yang jugajuga dapat menambah kecenderungan batubara tersebut untuk teroksidasi yang pada akhirnya dapat menambah kecenderungan batubara tersebut untuk teroksidasi yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya pembakaran spontan. Hidrogen disulfida atau FeS2 di
akan menyebabkan terjadinya pembakaran spontan. Hidrogen disulfida atau FeS2 di
dalam batubara terdiri dari dua type yaitu cubic yellow pyrite dan rombik marcasite. Dan dalam batubara terdiri dari dua type yaitu cubic yellow pyrite dan rombik marcasite. Dan marcasite inilah yang disinyalir lebih reaktif
marcasite inilah yang disinyalir lebih reaktif terhadap oksigen dibanding pyrite.terhadap oksigen dibanding pyrite. Dalam utilisasi di
Dalam utilisasi di industri sulfur yang tinggi sangat tidak diharapkan karena dapatindustri sulfur yang tinggi sangat tidak diharapkan karena dapat menimbulkan emisi SO2 yang konsentrasinya tidak boleh tinggi karena dapat menimbulkan emisi SO2 yang konsentrasinya tidak boleh tinggi karena dapat menyebab
menyebabkan hujan kan hujan asam. Batasan konsentrasi SO2 yang asam. Batasan konsentrasi SO2 yang diijinkan tergantung dari negaradiijinkan tergantung dari negara di mana industri tersebut berada, karena peraturan masing-masing negara berbeda.
di mana industri tersebut berada, karena peraturan masing-masing negara berbeda. Selain itu SO2 j
Selain itu SO2 juga termasuk corrosive constituent bersama chlorine yang dapat merusakuga termasuk corrosive constituent bersama chlorine yang dapat merusak metal atau peralatan yang terbuat dari logam di dalam boiler tersebut..
metal atau peralatan yang terbuat dari logam di dalam boiler tersebut.. III.2. CALORIFIC VALUE
III.2. CALORIFIC VALUE
Calorific Value atau disebut juga Specific
Calorific Value atau disebut juga Specific Energy, higher heating value merupakanEnergy, higher heating value merupakan parameter yang sangat penting, karena pada dasarnya yang dibeli dari batubara adalah parameter yang sangat penting, karena pada dasarnya yang dibeli dari batubara adalah energy. Nilai CV
energy. Nilai CV yang dibutuhkan oleh pengguna batubara bervariasi tergantuyang dibutuhkan oleh pengguna batubara bervariasi tergantung daring dari design peralatan yang dibuat. Ada yang memerlukan Calorific
design peralatan yang dibuat. Ada yang memerlukan Calorific value tinggi, ada yangvalue tinggi, ada yang menengah, bahkan ada pula yang kalori rendah. Pada prinsipnya batubara yang dibakar menengah, bahkan ada pula yang kalori rendah. Pada prinsipnya batubara yang dibakar pada suatu industri atau boiler harus memiliki
pada suatu industri atau boiler harus memiliki nilai kalori yang sesuai nilai kalori yang sesuai dengan capasitasdengan capasitas energy yang ditargetkan dapat tersupply yang
energy yang ditargetkan dapat tersupply yang telah disesuaikan dengan design boilertelah disesuaikan dengan design boiler tersebut. Untuk mencapai hal tersebut pengguna batubara biasanya membeli batubara tersebut. Untuk mencapai hal tersebut pengguna batubara biasanya membeli batubara dari shipper tertentu yang memiliki nilai
dari shipper tertentu yang memiliki nilai kalori sesuai dengan yang dibutuhkan dankalori sesuai dengan yang dibutuhkan dan
konsisten. Dalam hal ini pengguna batubara tersebut menggunakan single type coal. Akan konsisten. Dalam hal ini pengguna batubara tersebut menggunakan single type coal. Akan tetapi ada pula pengguna batubara yang membeli batubara dengan nilai kalori yang
tetapi ada pula pengguna batubara yang membeli batubara dengan nilai kalori yang bervariasi dari yang rendah, sedang ,sampai tinggi.
bervariasi dari yang rendah, sedang ,sampai tinggi. Namun coal feed yang dimasukanNamun coal feed yang dimasukan kedalam boiler nilai kalorinya harus tetap
kedalam boiler nilai kalorinya harus tetap sesuai dengan design boiler tersebut. Dalam halsesuai dengan design boiler tersebut. Dalam hal ini batubara yang bervariasi tersebut diblending. Yang kedua ini biasanya disebabkan oleh ini batubara yang bervariasi tersebut diblending. Yang kedua ini biasanya disebabkan oleh alasan ekonomi dan di mana dengan cara ini harga batubara dapat diatur. Dan juga
alasan ekonomi dan di mana dengan cara ini harga batubara dapat diatur. Dan juga supaya terjamin bahwa supply batubara yang diperlukan dapat terus secara konsisten supaya terjamin bahwa supply batubara yang diperlukan dapat terus secara konsisten sehingga tidak terjadi kekurangan bahan bakar. Menggunakan single supplier biasanya sehingga tidak terjadi kekurangan bahan bakar. Menggunakan single supplier biasanya riskan konsistensinya karena apabila perusahaan tersebut mengalami masalah dan stop riskan konsistensinya karena apabila perusahaan tersebut mengalami masalah dan stop produksinya maka akan berdampak sangat besar terhadap kelangsungan industri tersebut produksinya maka akan berdampak sangat besar terhadap kelangsungan industri tersebut terutama dalam supply energy.
terutama dalam supply energy.
Calorific Value batubara biasanya dinyatakan dalam Kcal/kg, atau cal/g.
Calorific Value batubara biasanya dinyatakan dalam Kcal/kg, atau cal/g. Namun ada jugaNamun ada juga yang menggunakan MJ/kg, dan Btu/lb. Sedangkan basis yang digunakan dalam transaksi yang menggunakan MJ/kg, dan Btu/lb. Sedangkan basis yang digunakan dalam transaksi jual beli batubara tersebut bervariasi ada yang menggunakan adb, ar dan ada pula yang jual beli batubara tersebut bervariasi ada yang menggunakan adb, ar dan ada pula yang menggunak
menggunakan NAR (Net an NAR (Net as Received). Basis ketiga ini as Received). Basis ketiga ini dianggap yang lebih mendekatidianggap yang lebih mendekati dengan energy yang akan dihasilkan pada saat batubara tersebut dibakar.
dengan energy yang akan dihasilkan pada saat batubara tersebut dibakar. Konversi masing-masing unit diatas adalah :
Konversi masing-masing unit diatas adalah : 1 cal/g = 1 BTU/lb 1 cal/g = 1 BTU/lb 429.932 MJ/kg = 1 BTU/lb 429.932 MJ/kg = 1 BTU/lb 238.85 MJ/kg = 1 cal/g 238.85 MJ/kg = 1 cal/g Sedangkan konvers
1. ISO : Net CV (MJ/kg) = Gross CV
1. ISO : Net CV (MJ/kg) = Gross CV –– 0.212 (H) 0.212 (H) –– 0.0008(O) - 0.0245(M) 0.0008(O) - 0.0245(M) 2. BS : Net CV (MJ/kg) = Gross CV
2. BS : Net CV (MJ/kg) = Gross CV –– 0.212 (H) 0.212 (H) –– 0.0007(O) - 0.0244(M) 0.0007(O) - 0.0244(M) 3. ASTM : Net CV (MJ/kg) = Gross CV
3. ASTM : Net CV (MJ/kg) = Gross CV –– 0.024 [9(H) + (M)] 0.024 [9(H) + (M)] (H) = Hydrogen % (H) = Hydrogen % (O) = Oxygen % (O) = Oxygen % (M) = Moisture % (M) = Moisture % Basis dari
Basis dari masing-masing parameter tergantung keperluamasing-masing parameter tergantung keperluan. Apabila n. Apabila yang diharapkanyang diharapkan adalah Nett as received, maka basis semua parameter dalam formula tersebut harus adalah Nett as received, maka basis semua parameter dalam formula tersebut harus dalam as received.
dalam as received.
IV. BASIS IV. BASIS
Basis adalah dasar yang dipakai untuk menyatakan nilai dari suatu parameter dan Basis adalah dasar yang dipakai untuk menyatakan nilai dari suatu parameter dan
menginterpretasikan nilai tersebut pada kondisi tertentu batubara. Interpretasi dari basis menginterpretasikan nilai tersebut pada kondisi tertentu batubara. Interpretasi dari basis tersebut sesuai dengan istilah basis tersebut, misalkan seperti basis basis dibawah ini ; tersebut sesuai dengan istilah basis tersebut, misalkan seperti basis basis dibawah ini ; • As received/as sampled basis (AR) = nilai parameter atau kua
• As received/as sampled basis (AR) = nilai parameter atau kualitas batubara pada saatlitas batubara pada saat batubara tersebut diterima /
batubara tersebut diterima / disampling.disampling. • Air dried basis (ADB)
• Air dried basis (ADB) = nilai kualitas pada kondisi batubara setelah di air dried.= nilai kualitas pada kondisi batubara setelah di air dried. • Dry basis (DB)
• Dry basis (DB) = nilai kualitas pada kondisi batubara kering atau tidak memiliki nilai= nilai kualitas pada kondisi batubara kering atau tidak memiliki nilai moisture (moisture free)
moisture (moisture free) • Dry ash free basis (DA
• Dry ash free basis (DAF) = nilai kualitas batubara pada kondisi batubara tersebut keringF) = nilai kualitas batubara pada kondisi batubara tersebut kering dan bebas dari ash.
dan bebas dari ash. • Dry
• Dry mineral matter free basis (DMMF) mineral matter free basis (DMMF) = menginterpretasik= menginterpretasikan nilai an nilai kualitas pada kondisikualitas pada kondisi batubara tidak mengandun
batubara tidak mengandung air g air dan mineral matter.dan mineral matter. • Moist, mineral matter
• Moist, mineral matter free basis (mmmf) menginterpretasikafree basis (mmmf) menginterpretasikan nilai n nilai kualitas batubarakualitas batubara pada kondisi batubara tersebut masih didalam tanah (in-situ coal) dan tidak mengandung pada kondisi batubara tersebut masih didalam tanah (in-situ coal) dan tidak mengandung mineral matter
mineral matter • Dan lain
• Dan lain-lain.-lain.
Basis-basis diatas merupakan basis-bas
Basis-basis diatas merupakan basis-basis yang is yang umum atau biasanya dipakai dalamumum atau biasanya dipakai dalam menyatakan nilai dari suatu parameter kualitas dari suatu
menyatakan nilai dari suatu parameter kualitas dari suatu batubara. Selain basis-basisbatubara. Selain basis-basis tersebut di atas masih ada beberapa basis lainnya yang hanya untuk keperluan tertentu tersebut di atas masih ada beberapa basis lainnya yang hanya untuk keperluan tertentu saja digunakan seperti misalnya ; Sulfat free, SO3 free, Ash free, dan lain-lain.
saja digunakan seperti misalnya ; Sulfat free, SO3 free, Ash free, dan lain-lain. Dari
Dari interpretasinterpretasii––interpretasi basis diatas, maka dibuatlah suatu persamaan matematisinterpretasi basis diatas, maka dibuatlah suatu persamaan matematis untuk menyatakann
untuk menyatakannya kedalam bentuk angka. Seperti terlihat ya kedalam bentuk angka. Seperti terlihat pada table 1.pada table 1.
TABLE TABLE –– 1 1
Desire result Desire result
Given results As analysed Given results As analysed (air dry)
ad As received ad As received (as sampled) (as sampled) AR Dry basis AR Dry basis
(DB) Dry, ash, free (DB) Dry, ash, free
(DAF) Dry mineral matter free (DAF) Dry mineral matter free (Dmmf) (Dmmf) As analysed As analysed (air dry) (air dry) ad - 100- Mar ad - 100- Mar 100- Mad 100 100- Mad 100 100- Mad 100 100- Mad 100 100- Mad -Aad 100 100- Mad -Aad 100 100- Mad
100- Mad––MmadMmad As received As received (as sampled) (as sampled) AR 100- Mad AR 100- Mad 100- Mar - 100 100- Mar - 100 100- Mar 100 100- Mar 100 100- Mar
100- Mar ––Aar 100Aar 100 100- Mar
100- Mar––MmarMmar Dry basis Dry basis (DB) 100 - Mad (DB) 100 - Mad 100 100-Mar 100 100-Mar 100 - 100 100 - 100 100- Adb 100 100- Adb 100 100 100 –– Mmdb Mmdb Dry, ash, free Dry, ash, free
(DAF) 100-Mad-Aad (DAF) 100-Mad-Aad 100 100-Mar-Aar 100 100-Mar-Aar 100 100-Adb 100 100-Adb 100 - 100-Adb 100 - 100-Adb 100-Mmdb 100-Mmdb
Dry mineral matter free Dry mineral matter free (Dmmf)
(Dmmf) 100-Mad100-Mad-Mmad-Mmad 100 100-Mar-Mmar 100 100-Mar-Mmar 100 100-Mmdb 100 100-Mmdb 100 100-Mmdb 100 100-Mmdb 100Adb 100Adb -KETERANGAN : KETERANGAN :
Mad = Moisture in the analysis sample / air
Mad = Moisture in the analysis sample / air dried moisture / Inherent moisture (ASdried moisture / Inherent moisture (AS standard)
standard)
Mar = Total Moisture Mar = Total Moisture Aad = Ash air dried basis Aad = Ash air dried basis
Mmad = Mineral matter air dried basis Mmad = Mineral matter air dried basis Aar = Ash as
Aar = Ash as received basisreceived basis
Mmar = Mineral matter as received basis Mmar = Mineral matter as received basis Adb = ash dry basis
Adb = ash dry basis
Mmdb = Mineral matter dry basis Mmdb = Mineral matter dry basis
Mineral matter diperoleh dari PARR formula dengan persamaan sebagai berikut : Mineral matter diperoleh dari PARR formula dengan persamaan sebagai berikut : MMad = 1.08Aad + 0.55 Sad
MMad = 1.08Aad + 0.55 Sad MMar = 1.08Aar + 0.55 Sar MMar = 1.08Aar + 0.55 Sar MMdb = 1.08Adb + 0.55 Sdb MMdb = 1.08Adb + 0.55 Sdb Dimana ;
Dimana ;
MMad = Mineral matter air dried basis MMad = Mineral matter air dried basis MMar = Mineral matter as received basis MMar = Mineral matter as received basis MMdb = Mineral matter dry basis
MMdb = Mineral matter dry basis Aad = Ash air dried basis
Aad = Ash air dried basis Aar = Ash as
Aar = Ash as received basisreceived basis Adb = Ash dry basis
Adb = Ash dry basis
Sad = Sulfur air dried basis Sad = Sulfur air dried basis Sar = Sulfur as received basis Sar = Sulfur as received basis Sdb = Sulfur dry basis
Sdb = Sulfur dry basis Diposkan oleh
Diposkan olehsopyan yusufsopyan yusufdidi 03.4903.4911 komentar:11 komentar: Label:
Label: analisaanalisa,,analisisanalisis,,basicbasic,,batubarabatubara,,coalcoal,,laboratorylaboratory
Proses Pembentukan Batubara
PEMBENTUKAN BATUBARA
PEMBENTUKAN BATUBARA
1 Waktu Terbentuknya Batubara
1 Waktu Terbentuknya Batubara
Batubara adalah merupakan batuan organik yang terbentuk berjuta tahun yang lalu.
Batubara adalah merupakan batuan organik yang terbentuk berjuta tahun yang lalu.
Batubara terbentuk dari fosil tumbuhan yang mati berjuta tahun yang lalu dan kemudian
Batubara terbentuk dari fosil tumbuhan yang mati berjuta tahun yang lalu dan kemudian
membusuk sehingga membentuk suatu sedimen didalam tanah
membusuk sehingga membentuk suatu sedimen didalam tanah yang seterusnya terjadiyang seterusnya terjadi
pemadatan dan pengkompresan didalam tanah dan akhirnya membentuk suatau batuan
pemadatan dan pengkompresan didalam tanah dan akhirnya membentuk suatau batuan
organik yang dapat digunakan sebagai bahan bakar padat yang sekara
organik yang dapat digunakan sebagai bahan bakar padat yang sekarang disebut batubarang disebut batubara
atau Coal. Karena kurun waktu pembentukan batubara sangat panjang, maka para ahli
atau Coal. Karena kurun waktu pembentukan batubara sangat panjang, maka para ahli
membuat batasan atau menyederhanakan periode waktu kedalam beberapa zaman atau
membuat batasan atau menyederhanakan periode waktu kedalam beberapa zaman atau
Periode yaitu ;
Periode yaitu ;
PERIODE DURASI
PERIODE DURASI
Quaternary Dari sekarang sampai 2 juta tahun yang lalu
Quaternary Dari sekarang sampai 2 juta tahun yang lalu
Tertiary 2 Juta sampai 65 juta tahun yang lalu
Tertiary 2 Juta sampai 65 juta tahun yang lalu
Cretaceous 65 sampai 135 Juta tahu yang lalu
Cretaceous 65 sampai 135 Juta tahu yang lalu
Jurassic 135 sampai 180 Juta tahu yang lalu
Jurassic 135 sampai 180 Juta tahu yang lalu
Triassic 180 sampai 225 juta tahun yang lalu
Triassic 180 sampai 225 juta tahun yang lalu
Permian 225 sampai 275 juta tahu yang lalu
Permian 225 sampai 275 juta tahu yang lalu
Carboniferous 275 sampai 350 juta tahun yang lalu
Carboniferous 275 sampai 350 juta tahun yang lalu
Devonian 350 sampai 410 juta tahun yang lalu.
Devonian 350 sampai 410 juta tahun yang lalu.
Diketahui dibeberapa negara seperti Eropa dan Amerika selatan ada batubara yang
Diketahui dibeberapa negara seperti Eropa dan Amerika selatan ada batubara yang
terbentuk pada periode Carboniferous, sedangkan di kebanyakan coalfield di Australia
terbentuk pada periode Carboniferous, sedangkan di kebanyakan coalfield di Australia
terbentuk pada periode Permian. Di Indonesia sendiri terbentuk pada periode Tertiary yaitu
terbentuk pada periode Permian. Di Indonesia sendiri terbentuk pada periode Tertiary yaitu
dalam kurun waktu 2 juta sampai 65 juta tahun yang lalu. Dan pada periode ini dapat dibagi
dalam kurun waktu 2 juta sampai 65 juta tahun yang lalu. Dan pada periode ini dapat dibagi
lagi kedalam 6 sub periode yang disebut Epoch yang terdiri dari ;
lagi kedalam 6 sub periode yang disebut Epoch yang terdiri dari ;
EPOCH DURASI (juta tahun yang lalu) KURUN WAKTU
EPOCH DURASI (juta tahun yang lalu) KURUN WAKTU
Paleocene 65 sampai 59 6 Juta tahun
Paleocene 65 sampai 59 6 Juta tahun
Eocene 59 sampai 34 25 Juta Tahun
Eocene 59 sampai 34 25 Juta Tahun
Oligocene 34 sampai 25 9 Juta Tahun
Oligocene 34 sampai 25 9 Juta Tahun
Miocene 25 sampai 12 13 Juta Tahun
Miocene 25 sampai 12 13 Juta Tahun
Pliocene 12 sampai 2.5 9.5 Juta Tahun
Pliocene 12 sampai 2.5 9.5 Juta Tahun
Dari epoch tersebut diatas yang paling banyak terbentuk batubara adalah Eocene
(significant di Kalimantan Selatan) dan Miocene (significant di
(significant di Kalimantan Selatan) dan Miocene (significant di Kalimantan Timur). YangKalimantan Timur). Yang
perlu dicatat adalah bahwa umur batubara tidak langsung menunjukan rank suatu batubara,
perlu dicatat adalah bahwa umur batubara tidak langsung menunjukan rank suatu batubara,
karena rank batubara tidak berdasarkan umur atau kapan batubara terbentuk melainkan
karena rank batubara tidak berdasarkan umur atau kapan batubara terbentuk melainkan
berdasarkan kualitas yang dimiliki oleh batubara tersebut.
berdasarkan kualitas yang dimiliki oleh batubara tersebut. Jadi batubara tua tidak berartiJadi batubara tua tidak berarti
batubara tersebut adalah high rank coal, akan tetapi harus diuji kualitasnya terlebih dahulu.
batubara tersebut adalah high rank coal, akan tetapi harus diuji kualitasnya terlebih dahulu.
2 Proses Pembentukan Batubara
2 Proses Pembentukan Batubara
Apabila tumbuhan yang tumbuh diatas tanah hu
Apabila tumbuhan yang tumbuh diatas tanah hutan yang kering, setelah tumbuhan tersebuttan yang kering, setelah tumbuhan tersebut
mati, kemudian membusuk dan dalam kurun
mati, kemudian membusuk dan dalam kurun waktu tertentu sisa dari pembusukan tersebutwaktu tertentu sisa dari pembusukan tersebut
sangat kecil bahkan hilang tidak meninggalkan
sangat kecil bahkan hilang tidak meninggalkan bekas kehidupannya karena prosesbekas kehidupannya karena proses
pembusukannya sempurna. Akan tetapi apabila tumbuhan
pembusukannya sempurna. Akan tetapi apabila tumbuhan tersebut tumbuh diatas tanahtersebut tumbuh diatas tanah
hutan yang basah seperti rawa, maka setelah tumbuhan tersebut mati, pohon tersebut akan
hutan yang basah seperti rawa, maka setelah tumbuhan tersebut mati, pohon tersebut akan
jatuh kedalam air yang sangat mini
jatuh kedalam air yang sangat minim udara bahkan dapat membunuh beberapa bakteriam udara bahkan dapat membunuh beberapa bakteria
tertentu yang seharusnya membusukan tumbuhan yang mati
tertentu yang seharusnya membusukan tumbuhan yang mati tersebut. Akibatnyatersebut. Akibatnya
pembusukan hanya bersifat parsial dan tidak sem
pembusukan hanya bersifat parsial dan tidak sempurna dan akhirnya membentuk suatupurna dan akhirnya membentuk suatu
sediment atau endapan dalam air tersebut yang kemudian terbentuk apa yang dinamakan
sediment atau endapan dalam air tersebut yang kemudian terbentuk apa yang dinamakan
peat. Di daerah dataran yang luas yang selalu basah atau kurang drainasenya , delta
peat. Di daerah dataran yang luas yang selalu basah atau kurang drainasenya , delta
sungai, sungai yang lembam, serta danau yang dangkal merupakan daerah yang cocok
sungai, sungai yang lembam, serta danau yang dangkal merupakan daerah yang cocok
untuk terbentuknya Peat. Pada saat ini di bebrapa area di dunia masih terjadi pembentukan
untuk terbentuknya Peat. Pada saat ini di bebrapa area di dunia masih terjadi pembentukan
peat, akan tetapi waktu yang diperlukan untuk mengetahui perubahan peat tersebut
peat, akan tetapi waktu yang diperlukan untuk mengetahui perubahan peat tersebut
menjadi batubara adalah berjuta
menjadi batubara adalah berjuta – – juta tahun, yang tidak juta tahun, yang tidak mungkin kita ketahui kapan akanmungkin kita ketahui kapan akan
terjadinya.
terjadinya.
Dalam pembentukan Peat ini yang merupakan cikal bakal batubara, terdapat beberapa teori
Dalam pembentukan Peat ini yang merupakan cikal bakal batubara, terdapat beberapa teori
yang menerangkan proses terjadinya endapan peat. Diantara teori-teori tersebut, yang
yang menerangkan proses terjadinya endapan peat. Diantara teori-teori tersebut, yang
paling banyak dianut karena mampu menjelaskan keadaan endapan batubara di beberapa
paling banyak dianut karena mampu menjelaskan keadaan endapan batubara di beberapa
daerah atau negara adalah tori ― Drift‖ dan teori ―In
daerah atau negara adalah tori ― Drift‖ dan teori ―In--Situ‖.Situ‖.
Menurut teori ―drift‖, pohon atau tumb
Menurut teori ―drift‖, pohon atau tumbuhan yang tumbuh diatas tanah dibawa oleh banjiruhan yang tumbuh diatas tanah dibawa oleh banjir
dalam suatu waktu dalam kuantitas yang sangat
dalam suatu waktu dalam kuantitas yang sangat besar dan kemudian terbawa ke suatubesar dan kemudian terbawa ke suatu
danau yang akhirnya mengendap di sana dan terbentuk endapan Peat yang kemudian
danau yang akhirnya mengendap di sana dan terbentuk endapan Peat yang kemudian
menjadi batubara. Jadi dalam hal ini baik tumbuhan yang tumbuh di dataran kering maupun
menjadi batubara. Jadi dalam hal ini baik tumbuhan yang tumbuh di dataran kering maupun
basah, sama-sama terbawa dan membentuk endapan peat.
basah, sama-sama terbawa dan membentuk endapan peat.
Sedangkan menurut teori ―in
Sedangkan menurut teori ―in--situ‖ Tumbuhan atau pohon tumbuh diatas rawa dangkalsitu‖ Tumbuhan atau pohon tumbuh diatas rawa dangkal
kemudian jatuh, dan terakumulasi dalam rawa tersebut yang kemudian membusuk secara
kemudian jatuh, dan terakumulasi dalam rawa tersebut yang kemudian membusuk secara
parsial dan membentuk endapa peat yang kemudian menjadi batubara. Jadi terbentuknya
parsial dan membentuk endapa peat yang kemudian menjadi batubara. Jadi terbentuknya
sedimen atau endapan batubara tersebut adalah di daerah di mana hutan atau tum
sedimen atau endapan batubara tersebut adalah di daerah di mana hutan atau tumbuhanbuhan
itu tumbuh. Disinyalir kebanyakan batubara terbentuk dengan teori yang kedua yaitu teori
itu tumbuh. Disinyalir kebanyakan batubara terbentuk dengan teori yang kedua yaitu teori
―in
―in--situ‖. Adapun beberapa endapan batubara terbentuk dengan teori yang pertamsitu‖. Adapun beberapa endapan batubara terbentuk dengan teori yang pertama. Dia. Di
Australia kedua teori ini dapat menjelasak
Australia kedua teori ini dapat menjelasakan batubara-batubara yang ada disana. Denganan batubara-batubara yang ada disana. Dengan
kata lain batubara di Australia terbentuk dengan kedua teori tersebut walaupun yang
kata lain batubara di Australia terbentuk dengan kedua teori tersebut walaupun yang
terbanyak adalah dengan teori ―in
terbanyak adalah dengan teori ―in--situ‖.situ‖.
Pembentukan Peat atau ―Peatification‖ merupakan tahap awal dal
Pembentukan Peat atau ―Peatification‖ merupakan tahap awal dalam serangkaianam serangkaian
pembentukan batubara yang disebut ―Coalification‖. Dalam
pembentukan batubara yang disebut ―Coalification‖. Dalam tahap ini melibatkan perubahantahap ini melibatkan perubahan
biokimia atau diagenetik. Perubahan yang hebat terjadi dalam top 0.5 meter dimana bakteri
biokimia atau diagenetik. Perubahan yang hebat terjadi dalam top 0.5 meter dimana bakteri
aerob aktive. Pada level yang lebih rendah, bakteri anaerob yang aktif dan mengkonsumsi
aerob aktive. Pada level yang lebih rendah, bakteri anaerob yang aktif dan mengkonsumsi
oksigen dari molekul organik. Aktifitas bakteri ini berhenti pada level kurang dari 10 meter.
oksigen dari molekul organik. Aktifitas bakteri ini berhenti pada level kurang dari 10 meter.
Dibawah level tersebut perubahan yang terjadi merupakan perubahan kimia seperti
Dibawah level tersebut perubahan yang terjadi merupakan perubahan kimia seperti
polimerisasi dan reaksi reduksi. Pada kedalaman ini m
polimerisasi dan reaksi reduksi. Pada kedalaman ini massa atau berat peat yangassa atau berat peat yang
terakumulasi menyebabkan penambahan tekanan dan perubahan secara fisik dari peat
terjadi. Secara prinsip proses tersebut merupakan proses pemerasan dari kelebihan air.
terjadi. Secara prinsip proses tersebut merupakan proses pemerasan dari kelebihan air.
Pengurangan air atau moisture dalam endapan peat tercatat 1 % untuk setiap kedalaman
Pengurangan air atau moisture dalam endapan peat tercatat 1 % untuk setiap kedalaman
10 meter. Kadar carbon pada lapisan bagian atas bertambah agak cepat karena terjadi
10 meter. Kadar carbon pada lapisan bagian atas bertambah agak cepat karena terjadi
dekomposisi selulosa. Penambahan Carbon dari 40
dekomposisi selulosa. Penambahan Carbon dari 40 – – 50 % daf menjadi 55 50 % daf menjadi 55 – – 60 %, terjadi 60 %, terjadi
pada top 0.5 m. Salah satu acuan atau batasan yang membedakan Peat dan Lignite adalah
pada top 0.5 m. Salah satu acuan atau batasan yang membedakan Peat dan Lignite adalah
;
;
Peat Moisture > 75 %
Peat Moisture > 75 %
Carbon (daf) < 60 % Lignite Moisture < 75 % Carbon > 60 %
Carbon (daf) < 60 % Lignite Moisture < 75 % Carbon > 60 %
Coalification adalah proses perkembangan atau pertumbuhan dari mulai Peat sampai
Coalification adalah proses perkembangan atau pertumbuhan dari mulai Peat sampai
Antrasite. Seperti diketahui bahwa bat
Antrasite. Seperti diketahui bahwa batubara terdiri dari beberapa golongan seperti dibawahubara terdiri dari beberapa golongan seperti dibawah
ini ; ini ; 1. Anthracite 1. Anthracite - Meta-anthracite - Meta-anthracite - Anthracite - Anthracite - Semianthracite - Semianthracite 2 Bituminous 2 Bituminous
- Low Volatile Bituminous
- Low Volatile Bituminous
- Medium Volatile Bituminous
- Medium Volatile Bituminous
- High Volatile Bituminous A
- High Volatile Bituminous A
- High Volatile Bituminous B
- High Volatile Bituminous B
- High Volatile Bituminous C
- High Volatile Bituminous C
3. Sub-bituminous 3. Sub-bituminous - Sub-bituminous A - Sub-bituminous A - Sub-bituminous B - Sub-bituminous B - Sub-bituminous C - Sub-bituminous C 4. Lignite 4. Lignite - Lignite A - Lignite A - Lignite B - Lignite B
Pada transisi dari Peat ke Lignite terjadi perubahan diagenetik, kemudian metamorfosa,
Pada transisi dari Peat ke Lignite terjadi perubahan diagenetik, kemudian metamorfosa,
perubahan fisik dan perubahan kimia. yang disebabkan oleh panas dan tekanan yang
perubahan fisik dan perubahan kimia. yang disebabkan oleh panas dan tekanan yang
mempengaruhi endapan batubara tersebut.
mempengaruhi endapan batubara tersebut.
Pada transisi dari Peat ke Lignite dan kemudian ke Sub-bituminous terjadi pengurangan
Pada transisi dari Peat ke Lignite dan kemudian ke Sub-bituminous terjadi pengurangan
porositas yang sangat cepat, yang dikarenakan terjadinya kompresi
porositas yang sangat cepat, yang dikarenakan terjadinya kompresi lapisan batubaralapisan batubara
tersebut oleh berat dari overburden. Pengurangan porositas ini seiring dengan
tersebut oleh berat dari overburden. Pengurangan porositas ini seiring dengan
pengurangan juga nilai moisture baik moisture holding capacity maupun air dried moisture.
pengurangan juga nilai moisture baik moisture holding capacity maupun air dried moisture.
Pada Lignite moisture berkurang sebanyak 4 % untuk setiap kedalaman 100 meter.
Pada Lignite moisture berkurang sebanyak 4 % untuk setiap kedalaman 100 meter.
Sedangkan pada transisi dari Peat ke Lignite terjadi perubahan atau pengurangan nilai
Sedangkan pada transisi dari Peat ke Lignite terjadi perubahan atau pengurangan nilai
moisture sebanyak 1 % untuk setiap kedalaman 100-200meter. Pengurangan nilai moisture
moisture sebanyak 1 % untuk setiap kedalaman 100-200meter. Pengurangan nilai moisture
ini diikuti dengan kenaikan nilai kalori. Dan dalam waktu yang sama terjadi pula perubahan
ini diikuti dengan kenaikan nilai kalori. Dan dalam waktu yang sama terjadi pula perubahan
secara kimia yang pada prinsipnya adalah terjadinya pengurangan nilai oksigen. Hal ini
secara kimia yang pada prinsipnya adalah terjadinya pengurangan nilai oksigen. Hal ini
akan menambah nilai Carbon dan Hydrogen. Akan tetapi rasio C/H sendiri tidak berubah.
akan menambah nilai Carbon dan Hydrogen. Akan tetapi rasio C/H sendiri tidak berubah.
Pada high volatile bituminous naiknya coalification ditandai dengan
Pada high volatile bituminous naiknya coalification ditandai dengan terus berkurangnyaterus berkurangnya
oksigen dan moisture yang menyebabkan naiknya nilai kalori.
oksigen dan moisture yang menyebabkan naiknya nilai kalori.
Sedangkan pada transisi dalam golongan bituminous adalah diikuti dengan terjadinya
Sedangkan pada transisi dalam golongan bituminous adalah diikuti dengan terjadinya
pengurangan nilai volatile matter yang sangat cepat.
pengurangan nilai volatile matter yang sangat cepat.
Tahap terakhir dari coalification adalah perubahan dari Bituminous menjadi Anthracite.