1
ANAMNESIS
Nama : An. KJenis Kelamin : Perempuan
Umur : 9 bulan Ruang : Melati Kelas : II-12 Nama lengkap : An. K Jenis Kelamin : Perempuan Tempat dan tanggal lahir : Karanganyar, 25 / 09 / 2013 Umur : 9 bulan Nama Ayah : Tn. S. Umur : 35 tahun Pekerjaan ayah : Karyawan Pendidikan ayah : SMA Nama ibu : Ny. S. Umur : 33 tahun Pekerjaan ibu : Karyawati Luwes Pendidikan ibu : SMA Alamat : Alastuwo 1/3 Kebak Kramat Karang Anyar
Masuk RS tanggal : 18 Juni 2014 Jam : 17.00 Diagnosis masuk : GEA-DRS
Dokter: dr. Elief Rohana, Sp.A, Ko Asisten : Nuansa Bunga, S.Ked
Tanggal : 23 Juni 2014 (Alloanamnesis) di Bangsal Melati KELUHAN UTAMA : Buang air besar cair
KELUHAN TAMBAHAN : Lemas, demam, minum sedikit 1. Riwayat penyakit sekarang
1 Hari SMRS Pasien tiba-tiba demam, muntah 3x, nafsu makan menurun, minum sedikit,
lemas, rewel, pertu kembung, BAK (+), kejang (-), batuk (-), pilek (-).
8 Jam SMRS Pasien diperiksakan ke bidan dengan keluhan demam dan muntah, mendapat
obat penurun panas dan obat anti muntah. Demam turun dan muntah sudah sembuh, tetapi pasien BAB cair ± 4x, warn kekuningan, konsistensi cair tidak berampas, tidak ada lendir darah, pasien lemas dan rewel.
4 jam SMRS pasien diperiksakan lagi ke bidan, mendapat obat diare tetapi diare belum
sembuh
HMRS pasien datang ke IGD RSUD karanganyar dengan keadaan umum lemas, rewel,
keluhan BAB cair ± 6x, sejak siag kira-kira jam 10.00 BAB terakhir jam 15.00 sekitar gelas belimbing, warna kekuningan, konsistensi cair, tidak berampas, tidak ada lendir darah. Keluhan pasien disertai dengan nafsu makan menurun, perut kembung (+), tidak disertai dengan kejang, penurunan kesadaran (-), mimisan(-), bintik-bintik merah (-), muntah (-), batuk (-), pilek (-), BAK (+).
2
2. Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat sakit serupa : disangkal • Riwayat batuk pilek : diakui • Riwayat batuk lama : disangkal • Riwayat kejang demam : disangkal • Riwayat kejang tanpa demam : disangkal • Riwayat asma : disangkal
• Riwayat alergi : disangkal
Kesan : Terdapat riwayat penyakit dahulu dengan riwayat penyakit sekarang 3. Riwayat Penyakit Pada Keluarga Yang Diturunkan:
Riwayat penyakit serupa : disangkal
Riwayat batuk pilek : diakui
Riwayat asma : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
Kesan : Terdapat riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan peyakit sekarang 4. Riwayat Penyakit Lingkungan
Riwayat penyakit serupa : diakui
Kesan : Terdapat riwayat penyakit lingkungan dengan penyakit sekarang. 5. Pohon keluarga
Keterangan: Laki-laki : Perempuan :
3
RIWAYAT PRIBADI
1. Riwayat kehamilan dan persalinan a. Riwayat kehamilan ibu pasien
Ibu G2P1A0 Hamil saat usia 32 tahun. Ibu memeriksakan kehamilannya rutin ke bidan, Ibu tidak pernah mual dan muntah berlebihan, tidak ada riwayat trauma maupun infeksi saat hamil, sesak saat hamil (-), Merokok saat hamil (-), kejang saat hamil (-). Ibu hanya minum obat penambah darah dan vitamin dari bidan. Tekanan darah ibu dinyatakan normal. Berat badan ibu dinyatakan normal dan mengalami kenaikan berat badan selama kehamilan. Perkembangan kehamilan dinyatakan normal.
b. Riwayat persalinan ibu pasien
Ibu melahirkan pasien dibantu oleh dokter kandungan, umur kehamilan 9 bulan, persalinan normal, presentasi kepala, bayi langsung menangis dengan berat lahir 3000 gram dan panjang 50cm, tidak ditemukan cacat bawaan saat lahir.
c. Riwayat paska lahir pasien
Bayi perempuan BB 3000 gr, setelah lahir langsung menangis, gerak aktif, warna kulit kemerahan, tidak ada demam atau kejang. ASI tidak keluar, bayi minum susu formula dari hari pertama lahir, umur 3 hari baru minum ASI
Kesan : Riwayat ANC baik, riwayat persalinan baik, riwayat PNC baik.
2. Riwayat makanan
0-6 bulan : ASI, susu formula, bubur susu
6-9 bulan : ASI, susu formula, bubur susu, buah buahan (pisang, jeruk) Kesan : Pasien tidak mendapat ASI eksklusif, kualitas makanan baik,
3. Perkembangan dan kepandaian :
Motorik Kasar Motorik Halus Bahasa Personal Sosial
Tengkurap (3 bulan) Memegang benda (4 bulan) Menoleh ke sumber suara (5 bulan) Tersenyum (2 bulan) Duduk sendiri (8 bulan) Makan sendiri (-) Berbicara baik (-) Bermain sendiri (9 bulan) Kesan : Motorik kasar, motorik halus, bahasa, personal sosial sesuai usia
4
4. Vaksinasi
Jenis I II III IV V VI
HEPATITIS B 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan - -
BCG 1 bulan - - - - -
DPT combo (DPT + Hepatitis B)
2 bulan 4 bulan 6 bulan - - -
POLIO 1 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan - -
CAMPAK 9 bulan - - - - -
Pentabio
DPT-HB-Hib
- -
Kesan : Imunisasi dasar lengkap.
5. Sosial, ekonomi, dan lingkungan: Sosial dan ekonomi
Ayah (35 tahun, karyawan) dan ibu (33 tahun, karyawati), penghasilan keluarga sekitar Rp.3.000.000-Rp.3.500.000,- /bulan (keluarga merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari)
Lingkungan
Pasien tinggal bersama kakek, nenek, ayah, ibu dan kakak. Rumah terdiri dari ruang tamu, dapur, kamar mandi dan 3 kamar tidur. WC menyatu dengan kamar mandi. Sumber air berasal dari air sumur. Air minum menggunakan sumber air yang direbus, Atap terbuat dari genteng, dinding dari semen, lantai rumah dari semen. Ventilasi udara dan penerangan cukup. Sampah dibuang di penampungan sampah dan dibakar tiap hari.
Kesan : keadaan sosial ekonomi & kondisi lingkungan rumah cukup. 6. Anamnesis sistem :
Cerebrospinal : kejang (-), delirium (-) Kardiovaskuler : sianosis (-), biru (-)
Respiratorius : batuk (-), pilek (-), nyeri tenggorokan (-), sesak (-) Gastrointestinal : muntah (-), BAB (+) cair ±6x
Urogenital : BAK (+), bengkak kemaluan (-)
Muskuloskeletal : kelainan bentuk (-) nyeri sendi (-), nyeri otot (-) Integumentum : bintik merah (-), ikterik (-)
5 Otonomik : demam (+)
6
PEMERIKSAAN
JASMANI
Nama : An. A Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 13 bulan Ruang : Melati
Kelas : III-18
PEMERIKSAAN OLEH : Nuansa Bunga A, S.Ked Tanggal 23 Juni 2014 Jam 13.00
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : cukup, compos mentis TANDA VITAL : Nadi : 120 x/menit RR : 32 x/menit Suhu : 36,5ºC Status Gizi : BB/TB : 6,6kg/69cm BMI : 13,8 Z scores :
BMI//U : gizi kurang TB//U : gizi kurang
Kesimpulan status gizi : kurang menurut WHO
Kulit : putih, pucat(-), sianosis(-), petekie(-), Kel.limfe : Tidak terdapat pembesaran limfonodi Otot : Kelemahan (-),atrofi(-),nyeri otot (-), Tulang : Tidak ada deformitas tulang
Sendi : Gerakan bebas
Kesan : Kulit, kel limfe, Otot, Tulang dan Sendi dalam batas normal
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kepala : ukuran normocephal, rambut warna hitam, keriting, jumlah cukup. Bentuk mesocephal. UUB cekung (-)
Mata : mata cowong (-/-), air mata (-/-), CA (-/-), SI (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokor, edema palpebra (-/-)
Hidung : sekret (-/-), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-) Mulut : mukosa bibir dan lidah basah (+), sianosis (-) Faring : hiperemis (-), tonsil membesar (-)
Gigi : caries (-), calculus (-) Kesan : dalam batas normal
7 Leher : pembesaran limfonodi (-)
Thorak : simetris,retraksi (-) subcosta,intercosta,dan suprasternal,ketinggalan gerak(-) Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak Palpasi : ictus cordis kuat angkat Perkusi :
batas kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra batas kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra batas kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra batas kiri bawah : SIC IV linea midclavicula sinistra
Auskultasi : BJ I-II intensitas reguler (+), bising jantung (-)
Kesan : Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfonodi di region sub mandibula dextra dan sinistra, thorak dan jantung dalam batas normal
Paru :
Kanan DEPAN kiri
Simetris(+),retraksi (-)
subcostae, intercostae dan
suprasternal
Inspeksi Simetris (+),retraksi (-)
subcosta, intercosta dan
suprasternal
Ketinggalan gerak (-),
fremitus (+)
Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus (+)
Sonor Perkusi Sonor
SD normal Auskultasi SD normal
Kanan BELAKANG kiri
Simetris (+), Inspeksi Simetris (+)
Ketinggalan gerak (-),
fremitus (+)
Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV, Rh (-), Whz (-) Auskultasi SDV, Rh (-), Whz (-)
Kesan : Paru dalam batas normal
Abdomen :
Inspeksi : distended (-), sikatrik (-), purpura (-) Auskultasi : peristaltik meningkat
8
Palpasi : turgor kulit menurun, nyeri tekan (-), Hepar : tidak teraba membesar
Lien : tidak teraba membesar Anogenital : tidak ada kelainan
Kesan : terdapat peristaltik meningkat dan turgor kulit abdomen menurun Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-), oedema (-)
tungkai lengan
kanan kiri kanan kiri Gerakan : bebas bebas bebas bebas
Tonus : normal normal normal normal
Trofi : entrofi eutrofi eutrofi eutrofi Klonus Tungkai : (-) (-) (-) (-)
Reflek fisiologis : Reflek patella (+) normal, achiles (+), normal, tricep (+) normal Refleks patologis : Babinski (-), chaddock (-), Oppenheim (-), gordon (-)
Meningeal Sign : Kaku kuduk (-), Brudzinski I (-), Brudzinski II (-), kernig (-) Sensibilitas : Dalam batas normal
Kesan : status neurologi dalam batas normal
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DARAH RUTIN ( 18 Juni 2014)
No Parameter Jumlah Satuan Nilai Rujukan
1. Leukosit 12.800 uL 5000-1000 /uL 2. Eritrosit 5,09 uL 4,0-5,0 / uL 3. Hemoglobin 13,8 gr/dl 12,00-16,00 g/dl 4. Hematokrit 40,8 % 37-47% 5. MCV 80,2 femtoliter 82-92 fl 6. MCH 21 Pikograms 27-31 pg 7. MCHC 33,8 g/dl 32-37 g/dl 8. Trombosit 411 uL 150.000-300.000/uL 9. Limfosit 25,2 % 25-40% 10. Monosit 5,8 % 3-9%
Kesan : leukosit, trombosit, eritrosit meningkat MCV turun
9
RINGKASAN ANAMNESIS
1 Hari SMRS Pasien tiba-tiba demam, muntah 3x, nafsu makan menurun, minum sedikit,
lemas, rewel, perut kembung (+), BAK (+), kejang (-), batuk (-), pilek (-).
8 jam sebelum masuk rumah sakit pasien diperiksakan ke bidan dengan keluhan demam dan muntah, mendapat obat penurun panas dan obat anti muntah. Demam turun dan muntah sudah sembuh, tetapi pasien BAB cair ± 4x, warna kekuningan, konsistensi cair tidak berampas, tidak ada lendir darah, pasien lemas dan rewel.
4 jam SMRS pasien diperiksakan lagi ke bidan, mendapat obat diare tetapi diare belum sembuh
Hari Masuk Rumah Sakit, pasien datang ke IGD RSUD karanganyar dengan keadaan umum lemas, rewel, keluhan BAB cair ± 6x sejak siang hari kira-kira jam 10.00 BAB terakhir jam 15.00 sekitar 1/4 gelas belimbing, warna kekuningan, konsistensi cair, tidak berampas, tidak ada lendir darah. Keluhan pasien disertai dengan nafsu makan menurun, perut kembung (+), tidak disertai dengan kejang, penurunan kesadaran (-), mimisan(-), bintik-bintik merah (-), muntah (-), batuk (-), pilek (-),BAK (+)
Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit sekarang, Terdapat riwayat penyakit pada keluarga dan lingkungan yang ditularkan pada pasien. Pasien mendapatkan susu formula dan bubur susu
Riwayat ANC baik, Persalinan spontan, Riwayat PNC baik. Perkembangan dan kepandaian sesuai usia
Pasien melakukan imunisasi dasar lengkp sesuai dengan jadwal. Keadaan sosial ekonomi & kondisi lingkungan rumah cukup
RINGKASAN PEMERIKSAAN FISIK
KU: CM, rewel
Vital sign dalam batas normal Status gizi baik menurut WHO.
Kepala: mata cowong (+/+), air mata (+), CA -/-, SI -/-
Pada pemeriksaan leher dan pemeriksaan thorax dalam batas normal
Abdomen: terdapat peristaltik meningkat, dan turgor kulit yang sedikit menurun Extremitas superior et inferior, dan Status neurologis dalam batas normal.
10
LABORATORIUM
Darah Rutin :
leukosit, trombosit, eritrosit meningkat MCV turun
DAFTAR MASALAH AKTIF / INAKTIF
AKTIF T Demam (+) Diare > 6X, cair (+) Muntah (+) 3x, BAK (+) Batuk (-) Pilek (-)
Pasien minum hanya sedikit Rewel (+)
Terdapat tanda-tanda dehidrasi : mata cowong, turgor kulit perut menurun,
Hasil Lab DR : leukosit, trombosit, eritrosit meningkat, MCV turun
INAKTIF -
DIAGNOSA KERJA
GEA Dehidrasi Ringan Sedang Status Gizi Baik
RENCANA PENGELOLAAN Rencana Tindakan
Obsevasi KU dan VS Bed rest
Rehidrasi cairan
Mencukupi intake cairan per oral
Rencana Terapi
Terapi Suportif dan Simptomatis Rencana tindakan Tanpa komplikasi
11
Obsevasi KU dan VS Bed rest
Cukup intake cairan peroral.
Rehidrasi : inf KaeN3A 495 cc selama 3 jam (1 flab) Maintenance inf RL 30 tpm mikro
Inj. Amoxicilin 200mg/8jam Zinc 2 x 20 mg (1 tablet) per hari L-Bio 1 x 1
Rencana Edukasi
Jika anak mencret (terjadi perubahan dalam konsistensi dan frekuensi berak) segera bawa ke layanan kesehatan.
Mengingatkan ibu untuk kontrol bersama anak sesuai tanggal yang ditentukan. Obat tablet zink harus dihabiskan.
Berikan susu formula dengan maksimal. Berikan oralit 100cc setiap anak mencret.
Mengenali tanda dehidrasi berat seperti mata cowong, bibir kering, rewel, tidak mau minum, nafas terengah-engah, turgor kulit lambat, kencing sedikit/ tidak kencing. Segera dibawa kedokter bila anak mengalami gejala-gejala tersebut.
Menasihati ibu untuk menjaga kebersihan baik lingkungan maupun makanan dan bahan masakan.
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungsionam : ad bonam
12
Tgl
S
O
A
P
18 Jun 2014 19 Jun 2014 20 Jun 2014Badan panas (+), diare (+) cair > 6x, muntah (-), BAK (+), minum sedikit, rewel (+), batuk (-), pilek (-).
BAB cair (+) 4x, muntah (+) 1x, Panas (-), batuk (-), pilek (-), minum (+), makan (+), BAK (+)
BAB cair (+) 3x cair, panas (-), muntah (+) 1x, pilek (-), batuk (-), minum (+), makan (+), BAK (+)
KU: lemas, CM
Kepala: mata cekung (+/+), CA (-/-), SI (-/-), air mata (-/-) Leher: PKGB (-)
Thoraks: BJ I&II murni reguler, SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-) Abdomen: turgor menurun, distensi (-), kembung (+) Ekstremitas : akral hangat
KU: lemas, CM
Kepala: mata cowong (-/-), air mata (+/+), CA(-/-), SI (-/-) Leher: PKGB (-)
Thoraks: BJ I&II murni reguler, SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-) Abdomen: kembung (-), distensi (-)
Ekstremitas : akral hangat
KU: lemas, CM
Kepala: mata cowong (-/-), air mata (+/+), CA (-/-), SI (-/-) Leher: PKGB (-)
Thoraks: BJ I&II murni reguler, SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-) Abdomen: kembung (+),
GEA Dehidrasi Ringan Sedang Status Gizi Baik
GEA
GEA
Pemberian cairan rehidrasi : inf KaeN3A cc selama 3 jam (1/2 flab)
Maintenance inf RL 30 tpm mikro Inj. Amoxicilin 200 mg/8 jam Orezinc 2 x 1 tab
L-Bio 1 x 1
Maintenance inf RL 30 tpm mikro Inj. Amoxycilin 200 mg/8 jam Orezinc 2 x 1 tab
L-Bio 1 x 1
Maintenance inf RL30 tpm mikro Inj. Amoxicilin 200 mg/8 jam Orezinc 2 x 1 tab
13 21 Jun 2014 22 Jun 2014 23 Jun 2014
BAB cair (+) 6x, panas (-), batuk (-), pilek (-), muntah (+) 1x, minum (+), makan (+), BAK (+)
BAB lembek (+) 4x, panas (-), batuk (-), pilek (-), muntah (-), minum (+), makan (+), BAK (+)
BAB lembek (+) 1x, panas (-), batuk (-), pilek (-) muntah (-), minum (+), makan (+), BAK(+)
distensi (-)
Ekstremitas : akral hangat KU: lemas, CM
Kepala: mata cowong (-/-), UUB cekung (-), air mata (+/+), CA(-/-), SI (-/-)
Leher: PKGB (-)
Thoraks: BJ I&II murni reguler, SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-) Abdomen: kembung (-), distensi (-)
Ekstremitas : akral hangat
KU: cukup, CM
Kepala: mata cowong (-/-), UUB cekung (-), air mata (+/+) Leher: PKGB (-)
Thoraks: BJ I&II murni reguler, SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-) Abdomen: kembung (-), distensi (-)
Ekstremitas : akral hangat
KU: cukup, CM
Kepala: mata cowong (-/-), UUB cekung (-), air mata (+/+), CA (-/-), SI (-/-).
Leher: PKGB (-)
Thoraks: BJ I&II murni reguler,
GEA
GEA
GEA
Maintenance inf RL 30tpm mikro Inj. Amoxicilin 200 mg/ 8 jam Orezinc 2 x 1 tab
L-Bio 1 x 1
Nukral syr 3x ½ cth
Maintenance inf RL 30 tpm mikro Inj. Amoxicillin 200 mg/ 12 jam Orezinc 2 x 1 tab
L-Bio 1 x 1
Nukral syr 3x ½ cth
Maintenance inf RL 30tpm mikro Orezinc 2 x 1 tab
L-Bio 1 x 1
14
24 Jun 2014
BAB (-), panas (-), muntah (-), batuk (-), pilek (-), minum (+), makan (+), BAK (+)
SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-) Abdomen: kembung (-), distensi (-)
Ekstremitas : akral hangat KU: cukup, CM
Kepala: mata cowong (-/-), UUB cekung (-), air mata (+/+), CA (-/-), SI (-/-).
Leher: PKGB (-)
Thoraks: BJ I&II murni reguler, SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-) Abdomen: kembung (-), distensi (-)
Ekstremitas : akral hangat
GEA Orezinc 2 x 1 tab
L-Bio 1 x 1
Nukral syr 3x ½ cth BLPL
15
DISKUSI
Diagnosis pada pasien ini yaitu Gastroenteritis Akut (GEA) Dehidrasi Ringan Sedang berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Seorang perempuan usia 9 bulan datang diantar keluarganya dengan keluhan BAB cair ±6x, demam, lemas dan minum sedikit.
GEA atau yang lebih dikenal dengan diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3x perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari 1 minggu..
Dari hasil anamnesa didapatkan pasien berak cair ± 6x dalam sehari, rewel, muntah, demam dan minum sedikit, nafsu makan juga menurun. Dari pemeriksaan fisik didapatkan : KU tampak rewel, compos mentis, gizi kesan baik; VS : N = 120x/menit, reguler, isi cukup; RR = 32x/1’; S = 36,5 °C. Kepala: Mata: cekung, air mata (+/+); Mulut : Mukosa basah (+). Thorax, cor dan pulmo dalam batas normal; Abdomen : datar, lemas, peristaltik meningkat, turgor kembali lambat, hepar tidak teraba, lien tidak teraba.
Muntah dapat disebabkan oleh dehidrasi, iritasi usus atau gastritis karena infeksi, ileus yang menyebabkan fungsi usus atau mual yang berhubungan dengan infeksi sistemik. Demam adalah salah satu reaksi tubuh jika terjadi infeksi.
Pada pasien ditemukan adanya tanda dehidrasi. Bising usus meningkat menandakan bahwa peristaltik usus meningkat sehingga terjadi diare pada pasien.
Patogenesis E. hystolitica diyakini tergantung pada 2 mekanisme, yaitu kontak sel dan pemajanan toksin. Amoeba dapat mengeluarkan protein pembentuk pori yang membentuk saluran pada membrane sel sasaran hospes. Bila trofozoid E. histolytica menginvasi usus, akan menyebabkan tukak dengan sedikit respon radang lokal. Organisme memperbanyak diri dan menyebar di bawah usus untuk menimbulkan ulkus yang khas. Lesi ini biasanya ditemukan pada coecum, colon transversum dan kolon sigmoid.5
Pada pemeriksaan laboratorium darah didapatkan: Hemoglobin: 13,8 g/dl; Hematokrit: 40,8%; Leukosit: 12,8 µL; Trombosit: 411.000 µL. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin, pasien leukosit meningkat yang menandakan adanya infeksi pada pasien. Leukosit yang meningkat adalah sebagai respon terhadap bakteri yang menyerang mukosa kolon.
16
Departemen kesehatan mulai melakukan sosialisasi Panduan Tata Laksana Pengobatan Diare pada balita yang didukung oleh IDAI, dengan merujuk pada panduan WHO. Lima Pilar penatalaksanaan diare yang diderita anak balita yaitu :
1. Rehidrasi dengan menggunakan oralit baru 2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut 3. ASI dan makanan tetap diteruskan
4. Antibiotik selektif
5. Nasihat kepada orang tua
Pelaksanaan rehidrasi pada diare dehidrasi ringan sampai sedang harus dirawat di sarana kesehatan dan segera diberikan terapi rehidrasi oral dengan oralit. Jumlah oralit yang diberikan 75cc/kg BB dalam 3 jam. Dilanjutkan dengan dosis 10 cc/kg BB tiap diare atau muntah, ATAU usia < 1 th: 50 – 100 cc oralit tiap diare/muntah; usia 1 -5 th: 100 – 200cc oralit tiap diare/muntah ; usia > 5 tahun : 200 – 300 cc oralit tiap diare/muntah. Apabila penderita menujukkan gejala dehidrasi berat maka pasang infus.
Pada penderita ini diberikan amoxicilin, zink, L-Bio dan nukral . Tambahan obat ini dimaksudkan sebagai perawatan suportif dan simptomatis bagi pasien ini.
Pada dasarnya antibiotik tidak diberikan pada kasus diare akut kecuali pada diare berdarah dan kolera. Pemberian antibiotik dapat memperpanjang lamanya diare karena akan menggangu keseimbangan flora usus dan Clostridium dificile yang akan tumbuh dan menyebabkan diare sulit disembuhkan.2,7 Antibiotika pada umumnya tidak diperlukan pada semua diare akut oleh karena sebagian besar diare infeksi adalah rotavirus yang sifatnya self limited dan tidak dapat dibunuh dengan antibiotika.
Tiap tablet mengandung zink 20 mg, untuk indikasi penatalaksanaan diare dan rekomendasi WHO untuk terapi diare sehingga dapat memperpendek durasi diare akut, mencegah berubahnya diare akut ke diare kronik, mengurangi keparahan diare, epitalisasi usus yang rusak2. Dosis zink untuk anak di atas 6 bulan adalah 20 mg (1 tablet) per hari, diberikan selama 10-14 berturut-turut terbukti mengurangi lama dan beratnya diare, mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan7. Zink berperan menjaga keutuhan epitel usus dan juga berperan dalam aktivasi limfosit T2.
Pencegahan diare dapat dilakukan dengan pemberian probiotik dalam waktu yang panjang terutama untuk bayi yang tidak minum ASI. Kemungkinan mekanisme efek probiotik dalam pencegahan diare melalui : perubahan lingkungan mikro lumen usus(pH, oksigen), produksi bahan antimikroba terhadap beberapa patogen khusus, kompetisi nutrien, mencegah adhesi kuman patogen
17
pada enterosit, modifikasi toksin atau reseptor toksin efek trofik terhadap mukosa usus melalui penyediaan nutrien dan immunomodulasi.
Sukralfat adalah garam aluminium dari sucrose octasulfate. Penggunaan sucralfate terutama adalah sebagai agen mukoprotektif, sehingga banyak untuk penanganan ulkus baik gaster maupun duodeni. Sukralfat tergolong dalam agenpelindung mukosa saluran cerna. Sukralfat akan membentuk lapisan kental yang akan berikatan dengan ulkus selama 6 jam. Sebanyak 3% sukralfat akan mengalami absorbsi dan sisanya akan dibuang melalui tinja.
Prognosis pada pasien ini adalah baik, karena penegakkan diagnosis sudah tepat, penatalaksanaan penyakit menggunakan obat yang efektif dan pada pasien ini tidak ditemukan adanya komplikasi.
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Soebagyo, B. 2012. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1, Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta
2. Richard E. 2005. Diarrhea. Departement of Pediatrics. Shands Hospital. University of Florida. Florida
3. Departemen Kesehatan RI. 2005. Muntah dan Diare Akut. www.pediatrik.com
4. Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo Surabaya. 2008. Pedoman Diagnosis dan Terapi. Bagian
Ilmu Kesehatan Anak. Surabaya