• Tidak ada hasil yang ditemukan

Noviana R ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Noviana R ( )"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

“PENGARUH PROGRAM ACARA “BROWNIS” TRANSTV TERHADAP PERILAKU REMAJA SMK YPM 3 TAMAN SIDOARJO”

SKRIPSI

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikkasi Surabaya “Almamater Wartawan Surabaya” untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam

Menyelesaikan Program Sarjana Ilmu Komunikasi

Di susun oleh :

Noviana R ( 15010008 )

Kekhususan : Broadcasting

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi –

Almamater Wartawan Surabaya

(2)

Kata Pengantar

Puja dan puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, karena atas Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya sehinga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Terimakasih atas pengetahuan serta petunjuk-petunjuk hingga selesainya skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan contoh untuk membaca serta berbudi pekerti luhur dengan tetap rendah hati dan bersyukur atas segala kuasa-Nya. Kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, aamiin.

Skripsi ini ditunjukan untuk memenuhi salah satu persyaratan ujian guna memperoleh gelar sarjana komunikasi (S.I.Kom) pada jurusan Broadcasting Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya. Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, dan banyak kekurangan. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan peneliti. Sehingga peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi pembuatan skripsi.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan moril maupun materil dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan skripsi ini hingga selesai. Oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat peneliti mengahanturkan terimakasih yang tulus dan sebesar-besarnya kepada :

(3)

1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skipsi ini dengan lancar.

2. Ketua Stikosa-AWS Surabaya, Bapak Dr. Ismojo Herdono, M. Med. Kom, terimakasih atas segala motivasi, semangat dan ilmu yang selalu bapak berikan.

3. Bapak Drs. Mas’ud Sukemi, M. Si selaku Dosen Pembimbing, terimakasih atas didikan, support dan kesabaran yang begitu besar dalam membimbing saya melalui segala proses pembuatan skripsi saya dari awal hingga akhir. 4. Kepada kedua orang tuaku, Ibuku, Sudjiana dan Ayahku, Wika Rahardja

yang kucintai dan kusayangi. Terimaksih atas seluruh doa yang dipanjatkan, dukungan penuh aktifitas dan seluruh keputusan yang penulis lakukan serta nasihat, kasih sayang, semangat dan perjuangannya untuk segala hal yang tidak bisa diungkapkan.

5. Adikku tersayang Frida Noor Fauziah, terimakasih selalu menghibur dan mengajakku refreshing disaat aku membutuhkan semangat untuk mengerjakan skripsi.

6. Keluarga besar Senawi, terimakasih bu Jik, mas Panji, mbak Olvi, tante Watik, Salsa, Yanti, om Iwan, pakde Duwan, mas Yanto, mbak Atik atas do’anya.

7. Keluarga besar di sidoarjo buk Icha, dek Vita, tante Iin, om Piping, tante Yuni, om Erry dan saudara-saudaraku tersayang terimakasih atas do’a dan dukungannya.

8. Kepada Kepala Sekolah SMK YPM 3 TAMAN yang telah memberikan saya izin untuk mengadakan penelitian.

(4)

9. Responden siswa-siswi SMK YPM 3 Taman yang telah bersedia meluangkann waktunya untuk peneliti.

10. Terimakaish untuk temen-temen kosan yang support dan memberikan dukungan Ade resty Ramdhani, May Rina Setyowati, dan Clara Asdridmida A.O.

11. Sahabat ku dari kecil Intan (gundulku) dan Rizma (eonniku), terimakasih yang selalu setia menemani peneliti dan selalu memberikan do’a serta dukungan dari awal hingga akhir.

12. Terimakasih untuk Nur Laillita yang selalu berbagi pendapat dan saling memberikan saran serta dukungan untuk cepat menyelesaikan skripsi ini. 13. Terimakasih untuk kelompok Girls Generation mbak Elma Gloria Pasaribu,

mbak Ninik Maghfiroh, mbak Mehdia Fitria Nailovar, dan mbak Fiolita Happy Permata Surya yang selalu memberikan support kepada peneliti. 14. Terimakasih untuk sahabat-sahabat ku dari SMK Maria Al-gifty, Nanda

Lutfiyah dan Novita sari yang juga memberikan support telah membantuku, yang selalu ada disaat aku lagi suntuk dan supportyang luar biasa.

15. Segenap dosen, staff dan karyawan STIKOSA-AWS yang telah banyak memberikan pengetahuan dan ketrampilan selama perkuliahan.

16. Rekan-rekan mahasiswa serta semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Akhir kata peneliti mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang telah membantu dan peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan dalam dunia pendidikan di bidang broadcasting.

(5)

Surabaya, 13 Mei 2019

Peneliti

Noviana Ratnaningsih

(6)

ABSTRAK

Peneliti ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh program acara “Brownies” di TransTV terhadap perilaku remaja SMK YPM 3 TAMAN Sidoarjo. Perilaku ini dilihat dari aspek kognitif, afektif dan konatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori S-O-R (stimulus-organism-response), terpaan program acara dan teori perlaku. Penelitian ini merupakan lapangan dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian kuantitatif, sehingga pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertnayaan berstruktur (angket).

Teknik sampling yang digunakan adalah teknik probability sampling. Dalam probability sampling penelitian memilih teknik sistem random sampling dengan responden berjumlah 93 orang. Dari hasil uji hipotsis menunjukkan bahwa pengaruh program acara “Brownies” di TransTV dengan dimensi frekuensi, durasi dan atensi berperngaruh signifikan terhadap perilaku remaja SMK YPM 3 Taman Sidoarjo.

Hal ini dibuktikan dengan hasil thitung sebesar 5,192 lebih besar dari ttabel sebesar 1,662 sehingga hipotesis diterima yang artinya ada pengaruh program acara “Brownies” di TransTV terhadap perilaku remaja SMK YPM 3 Taman Sidoarjo. Kata Kunci : Pengaruh, Program acara, Sikap remaja SMK YPM 3 Taman Sidoarjo

(7)

ABSTRACT

This study was conducted to determine the extent of the influence of the brownies program being TransTV to the adolescent behavior of SMK YPM 3 Taman Sidoarjo. The behavior is seen from cognitive, affective and conative aspects. The theory used in this study is stimulus-organism-response (S-O-R) theory, exposure to program events and behavior theory. This research is a field and approach used in quantitative research. So data collection is done using a structured questionnaire (questionnaire).

The technique used is probability sampling technique. In probability sampling researchers chose a random sampling system technique with repondents totaling 93 people. The results of the hypothesis indicate that the influence of the brownies program was transformed with the domensions of frequency, duration and attention significantly influencing the behavior of adolescents at SMK YPM 3 Taman Sidoarjo.

This is evidenced by the results of

t

hitung of 5,192 greater than

t

tabelof

1,662 so that the hypothesis is accepted which means that there is the influence of the program brownies TransTV on the behavior of adolescents of at SMK YPM 3 Taman Sidoarjo.

Keywords : influence, program, behavior of SMK YPM 3 Taman Sidoarjo

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perkembangan teknologi yang terjadi di Indonesia saat ini, banyak sekali orang – orang yang melakukan persaingan dalam program acara. Dalam hal ini kreadibilitas televisi sebagai media yang tepat dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat menjadi alternatif utama untuk program acara tersebut. Mereka melakukan berbagai macam cara agar program acara yang mereka buat menarik perhatian khalayak. Tindakan komunikasi dapat dilakukan dalam berbagai cara, baik secara verbal (dalam bentuk kata-kata, baik lisan dan tulisan) ataupun nonverbal (tidak dalam bentuk kata-kata misalnya gerakan tubuh, sikap, atau tingkah laku). (Fajar, 2009 : 12).

Kemajuan teknologi komunikasi massa juga di tampakkan dengan semakin menariknya tayangan yang di sajikan untuk masyarakat. Bukan hanya itu saja, program acara pun juga sangat bervariasi dari siaran komedi sampai hingga siara pariwisata. Siaran pendidikan sampai siaran hiburan dan siaran yang mengandung kekerasan. Semuanya dirangkum oleh televisi kita saat ini yang sudah memberikan tayangan yang membuat perilaku remaja berubah drastis.

Sejak televisi diciptakan hingga saat ini mempengaruhi kuat dalam kehidupan manusia. Begitu pula dengan teknologi informasi dan komunikasi, berkembang dengan pesatnya mendorong bangsa-bangsa di dunia memasuki era globalisasi. hal ini dikarenakan acara telvisi mempengaruhi perilaku, pandangan, persepsi dan rasa penasaran pada penonton. Media televisi dapat membius penonton

1

(9)

yang tidak di ragukan lagi. Pada hakikatnya, media televisi sebagai media komunikasi yang terdapat fungsi yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi pada kenyataan fungsi menghiburlah yang lebih dominan pada televisi. Karena pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi untuk memperoleh hiburan dan memperoleh informasi.

Televisi merupakan media komunikasi yang menyediakan berbagai informasi yang update dan menyebarakan kepada khalayak umum. Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (high tech) yang menyampaikan pesan dalam bentuk audiovisual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir, dan tindak individu. (Baksin, 2006 : 16).

Televisi merupakan salah satu bentuk media massa yang efektif dibandingkan dengan media massa yang lainnya. Khalayak dapat secara langsung atau mengetahui perkembanagan peristiwa yang sedang terjadi. Saat ini, bukan bentuk komunikasi massa lainnya yang dapat menandingi televisi dalam hal jumlah penonton maupun isinya. Media televisi mampu membuat dunia menjadi kecil yang dikemas dalam sebuah kotak. Melalui benda yang berukuran kecil mampu memberikan informasi kepada khalayak dari belahan dunia yang disiarkan secara bersamaan, sehingga dapat dinikmati secara bersamaan juga oleh khalayak sehingga informasi yang disampaikan bersifat aktualitas.

Siaran televisi merupakan gabungan dari segi verbal, visual, teknologi, dan dimensi dramatikal. Verbal yang disusun dengan secara singkat, padat dan efektif. Sedangkan visual banyak menekankan pada bahasa, gambar, jelas dan memikat. Teknologi informasi, berkaitan dengan daya jangkauan siaran, kualitas suara,

(10)

kualitas gambar yang dihasilkan serta diterima oleh pesawat televisi penerimaan di setiap rumah-rumah. Dramatikal berarti bersinggungan dengan aspek serta nilai dramatikal yang dihasilkan oleh rangkain gambar secara simultan. (Sumadiria, 2005 : 5).

Persaingan antara stasiun televisi satu dengan yang lainnya di indonesia semakin ketat. Stasiun televisi berlomba-lomba membuat program unggulan yang dapat menarik perhatian masyarakat. Tujuannya agar para pemasang iklan dapat mengiklankan produk mereka pada stasiun televisi tersebut. Jika tidak memiliki banyak peminat / penonton stasiun televisi tidak mendapatkan iklan. Di karenakan tidak ada pemasukan untuk perusahaan tersebut. Bahkan mengalami penurunan jumlah pemasang iklan.

Stasiun televisi swasta nasional dan lokal beragam di indonesia, bukan berarti semua itu tidak memiliki sisi negatifnya. Hampir di setiap rumah-rumah, baik di indonesia maupun di negara lain telah memiliki televisi. Semua program siaran yang disajikan ke khalayak telah diatur dalam UU penyiaran No. 32 Tahun 2002, sehingga program-program di setiap stasiun televisi di indonesia di awasi oleh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia). Pemilik stasiun televisi harus selalu menyajikan tayangan yang bermanfaat dan sesuai dalam peraturan perundang– undangan penyiaran No. 32 Tahun 2002.

Dengan adanya UU tersebut memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada stasiun televisi untuik menciptakan ruang publik yang berisi program-program yang berbobot seperti informasi dan ilmu pengetahuan umum. Setiap khalayak membutuhkan informasi setiap harinya, baik di rumah maupun di

(11)

perjalanan. Dalam kondisi apapun sebuah informasi dpat dinikmati, saat ini informasi seakan menjadi kebutuhan pokok khalayak.

Talkshow merupakan suatu sajian perbincangan yang cukup menarik biasanya mengangkat isu-isu yang hangat dalam masyarakat. Tema yang diangkat juga bermacam-macam, mulai dari masalah sosial, budaya, politik, ekonomi, pendidikan, olahraga, dsb. (Hanum, 2005 : 233). Talkshow dikatakan perpaduan antara seni panggung dan teknik wawancara jurnalistik. Wawancara dilakukan di tengah atau di sela-sela pertunjukan apa itu musik, lawak, peragakan busana, dan sebagainya. Pemandu acara memiliki peran ganda yakni sebagai pembawa acara sekaligus pewawancara. ( Wahyudi, 1996 : 90 ).

Penonton setiap hari disuguhi oleh berbagai program, mulai dari program berita, musik, talk show, reality show, infotaiment, variety show, spot, kuis, dan lain-lain. Bagian programing juga menyediakan program acara yang untuk siap ditayangkan kepada pemirsa / penonton. Acara itu juga dapat diproduksi oleh pihak PH (Production House) atau membeli program yang sudah dibeli oleh pihak lain.

Pembuat program juga harus kreatif dan juga memiliki kepekaan akan tren di masyarakat. Orang kreatif juga harus memiliki kemampuan, berani, tampil beda dan tidak terikat dengan tekanan sosial. Dan juga harus mempunyai persiapan yang matang dalam proses produksi. Diantaranya adalah pemilihan tema yang tepat karena banyaknya rumor yang sedang hangat. Tetapi yang paling utama dalam banyaknya rumor yang benar dapat menghasilkan program acara yang dapat diterima oleh pemirsa yang berkualitas, mendidik, dan sesuai dengan perilaku pemirsa / penonton.

(12)

Talkshow biasanya menghadirkan bintang tamu berkelompok maupun sendiri yang mendiskusikan berbagai topik dengan suasana santai tapi serius. Salah satu program talkshow yang banyak diminati oleh penonton adalah program talk show “Brownis” di TransTV.

Sekarang ini acara-acara televisi di Indonesia, sedang bersaing dalam menyajikan siaran-siaran yang berkualitas agar dapat diterima dan diminati oleh pemirsa / penonton. Untuk itu para insan pertelevisian saling berlomba untuk melahirkan inovasi-inovasi terbaru dalam setiap programnya.

Program acara talkshow brownis adalah sebuah acara ( talkshow) mulai hari Senin-Jum’at yang di bawakan oleh Ruben Onsu, Ivan Gunawan, Ayu Ting-Ting dan Wendi Cagur, di TransTV. Sedangkan Brownies pada hari Sabtu dan minggu dibawakan oleh Anwar, Kenta dan Ruben.Acara talkshow ini bertemakan talkshow unik. Ruben Onsu, Ivan Gunawan, Ayu Ting-Ting dan Wendy Cagur memberikan suguhan yang berbeda dengan bintang tamu yan ternama, Ruben Onsu, Ivan Gunawan, Ayu Ting-Ting dan Wendy Cagur mengulik dan membagikan informasi kepada pemirsa studio maupun di rumah. Pada Sabtu dan Minggu bertemakan jalan-jalan ke tempat-tempat wisata.

Acara ini mulai tayang Agustus 2017.Berdurasi selama satu jam dan tayang setiap hari Senin-Jum’atpada siang hari yaitu pada jam 13.00-14.00 WIB. Dan hari Sabtu dan Minggu tayang pada pukul 13.00-14.00. Pada hariSenin hingga Jum’at brownies syuting di Sudio dan setiap hari Sabtu hingga Minggu melakukan syuting di luar Studio.Acara Brownis juga mengundang para bintang tamu dari kalangan

(13)

artis maupun public figur untuk berbagi cerita menarik dalam pengalaman hidupnya.

Terpaan tayangan brownis terhadap perilaku remaja dapat dilihat bahwa remaja yang sebelumnya menggunakan bahasa yang santun. Santun dalam suatu masyarakat khususnya di sekolahan menjadi terkesan tidak baik dalam berperilaku kepada orang lain setelah diterpa tayangan tersebut. Mengikuti berbagai tingkah laku yang dianggap tidak mendidik seperti, “cowok berubah menjadi cewek dan cewek berubah menjadi cowok” dijadikan mereka sebagai tingkah laku yang trend. Kepada orang lain dalam kehidupan sehari-hari baik itu di lingkungan keluarga, sekolah bahkan di masyarakat. Ketika mereka merasa di kritik oleh orang lain, mereka tidak segan-segan untuk mempraktekannya dengan nada dan mimik wajah yang sangat konyol.

Selain itu mereka tidak segan-segan mengomentari hal-hal yang sekiranya dapat dibuat bahan ejekan. Tanpa rasa sungkan dan bersalah mereka mengkritisi sesuai dengan keinginan mereka. Sehingga hal ini akan mengakibatkan penilaian publik terhadap merekamenjadi negatif. Mereka dianggap kurang atau bahkan tidak sopandan terkesan urakan. Tentunya hal ini sangat tidak kita inginkan bukan?ada lagi di beberapa segmen di acara tersebut yg memberi kesan seolah-olah para bintang tamu yang mereka undang hanya sebagai pemanis acara doang.

Hal ini sama juga mereka tidak atau kurang menghargai bintang tamu tersebut. Kesannya pada saat obrolan antara host sudah nyambungsaat itu mereka tidak terlalu menghiraukan bintang tamu tersebut. Perilaku ini akan diserap oleh

(14)

kalangan remaja bahwa saat segala sesuatu itu telah bisa berjalan seperti yang diharapkan mereka cuek terhadap orang lain.

Kenapa peneliti memilih SMK YPM 3 taman sidoarjo? Karena peneliti ingin mengetahui seberapa jauh penetrasi tayangan tersebut terhadap perilaku remaja sehari-hari. Dan peneliti disini juga ingin mengetahui seberapa lama pengaruh tayangan tersebut terhadap perilaku yang berubah. Apakah tayangan tersebut berefek negatif atau positif dalam perilaku remaja terhadap sekitarnya ataukah positif dalam tayangan tersebut bisa menginspirasi remaja yang menonton untuk berbuat kebaikan kepada sesama terhadap lingkunganya.

1.2 Rumusan masalah

- Bagaimanapengaruh tayangan menonton program acara “Brownis” TransTV terhadap perilaku remaja SMK YPM 3 TAMAN SIDOARJO ?

1.3 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tayangan Brownis di TransTV pada perilaku remaja SMK YPM 3 TAMAN SIDOARJO.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi TransTV dalam menayangkan sebuah program informasi yang lebih baik lagi dan menjadikan bahan pertimbangan apakah program Brownis ini adalah memenuhi informasi yang dibutuhkan atau tidak.

(15)

1.4.2 Manfaat Praktis

Berdasarkan penelitian ini yang akan dibuat oleh penulis, diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi terhadap dunia praktisi broadcasting maupun insan pertelevisian indonesia khususnya pada stasiun TransTV. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para praktisi media massa khususnya bagi praktisi program talkshow “Brownis” di TransTV. Dan agar dapat mengetahui bagaimana pengaruh remaja mengenai tayangan program “Brownis” di TransTV.

1.5 Landasan Teori 1. Komunikasi Massa

Proses komunikasi untuk memperoleh informasi dapat diperoleh melalui berbagai cara, baik secara personal, kelompok maupun melalui media massa. Peranan media dalam proses komunikasi disebabkan oleh efisiennya dalam mencapai komunikan yang jumlahnya sangat banyak.

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa ( media cetak dan media elektronik). Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat – alat mekanik yang mampu melipat gandakan pesan – pesan komunikasi. (Wiryanto,2004 : 1 ).

Menurut Gebner ( Rakhmat, 2007 : 188 ) komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Menurut definisi Gebner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu

(16)

produk berupa pesan – pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, di distribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dua mingguan atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga, membutuhkan suatu teknologi tertentu sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.

Menurut Harold Lassweel bahwa komunikasi tercermin dengan menjawab pertayaan : “who says what in which channel to whom with what effect?”. Dalam hal ini menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur yaitu komunikator, pesan, komunikan, saluran/media dan umpan balik.

Berdasarkan pemaparan di atas, bahwa who dalam penelitian ini yaitu media massa. Selanjutnya elemen says what yaitu pengaruh program acara Brownies. Kemudian elemen in which channel atau saluran media dalam hal ini adalah televisi. Berikutnya elemen to whom yaitu siswa siswi SMK YPM 3 Taman. Sedangkan elemen with what effect atau umpan balik terhadap perilaku siswa siswi SMK YPM 3 Taman.

2. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa

Televisi sebuah media telekomunikasi terkenal yang punya fungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak dilengkapi suara, baik itu yang berwarna atau juga monokrom ( hitam – putih).

Televisi merupakan media komunikasi massa yang memiliki perpaduan antara audio dan visual, yang mana masyarakat dapat melihat mendengar

(17)

melalui audip dan melihat melalui visual. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun.

Televisi memiliki kemampuan untuk melakukan siara on the spot tentang suatu peristiwa tertentu, misalnya memungkinkan pemirsa dapat menyaksikan peristiwanya secara langsung pada saat kkejadian berlangsung. Hal ini tentu saja tidak bisa dilakukan media lain seperti surat kabar, majalah atau media cetak lainnya (Surbakti, 2008 : 71).

Menurut Effendy ( 2002 : 21 ) yang dimaksud televisi adalah siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri – ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umu, sasarannya menimbulkan keserampakan dan komunikaisnya heterogen.

Keunggulan yang dimiliki televisi yaitu televisi menjadi media massa yang digeamri serta memiliki peran penting dalam proses penyampaian informasi maupun sarana hiburan bagi masyarakat. Televisi sebagai media komunikasi massa memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

 Fungsi Informasi

Fungsi memberikan informasi ini dapat diartikan bahwa televisi sebagai media massa adalah penyebar informasi bagi pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh pemirsa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya. Pemirsa menonton televisi karena ingin mendapatkan informasi tentang peristiwa yang terjadi bahkan tentang gagasan atau pikiran orang lain.

(18)

 Fungsi pendidikan

Televisi merupakan sarana pendidikan bagi pemirsanya (mass education). Hal ini dikarenakan televisi banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan televisi adalah melalui pengajaran nilai, kesahatan dan sebagainya. Televisi dalam menjalankan fungsi pendidikan dapat melakukannya melalui diskusi atau dialog. Contohnya, pendidikan tentang kesehatan yang dipandu oleh narasumber yang berkompeten dibidangnya.

 Fungsi Mempengaruhi

Fungsi mempengaruhi dari televisi secara implisit terdapat pada tajuk editorial, features, iklan. Pemirsa dapat terpengaruh oleh iklan-iklan yang ditayangkan televisi (Ardianto, 2007:18).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa televisi memiliki beberapa fungsi informasi, pendidikan dan mempengaruhi. Selain ketiga fungsi tersebut, televisi juga memiliki fungsi sebagai hiburan.

3. Efek Media Televisi

Pada umumnya kita lebih tertarik bukan kepada apa yang kita lakukan terhadap media, tetapi kepada apa yang dilakukan media pada kita. Kita ingin tahu untuk apa kita menonton iklan televisi, tetapi bagaimana televisi mengubah perilaku kita. Inilah yang disebut efek media. Namun terkadang pemahaman efek media ini menjadi rancu manakala kurang pemahaman kurang dari sudut mana masalah efek ini akan di kaji.

(19)

Terjadinya efek tidak hanya dibatasi oleh perubahan tingkah laku khalayak. Namun perubahan pola pikir mereka, yang dalam hal ini tidak kasat mata. Terjadinya pola pikir setelah diterpa oleh pesan media massa.

Salah satu siaran yang ditayangkan televisi yang banyak menyita perhatian penonton tentang siaran ilustrasi, yaitu sebuah tayangan yang berkaitan dengan rekontruksi yang diilustrasikan oleh seorang model tentang kejadian tindak kriminal. Dan ilustrasi kriminal ini ditayangkan di televisi lokal. Hal tersebut dapat menimbulkan dampak buruk yang tidak diinginkan, karena seseorang dapat mencontoh adegan-adegan yang ditayangkan. Dampak buruk yang dimaksud seperti, terjadinya tindak kriminal pencurian berencana disebuah mini market di Simpang Limun. Pencurian tersebut dilakukan anak-anak yang berumur 10-13 tahun yang mengakibatkan para pelaku digiring ke kantor polisi dan dimasukkan ke dalam penjara. Para tersangka mengaku bahwa ide tindaka kriminal yang mereka lakukan diphami dari siaran ilustrasi krimal yang mereka tonton di televisi.

4. Teori perilaku

Perilaku dalam kamus bahasa indonesia adalah tingkah laku atau perbuatan individu atau tanggapan individu yang terwujud dalam gerakan atau sikap. ( Walgito, 2003). Perilaku atau aktivitas yang ada pada individu atau organisme itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh organisme yang bersangkutan baik stimulus eksternal maupun stimulus internal.

Menurut Lewin (Rakhmat, 2007 : 27), perilaku individu diartikan sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungan. Perilaku manusia

(20)

tidak dapat lepas dari keadaan individu itu sendiri dan lingkungan dimana individu itu berada. Perilaku manusia di dorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu berperilaku.

Perilaku manusia tidak lepas dari keadaan individu itu sendiri dan lingkungan dimana individu itu berada. Perilaku manusia itu di dorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu berpilaku. ( Walgito, 2003 : 19 – 21)

Dalam hal ini ada beberapa teori perilaku yang dapat dikemukakan :

1. Teori Insting

Perilaku disebabkan karena insting. Insting merupakan perilaku yang innate, perilaku yang bawaan, dan insting akan mengalami perubahan karena pengalaman.

2. Teori Dorongan (Drive Theory)

Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai dorongan-dorongan atau drive tertentu. Dorongan-dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan organisme yang mendorong organisme yang berperilaku.

3. Teori Insentif (Incentive Theory)

Dengan insentif akan mendorong organisme berbuat atau berperilaku. Insentif juga disebut reinforcementada yang positif dan ada yang negative. 4. Teori Atribusi

Teori ini menjelaskan sebab-sebab perilaku manusia, pada dasarnya perilaku manusia dapat atribusi internal, tetapi juga dapat atribusi eksternal.

(21)

5. Teori kognitif

Dalam berperilaku seorang harus memilih mana yang perlu dilakukan. Dengan kemampuan berpikir seseorang akan dapat melihat apa yang telah terjadi sebagai bahan pertimbangannya disamping melihat apa yang akan terjadi dalam seseorang bertindak.

6. Teori Afektif

Teori ini menjelaskan tentang perubahan apa yang dirasakan, disenangi ataupun dibenci oleh khalayak. Teori ini ada hubungannya dengan emosi, sikap ataupun nilai. Misalnya timbul perasaan seperti iba, kesal dan marah. 7. Teori Konatif

Teori ini merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Teori ini merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati seperti pola-pola tindakan, kegiatan dan kebiasaan berperilaku.

5. Teori Terpaan Tayangan

Menurut Rosengren (1974) dalam Jalaluddin Rakhmat (2001:66) terpaan tayangan diartikan sebagai penggunaan media oleh khalayak dengan isi media yang dikonsumsikan atau media serta keseluruhan. Jumlah waktu meliputi frekuensi dan durasi tayangan. Penggunaan media mengumpulkan data khalayak tentang kesinambungan khalayak menonton sebuah jenis tayangan televise, apakah itu program harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Sedangkan pengukuran durasi penggunaan media menghitung berapa lama khalayak bergabung dengan suatu media (berapa jam sehari), atau berapa lama(menit) khalayak mengikuti suatu program.

(22)

6. Teori S-O-R

Teori S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini semula berasal dari psikologi. Yang kemudian ternyata menjadi teori komunikasi, tidak mengherankan karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku, kognitif, afektif dan konatif (Effendi, 2003:254)

Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengarapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adaah :

Pesan (stimulus, S)

Merupakan pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Pesan yang disampaikan tersebut dapat berupa tanda dan lambang.

Komunikan (organism, O)

Merupakan keadaan komunikan disaat menerima pesan. Pesan yang disampaikan oleh komunikator diterima sebagai informasi dan komunikan akan memperhatikan informasi yang disampaikan komunikator. Perhatian disini diartikan bahwa komunikan akan memperhatikan setiap pesan yang disampaikan melalui tanda dan lambang. Selanjutnya komunikan mencoba untuk mengartikan dan memahami setiap pesan yang disampaikan oleh komunikator.

(23)

Efek (response, R)

Merupakan dampak dari pada komunikasi. Efek dari komunikasi ini adalah perubahan sikap, yaitu sikap kognitif, afektif, dan konatif. Efek kognitif berarti bahwa setiap informasi menjadi bahan pengetahuan bagi komunikan. Sedangkan efek afektif perasaan positif atau negatif yang berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki. Sedangkan efek konatif adalah perwujudan dalam bentuk tindakan terhadap suatu objek.

Stimulus dari penelitian ini adalah program acara “Brownies” di TransTV. Organism disini adalah Siswa-Siswi SMK YPM 3 Taman Sidoarjo yang kemudian memberikan respon berupa sikap mereka saat menonton program acara “Brownies” di TransTV.

(24)

2 Kerangka Berpikir

Program Acara “Brownis” di TransTV ?

Remaja SMK YPM 3 TA

MAN SIDOARJO Teori Terpaan Program

1. Frekuensi 2. Durasi 3. Atensi Teori Sikap 1. Kognitif 2. Afektif 3. Konatif

Pengaruh Program Acara “Brownis” TransTV Terhadap Perilaku Remaja SMK YPM 3 SIDOARJO

Variabel X

Pengaruh Menonton Program Acara “BROWNIS” TransTV

Variabel Y Terhadap Perilaku remaja SMK YPM 3 TAMAN SIDOARJO

(25)

3 Metodologi Penelitian

1. Metode dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif untuk meneliti “Pengaruh Menonton Program Aacara “Brownis” TransTV Terhadap Perilaku Remaja SMK YPM 3 TAMAN SIDOARJO”. Pendekatan penelitian kuantitatif adalah peneliti menggunakan teknik survei yaitu mengumpulkan informasi dan sampel melalui kuesioner yang selanjutnya akan dikemukakan secara deskriptif (menggambarkan atau menjelaskan objek penelitian berdasarkan analisis data dari jawaban responden yang diteliti melalui kuesioner). Penelitian kuantitatif menekankan analisis pada data – data numerical atau angka yang diperoleh dengan metode statistik.

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan menyebarkan kuesioner. Dalam kuesioner terdapat beberapa pertanyaan tertutup yang digunakan untuk memudahkan responden untuk menjawab pertanyaan dengan cepat dan juga memudahkan peneliti melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang terkumpul. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Kuesioner yang telah terkumpul kemudian di analisis menggunakan “Regresi Linear Sederhana” untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan pengaruh antara suatu program acara televisi dengan audiensi sebagai konsumen media massa.

(26)

2. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. ( Sugiyono, 2014 : 80 ).

Pada penelitian ini remaja SMK YPM 3 TAMAN dipilih sebagai populasi penelitian. Di pilihnya remaja SMK YPM 3 TAMAN karena tingkat menonton televisi pada remaja sangat besar, remaja SMK YPM 3 TAMAN beragam, namun di sekitarnya terdapat infrastruktur yang cukup penting dalam dunia broadcasting. Remaja SMK YPM 3 TAMAN sudah seharusnya mengetahui dan memahami dunia broadcasting sehingga dapat turut serta meningkatkan kecerdasan bangsa. Kegiatan mempelajari dunia broadcasting dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dengan media apapun, dan untuk semua kalangan.

Dalam penelitian ini populasinya adalah remaja SMK YPM 3 TAMAN yang pernah menonton program acara “Brownis” di TransTV sebanyak 3 kali.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan metode atau cara menentukan sampel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu teknik sampling yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel.

(27)

Teknik purposive sampling adalah prosedur yang digunakanuntuk menentukan atau memilih sampel. (Kriyantono, 2006). Penggunaan metode ini di karenakan populasi dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya.

4. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan penelitian ini tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi tersebut. Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya. Oleh karena itu yang diambil dari populasi yang harus benar – benar mewakili.( Sugiyono, 2012 : 62).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja SMK YPM 3 TAMAN yang pernah menonton program acara “ Brownis ” di TransTV minimal 3 kali.

Tabel 1.1

Jumlah Responden SMK YPM 3 TAMAN Sidoarjo

No. Kelas Jumlah Remaja

1 Multimedia 382

2 Administrasi Perkantoran 431

3 Akuntansi 500

Total 1313

Peneliti mengelompokkan responden dalam penelitian ini berdasarkan daftar absen SMK YPM 3 TAMAN SIDOARJO.

(28)

Berdasarkan data yang diperoleh, maka peneliti menggunakan rumus Slovin :

n =

1+𝑁 𝑒𝑁 2 keterangan : n : Ukuran sampel N : Populasi

e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir, kemudian di kuadratkan.

Pengambilan sampel yang masuk dapat ditolerir, peneliti menggunakan 10% atau 0,1 sebagai nilai e.

n =

𝑁 1+𝑁𝑒2

n =

1313 1+1313 ( 10%)2

n =

1313 1 +1313(0,1)2

n=

1+13,131313

n=

14,131313

= 92,92 orang

(29)

Jadi, jumlah sampel adalah 93 responden / orang.

5. Waktu dan Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada hari Senin, 8 April 2018 SMK YPM 3 TAMAN SIDOARJO. Dengan cara menyebarkan kuesioner yang sudah dibuat oleh peneliti demi menunjang hasil penelitian skripsi.

6. InstrumenPenelitian

Instrumen penelitan adalah alat bantu yang dipilih dan digunakanoleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan itu menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. ( Arikunto, 2002 : 134). Instrumen ini merupakan sarana yang bisa diwujudkan dalam bentuk benda, skala dalam penelitian ini yag dipilih dan digunakan adalah angket atau kuesioner.Instrumen atau angket adalah daftar pertanyaan yang harus diiisi oleh responden (Krisyantono, 2008 : 95).

1. Kusioner

Terdapat dua jenis kuesioner, yaitu koesioner terbuka dan tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang respondennya mempunyai kebebasan untuk menjawab pertanyaan. Sedangkan, kuesioner tertutup kuesioner yang menyajikan pertanyaan dan pilihan jawaban sehingga responden hanya memberikan tanggapan terbatas pada pilihan yang diberikan.

Dengan menggunakan empat alternatif jawaban. Selanjutnya, scoring dilakukan dengan menentukan skor pada

(30)

masing – masing item. Adapun skor tiap item adalah sebagai berikut :

1. Sangat Setuju mendapatkan skor 4 2. Setuju mendapatkan skor 3 3. Tidak Setuju mendapatkan skor 2 4. Sangat Tidak Setuju mendapatkan skor 1

Dalam beberapa riset Skala Likert dapat digunakan dengan meniadakan pilhan jawaban ragu-ragu (undecided). Selain itu, penghilang hal ini juga ditujukan untuk menghindari kategori jawaban netral (ragu-ragu) yang cenderung dipilih oleh responden sehingga data mengenai perbedaan diantara responden menjadi kurang informatif. Peneliti meniadakan pilihan jawaban ragu-ragu alasannya kategori ragu-ragu memiliki makna ganda, yaitu bisa diartikan belum bisa memberikan jawaban, netral, dan ragu-ragu. (Krisyantono 2006: 134).

2. Interview

Pada penelitian ini, peneliti juga menggunakan instrumen wawancara berupa interview untuk mendukung penelitian sebelum kuesioner diberikan kepada responden. Interview dilakukan untuk menanyakan apakah responden pernah menonton program acara

“Brownies” atau tidak. Apabila respoden tersebut menjawab pernah

menonton program acara “Brownies” maka peneliti akan memberikan kuesioner tersebut kepada responden untuk diisi dan apabila tidak pernah menonton maka peneliti akan mencari responden lain untuk menyebarkan kuesioner.

(31)

7. Variabel Penelitian dan Operasional Konsep a. Variabel penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai sifat yang berlainan. Variabel sebenarnya adalah konsep dalam bentuk konkret (Krisyantono, 2006 : 20). Dalam penelitin ini terdapat dua variabel yaitu :

1. Varibel bebas / independent ( X ) ialah variabel yang diduga sebagai penyebab dari variabel lainnya (Krisyantono,2006 : 21). Dalam penelitian ini yang berperan sebagai variabel independent adalah pengaruh program “Brownis”.

2. Variabel tak bebas / dependent ( Y ) ialah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahului ( Krisyantono, 2006 : 21 ). Dalam penelitian ini, variabel tak bebas adalah perubahan perilaku remaja SMK YPM 3 TAMAN setelah menonton program “Brownis”.

Gambar 1.1 Hubungan dua Variabel

Variabel X Variabel Y

Pengaruh program

acara “Brownies” di

TransTV

Sikap perilaku remaja

SMK YPM 3 TAMAN

(32)

b. Operasional Konsep

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu konstruk atau variabel dengan cara memberikan arti atau spesifikasi dari suatu kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.

1. Pengaruh program Brownies

Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan penelitian adalah pengaruh program Brownies terhadap remaja.

2. Perubahan perilaku komunikasi remaja, perilaku komunikasi, perilaku komunikasi menurut Everett M. Rogers adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

c. Indikator variabel

Indikator merupakan alat untuk mengukur variabel yang dijabarkan varibel agar mudah dipahami, dijelaskan, dan diukur. Indikator harus sesuai dengan makna dari variabel yang akan di ukur ( Krisyantono, 2006 : 121).

Variabel X ( independent ) adalah program “Brownis”. Variabel ini di ukur dari pengaruh yang ditimbulkan oleh penggunaan media tersebut kepada pemirsanya.

(33)

a. Intensitas / Frekuensi

Yakni seberapa sering responden menonton program Brownis setiap harinya. Frekuensi dikatakan tinggi jika respondensering menonton acara tersebut, sedangakan frekuensi dikatakan rendah jika responden jarang menonton acara tersebut.  Sangat Sering Lebih dari 7 dalam 1 minggu

 Sering 5-7 kali dalam 1 minggu  Jarang 2-3 kali dalam 1 minggu  Sangat Jarang 1 kali 1 minggu

b. Atensi ( perhatian )

Perhatian yang diberikan responden menonton program acara “Brownis”. Apakah saat menonton program “Brownis” responden berkomunikasi atau berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya atau hanya menonton saja.

c. Durasi

Berapa lama durasi responden menonton program acara “Brownis” setiap episodenya. Apakah responden menonton program Brownis dari awal hingga selesai atau hanya sekilas.

Variabel Y ( dependent ) adalah perubahan perilaku remaja SMK YPM 3 TAMAN setelah menonton program acara “ Brownis”.

(34)

B. Afektif : Perasaan positif (+) atau negatif (-) yang berkaitan dengan pengetahuan broadcasting yang dimiliki

C. Konatif : Tingkah laku perwujudan dalam bentuk tindakan terhadap suatu objek.

Pengukuran kategori – kategori indikator diatas dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Dalam skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumentyang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai nilai, mulai dari positif sampai dengan negatif dan untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban tersebut dapat diberi nilai.( Krisyantono, 2006 : 136).

8. Hipotesis Riset

Hipotesis penelitian adalah kesimpulan sementara terhadap hasil penelitian. Hipotesis diajukan dalam bentuk pernyataan, sebagai statement terhadap hasil penelitian. ( Krisyantono, 2006 )

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ho = Semakin lemah pengaruh menonton program acara “Brownis”, semakin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku remaja SMK YPM 3 TAMAN.

(35)

Ha = Semakin kuat pengaruh menonton program acara “Brownis” semakin berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku remaja SMKYPM 3 TAMAN.

9. Teknik Pengumpulan Data

Penggunaan kuesioner dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dan memperoleh informasi dengan reabilitas dan validitas setinggi mungkin.

1. Menyebarkan Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden disebut juga angket. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan ( Kriyantono, 2006 : 95 ).

Dengan tujuan untuk mengungkapkan kondisi dari dalam diri subjek yang ingin diketahui. Alasan menggunakan metode kuesioner adalah :

1. Jawaban yang diberikan oleh subjek kepada peneliti adalah benar, tidak ada unsur paksaan.

2. Pertanyaan dari diri sendiri lebih akurat daripada pertanyaan melalui orang lain.

3. Interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan yang dimaksud peneliti.

(36)

4. Untuk mendapatkan data sesuai yang diinginkan peneliti. 5. Data dapat diperoleh lebih cepat dan sekaligus.

6. Responden bebas memberikan jawaban tanpa intervensi. 2. Kepustakaan

Peneliti mengumpulkan data dengan mengambil data-data dari berbagai litelatur yang berbentuk jurnal, internet, serta buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.

3. Interview

Cara pengumpulan ini dilakukan dengan mengadakan wawancara secara langsung kepada responden untuk mengetahui informasi.

10. Pengukuran

Pengukuran dimaksudkan untuk menentukan data apa yang ingin diperoleh dari indikator variabel yang telah ditetapkan. Umumnya, pengukuran yang biasa digunakan adalah pengukuran nominal, ordinal, interval, dan rasio.

Skala pengukuran digunakan untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisa data dan langkah riset selanjutnya. ( Krisyantono, 2006 : 134 ). Untuk mengukur nilai dari kedua variabel interval tersebut peneliti menggunakan skinterval. Yaitu skala yang berdasarkan rangking atau urutan dari jenjang yang paling tinggi ke rendah atau sebaliknya. Namun jarak antar jenjang tidak sama. Skala ini digunakan untuk mempermudah analisis data.

(37)

11. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini untuk menganalisis pengaruh program Brownis TransTV terhadap perilaku remaja SMK YPM 3 TAMAN. Peneliti menggunakan analisis deskriptif serta analisis regresi linier sederhana. Analisis deskriptif digunakan unuk menjelaskan karakteristik dan jawaban yang diberikan oleh responden, dimana pada penelitian ini menggunakan frekuensi dan persentase.

Analisis regresi dilakukan untuk menguji kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih. Selain itu analisis regresi juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Analisis ini secara matematika ditulis dengan persamaan sebagai berikut :

𝒀

̂= a+ bX Dimana :

𝑌̂ = Sikap siswa SMK YPM 3 TAMAN Sidoarjo

X = Program Acara “Brownies” di TransTV

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

x = Pengaruh program acara “Brownis” TransTV

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (predisi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Apabila koefisien b bernilai positif (+) maka terjadi pengaruh searah antara variabel independen dengan variabel dependen, demikian pula

(38)

sebaliknya. Bila koefisien b bernilai negatif (-) hal ini menunjukan adanya pengaruh negatif dimana kenaikan nilai variabel independen akan mengakibatkan penurunan nilai variabel dependen.

Sebelum memasukkan data, peneliti terlebih dahulu memilih kuesioner yang dapat diteruskan untuk dianalisis. Hal ini dilakukan agar data yang diinginkan peneliti benar – benar diperoleh. Data yang diperoleh dimasukkan dalam lembar kode kemudian data dihitung. Setelah data hasil kuesioner di dapatkan, maka akan dijabarkan menggunakan tabel frrekuensi, kemudian untuk menghitung pengaruh program “Brownis” TransTV terhadap perilaku remaja SMK YPM 3 TAMAN dengan menggunakan metode regresi liner sederhana.

12. Teknik Keabsahan Data a. Validitas Data

Validitas mempunyai adalah untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan keakuratan suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya. Suatu instrument yang sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid memiliki validitas rendah.

Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji validitas dengan menggunakan program SPSS for Windows Version 20 (Santoso 2002: 270).

Uji validitas dilakukan dengan mengkur korelasi antara variabel dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu

(39)

dengan mencari korelasi antara masing-masing skor total yang akan diuji dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment, sebagai berikut :

r = 𝑛 ( ∑𝑋𝑌)−( ∑𝑌)

√[𝑛 ( ∑𝑋2)]−(∑𝑋)2] [𝑛 (∑𝑌2 ) −(∑𝑌)2

Dimana :

r = Koefisien korelasi product moment X = Skor setiap pertanyaan

Y = Skor total

n = Jumlah pertanyaan

Menurut Santoso, dasar pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut :

- Jika

r

hitungpositif

,

serta rhitung >rtabel, maka butir atau item pertanyaan tersebut valid.

- Jika rhitung positif, serta rhitung <rtabel, maka butir atau item pertanyaan tersebut tidak valid.

b.

Reabilitas

Reabilitas adalah pengujian alat ukur yang bertujuan untuk melihat stabilitas dan konsistensi dari suatu definisi operasional. Suatu alat ukur dikatakan reliable jika selalu mendapatkan hasil yang tetap sama dari pengukuran gejala yang sama meskipun dilakukan pada waktu yang berbeda-beda.

(40)

Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha,

dengan menggunakan program SPSS for Windows version 20. Nilai Cronbach

Alpha selanjutnya dinyatakan realiable, atau dapat dikatakan bahwa hasil

pengukuran relative konsisten apabila dilakukan pengukuran ulang pada waktu berlainan. Sebaliknya, apabila r-Alpha < 0.60, maka alat ukur dinyatakan tidak reliablle (Singarimbun &Effendi, 2011:142).

α = (

𝑛−1 𝑛

) (1 −

∑ 𝜎 𝑡2 𝜎𝑡2

)

Keterangan :

α = Reabilitas yang dicari

n = Jumlah item pertanyaan yang diuji

∑ 𝜎

𝑡2

=

Jumlah varian skor tiap-tiap pertanyaan

(41)

BAB II

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

2.1 Gambaran Umum SMK YPM 3 TAMAN 2.1.1 Sejarah SMK YPM 3 TAMAN

Gambar II.1

SMK YPM 3 TAMAN (SMEYTITA) adalah salah satu dari sekian banyak sekolah yang didirikan oleh yayasan dan pendidikan Taman Sidoarjo didirikan sejak 25 Juli 1990 dan operasionalnya sosial ma’arif. Sekolah ini berada satu kompleks dengan SMP YPM 1 TAMAN, SMA WACHID HASYIM 2 SMK YPM 1 TAMAN, SMK YPM 2 TAMAN. Berdiri sejak 25 Juli 1990 dan beroperasi pada tahun 1991. Dengan jumlah siswa 98 anak yang dibagi dalam (dua) jurusan yaitu jurusan keuangan dan jurusan perkantoran. Semula bernama SMEA YPM 1 Taman Sepanjang dengan status Tercatat dengan SK nomor : 1356/34. B / 1991. Pada

(42)

Akreditasi pertama tahun 1995 berhasil mendapatkan status DISAMAKAN dengan SK nomor : 024/C/Kep/I/95 tanpa melalui jenjang/ status diakui terlebih dahulu.

Pada tahun 1996 nama SMEA YPM 1 Taman Sepanjang berubah menjadi SMK YPM 3 Taman Sidoarjo sesuai dengan aturan yang dikeluarkan oleh Kanwil Dikmenjur Provinsi Jawa Timur dengan jurusan keuangan program keahlian Akuntasi dan Administrsi Perkantoran program Keahlian Sekretaris. Pada Akreditasi ulang tahun 2000 juga tetap mendapatkan status disamakan dengan SK nomor : 79/C.C7/Kep/PP/2000.

Kini SMK YPM 3 Taman Sidoarjo memiliki tiga program keahlian yakni jurusan Administrasi Perkantoran, Akuntasi, dan Multimedia dengan status Terakreditasi “A”. Dibuktikan dengan :

1. Banyaknya DU / DI yang meminta tenaga kerja dari lulusan SMK YPM 3 Taman Sidoarjo.

2. Banyaknya DU / DI yang bersedia menjadi mitra PSG dengan SMK YPM 3 Taman Sidoarjo.

3. Relatif pendeknya masa tunggu para lulusan untuk mendapatkan pekerjaan (max 5 tahun).

4. Bersama animo masyarakat setiap tahun yang ingin masuk (mendaftar) di SMK YPM 3 Taman Sidoarjo.

SMK YPM 3 Taman memiliki fasilitas yang lengkap diantaranya :

1. Ruangan belajar yang nyaman

2. Laboratorium Komputer dan Multimedia yang dilengkapi dengan komputer yang canggih serta ruangan ber-AC

(43)

3. Perpustakaan yang nyaman serta dilengkapi dengan buku-buku yang lengkap 4. Studio Musik untuk menyalurkan bakat siswa yang sudah dilengkapi dengan

peralatan musik yang lengkap.

5. Koperasi yang menyediakan berbagai keperluan bagi siswa

6. Masjid “Nurul Iman” sebagai tempat beribadah siswa yang nyaman dan bersih 2.1.2 Visi Dan Misi SMK YPM 3 TAMAN

Visi

Terwujudnya sekolah kejuruan yang menghasilkan produktivitas tinggi, bermutu dan mandiri untuk mendapatkan akreditasi yang baik bagi pemakai jasa lulusan khususnya di lingkungan dan dimasyarakat pada umumnya.

Misi

Menghasilkan lulusan yang memiliki IMTAQ dan IPTEK yang tangguh serta mampu mengaktualisasikannya dalam wujud kompetensi kerja yang tinggi sesuai dengan Motto YPM “Beriman, Berilmu, dan Beramal”.

2.1.3 Deskripsi Objek Penelitian SMK YPM 3 TAMAN

SMK YPM 3 TAMAN merupakan salah satu sekolahan yang berbasis Islam yang ada di Sidoarjo. Sekolah ini terletak di Jl. Raya Ngelom 86 Sepanjang Taman Sidoarjo. Sekolah SMK YPM 3 TAMAN atau disingkat SMEYTITA adalah salah satu sekolah yang menyelenggarakan pendidikan ilmu keislaman serta dunia kerja.

(44)

Secara keseluruhan jumlah siswa SMK YPM 3 TAMAN yaitu 1313 siswa yang masih aktif dalam pelajaran. Untuk siswa berjumlah 1313 siswa yang aktif dari 14 kelas. Diantaranya yaitu :

No. Kelas Jumlah Remaja

1 Multimedia 382

2 Administrasi Perkantoran 431

3 Akuntansi 500

Total 1313

Dari data inilah yang menjadikan acuan peneliti untuk menyebarkan kuesioner secara random kepada setiap siswa yang ditemui oleh peneliti saat istirahat jam pelajaran. Siswa yang dijadikan responden adalah seluruh kelas IX-XII. Rata-rata usia mahasiswi SMK YPM 3 TAMAN yang masih aktif di sekolah adalah 15-18 tahun.

Saat ini pelajar dituntut untuk memiliki ketrampilan lebih dari pada pendidikan formal yang di dapat di sekolah oleh karena itu SMK YPM 3 Taman mengadakan Ekstrakurikuler di luar kurikulum umum

diantaranya :

NO Ekstrakurikuler

1 Desain Grafis

2 Qirdatul Qur’an

(45)

4 Pramuka 5 English Club 6 Voli Ball 7 Futsal 8 Albanjari 9 Fotografi 10 Paskibra 11 Band 12 PMR 13 Pencak Silat

(46)

2.2 Gambaran Umum TransTV 2.2.1 Sejarah TransTV

Gambar II.2

TransTV atau Televisi Transformasi Indonesia adalah sebuah stasiun televisi swasta indonesia mulai secara terrestrial area jakarta yang dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung. Dengan Motto “Milik Kita Bersama”. Konsep tayang stasiun ini tidak banyak berbeda dengan stasiun swasta lainnya. TransTV adalah anak perusahaan PT. Trans Corporation. TransTV adalah televisi swasta nasional Indonesia. Kantor pusat di Jakarta, tepatnya di jalan kapten Piere Tendean no.12-14 A Jakarta Selatan. TransTV merupakan naungan dari Transcop.Sebagai bagian dari kelompok media yang berada dalam naungan CT Crop, TransTV menjadi televisi pilihan pemirsa Indonesia dengan Positioning Smart, Entertaining & Family.

TransTV memperoleh izin siaran didirikan pada tanggal 1 Agustus 1998 TransTv mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001 meski baru terhitung siaran percobaan, TransTV sudah membangun Stasiun Relai TV-nya di Jakarta dan Bandung. Siaran percobaan dimulai dari seseorang presenter yang menyapa pemirsa pukul 19.00 WIB malam. TransTV kemudian pertama mengudara mulai diluncurkan diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri sejak tanggal 15

(47)

Desemeber 2001 sekitar pukul 19.00 WIB malam, TransTV memulai siaran secara resmi.

Direktur Utama TransTV saat ini adalah Atiek Nur Wahyuni yang juga merupakan Direktur Utama Trans7. Pada tahun 2017, TransTV memiliki hak siar dalam ajang sepak bola Piala Dunia 2018 Rusia, bersama Trans7 dan Transvision. Trans media, sebagai media terdepan di indonesia yang selalu konsisten menghadirkan kaya penuh inovasi dan menjadi trendsetter untuk indonesia lebih baik telah memiliki identitas baru.

Pada 15 Desember 2013 TransTV meluncurkan logo baru bersamaan dengan ulang tahun Trans Media yang ke-12. Logo dengan simbol “Diamond A” ditengah kata TransTV merefleksikan kekuatan dan semangat baru yang memberikan inspirasi bagi semua orang didalamnya untuk menghasilkan karya yang gemilang, divversifikasi konten atau keunikan tersendiri serta kepemimpinan yang kuat. Masing-masing warna dalam logo ini memiliki makna dan filosofil. Rangkaian warna yang megandung makna cerita didalamnya adalah sebuah semangat dan perjuangan untuk mencapai keunggulan yang tiada banding mulai dari sekarang hingga masa yang akan datang.

Ada juga beragam acara yang diperuntukkan para anak maupun remaja melalui serial kartun dari Cartoon Network ataupun beragam acara reality show, musik dan lainnya. Para ibu juga dimanjakan dengan tontonan acara-acara kuliner maupun traveling. Tak ketinggalan untuk mendapatkan informasi dari lokal maupun internasional melalui CNN Indonesia yang selalu memberikan berita-berita terpercaya dan akurat.

(48)

TransTV terus berproses melakukan berbagai upaya untuk memberikan tayangan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia. Bersama Trans7, Detik.com, Transvision, serta CNN sebagai anggota keluarga TRANSMEDIA, berkomitmen untuk terus memberikan tayangan-tayangan yang inspiratif, bermutu sekaligus menghibur dan berkontribusi untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik.

2.2.2Visi dan Misi TransTV :

Visi

Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun di ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.

Misi

Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi.

Nama-nama direktur utama TransTV dan Direksi saat ini :

NO Nama Awal Jabatan Akhir Jabatan

1 Ishadi Soetopo Kartosapoetro 1999 2008

2 Wishnutama 2008 2012

3 Chairul Tanjung 2012 2013

(49)

Nama Jabatan Atiek Nur Wahyuni Direktur Utama

Atiek Nur Wahyuni Direktur Penjualan Dan Pemasaran Warnedy Direktur Keuangan dan Sumber Daya Latief Harnoko Direktur Operasional

2.3 Gambaran Umum Program Acara “BROWNIES” di TransTV 2.3.1 Program Acara “BROWNIES”di TransTV

Gambar II.3

Sumber:browniesTranstv.com

Program acara ini merupakan program yang membahas berbagai macam liputan gaya hidup yang dikemas secara menarik disetiap episodenya. Menghadirkan beragam topik yang kemas secara tuntas. Brownies merupakan program acara di TransTV yang pertama kali menghadirkan program dengan tema yang setiap harinya berbeda dari acara-acara sebelumnya.

(50)

Program acara ini pertama kali hadir pada 21 Agustus 2017 Pukul 13.00 WIB setiap hari Senin-Minggu. Senin-Jum’at brownies syuting di Sudio dan setiap hari Sabtu-Minggu melakukan syuting di luar Studio. Yang dipandu oleh Ruben Onsu, Ivan Gunawan, Ayu Ting-Ting dan Wendy Cagur. Untuk membagikan informasi kepada pemirsa studio maupun di rumah. Dengan mendatangkan bintang tamu yang menarik untuk dibagikan untuk pemirsa di rumah maupun di studio. Sedangkan Brownies pada hari Sabtu dan minggu dipandu oleh Anwar, Kenta dan Ruben. Pada Sabtu dan Minggu bertemakan jalan-jalan ke tempat-tempat wisata. Acara ini mulai tayang Agustus 2017.

Berdurasi selama satu jam dan tayang setiap hari Senin-Jum’at pada siang hari yaitu pada jam 13.00-14.00 WIB. Dan hari Sabtu dan Minggu tayang pada pukul 13.00-14.00. Pada hari Senin hingga Jum’at brownies syuting di Sudio dan setiap hari Sabtu hingga Minggu melakukan syuting di luar Studio.

Program Brownies selalu dikemas dengan konsep yang unik dan kreatif dengan mengikuti perkembangan talkshow pada masa kini. Selain itu program ini juga memberikan informasi tentang tips untuk pemirsa yang dirumah maupun di studio.

Program brownies selalu menghadirkan tema yang menarik di setiap episodenya. Seperti ikhhhh sweet banget sih ini itu semuanya ukhhh unyu-unyu deh, kelihatannya masih muda say, cowo-cowo kece godain dong, kids jaman now, ihh serem....nekk, romantisnya settingan aslinya mah kagak, papa gemeshdan masih banyak lagi tema lainnya yang menarik disetiap hari senin-minggu.

(51)

2.3.2 Segmen Program Acara Brownies TransTV

1. Segmen ikhhhh sweet banget sih ini itu semuanya ukhhh unyu-unyu deh: Pada segmen ini menghadirkan bintang tamu Beby Romeo dan Meisya Siregar, Gracia Indri yang menceritakan tentang kedekatan antara seorang anak kepada orang tuanya dan kedekatan suami dengan isrinya. Dan di segmen ini juga memutarkan sebuah cuplikan video untuk menyampaikan kasih sayang mereka.

2. Segmen Kelihatannya Masih Muda Say : Pada segmen ini menghadirkan bintang tamu yang bernama Roger Danuarta, Angelica Simperler, Ibrahim Risyad yang membicarakan tentang awet mudanya hingga sekarang yang sudah batas umurnya menginjak kepala tiga. Dan mereka juga memberitahu kalau tidak memakai bahan-bahan kimia ataupun obat-obatan.

3. Segmen cowo-cowo kece godain dong : Pada segmen ini mengahdirkan bintang tamu Miller Khan, Marcel Darwin. Disini menceritakan tentang penampilan kece di masa lampau hingga sekarag dan terdapat adegan dimana bintang tamu merayu host brownies yaitu Ayu Ting-Ting.

4. Segmen kids jaman now : Pada segmen ini menghadirkan bintang tamu Duo Alfin, Ria Ricis yang menceritakan tentang berbicara, tingkah laku kids jaman now. Dan disini Duo Alfin juga menyanyikan sebuah lagu untuk merayu host yaitu Ayu Ting-Ting. Dan menampilkan beberapa foto Ria Ricis yang mengikuti kisd jaman now.

5. Segmen ihh serem....nekk : Di segmen ini menghadirkan bintang tamu Nico Oliver, Caroline Zach. Section ini dibahas tentang kejadian-kejadian supranatural yang terjadi pada saat Nico Oliver ataupun Caroline

(52)

membawakan acara dunia lain dan kismis (kisah misteri). Hanya saja perbedaan nya kalo Nico langsung berinteraksi dengan lokasi sedangkan Caroline hanya sebatas di studio saja. Sedangkan Wirang Bhirawa,seorang yang mempunyai kelebihan bisa melihat kejadian-kejadian yang akan datang. Dia menerawang hubungan antara Ivan Gunawan dan Ayu Ting-Ting dia melihat saat ini belum terjadi hubungan yang serius, Wirang juga mengatakan bahwa dia lebih berorientasi ke alam daripada ke personal. 6. Segmen romantisnya settingan aslinya mah kagak : Di segmen ini

menghadirkanbintang tamu Sandy Aulia dan Samuel Rizal, Tommy Kurniawan dan Safira yang menceritakan tentang Ivan dan Ayu Ting-Ting yang beraksi mesra di depan kamera padahal di kehidupan nyata mereka sama sekali tidak mesra, jadi hanya untuk keperluan setting acara saja. 7. Segmen papa gemesh : Di segmen ini menghadirkan bintang tamu Ferry

Salim, Adi Nugroho yang menceritakan tentang seorang papa yang masih terlihat muda sedangkan usianya sudah menginjak kepala enam.

8. Segmen jalan jalan ke Bali : Di segmen ini di pandu oleh Ruben dan Kenta. Disini ruben memberikan tantangan kepada kenta untuk memainkan permainan di bali yaitu melewatin balon di atas air, surving dan yang terakhir mereka menginap dihotel yang sudah disiapin oleh Tim Browies. 9. Segmen jalan-jalan ke Bandung : Di segmen ini di pandu oleh Ruben Onsu,

Anwar dan Kenta. Disini mereka perlombaan untuk memainkan permainan di wahana bandung yaitu permadani terbang, sepeda dengan satu tali dan memainkan perahu dengan meggunakan stoking. Setelah itu mereka juga tak lupa mencicipi makanan khas bandung.

(53)

10. Segmen jalan-jalan ke Surabaya Carnival : Di segmen ini dipandu oleh Anwar dan Ruben Onsu. Disini mereka mencicipi makanan yang tekenal di surabaya yaitu sego sambel YeYe dan ke tempat permainan yaitu Surabaya Carnival Kids Park. Mereka disini memainkan wahana Bedek Coaster, Blue Shake, Ferrish Wheel, dan Pirates Ghostship.

11. Segmen jalan-jalan ke Jogja : Di segmen ini di pandu oleh Ruben Onsu, Ivan Gunawan. Disini mareka menari bersama dengan kelompok dancer di jogja, mereka juga jalan-jalan ke alun-alun jogja dan mereka melakukan uji untuk melewati pohon besar yang terkenal di jogja. Serta tak lupa untuk mencicipi makanan yang terkenal di jogja yaitu gudeg dan angkringan “Lek Man” yang menyediakan kopi yang dihidangkan dengan arang.

(54)

BAB III ANALISA DATA 3.1 Penyajian Data

Data yang disajikan merupakan hasil pengisian kuesioner yang terdiri dari 3 item pertanyaan berupa pengaruh program Brownies terhadap responden, dan 9 item pertanyaan berupa sikap responden terhadap program Brownies. Responden penelitian berjumlah 93 sampel penelitian untuk menjawab kuesioner yang dikumpulkan sesuai dengan judul penelitian Pengaruh Program Acara “BROWNIS” TransTV Terhadap Perilaku Remaja SMK YPM 3 TAMAN SIDOARJO.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yaitu metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan datanya. Kuesioner yang disebarkan melalui survei yaitu dengan menggunakan kertas berukuran A4. Data diperoleh selanjutnya diolah untuk masuk kedalam tahap analisa data. Pada tahap pengolahan data, data dikerjakan sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan.

3.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan alat uji yang digunakan untuk menguji apakah dari variabel-variable yang digunkan dalam model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak, maka ini yang disebut uji normalitas. Bila ingin mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat dilakukan uji data dengan metode Kolmogorov Smirnov. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka hal ini berarti bahwa data tersebut berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan sebuah program SPSS for Windows Version 16.0 telah diperoleh

(55)

Tabel III.1 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 93

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 3.53183641

Most Extreme Differences Absolute .057

Positive .036

Negative -.057

Kolmogorov-Smirnov Z .552

Asymp. Sig. (2-tailed) .920

a. Test distribution is Normal.

Sumber : hasil pengolahan data primer

Berdasarkan tabel III.1 diatas dapat diketahui bahwa besarnya Asymp Sig (2-tailed) sebesar 0,920 > 0,05. Hal ini telah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut normal dan dapat digunakan untuk penelitian

3.2 Deskripsi Karakteristik Responden

3.2.1Usia Responden

Dalam penelitian ini, responden ini memiliki usia antara 15-19 tahun. Oleh karena itu, untuk mempermudah penyajian data mengenai usia responden, peneliti membagi ke dalam dua kelas usia pada Tabel III.2.

(56)

Tabel III.2 Usia Responden

Kategori Frekuensi Persentase (%)

15 Tahun 25 26,90% 16 Tahun 26 28,00% 17 Tahun 27 29,00% 18 Tahun 15 16,01% Total 93 100%

Sumber : hasil pengolahan data primer

Gambar III.2

Tabel III.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 15 tahun sebanyak 25 responden atau 26,90%. Responden yang berusia 16 tahun sebanyak 26 atau 28,00%. Responden yang berusia 17 tahun sebanyak 27 responden atau 29,00%. Responden yang berusia 18 sebanyak 15 responden atau 16,01%. Hal ini menunjukkan rata-rata umur dari siswa-siswi SMK YPM 3 Tmana Sidoarjo yaitu

(57)

berusia 15-18 tahun. Selain itu juga menunjukkan bahwa usia responden 16 tahun lebih banyak yaitu sebanyak 26 responden atau 28,00%, menunjukkan sikap respect pada peneliti untuk mengisi data kuesioner, sedangkan pada jumlah responden siswa-siswi SMK YPM 3 Taman berusia 18 tahun berjumlah lebih sedikit yaitu sebanyak 15 responden atau 16,01% yang mengisi data kuesioner.

3.2.2 Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden dalam penelitian ini terbagi 2 kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Pengelompokan jenis kelamin responden tersebut ditujukkan pada Tabel III.3.

Tabel III.3 Jenis Kelamin Responden

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Laki – Laki 37 40,90%

Perempuan 56 59,10%

Total 93 100%

Sumber : hasil pengolahan data primer

Gambar

Gambar 1.1  Hubungan dua Variabel
Gambar II.1
Gambar II.2
Gambar II.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil sintesis didapatkan senyawa N-(2-nitrobenzil)-1,10- fenantrolinium klorida yang berupa padatan amorf berwarna dengan rerata rendemen yang optimal sebesar 37%+5%,

Materi yang disajikan mencakup semua materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) yakni (1) Meyakini manifestasi Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Tri Murti dengan

Lampiran diatas adalah gambar Dun Asahan yang sedang memberikan bunga kepada pengurusi Pondok Pesantren Wakaf al-Mukhlishin sebagai proses penghijauan.. Lampiran

Dibalik pesatnya perkembangan syariah Indonesia, masih ada hal yang patut disayangkan yaitu jenis pembiayaan berbasis bagi hasil belum dapat menggeser

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2020 adalah masing-masing (Rp,5.093.684.726,10) Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun

diberhentikan, yang dimana pengisian kekosongan jabatan Wakil Kepala Daerah hanya akan dilakukan jika sisa masa jabatan yang ditinggalkan tersisa 18 bulan dan

Tanpa adanya sarana atau fasilitas tersebut, tidak akan mungkin penegak.. hukum menyerasikan peranan yang seharusnya dengan peranan yang aktual.. Khususnya

Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Cash Ratio, dan Working Capital Turnover secara parsial terhadap Return on Assets pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa