SEMINAR TUGAS AKHIR
PENGGUNAAN METODE ENSEMBLE KALMAN FILTER UNTUK MENGESTIMASI ALIRAN DUA FASE
PADA PIPA PENGEBORAN MINYAK
Oleh :
Indah Kuswati
NRP. 1205 100 058 Dosen Pembimbing : Dr. Erna Apriliani, M.Si Soleha, S.Si, M.Si
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
LATAR BELAKANG
ALIRAN
ESTIMASI
KALMAN FILTER
ENSEMBLE KALMAN FILTER
OPTIMASI
Permasalahan yang akan dibahas di tugas akhir
ini adalah bagaimana mengestimasi aliran dua fase
pada pipa pengeboran minyak
BATASAN MASALAH
Obyek analisis berupa aliran pada pipa pengeboran minyak horisontal yang diambil dari referensi (Gryzlov, M. Leskens, R. F. Mudde, 2009)
Model arus dinamis yang dibahas mengacu pada model yang diusulkan oleh Vicente (A. Gryzlov, 2009), dengan asumsi gas dan cairan mengalir dengan kecepatan yang sama.
Simulasi yang digunakan pada kajian tersebut menggunakan software Matlab7 dengan algoritma yang dimilikinya
TUJUAN DAN MANFAAT
TUJUAN dari penelitian ini adalah mendapatkan estimasi tekanan, kecepatan, dan friksi dari
aliran dua fase pada pipa pengeboran minyak dengan menggunakan metode Ensemble Kalman Filter
MANFAAT dari pengerjaan Tugas Akhir ini adalah memberikan gambaran metode EnKF untuk
mengestimasi tekanan, kecepatan, dan friksi pada aliran yang bersifat multifase agar didapatkan
TINJAUAN PUSTAKA
MODEL ARUS DINAMIS
: volume friksi cairan : massa jenis gas
: massa jenis cairan : waktu
: koordinat panjang pipa
: sumber massa yang mewakili
perpindahan dari reservoir ke pipa Dengan
Dengan
: massa jenis campuran, didefinisikan oleh
𝝀
: diameter pipa
Dengan kondisi batas sebagai berikut
: arus masuk (inflow) : arus keluar (outflow) : panjang pipa
Model sistem dinamik stokastik linier diskrit : Tahap Prediksi Estimasi : Kovariansi error : Tahap Koreksi Kalman gain : Estimasi : Kovariansi error : k k k k k k k A x B u G w x +1 = + + k k k k H x v z = + k k k k
A
x
B
u
x
ˆ
+1−=
ˆ
+
T k k k T k k k kA
P
A
G
Q
G
P
−=
+
(
−)
+ + + + − + +1=
ˆ
1+
1 1−
1ˆ
1ˆ
kx
kK
kz
kH
kx
kx
[
]
− + + + +1 = − k 1 k 1 k 1 k I K H P P(
)
1 1 1 1 1 1 1 1 − + + − + + + + + = + k T k k k T k T k k P H H P H R KKALMAN FILTER
Model sistem dan Model Pengukuran: Tahap Prediksi Estimasi : Kovariansi error : Tahap Koreksi Kalman gain : Estimasi : Kovariansi error : k k k f k x w x +1 = ( , ) + k k k Hx v z = +
∑
= − − = N i i k k x N x 1 , ˆ 1 ˆ∑
= − − − − − − − − = N i T k i k k i k k x x x x N P 1 , , ˆ )(ˆ ˆ ) ˆ ( 1 1 1 ) ( − − − + = T k k T k k P H HP H R K − − = k k k I K H P P [ ]∑
= = N i i k k x N x 1 , ˆ 1 ˆMETODE PENELITIAN
STUDI PENDAHULUAN
PENERAPAN MODEL ARUS DINAMIS PADA EnKF
ANALISIS HASIL SIMULASI
PEMBAHASAN DISKRITISASI
Pada Tugas Akhir ini digunakan metode Beda Hingga Maju untuk pendiskritan dan Metode Beda Hingga Pusat untuk pendiskritan , karena menunjukkan hasil yang lebih akurat[10] , maka didapat:
Dengan mengumpulkan indeks di ruas kanan dan indeks di ruas kiri,
maka untuk didapat :
PEMBAHASAN
adalah input untuk nilai awal variable state di dalam pipa. Maka untuk , didapat :
Demikian juga, adalah input untuk nilai awal variabel state pada pipa sepanjang 100 meter.
PENERAPAN METODE EnKF
PEMBAHASANJika dituliskan secara lengkap untuk i=1,2,...,19, maka model diskrit Secara umum dapat dituliskan dalam bentuk fungsi nonlinear
Dengan
adalah variabel state pada time step ke-k yang berisikan 57 variabel
menyatakan aliran masuk dari reservoir ke wellbore Dengan
PEMBAHASAN Variable state dalam model selengkapnya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini. Dalam hal ini terlihat bahwa saat time step ke-k pada titik grid ke-i(i=1,2,...,20) terdapat variabel , dan . Variabel ini masing-masing dapat dinyatakan dalam bentuk dan
Di titik i=0 (ujung pipa) terdapat variabel input
merupakan syarat batas, di titik i=1(pada panjang pipa 5 meter) terdapatyang
variabel state . Di titik kepanjangan pipa i=5i m,
terdapat variabel state yang secara berurutan dituliskan juga
. Di titik i=19(pada panjang pipa 95 meter) terdapat yaitu i=1,2,...,19, sebagai
variabel state yang secara berurutan dituliskan juga sebagai
. Dan di titik i=20(pada panjang pipa 100 meter)
ESTIMASI NILAI P 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 34.5 35 35.5 panjang pipa (L) n ila i p
Grafik nilai estimasi p
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 -0.05 0 0.05 0.1 0.15 Kesalahan Estimasi p panjang pipa (L) ni lai er ror p-estimasi p-real HASIL SIMULASI
Grafik 2 Dimensi Estimasi p dengan jumlah ensemble 500 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 34.5 35 35.5 panjang pipa (L) n ila i p
Grafik nilai estimasi p
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 -0.05 0 0.05 0.1 0.15 Kesalahan Estimasi p panjang pipa (L) ni lai er ror p-estimasi p-real HASIL SIMULASI
10 20 30 40 50 5 10 15 34.6 34.8 35 35.2 35.4 P real 10 20 30 40 50 5 10 15 34.6 34.8 35 35.2 35.4 P ensemble HASIL SIMULASI
HASIL SIMULASI
Grafik 2 Dimensi Estimasi p dengan jumlah ensemble 30
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 34.5 35 35.5 36 panjang pipa (L) n ila i p
Grafik nilai estimasi p
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 0 0.5 1 Kesalahan Estimasi p panjang pipa (L) ni lai er ror p-estimasi p-real
HASIL SIMULASI
Grafik 3 Dimensi Estimasi p dengan jumlah ensemble 30
10 20 30 40 50 5 10 15 34.6 34.8 35 35.2 35.4 35.6 P real 10 20 30 40 50 5 10 15 -1 0 1 2 x 1030 P ensemble
HASIL SIMULASI
Grafik 2 Dimensi Estimasi u dengan jumlah ensemble 100
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 5 10 15 20 panjang pipa (L) n ila i u
Grafik nilai estimasi u
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 -0.02 0 0.02 0.04 Kesalahan Estimasi u panjang pipa (L) ni lai er ror u-estimasi u-real ESTIMASI NILAI u
HASIL SIMULASI
Grafik 2 Dimensi Estimasi u dengan jumlah ensemble 300
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 5 10 15 20 25 panjang pipa (L) n ila i u
Grafik nilai estimasi u
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 -0.02 -0.01 0 0.01 0.02 Kesalahan Estimasi u panjang pipa (L) ni lai er ror u-estimasi u-real
HASIL SIMULASI
Grafik 2 Dimensi Estimasi u dengan jumlah ensemble 500
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 5 10 15 20 25 panjang pipa (L) n ila i u
Grafik nilai estimasi u
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 -0.02 0 0.02 0.04 Kesalahan Estimasi u panjang pipa (L) ni lai er ror u-estimasi u-real
HASIL SIMULASI
Grafik 2 Dimensi Estimasi u dengan jumlah ensemble 500
10 20 30 40 50 5 10 15 8 10 12 14 16 U real 10 20 30 40 50 5 10 15 8 10 12 14 16 U ensemble
Grafik 2 Dimensi Estimasi u dengan jumlah ensemble 30 HASIL SIMULASI 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 5 10 15 20 panjang pipa (L) n ila i u
Grafik nilai estimasi u
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 0 0.5 1 Kesalahan Estimasi u panjang pipa (L) ni lai er ror u-estimasi u-real
Grafik 3 Dimensi Estimasi u dengan jumlah ensemble 30 HASIL SIMULASI 10 20 30 40 50 5 10 15 8 10 12 14 16 U real 10 20 30 40 50 5 10 15 0 5 10 x 10166 U ensemble
HASIL SIMULASI
Grafik 2 Dimensi Estimasi H dengan jumlah ensemble 100
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 -5 0 5 panjang pipa (L) n ila i H
Grafik nilai estimasi H
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 -0.02 -0.01 0 0.01 0.02 Kesalahan Estimasi H panjang pipa (L) ni lai er ror H-estimasi H-real ESTIMASI NILAI H
HASIL SIMULASI
Grafik 2 Dimensi Estimasi H dengan jumlah ensemble 300
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 -5 0 5 10 panjang pipa (L) n ila i H
Grafik nilai estimasi H
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 -0.02 -0.01 0 0.01 0.02 Kesalahan Estimasi H panjang pipa (L) ni lai er ror H-estimasi H-real
HASIL SIMULASI
Grafik 2 Dimensi Estimasi H dengan jumlah ensemble 500
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 -5 0 5 panjang pipa (L) n ila i H
Grafik nilai estimasi H
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 -0.02 -0.01 0 0.01 0.02 Kesalahan Estimasi H panjang pipa (L) ni lai er ror H-estimasi H-real
HASIL SIMULASI
Grafik 3 Dimensi Estimasi H dengan jumlah ensemble 500
10 20 30 40 50 5 10 15 -5 0 5 H real 10 20 30 40 50 5 10 15 -5 0 5 H ensemble
KESIMPULAN
1. Metode EnKF dapat diimplementasikan dalam model arus dinamis dua fase pada pipa pengeboran minyak dengan melakukan diskritisasi pada model kontinu, menambahkan noise pada model, serta membangkitkan sejumlah ensemble untuk menentukan mean dan kovariansi error variabel estimasinya.
2. Pada metode EnKF pengambilan jumlah ensemble 100 memberikan hasil estimasi yang hampir sama baiknya dengan jumlah ensemble 500. Sedangkan, pengambilan jumlah ensemble 30 atau kurang akan menyebabkan estimasinya gagal.
3. Dalam semua kasus yang dibahas penambahan jumlah ensemble pada metode EnKF akan dapat memperkecil nilai kesalahan(error), yaitu memberikan hasil estimasi yang semakin baik.
SARAN
Pada penelitian ini, permasalahan yang dikaji masih jauh dari sempurna. Sehingga sangat memungkinkan untuk lebih dikembangkan bidang kajiannya untuk yang lebih luas dan lebih lanjut lagi. Oleh karena itu, penulis
menyarankan untuk mengkaji lebih jauh tentang
persamaan model aliran dinamis dua fase pada pipa. Terutama untuk menghindari nilai-nilai yang bersifat
DAFTAR PUSTAKA
1. A. Gryzlov, M. Leskens, R.F. Mudde, 2009. Soft sensing for two-phase flow using an ensemble
Kalman filter, Delft University of Technology, Delft, 2628 BW, the Netherlands.
2. Masduqi A., Apriliani E., 2008. Estimation of Surabaya River Water Quality Using Kalman Filter
Algorithm, The Journal for Technology and Science, Vol 19, No 3.
3. Purnomo K. D., (2008), Aplikasi Metode Kalman Filter Pada Model Populasi Plankton, Tesis Magister, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
4. Sofiyanti W., 2010. Deteksi Gangguan Konduksi Panas Pada Batang Logam Menggunakan Metode
Ensemble Kalman Filter, Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
5. Albab, 2009. Reduksi Rank Akar Kuadrat Pada Ensemble Kalman Filter, Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
6. Evensen, G. (2003), The Ensemble Kalman Filter: Theoretical formulation and practical
implementation. Springer-Verlag.
7. Lewis, F. L., (2008), Optimal Estimation with an Introduction to Stochastic Control Theory, John Wiley and Sons, Inc, USA.
8. Jasmir. 2008. Penerapan Akar Kuadrat Pada Ensemble Kalman Filter. Tesis Magister, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
9. Seputri C. B., (2002), Study Keandalan Drill Pipe Terhadap Buckling Pada Pengeboran Horisontal i
Long Radius, Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
10. Pawening S., Finite Difference Method(Metode Beda Hingga) Dan Penerapannya Pada