• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada April 2016 terjadi deflasi sebesar 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,76.

 Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks untuk beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 0,82 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,04 persen; kelompok sandang 0,07 persen; kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga 0,13 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,83 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,11 persen dan kelompok kesehatan 0,16 persen.

 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi adalah bensin, cabai merah, beras, cabai rawit dan tarip listrik.

 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi bawang merah, minyak goreng, mobil, apel dan bawang putih.

 Tingkat inflasi tahun kalender April 2016 sebesar 0,37 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2016 terhadap April 2015) sebesar 3,51 persen.

No. 86/Th. X, 2 Mei 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

DI KOTA PURWOKERTO

APRIL 2016 DEFLASI 0,45 PERSEN

(2)

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks untuk beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 0,82 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,04 persen; kelompok sandang 0,07 persen; kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga 0,13 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,83 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,11 persen dan kelompok kesehatan 0,16 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada April 2016 antara lain : bensin, cabai merah, beras, cabai rawit, tarip listrik, salak, sawi hijau, laptop/notebook, terong panjang, kelapa, kentang, daging ayam ras, solar, cabe hijau, ikan keranjang, cumi-cumi, bawal, semen, buncis, pembalut wanita, daging sapi, ayam hidup, jeruk, tarip kereta api, tarip kendaraan travel, udang basah, teh, ketimun, telepon seluler, anggur, daging ayam kampung, jagung muda, jambu batu, peda, pasta gigi, emas perhiasan, pare, hand body lotion, tissue, pembasmi nyamuk bakar, bayam, susu untuk balita, teri, kakap merah, sabun mandi, tauge/kecambah, makanan bayi, kertas HVS, parfum dan tepung terigu.

Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah : bawang merah, minyak goreng, mobil, apel, bawang putih, nangka muda, sawi putih, soto, kol putih/kubis, labu siam/jipang, kangkung, telur ayam ras, kacang panjang, upah pembantu RT, tomat sayur, daun bawang, semangka, tomat buah, gula pasir, sate, bandeng/bolu, kerupuk, wortel, pir, personal computer/desktop, sabun detergen bubuk/cair, jagung manis, upah baby sitter, mesin cuci, pelembab, tongkol/ambu-ambu, telur puyuh, seng, baju kaos berkerah, tongkol pindang, emping mentah, sosis daging ayam, vitamin, mie kering instant, sabun cair/cuci piring, lada/merica, kacang hijau, kulkas/lemari es, sikat gigi, susu kental manis, deodorant, televisi berwarna, alas bedak, bedak bayi, penyedap masakan/vetsin, jahe, lipstik, susu rendah lemak, kecap (isi), santan jadi, pembersih lantai, sabun wajah, ikan dalam kaleng, papaya, pampers, obat sakit kepala, semir rambut, shampo, sepatu olah raga pria, kacang tanh, jamu, kapas, sabun mandi cair, bandeng pindang, melon, pembasmi nyamuk spray, obat batuk, pembersih/penyegar dan kembung/gembung.

Andil/sumbangan deflasi per kelompok pengeluaran pada April 2016, yaitu: kelompok bahan makanan 0,20 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,01 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,26 persen

Sedangkan kelompok yang memberikan andil inflasi adalah; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,02 persen dan kelompok kesehatan 0,01 persen.

(3)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi April 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran April IHK 2015 IHK Desember 2015 IHK April 2016 Tingkat Inflasi April 20161) Tingkat Inflasi Tahun Kalender 20162) Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) 116,66 120,32 120,76 -0,45 0,37 3,51 1 Bahan Makanan 121,57 131,97 134,46 -0,82 1,89 10,60

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,49 120,77 122,95 0,11 1,81 4,65 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 115,12 115,71 115,57 -0,04 -0,12 0,39

4 Sandang 104,48 104,83 105,92 -0,07 1,04 1,38

5 Kesehatan 107,53 109,73 110,61 0,16 0,80 2,86

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 114,24 118,43 118,51 -0,13 0,07 3,74 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 120,66 121,33 116,96 -1,83 -3,60 -3,07

1)

Persentase perubahan IHK April 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya

2) Persentase perubahan IHK April 2016 terhadap IHK Desember 2015 3)

Persentase perubahan IHK April 2016 terhadap IHK April 2015

Tabel 2

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwokerto (2012=100) April 2016 (persen) April

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi Maret 2016

(%)

(1) (2)

U M U M -0,45

1. Bahan Makanan -0,20

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0,02 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar -0,01

4. Sandang 0,00

5. Kesehatan 0,01

6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga -0,01

(4)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Purwokerto (2012=100), Januari – April 2016

Gambar 2

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwokerto (2012=100) April 2016 -0.60 -0.40 -0.20 0.00 0.20 A n d il ( % )

Umum 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan

4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor

100.00 105.00 110.00 115.00 120.00 125.00 130.00 135.00 140.00

Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16

IH

K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada April 2016 mengalami deflasi 0,82 persen atau terjadi penurunan indeks dari 135,57 pada Maret 2016 menjadi 134,46 pada April 2016. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 5 subkelompok diantaranya mengalami deflasi, 8 subkelompok lainnya mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 5, 13 persen dan terendah terjadi pada subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 0,71 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi terbesar adalah subkelompok sayur-sayuran sebesar 2,23 persen.

Kelompok ini pada April 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,20 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan terhadap

deflasi yaitu cabai merah dan beras masing-masing sebesar 0,2 persen; cabai rawit 0,04 persen; salak dan sawi hijau masing-masing sebesar 0,02 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu bawang merah 0,08 persen; minyak goreng 0,06 persen; apel, bawang putih, nangka muda dan sawi putih masing-masing sebesar 0,03 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada April 2016 mengalami inflasi 0,11 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 122,82 pada Maret 2016 menjadi 122,95 pada April 2016.

Dari tiga subkelompok di kelompok ini 2 diantaranya mengalami inflasi yaitu subkelompok makanan jadi sebesar 0,14 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,13 persen. Sedangkan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol tidak mengalami perubahan/relatif stabil.

Kelompok ini pada April 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terhadap inflasi yaitu soto sebesar 0,01 persen; gula pasir 0,006 persen.

Tabel 3

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makanan Bulan April 2016

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

BAHAN MAKANAN -0,82 -0,20

Padi2an, Umbi2an dan Hasilnya -2,83 -0,15

Daging dan Hasil-hasilnya -0,71 -0,02

Ikan Segar -1,01 -0,01

Ikan Diawetkan -0,92 -0,01

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 0,36 0,01

Sayur-sayuran 2,23 0,06

Kacang – kacangan 0,10 0,00

Buah – buahan 1,39 0,03

Bumbu – bumbuan -5,13 -0,16

Lemak dan Minyak 3,35 0,04

Bahan Makanan Lainnya 1,92 0,01

Tabel 4

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Makanan Jadi Minuman, Rokok dan Tembakau

Bulan April 2016

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK

DAN TEMBAKAU 0,11 0,02

Makanan Jadi 0,14 0,02

Minuman yang Tidak Beralkohol 0,13 0,00

Tembakau dan Minuman Beralkohol 0,00 0,00

(6)

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Kelompok ini pada April 2016 mengalami deflasi sebesar 0,04 persen atau terjadi penurunan indeks dari 115,62 pada Maret 2016 menjadi 115,57 pada April 2016.

Pada bulan April 2016 dari 4 subkelompok pada kelompok ini 2 diantaranya mengalami deflasi, yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,03 persen dan subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,49 persen. Untuk 2 subkelompok lainnya mengalami inflasi yaitu, subkelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,18 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,46.

Pada bulan April 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah : tarip listrik sebesar 0,02 persen dan semen sebesar 0,006 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah : upah pembantu RT sebesar 0,008 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada April 2016 mengalami deflasi 0,07 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 105,99 pada Maret 2016 menjadi 105,92 pada April 2016.

Dari 4 subkelompok di kelompok sandang ini 2 subkelompok mengalami deflasi yaitu subkelompok sandang wanita 0,36 persen dan subkelompok barang pribadi dan sandang lain 0,05 persen. Sedangkan 2 subkelompok lainnya mengalami inflasi, yaitu subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,13 persen dan subkelompok sandang anak-anak 0,02 persen.

Kelompok ini secara umum tidak memberikan sumbangan/relatif stabil pada April 2016. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah pembalut wanita sebesar 0,005 persen dan emas perhiasan 0,0006 persen.

Tabel 5

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Bulan April 2016

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS &

BAHAN BAKAR -0,04 -0,01

Biaya Tempat Tinggal -0,03 0,00

Bahan Bakar, Penerangan dan Air -0,49 -0,02

Perlengkapan Rumahtangga 0,18 0,00

Penyelenggaraan Rumahtangga 0,46 0,01

Tabel 6

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang Bulan April 2016

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

SANDANG -0,07 0,00

Sandang Laki-laki 0,13 0,00

Sandang Wanita -0,36 -0,01

Sandang Anak-anak 0,02 0,00

Barang Pribadi dan Sandang Lain -0,05 0,00

(7)

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada April 2016 mengalami inflasi sebesar 0,16 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 110,43 di bulan Maret 2016 menjadi 110,61 di bulan April 2016.

Pada April 2016 3 subkelompok diantaranya mengalami inflasi, yaitu subkelompok obat-obatan sebesar 0,21 persen, subkelompok jasa perawatan jasmani 0,07 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,33

persen. Sedangkan 1 subkelompok yaitu subkelompok jasa kesehatan tidak mengalami perubahan/relatif tetap. Kelompok ini pada bulan April 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah pasta gigi sebesar 0,0006 persen

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada April 2016 mengalami deflasi sebesar 0,13 persen atau terjadi penurunan indeks dari 118,67 di bulan Maret 2016 menjadi 118,51 di bulan April 2016.

Subkelompok yang mengalami deflasi pada bulan April 2016 adalah subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 1,06 persen. Untuk 2 subkelompok lainnya mengalami inflasi yaitu : subkelompok rekreasi sebesar 0,05 persen dan subkelompok olahraga 0,14 persen. Sedangkan untuk subkelompok jasa pendidikan dan subkelompok kursus-kursus/pelatihan tidak mengalami perubahan indeks dibanding periode bulan Maret 2016.

Secara keseluruhan kelompok ini pada April 2016 memberikan sumbangan deflasi 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah laptop/notebook sebesar 0,02 persen.

Tabel 7

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan Bulan April 2016

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

KESEHATAN 0,16 0,01

Jasa Kesehatan 0,00 0,00

Obat-obatan 0,21 0,00

Jasa Perawatan Jasmani 0,07 0,00

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 0,33 0,01

Tabel 8

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Bulan April 2016

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

PENDIDIKAN, REKREASI, DAN

OLAHRAGA -0,13 -0,01 Jasa Pendidikan 0,00 0,00 Kursus-kursus/Pelatihan 0,00 0,00 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan -1,06 -0,01 Rekreasi 0,05 0,00 Olahraga 0,14 0,00

(8)

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada April 2016 mengalami deflasi 1,83 persen atau terjadi penurunan indeks dari 119,14 pada Maret 2016 menjadi 118,51 pada April 2016.

Pada kelompok ini, subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok transpor sebesar 2,76 persen dan subkelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 0,04 persen. Untuk subkelompok sarana dan penunjang transpor serta subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan/relatif tetap.

Secara keseluruhan kelompok ini pada April 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,26 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil deflasi, yaitu: bensin sebesar 0,3 persen dan solar 0,01 persen.

Tabel 9

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Bulan April 2016

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA

KEUANGAN -1,83 -0,26

Transpor -2,76 -0,26

Komunikasi dan Pengiriman -0,04 0,00

Sarana dan Penunjang Transpor 0,00 0,00

(9)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (April) 2016 sebesar 0,37 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2016 terhadap April 2015) sebesar 3,51 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2014 dan 2015 masing-masing 1,54 persen dan -0,60 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk April 2014 terhadap April 2013 dan April 2015 terhadap April 2014 masing-masing 7,33 persen dan 4,83 persen.

Tabel 10

Tingkat Inflasi Bulanan, Tahun kalender dan Tahun ke Tahun, Tahun 2014–2016 (persen)

Inflasi 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4)

1. April -0,08 0,15 -0,45

2. (April) tahun kalender 1,54 -0,60 0,37

3. April terhadap April (year on year)

(tahun n) (tahun n-1) 7,33

4,83 3,51

Gambar 3

Perbandingan Tingkat Inflasi Tahun Kalender, 2014–2016

Jan Feb Mar Apr

-1.00 0.00 1.00 2.00 In fla s i (% ) 2014 2015 2016

(10)

Gambar 4

Perbandingan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun, 2014–2016

Jan-Jan Feb-Feb Mar-Mar Apr-Apr

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 In fla s i (% ) 2014 thd 2013 2015 thd 2014 2016 thd 2015

Referensi

Dokumen terkait

KU-Kesalahan Utama, KP-Kesalahan Pindaan, KA-Kesalahan Alternatif Catatan Keputusan T-Tertuduh, K-Kesalahan 15 MA-83D-2661- 10/2020 Pendakwa Raya. ( Polis Diraja Malaysia

Adapun batasan masalah dalam pembuatan laporan berdasarkan dengan kerja praktek yang telah dilakukan yaitu, penulis hanya melakukan analisis pada prosedur pengiriman paket di

أطخ باتج نأ لاؤسلا ناك نإو رفصلا وباسحف ( 0 .) نٌترم رابتخلاا يطعت , يدعبلا رابتخلااو يلبقلا رابتخلاا نيعي. رابتخلاااّمأو تاملكلا نٌمتخ ةبعل ةقيرطب

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan dapat digunakan untuk menggolongkan mangga Gedong gincu berdasarkan rasio kandungan gula asam dengan

( pada bagian ini auditor perlu mengukapkan tindak lanjut dari hasil temuan sebelumnya , termasuk tindak lanjut dari audit yang dilaporkan dalam laporan ini

Composite yang dilakukan pada Adobe After Effect merupakan penggabungan semua bahan grafis yang sudah dianimasikan satu persatu dengan background dan pemberian transisi

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran Fisika berupa permainan Gasik pada pokok materi Cahaya untuk siswa SMP kelas VIII dengan kriteria

Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada RPP yang telah dibuat sehingga prosesnya sesuai arah yang diinginkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan ini meliputi siapa melakukan