A
AKUNTA
KUNTANSI UNTUK L
NSI UNTUK LEASE
EASE
(Accoun
(Accoun ting
ting For Lea
For Leases)
ses)
Lease yaitu suatu perjanjian kontrak yang mengalihkan hak untuk menggunakan aktiva dalam Lease yaitu suatu perjanjian kontrak yang mengalihkan hak untuk menggunakan aktiva dalam periode waktu yang ditentukan.
periode waktu yang ditentukan. 2 pihak dalam kontrak lease: 2 pihak dalam kontrak lease: 1.
1. Lessor Lessor (penjual (penjual sewa)sewa) 2.
2. Lessee Lessee (pembeli (pembeli sewa)sewa)
Keunggulan leasing dari segi ekonom
Keunggulan leasing dari segi ekonom i (Economic Advantages of Leasing)i (Economic Advantages of Leasing) 2 keunggulan utama bagi pihak lesse untuk melease daripada membeli:
2 keunggulan utama bagi pihak lesse untuk melease daripada membeli: 1)
1) Tanpa Tanpa ada ada uang uang mukmuk aa ( (no down pno down p aymeaymentnt))
Sangat menarik bagi perusahaan yang tidak memiliki kas yang cukup untuk membayar uang Sangat menarik bagi perusahaan yang tidak memiliki kas yang cukup untuk membayar uang muka atau perusahaan yang ingin menggunakan modal yang tersedia untuk tujuan operasi muka atau perusahaan yang ingin menggunakan modal yang tersedia untuk tujuan operasi serta investasi lainnya.
serta investasi lainnya. 2)
2) MeMenghindari nghindari resiko resiko pemilikanpemilikan ( (avoids risks of owavoids risks of ow nershipnership))
Banyak resiko dalam pemilikan harga seperti kerugian karena bencana, keausan, kondisi Banyak resiko dalam pemilikan harga seperti kerugian karena bencana, keausan, kondisi perekonomian. Lesse boleh menghentikan lease meskipun dikenakan denda, dan dengan perekonomian. Lesse boleh menghentikan lease meskipun dikenakan denda, dan dengan demikan menghindarkan penanggungan risiko dari kejadian tersebut.
demikan menghindarkan penanggungan risiko dari kejadian tersebut. 3) Flexibility
3) Flexibility
Jika assets di lease, perusahaan dapat lebih muda mengganti assets sebagai respon atas Jika assets di lease, perusahaan dapat lebih muda mengganti assets sebagai respon atas perubahan.
perubahan.
Keunggulan lease bagi pihak lessor meliputi: Keunggulan lease bagi pihak lessor meliputi: 1.
1. MeningkMeningk atkan atkan penjupenju alan alan (increased sales)(increased sales)
penawaran produk melalui leasing kepada pelanggan potensial, dapat meningkatkan penawaran produk melalui leasing kepada pelanggan potensial, dapat meningkatkan
penjualan dalam jumlah besar. Alasannya kemungkinan para pelanggan tidak mau atau ada penjualan dalam jumlah besar. Alasannya kemungkinan para pelanggan tidak mau atau ada yang tidak mampu membeli harta tersebut secara
yang tidak mampu membeli harta tersebut secara tunai.tunai. 2.
2. Kelangsungan hubungan dengan lesse Kelangsungan hubungan dengan lesse (ongoing busi(ongoing busi ness relaness relationshitionshi p with lessee)p with lessee) jika harga dijual, pembeli terkadang tidak mengadakan transaksi lagi dengan penjualnya. Tapi jika harga dijual, pembeli terkadang tidak mengadakan transaksi lagi dengan penjualnya. Tapi
dalam leasing, lessor dan lesse tetap berhubungan selama periode tertentu, dan hubungan dalam leasing, lessor dan lesse tetap berhubungan selama periode tertentu, dan hubungan bisnis jangka panjang dapat selalu di bina.
bisnis jangka panjang dapat selalu di bina. 3.
3. Nilai Nilai sissis a a dipdip ertahankan (residual value ertahankan (residual value retained)retained) dalam banyak perjanjian lease, hak atas harta yang dil
dalam banyak perjanjian lease, hak atas harta yang dil ease tidak pernah beralih kepadaease tidak pernah beralih kepada lesse. Lessor beruntung dari kondisi ekonomi yang membuat nilai residu yang besar pada lesse. Lessor beruntung dari kondisi ekonomi yang membuat nilai residu yang besar pada akhir periode lease. Lessor dapat me-lease kembali aktiva itu kepada lesse lain atau akhir periode lease. Lessor dapat me-lease kembali aktiva itu kepada lesse lain atau menjualnya dan memperoleh keuntungan pada saat itu juga.
menjualnya dan memperoleh keuntungan pada saat itu juga.
SIFAT LEASE
SIFAT LEASE
(Na
(Natur
tur e of
e of Leases)
Leases)
•
• Ketentuan pembatalan (CaKetentuan pembatalan (Cancellation ncellation Provisions)Provisions)
Sifat tidak dapat dibatalkan Sifat tidak dapat dibatalkan
•
• Periode lPeriode l ease (Lease Teease (Lease Term)rm)
Periode waktu mulai dari awal hinggi akhir lease Periode waktu mulai dari awal hinggi akhir lease
Tanggal pemrakarsaan lease didefinisikan sebagai tanggal perjanjian lease Tanggal pemrakarsaan lease didefinisikan sebagai tanggal perjanjian lease
Permulaan periode lease terjadi saat perjanjian lease mulai berlaku, yaitu jika harta yang Permulaan periode lease terjadi saat perjanjian lease mulai berlaku, yaitu jika harta yang dilease telah diserahkan kepada lesse
Ak
Ak hihir jr j angang ka lka l ease (enease (en d od o f tf t he lhe l ease tease t ermerm )) Akhir
Akhir periode periode lease lease yang yang ditetapkan ditetapkan di di mana mana pembatalan pembatalan tidak tidak boleh boleh dilakukan dilakukan ditambahditambah semua periode
semua periode
•
• Opsi pembelian dengan harga muOpsi pembelian dengan harga mu rah (Bargain Purchases Option)rah (Bargain Purchases Option)
Lease kerap kali mengandung ketentuan yang memberikan hak kepada lesse untuk membeli Lease kerap kali mengandung ketentuan yang memberikan hak kepada lesse untuk membeli harta yang dilease pada suatu hari di masa depan. Harga beli yang pasti atau harga opsi harta yang dilease pada suatu hari di masa depan. Harga beli yang pasti atau harga opsi dapat ditetapkan meskipun dalam beberapa kasus harga tersebut dinyatakan sebagai nilai dapat ditetapkan meskipun dalam beberapa kasus harga tersebut dinyatakan sebagai nilai pasar wajar pada tanggal opsi dimanfaatkan. Jika harga opsi yang telah ditetapkan ini pasar wajar pada tanggal opsi dimanfaatkan. Jika harga opsi yang telah ditetapkan ini diperkirakan jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga atau nilai pasar wajar pada tanggal diperkirakan jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga atau nilai pasar wajar pada tanggal pemanfaat opsi pembelian, maka dalam hal ini sudah tersirat opsi pembelian dengan harga pemanfaat opsi pembelian, maka dalam hal ini sudah tersirat opsi pembelian dengan harga murah.
murah.
•
• Nilai sisa atau residNilai sisa atau resid u (Reu (Residsid ual Value)ual Value)
Nilai pasar harta yang dilease pada akhir periode lease disebut nilai sisa atau residu. Dalam Nilai pasar harta yang dilease pada akhir periode lease disebut nilai sisa atau residu. Dalam beberapa lease, periode lease melampaui umur ekonomis aktiva. Dalam lease lainnya beberapa lease, periode lease melampaui umur ekonomis aktiva. Dalam lease lainnya periode lease lebih singkat dan nilai residu tidak ada.
periode lease lebih singkat dan nilai residu tidak ada.
Jika lesse dapat membeli aktiva itu pada akhir periode lease dengan harga yang jauh lebih Jika lesse dapat membeli aktiva itu pada akhir periode lease dengan harga yang jauh lebih kecil daripada nilai residunya, maka opsi pembelian dengan harga murah sudah ada, dan kecil daripada nilai residunya, maka opsi pembelian dengan harga murah sudah ada, dan dapat diandalkan bahwa lesse akan melaksanakan opsi ini dan membeli aktiva tersebut.
dapat diandalkan bahwa lesse akan melaksanakan opsi ini dan membeli aktiva tersebut. Beberapa kontrak lease mewajibkan lesse atau pihak ketiga yang ditunjuk untuk menjamin Beberapa kontrak lease mewajibkan lesse atau pihak ketiga yang ditunjuk untuk menjamin nilai residu minimum aktiva. Dan jika nilai pasar wajar pada akhir periode lease turun di bawah nilai residu minimum aktiva. Dan jika nilai pasar wajar pada akhir periode lease turun di bawah nilai residu yang dijamin, maka lesse atau pihak ketiga harus membayar selisih tersebut. nilai residu yang dijamin, maka lesse atau pihak ketiga harus membayar selisih tersebut.
•
• Pembayaran lease minimum (Minimum Lease Payments)Pembayaran lease minimum (Minimum Lease Payments)
yaitu pembayaran sewa yang diminta selama periode lease ditambah dengan jumlah yang yaitu pembayaran sewa yang diminta selama periode lease ditambah dengan jumlah yang harus dibayar untuk nilai residu, entah melalui opsi pembelian dengan harga murah atau harus dibayar untuk nilai residu, entah melalui opsi pembelian dengan harga murah atau penjaminan nilai sisa
penjaminan nilai sisa
Pembayaran sewa kadang-kadang mencakup beban asuransi, pemeliharaan, dan pajak yang Pembayaran sewa kadang-kadang mencakup beban asuransi, pemeliharaan, dan pajak yang timbul atas harta yang lease. Pengeluaran itu disebut
timbul atas harta yang lease. Pengeluaran itu disebut biaya eksekutoribiaya eksekutori dan tidak dimasukkan dan tidak dimasukkan sebagai bagian dari pembayaran lease minimum. Jika lessor memasukkan beban untuk sebagai bagian dari pembayaran lease minimum. Jika lessor memasukkan beban untuk penyisihan labanya di dalam biaya ini, maka laba tersebut juga dianggap sebagai biaya penyisihan labanya di dalam biaya ini, maka laba tersebut juga dianggap sebagai biaya eksekutori.
eksekutori.
Contoh perhitungan lease minimum Contoh perhitungan lease minimum
Olaf Leasing Co (lesse) melease peralatan pembangunan jalan raya selama 3 tahun dengan Olaf Leasing Co (lesse) melease peralatan pembangunan jalan raya selama 3 tahun dengan pembayaran sebesar Rp
pembayaran sebesar Rp 3.0003.000 per bulan. Didalam pembayaran sewa ini, termasuk biaya per bulan. Didalam pembayaran sewa ini, termasuk biaya eksekutori sebesar Rp
eksekutori sebesar Rp 500500 per bulan untuk menutup asuransi dan pemeliharaan peralatan per bulan untuk menutup asuransi dan pemeliharaan peralatan tersebut. Pada akhir tahun ke 3,
tersebut. Pada akhir tahun ke 3, nilai residu bagi Olaf nilai residu bagi Olaf dijamin oleh lesse sebesar Rpdijamin oleh lesse sebesar Rp 10.00010.000 Pembayaran lease minimum:
Pembayaran lease minimum:
Pembayaran sewa tanpa biaya eksekutori (
Pembayaran sewa tanpa biaya eksekutori (2.5002.500 * * 3636) ) 90.00090.000 Nilai
Nilai residu residu yang yang dijamin dijamin 10.000 10.000 --Total
Total pembayaran pembayaran lease lease minimum minimum 100.000100.000 Ada
Ada 2 2 suku suku bunga bunga yang yang berbeda berbeda yang yang harus harus dipertimbangkan dipertimbangkan dalam dalam menghitung menghitung nilainilai sekarang pembayaran lease minimum, yaitu:
sekarang pembayaran lease minimum, yaitu: Suku bunga pin
Suku bunga pin jaman inkremental (jaman inkremental (incremental borrowincremental borrow ing rate)ing rate)
suku bunga yang akan ditanggung lesse jika ia meminjam sejumlah uang yang diperlukan suku bunga yang akan ditanggung lesse jika ia meminjam sejumlah uang yang diperlukan untuk membeli aktiva yang dilease dan di dalamnya diperhitungkan keadaan keuangan lesse untuk membeli aktiva yang dilease dan di dalamnya diperhitungkan keadaan keuangan lesse dan kondisi yang berlaku di pasar
dan kondisi yang berlaku di pasar Suku bunga implis
suku bunga yang akan digunakan untuk mendiskontokan pembayaran lease minimum ke nilai pasar wajar aktiva pada saat lease terjadi.
Lessor memakai suku bunga implisit dalam menentukan nilai sekarang pembayaran lease minimum.
Akan tetapi pihak lesse memakai suku bunga implisit atau suku bunga pinjaman inkremental, mana yang lebih rendah. Jika lesse tidak mengetahui suku bunga implisit maka lesse harus memakai suku bunga pinjaman inkremental.
Contoh:
Dengan memakai contoh Olaf Leasing Co (lesse), bahwa pembayaran sewa sebesar Rp 3.000 kepada Olaf dilakukan pada awal setiap bulan, suku bunga implisit dalam kontrak lease adalah 12% per tahun, dan suku bunga pinjaman inkremental bagi lesse adalah 14%. Dengan asumsi bahwa lesse mengetahui suku bunga implisit tersebut, maka baik lessor maupun lesse akan mendiskontokan atau menghitung nilai sekarang pembayaran lease minimum itu dengan memakai suku bunga 12%.
Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum sebesar Rp 100.000 akan menjadi: Nilai sekarang dari 36 pembayaran sebesar Rp 2.500
(3.000 dikurangi biaya eksekutori 500) 76.022 Nilai sekarang dari nilai residu yang dijamin sebesar
10.000 pada akhir tahun ke 3 7.118 +
Nilai sekarang pembayaran lease minimum 83.140 Perhitungan Present value dari 36 pembayaran sebesar Rp 2.500 bila menggunakan tabel 4 :
PVn = 2.500 (tabel 4 n-1 i + 1) PVn = 2.500 (tabel 4 36-1 1% + 1) PVn = 2.500 (tabel 4 35 1% + 1) PVn = 2.500 (29.4088 + 1) PVn = 2.500 (30.4088) PVn = 76.022
Bila menggunakan tabel 6 : PVn = 2.500 (tabel 6 n i )
PVn = 2.500 (tabel 6 36 1%)
PVn = 2.500 (30.4088) PVn = 76.022
Perhitungan Present Value dari nilai residu yang dijamin sebesar Rp 10.000 (menggunakan Tabel 2)
PV = A (Tabel 2 n i)
PV = 10.000 (Tabel 2 3 12%)
PV = 10.000 ( 0.7118 ) PV = 7.118
Nilai sekarang sebesar 83.140 adalah harga jual atau nilai pasar wajar aktiva pada saat lease terjadi.
KRITERIA PENGGOLONGAN LEASE (Lease Classification Criteria)
Kriteria yang berlaku baik bagi lesse maupun lessor:
1. Lease mengalih kan pemilik an harta kepada lesse pada akhi r periode lease
Lease mengandung ketentuan yang mengalihkan pemilikan sepenuhnya atas harta kepada lesse pada akhir periode lease.
2. Lease memuat opsi pembelian dengan harga murah
Lease berisikan opsi pembelian dengan harga murah sehingga cukup dapat dipastikan bahwa harta tersebut akan di beli oleh lesse pada suatu saat.
Kriteria ini lebih sulit diterapkan daripada kriteria pertama karena nilai pasar wajar aktiva yang dilease itu dikemudian hari harus di taksir pada tanggal pemrakarsaan lease dan dibandingkan dengan harga opsi pembelian guna menentukan apakah pembelian dengan harga murah benar-benar sudah terkandung di dalamnya
3. Jangka lease sama dengan atau lebih dari 75% taksiran umur ekonomis harta yang dilease
Periode lease sama dengan atau lebih daripada 75% taksiran umur ekonomis harta yang di lease.
Periode lease meliputi periode pembaharuan perjanjian lease jika pembaharuan atau perpanjangan tampaknya pasti dilakukan.
Kriteria ini sulit diterapkan secara obyektif karena adanya ketidakpastian tentang umur ekonomi aktiva.
Kriteria ini juga tampaknya mudah dimanipulasi untuk mencapai hasil yang diinginkan. Perkecualian terhadap kriteria umur ekonomis di buat untuk barng bekas tertentu.
FASB mengakui bahwa barang bekas mungkin saja di lease sekalipun sudah mendekati akhir umur ekonomis, dan kriteria ini akan mengakibatkan pengkapitalisasian semua lease seperti itu.
FASB menetapkan bahwa kriteria ini tidak berlaku bagi lease yang terjadi dalam 25% terakhir umur ekonomis aktiva yang di lease.
Harus juga diakui bahwa kriteria ini tidak dapat diterapkan untuk lease tanah, karena umur tanah tidak terbatas.
4. Nilai sekarang pembayaran lease minimum, tidak termasuk bagian yang merupakan biaya eksekutori, sama dengan atau lebih besar daripada 90% nilai pasar wajar harta Nilai sekarang pada awal periode lease dari pembayaran lease minimum, tidak termasuk biaya eksekutori, sama dengan atau lebih 90% dari nilai pasar wajar aktiva.
Kriteria ini dimaksudkan sebagai faktor kunci dalam menentukan adanya lease modal.
Jika lesse wajib membayar hampir semua nilai pasar wajar aktiva yang di lease, dalam bentuk nilai sekarang, maka lease tersebut hakikatnya adalah pembelian harta.
Tapi penerapan kriteria ini juga sulit dan bisa dimanipulasi lesse maupun lessor.
Varibel kunci dalam kriteria ini adalah pembayaran lease minimum yang didiskontokan tanpa mencakup biaya eksekutori.
Kriteria tambahan yang berlaku bagi lessor:
1. Ketertagihan pembayaran lease minimum cukup dapat diramalkan
Penagihan pembayaran lease minimum cukup bisa diramalkan, apakah dari lesse atau dari pihak ketiga yang bertindak sebagai penjamin.
2. Biaya yang masih akan dikeluarkan oleh lessor telah diketahui
Hampir dapat dipastikan bahwa semua biaya yang tidak akan dibebankan kepada lesse telah dikeluarkan oleh lessor.
Jika suatu lease memenuhi salah satu kriteria di atas maka lease tersebut digolongkan sebagai lease modal oleh lesse dan lessor, dengan asumsi bahwa kedua kriteria lain bagi pihak lessor terpenuhi.
AKUNTANSI UNTUK LEASE – LESSE
(Accounti ng f or Leases – Lessee)
Semua lease jika dipandang dari segi lease dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu: 1. Lease operasi (operating lease)
2. Lease modal (capital lease) Operasi untuk lease operasi:
1. Melibatkan pengakuan biaya sewa selama periode lease.
2. Harta yang dilease tidak dilaporkan sebagai aktiva dalam neraca lesse, dan
3. Tidak ada hutang yang diakui dari kewajiban untuk melakukan pembayaran di kemudian hari atas penggunaan harta tersebut.
Sedangkan akuntansi untuk lease modal:
1. Mengharuskan lesse untuk melaporkan nilai sekarang (Present Value) dari pembayaran lease di kemudian hari pada Balance Sheet, baik sebagai aktiva maupun sebagai kewajiban. 2. Aktiva disusutkan seakan-akan telah dibeli oleh lesse.
Penerapkan kriteria FASB statement no 13 terhadap situai Lease
Ketentuan Lease Lease #1 Lease #2 Lease #3 Lease #4
Dapat dibatalkan Tidak Tidak Tidak Ya
Hak berpindah kepada lesse Tidak Tidak Ya
Opsi pembelian dengan harga murah Tidak Tidak Ya Tidak
Periode lease 10 tahun 10 tahun 8 tahun 10 tahun
Umur ekonomis aktiva 14 tahun 15 tahun 13 tahun 12 tahun Nilai sekarang dari pembayaran lease
minimum sebagai persentase dari nilai pasar – suku bunga inkremental
80% 79% 95% 76%
Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum sebagai persentase dari nilai pasar wajar – suku bunga implisit
92% 91% 92% 82%
Lesse mengetahui suku bunga implisit Tidak Tidak Ya Ya Nilai residual yang tidak tidak dijamin Tidak Tidak Tidak Nilai residual di jamin pihak ketiga Tidak Ya Tidak Tidak Nilai sekarang dari pembayaran lease
minimum tanpa nilai residu yang dijamin pihak ketiga sebagai persentase dari nilai pasar wajar – suku bunga implisit
92% 80% 92% 82%
Pembayaran sewa dapat di tagih dan biaya lessor sudah pasti
Ya Ya Tidak Ya
Analisis atas Lease Lesse:
Diperlakukan sebagai lease modal Tidak Ya Ya
Kriteria yang dipenuhi Tidak ada 1 2 dan 4
Penggunaan suku bunga pinjaman inkremental
Tidak tepat Ya Tidak Periode amortisasi Tidak tepat 15 tahun 13 tahun
Tidak harus bersifat tidak dpat dibatalkan Lessor
Perlakuan sebagai lease modal Ya Ya Tidak Tidak
Yang dipenuhi dari 4 kriteria pertama 4 1 dan 4 2 dan 4
Kriteria lessor terpenuhi Ya Ya Tidak
Harus bersifat tidak dapat dibatalkan Lease #1 Diperlakukan sebagai:
• Lease operasi oleh lesse • Lease modal oleh lessor
Karena lesse tidak mengetahui suku bunga implisit lessor, maka suku bunga pinjaman inkremental digunakan untuk menguji kriteria ke 4.
Suku bunga pinjaman inkremental lebih rendah daripada suku bunga implisit, dan nilai sekarang pembayaran lease minimum kurang dari 90% nilai pasar wajar aktiva.
Dengan demikian kriteria 4 tidak dipenuhi bagi lesse.
Lessor akan menggunakan suku bunga implisit dan kriteria 4 terpenuhi. Lease #2
Diperlakukan sebagai:
• Lease modal oleh lesse • Lease modal oleh lessor
Karena hak berpindah kepada lesse pada akhir periode lease.
Karena pihak ketiga menjamin nilai residual, maka pembayaran lease minimum lebih tinggi bagi lessor daripada bagi lesse, dan kriteria ke 4 dipenuhi oleh lessor tapi tidak oleh lesse.
Maka jika hak kepemilikan tidak berpindah, maka lea se #2 akan diperlakukan sebagai:
• Lease operasi oleh lesse • Lease modal oleh lessor
Karena hak berpindah kepada lesse, maka umur ekonomis aktiva akan digunakan sebagai periode amortisasi.
Lease #3
Diperlakukan sebagai:
• Lease modal oleh lesse • Lease opearsi oleh lessor
Perbedaan ini timbul karena kriteria untuk lessor tidak dipenuhi
Opsi pembelian dengan harga murah memenuhi kriteria 2 dan karena lesse mengetahui suku bunga implisit baik perhitungan lesse maupun perhitungan lessor memenuhi kriteria 4.
Karena adanya opsi pembelian dengan harga murah tersebut, maka umur ekonomis barang lease akan digunakan sebagai periode amortisasi.
Lease #4
Diperlakukan sebagai:
• Lease operasi oleh lesse • Lease operasi oleh lessor
Lease ini adalah lease yang dapat dibatalkan, dan meskipun hak berpindah kepada lesse pada akhir lease, namum lease ini akan digolongkan sebagai perjanjian sewa.
Akun tan si un tu k L ease Op eras i – Less e (Accounting for Operating Leases – L essee)
Lease operasi dianggap merupakan perjanjian sewa biasa dengan mendebit perkiraan expense ketika pembayaran dilakukan.
Contoh:
Misalkan persyaratan lease untuk peralatan pabrik adalah pembayaran biaya lease sebesar Rp 40.000 setiap tahun. (pembayaran tiap tahunnya sama)
Jurnal pembayaran sewa setahun adalah:
Rent Expense (Beban Sewa) 40.000
Cash 40.000
Lease operasi dengan pembayaran sewa yang berbeda (Operating leases with varying rental p ayments)
Jika pembayaran sewa berbeda selama periode lease, maka:
1. Beban sewa harus diakui berdasarkan garis lurus, kecuali basis lain yang sistematik dan masuk akal lebih menggambarkan pola waktu di mana manfaat penggunaan diperoleh dari harta yang di lease.
2. Pada saat mencatat beban sewa, perbedaan di antara pembayaran aktual dengan debit ke beban akan dilaporkan sebagai hutang sewa atau sewa dibayar dimuka, tergantung pada apakah pembayaran semakin besar atau semakin kecil.
Contoh:
Persyaratan lease pesawat oleh Garuda Airlines, menetapkan pembayaran 150.000 setahun untuk 2 tahun pertama dan 250.000 untuk 3 tahun berikutnya.
Maka Total pembayaran lease selama 5 tahun menjadi 1.050.000 atau 210.000 setahun (garis lurus). Perhitungan: Tahun 1 = 150.000 Tahun 2 = 150.000 Tahun 3 = 250.000 Tahun 4 = 250.000 Tahun 5 = 250.000 +
Total = 1.050.000 / 5 tahun = 210.000 / tahun
Simpulan : pengakuan biaya berdasarkan garis lurus sebesar Rp 210.000 Ayat jurnal untuk 2 tahun pertama:
Rent Expense 210.000
Cash 150.000
Rent Payable (Hutang Sewa) 60.000
Jurnal untuk masing-masing selama 3 tahun berikutnya menjadi:
Rent Expense 210.000
Rent Payable 40.000
Cash 250.000
Bagian hutang sewa yang jatuh tempo pada tahun berikutnya akan digolongkan sebagai kewajiban lancar.
Akun tan si un tu k L ease Mo dal – Les se (Accounting for Capital Leases – Lessee)
Lease capital dianggap merupakan purchase of property daripada penyewaan (rental).
Akibatnya akuntansi untuk capital lease oleh pihak lesse menuntut a yat jurnal yang mirip dengan ayat jurnal yang diperlukan bagi purchase of an asset dengan syarat kredit jangka panjang (long-term credit (long-terms).
Jumlah yang dicatat sebagai asset dan liability adalah present value dari pembayaran lease minimum di masa mendatang
Contoh:
PT ABC (Lesse) melease equipment dari Perusahaan Leasing Untung (Lessor) dengan persyaratan sebagai berikut:
Periode Lease : 5 tahun, dimulai tanggal 1 januari 1988. Tidak dapat dibatalkan
Jumlah sewa : Rp 65.000 per tahun dibayar dimuka setiap tahun, termasuk Rp 5.000 untuk executory costs
Taksiran umur ekonomis equipment : 5 tahun
Taksiran nilai residual equipment pada akhir periode lease: tidak ada
Misalkan incremental borrowing rate PT ABC sebesar 10%, dan suku bunga itu sama dengan atau lebih kecil daripada implicit interest, maka present value untuk lease tersebut adalah:
Langkah pertama : Tentukan Minimum Lease Payments
Pembayaran sewa tanpa biaya eksekutori (60.000 * 5) = 300.000
Nilai residu yang dijamin = 0 +
Total Minimum Lease Payments = 300.000
Langkah kedua : Tentukan Present Value dari Minimu m Lease Payments
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pihak Lesse dalam menentukan Present Value pembayaran lease mininum:
menggunakan Suku bunga Implisit
menggunakan Suku bunga pinjaman Inkremental
Mana yang lebih rendah Atau
Future Value Present Value Pembayaran sewa tanpa biaya eksekutori (60.000 * 5) 300.000 250.194
Nilai residu yang dijamin 0 0
Total Present Value dari Minimum Lease Payments 300.000 250.194 Perhitung an bila menggunakan tabel 4 :
PVn = 60.000 (tabel 4n-1 i + 1) PVn = 60.000 (tabel 45-1 10% + 1) PVn = 60.000 (tabel 4 4 10% + 1) PVn = 60.000 (3.1699 + 1) PVn = 60.000 (4.1699) PVn = 250.194
Perhitung an bila menggunakan tabel 6 : PVn = 60.000 (tabel 6 n i)
PVn = 60.000 (tabel 6 5 10%)
PVn = 60.000 (4.1699) PVn = 250.194
Ayat jurnal untuk mencatat lease itu pada awal periode lease akan menjadi sebagai berikut:
Jan 1 Lease Equipment 250.194
Obligations Under Capital Leases 250.194
Untuk mencatat lease
Lease Expense 5.000
Obligations Under Capital Leases 60.000
Atau penggabungan kedua jurnal di atas menjadi
1 Jan Lease Expense 5.000
Lease Equipment 250.194
Obligations Under Capital Leases 190.194
Cash 65.000
Nilai harta harus diamortisasi sesuai dengan kebijakan penyusutan yang normal dari lease. Berikut dibawah ini adalah skedul pembayaran lease
Schedule of Lease Payment
Lease 5 tahun, Pembayaran tahunan 60.000 (Net of Executory Cost), Interest 10%
Pembayaran Lease Date Descripti on Amount Interest
Expense Principal Lease Obligation A B C D (F * 10%) E (C – D) F (F – E) 01-01-88 Saldo awal 250.194 01-01-88 Pembayaran 60.000 60.000 190.194 31-12-88 Pembayaran 60.000 19.019 40.981 149.213 31-12-89 Pembayaran 60.000 14.921 45.079 104.134 31-12-90 Pembayaran 60.000 10.413 49.587 54.547 31-12-91 Pembayaran 60.000 5.453 54.547 0
Penjelasan perhitungan tabel : Interest Expense: 31-12-88 19.019 = 190.194 * 10% 31-12-89 14.921 = 149.213 * 10% 31-12-90 10.413 = 104.134 * 10% 31-12-91 5.453 = 54.547 * 10% Principle 31-12-88 40.981 = 60.000 - 19.019 31-12-89 45.079 = 60.000 - 14.921 31-12-90 49.587 = 60.000 - 10.413 31-12-91 54.547 = 60.000 - 5.453 Lease Obligation 01-01-88 190.194 = 250.194 - 60.000 31-12-88 149.213 = 190.194 - 40.981 31-12-89 104.134 = 149.213 - 45.079 31-12-90 54.547 = 104.134 - 49.587 31-12-91 0 = 54.547 - 54.547
Jurnal untuk amortisasi aktiva, 31 desember 1988:
31 Des Amortization Exp. On Leased Equipment 50.039
Acc. Amortization on Leased Equipment 50.039
Tabel Amorti sasi Aktiva
Tahun
Beban Amor tisas i
Akum ulasi
Amor tisas i Nilai Buk u 250,194 1 50,039 50,039 200,155 2 50,039 100,078 150,116 3 50,039 150,116 100,078 4 50,039 200,155 50,039 5 50,039 250,194
-Pada tanggal 31 desember 1988, jurnal untuk pembayaran lease yang dimuka yang kedua termasuk biaya eksekutori: (lihat Schedule of Lease Payment)
31 Des Prepaid Executory Costs 5.000
Obligations Under Capital Leases 40.981
Interest Expense 19.019
Cash 65.000
Neraca PT ABC per 31 desember 1988:
PT ABC Balance Sheet Per 31 Desember 1988
Aktiva Kewajiban
Tanah, bangunan, dan peralatan: Kewajiban lancar:
Peralatan yang dilease 250.194 Kewajiban menurut lease
-/- Akm. Amortisasi 50.039 modal, bagian lancar 45.079
Nilai bersih 200.155 Kewajiban tidak lancar: Kewajiban menurut lease
modal, tidak termasuk
45.079 bagian lancar 104.134 Penjelasan perhitungan balance sheet sesi Kewajiban:
(lihat schedule of lease payment)
Date Principal Lease
Obligation
31-12-88 149.213
Terdiri dari :
31-12-89 45.079 Lancar
31-12-90 49.587 Tak lanc ar 31-12-91 54.547 Tak lanc ar
Schedul of Expenses Recognized – Capital and Operating Leases Compared Expenses Recogn ized – Capital Lease
Year Interest Executory Cost Amor tizati o n Total Expense Recognized – Oper ating Lease Difference 1988 19.019 5.000 50.039 74.058 65.000 9.058 1989 14.921 5.000 50.039 69.960 65.000 4.960 1990 10.413 5.000 50.039 65.452 65.000 452 1991 5.453 5.000 50.039 60.492 65.000 (4.508) 1992 - 5.000 50.039 55.038 65.000 (9.962)
Akun tan si un tu k Lease d eng an Op si Pembelian d eng an h arg a murah (Accounting for lease with bargain purch ase Option)
Anggaplah dalam contoh sebelumnya ada opsi pembelian dengan harga murah sebesar Rp 75.000 yang dapat digunakan sesudah 5 tahun dan umur ekonomis peralatan ditaksir menjadi 10 tahun.
Persyaratan lease lainnya tetap sama.
dengan demikian soal lengkapnya akan menjadi sebagai berikut:
PT ABC (Lesse) melease equipment dari Perusahaan Leasing Untung (Lessor) dengan persyaratan sebagai berikut:
Periode Lease : 5 tahun, dimulai tanggal 1 januari 1988, Tidak dapat dibatalkan
Jumlah sewa : Rp 65.000 per tahun dibayar dimuka setiap tahun, termasuk Rp 5.000 untuk executory costs
Taksiran umur ekonomis equipment : 10 tahun
Ada opsi pembelian dengan harga murah sebesar Rp 75.000 yang dapat digunakan sesudah 5 tahun
Misalkan incremental borrowing rate PT ABC sebesar 10%, dan suku bunga itu sama dengan atau lebih kecil daripada implicit interest
Langkah pertama : Tentukan Minimum Lease Payments
Pembayaran sewa tanpa biaya eksekutori (60.000 * 5) = 300.000 Opsi pembelian dengan harga murah = 75.000 +
Langkah kedua : Tentukan Present Value dari Minimu m Lease Payments
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pihak Lesse dalam menentukan Present Value pembayaran lease mininum:
menggunakan Suku bunga Implisit
menggunakan Suku bunga pinjaman Inkremental
Mana yang lebih rendah Atau
Future Value Present Value Pembayaran sewa tanpa biaya eksekutori (60.000 * 5) 300.000 250.194
Opsi pembelian dengan harga murah 75.000 46.568
Total Present Value dari Minimum Lease Payments 300.000 296.762 Present Value dari pembayaran sewa (tanpa eksekutori cost)
Bila menggunakan tabel 4 : PVn = 60.000 (tabel 4n-1 i + 1) PVn = 60.000 (tabel 45-1 10% + 1) PVn = 60.000 (tabel 4 4 10% + 1) PVn = 60.000 (3.1699 + 1) PVn = 60.000 (4.1699) PVn = 250.194
Bila menggunakan tabel 6 : PVn = 60.000 (tabel 6 n i)
PVn = 60.000 (tabel 6 5 10%)
PVn = 60.000 (4.1699) PVn = 250.194
Present Value dari Opsi pembelian dengan harga murah PV = A(tabel 2 n i)
PV = 75.000 (tabel 2 5 10%)
PV = 75.000 ( 0.6209) PV = 46.568
Jumlah nilai sekarang lease adalah 296.762, dan jumlah ini akan di pakai untuk mencatat nilai awal aktiva dan kewajiban.
Tabel 3
Skedul Pembayaran Lease
[Lease 5 tahun dengan Opsi pembelian dengan harga murah sebesar Rp 75.000 sesudah 5 tahun, pembayaran tahunan Rp 60.000 (diluar biaya eksekutori) bunga 10%]
Pembayaran Lease
Tanggal Keterangan Jumlah Beban
Bunga Pembayaran Pokok Kewajiban Lease 01-01-88 Saldo awal 296.762 01-01-88 Pembayaran 60.000 60.000 236.762 31-12-88 Pembayaran 60.000 23.676 36.324 200.438 31-12-89 Pembayaran 60.000 20.044 39.956 160.482 31-12-90 Pembayaran 60.000 16.048 43.952 116.530 31-12-91 Pembayaran 60.000 11.653 48.347 68.183 31-12-92 Pembayaran 75.000 6.817 68.183 0
Pada tanggal penggunaan opsi, saldo bersih dalam perkiraan aktiva, yaitu peralatan yang dilease, dan perkiraan akumulasi amortisasi yang bersangkutan harus dipindahkan ke perkiraan peralatan yang biasa.
Jurnal pada saat penggunaan opsi akan menjadi sebagai berikut:
Obligations Under Capital Leases 68.183
Interest Expense 6.817
Cash 75.000
Untuk mencatat penggunaan opsi pembelian dengan harga murah Tabel Amorti sasi Aktiva
Tahun
Beban Amor tisas i
Akum ulasi
Amor tisas i Nilai Buk u 296,762 1 29,676 29,676 267,086 2 29,676 59,352 237,410 3 29,676 89,029 207,733 4 29,676 118,705 178,057 5 29,676 148,381 148,381 6 29,676 178,057 118,705 7 29,676 207,733 89,029 8 29,676 237,410 59,352 9 29,676 267,086 29,676 10 29,676 296,762 0 Equipment 148.381
Acc. Amortization on Leased Equipment 148.381
Lease Equipment 296.762
Memindahkan saldo yang tersisa dalam perkiraan aktiva yang dilease ke perkiraan peralatan Lihat table amortisasi Aktiva.
Jika peralatan itu tidak dibeli dan opsi dibiarkan kadaluwarsa, maka kerugian yang dihitung dari jumlah bersih saldo yang tersisa dalam perkiraan aktiva dikurangi sisa kewajiban (termasuk
bunga yang harus dibayar), harus diakui dengan ayat jurnal sebagai berikut: Loss From Failure to exercise Bargain Purchase
Option
73.381
Obligations Under Capital Leases 68.183
Interest Expense 6.817
Accumulated Amortization on Leased Equipment 148.381
Lease Equipment 296.762
Perhitungan:
Nilai Buku Aktiva (nilai bersih) pada akhir tahun ke 5 : 148.381
sisa kewajiban termasuk bunga yang harus dibayar : 75.000 – (68.183 + 6.817) Kerugian bila opsi dibiarkan kadarluasa : 73.381
Akun tan si un tu k pemb elian ak tiva selama per io de l ease (Accounting for pur chase of asset during lease term)
Sekalipun Lease tidak mengisyaratkan pengalihan kepemilikan atau opsi pembelian, masih ada kemungkinan bahwa lesse membeli harta yang dilease itu selama periode lease. Biasanya harga beli berbeda dari kewajiban lease yang dicatat pada tanggal pembelian.
Tidak boleh dicatat keuntungan ataupun kerugian atas pembelian tersebut, selisih antara harga beli dengan kewajiban yang masih tercermin di buku harus dibebankan atau dikreditkan ke nilai buku aktiva yang dib eli.
Contoh:
Anggaplah pada tanggal 31 desember 1990 lesse tidak melakukan pembayaran lease yang jatuh tempo pada tanggal tersebut tetapi membeli harta yang dilease seperti contoh dari PT ABC sebelumnya, dengan harga Rp 120.000.
Pada tanggal tersebut:
Sisa hutang yang tercatat dalam pembukuan lease adalah sebesar Rp 114.547 (104.134 + 10.413), dan
Nilai buku bersih dari harta yang dilease tercatat sebesar Rp 100.077, nilai awal kapitalisasi adalah Rp 250.194 - 150.117
Nilai sebesar Rp 150.117 merupakan nilai amortisasi = 50.039 * 3 tahun (dari tahun 1988 – 1990) lihat tabel amortisasi
Tabel Amorti sasi Aktiva
Tahun
Beban Amor tisas i
Akum ulasi
Amor tisas i Nilai Buk u 250,194 31 des 88 50,039 50,039 200,155 50,039 100,078 150,116 50,039 150,117 100,077 50,039 200,155 50,039 50,039 250,194
-Jurnal untuk pembelian dalam pembukuan lesse:
Obligations Under Capital Leases 104.134
Equipment 105.530
Accumulated Amortization on Leased Equipment 150.117
Lease Equipment 250.194
Cash 120.000
Pembelian peralatan itu dikapitalisasi sebesar Rp 105.530, diperoleh dari :
Nilai buku harta yang dilease 100.077
Kelebihan harga beli atas nilai terbawa kewajiban lease 5.453 +
Kapitalisasi pembelian peralatan 105.530
Kelebihan harga beli atas nilai terbawa kewajiban lease sebesar 5.453, diperoleh dari:
Pembelian harta yang di lease 120.000
sisa hutang yang tercatat dalam pembukuan lease 114.547 -kelebihan harga beli atas nilai terbawa kewajiban lease 5.453
+ 5.453, (5.453 merupakan kelebihan harga beli atas nilai terbawa kewajiban lease (120.000 -114.547)
AKUNTANSI UNTUK LEASE – LESSOR
(Accounti ng for Leases – Lessor)
Dalam transaksi lease, lessor menyerahkan penguasaan fisik property kepada lesse. Jika penyerahan property dianggap bersifat sementara, maka lessor akan terus mencatat asset yang dilease dalam balance sheet sebagai an owned assets dan the revenue dari lease akan dilaporkan ketika earned itu diperoleh.
Depreciation of the lease assets akan ditandingkan dengan revenue yang bersangkutan. Lease jenis ini disebut operating lease dan cash yang diterima dari lessee diperlakukan sama dengan
prosedur untuk operating lease bagi lessee.
Akan tetapi jika lease mempunyai persyaratan yang menjadikan hakikat transaksi itu sama seperti penjualan harta atau penyerahan harta secara permanen kepada lesse, maka lessor tidak lagi harus melaporkan harta itu seolah-olah masih dimiliki, tapi harus memperlihatkan penyerahan harta kepada lesse.
Akun tan si un tu k L ease o per asi – Les so r (Accounting for Operating Leases – Lessor)
Akuntansi untuk lease operasi bagi lessor sama dengan pihak lessor. Lessor mengakui pembayaran sebagai pendapatan ketika pembayaran diterima. Jika ada variasi penting dalam persyaratan pembayaran, maka diperlukan ayat jurnal untuk mencerminkan pola garis lurus atas pengakuan pendapatan. Biaya langsung pertama yang dikeluarkan akan ditangguhkan dan kemudian diamortisasi selama periode lease, sehingga ditandingkan dengan pendapatan sewa.
Contoh:
Anggaplah peralatan dilease selama 5 tahun oleh PT ABC dengan pembayaran Rp 65.000 per tahun, termasuk biaya eksekutori sebesar Rp 5.000 per tahun. Harga perolehan peralatan itu adalah Rp 400.000. Biaya langsung awal yang telah dikeluarkan untuk memperoleh lease sebesar Rp 15.000. Peralatan itu ditaksir berumur 10 tahun, tanpa nilai sisa pada akhir tahun ke 10. Diasumsikan tidak ada opsi pembelian atau perpanjangan lease atau jaminan lease, dan dianggap sebagai lease operasi.
Jurnal untuk pembayaran biaya langsung awal dan penerimaan sewa adalah:
Jan 01 Deferred initial Direct Costs 15.000
Cash 15.000
Jan 01 Cash 65.000
Rent Revenue 65.000
Dengan asumsi lessor menyusutkan peralatan dengan metode garis lurus selama 10 tahun, dan mengamortisasikan biaya langsung awal dengan metode garis lurus selama 5 tahun masa lease, maka jurnal penyusutan dan amortisasi untuk akhir tahun pertama:
Des 31 Amortization of Initial Direct Costs 3.000
Deferred initial Direct Costs 3.000
Des 31 Depreciation Expense on Leased Equipment 40.000
Acc. Amortization on Leased Equipment 40.000
Ak un tan si un tu k lease Pembi ayaan lan gs un g (Accounting for Direct Financing Leases)
Akuntansi untuk lease pembiayaan langsung bagi lessor sangat mirip dengan akuntansi untuk lease modal oleh lesse. Dalam praktek piutang biasanya oleh lessor dicatat sebesar jumlah kotor pembayaran lease minimum disertai dengan perkiraan pengimbang untuk pendapatan bunga yang diterima dimuka, dan bukan sebesar jumlah yang berlaku untuk akuntansi lesse.
Contoh
Berdasarkan contoh PT ABC sebelumnya, dimisalkan harga perolehan peralatan bagi Perusahan Leasing Untung sama dengan nilai pasar wajarnya, yaitu sebesar Rp 250.194 dan pembelian oleh lessor telah dicatat ke dalam perkiraan peralatan yang dibeli untuk lease.
Cash 65.000
Minimum Lease payments Receivable 240.000
Equipment Purchased for Lease 250.194
Unearned Interest Revenue 49.806
Executory Costs payable 5.000
Lessor membayar biaya eksekutori, tapi membebankannya kepada lesse. Lessor dapat mencatat penerimaan atas biaya eksekutori ini dengan cara:
Dr Cash xx
Cr Executory Costs xx
Tabel 4
Skedul penerimaan lease dan pendapatan bunga
[Lease 5 tahun, pembayaran thnan Rp 60.000 (tdk termasuk biaya eksekutori) bunga 10%]
Tanggal Uraian Pendapatan Bunga Penerimaan Lease Piutang Pembayaran Lease Pendapatan Bunga Diterima Dimuka 01-01-88 Saldo Awal 300.000 49.806 01-01-88 Penerimaan 60.000 240.000 49.806 31-12-88 Penerimaan 19.019 60.000 180.000 30.787 31-12-89 Penerimaan 14.921 60.000 120.000 15.866 31-12-90 Penerimaan 10.413 60.000 60.000 5.453 31-12-91 Penerimaan 5.453 60.000 0 0
Pada akhir tahun pertama, jurnal untuk penerimaan pembayaran lease kedua dan untuk mengakui pendapatan bunga tahun 1988:
Des 31 Cash 65.000
Minimum Lease Payments Receivable 60.000
Executory Costs Payable 5.000
Unearned Interest Revenue 19.019
Interest Revenue 19.019
Neraca Lessor tanggal 31 Desember 1988 akan melaporkan piutang lease dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka sebagai berikut:
Perusahaan Leasing Untung Neraca (Sebagian) 31 Desember 1988
Aktiva Aktiva Lancar:
Piutang pembayaran lease minimum 60.000
-/- pendapatan bunga diterima dimuka 14.921 45.079
Aktiva tidak lancar:
Piutang pembayaran lease minimum (tidak termasuk
60.000 yang tercakup di dalam aktiva lancar) 120.000
-/- Pendapatan bunga diterima dimuka 15.866 104.134
Akun tan si oleh Les so r un tu k Leas e pem bi ayaan lan gs un g den gan nilai res idual (Lessor Accou nting for Direct Financing Lease With Residual Value)
Jika harta yang dilease diperkirakan akan mempunyai nilai residual maka jumlah kotor residual itu ditambahkan ke perkiraan piutang, tanpa memperdulikan apakah nilai residual tersebut dijamin atau tidak.
Jika dijamin, maka nilai residual diperlakukan seperti opsi pembelian dengan harga murah.
Jika tidak dijamin, maka lessor diharapkan mempunyai aktiva yang sama nilainya dengan nilai residual tersebut pada akhir periode lease.
Nilai residual taksiran itu ditambahkan ke perkiraan aktiva dan bunga atas nilai residual yang tidak dijamin ditambahkan ke perkiraan pendapatan bunga diterima dimuka.
Karena piutang atas nilai residual tak ada, maka istilah untuk aktiva yang dipakai adalah: Investasi Kotor dalam Aktiva Lease.
Contoh:
Contoh dari perusahaan Leasing Untung sebelumnya dipakai dalam contoh ini, kecuali bahwa aktiva tersebut mempunyai nilai residual pada akhir periode lease 5 tahun sebesar Rp 75.000. Misalkan nilai tambahan ini menaikkan harga perolehan peralatan bagi Perusahaan Leasing Untung sebesar Rp 46.568 yaitu nilai sekarang dari nilai residual yang diharapkan pada suku bunga diskonto 10%.
Ayat jurnal untuk mencatat lease ini adalah sebagai berikut:
Cash 65.000
Gross Investment in leased Assets 315.000
Equipment Purchased for Lease 296.762
Unearned Interest Revenue 78.238
Executory Costs Payable 5.000
Pendapatan bunga akan diakui sesuai dengan tabel 3. Pada akhir tahun pertama, lessor akan membuat ayat jurnal berikut:
Cash 65.000
Gross Investment in leased Assets 60.000
Executory Costs Payable 5.000
Unearned Interest Revenue 23.676
Interest Revenue 23.676
Pada akhir periode lease, lessor akan membuat ayat jurnal berikut untuk mencatat pengambil alihan kembali aktiva yang dilease dengan mengandalkan nilai residualnya sama dengan yang ditaksir semula.
Equipment 75.000
Unearned Interest Revenue 6.817
Gross Investment in leased Assets 75.000
Interest Revenue 6.817
Biaya langsung awal yang terkait dengan lease pembiayaan langsung (Intial Direct Cost Related to Direct Financing Lease)
Jika lessor mengeluarkan biaya awal sehubungan dengan lease pembiayaan langsung, biaya tersebut harus ditambahkan ke investasi kotor di dalam aktiva lease.
Contoh:
Lessor dalam contoh sebelumnya mengeluarkan biaya langsung awal sebesar Rp 15.000.
Gross Investment in leased Assets 15.000
Ak un tan si un tuk L ease J eni s Pen ju alan (Accounting for Sales-type Leases)
Akuntansi untuk lease jenis-penjualan menambah satu ukuran lagi untuk pendapatan lessor, yaitu laba atau kerugian langsung yang merupakan selisih antara harga jual aktiva lease dengan harga pokok lessor dalam memproduksi atau membeli aktiva tersebut.
3 nilai yang harus diidentifikasikan untuk menentukan unsur-unsur rugi laba yaitu sebagai berikut:
1. Pembayaran lease minimum, yaitu pembayaran sewa selama masa lease setelah dikurangi biaya eksekutori yang termasuk didalamnya ditambah jumlah yang dibayarkan menurut opsi pembelian dengan harga murah atau jaminan atas nilai residual
2. Nilai pasar aktiva yang wajar
3. Harga perolehan aktiva bagi lessor yang diperbesar oleh setiap biaya langsung awal Hubungan antara ketiga nilai tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
(1)
Pembayaran lease minimumPendapatan finansial (bunga)
(2)
Nilai pasar yang wajar dari aktiva leaseLaba (rugi) Pabrik atau penyalur (3) Harga perolehan aktiva lease bagi lessor Contoh:
Lessor yang diuraikan sebelumnya (Perusahaan Leasing Untung). Nilai pasar yang wajar peralatan tersebut sama dengan nilai sekarangnya (pembayaran lease masa mendatang didiskontokan dengan suku bunga 10%) atau 250.194.
Anggaplah harga perolehan peralatan adalah sebesar Rp 160.000 dan biaya langsung awal sebesar Rp 15.000. Ketiga nilai tersebut dan jumlah pendapatan yang bersangkutan akan menjadi sebagai berikut:
(1)
Pembayaran minimum:(65.000- 5.000) * 5 300.000
49.806 Pendapatan (2) Nilai pasar peralatan yang wajar 250.194
75.194
(Laba pabrik)
(3)
Harga perolehan peralatan leasebagi lessor 175.000
Ayat jurnal untuk Lease jenis Penjualan
• Pendapatan bunga sebesar Rp 49.806 ini diakui selama periode lease.
• Laba pabrik diakui sebagai pendapatan langsung pada periode berjalan dengan
mencantumkan nilai wajar sebagai penjualan dan mendebet HP peralatan yang dicatat pada persediaan barang jadi ke HPP.
• Biaya langsung awal yang ditangguhkan sebelumnya segera diakui sebagai beban dengan
Ayat jurnal untuk mencatat informasi diatas pada permulaan lease adalah sebagai berikut:
Jan 01 Cash 65.000
Minimum Lease Payments Receivable 240.000
Cost of Goods Sold 175.000
Finished Goods Inventory 160.000
Unearned Interest Revenue 49.806
Sales 250.194
Deferred initial Direct Costs 15.000
Executory Costs Payable 5.000
Akun tan si un tu k lease jen is pen ju alan yang mempu nyai op si pem bel ian den gan har ga murah atau jaminan nilai residual
(Accounting for Sales-Type Leases With Bargain Purchase Option or Guarantee of Residual Value)
Jika persyaratan lease menetapkan bahwa lessor akan menerima pembayaran sekaligus pada akhir periode lease dalam bentuk opsi pembelian dengan harga murah atau jaminan nilai residual, maka pembayaran lease minimum mencakup jumlah ini.
Maka:
• Piutang akan bertambah sebesar jumlah kotor pembayaran mendatang,
• Pendapatan bunga diterima dimuka bertambah sebesar bunga atas pembayaran pada
akhir lease
• Penjualan bertambah sebesar nilai sekarang dari tambahan tersebut
• Nilai pasar wajar aktiva lease akan cenderung naik sebesar nilai sekarang pembayaran
tambahan tersebut Contoh:
Melanjutkan Perusahaan Leasing Untung, ayat jurnal permulaan jika opsi pembelian dengan harga murah atau jaminan nilai residual sebesar Rp 75.000 akan dibayarkan pada akhir periode lease 5 tahun adalah sebagai berikut:
Jan 01 Cash 65.000
Gross Investment in Leased Assets 315.000
Cost of Goods Sold 175.000
Finished Goods Inventory 160.000
Unearned Interest Revenue 78.238
Sales 296.762
Deferred Initial Direct Costs 15.000
Executory Costs Payable 5.000
Jika dibandingkan dengan tanpa opsi pembelian dengan harga murah:
• Piutang pembayaran lease minimum bertambah Rp 75.000
• Penjualan bertambah Rp 46.568 (nilai sekarang 5 tahun dengan SB 10%)
• Pendapatan bunga diterima dimuka bertambah Rp 28.432 (selisih pembayaran 75.000 dan
nilai sekarang pembayaran akhir Rp 46.568)
Akun tan si un tu k lease jen is pen jualan den gan ni lai res idual yang tidak dijam in (Accounting for Sales-Type Leases With Unguaranteed Residual Value)
Jika lease jenis penjualan tidak mengandung opsi pembelian dengan harga murah, tetapi umur ekonomis aktiva lease melebihi periode lease, maka nilai residual aktiva akan tetap menjadi hak lessor.
Perbedaan antara nilai residual yang tidak dijamin dengan yang dijamin adalah nilai sekarang dari nilai residual tidak memperbesar penjualan, melainkan dikurangkan dari harga pokok peralatan yang dilease.
Jurnal untuk lease dengan nilai residual yang tidak dijamin
Jan 01 Kas 65.000
Investasi kotor dalam aktiva lease 315.000
Harga pokok penjualan 128.432
Persediaan barang jadi 160.000
Pendapatan bunga diterima dimuka 78.238
Penjualan 250.194
Biaya langsung awal dibayar dimuka 15.000
Hutang biaya eksekutori 5.000
Laba kotor tetap sama tanpa memperhatikan apakah nilai residual dijamin atau tidak, (terlampir dalam tabel dibawah ini)
Nilai Residual Dijamin Nilai Residual Tidak d ijamin Penjualan 296.762 250.194
Harga Pokok Penjualan 175.000 128.432
Laba kotor 121.762 121.762
Penjualan Aktiva dalam Periode Lease (Sale of As set in Duri ng L ease Term) Jika lessor menjual suatu aktiva kepada lesse selama periode lease:
Keuntungan / kerugian diakui dari perbedaan antara saldo piutang, sesudah dikurangi dengan setiap beban keuangan yang diterima di muka dengan harga jual aktiva tersebut.
Contoh:
Jika aktiva lease yang diuraikan dalam tabel 4, dijual pada tanggal 31 desember 1990 dengan harga 140.000 sebelum pembayaran sewa Rp 60.000 dilakukan, maka keuntungan Rp 25.453 (140.000 - 120.000 + 15.866 - 10.413) akan dilaporkan.
Jurnal saat penjualan:
Pendapatan bunga diterima dimuka 15.866
Kas 140.000
Pendapatan bunga 10.413
Piutang pembayaran lease minimum 120.000
Keuntungan dari penjualan aktiva lease 25.453
Persyaratan pengungkapan untuk Lease
FASB menetapkan persyaratan pengungkapan untuk semua lease, tanpa memperhatikan apakah lease itu digolongkan sebagai lease operasi atau lease modal.
Informasi berikut wajib dicantumkan untuk semua lease yang mengandung periode lease awal atau periode sisa yang tidak dapat dibatalkan di atas satu tahun:
Lesse
1. Jumlah kotor aktiva yang dicatat sebagai lease modal dan akumulasi penyusutannya pada setiap tanggal neraca yang disajikan menurut kelompok utama berdasarkan sifat fungsinya 2. Pembayaran sewa minimum mendatang yang diwajibkan per tanggal neraca terakhir yang
disajikan secara agregat dan untuk lima tahun fiskal berikutnya. Pembayaran ini harus dipisahkan antara lease operasi dan lease modal. Untuk lease modal, biaya eksekutori harus dikeluarkan
3. Beban sewa pada setiap periode untuk mana perhitungan rugi laba disiapkan. Informasi tambahan mengenai sewa minimum, sewa kontinjen, dan sewa sublease harus disajikan untuk periode yang sama.
4. Penjelasan umum tentang kontrak lease, termasuk informasi tentang pembatasan atas hal-hal seperti dividen, hutang tambahan, dan leasing tambahan
5. Untuk lease modal, jumlah bunga yang diperlukan untuk mengurangi pembayaran lease agar sama dengan nilai sekarangnya
Lessor
1. Unsur-unsur berikut dari investasi bersih dalam lease jenis penjualan dan lease pembiayaan langsung pada setiap tanggal neraca:
a. Piutang pembayaran lease minimum pada periode mendatang dengan menyajikan pengurangan tersendiri untuk biaya eksekutori dan akumulasi penyisihan untuk piutang pembayaran lease minimum yang tidak tertagih
b. Nilai residual tidak dijamin yang memberi keuntungan bagi lessor c. Pendapatan di terima dimuka
d. Biaya langsung awal, untuk lease pembiayaan langsung saja
2. Pembayaran lease minimum mendatang yang akan diterima setiap tahun selama 5 tahun berturut turut per tanggal neraca terakhir yang disajikan termasuk informasi mengenai sewa kontinjen
3. Jumlah pendapatan diterima diterima di muka yang termasuk di dalam laba guna meng-offset biaya langsung awal untuk setiap tahun penyajian perhitungan rugi laba
4. Untuk lease opeasi harga pokok aktiva lease kepada pihak lain dan akumulasi penyusutannya
5. Penjelasan umum tentang perjanjian leasing bagi lessor
Akuntansi untu k Transaksi Jual dan Lease Kembali
(Accountin g f or Sale Leaseback Transactions )
Aspek khusus dari lease ini adalah adanya perjanjian dimana satu pihak menjual harta kepada pihak kedua, kemudian pihak pertama melease harta itu kembali.
Jika penjualan itu menghasilkan laba, maka laba itu harus ditangguhkan dan diamortisasikan secara proporsional dengan amortisasi harta yang dilease jika lease itu merupakan lease modal atau proporsioanl dengan pembayaran sewa jika lease itu merupakan suatu lease operasi.
Jika transaksi itu menimbulkan kerugian karena nilai pasar yang wajar dari harta lebih rendah dari harga perolehan yang belum disusutkan, maka kerugian tersebut harus diakui.
Contoh:
Tanggal 1 januari 1988, PT Makmur menjual sebuah gudang yang mempunyai nilai buku sebesar Rp 5.500.000 kepada PT Asco seharga Rp 7.500.000 dan segera melease gudang itu kembali.
Keadaan berikut melingkupi transaksi berikut:
• Periode lease selama 10 tahun, tidak dapat dibatalkan. Pembayaran sewa yang sama
sebesar Rp 1.071.082 dibayarkan pada awal setiap tahun
• Pada tanggal 1 januari 1988, gudang itu mempunyai nilai wajar Rp 7.500.000 dan taksiran
umur ekonomis 20 tahun. Penyusutan garis lurus digunakan untuk semua aktiva yang dimiliki
• Lease mempunyai opsi untuk memperbaharui lease dengan pembayaran Rp 100.000 per
tahun selama 10 tahun, yaitu selama sisa umur ekonomisnya.
Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa lease dikualifikasikan sebagai lease modal. Jurnal bagi Penjual Lease (PT Makmur)
1 Jan Kas 7.500.000
Gudang 5.500.000
Laba yang diterima di muka dari jual dan
lease kembali 2.000.000
(Penjualan gudang semula)
1 Jan Gudang yang dilease 7.500.000
Kewajiban menurut lease modal 6.428.918
Kas 1.071.082
(Lease gudang, termasuk pembayaran I )
31 Des Beban amortisasi gudang yang dilease 375.000
Akm. Amort. Gudang yang dilease 375.000
Amortisasi gudang selama periode 20 tahun (7.500.000 / 20)
31 Des Beban bunga 642.892
Kewajiban menurut lease modal 428.190
Kas 1.071.082
(Pembayaran lease kedua, beban bunga: 6.428.918 * 10%)
31 Des Laba diterima di muka atas jual dan lease
kembali 100.000
Pendapatan dari jual dan lease kembali 100.000
(Pengakuan dari jual dan lease kembali) (Pengakuan pendapatan selama umur 20
tahun secara proporsional dengan amortisasi aktiva yang dilease)
Jurnal bagi Pembeli Lease (PT Asco)
1 Jan Gudang 7.500.000
Kas 7.500.000
(Pembelian Gudang)
1 Jan Kas 1.071.082
Piutang pembayaran lease minimum 10.639.738
Gudang 7.500.000
Pendapatan bunga diterima dimuka 4.210.820
Pembayaran langsung dengan lease kembali kepada PT Makmur
Total piutang:
(10 * 1.071.082) + (10 * 100.000) = 11.710.820
11.710.820 - 1.071.082 = 10.639.738
31 Des Cash 1.071.082
Unearned Interest Revenue 642.892
Lease payments Receivable 1.071.082
Interest Revenue 642.892
Penerimaan dari pembayaran lease kedua, lihat perhitungan menurut PT Makmur
Kosa Kata:
Accumulated Amortization on Leased Equipment Akm. Amortisasi peralatan yang dilease Amortization Exp. On Leased Equipment Beban amortisasi atas peralata yang dilease Amortization of Initial Direct Costs Amortisasi biaya langsung awal
Cash Kas
Cost of Goods Sold Harga pokok Penjualan
Deferred Executory Costs Biaya eksekutori yang ditangguhkan Deferred initial Direct Costs Biaya langsung awal yang ditangguhkan Depreciation Expense on Leased Equipment Biaya penyusutan peralatan yang dilease
Equipment Peralatan
Equipment Purchased for Lease Peralatan yang dibeli untuk lease Executory Costs Payable Hutang biaya eksekutori
Finished Goods Inventory Persediaan barang jadi
Gross Investment in leased Assets Investasi kotor dalam aktiva lease
Interest Expense Beban bunga
Interest Revenue Pendapatan bunga
Lease Equipment Peralatan yang dilease
Lease Expense Beban lease
Lease payments Receivable Piutang pembayaran lease minimum Loss From Failure to exercise Bargain Purchase
Option
Kerugian krn opsi pemb. Hrg murah tdk dipakai
Minimum Lease Payments Receivable Piutang Pembayaran Lease minimum Obligations Under Capital Leases Kewajiban menurut lease modal
Prepaid Executory Costs Beban eksekutori yang dibayar dimuka
Rent Expense Beban Sewa
Rent Payable Hutang Sewa
Rent Revenue Pendapatan sewa