DAFTAR PUSTAKA
Back E.L., 2000. The Locations and Morphology of Resin Components in the Wood. Chapter 1. Pitch Control, Wood Resin and Deresination.TAPPI Press Technology Park/Atlanta. USA.
Badan Standardisasi Nasional, 2001. Kualitas Gondorukem. Pusat Standardisasi dan Lingkungan. Departemen Kehutanan. SNI 01-5009.12-2001.
Barnola, L.P., and Cedeno, A., 2000. Inter-population Differences in the Essential Oils of Pinus caribaea Needles. Biochemical Systematics and Ecology 28: 923-931.
Becker, W.A. 1992. Manual of Quantitative Genetics. Fifth Edition. Academic Enteprises, Pullman, Washington. 191p.
Bowyer J.L., Shmulsky R., and Haygreen J.G., 2003. Forest Products and Wood Science an Introduction. Fourth Edition. Iowa State Press. A Blackwell Publishing Company.
Coppen J.J.W., C. Gay, D.J. James, J.M. Robinson, and N. Supriana, 1992. Variability in Xylem Resin Composition Amongst Natural Populations of Indonesian Pinus merkusii. Phytochemistry, Vol.33. No.1. pp.129-136.
Coppen J.J.W. and G.A. Hone, 1995. Gum Naval Stores: Turpentine and Rosin from Pine Resin. Food and Agriculture Organization of the United Nation. Rome. Dahlian E. dan Hartoyo, 1997. Komponen Kimia Terpentin dari Getah Tusam (Pinus
merkusii) Asal Kalimantan Barat. Info Hasil Hutan Vol.4. Nomor 1. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan dan Sosial Ekonomi Kehutanan. Pp.38-44.
Departemen Kehutanan, 2001. Pinus merkusii Jungh. et de Vriese. Informasi Singkat Benih. Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan. Nomor 12 Oktober 2001. ---, 2003. Kawasan Hutan dan Perairan Indonesia. Badan
Planologi Kehutanan. Diakses dari www.dephut.go.id.
---, 2007. Laju Deforestasi Hutan Indonesia. Diakses dari www.dephut.go.id.
Diekmann M., J.R. Sutherland, D.C. Nowell, F.J. Morales and G. Allard (ed.), 2002. Pinus spp. FAO/IPGRI Technical Guidelines for the Safe Movement of Germplasm No. 21
Pengawasan Kualitas Gondorukem dan Terpentin. Laporan Lembaga Penelitian Hasil Hutan No. 9 Bogor.
Fandeli, C. 1977. Beberapa Pinus yang Tumbuh di Asia Tenggara. Bagian Penerbitan Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Falconer, D.S., and Mackay, T.F.C., 1996. Introduction to Quantitative Genetics. Fourth Edition. Longman Group Limited, Harlow, UK. 464p.
Fakultas Kehutanan UGM, 1997. Laporan Akhir Pemuliaan Pohon Pinus merkusii. Kerjasama antara Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada dengan Perum Perhutani.
FAO, 1995. Gum Naval Stores Turpentine and Rosin from Pine Rosin. Non Wood Forest Product 2. Food and Agriculture Organization of the United State. Franklin E.C., Taras, M.A., and Volkman, D.A., 1970. Genetic Gains in Yield of
Oleoresin. Wood Extractives and Tall Oil. Tappi 53: 2302 – 2304.
Graudal T.I., E. L., Kjaer and S. Hald, (eds.) 2000: Conservation of Genetic Resources of Pinus merkusii in Thailand. FAO, RFD, FORGENMAP and DFSC. Danida Forest Seed Centre Technical Note No. 58.
Grishko V.V., L.I. Demenkova and V.A. Raldugin, 1994. Chemical Composition of the Bark of Pinus sibirica R.Mayr. Journal Novosibirsk Institute of Organic Chemistry, Siberian Division of the Russian of Sciences. Vol.30.No.2. pp 290-291.
Handadhari, T., 2006. Sustainable Gum Rosin Production. International Conference. Pine Chemicals Associatian. Rio-Brazil. Proceeding Manual.
Hani’in, O., 1988. Genetic Variation and Improvement of Pinus merkusii Jungh. et de Vriese. Degree of Doctor of Philosophy in Forest Science (unpublished). Gadjah Mada University Yogyakarta.
Hani’in O., Hardiyanto E.B. dan Na’iem M., 1994. Sejarah Pembangunan Kebun Benih Pinus merkusii di Jawa. Kerjasama antara Fakultas Kehutanan UGM dengan Perum Perhutani.
Hanover, J. W. 1966. Genetics of Terpenes-Gene Control of Monoterpene Levels in Pinus monticola Dougl. Heredity 21 : 73-84. DOI: 10.1038/hdy.1966.5
(eds.) 1996. pp. 130-142. Tree Improvement for Sustainable Tropical Forestry. Proc. QFRI-IUFRO Conf., Caloundra, Queensland, Australia.
Hardiyanto, E.B., 2003. Pemuliaan Pinus dan Manfaatnya dalam Pengelolaan Hutan. Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan Pinus. Trenggalek, 20 Januari.
Hasniawati, A.P. 2010. Perum Perhutani Genjot Produksi Getah Pinus. Harian Kontan online 08 Juni 2010. PT. Grahanusa Mediatama. Jakarta. www.kontan.co.id.
Hodges, A.W., 1993. Pine Gum in a Bottle. A New System for Production of High Purity Oleoresin. The International Naval Stores Conference Orlando. The Naval Stores Review.
Howell S.H., 1998. Molecular Genetics of Plant Development. Cambridge. University Press.
Ishida, K., and Hogetsu T., 1997. Role of Resin Canals in the Early Stages of Pine Wilt Diseases Caused by the Pine Nematode. Canadian Journal of Botany. Vol.75: 346-351.
Jagers, N. 2006. An Outside Look on the Chinese Gum Rosin Business. International Conference. Pine Chemicals Associatian. Rio-Brazil. Proceeding Manual. Jariyah, N.A., 2005. Peranan Pendapatan dari Penyadapan Getah Pinus merkusii
terhadap Pendapatan Rumah Tangga. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 2. No.3: 269-277.
Kapisa, N., Purwanto, dan H.A.F. Mas’ud, 1992. Pengalaman Eksplorasi dan Hasil-Hasil Penelitian Pinus merkusii di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Status Silvikultur di Indonesia Saat Ini. Kerjasama Departemen Kehutanan, APHI dan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogjakarta.
Kasmudjo, 1981. Pengelolaan/industri Hasil Hutan Gondorukem. Pusat Pendidikan Kehutanan. Madiun.
…………..., 1996. Upaya Peningkatan Produksi Getah Pinus. Makalah Sarasehan Peningkatan Produksi Getah Pinus di Perum Perhutani. Malang.
Kartikawati, N.K., 1998. Studi Variasi Genetik Pinus merkusii Jungh. et de Vriese pada Hutan alam di Aceh dan Hutan Tanaman di jawa dengan Metode Analisis Izozim. Tesis S-2 Program Pasca Sarjana UGM. Tidak Dipublikasi.
Kossuth, S.V. 1984. Multipurpose Slash Pine – Genetics and Physiology of Gum Naval Stores Production. USDA Forest Service General Technical Report NE-90 : 77-83.
Kusumadiya, P., 2009. Pembuatan Darih Rosin Maleat Secara Langsung dari Getah Pinus dan Aplikasinya pada Kertas. Skripsi (tidak dipublikasi) Departemen Teknologi Hasil Hutan. Institut Pertanian Bogor.
Langenheim J.H., 2003. Plant Resin. Chemistry, Evolution, Ecology and Ethnobotany. Timber Press. Cambridge
Latta R.G., Linhart Y.B., Lundquist L. and Snyder M.A., 2000. Patterns of Monoterpene Variation Within Individual Trees in Ponderosa Pine. Departemen of Environmental, Population and Organic Biology University of Colorado. Journal of Chemical Ecology, Vol. 26, No. 6, 2000.
Leksono B., 1994. Variasi Genetik Produksi Getah Pinus merkusii Jungh. et de Vriese, Thesis S-2 (tidak dipublikasi) Program Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta.
Leksono B. and Hardiyanto, E.B. 1996. Genetic Variation of Oleoresin yield of Pinus merkusii Jungh. Et de Vriese. In Dieters, M.J., Matheson, A.C.,Nilkles, D.G., Harwood, C.E., and Walker, S.M. (eds.). 1996. Tree Improvement for Sustainable Tropical Forestry. Proc. QFRI-IUFRO Conf., Calaundra, Queensland, Australia. 27 October-1 November 1996. pp.202-203.
Lenny S., 2006. Senyawa Terpenoida dan Steroid. Karya Ilmiah. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara. Tidak dipublikasi.
Li Yi, 2006. Pay Attention to Chinese Domestic market of Gum Rosin. International Conference. Pine Chemicals Associatian. Rio-Brazil. Proceeding Manual. Lin J., D.A. Sampson and R. Ceulemans, 2001. The Effect of Crown Position and
Tree Age on Resin Canal Density in Scots Pine (Pinus sylvestris L.) Needles. Canada Journal. Published on NRC Research Press. Vol. 79:1257-1261. Marjati, K., 1994. Industri Non Kayu Menjelang Abad XXI. Duta Rimba IX
(169-170):41-47.
Manninen A.M., S. Tarhanen, M. Vuorinen and P. Kainulainen, 2001. Comparing the Variation of Needle and Wood Terpenoids in Scots Pine Provenances. The Finnish Forest Research Institute Suonenjoki Research Station FIN-77600 Suonerjoki Finland.
Meier, R.J., and Goggans, J.F. 1978. Heritability and Correlation of The Cortical Monoterpene of Virginia Pine (Pinus virginiana Mill.). Silvae Genetica 27 (2) : 79-84.
Muslimin, I. dan Na’iem M., 2012. Variasi Genetik Produksi Getah Uji Keturunan Pinus merkusii di KPH Banyumas Barat. Tesis S-2 PSIK UGM (tidak dipublikasi).
Na’iem M. dan Hardiyanto E.B., 1997. Pemuliaan Pohon Lanjutan. Diktat Kuliah. Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada (tidak dipublikasi).
Nasendi B.D. dan A.F. Mas’ud (ed), 2001. Kajian Permasalahan Lokal dan Nasional Hutan dan Kehutanan di Indonesia. Tinjauan, Prospek dan Strategi Menuju Pengelolaan Hutan dan Pembangunan Kehutanan Berkelanjutan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan.
Natadiwirya, M., 1999. Program Pemuliaan Tusam (Pinus merkusii) di Sulawesi Selatan. Prosiding Pertemuan Tahunan. Jaringan Kerja Litbang HTI Patungan Lingkup PT. Inhutani I.
Nerg, A, Kainulainen, P, Vuorinen, M, Hanso, M, Holopainen, J.K., and Kurkela, T., 1994. Seasonal and Geographical Variation of Terpene, Resin Acids and Total Phenolics in Nursery Grown Seedlings of Scot pine (Pinus sylvestris L.). New Phytol. 128: 703-713. DOI: 10.1111/j.1469-8137.1994.tb04034.x Panshin, A.J. and C. de Zeeuw, 1980. Texbook of Wood Technology. Structure,
Identification, Properties, and Uses of the Commercial Woods of the United States and Canada. Fourth Edition. McGraw-Hill Book Company.
Perum Perhutani, 2005. Petunjuk Penyadapan Getah Pinus. Surat Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor: 792/KPTS/DIR/2005. Jakarta.
---, 2006a. Penentuan Stimulansia Terbaik untuk Peningkatan Produksi Getah Pinus di Perum Perhutani. Laporan Penelitian. Pusat Penelitian dan Pengembangan. Cepu.
---, 2006b. Pasar Ekspor Gondorukem dan Terpentin Indonesia. Humas Perum Perhutani. Direksi. Jakarta.
---, 2006c. Uji Coba Penyadapan Getah Secara Bor. Kesatuan Pemangkuan Hutan Malang.
---, 2008a. Rencana dan Realisasi Produksi Getah Pinus. Kesatuan Pemangkuan Hutan Malang
---, 2008b. Rencana dan Realisasi Produksi Getah Pinus. Kesatuan Pemangkuan Hutan Kediri BKPH Trenggalek.
---, 2008c. Rencana dan Realisasi Produksi Getah Pinus. Kesatuan Pemangkuan Hutan Jombang.
---, 2008d. Uji Coba Penyadapan Getah Secara Bor. Kesatuan Pemangkuan Hutan Kediri.
---, 2009. Uji Coba Penyadapan Getah Metode Ril. Kesatuan Pemangkuan Hutan Jember. Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Tidak dipublikasi.
---, 2010. Laporan Akhir Pemuliaan Pinus Bocor Getah. Puslitbang Perum Perhutani. Cepu.
---, 2011. Industri Gondorukem dan Terpentin Perum Perhutani. Laboratorium Biro Industri dan Pemasaran. Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah.
---, 2012. Program Pemuliaan Pinus merkusii Bocor Getah Tahun 2012-2036. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perum Perhutani. Cepu. Phillips, M.A., Savage T.J, and Croteau, 1999. Monoterpene Synthases of Loblolly
Pine (Pinus taeda) Produce Pinene Isomers and Enantiomers. Archives of Biochemistry and Biophysics. Institute of Biological Chemistry and Department of Biochemistry and Biophysics, Washington State University, Pullman, Washington. Vol.372. No.1. December, pp.197-204.
Priyono, C.N.S. dan S. Siswamartana, 2002. Hutan Pinus dan Hasil Air. Pusat Pengembangan Sumber Daya Hutan Perhutani Cepu.
Razal, R.A., E.I.T. Tolentino, W.M. Carandang, N.H. Nghia, P.S. Hao, T. and Luoma-Aho. 2005. Status of Genetic Resources of Pinus merkusii Jungh. et de Vriese and Pinus kesiya Royle ex Gordon in Southeast Asia. UPLBCFNR, Los Banos, Philippines & IPGRI-APO, Malaysia.
Roberds, J.H., Storm, B.L., Hain, F.P., Gwaze, D.P., McKeand, S.E. and Lott, L.H., 2003. Estimates of Genetic Parameters for Oleoresin and Growth Traits in Juvenile Loblolly Pine. Can. J. For. Res.33: 2469-2476.
Roberds, J.H. and Strom, B.L., 2006. Repeatability Estimates for Oleoresin Yield Measurements in Three Species of the Southern Pines. USDA Forest Service Southern Reseach Station. Forest Ecology and Management: 228:215-224.
Rochmadi, M., 1979. Beberapa Usaha Peningkatan Produksi Getah Pinus merkusii. Majalah Duta Rimba. Nomor 33/V/1979. Jakarta.
Rodrigues K.C.S., Azevedo P.C.N., Sobreiro L.E., Pelissari P., Neto. A.G.F, 2007. Oleoresin Yield of Pinus elliottii Plantations in a Subtropical Climate: Effect of Tree Diameter, Wound Shape and Concentration of Active Adjuvants in Resin Stimulating Paste. Journal Industrial Crops and Products. Elsevier-Science Direct.
Rosner S. and B. Hanrup, 2004. Resin Canal Traits Relevant for Constitutive Resistance of Norway Spruce Againts Bark Beetles: Environmental and Genetic Variability. Forest Ecology and Management. ELSEVIER. (200) 77-87.
Sastrohamidjojo, H., 2004. Kimia Minyak Atsiri. Gadjah Mada University Press. Cetakan Pertama.
Sastrosupadi, A., 2007. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Kanisius. Setyawan D. dan E. Yusnita, 2000. Modifikasi Teknik Penyadapan Tusam (Pinus
merkusii Jungh. et de Vriese) untuk Meningkatkan Produktivitas Getah. Prosiding Lokakarya Penelitian Hasil Hutan. Pusat Penelitian Hasil Hutan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Departemen Kehutanan. Shpak S.I., S.A. Lamotkin and A.I., 2007. Chemical Composition of Pinus silvestris
L. Essential Oil from Contaminated Areas. Journal Chemistry of Natural Compounds. Belorus State Technological University. Vol.43. No.1. pp.47-49.
Silitonga T., S. Sumadiwangsa dan S. Nayasaputra, 1973. Pengolahan dan Pengawasan Kualitas Gondorukem dan Terpentin. Lembaga Penelitian Hasil Hutan. Direktorat Jenderal Kehutanan. Departemen Pertanian.
Siregar, E. B. M., 2005. Pemuliaan Pinus merkusii. Fakultas Pertanian Jurusan Kehutanan Universitas Sumatera Utara.
Siswamartana, S., 2003. Aspek Ekonomi Pengelolaan Hutan Pinus. Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan Pinus. Trenggalek. 20 Januari.
Sjostrom E., 1998. Kimia Kayu. Dasar-dasar dan Penggunaannya (terjemahan Hardjono Sastrohamidjojo). Edisi Kedua. Gadjah Mada University Press. Soenarno, 1999. Studi Pendahuluan Teknik Pembaharuan Luka Sadap Alternatif
untuk Meningkatkan Produktivitas Getah Pinus. Buletin Penelitian Kehutanan. BPK Ujung Pandang. Vol. 5. Tahun 1999.
Soenarno, Lempang M. dan Basuki S., 1999. Hubungan Antara Tinggi Tempat Tumbuh, Diameter Pohon dan Kerapatan Tegakan Terhadap Produksi Getah pada Penyadapan Sistem Riil. Buletin Penelitian Kehutanan. BPK Ujung Pandang. Vol. 5 Tahun 1999.
Stromvall A.M. and Peterson G., 2000. Volatile Terpenes Emitted to Air. Chapter Three. Pitch Control, Wood Resin and Deresination.TAPPI Press Technology Park/Atlanta. USA
Subarudi, N. Ginting dan S. Sumadiwangsa, 2005. Analisis Kebijakan Pengelolaan Hutan Lndung: Kemungkinan Penyadapan Hutan Pinus di Hutan Lindung. Departemen Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Jurnal Vol.2 Nomor 2. Juli 2005.
Sudradjat, 1975. Pengaruh Penyadapan terhadap Pertumbuhan, Kekuatan Kayu dan Sifat Pulping Pinus. Majalah Kehutanan. Hal.909-911.
Sudradjat R., D. Setyawan dan S. Sumadiwangsa, 2002. Pengaruh Diameter Pohon, Umur dan Kadar Stimulan terhadap Produktivitas Getah Tusam. Buletin Penelitian Hasil Hutan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Badan penelitian dan pengembangan Kehutanan. Vol. 20 No.2: 143-158.
Suhaendi H., 2006. Kajian Teknik Konservasi Pinus merkusii Strain Kerinci. Ekspose Hasil-hasil Penelitian: Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. Padang.
Sugiyono, 2007. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta Bandung. Cetakan ke-11. Sukarno A., Marsoem S.N., Hardiyanto E.B., dan Na’iem M., 2008. Uji Coba
Penyadapan Getah Metode Bor Mesin pada Pinus Provenans Aceh di Jember. Data tidak dipublikasi.
Soekotjo, 1978. Pinus merkusii. Bagian Penerbitan Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Sumantri I., 1991. Perbaikan Sistem Penyadapan Getah Pinus untuk Meningkatkan Hasil getah. Duta Rimba, 17 (135-136).
Sutjipto, 1977. Gondorukem. Seri Kuliah Hasil Hutan Bukan Kayu. Yayasan Pembina Fakultas`Kehutanan UGM, Yogyakarta.
Sugiyono, Sutjipto dan Nyuwito, 2001. Peningkatan Produksi Getah Pinus. Duta Rimba. 315 (24): 23-27.
Universitas Sebelas Maret dan Departemen Kehutanan, 1996. Kajian Teknis Ekonomis Pengolahan Gondorukem dalam Rangka Peningkatan Nilai Tambah. Studi Kasus di PGT Paninggaran dan PGT Cimanggu. Laporan Hasil Penelitian (tidak dipublikasi).
Universitas Sebelas Maret, 2000. Pengaruh Penggunaan Bahan Kimia Stimulan Socepass 235 AS, terhadap Peningkatan Produksi Getah Pinus. Laporan Akhir Penelitian Kerjasama dengan Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. UNEP-WCMC., 2007. Strategies for the Sustainable Use and Management of Timber
Tree Species Subject to International Trade: South East Asia. Discussion at South East Asia Workshop. [email protected].
Weidelt H.J., 1995. Silvikultur Hutan Alam Tropika. Terjemahan Nunuk Supriyatno. Fakultas Kehutanan UGM.
Wiryodarmodjo, H., 1977. Petunjuk Kerja No.4/Prod/1977. Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah.
Wiyono B. dan T. Silitonga, 1989. Percobaan Fraksionasi-Distilasi Minyak Tepentin dari Pinus merkusii Jungh. et de Vriese. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Volume 6 Nomor 1. Wiyono B., Hastoeti P., Kusmiyati E., dan Junaedi A., 2002. Modifikasi Gondorukem
Melalui Proses Polimerisasi. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Teknologi Hasil Hutan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Balitbang Kehutanan. Bogor.
Wiyono, B., S. Tachibana and D. Tinambunan, 2006. Chemical Composition of Indonesian Pinus merkusii Turpentine Oils, Gum Oleoresins and Rosins from Sumatra and Java. Pakistan Journal of Biological Sciences : 9 (1): 7-14, 2006 Wiyono, B., 2007. Pengaruh Konsentrasi Bahan Kimia Maleat Anhidrida Terhadap Gondorukem Maleat dari Getah Pinus merkusii. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. Badan Penelitian dan Pengembangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Volume 25 Nomor 1.
Wiyono, B., S. Tachibana and D. Tinambunan, 2007. Chemical Compositions of Pine Resin, Rosin and Turpentine Oil From West Java. Journal of Forestry Research Volome 3 Nomor 1, March 2006: 7-17.
Wiyono B., Hastoeti P., dan Kusmiyati E., 2003. Pengaruh Wadah dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Hasil Penyulingan Getah Pinus dari Sumatera Barat. Penelitian Hasil Hutan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Vol. 21. No. 1.