Mengenali Foto Thorax
Normal
Foto thorax PA normal
• Pembuluh darah dan bronkus
– Pembuluh darah: garis putih, tebal di hilus,
semakin pinggir semakin tipis
– Bronkus: tidak tampak karena dinding tipis
• Pleura
– 2lapis, parietal dan visceral dengan pleural
space di antaranya
– Normal terdapat sedikit cairan , tidak ada
udara
Foto thorax lateral
• Left lateral view: sisi kiri pasien dekat
dengan film
• Keuntungan:
– Menentukan lokasi
– Konfirmasi
– Menemukan kelainan yang tidak tampak
pada foto PA
5 area penting pada foto
thorax lateral
• Retrosternal clear space
• Hilus
• Fisura
• Vertebra thoracalis
• Diafragma dan sulcus
Retrosternal clear space
• Tampak bentukan radiolusen di
belakang sternum, di depan
Hilus
• Sulit untuk dideteksi dengan foto PA
apabila ada pembesaran
• Sebagian besar dibentuk oleh
A.pulmonalis, jarang terdapat mass
dikret
• Jika ada mass hilar, akan tampak
pembesaran lymph node hilar, hilus
tampak lobulated mass like
fisura
• Fisura mayor dan minor tampak seperti
garis putih
– Fisura mayor : oblique, setinggi vertebra
thoracal 5-permukaan diafragmatika pleura (beberapa cm di belakang sternum)
– Fisura minor: horizontal, setinggi costa 4 anterior
• PA: fisura minor
• Lateral: tampak keduanya
• Fisura tampak menebal pada efusi pleura,
fibrosis
Vertebra thoracal
• Bentuk: persegi panjang, tersusun paralel
dengan vertebra di bawahnya
• Discus intervertebralis semakin ke bawah
semakin lebar
• Degenerasi diskus intervertebralis
mengakibatkan celah menyempit dan
tampak spur.
• Fraktur kompresi: bentuk corpus akan
berubah (mengecil), depresi sering pada
bagian anterior.
Diafragma dan sinus
costophrenicus
• Diafragma pada foto radiologi tampak
sebagai 2 bagian: diafragma kanan dan kiri.
• Cara membedakan diafragma kanan kiri
pada foto lateral:
– Hemidiafragma kanan lebih tinggi dari kiri,
tampak sebagai garis utuh dari depan-belakang. – Hemidiafragma kiri tampak di posterior tapi
tertutup oleh otot jantung di bagian depannya, tampak udara pada gaster di bawahnya
Faktor yang perlu
diperhatikan
• Penetrasi
• Inspirasi
• Rotasi
• Magnifikasi
• Angulasi
Penetrasi
• Vertebra thoracalis masih dapat
terlihat di balik cor
Kesalahan penetrasi kurang
• Hemidiafragma kiri (dan basis paru
kiri) tidak tampak
Kesalahan over penetrasi
• Marking paru berkurang- hilang
• Misdiagnosa : emfisema,
Inspirasi
• Terlihat 10 costa posterior (pasien
rawat inap 9 costa)
Costa anterior vs posterior
Posterior: tampak lebih jelas,
horizontal (huruf A)
Anterior: lebih kabur, membentuk
sudut 45derajat ke arah ekstremitas
inferior (huruf V)
Inspirasi kurang
• Inspirasi kurang menyebabkan
marking paru lebih padat (terutama
pada basis paru) --- pneumonia
Rotasi
• Jika jarak antara proc.spinosus corpus
vertebra dengan clavicula medial
dextra sinistra sama, maka tidak ada
rotasi.
• Jika jarak antara proc.spinosus lebih
dekat ke clavicula dextra, maka pasien
rotasi ke kiri (dari pasien)
• Jika jarak antara proc.spinosus lebih
dekat ke clavicula sinistra, maka
Kesalahan rotasi
• Cor dan trachea tampak bergeser ke
dextra
Magnifikasi
• Pada foto PA, cor lebih dekat dengan
film – magnifikasi rendah
• Pada foto AP, cor lebih jauh dengan
film –magnifikasi lebih besar
Angulasi
• Pada apical lordotic view, dimana
sinar X membentuk sudut terhadap
kepala, struktur-stuktur di bagian
anterior (seperti clavivula) akan
terproyeksi lebih jelas pada film
dibanding struktur posterior
Kesalahan pada angulasi
• Pada apical lordotic view, bentuk cor
akan tampak berubah, sudut
diafragma kiri yang tajam akan
hilang.
MENGENALI PENYAKIT INTERSTITIAL DI
BANDING PENYAKIT ALVEOLAR
Penyakit Paru Parenkimal
• Ada 2 tipe Utama : – Alveolar (airspace) – Interstitial
Karakteristik dari penyakit
alveolar
• Penyakit rongga udara (alveolar) di
deskripsikan seperti kabut, halus dan kabur. • Kabut yang keruh muncul menjadi konfluen. – Batas tepi tidak jelas/kabur, sulit dibedakan
antara yang normal dengan penyakit.
– Penyakit rongga udara(alveolar) mungkin
mengenai seluruh paru seperti odem paru, atau tampak terlokalisir seperti pneumonia lobus
• Bronkus biasa nya tidak terlihat
– Dinding tipis, berisi udara, dan dikelilingi oleh udara
• Ketika di dapatkan seperti cairan, menggantikan udara yang biasanya mengelilingi bronkus, lalu udara di dalam bronkus menjadi nampak seperti rangkaian cabang hitam yang menyerupai pipa disebut udara bronkogram.
• Yang dapat mengisi alveolar selain udara : • Cairan , seperti terjadi odem paru
• Darah, yang disebabkan perdarahan paru
• Gastric juices yang disebabkan karena aspirasi • Peradangan eksudat karena pneumonia
• Penyakit alveolar menunjukan tanda sileut.
• Tanda siluet terjadi ketika dua objek yang sama dengan kepadatan radiografi (lemak, air dll) bersentuhan satu sama lain, jadi batas tepi tidak nampak atau menghilang.
UDARA BRONKOGRAM
• Kenampakan dari udara bronkus karena di sekitar penyakit alveoli disebut “udara
bronkogram”.
• Udara yang berada di dalam percabangan
bronkus, yang dikelilingi oleh bayangan opaq rongga udara.
Beberapa penyebab penyakit
alveolar
• Pneumonia – inflamasi eksudat
– Sekitar 90 % penumonia komuniti dan segmental / lobular disebabkan oleh streptococus pneumonia.
– Pneumia biasanya segmental atau penyakit alveolar lobular.
– Pneumonia mungkin berisi udara dalam percabangan bronkus.
– Menghilang kurang dari 10 hari (pneumonia cocal menghilang sekitar 48 jam).
• Struktur percabangan hitam dihasilkan oleh udara di dalam
bronkus, sekarang
terlihat karena bahan padat yang lain, selain udara disekitarnya
( dalam hal ini
inflamasi eksudat dari pneumonia)
• Oedem pulmonal – cairan oedem
– Odem paru akut alveolar menunjukan bilateral, penyakit alveolar parahiler menunjukan seolah memiliki sayap kalelawar / sayap malaikat.
– Tidak simetris tapi biasanya tidak unilateral.
– Odem paru yang berhubungan dengan organ jantung seringkali dihubungkan dengan efusi pleura dan cairan paling kental pada fisura mayor dan minor.
– Karena cairan tidak hanya memenuhi alveolar tetapi juga memenuhi bronkus itu sendiri, biasanya tidak didapatkan air bronkogram pada odem alveolar paru.
– Odem paru hilang dengan cepat setelah terapi dalam waktu kurang dari 48 jam.
• Aspirasi
– Aspirasi mempengaruhi bagian manapun
– Untuk pasien yang berbaring, biasanya di antara lobus bawah dan bagian belakang lobus atas
– Sering terjadi pada lobus bawah kanan dari pada lobus bawah kiri.
Edema Paru Alveolar Gambaran putih seluruh kedua paru lobus atas, dideskripsikan seperti kabut, halus, kabur, dan batas tidak jelas.
Aspirasi, lobus kanan dan kiri bawah.
Panah Hitam : Peningkatan kekeruhan pda
paru kanan bagian tengah.
Panah Putih : memiliki batas garis tepi.
Panah hitam putus-putus : Fissura minor terlihat membagi 2 penyakit, pneumonia terletak di lobus kanan bawah atau bagian atas.
Aspirasi
pneumonia di kedua dasar paru paru
Penyakit paru Interstitial
• Saat ini dikenal sebagai penyakit paru infiltrat • Tidak homogen
• Tidak membentuk batas lobus
• Biasanya tidak ada udara bronkogram
• Terdiri dari garis garis (retikular) atau bintik (nodul) atau keduanya (retikulonodular).
A B C
A. Reticular terdiri dari garis – garis saling silang (pasien Sarcoidosis).
B. Nodul yang tidak banyak pada pasien ca tiroid. C.Retikulonodular, kebanyakan penyakit interstitial
memiliki perpaduan bentuk retikular dan nodular, jika di lihat dari dekat bagian lobus kanan bawah. Pada pasien lain dengan sarkoidosis, terdiri dari persilangan garis garis dan bintik kecil.
Penyakit alveolar – Halus, Kabur,
Homogen dan berisi udara bronkogram. Penyakit Interstitial –
miliki ciri khusus, tidak homogen, tidak ada udara bronkogram.
Beberapa penyebab penyakit Paru
Interstitial
A. Penyakit paru interstitial retikular yang dominan
– Odem paru interstitialterjadi karena gagal jantung, reaksi alergi, atau menurunnya penyerapan cairan.
•Idiopatik fibrosis paru
– Penyakit tidak diketahui penyebabnya, biasanya terjadi pada laki laki yang lebih tua yang mengalami batuk dan sesak.
– Pada tahap awal diketahui sebagai desquamatif
interstitial pneumonia (DIP)
– Tahap berikutnya, disebut usual interstitial pneumonia
(UIP) dan ditandai penipisan interstium, bronkiektasis dan pergantian bentuk kista yang disebut honeycombing
A B
A. Fibrosis paru ditandai
dengan adanya retikular yang kasar di paru bawah (lingkaran hitam).
B. CT scan torak
menunjukan paru bawah yang tidak normal di dalam subpleura.
Terdapat banyak ruangan kista yang disebut
honeycombing (lingkaran hitam) dengan dasar
berkabut disebut ground glass opacity (tanda panah putih).
• Penyakit infiltrat yang menyebar (Interstitial) yang dibentuk oleh
garis utama (penyakit reticular). • contoh dari kebanyakan penyakit retikular meliputi idiopatik fibrosis pulmonal dan
• Rheumatoid Lung
– Penyakit ini ditemukan bersamaan dengan rheumatid artritis.
– Ada 3 manifestasi yaitu efusi pleura, penyakit paru interstitial dan necrobiotik nodul.
– Efusi pleura biasanya unilateral, retikular dapat di lihat menyebar di paru paru, tetapi
B. Penyakit paru interstitial nodul yang dominan – Ca bronkogenik
– Ada 4 tipe sel mayor : adenocarcinoma,
squamous cell carcinoma, small cell carcinoma dan large cell carcinoma.
– Adenocarcinoma, di dalam particular,
Paru Rhematoid. Ditandai pada
kedua dasar paru nampak retikular yang dominan (panah putih).
Adenocarcinoma, lobus kanan atas.
sebuah massa pada lobus kanan atas
(tanda panah putih). Batasan sedikit tidak jelas sepanjang
superolateral (tanda panah hitam).
• Masa pada lobus kanan atas adalah Ca bronkus.
• Batas tepi jelas, cenderung kabur, tidak berisi udara bronkogram. • Mulai dari dalam paru interstitial
• Metastase ke paru
– Dapat di bagi menjadi 3 tipe : Hematogen, limfangitis dan langsung meluas.
– Hematogen : terdapat dua atau lebih nodul paru yang disebut cannon ball , karena
berbentuk bulat dan besar.
– Meluas secara langsung keparu didapatkan gambaran massa subpleura yang terlokalisir dengan destruksi tulang dada.
C. Reticulonodular •Sarcoidosis
– Radang yang ditandai terbentuknya granuloma pada kelenjar limfe, paru, hati, mata, kulit dan jaringan lain. Yang pada akhirnya berkembang menjadi jaringan parut.
– Hilus bilateral dan adenopaty paratrakeal kanan merupakan karakter dari penyakit ini, setengah dari jumlah pasien dengan sarcoid thorakal juga menunjukan penyakit paru interstitial.
– Didapatkan retikular dan nodul yang bergabung.
– Terdiri dari 3 stage :
• Stage 1 : diawali dengan adenopathy • Stage 2 : Proses penggabungan antara
penyakit paru interstitial dan adenopathy
• Stage 3 : Adenopathy berkurang dan tersisa penyakit paru interstitial.
Sarcoidosis. Foto PA menunjukan penebalan hilus bilateral (panah hitam) dan adenopathy paratrakeal kanan (panah hitam putus-putus), penyebaran untuk adenopathy dalam sarcoidosis. Pada lingkaran hitam, ada reticulonodular
tanda dari penyakit paru interstitial.
MEMBEDAKAN PENYEBAB
OPASITAS PADA
PENYEBAB UTAMA
• Atelektasis di seluruh lapang paru
• Efusi pleura yang luas
• Pneumoni diseluruh lapang paru
• Post pneumonectomy
ATELEKTASIS
• Atelektasis dari seluruh paru =
hilangnya volume paru-paru yang
terkena
• Pleura viseral dan parietal tidak
terpisah satu sama lain
• Ada pergeseran jantung dan trakea
ke sisi yang opaque
Atelektasis paru dextra
• Tampak gambaran radiopaque pada paru kanan
• Ada pergeseran
jantung dan trakea kesisi yang opaque
EFUSI PLEURA
• Jika efusi (cairan apapun) mengisi
hemithorax
• Jantung dan tracea terdorong
menjauhi sisi yang opaque
• Tampak gambaran radiopaque pada paru kanan
• Jantung dan tracea terdorong menjauhi sisi yang opaque
PNEUMONIA
• Gambaran radiopaque di hemithorax
dan tidak ada pergeseran jantung
atau tracea
• Bisa juga terdapat tanda air
bronchogram
• Gambaran radiopaque pada hemithorax kiri
• Tidak ada pergeseran jantung atau tracea
• Gambaran radiopaque pada hemithorax
berisi air bronchogram
POST-PNEUMONECTOMY
• Ketika seluruh paru diambil, ada
volume paru yang hilang pada sisi
tersebut
• Hemithorax akhirnya fibrosis dan
menjadi opaque
• Khas : sering pada costa ke5 telah
direseksi (diambil)
Pneumonectomy sinistra
• Gambaran radiopaque pada hemithorax
sinistra
• Ada pergeseran
jantung dan trakea ke sisi yang menunjukkan kehilangan volume
• Costa 5 sinistra telah direseksi (diambil)
Point
• Pada atelektasis, ada prgeseran
jantung ke sisi yang opaque
• Pada efusi pleura, jantung dan tracea
terdorong menjauhi sisi yang opaque
• Pada pneumonia, tidak ada
pergeseran jantung dan trakea
• Pada pneumonectomy, costa 5
APAKAH ITU ATELEKTASIS
• Atelektasis adalah hilangnya
sebagian atau seluruh volume paru,
biasanya mengarah kepada
peningkatan kepadatan paru.
– Paru normal: tampak “hitam” pada foto
thorax karena mengandung udara. Jika
terdapat caira atau soft tissue menjadi
lebih putih.
TANDA-TANDA ATELEKTASIS
• Perpindahan fisura interlobaris
• Peningkatan densitas paru yang terkena
– Trakea
Normal : terletak pada midline di tengah
processus spinosus. Bergesernya trakea ke
kanan selalu sedikit ke sebelah kiri dari
aorta.
Atelektasis : terutama pada lobus atas,
trakea bergeser ke daerah yang kehilangan
volume.
– Jantung
normal : batas kanan jantung berada
sekitar 1cm pada sisi kanan tulang
belakang
atelektasis
: terutama pada lobus
bawah , jantung bergeser ke salah satu
sisi. Kalau bergeser ke kiri akan melebihi
garis tulang belakang, kalau bergeser ke
kiri akan berada pada midline.
– Diafragma
Normal : kanan lebih tinggi daripada
kiri. Pada 10% orang diafragma kiri lebih
tinggi daripada kanan.
atelektasis : terutama pada lobus
bawah, diafragma pada sisi yang
terkena akan naik ke atas.
• Pergeseran struktur thorax (jantung,
trakea, dan/atau hemidiafragma)
• Hiperinflasi paru yang tidak terkena
atau paru sisi kontralateral
– Semakin banyak volume yang hilang
dan semakin lama terjadi atelektasis,
paru ipsilateral akan semakin hiperinflasi
untuk kompensasi volume yang hilang.
– Tampak peningkatan ukuran ruang
bebas retrosternal.
Atelektasis lobus medius kanan
• A : foto thorax AP B: foto thorax lateral
• Panah putih menunjukkan densitas thorax yang meningkat, menutupi batas kanan jantung (panah hitam), mengindikasi letaknya pada sisi anterior dari lobus medius paru. Pada
foto lateral fissura minor menggeser ke bawah (panah
Atelektasis lobus kanan atas
• A : foto thorax AP B: foto thorax lateral
• “fan-shaped area” karena peningkatan densitas terlihat pada foto AP, menunjukkan tidak adanya udara pada lobus atas. Fissura minor
menggeser ke atas (panah putih). Trakea bergeser ke kanan (panah hitam).
• Foto lateral B menunjukkan “wedge-shaped” densitas dekat dengan apex paru. Fissura minor (panah putih) mendorong ke atas dan fissura mayor mendorong maju (panah hitam).
Atelectasis paru kiri
• Opasitas pada hemithorax kiri dengan pendorongan trakea dan esofagus(panah hitam) ke sisi yang terkena atelektasis. Batas kanan jantung seharusnya 1cm di sebelah kanan tulang belakang, tertarik ke kiri dan tidak tampak. Pasien ini mengidap karsinoma obstruktif bronkogenik pada bronkus utama kiri.
Atelectasis paru
kanan
• Opasitas pada hemithorax kanan dengan pendorongan trakea dan esofagus(panah hitam) ke sisi yang terkena atelektasis. Batas kiri jantung bergeser jauh ke kanan hampir melewati tulang belakang
(panah putih).pasien ini mengidap endobronchial metastasis pada bronkus
utama kanan dari Ca mammae kiri.
Atelektasis lobus kiri atas
• A : foto thorax AP B: foto thorax lateral
• Pada foto thorax AP tampak densitas samar-samar yang mengelilingi hilus kiri (panah putih). Dan ada soft tissue mass di hilus kiri (panah hitam). Perhatikan hemidiafragma kiri terangkat seperti sisi kanan.
• Pada foto lateral tampak “bandlike zone” dari peningkatan densitas (panah putih). Ini menunjukkan atelectasis pada apex lobus kiri. Terbentuk garis demarkasi tajam dari fissura mayor yang telah tertarik ke anterior. Pasien ini mengidap SCC pada bronkus kiri atas yang telah menyebabkan obstruksi total bronkus.
TIPE-TIPE ATELEKTASIS
TIPE BERHUBUNGAN DENGAN TANDA
SUBSEGMENT AL
ATELECTASIS
khususnya pada pasien pasca operasi dan orang-orang dengan nyeri dada pleuritik
mungkin terkait dengan inaktivasi surfaktan; biasanya tidak menyebabkan hilangnya volume; hilang dalam beberapa hari COMPRESSIVE ATELECTASIS
kompresi eksternal pasif dari paru-paru dari inspirasi yang buruk, pneumotoraks atau efusi pleura kehilangan volume compressive atelectasis dapat menyeimbangkan meningkatnya volume dari efusi atau
pneumotoraks
sehingga tidak ada pergeseran; round atelectasis adalah bentuk compressive atelectasis
OBSTRUCTIV E
ATELECTASIS
obstruksi bronkus dari keganasan atau mukus plugging
pleura visceral dan parietal
mempertahankan
kontak; struktur dada ditarik ke arah
Subsegmental atelectasis
• Gambaran tampak dekat dari dasar paru, tampak
banyak garis densitas menyebar menyebrangi semua segmen dari lobus bawah. Membentuk paralel dengan diafragma (panah hitam). Ini merupakan karakteristik yang tampak pada segmental atelektasis. Biasanya juga disebut diskoid atelectasis atau plate like atelectasis.
Compressive atelectasis
• Kompresi pasif pada paru dapat disebabkan dari kemampuan inspirasi yang tidak baik. Yang
bermanifestasi dengan meningkatnya densitas pada basal paru (panah putih) atau bisa juga disebabkan dari efusi pleura luas atau
POLA KOLAPS LOBUS
ATELEKTASIS
• Obstructive atelectasis membentuk
pola kolaps yang konsisten.
• Biasanya lobus yang kolaps
membentuk bentukan “fanlike
configuration” dengan dasar
“Fan-shaped triangle” menempel pada
permukaan pleura dan apex dari
segitiga tersebut menempel pada
hilus.
Atelektasis lobus kanan atas dan
mass hilus
• Tampak soft tissue mass pada hilus kanan (panah putih). Tampak opasitas pada lobus kanan atas dari atelektasis. Fisura minor menggeser ke atas area yang densitasnya meningkat (panah putih) mengindikasi volume loss pada lobus kanan atas. Bentukan sudut terbentuk dari mass dan elevasi fisurra minor disebut S sign of golden. Pasien
Atelektasis lobus kiri bawah dan lobus kanan
bawah
A. Fan-shaped area karena peningkatan insitas dibelakang jantung berdemarkasi tajam oleh pergeseran fissura mayor (panah hitam) menunjukkan gambaran karakteristik pada atelektasis lobus kiri bawah.
B. Pada foto lateral fissura mayor (garis putih) menggeser kearah posterior. Segitiga densitas kecil pada sinus costophenicus posterior pada atelektasis lobus kiri
bawah.
C. Pada pasien yang berbeda tampak fan-shaped triangular density pada lobus kanan bawah dibatasi atas oleh fissura mayor (panah putih). Penting untuk mengetahui unaerated lobus bawah menutupi hemidiafragma kanan ( panah hitam)
Atelektasi lobus kanan atas dan paru kiri
dari ETT
A. Ujung dari ETT memanjang diluar carina masuk sampai broncus intermedius, yang mengisi udara hanya pada lobus tengah dan lobus bawah kanan. Lobus kanan atas dan seluruh paru kiri
tampak opaque karena atelektasis. Fissura minor terangkat (panah putih).
B. Satu jam kemudian ujung ETT ditarik/dicabut diatas carina (panah hitam) dan lobus kanan atas dan sebagian lobus kiri bawah terisi udara kembali (lingkaran putih)
PENYEBAB TERSERING
OBSTRUKTIF ATELEKTASIS
PENYEBAB KETERANGAN
Tumor Termasuk kanker bronkogenik, metastase endobronkial, dan tumor carcinoid
Mucous plug Terutama pada individu yang sakit,pasien post operasi, pasien asma, dan kistik fibrosis
Aspirasi benda asing Terutama kacang, mainan, termasuk trauma intubasi
PENYEMBUHAN
ATELEKTASIS
• Atelektasis sebaiknya cepat
disembuhkan bila terjadi serangan akut,
semakin kronik prosesnya semakin lama
penyembuhannya.
• Penyembuhan lobus yang lama atau
atelektasis yang mengenai seluruh paru
dapat membentuk patchy area pada
airspace disease yang dikelilingi oleh
aerated lung yang semakin meningkat
sampai atelektasis bersih sempurna
ANATOMI NORMAL
Pleura viseral adalah selaput yang
menyelimuti atau membungkus paru
Ruang antara pleura viseral dan pleura
perietal merupakan sebuah ruang yang
potensial
FISIOLOGI NORMAL
• Cairan normal di dalam ruang pleura adalah 2 – 10 cc
• Setiap jamnya menghasilkan sebanyak 100 cc cairan. Sebagian besar berada pada pleura
perietal
• Sebagian besar cairan ini mengalir ke pleura visceral dan saluran limfatik
FISIOLOGI ABNORMAL
• Efusi pleura terjadi dari beberapa kondisi,diantaranya :
- Tekanan hidrostatik
- Tekanan osmotik koloid - Permeabilitas capilar
- Absorpsi cairan dari limfatik - Tekanan pada ruang pleura
- Transport aliran cairan peritoneal diafragma atau limfatik
JENIS CAIRAN EFUSI PLEURA
• Transudat :- CHF (Chronic Heart Failure) - Hipoalbumin - Sirosis - Syndrom Nefrotik • Eksudat : - Empyema - Hemothorax - Chylothorax
EKSUDAT
• Perbandingan cairan protein dan serum protein > 0,5
• Perbandingan LDH dan serum LDH > 0,6 • Cairan LDH > 2/3 lebih tinggi dari normal
SEBAB SPESIFIK EFUSI
PLEURA
• Hemothorax
- Cairan hematokrit > 50 % dari darah • Empyema
- Eksudat yang mengandung pus Chylothorax
- Obstruksi pembuluh limfatik karena trigliserida atau kolesterol
SISI SPESIFIK EFUSI PLEURA
• Sebagian besar pada sisi kiri, disebabkan oleh :- Pankreatitis
- Dressler’s syndrome
- Obstruksi kelenjar thorax distal
Sebagian besar pada sisi kanan, disebabkan oleh: - Gagal jantung
- Penyakit abnormal yang berhubungan dengan ovarium
TAMPILAN EFUSI PLEURA
• Subpulmonic effusion• Blunting of costophrenic angle • Meniscus sign
• Loculated
• Laminar efusion
• Opacified hemithorax • Hydropneumothorax
SUBPULMONIC EFFUSIONS
• Hampir semua efusi pleura berkumpul di ruangsubpulmonic yaitu antara pleura parietal yang
membatasi diafragma bagian superior dan pleura parietal lobus inferior paru
• Jika efusi pleura tetap tejadi pada ruang
subpulmonic maka akan sukar terdeteksi dengan foto polos biasa
• Cairan yang berada pada ruang subpulmonic ini tidak terlokalisir artinya cairan subpulmonic akan mengikuti pergerakan posisi pasien
Right-sided Subpulmonic Effusions Gambar A : Foto thorax PA
Left-sided Subpulmonic Effusions Gambar A : Foto Thorax PA Gambar B : Foto Thorax Lateral
BLUNTING OF THE
COSTOPHRENIC ANGLE
• Terjadi pada sudut costophrenicus yang terisi cairan
• Ketika cairan terakumulasi > 75 cc berkumpul pada sudut costophreinus akan terbentuk sudut yang blunted (tumpul) dan akan terlihat pada foto lateral
• Ketika cairan terakumulasi > 300cc, maka akan terkumpul pada sudut costophrenicus yang
terlihat tumpul pada tepi sudut dan akan terlihat foto frontal
• Penebalan pada fibrosis dapat pula menyebabkan atau menghasilkan gambaran radiologi yang
menyerupai efusi pleura tipe ini. Untuk bisa menentukan gambaran fibrosis, terdapat karakteristik khusus yaitu “ski-lope
Foto Thorax Lateral
Blunting of the right posterior costophrenic sulcus
Foto Thorax PA
“Ski-lope Apperiance” ditunjuk oleh tanda panah sebagai karakteristik pada fibrosis
MENISCUS SIGN
• Karena paru mempunyai daya
elastisitas untuk mengembang-kempis,
cairan pleura akan tampak lebih tinggi
pada posisi lateral daripada posisi
medial pada foto frontal. Keadaan ini
akan menghasilkan karakteristik
berbentuk “meniskus”
• Pada foto lateral akan tampak seperti
huruf “U” shape dengan tinggi
• Posisi pasien akan mempengaruhi cairan pleura , seperti :
- Posisi berdiri : cairan akan jatuh ke basal paru - Posisi supine : cairan akan menempati
hemithorax
- Posisi oblique : cairan akan membentuk gambaran seperti segitiga
Gambaran Foto Thorax pada beberapa
posisi pasien
OPACIFIED HEMITHORAX
• Ketika cairan terakumulasi kurang lebih 2 Lmengisi hemithorax maka akan terjadi bentuk opacified (putih)
• Apabila cairan mengisi ruang pleura maka paru akan tampak kolaps
• Pada efusi yang luas terjadi gambaran sangat opaque (putih) sehingga dapat menutupi semua gambaran kelainan di paru
Foto thorax AP
LOCULATED EFFUSIONS
• Perlekatan pada ruang pleura sering terjadi pada penyakit empyema atau hemothorax, sehingga akan membatasi gerakan dari cairan pleura
• Gambaran yang ditemukan :
- Dapat diduga (suspect) jika terdapat efusi dengan bentuk yang tidak biasa atau teletak pada thorax
Loculated pleural effusions Gambar A : Foto thorax PA Gambar B : Foto thorax Lateral
FISSURAL PSEUDOTUMOR
• Disebut juga bentukan pleura yang tajam karenacairan pada fissura interlobus paru
• Cairan transudat sering muncul pada pasien CHF (Congestive Heart Desease)
Pseudotumor pada fissura minor Gambar A : Foto Thorax PA
LAMINAR EFFUSIONS
• Laminar effusions adalah sebuah bentuk dari
efusi pleura dimana cairan tampak tipis terdapat band-like density sepanjang dinding dada lateral terutama yang dekat pada sudut costophrenicus. • Laminar efusi biasanya selalu merupakan
peningkatan tekanan atrium kiri seperti pada CHF atau penyebaran sekunder dan keganasan
• Keadaan ini bisa dikenali dari peningkatan
sekumpulan densitas yang memisahkan paru yang terisi udara dari garis medial costa pada basal paru
Gambar A : Foto Thorax PA Efusi pleura Laminar pada pasien normal
Gambar B : Foto Thorax PA Efusi pleura Laminar
HYDROPNEUMOTHORAX
• Terjadi apabila pneumothorax dan
effusi pleura terjadi secara
bersamaan
• Hydropneumothorax biasanya terjadi
karena trauma, pembedahan dan
bronchopleural fistula
• Terdapat
gambaran karakteristik berupa
Hydropneumothorax
Gambar A : Foto Thorax PA Gambar B : Foto Thorax Lateral
• Pneumonia merupakan konsolidasi paru-paru yang dihasilkan oleh inflamasi yang eksudat, biasanya sebagai akibat dari agen infeksi
• Sebagian besar pneumonia terdapat airspace disease baik pneumonia lobaris atau segmental. • Kebanyakan mikroorganisme yang menyebabkan
pneumonia tersebar ke paru-paru melalui trakeobronkial, baik melalui inhalasi atau aspirasi dari organisme.
Air space disease tampak pada lobus superior kanan dan
menempati semua
lobus. Karena lobus dibatasi interlobular fisura. Pada kasus ini fisura minor (panah putih) atau horisontal sehingga gambaran konsolidasi terlihat jelas. Garis aorta ditutupi cairan densitas oleh
pneumoni (panah
hitam )
1. Pneumonia Lobaris
Pneumonia lobaris adalah pneumokokus pneumonia yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae
Bronkopneumonia streptokokus
2. Pneumonia Segmental (bronkopneumonia)
Bronkopneumoni disebabkan oleh kuman Staphylococcus aureus.
Pada bronkopneumoni terdapat gambaran konsolidasi multiple (panah putih). Dan batasnya tidak jelas karena tidak dibatasi oleh fisura. Tidak ada gambaran
airbronchogram karena eksudat mengisi bronkus.
Pneumocystis carinii (jiroveci) pneumonia (PCP).
3. Pneumonia interstitial
Pneumonia interstitial dapat disebabkan oleh virus, mycoplasma pneumoniae dan pneumocystis pneumonia pada pasien AIDS
PCP terjadi pada pasien AIDS yang mempunyai difisiensi imun sehingga jika ada infeksi maka akan menyebar ke seluruh paru sehingga dapat terjadi kesalahan diagnosa misal edema dan proses fibrotik seperti sarcoidosis jika tidak diketahui adanya riwayat AIDS.
Round Pneumonia
4. Pneumonia Round
Pneumonia round disebabkan oleh Haemophilus influenzae, Streptococcus, Pneumococcus.
Sebuah densitas soft tissue gambaran konsolidasi bulat (panah putih) terlihat pada paru kanan bagian tengah. Pada foto ini terjadi pada pasien usia 10 bulan dengan gejala klinis batuk dan demam
TB primer
5. Pneumonia Cavitary
Bakteri yang menghasilkan pneumonia cavitary yaitu Mycobacterium tuberculosis.
Aspirasi
Aspirasi hampir selalu terjadi di tempat yang sangat tergantung bagian dari paru-paru.
• Ketika tegak, aspirasi terjadi pada bagian lobus inferior paru.
• Paru bagian kanan lebih sering terkena dari pada paru kiri karena bronkus kanan lebih tegak dan lebih luas. • Saat posisi berbaring aspirasi terjadi pada segmen
superior dari lobus inferior atau segmen posterior dari lobus superior.
• Aspirasi akut akan menghasilkan temuan radiografi airspace disease . Lokasi, kecepatan muncul, dan kelompok pasien cenderung untuk aspirasi
Tiga tanda dari aspirasi akut
Pola Karakteristik
Asam lambung atau air cepat muncul dan cepat bersih. Bukan pneumoni.
Aspiration pneumonia Biasanya pada lobus inferior, dan terdapat kavitas
Asam lambung tidak ternetralisasi Gambarannya sering menjadi infeksi sekunder.
• Pada radiografi konvensional untuk lokalisasi terbaik penyakit menggunakan dua pandangan yang diambil yaitu dari frontal dan lateral dada.
• Pneumonia dapat dilokalisasi dengan menggunakan Silhouette sign dan Spine Sign
• Pada pneumonia pneumokokus dapat sembuh dalam 2-3 hari jika kuman sensitive terhadap antibiotik.
• Jika pneumonia tidak sembuh dalam beberapa minggu pikirkan adanya lesi yang menghambat misalnya neoplasma.
• CT scan thorax dapat membantu untuk menunjukkan lesi yang menghambat.