• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPK Paru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PPK Paru"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

PARU

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Nama Penyakit /Diagnosis

Kriteria Diagnosis Diagnosis Diferensial Pemeriksaan Penunjang Konsultasi Perawatan RS Terapi Penyulit

Inform concent ( tertulis ) Lama Perawatan Masa pemulihan Output PA Autopsi/Risalah Rapat : : : : : : : : : : : : : : BRONKITIS AKUT

Ialah proses radang akut pada saluran napas bawah. Tidak dijumpai kelainan radiologik. Penyebab tersering ialah virus. Bila berlangsung lebih dari 5-7 hari dan perubahan warna sputum perlu dipikirkan infeksi bakteri

Demam, batuk-batuk (dari kering sampai berdahak), kadang-kadang sesak napas dan disertai nyeri dada.

- Infeksi akut saluran napas bagian atas - Pneumonia

- TB Paru

- Foto toraks PA dan lateral - Laboratorium rutin darah : * Hitung leukosit meninggi

* Pada hitung jenis, mungkin terdapat dominasi sel leukosit PMN

Dokter Spesialis Paru -

- Terapi medikamentosa :

Antibiotika bila ada tanda-tanda infeksi (leucosis tosis, demam, dahak purulen).

- Terapi non medikamentosa : istirahat - Komplikasi : Pneumonia

- Karena penyakit : - abses, empiema - septikemia Tidak perlu 1 minggu 1 minggu * Sembuh total * Komplikasi - -

(2)

1.

2.

Nama Penyakit /Diagnosis

Kriteria Diagnosis

:

:

TUBERKULOSISI PARU NO. ICD 011.9 Ialah penyakit infeksi di paru yang bersifat kronik dan menular, disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.

Klasifikasi TB Paru

Kategori I

Kasus baru dengan sputum yang positip dan klinis penderita dengan keadaan yang berat seperti meningitis, tuberculosis militer, perikarditis, peritonitis, pleuritis masif atau bilateral, spondilitis dengan gangguan neurologik, penderita dengan sputum negatif tetapi dengan kelainan paru luas, tuberculosis usus, saluran kemih dbs.

Kategori II Adalah kasus relaps atau gagal dengan sputum yang tetap positif

Kategori III

Adalah kasus demam dengan sputum yang negatif dengan kelainan paru yang tidak luas, kasus tuberkulosis ekstra pulmoner selain dari yang disebut dalam kategori I

Kategori IV Adalah kasus tuberkulosis kronik

• Gejala klinis yang dianggap (+) adalah batuk dari ringan (tanpa dahak) sampai berat/batuk darah, gejala seperti flu yang hilang timbul dan semakin sering dan demam terutama senja hari

• Foto toraks dianggap (+) bila menggambarkan corakan yang bersifat infiltratre di puncak paru atau puncak lobus bawah paru dengan atau tanpa kavitas, dan dapat disertai corakan lainnya seperti kapur dan garis fibrotik.

3. 4. 5. 6. Diagnosis Diferensial Pemeriksaan Penunjang Konsultasi Perawatan RS : : : : - Bronchopneumonia - Bronkiektasis - Keganasan Paru

- Foto toraks PA dan lateral (terutama bila lesi terletak dilapangan tengah).

- BTA sputum langsung dan biakan - Laboratorium darah rutin :

• Hitung jenis, biasanya dominasi limfosit • LED > 30 mm./jam

• PCR TB • IgG Anti TB Dokter Spesialis Paru

Pada prinsipnya pasien TB Paru dapat berobat jalan, kecuali bila ada penyulit

(3)

3

14. Terapi : - Terapi non medikamentosa :

Perbaikan gizi, pendidikan kesehatan - Terapi medikamentosa :

Pengobatan Tuberkulosis Paru

Kategori Pasien TB

Alternatif Panduan Pengobatan TB

Fase awal Fase Lanjutan I * Kasus baru TB Paru BTA +

* Kasus baru TB paru TB – dengan Kerusakan parenchyma yg luas * Kasusu baru dengan kerusakan yang Berat pada TB ekstra pulmoner

2 RHZE

4 R3H3 4 RH 6 HE

II * TB Paru BTA dengan riwayat Pengobatan sebelumnya * Kambuh

* Kegagalan pengobatan * Pengobatan tidak selesai

2 RHZES + 1 RHZE

5 R3H3E3 5 RHE

III * Kasus baru TB Paru dengan BTA- Diluar kategori I

* Kasus baru yang berat dengan TB Ekstra pulmoner 2 RHZ 4 R3H3 4 HR 6 HE IV * Kasus kronis

Sputum BTA tetap positif setelah Pengobatan ulang

(4)

Dosis obat berdasarkan berat badan :

Setiap Hari Intermitent

Dewasa Dewasa Dewasa & Dewasa Anak-anak (mg/kg/BB) B. Badan Dosis Anak-anak (mg/kg/BB) B. Badan Dosis Isoniamid 5 - 300 mg 15 - 600-900 mg Rifampicin 10 <50 kg > 50 kg 450 mg 600 mg 15 - 600-900 mg Pyrazinamid 15-20 < 50 kg > 50 kg 750 mg 1 g 15-20 < 50 kg > 50 kg 750 mg 1 g Ethambutol 35 < 50 kg > 50 kg 1.5 g 2 g 50 (3 x/mggu) (2 x/mggu) < 50 kg > 50 kg < 50 kg > 50 kg 2 g 2,5 g 3 g 3,5 g 25 (selama 2 bln) 15 bln berikut - - 30 (3 x/mggu) 45 (2 x/mggu) - - Keterangan : R : Rifampisin H : INH E : Ethambutol Z : Pirazinamid S : Streptomosin 15. 16. 17. Tempat Pelayanan Penyulit

Inform Concent ( tertulis )

: :

:

Bedah :

* BTA persisten positif dengan/tanpa resistensi kuman

* Batuk darah massif atau berulang

Kelas D atau Puskesmas Karena penyakit :

* Penyebaran milier, TB ekstrapulmonal * “ Destroyed lung/ (Lobe)”, batuk darah masif

(5)

5 18. 19. 20. 21. 22. 23. Standar Tenaga Lama Perawatan Masa pemulihan Output PA

Otopsi /Risalah Rapat

: : : : : : Dokter Umum -

Bila tanpa penyulit dapat bekerja biasa * Sembuh total

* Sembuh parsial (kronik/ Persisten TB) * Komplikasi

* Meninggal -

(6)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Nama Penyakit /Diagnosis

Kriteria Diagnosis Diagnosis Diferensial Pemeriksaan Penunjang Konsultasi Perawatan RS Terapi Tempat Pelayanan Penyulit : : : : : : : : :

PNEUMONIA No. ICD 486

Ialah infeksi akut pada parenkim paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun parasit.

Demam, batuk-batuk (dari batuk kering sampai berdahak). Sesak nafas yang semakin memberat dan kadang-kadang disertai nyeri dada.

- TB Paru - Mikosis paru - Tumor Paru

- Foto Toraks PA + Lateral - Laboratorium darah rutin : * Hitung leukosit

* Pada hitung jenis, terdapat dominasi sel leukosit PMN

- Bronkoskopi (Aspirasi transbronkial)

- Aspirasi transtorakal, terutama untuk pemeriksaan bakteriologi

- Photo Thorax Dokter Spesialis Paru

Rawat inap, terutama pada penderita yang secara nyata membutuhkan O2 atau mengalami

komplikasi, terlihat dari frekwensi nafas lebih dari 2 x/m dan dangkal, demam tinggi (lebih dari 38 derajat C), dehidrasi, septicemia.

Terapi medikamentosa :

Anti biotika sesuai hasil bakteriologi Terapi non medikamentosa :

* Istirahat, O2 hidrasi (terapi cairan)

* Pengisapan lendir, bila perlu dengan bronkoskopi

RS. Klas D

RS. C/B dengan Spesialis Paru khususnya pada kasus yang mengalami komplikasi atau tanda-tanda ke arah gagal napas.

(7)

7 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Inform Concent ( tertulis )

Tenaga Standar

Lama Perawatan Masa Pemulihan Output

PA

Autopsi /Risalah Rapat

: : : : : : : Karena penyakit :

- Abses Paru, Empisema - Septikemia - Gagal Nafas Karena tindakan : - Perdarahan - Empiema - Septikemia

Perlu, karena kemungkinan diperlukan tindakan diagnostik

Invasif atau pemasangan ventilator mekanik - Dokter Umum

- Dokter Spesialis Paru, khususnya pada pasien dengan penyulit atau terdapat tanda ke arah gagal napas

1-2 minggu 1 minggu - - -

(8)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Nama Penyakit/ Diagnosis

Kriteria Diagnosis Diagnosis Diferensial Pemeriksaan Penunjang Konsultasi Perawatan RS Terapi : : : : : : :

ASMA BRONKIAL No. ICD 493.9

Ialah penyakit saluran napas dengan karakterisktik berupa peningkatan reaktivitas trakea dan bronkus penyempitan umum saluran napas, yang dapat hilang oleh pengaruh obat-obatan maupun secara spontan.

Riwayat batuk-batuk disertai sesak nafas berulang akibat faktor pencetus disertai mengi (wheezing) dapat ditemukan penggunaan otot bantu napas, dapat hilang/sembuh dengan atau tanpa penyebab

- PPOK

- Pneumotoraks - Asma Kardiale

* Laboratorium : darah, kadar eosinofil * Foto thoraks

* Spirometri dan pengukuran arus puncak ekspirasi

* Uji bronkodilator * Pemeriksaan kadar IgE * Uji provokasi bronkus Dokter Spesialis Paru * Rawat jalan

* Rawat inap segera, bila serangan asma berat atau asmatikus.

Terapi non medikamentosa : * Oksigen * Fisioterapi * Pendidikan Kesehatan Terapi medikamentosa 1. Bronkodilator * Adrenalin * Beta 2 agonis

* Golongan Xantin ( Aminofilin) * Antikolinergik

* Nebulizer

2. Kortikosteroid sistemik pada serangan kortikosteroid inhalasi pada asma kronik 3. Sodium kromoglikat

4. Antibiotika, mukolitik, ekspektoran atas indikasi

Catatan :

• B2 Agonis dan kortikosteroid inhalasi merupakan pilihan utama

• Obat oral digunakan bila obat inhalasi tidak dapat diberikan

(9)

9 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Tempat Pelayanan Penyulit

Inform Concent ( tertulis) Tenaga Standar

Lama Perawatan Output

PA

Autopsi /Risalah Rapat

: : : : : : : :

RS. Klas D atau Puskesmas dengan fasilitas perawatan Komplikasi * Status asmatikus * Pneumotoraks * Gagal napas - Dokter Umum

Beberapa hari s/d 1 minggu * Serangan teratasi

* Meninggal -

(10)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Nama Penyakit/ Diagnosis

Kriteria Diagnosis Diagnosis Diferensial Pemeriksaan Penunjang Konsultasi Perawatan RS Terapi Tempat Pelayanan Penyulit : : : : : : : : : BRONKIEKTASIS No. ICD 494

Ialah penyakit paru yang ditandai oleh dilatasi yang disertai destruksi dinding bronkus yang kronik dan menetap. Keadaan ini dapat terjadi akibat kelainan congenital, infeksi menahun dan berulang, faktor mekanik, gangguan oleh karena kelainan yang mendahului cabang-cabang terakhir di a. bronkialis maupun gangguan saraf perifer otot-otot bronkus.

- Kelainan anatomis berupa pelebaran bronkus yang terlihat pada bronkografi atau foto toraks biasa.

- Gejala klinis dapat tidak ditemukan atau berupa batuk produktif atau batuk darah. Pada keadaan lanjut dapat disertai sesak napas.

- TB Paru

- Bronkitis kronik - Fibrosis kistik

Foto toraks, bronkografi untuk diagnosis pasti Dokter Spesialis Paru

Rawat inap, pada bronkiektasis terinfeksi berulang dan bila batuk darah

Terapi non medikamentosa : * Oksigen

* Fisioterapi

Terapi medikamentosa * Antibiotik bila da infeksi

* Bronkodilator, bila ada gejala obstruksi * Mukolitik dan ekspektoran atas indikasi Pembedahan :

Lobektomi atau pneumonektomi bila kelainan unilateral dan keluhan infeksi berulang, atau batuk darah (berulang)

RS. Klas D atau Puskesmas

Komplikasi * Sepsis * Hemoptisis * Gagal napas

(11)

11 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Inform Concent ( tertulis) Tenaga Standar

Lama Perawatan Masa Pemulihan Output

PA

Autopsi /Risalah Rapat

: : : : : : : Perlu Dokter Umum 1-2 minggu 1 minggu * Sembuh total

* Sembuh, gejala berkurang * Meninggal

Pelebaran bronkus disertai destruksi dinding bronkus dan tanda infeksi pada bronkus maupun parenkim paru.

(12)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Nama Penyakit/ Diagnosis

Kriteria Diagnosis Diagnosis Diferensial Pemeriksaan Penunjang Konsultasi Perawatan RS Terapi : : : : : : :

PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK/ PPOK No. ICD 496

Ialah kelompok penyakit paru kronik yang tidak diketahui etiloginya, yang mengakibatkan obstruksi jalan napas yang ireversibel dan ditandai oleh dengan peningkatan tahanan aliran udara di jalan napas penyakit paru kronik yang termasuk PPOK ialah empisema, bronchitis kronik dan penyakit jalan napas.

- Bronkitis kronik : batuk-batuk produktif 3 bulan dalam setahun, minimal 2 tahun berturut turut.

Mungkin tidak disertai kelainan pemeriksaan jasmani atau ditemukan ronki basah di kedua paru.

- Empisema : sesak napas menetap dan progresif Pada pemeriksaan fisik dada cembung, hiper sonor, suara napas melemah, mungkin terdengar mengi.

- Asma bronchial

- Sindrom obstruksi pasca TB

- Foto toraks PA dan lateral, inspirasi dan ekspirasi

- Spirometri

- Uji bronkodilator Dokter Spesialis Paru

Rawat inap, pada eksaserbasi akut Terapi non medikamentosa : * Oksigen

* Fisioterapi

* Pendidikan kesehatan kepada penderita dan keluarganya.

Terapi medikamentosa 1. Bronkodilator

* Aminofilin atau teofilin * Beta 2 agonis

* Anti kolinergik

2. Kortikosteroid pada eksaserbasi akut atas indikasi

3. Mukolitik dan ekspektoran 4. Anti biotik bila ada infeksi

* Bronkodilator, bila ada gejala obstruksi * Mukolitik dan ekspektoran atas indikasi

(13)

13 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Tempat Pelayanan Penyulit

Inform Concent ( tertulis) Tenaga Standar

Lama Perawatan Masa Pemulihan Output

PA

Autopsi /Risalah Rapat

: : : : : : : : : RS. Klas D Komplikasi * Intoksikasi oksigen * Kor pulmonale * Gagal napas Perlu Dokter Umum 2-4 minggu 2 minggu

* Sembuh total partial, aktif bekerja * Meninggal

- -

(14)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Nama Penyakit/ Diagnosis

Kriteria Diagnosis Diagnosis Diferensial Pemeriksaan Penunjang Konsultasi Perawatan RS Terapi Tempat Pelayanan : : : : : : : PNEUMOTORAKS No. ICD 512

Ialah adanya udara bebas di dalam rongga pleura antara dinding dada dan paru, yang disebabkan oleh trauma dada, maupun penyakit paru dapat terjadi secara spontan. Kadang-kadang terjadi pada wanita akibat endometrioasis.

- Pneumotoraks spontan sesak napas dan atau nyeri dada yang terjadi mendadak dan semakin memberat.

Pada pneumotoraks tekan (venti), sesak napas semakin hebat, nadi lebih cepat, gelisah, keringat dingin dan sianosis.

Pneumotoraks pada endometriosis sering terjadi bersamaan dengan menstruasi.

- Empisema - Asma bronchial

- IMA (Infark Miokard Akut) - Emboli Paru

Foto toraks, kadang-kadang diperlukan pembuatan dalam ekspirasi maksimal bila dicurigai pneumotoraks ringan atau foto lateral bila diduga disertai efusi pleura.

Dokter Spesialis Paru

Bila diduga endometriosis : Dokter Spesialis Kebidanan kandungan

Rawat inap, setiap pasien pneumotoraks harus segera dirawat

Terapi medikamentosa :

Jika disebabkan oleh TB Paru, diperlukan obat – obatan anti TB (OAT).

Terapi non medikamentosa * Istirahat fisioterapi (bila ringan)

* Pemasangan WSD atau WSD mini, O2 bila

pneumotoraks sedang berat

* Pleurodesis bila pneumotoraks berulang * Terapi hormone untuk endometriosis * Kadang-kadang dibutuhkan pembedahan RS. Klas D

(15)

15 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Penyulit

Inform Concent ( tertulis)

Tenaga Standar

Lama Perawatan

Masa Pemulihan Output

PA

Autopsi /Risalah Rapat

: : : : : : : : : Komplikasi Karena Penyakit : * Empisema subkutis * Efusi pleura * Empiema

* Pada pneumotoraks tekan dapat terjadi torsi jantung dan pembuluh darah besar

Perlu terutama akan dilakukan pemasangan WSD dan atau pembedahan.

Dokter Umum :

• Terutama dalam keadaan akut sampai pemasangan WSD mini

Dokter Spesialis Paru :

• Bila diperlukan pemasangan WSD pada pneumotoraks berulang bila terjadi penyulit Sampai 3 hari setelah WSD divcabut dan tidak terjadi lagi Pneumotoraks berulang.

1 minggu * Sembuh total

Tanpa keluhan tapi pengembangan paru tidak sempurna

* Komplikasi * Meninggal -

(16)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Nama Penyakit/ Diagnosis

Kriteria Diagnosis Diagnosis Diferensial Pemeriksaan Penunjang Konsultasi Perawatan RS Terapi : : : : : : : : HEMOPTOE

Ialah suatu batuk yang mengeluarkan darah. Pada umunya penderita batuk darah telah menpunyai penyakit dasar

Batuk-batuk, berdarah ( dari Bloodstreak sampai Massive 500-1000 cc atau lebih) dan perdarahan yang terjadi harus berasal dari saluran napas bagian bawah ( dari glottis ke bawah).

- CA Bronkogenik - Bronkiektasis - Tuberkolosis paru - Abses paru - Adenoma Bronchial - Eksaserbasi PPOK - Kardiovaskuler - dll

Foto Toraks PA dan Lateral Bronkoskopi

Pemeriksaan Laboratorium : - HB dan Faal Hemostatis - Sputum BTA

- Jamur

- Setologi Sputum Dokter Spesialis Paru

Rawat inap setiap pasien batuk darah

a. Konservatif

- Menenangkan dan memberitahu penderita agar jangan takut untuk membatukkan darahnya

- Penderita diminta berbaring pada posisi bagian paru yang sakit atau sedikit trendelenberg, terutama bila reflek batuknya tidak adekuat.

- Jaga agar jalan napas tetap terbuka bila diperlukan dilakukan pemasangan pipa endotrakeal.

- Pemasangan IV line, untuk penggantian cairan /jalur pemberian obat parenteral. - Pemberian obat Hemostatik belum jelas

manfaatnya.

- Obat-obat dengan efek sedasi ringan dapat diberikan bila penderita gelisah. Obat – obat penekan reflek batuk hanya

(17)

17 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Standard RS Penyulit

Inform Concent ( tertulis)

Tenaga Standar Lama Perawatan Masa Pemulihan Output PA Autopsi/Risalah Rapat : : : : : : : : :

diberikan bila terdapat batuk berlebihan dan merangsang perdarahan lebih banyak. Transfusi darah bila hematokrit < 25 -20% atau Hb < 10 gram% sedang perdarahan masih berlangsung.

b. Terapi Bedah

Indikasi tidakan bedah :

- Batuk darah > 600 cc/24 jam dan dalam pengamatan batuk darah tidak berhenti. - Batuk darah 250-600 cc/24 jam, Hb < 10

gram% dan batuk darah berlangsung terus.

- Batuk darah 250 – 600 cc/24 jam, Hb > 10 gram% dan dalam pengamatan 48 jam perdarahan tidak berhenti.

Tipe C dan B

- Asfiksia - Sufokasi

- Kegagalan sirkulasi akibat banyak kehilangan darah

- Penyebaran penyakit ke sisi paru yang sehat - Atelektasis

Perlu bila dilakukan operasi

Dokter Umum Dokter Spesialis Paru 1-2 minggu 2 minggu Sembuh Parsial Sembuh total Meninggal - -

(18)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Nama Penyakit/ Diagnosis

Kriteria Diagnosis Diagnosis Diferensial Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Khusus Konsultasi Perawatan RS : : : : : : : KANKER PARU

Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup : keganasan yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari luar paru metastasis tumor di paru). Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan kanker paru ialah kanker paru primer, yakni tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus atau karsinoma bronkus (Bronchogenic Carcinoma). Batuk-batuk dengan /tanpa dahak :

Batuk darah ; Sesak napas : Sakit dada : Sulit /sakit menelan Benjolan di pangkal leher

Sembab muka dan leher kadang-kadang disertai lengan dengan rasa nyeri .

Benda asing Jamur

Tuberkolisis/ Tuberkolomo ; Hamartoma;

Tumor Metastasis ; Penyakit Auto –imun

a. Foto Toraks PA dan Lateral b. CT Scan Toraks

c. Pemeriksaan Radiologik Lain : - Brain CT

- Bon Scan /Bone Survey - USG Abdomen

Bronkoskopi

Biopsi aspirasi jarum ;

Trans Bronchial Needle Aspiration (TBNA); Trans bronchial Lung Biopsy (TBLB) ;

Biopsi lain ( Biopsi jarum halus, biopsi Daniel); Torakoskopi Medik

Sitologi Sputum

Dokter Spesialis Paru

Dokter bedah torak, bila dilakukan operasi; Dokter radiologi bila dilakukan radioterapi

Rawat inap, bila dilakukan pembedahan dan kemoterapi

(19)

19 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Terapi Standard RS Penyulit

Inform Concent ( tertulis)

Tenaga Standar

Lama Perawatan

Masa Pemulihan

Output

PA

Autopsi /Risalah Rapat

: : : : : : : : : : Pembedahan ; Kemoterapi Radioterapi Tipe C dan B Batuk darah ; Pleural Effusion : Metastase Perlu Dokter Umum Dokter Spesialis Paru

Tidak terbatas/ tidak dapat ditentukan

- Komplikasi Metastase Meninggal a. Karsinoma Squamosa b. Karsinoma Sel Kecil c. Adeno Karsinoma d. Karsinoma Sel Besar -

Gambar

Foto  toraks,  kadang-kadang  diperlukan  pembuatan  dalam  ekspirasi  maksimal  bila  dicurigai  pneumotoraks  ringan  atau  foto  lateral  bila diduga disertai efusi pleura
Foto Toraks PA dan Lateral  Bronkoskopi

Referensi

Dokumen terkait

Memiliki cara berpikir yang berbeda atau out of the box juga diperlukan, sehingga mampu membuat terobosan-terobosan baru atau penyesuaian pada bisnis agar lebih sesuai juga sangat

Adapun pada penelitian ini di Situ Leutik, ada 6 jenis ikan yang teramati yaitu Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus), Ikan Tawes (Puntius javanicus), Ikan Gabus

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang menyebabkan penegakan hukum tindak pidana pemilu tidak berkeadilan adalah kurangnya sinergi antara lembaga

Member tanda batas yang nyata di lapangan pada unit pengelola hutan, blok kerja tahunan dan petak kerja sehingga pelaksanaan setiap kegiatan pengusahaan hutan dapat dilaksanakan

Menyatakan bertanggung jawab sepenuhnya atas bantuan hibah yang diterima untuk kegiatan kegiatan penyuluhan hukum, menberikan bantuan hukum bagi masyarakat yang kurang mampu

Selain itu, minyak sawit atau CPO yang bisa digunakan sebagai sumber energi dalam pakan, produk ikutan seperti pelepah dan daun, lumpur sawit atau solid decanter , bungkil

Fakta sederhana namun menjadi salah satu kekuatan bagi komunitas ini dimana dengan bergabungnya mereka yang kesemuanya berdomisili di Krajan sebagai sebuah kesatuan

decision making (MCDM). Metode MCDA, yang diberikan adalah satu set terbatas dari alternatif keputusan yang dijelaskan dalam hal sejumlah kriteria keputusan. Setiap