• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAMIKA INFORMASI DALAM ERA GLOBAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAMIKA INFORMASI DALAM ERA GLOBAL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

DINAMIKA INFORMASI DALAM ERA GLOBAL A. Empat Era Perkembangan Teknologi Komputer

- Era Komputerisasi

Periode ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika minicomputer dan mainframe diperkenalkan perusahaan, seperti IBM, ke dunia industri. Kemampuan menghitung yang sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali perusahaan yang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data (data processing). Pemakaian komputer di masa ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, mempergunakan komputer jauh lebih efisien (dari segi waktu dan biaya) dibandingkan dengan mempekerjakan berpuluh-puluh SDM untuk hal serupa. Pada era tersebut, belum terlihat suasana kompetisi yang sedemikian ketat. Jumlah perusahaan pun masih relatif sedikit. Kebanyakan perusahaan-perusahaan besar secara tidak langsung “memonopoli” pasar-pasar tertentu, karena belum ada pesaing yang berarti. Hampir semua perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang infrastruktur (listrik dan telekomunikasi) dan pertambangan pada saat itu membeli perangkat komputer untuk membantu kegiatan administrasinya. Keperluan organisasi yang paling banyak menyita waktu komputer pada saat itu adalah untuk administrasi back office, terutama yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Di pihak lain, kemampuan mainframe untuk melakukan perhitungan rumit juga dimanfaatkan perusahaan untuk membantu menyelesaikan problem-problem teknis operasional, seperti simulasi perhitungan pada industri pertambangan dan manufaktur.

- Era Teknologi Komputer

Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi”-nya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti minicomputer. Dengan seperangkat komputer yang dapat ditaruh di meja kerja (desktop), seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh data atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan minicomputer, bahkan mainframe). Kegunaan komputer di perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi, tapi juga untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Tidak seperti halnya pada era komputerisasi ketika komputer hanya menjadi “milik pribadi” Divisi EDP perusahaan, di era kedua ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti untuk database, spreadsheet, maupun data processing (end-user computing). Pemakaian komputer di kalangan perusahaan semakin marak, terutama di dukung oleh alam kompetisi yang telah

(2)

berubah dari monopoli menjadi pasar bebas. Secara tidak langsung, perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi komputer sangat efisien dan efektif dibandingkan perusahaan yang sebagian prosesnya masih di kelola secara manual. Pada era inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan, terutama yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa. - Era Sistem Informasi

Teori-teori manajemen organisasi modern secara intensif mulai diperkenalkan di awal tahun 1980-an. Salah satu teori yang paling banyak dipelajari dan diterapkan adalah mengenai manajemen perubahan (change management). Pada hampir semua kerangka teori manajemen perubahan ditekankan pentingnya teknologi informasi sebagai salah satu komponen utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang ingin menang dalam persaingan bisnis. Tidak seperti pada kedua era sebelumnya yang lebih menekankan pada unsur teknologi, pada era manajemen perubahan yang lebih ditekankan adalah sistem informasi, karena komputer dan teknologi informasi merupakan komponen dari sistem tersebut. Kunci keberhasilan perusahaan di era tahun 1980-an adalah penciptaan dan penguasaan informasi secara cepat dan akurat. Informasi di dalam perusahaan dianalogikan sebagai darah dalam peredaran darah manusia yang harus selalu mengalir dengan teratur, cepat, terus menerus, ke tempat-tempat yang membutuhkannya (strategis).

- Era Globalisasi Informasi

Penerapan teknologi seperti LAN, WAN, GlobalNet, Intranet, Internet, Ekstranet, semakin hari semakin merata dan membudaya di masyarakat. Terbukti sangat sulit untuk menentukan perangkat hukum yang sesuai dan terbukti efektif untuk menangkal segala hal yang berhubungan dengan penciptaan dan aliran informasi. Perusahaan-perusahaan pun sudah tidak terikat lagi pada batasan fisik. Melalui dunia maya, seseorang dapat mencari pelanggan di seluruh lapisan masyarakat dunia yang terhubung dengan jaringan internet. Sulit untuk dihitung besarnya uang atau investasi yang mengalir bebas melalui jaringan internet. Transaksi-transaksi perdagangan dapat dengan mudah dilakukan di cyberspace melalui transaksi elektronik dengan memanfaatkan cara pembayaran secara elektronik pula (electronic payment). Tidak jarang perusahaan yang akhirnya harus mendefinisikan kembali visi dan misi bisnisnya, terutama yang bergelut di bidang pemberian jasa. Tidak jarang di tengah-tengah konstruksi sistem informasi, terjadi perubahan kebutuhan sehingga harus diadakan analisis ulang terhadap sistem yang akan dibangun. Dengan mencermati keadaan ini, jelas terlihat kebutuhan baru akan teknologi

(3)

informasi yang cocok untuk perusahaan, yaitu teknologi yang mampu adaptif terhadap perubahan. Para praktisi negara maju menjawab tantangan ini dengan menghasilkan produk-produk aplikasi yang berbasis objek, seperti OOP (Object Oriented Programming), OODBMS (Object Oriented Database Management System), Object Technologi, Distributed Object,dan sebagainya.

B. Informasi Dalam Era Globalisasi

Menurut Bambang Hartono, informasi yang dicari pengguna berkisar pada bahan-bahan perlengkapan, subjek utama suatu pekerjaan/ kegiatan, pendidikan, lapangan kerja, dll. (Hartono, 1986:11)

Menjelang tahun 2000 dan pasca tahun 2000 dalam era globalisasi, informasi yang dicari oleh public paradigmanya bergeser pada hal-hal seperti berikut:

- Temuan-temuan baru (inovasi) atau hasil rekayasa di bidang keilmuan teknologi terapan (industri, pertanian, makanan, peternakan, wisata, business, informasi, pusdok, dan sebagainya).

- Penciptaan lingkungan kerja berbasis komputer (wiraswasta) yang menjanjikan masa depan (usaha kecil, menengah, dan usaha berskala besar) yang bernilai ekspor.

- Informasi kesempatan kerja yang bisa dipercaya/ meyakinkan khalayak (tidak berbau penipuan).

- Pendidikan dan latihan keterampilan bagi golongan ekonomi lemah, yang untuk kemandiriannya disubsidi oleh pemerintah atau konglomerat.

- Informasi tentang pembangunan ekonomi pedesaan dan perkotaan dalam mengisi pasar bebas.

- Peta politik bangsa-bangsa atau negara berkembang.

- Sistem dan program jadi (telah terprogram) tinggal pakai, misalnya sistem penelusuran informasi, sistem transaksi layanan sirkulasi, sistem pengolahan bahan, dan sistem pengawetan susu, dsb., yang derajat keterpercayaannya berskala tinggi. Dengan kata lain, cenderung beli sistem.

C. Keuntungan Nilai Informasi Dalam Era Globalisasi

Bambang Hartono mengetengahkan beberapa keuntungan dari ketersediaan informasi ilmiah dan teknis sebagai berikut:

- Meningkatkan kemampuan suatu negara dalam memetik keuntungan dari ilmu pengetahuan dan kecakapan yang sudah ada di beberapa tempat. - Tercapainya rasionalisasi dan sistemisasi upaya-upaya penelitian dan

pengembangan dari suatu negara berkat adanya petunjuk-petunjuk dari pengetahuan yang tersedia.

(4)

masalah-masalah.

- Bertambahnya alternatif-alternatif dan pendekatan-pendekatan baru guna pemecahan masalah-masalah teknik dan guna mengurangi timbulnya masalah-masalah serupa dimasa mendatang.

- Peningkatan efektifitas dan efisiensi kegiatan-kegiatan teknik dalam sektor-sektor produksi dan jasa.

- Meningkatkan ketepatan pengambilan keputusan di seluruh sektor dan di seluruh kegiatan (Hartono, 1986:11).

Jika kita menyikapi hal tersebut, sangat beralasan bila para pengguna informasi selalu memperhitungkan untung ruginya mengakses informasi atau berlangganan informasi. Bahkan, pembeli eceran informasi pun akan menimbang-nimbang hal serupa. Sebab, bila mereka mendapatkan informasi yang tepat sesuai dengan programnya, biaya informasi tidak menjadi hambatan. Bila program telah jadi, semua pengeluaran akan terganti lagi, bahkan akan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. Informasi yang tepat, akan menentukan keputusan yang tepat pula. Karena itu, informasi yang bernilai tinggi akan mendukung pengambilan keputusan yang tepat.

D. Penataan Informasi pada Era Globalisasi

Beranjak dari menu kebutuhan informasi yang dicari dan diburu orang pada masa globalisasi informasi, informasi mendatang perlu ditata ulang tidak terelakkan lagi karena:

- meningkatnya jumlah pemakai informasi

- semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan industri.

- meningkatnya spesialisasi bersamaan dengan meningkatnya keterkaitan dan ketergantungan antar-berbagai cabang ilmu pengetahuan.

- berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan industri dalam kerja sama antar negara dalam skala besar.

- kesibukan pemakai informasi semakin tinggi dan komprehensif.

- perilaku pemakai informasi yang heterogen (umur, pangkat, jabatan, bidang keilmuan, pekerjaan), dan sebagainya.

E. Peran Informasi dalam Era Globalisasi

Sebutan dan pembicaraan tentang Era Globalisasi pernah menjadi sesuatu yang populer. Setiap pembicara yang tahu banyak tentang ini, bisa mendadak jadi pakar. Apalagi jika orang tersebut banyak tahu veal AFTA 2003 dan Asian Free Market. Makin hebatlah orang itu, biasanya semakin sering diundang dalam seminar.

Namun kemudian, era ini seolah-olah „tidak jadi‟ menghampiri, atau bahkan pernah disangka sudah terlalui. Atau kemungkinan besar terhalang oleh sebuah era yang lebih nyata bentuk dan kekuatannya. Krisis ekonomi dan moneter menjadi awal lahirnya era besar ini: Era Reformasi. Era yang datang

(5)

tiba-tiba dan sangat kuat. Apapun dibongkar dan diobrak-abrik sampai terguling-guling, walaupun ada yang – karena hal tersebut – menjadi „besar dan kuat‟. Begitu kuatnya, sampai-sampai hampir tidak ada satu pun sisi kehidupan yang tidak terkena pengaruh kehadirannya.

Seperti juga era globalisasi, era reformasi kemudian mulai agak ditinggalkan, atau tidak lagi ditakuti seperti ketika pertama kali dia datang. Bahkan, banyak orang yang tadinya takut, mulai mencoba mendekati , memegang, dan akhirnya menungganginya, dan ternyata tidak apa-apa. Akhir-akhir ini malah cemoohan pada reformasi mulai lahir, dan ada tuduhan menjadi penyebab semakin memburuknya krisis bangsa yang sudah repot.

Ada satu sisi yang menarik dari kelahiran dua era besar ini. Keduanya berbicara hal yang sama atau sangat mirip: kebebasan. Globalisasi yang digulirkan sekarang ini menawarkan sebuah konsep keleluasaan. Semua kegiatan dapat dilakukan tanpa pernah dihalangi atau diatur. Dunia tanpa dinding. Reformasi pada sisi yang sama menuntut agar kebebasan menjadi ciri utama dalam kegiatan hidup manusia. Semua orang harus diizinkan berbicara tentang apapun (dengan catatan “selama semuanya dapat dipertanggungjawabkan”). Dari sinilah pertukaran gagasan dalam berbagai bentuk mulai dilakukan siapapun. Kenal atau tidak.

Pertukaran gagasan dalam bentuk informasi ini semakin mudah dilakukan dengan hadirnya teknologi komunikasi, terutama kelahiran internet. Dengan teknologi ini, nyaris tidak ada lagi penghalang dalam bertukar informasi. Siapapun dapat melakukannya. Dalam sebuah seminar, Ibu Enny Maryani menyatakan bahwa penelitian yang dilakukannya (1998) menemukan bahwa internet mampu menciptakan public sphere (ruang publik), sebuah ruang seperti „taman bermain‟ dimana setiap orang, terutama netters (net surfers), dapat mengatakan apapun tanpa harus takut dituduh subversif atau menghina, dan kemudian ditangkap petugas. Sebuah impian yang sudah lama sekali didambakan.

Dampak dari kehadiran globalisasi, reformasi dan internet ternyata membawa peran baru bagi informasi, barang yang dipertukarkan didalamnya. Informasi yang sebelumnya dipertukarkan tanpa pernah dihitung nilainya, sekarang mulai diperhatikan harga satuannya, layaknya sebuah barang dagangan. Apalagi ketika komputer mampu menghitung apapun, mulai dari jumlah byte, bit dan character, jumlah waktu dan jarak pemakaian. Sifatnya pun mulai berubah, tidak lagi hanya untuk membuat orang menjadi tahu tentang sesuatu, namun seperti yang dikatakan Neil Postman dalam ceramahnya di Stuttgart, seperti pada kutipan awal, bahwa informasi sekarang selain diperlakukan sebagai sesuatu yang dapat dibeli dan dijual, juga dapat dipakai untuk kepentingan hiburan, dikenakan seperti pakaian untuk meningkatkan status. Lebih jauh, informasi juga dapat digunakan untuk menghancurkan seseorang atau sebuah kelompok besar, tetapi juga dapat dijadikan sebuah

(6)

kekuatan untuk mendukung sebuah usaha meraih kekuasaan.

Para era globalisasi yang masih ditunggu kedatangannya, informasi akan menjadi barang dagangan yang dapat dijual ke seluruh dunia. Karena berbeda dengan benda padat, penjualan informasi ini tidak mengalami birokrasi yang terlalu rumit. Dengan teknologi komputer, informasi dapat diatur bentuk dan ukuran atau jumlahnya sesuai dengan pesanan. Maka, lahirlah perusahaan yang mengurusi pengemasan ini karena ternyata kemasan inilah yang paling menentukan laku atau tidaknya sebuah informasi. Semakin mudah dan ringkas sebuah kemasan informasi dikirimkan, semakin laku jugalah informasi tersebut. Dari sini dapat dilihat bahwa kemampuan mengemas dan menyebarkan informasilah yang menjadi kunci semua ini.

Perusahaan pengemas informasi ini sekarang tumbuh bagai jamur di seluruh dunia. Persaingan diantara mereka sekarang ini sangatlah ketat walaupun unsur monopoli masih ada, seperti yang dilakukan Bill Gates (pemilik Microsoft). Di ASIA sendiri persaingan ini sudah mulai terasa, terutama ketika Free Market AFTA 2003 mulai didengungkan. Singapura, sampai saat ini masih cukup berat untuk dikalahkan, terutama karena Singapura menjadi negara termaju dalam memanfaatkan alat pengemas informasi, lebih maju dari negara pembuatnya, Jepang.

Di Indonesia, perusahaan pengemas informasi belum cukup banyak ikut bersaing, walaupun terus tumbuh seiring dengan mulai banyaknya para ahli teknologi komunikasi yang melibatkan diri. Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) merupakan perusahaan yang sangat terkenal di Indonesia, selain Kompas dan Republika.

F. Memasuki Era Masyarakat Sadar Informasi

Banyak ahli berpendapat bahwa ada korelasi yang sangat erat hubungannya antara kemajuan ekonomi dan perkembangan masyarakat informasi. Apabila ini benar maka suatu harapan yang sangat baik bagi negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Untuk memasuki era masyarakat informasi dan berkembang dengan baik, ada beberapa elemen yang perlu diperhatikan, seperti:

- Penduduk yang tidak buta huruf - Sistem perpustakaan yang telah maju - Pemanfaatan komputer

- Sistem telekomunikasi yang baik - Industri percetakan yang maju - Majunya industri televisi dan radio - Minat baca yang tinggi pula.

Untuk menyongsong era globalisasi dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan teknologi, elemen tersebut di atas tidak dapat ditinggalkan.

(7)

Gambar : penyaluran informasi

Aplikasi prinsip-prinsip dan teknologi komunikasi data secara cepat mengubah kehidupan masyarakat. Berikut ini adalah beberapa cara komunikasi data yang digunakan sekarang.

1. Otomatisasi kantor

Kantor merupakan tempat MSI dikembangkan agar kantor dapat mencapai tujuan dan produktivitas. Persaingan dan peningkatan volume pekerjaan memerlukan MSI agar biaya personel dan kantor dapat diefisienkan. Untuk itu otomatisasi kantor dan pabrik mutlak diperlukan. Penyebaran pemrosesan kata (word-processing) dan aplikasi spreadsheet merupakan langkah pertama menuju otomatisasi kantor. Otomatisasi kantor diartikan sebagai penggunaan teknologi komunikasi dalam pengetikan, pengumpulan, penyimpanan, pengorganisasian, pencarian kembali, dan komunikasi data kantor.

Perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak jaringan, sekarang lebih meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kecepatan pekerjaan dan pelayanan pelanggan.

Pekerjaan data dan informasi dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan manajer dapat berfungsi lebih banyak.

a. Stasiun kerja

Kebanyakan kegiatan di tempat kantor dilakukan dengan menggunakan komputer disebut stasiun kerja (workstation). Stasiun kerja di sini diartikan sebagai tempat di mana biasanya terdapat sebuah microcomputer dengan aplikasi perangkat lunak atau dalam satu sistem terminal yang berhubungan dengan minicomputer dan mainframe. Tugasnya adalah mengerjakan kegiatan-kegiatan kantor.

Ada juga yang disebut unit pengolahan (departemental computing) yaitu kumpulan stasiun kerja yang bekerja sama dalam suatu jaringan atau yang berhubungan dengan minicomputer yang lebih besar. Stasiun-stasiun kerja tersebut biasanya mendukung keperluan pengolahan informasi suatu kelompok unit kerja dalam bagian tertentu.

Pencetus Informasi Komunikasi informal Komunikasi formal Perpustakaan Clearing house Bank data Pusat dokumentasi Pusat referal

Pusat analisis informasi

Pemakai / Masyarakat

(8)

b. Surat elektronik

Waktu yang digunakan untuk berkomunikasi, khususnya pada telepon, dapat menjadi sangat efisien. Pada kenyataannya orang yang ditelepon sering tidak berada di tempat, sehingga pesan ditinggalkan untuk minta ditelepon. Tetapi waktu telepon tersebut dibalas, penelepon pertama sudah tidak berada di tempat. Mungkin terpaksa meninggalkan pesan lagi. Permainan telepon tersebut menjadi tidak efisien.

Surat elektronik dapat menggantikan fungsi telepon, dengan tidak membuang waktu secara tidak efisien. Surat elektronik adalah penggunaan komputer untuk mengirim pesan, memo, surat, dan lain-lain bentuk korespondensi kantor. Sangat sesuai untuk komunikasi singkat yang tidak memerlukan interaksi personal.

Pada banyak sistem surat elektronik, memo, surat, laporan, dan bahkan ilustrasi dimasukkan ke sebuah terminal atau microcomputer dikirim ke komputer pusat, dan kemudian ditujukan untuk satu atau lebih tujuan di mana surat tadi diakses oleh seseorang atau sekelompok penerima. Karena pesan-pesan disimpan dan kemudian diteruskan oleh komputer sentral, maka komputer tersebut sering disebut sebagai sistem pengatur, penyimpanan, dan penerusan pesan.

Bila surat elektronik harus dikirimke jarak yang jauh, maka harus menggunakan fasilitas telekomunikasi. Telekomunikasi adalah transmisi data antara komputer-komputer yang lokasinya berbeda. Ada telekomunikasi yang terjadi melalui telepon yang kita gunakan sehari-hari, ada juga yang telekomunikasi yang melalui microwave dan kabel fiber optik. Keuntungan terbesar dari sistem surat elektronik adalah bahwa penerima tidak perlu berada di tempat atau di hadapan komputer, karena pesan dapat disimpan oleh komputer penerima. Disamping menggunakan saluran atau jaringan buatan sendiri, surat elektronik dapat juga menggunakan saluran internet.

c. Konferensi elektronik

Walaupun surat elektronik adalah komunikasi satu arah yang paling efektif, seperti pengiriman memo ke kepala bagian misalnya, tetapi konferensi elektronik adalah yang paling efektif bila orang harus bertukar pikiran atau ide pada suatu percakapan yang saling bersambut atau bila pertemuan tatap muka yang diinginkan tidak mungkin berlangsung. Terdapat dua bentuk konferensi elektronik yang digunakan dewasa ini: 1. Konferensi dengan komputer

Sebagai perluasan pada sistem surat elektronik, maka pada konferensi komputer peserta dimungkinkan untuk dapat berdiskusi secara langung dari lokasi yang berbeda. Dengan dukungan perangkat lunak, konferensi komputer dapat berlangsung diantara pemakai yang

(9)

tempatnya berbeda-beda, dengan terlebih dahulu membuka e-mail undangan atau jadwal rapat.

2. Telekonferensi

Kadang-kadang komunikasi tatap muka dalam satu ruangan memang diinginkan, tetapi karena berbagai kendala maka tidak semua orang dapat menghadiri rapat tersebut. Untuk mengatasi hal itu maka telekonferensi dapat digunakan, yaitu rapat dengan masing-masing peserta berada pada tempat-tempat yang terpisah, dan masing-masing menghadapi komputer, atau yang tidak dapat berhadapan dengan komputer dapat mempelajari rekamannya pada waktu lain. Salah satu cara adalah dengan menginstalasikan stasiun kerja video (video workstations). Stasiun kerja yang biasa dapat ditambah dengan stasiun kerja video sehingga dapat menampilkan komunikasi video yang berwarna dan bersuara.

Gambar

Gambar : penyaluran informasi

Referensi

Dokumen terkait

Mengacu pada masalah, tujuan, hipotesis penelitian, dan hasil pengujian penelitian, beberapa hal dapat ditarik sebagai acuan kesimpulan yaitu, dari hasil

Relasi makna merupakan objek kajian yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini, khususnya sinonim karena verba suru dan yaru termasuk ke

Putra membutuhkan informasi seputar pemahaman kesehatan umum seperti makanan yang baik untuk kesehatan. Putra mendapatkan informasi tentang kesehatan dari teman-

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian explanatory research. Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan asuransi syariah

Berdasarkan dua penelitian sebelumnya, maka penelitian yang Penulis lakukan adalah tentang pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi di Lingkungan Direktorat

Dari sisi perpajakan# jika ditinjau dari sisi Pajak Penghasilan 4PPh5 maupun Pajak Pertambahan  0ilai 4PP05# dan Pajak Penjualan 3arang e,ah 4PPn35# perlakukan pajak untuk

Penelitian yang memiliki hasil yang berbeda dengan penelitian ini adalah penelitian kolaborasi yang dilakukan oleh Setyaningrum Rahmawaty dan Ucik Witasari