• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SITUASI PENYEDIAAN PANGAN DAN STRATEGI UNTUK MEMANTAPKAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KOTABARU DI ERA OTONOMI DAERAH SLAMAD RIADI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS SITUASI PENYEDIAAN PANGAN DAN STRATEGI UNTUK MEMANTAPKAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KOTABARU DI ERA OTONOMI DAERAH SLAMAD RIADI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SITUASI PENYEDIAAN PANGAN DAN

STRATEGI UNTUK MEMANTAPKAN KETAHANAN PANGAN

KABUPATEN KOTABARU DI ERA OTONOMI DAERAH

SLAMAD RIADI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2007

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir “Analisis Situasi Penyediaan Pangan dan Strategi untuk Memantapkan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotabaru di Era Otonomi Daerah” adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal dan/atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tugas akhir ini.

Bogor, Mei 2007

Slamad Riadi A552050015

(3)

ABSTRACT

SLAMAD RIADI. Analysis of Food Availability Situation and Strategy to Strengthen Food Security in Kotabaru Regency during Regional Autonomy Era. Under the direction of BUDI SETIAWAN, and HADI RIYADI.

Food is an essential need and the most strategic commodities for human life. Food need fulfillment is a part of human right. Food availability for human consumption must fulfill nutrition requirements of the community. The aim of this study were: 1) to analyze food availability situation; 2) to assess food independency; 3) to analyze strategy to strengthen food security; and 4) to formulate food security development program of Kotabaru regency in the regional autonomy era. This study design was retrospective with survey method. The study utilized primary and secondary data which were analyzed using FBS (Food Balance Sheet) correction, potential production and dependence ratio of food import, and AHP (Analytical Hierarchy Process). Based on the gap of the actual food availability from ideal condition (Desirable Dietary Pattern), strategy of program and priority to strengthen food security in Kotabaru regency was formulated.

The study results showed that the actual food availability of energy and protein were over the recommendation (RDA). In 2003, availability of energy was 2.523 kkal/capita/day (100,92%) and protein was 105,58 gram/capita/day (211,16%). In 2004, availability of energy was 2.830 kkal/capita/day (128,63%) and protein was 110,34 gram/capita/day (193,57%). In 2005, availability of energy was 2.830 kkal/capita/day (128,63%) and protein was 110,34 gram/capita/day (193,57%). The score of Desirable Dietary Pattern (Pola Pangan Harapan/PPH) from 2003 to 2005 was: 91,4%, 95,6%, and 96,8% respectively. Generally, the score achieved was good enough, however it was still not ideal (100%).

Based on food production data BPS (2003, 2004, and 2005) food independency of Kotabaru regency was mostly supported by own food production that was shown by the positive number of ratio of production to food availability. Based on AHP the sequences of strategy priority ware: 1) to enhance human resources and to empower community (weight value 0,217); 2) food security institution (weight value 0,169); 3) to increase land agriculture functional (weight value 0,166); 4) to improve agriculture farm system (weight value 0,164); 5) to improve post harvest technology (weight value 0,152); and 6) to increase capital and investment (weight value 0,151). The result of priority of the strategy to strengthen food security in Kotabaru regency was in line agendas of regional development in Regional Intermediate Period Development Planning (RPJMD) of Kotabaru regency 2006-2010 including: 1) increase human resources quality; 2) increase society welfare; 3) increase tool and infrastructure supporting development; 4) management natural resources. According to autonomy authority, Kotabaru regency government should optimize the food security system.

(4)

RINGKASAN

SLAMAD RIADI. Analisis Situasi Penyediaan Pangan dan Strategi untuk Memantapkan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotabaru di Era Otonomi Daerah. Dibimbing oleh: BUDI SETIAWAN, dan HADI RIYADI.

Pangan merupakan kebutuhan esensial dan komoditas paling strategis dalam kehidupan manusia, pemenuhan kebutuhan pangan merupakan hak azasi manusia. Penyediaan pangan untuk konsumsi harus memenuhi kebutuhan gizi penduduk. Salah satu dari masalah ketersediaan pangan adalah untuk mengetahui apakah penyediaan pangan yang ada mencukupi kebutuhan konsumsi penduduk, untuk itu perlu dipahami situasi pangan di suatu daerah dalam periode tertentu, selanjutnya diupayakan strategi untuk mencapai ketahanan pangan.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis situasi ketersediaan pangan; 2) mengakaji kemandirian pangan; 3) menganalisis strategi untuk memantapkan ketahanan pangan; dan 4) merumuskan program pembangunan ketahanan pangan Kabupaten Kotabaru di era otonomi daerah. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Kotabaru Propinsi Kalimantan Selatan, berlangsung selama 3 bulan (Januari-Maret 2007). Desain penelitian ini adalah retrospektif dengan metode survey yaitu melakukan kunjungan ke instansi/lembaga dan organisasi yang terkait dengan ketahanan pangan. Kajian menggunakan data primer dan sekunder, data primer dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner dari responden dan nara sumber terpilih dengan sengaja (purposive) baik pejabat maupun stakeholder, sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas/instansi terkait dengan program ketahanan pangan. Analisis meliputi koreksi Neraca Bahan Makanan (NBM), potensi produksi dan rasio ketergantungan impor, serta merumuskan strategi alternatif prioritas dengan AHP (Analytical Hierarchy Process).

Ketersediaan pangan (food availability) di suatu daerah atau wilayah ditentukan oleh berbagai faktor diantaranya produksi pangan, ekspor/impor pangan, stok/cadangan pangan, dan penggunaan pangan. Produksi pangan sangat ditentukan oleh sumberdaya lahan, sumberdaya manusia dan pemberdayaan masyarakat, sistem usaha tani, teknologi pasca panen, kelembagaan ketahanan pangan, modal dan investasi. Berdasarkan ketersediaan pangan saat ini (kondisi aktual) dibandingkan dengan kondisi ideal (PPH), selanjutnya disusun strategi untuk merumuskan program dan prioritas bagi Pemerintah Kabupaten Kotabaru dalam penyediaan pangan untuk memantapkan ketahanan pangan Kabupaten Kotabaru di Era Otonomi Daerah.

Hasil penelitian menunjukkan ketersedian pangan aktual telah melebihi angka kecukupan energi (AKE) dan angka kecukupan protein (AKP). Ketersediaan energi tahun 2003-2005 adalah 2.523 kkal/kapita/hari (100,92%), 2.830 kkal/kapita/hari (128, 63%), dan 2.980 kkal/kapita/hari (135,45%). Ketersediaan protein tahun 2003-2005 adalah 105,58 gram/kapita/hari (211,16%), 110,34 gram/kapita/hari (193,57%), dan 110,47 gram/kapita/hari (193,80%). Skor PPH tahun 2003-2005 adalah 91,1%, 95,6%, dan 96,8%; pencapaian skor PPH sudah baik meskipun belum mencapai ideal (100%).

Berdasarkan data produksi pangan (BPS; 2003, 2004, dan 2005) kemandirian pangan Kabupaten Kotabaru dapat dilihat dari besaran ketergantungan impor

(5)

terhadap penyediaan pangan. Jenis pangan seperti: susu, gula pasir, tepung gandum 100% diimpor, demikian juga daging sapi, minyak goreng, telur, kacang tanah, kedelai, sayuran (bawang merah, bawang putih, wortel, kubis, kentang), dan buah-buahan (apel, anggur, jeruk, semangka, melon) rasio impornya diatas 10%. Berdasarkan rasio produksi terhadap penyediaan pangan, jenis pangan: ikan, jagung, ubi jalar, sayuran, dan buah-buahan sebagian besar mampu menyediakan pangan untuk konsumsi penduduk Kabupaten Kotabaru.

Urutan prioritas strategi untuk memantapkan ketahanan pangan berdasarkan AHP: 1) peningkatan SDM dan pemberdayaan masyarakat masyarakat (bobot 0,217) ; 2) kelembagaan ketahanan pangan (bobot 0,169); 3) peningkatan fungsional lahan pertanian (bobot 0,166); 4) peningkatan sistem usaha pertanian

(bobot 0,164); 5) peningkatan teknologi pasca panen (bobot 0,152); 6) peningkatan modal dan investasi (bobot 0,151).

Hasil analisis prioritas strategi memantapkan ketahanan Kabupaten Kotabaru, sejalan dengan agenda pokok pembangunan daerah dalam Rencana Pembanguna Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kotabaru 2006-2010 yaitu: 1) meningkatkan kualitas sumberdaya manusia; 2) meningkatkan kesejahteraan masyarakat; 3) meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pembangunan; 4) pengelolaan sumberdaya alam. Sesuai kewenangan otonomi, Kabupaten Kotabaru dapat memfungsikan sistem ketahanan pangan secara optimal.

(6)

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007

Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam Bentuk apapun, baik cetak, fotocopi, microfilm, dan sebagainya.

(7)

ANALISIS SITUASI PENYEDIAAN PANGAN DAN

STRATEGI UNTUK MEMANTAPKAN KETAHANAN PANGAN

KABUPATEN KOTABARU DI ERA OTONOMI DAERAH

SLAMAD RIADI

Tugas Akhir

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada

Program Studi Manajemen Ketahanan Pangan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2007

(8)
(9)
(10)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas karunia dan hidayah-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Karya ilmiah ini berjudul Analisis Situasi Penyediaan Pangan dan Strategi untuk Memantapkan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotabaru di Era Otonomi Daerah.

Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan, terutama kepada Bapak Dr. Ir. Budi Setiawan, MS selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Dr. Ir. Hadi Riyadi, MS selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan, serta Ibu Leily Amalia, STP., MSi dan Ibu Dr. Ir. Yayuk Farida Baliwati, MS yang telah banyak memberikan saran. Disamping itu, penghargaan dan terima kasih penulis sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Kotabaru Propinsi Kalimantan Selatan yang telah memberikan kesempatan tugas belajar dan bea siswa, serta ibu, istri dan anak-anakku (Monika Agustia dan Nur Aditiya Lestari) atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Mei 2007

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan batu sintetis menunjukan bahwa semakin bertambahnya tumbukkan yang terjadi maka batu sintesis ataupun butiran-butiran agregat lain akan semakin

(2009) yang menemukan penurunan yang signifikan terhadap body mass index (BMI), LDL kolesterol, dan tekanan darah, setelah diberikan latihan yoga dan meditasi selama 3

Newborn Individualized Developmental Care and Assessment Program (NIDCAP) merupakan metode asuhan perkembangan yang dianggap sebagai salah satu pendekatan terbaik

Puji dan syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan ridho-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Status Ekonomi

Judul Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Pendidikan Pengelolaan Keuangan Keluarga, dan Pembelajaran di Perguruan Tinggi Terhadap Literasi Finansial Mahasiswa

Kemampuan PT.ASKES dalam mempengaruhi peserta lain yang belum mengethaui untuk membeli produk askes komersial. 0,490 0,374

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011

Second program is a highly known online as The Rich Jerk which is a more advanced marketer´s level program with good quality information to take your online money making skills to