MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA TEMA
SEHAT ITU PENTING DENGAN METODE GUIDED TEACHING
DI KELAS V SD NEGERI 106161 LAUT DENDANG
T.A 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
YUNIDAR SIREGAR NIM. 1103311096
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Belajar Siswa Pada Tema Sehat Itu Penting Dengan Metode Guided Teaching Di Kelas V SD Negeri 106161 Laut Dendang T.A 2014/2015”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2015.
Masalah yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu: guru masih kesulitan menerapkan kurikulum 2013, aktivitas belajar siswa masih rendah, siswa kurang terampil bertanya dan menyampaikan pendapat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada tema Sehat Itu Penting subtema Pentingnya Kesehatan Diri dan Lingkungan dengan metode pembelajaran guided teaching di kelas V SD Negeri 106161 Laut Dendang T.A 2014/2015.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 106161 Laut Dendang, pada siswa kelas V dengan jumlah siswa 27 orang, dengan jumlah murid perempuan sebanyak 14 dan siswa laki-laki 13 orang. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaaan, pengamatan dan refleksi. Untuk memperoleh data pada penelitian ini peneliti melakukan observasi aktivitas belajar kepada siswa dengan menggunakan lembar observasi untuk siswa dan guru,serta dokumentasi foto. Adapun teknik analisa data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif model Miles dan Huberman yaitu: reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metodeguided teachingdapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada Tema Sehat Itu Penting subtema Pentingnya Kesehatan Diri dan Lingkungan di Kelas V SD Negeri 106161 Laut Dendang T.A 2014/2015. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan opserpasi atau pengamatan yang diperoleh pada kondisi awal atau sebelum diberi tindakan terdapat aktivitas belajar persentase 43,4% dari keseluruhan jumlah siswa. Pada siklus I siswa mencapai persentase aktivitas belajar mengalami peningkatan persentase menjadi 50,7%. Meskipun telah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa, namun hasil yang didapatkan masih belum sesuai dengan nilai keaktifan belajar yaitu 70 pada tiap siswa. Untuk itu, peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II. Pada siklus II didapati bahwa aktivitas belajar siswa meningkat dengan persentase keaktifan mencapai 95,8%. Hal ini membuktikan bahwa aktivitas belajar siswa sampai pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yaitu lebih dari 70%.
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang Masalah ... 11.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Batasan Masalah ... 5
1.4 Rumusan Masalah ... 5
1.5 Tujuan Penelitian ... 6
1.6 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teori ... 7
2.1.1Pengertian Aktivitas Belajar ... 7
2.1.2Macam-macam Aktivitas Belajar ... 9
2.1.3Metode Guided Teaching... 11
2.1.4 Langkah-langkah Guided Teaching... 12
2.2 Kerangka Berpikir... 14
2.3 Hipotesis Penelitian ... 16
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 17
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17
3.3 Subjek dan Objek Penelitian... 17
3.4 Defenisi Operasional Penelitia... 18
3.5Desain Penelitian... 18
3.6 Prosedur Penelitian ... 19
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian... 29
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Pra Siklus ... 34
Tabel 4.2 Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus... 35
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Klasikal
Pada Pra Siklus... 37
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I ... 49 Tabel 4.5 Aktivitas Belajar Siswa Siklus I... 50 Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Klasikal
Pada Siklus... 52
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II... 61
Tabel 4.8 Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 62
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Klasikal
Pada Siklus II ... 64
Tabel 4.10 Daftar Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa ... 67
Tabel 4.11 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa .... 68
Tabel 4.12 Persentase Kriteria Aktivitas Belajar Siswa ... 69
Tabel 4.13 Peningkatan Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa Perindikator 70
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Arikunto ... 23 Gambar 4.1 Lokasi Tempat Penelitian ... 30 Gambar 4.2 Kondisi ruang kelas V ... 32 Gambar 4.3 Guru menuliskan beberapa permasalahan di papan tulis 43 Gambar 4.4 Siswa berdiskusi memecahkan permasalahan ... 42 Gambar 4.5 Perwakilan kelompok membacakan hasil diskusi kelompok 43 Gambar 4.6 Siswa antusias memberikan tanggapan terhadap
hasil diskusi teman ... 45 Gambar 4.7 Guru menjelaskan pelajaran secara interaktif setelah
presentase berlangsung... 48 Gambar 4.8 Siswa menyampaikan pendapat di dalam kelompok saat
berdiskusi... 57 Gambar 4.9 Siswa memberi tanggapan terhadap hasil diskusi
teman... 58 Gambar 4.10 Guru menyampaikan poin-poin secara interaktif... . 59 Gambar 4.11 Grafik Peningkatan Persentase Hasil Observasi
Aktivitas Siswa... 69 Gambar 4.12 Grafik Persentase Kriteria Aktivitas Belajar... 70 Gambar 4.13 Grafik Peningkatan Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa
Perindikator... 72 Gambar 4.14 Grafik Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar
1.1 Latar Belakang Masalah
Kurikulum 2013 atau pendidikan berbasis karakter adalah kurikulum baru
yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum 2013
merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan
pendidikan karakter. Siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam
berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun, disiplin yang tinggi.
Dalam pandangan kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran adalah suatu
proses pendidikan yang memberikan kesempatan bagi siswa agar dapat
mengembangkan segala potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan yang
semakin lama semakin meningkat dilihat dari aspek afektif, kognitif dan
psikomotorik. Kemampuan ini akan diperlukan oleh siswa tersebut untuk
kehidupannya dan untuk masyarakat, berbangsa serta berkontribusi pada
kesejahteraan kehidupan umat manusia karena itu suatu kegiatan pembelajaran
seharusnya mempunyai arah yang menuju pemberdayaan semua potensi siswa
agar dapat menjadi kompetensi yang diharapkan.
Dalam proses belajar mengajar, aktivitas siswa merupakan sesuatu yang
sangat penting. Siswa yang memiliki aktivitas positif akan memperoleh prestasi
yang lebih baik dan sebaliknya siswa yang memiliki aktivitas negatif akan
memperoleh prestasi yang kurang memuaskan. Selama pembelajaran berlangsung
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisa data, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
a. Dari hasil penelitian pada siklus I diketahui aktivitas belajar siswa masih
rendah dan belum aktif dalam pembelajaran. Siswa yang mencapai aktivitas
belajar persentase 43,4% dari keseluruhan jumlah siswa. Pada siklus I siswa
mencapai persentase aktivitas belajar mengalami peningkatan persentase
menjadi 50,7%. Meskipun telah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa,
namun hasil yang didapatkan masih belum sesuai dengan nilai keaktifan belajar
yaitu 70 pada tiap siswa. Untuk itu, peneliti melanjutkan penelitian pada siklus
II. Pada siklus II didapati bahwa aktivitas belajar siswa meningkat dengan
persentase keaktifan mencapai 95,8%. Hal ini membuktikan bahwa aktivitas
belajar siswa sampai pada siklus II telah mencapai lebih dari 70%. Sehingga
dapat dikatakan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai.
b. Pada prasiklus hasil observasi aktivitas guru menerapkan langkah-langkah
metode guided teaching menunjukkan menunjukkan rata-rata 72,7 dengan
persentase 50% kemudian meningkat menjadi rata-rata 91,2 dan persentase
100% serta pada siklus II mencapai rata-rata 95,1 dengan persentase 100%.
c. Metode pembelajaran guided teaching dapat meningkatkan aktivitas siswa
pada tema Sehat Itu Penting.
d. Metode pembelajaran guided teaching merupakan salah satu alat bantu yang
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk guru SD, SLB dan TK. Bandung: Yrama Widya.
Aamprogresif dalam (http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2112284-metode-karya-wisata, diakses 12 April 2011)
Dalyono, M. 2009. Psiokologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Depdiknas. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan, Kurikulum dan Silabus Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta: Depdiknas.
Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pascasarjana Unimed.
Djajadisastra, Jusuf. 1981. Metode-metode Mengajar. Bandung: Angkasa.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. 2006.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta.
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep Aplikasinya. Bandung: PT. Refika Aditama
Kunandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru.Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Roestiyah, NK. 1998. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan KTSP.Jakarta: Kencana.
Sardiman, AM. 2008.Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Syaiful 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Grafindo Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya.Jakarta: Bumi Aksara.