• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

KATA SAMBUTAN

P

asca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan

pendidikan global, yaitu “memastikan pendidikan yang inklusif, adil dan bermutu, serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua”. Tujuan tersebut untuk menyelesaikan agenda Pendidikan Untuk Semua (PUS) dan Millenium Development Goals (MDGs), serta menjawab sebagai tantangan nasional. Kesepakatan yang dibuat ini lebih dikenal dengan “Agenda Pendidikan 2030”

Agenda Pendidikan 2030 disusun berdasarkan prinsip bahwa pendidikan merupakan komoditi masyarakat, hak azasi manusia, dan dasar penjaminan hak-hak lainnya. Secara lebih tegas, Agenda pendidikan 2030 memuat komitmen untuk mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua, pada seluruh lingkungan dan tingkat pendidikan. Hal ini termasuk penjaminan kepastian bagi semua remaja dan orang dewasa, terutama anak perempuan untuk memperoleh tingkat keterampilan keaksaraan, serta memberikan mereka berbagai kesempatan pembelajaran, pendidikan dan pelatihan.

Sejalan dengan Agenda Pendidikan 2030, layanan pendidikan masyarakat memegang peran strategis dan penting. Hal ini disebabkan karena secara nasional masih terdapat sebesar 3,86% atau 6.165.404 penduduk usia 15-69 tahun buta aksara, dua pertiga di antaranya adalah perempuan (PDSP, Kemdikbud,2014)

Agar dapat menjangkau seluruh sasaran tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat berupaya memperluas sekaligus meningkatkan mutu pendidikan masyarakat melalui keragaman layanan program, seperti pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan orang dewasa, dan pendidikan berkelanjutan yang terintegrasi dengan pendidikan kecakapan hidup, peningkatan minat dan budaya baca, pemberdayaan perempuan, pendidikan keluarga, pengarusutamaan gender bidang pendidikan, dan penataan kelembagaan.

(4)

Saya menyambut baik diterbitkannya panduan penyelenggaraan pendidikan keaksaraan, bahan ajar, dan perangkat belajar lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan meningkatkan kualitas layanan pendidikan masyarakat.

Jakarta, Juli 2015 Direktur Jenderal

Ir. Harris Iskandar, Ph.D. NIP. 196204291986011001

A

genda pendidikan tahun 2030, komitmen dunia untuk mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua, pada seluruh lingkungan dan tingkat pendidikan. Termasuk penjamin kepastian bagi semua remaja dan orang dewasa, terutama anak perempuan untuk memperoleh tingkat keterampilan keaksaraan fungsional yang relevan dan diakui serta memberikan mereka berbagai kesempatan pendidikan dan pelatihan bagi orang dewasa.

Sejalan dengan itu, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, memperluas berbagai layanan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan bagi para remaja, orang dewasa, dan komunitas masyarakat dikemas dalam berbagai program antara lain pendidikan keaksaraan, peningkatan budaya baca masyarakat, pendidikan kesetaraan orang dewasa, pendidikan kecakapan hidup perempuan,dan pendidikan berkelanjutan.

Dalam rangka pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan keaksaraan dan kesetaraan maka perlu di rumuskan norma, standar, prosedur, kriteria (NSPK) dalam bentuk panduan, petunjuk teknis, bahan ajar, dan perangkat pembelajaran lainnya sebagai acuan di lapangan.

Kami memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah menyusun dokumen tersebut, untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan yang lebih berkualitas. Semoga panduan, petunjuk teknis, dan perangkat pembelajaran tersebut yang telah disusun dengan kesungguhan, dan keikhlasan dapat bermanfaat untuk kita semua, semoga Allah SWT memberikan rakhmat dan hidayahNya kepada kita semua, Amin.

Jakarta, Juli 2015 Direktur

Dr. Erman Syamsuddin NIP. 195703041993031015

KATA PENGANTAR

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Jakarta, Juli 2015 Direktur

Dr. Erman Syamsuddin NIP. 195703041993031015

(5)

Kata Sambutan ... iii

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... vi

Alur Penyelenggaraan dan Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan Dasar .. viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 2

C. Tujuan, Manfaat, dan Dampak ... 2

D. Sasaran Pengguna ... 3

E. Pengertian ... 3

BAB II PERSIAPAN DAN PENGORGANISASIAN PROGRAM PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR ... 4

A. Penyelenggara ... 4

B. Rekruitmen Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... 5

C. Orientasi/Pelatihan Pendidik ... 5

D. Rekruitmen dan Penilaian Awal Peserta Didik ... 6

E. Penyusunan Program Kerja ... 6

F. Penyiapan Sarana dan Prasana Pembelajaran ... 7

G. Pembiayaan ... 7

BAB III PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR ... 8

A. Kompetensi Lulusan ... 8

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 8

C. Perencanaan Pembelajaran ... 9

1. Mengembangkan Silabus Pembelajaran ... 9

2. Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 11

D. Pelaksanaan Pembelajaran ... 15

1. Prinsip pembelajaran ... 15

2. Penerapan pembelajaran orang dewasa ... 15

DAFTAR ISI

E. Penggunaan Metode, Media dan Sumber Belajar ... 17

F. Penguatan Motivasi Belajar ... 20

G. Peningkatan Budaya Baca dalam Pembelajaran ... 21

BAB IV PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR ... 23

A. Penilaian Proses Pembelajaran ... 23

B. Tindak Lanjut Pembelajaran ... 24

C. Penilaian Akhir ... 24

BAB V MONITORING, EVALUASI, DAN PENGAWASAN PROGRAM PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR ... 26

A. Monitoring ... 26

B. Evaluasi ... 26

C. Pengawasan ... 27

D. Tindak Lanjut ... 27

E. Indikator Keberhasilan Program ... 27

BAB VI PENUTUP ... 28

Pustaka Acuan ... 29

Lampiran-Lampiran: Lampiran 1: Contoh Kalender Pendidikan Keaksaraan Dasar ... 30

Lampiran 2: Contoh Format Administrasi Kelompok/Rombongan Belajar Pendidikan Keaksaraan Dasar ... 31

Lampiran 3: Contoh Silabus Pendidikan Keaksaraan Dasar ... 38

Lampiran 4: Contoh RPP Pendidikan Keaksaraan Dasar ... 39

Lampiran 5: Contoh Instrumen Penilaian Sikap Peserta Didik ... 41

Lampiran 6: Contoh Instrumen Monitoring, Evaluasi dan Pengawasan Program ... 44

(6)

ALUR PENYELENGGARAAN DAN PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR

PENDAHULUAN

BAB I

A. Latar Belakang

Pembukaan UUD 1945 amandemen ke-IV menyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, dan oleh karena itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang merata dan bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki setiap peserta didik tanpa memandang status sosial, etnis dan gender.

Namun, kondisi dan karakteristik geografi , ekonomi, serta sosial budaya Indonesia sebagai sebuah negara kesatuan yang luas dan multikultural merupakan tantangan untuk terciptanya layanan pendidikan yang merata dan bermutu, salah satu dampaknya adalah terjadi permasalahan buta aksara. Mengacu pada data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (sumber PDSP), sampai dengan tahun 2013 masih terdapat sekitar 3,86% dari keseluruhan penduduk Indonesia buta aksara. Mayoritas penyandang buta aksara tersebut adalah kaum perempuan dari keluarga miskin yang berdomilisi di wilayah perdesaan yang mayoritas berusia diantara 15-59 tahun.

Upaya yang selama ini dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menuntaskan permasalahan buta aksara adalah dengan menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan dasar yang bertujuan untuk melayani penduduk buta aksara supaya

memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung dalam bahasa Indonesia. Salah satu upaya pemerintah untuk menjaga kualitas proses dan pencapaian tujuan pendidikan keaksaraan dasar tersebut adalah dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

86 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Dasar. Sebagai bentuk dukungan terhadap penerapan Permendikbud tersebut agar lebih aplikatif dan implementatif, maka Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan menyusun Panduan Penyelenggaraan dan Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan Dasar untuk mendorong terciptanya pendidikan keaksaraan dasar yang mampu berkontribusi terhadap penurunan jumlah penduduk buta aksara, peningkatan minat baca, penjaminan mutu program pendidikan keaksaraan dasar, serta mendukung terhadap pelaksanaan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) 9 tahun.

(7)

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Pengganti Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 3. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional

Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA).

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang Acuan Pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA).

5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2013 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 86 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Dasar.

C. Tujuan, Manfaat, dan Dampak

1. Tujuan

a. Memberikan pemahaman kepada para penyelenggara supaya mempunyai kemampuan untuk mengelola program pendidikan keaksaraan dasar. b. Memberikan pengetahuan kepada para pendidik supaya terampil

mengelola pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar. 2. Manfaat

a. Terdapatnya acuan bagi para penyelenggara dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, memonitoring, mengevaluasi, mengawasi dan menindaklanjuti program pendidikan keaksaraan dasar. b. Terdapatnya acuan bagi para pendidik untuk mempersiapkan,

melaksanakan, menilai, dan menindaklanjuti pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar.

3. Dampak

a. Terciptanya program yang berkualitas sehingga mampu berkontribusi terhadap penurunan jumlah buta aksara dan peningkatan kualitas hidup lulusan pendidikan keaksaraan dasar.

b. Terciptanya program pendidikan keaksaraan dasar yang berkontribusi terhadap pelaksanaan program Wajar Dikdas 9 tahun.

c. Terciptanya pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar yang efektif, interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan dapat memotivasi peserta

didik untuk membentuk sikap, mengembangkan pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan membaca, menulis, berhitung, serta berkomunikasi dalam bahasa Indonesia.

D. Sasaran Pengguna

1. Penyelenggara program pendidikan keaksaraan dasar. 2. Pendidik program pendidikan keaksaraan dasar.

3. Pemangku kepentingan baik di tingkat pusat maupun daerah yang berkompeten dalam penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan dasar.

E. Pengertian

1. Pendidikan keaksaraan dasar adalah layanan pendidikan bagi penduduk

buta aksara agar memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung dalam bahasa Indonesia, dan menganalisa sehingga memberikan peluang untuk aktualisasi potensi diri.

2. Pengelolaan adalah pengaturan kewenangan dalam penyelenggaraan

pendidikan yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelaporan pertanggungjawaban agar tercapai efi siensi dan efektivitas penyelenggaraan program pendidikan.

3. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

pendidik dan/atau sumber belajar pada satuan pendidikan.

4. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan

yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh peserta didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan program, atau menyelesaikan program.

5. Kompetensi lulusan adalah kualifi kasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

6. Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai kompetensi lulusan. 7. Kompetensi dasar adalah kemampuan untuk mencapai kompetensi inti yang

harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran.

8. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu sekurang-kurangnya mencakup KI, KD, materi pokok, indikator, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

(8)

BAB II

PERSIAPAN DAN PENGORGANISASIAN

PROGRAM PENDIDIKAN

KEAKSARAAN DASAR

A. Penyelenggara

Penyelenggara mempunyai fungsi untuk merencanakan, melaksanakan, memonitoring, mengendalikan, dan mengevaluasi untuk menjaga dan meningkatkan mutu program pendidikan keaksaraan dasar. Penyelenggara program pendidikan keaksaraan dasar berasal dari unsur masyarakat atau unsur lain yang peduli terhadap permasalahan buta aksara, baik secara perorangan maupun lembaga. Secara kelembagaan, pendidikan keaksaraan dasar dapat dikelola oleh: 1. Satuan pendidikan nonformal; PKBM, LKP, Kelompok Belajar dan Majelis

Taklim;

2. Satuan pendidikan nonformal sejenis; Rumah Pintar, Balai Belajar Bersama, Lembaga Bimbingan Belajar, Sanggar Kegiatan Belajar, Pesantren, serta bentuk lembaga lain yang berkembang di masyarakat;

3. Satuan pendidikan formal; SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK dan Perguruan Tinggi (untuk kondisi tertentu).

Untuk menjaga akuntabilitas dan kualitas pendidikan keaksaraan dasar, maka penyelenggara harus memiliki kriteria dan persyaratan sebagai berikut:

1. Memiliki izin operasional/surat keterangan/surat rekomendasi dari pejabat berwenang dan mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota/Provinsi;

2. Memiliki alamat, pengurus, dan struktur organisasi yang jelas; 3. Memiliki data calon pendidik dan calon peserta didik;

4. Memiliki sarana dan prasarana pendukung program; 5. Nomor rekening atas nama lembaga;

6. Memiliki NPWP atas nama lembaga; 7. Memiliki program kerja.

B. Rekruitmen Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Penyelenggara berkewajiban untuk merekrut unsur yang kompeten dalam pengelolaan program pendidikan keaksaraan dasar, meliputi:

1. Pendidik; bertugas dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran keaksaraan dasar, memiliki kriteria:

a. Diprioritaskan pendidikan minimal SMA/sederajat; b. Berdomisili di sekitar lokasi pembelajaran;

c. Berpengalaman dalam mendidik/melatih orang dewasa;

d. Pernah mengikuti pelatihan/orientasi pendidik keaksaraan dasar.

2. Tenaga kependidikan; minimal terdiri atas ketua dan sekretaris, serta disarankan melibatkan penilik dan/atau unsur dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk melaksanakan kegiatan evaluasi dan pengawasan. Tenaga kependidikan yang direkrut diprioritaskan memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Pendidikan minimal SMA/sederajat;

b. Berdomisili di sekitar penyelenggaraan program;

c. Berpengalaman dalam menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan dasar;

d. Pernah mengikuti pelatihan/orientasi yang berkaitan dengan program pendidikan keaksaraan dasar.

Dari hasil rekruitmen pendidik dan tenaga kepandidikan, penyelenggara berkewajiban untuk menerbitkan Surat Keputusan (SK) yang disertai penjelasan tugas dan wewenang masing-masing unsur, serta keterangan masa berlakunya SK.

C. Orientasi/Pelatihan Pendidik

Pemerintah pusat, pemerintah daerah dan penyelenggara pendidikan keaksaraan dasar berkewajiban untuk melaksanakan orientasi/pelatihan pendidik yang ditandai dengan pemberian sertifi kat dan bertujuan untuk menumbuhkan atau meningkatkan kompetensi pendidik, terutama berkenaan dengan:

1. Standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar, dan silabus pendidikan keaksaraan dasar;

2. Pembelajaran orang dewasa;

3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); 4. Strategi dan metode pembelajaran keaksaraan;

5. Pengembangan media dan sumber belajar keaksaraan dasar; 6. Penilaian pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar.

(9)

D. Rekruitmen dan Penilaian Awal Peserta Didik

Pendidik dan tenaga kependidikan program pendidikan keaksaraan dasar berkewajiban untuk melaksanakan:

1. Rekruitmen peserta didik; penduduk buta aksara berusia 15 tahun ke atas, diprioritaskan berumur 15-59 tahun dengan kriteria:

a. Belum bisa membaca, menulis, dan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara fungsional;

b. Belum bisa melakukan keterampilan berhitung;

c. Bersedia mengikuti pembelajaran sesuai kontrak/kesepakatan belajar. 2. Penilaian awal; bertujuan mengetahui kemampuan awal peserta didik dalam

membaca, menulis dan berhitung, serta berguna untuk mengetahui klasifi kasi calon peserta didik, apakah:

a. Buta aksara murni; tidak mampu sama sekali membaca dan menulis huruf, kata, kalimat dan lambang bilangan;

b. Buta aksara parsial; sudah tumbuh beberapa kemampuan beraksara, namun masih memerlukan penguatan baik dalam kompetensi membaca, menulis, maupun berhitung dengan mempergunakan bahasa Indonesia. Dari hasil rekruitmen dan penilaian awal peserta didik, penyelenggara wajib menyerahkan data calon peserta didik kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat untuk kemudian ditembuskan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan untuk menjadi data base nasional.

E. Penyusunan Program Kerja

Penyelenggara bekerjasama dengan pendidik dan tenaga kependidikan dalam menyusun program kerja pendidikan keaksaraan dasar yang terdiri atas:

1. Waktu belajar; pendidikan keaksaraan dasar dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan dan karakteristik belajar peserta didik. Sebagai acuan penyusunan program belajar, proses pembelajaran dapat dilaksanakan dalam rentang waktu 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) bulan dengan alokasi waktu belajar minimal 114 jam @60 menit, terdiri atas belajar membaca dan menulis ± 80 jam dan belajar berhitung ± 34 jam;

2. Jadwal belajar; disepakati bersama peserta didik dengan mempertimbangkan kesiapan belajar dan waktu luang peserta didik;

3. Kontrak dan aturan belajar; berisi kesepakatan dan komitmen untuk terlibat aktif, dan aturan-aturan yang harus ditaati selama proses pembelajaran keaksaraan dasar;

4. Jumlah rombongan belajar; ditetapkan sesuai dengan situasi dan kondisi dengan memperhatikan rasio untuk jumlah pendidik dan jumlah peserta didik keaksaraan dasar maksimal 1:10;

5. Kalender pendidikan; memuat penjelasan tentang rincian waktu, kegiatan pembelajaran, minggu efektif belajar, waktu belajar efektif dan hari libur (contoh terlampir).

F. Penyiapan Sarana dan Prasana Pembelajaran

Penyelenggara program pendidikan keaksaraan dasar dapat memanfaatkan sarana yang tersedia di lingkungan sekitar untuk menunjang proses pembelajaran. Sarana tersebut antara lain:

1. Perabot belajar; papan tulis, spidol/kapur, tempat duduk, meja belajar, lemari/ rak;

2. Peralatan pembelajaran; buku tulis, ATK, buku laporan hasil belajar, buku induk peserta didik, kalender pendidikan, jadwal belajar, silabus, RPP, buku tamu, dll (terlampir)

3. Media pembelajaran; bahan ajar, modul pembelajaran, poster, media ajar cetak/audio visual;

4. Sumber belajar; media cetak, kejadian/fakta, pengalaman belajar, dll.

Untuk menunjang proses pembelajaran, pendidikan keaksaraan dasar dapat dilaksanakan di gedung-gedung sekolah, balai desa, tempat ibadah, rumah penduduk, atau fasilitas lain yang layak dengan mempertimbangkan kriteria: 1. Berdekatan dengan tempat tinggal peserta didik;

2. Cukup untuk minimal satu rombongan belajar (10 orang); 3. Rapi dan bersih;

4. Cukup cahaya dan sirkulasi udara;

5. Memberikan keleluasaan gerak, komunikasi pandangan dan pendengaran; 6. Dilengkapi papan nama kelompok belajar.

G. Pembiayaan

Penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan dasar dapat dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), swadaya masyarakat, dan sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.

(10)

A. Kompetensi Lulusan

Lulusan program pendidikan keaksaraan dasar, diharapkan:

1. Memiliki perilaku dan etika yang mencerminkan sikap orang beriman dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan lingkungan keluarga, masyarakat dan alam dalam kehidupan sehari-hari;

2. Menguasai pengetahuan faktual tentang cara berkomunikasi melalui bahasa Indonesia dan berhitung untuk melakukan aktivitas sehari-hari dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat;

3. Mampu menggunakan bahasa Indonesia dan keterampilan berhitung untuk melakukan aktivitas sehari-hari dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat.

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Dimensi Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Sikap Menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing sehingga dapat berperilaku dan memiliki etika sebagai warga masyarakat yang baik.

• Mampu melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

• Mampu menunjukan sikap santun dalam

berkomunikasi dan taat pada aturan yang disepakati.

• Mampu menunjukan sikap jujur dalam

berkomunikasi dan berhitung pada kehidupan sehari-hari.

Pengetahuan Menguasai pengetahuan faktu-al tentang cara mendengar, membaca, menulis, dan ber bi-cara dalam bahasa Indonesia, serta berhitung untuk menye-lesaikan masalah sehari-hari

• Menguasai teknik membaca.

• Mengenal teks personal tentang identitas diri. • Mengenal teks deskripsi minimal 3 (tiga) kalimat

sederhana yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

• Mengenal teks informasi sederhana dalam bentuk poster yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

• Mengenal teks narasi pendek minimal 3 (tiga) kalimat sederhana yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

• Mengenal teks petunjuk/arahan minimal 3 (tiga) kalimat yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

BAB III

PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

KEAKSARAAN DASAR

Dimensi Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

• Mengenal bilangan (1-1000), uang, dan

operasinya dalam kehidupan sehari-hari.

• Mengenal dan membaca satuan panjang, berat, isi, dan waktu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Keterampilan Mampu membaca, menulis, berbicara dan berhitung untuk mendukung aktivitas di lingkungan keluarga dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari

• Membaca suku kata dan kata yang terdiri atas huruf vokal dan konsonan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

• Membaca lancar teks minimal 3 (tiga) kalimat sederhana dan memahami isinya.

• Menulis kata dan kalimat sederhana yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

• Menulis teks personal tentang identitas diri. • Menulis teks deskripsi tentang penggambaran

sebuah objek (benda, hewan, tumbuhan, atau orang) dalam bahasa Indonesia minimal 3 (tiga) kalimat sederhana berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

• Menulis teks informasi dalam bentuk poster menggunakan bahasa Indonesia.

• Menulis teks narasi minimal 3 (tiga) kalimat yang di dalamnya terdapat kalimat majemuk berdasarkan gambar tunggal atau gambar seri. • Menulis teks petunjuk/arahan tentang kehidupan

sehari-hari minimal 3 (tiga) kalimat dengan atau tanpa bantuan gambar.

• Melakukan dan menggunakan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan sampai dua angka dalam kehidupan sehari-hari.

• Memperkirakan atau membulatkan hasil perhitungan dalam kehidupan sehari-hari.

• Mengukur dan menggunakan satuan ukuran panjang, jarak, berat, dan waktu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, serta menafsirkan hasil pengukuran.

C. Perencanaan Pembelajaran

1. Mengembangkan Silabus Pembelajaran

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan telah menyusun silabus pendidikan keaksaraan dasar yang bersifat umum, karenanya masih memungkinkan untuk dikembangkan oleh pendidik dengan mempertimbangkan kesesuaian karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didik, serta karakteristik lingkungan tempat peserta didik berdomisili. Namun sebelum mengembangkan silabus, pendidik pertama kali harus melakukan analisis konteks dengan cara:

(11)

a. Menganalisis hasil penilaian awal yang memperlihatkan tingkat kompetensi keaksaraan awal peserta didik;

b. Mencermati setiap kompetensi inti dan kompetensi dasar untuk mencermati tingkat kesukaran, sehingga menghasilkan urutan kompetensi dasar sesuai dengan tingkat kesulitan materi.

Setelah melakukan analisis konteks, maka pendidik akan memperoleh kompetensi dasar yang sebaiknya dibelajarkan terlebih dahulu kepada peserta didik, kemudian kembangkanlah silabus yang konteks lokal dengan mempergunakan format berikut ini.

Kompetensi Inti Sikap : _______________________________ Kompetensi Inti Pengetahuan : _______________________________ Kompetensi Inti Keterampilan : _______________________________

Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

Cara pengisian format silabus, sebagai berikut:

a. Kompetensi dasar dituliskan dengan mengacu pada kompetensi dasar yang telah ditetapkan dan memperlihatkan keterkaitan antara kompetensi dasar pada ranah pengetahuan dan ranah keterampilan;

b. Materi pokok ditetapkan dan disesuaikan dengan karakteristik lingkungan alam, sosial dan budaya tempat peserta didik berdomisili;

c. Indikator dirumuskan dalam bentuk kata kerja operasional yang relevan dengan ranah pada kompetensi dasar. Satu kompetensi dasar dirumuskan minimal dalam dua indikator;

d. Kegiatan pembelajaran berisi penjelasan tentang:

1) Keterpaduan kompetensi inti pengetahuan dengan kompetensi inti keterampilan pada setiap kompetensi dasar;

2) Integrasi kompetensi inti sikap pada setiap kompetensi dasar dalam setiap kegiatan pembelajaran;

3) Metode pembelajaran yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai.

e. Penilaian; minimal berisi penjelasan tentang teknik penilaian dan instrumen untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik;

f. Alokasi waktu yang dipergunakan untuk mencapai setiap kompetensi dasar; g. Sumber dan media belajar yang dipergunakan untuk mempermudah

penyampaian dan pemahaman terhadap materi belajar. 2. Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a. Prinsip Penyusunan RPP

1) RPP harus secara utuh memuat penjelasan setiap kompetensi dasar sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

2) Satu RPP dapat dilaksanakan untuk satu kali pertemuan atau lebih. 3) Memperhatikan perbedaan dan karakteristik belajar peserta didik.

Dengan kata lain, di dalam RPP pendidik harus menjelaskan penggunaan metode belajar yang bervariasi untuk mengantisipasi terdapatnya perbedaan tingkat kemampuan keaksaraan pada peserta didik.

4) Berpusat pada peserta didik. Pendidik harus menjelaskan suasana belajar yang mendorong peserta didik untuk lebih aktif selama proses pembelajaran untuk menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya, untuk secara bersama-sama saling meningkatkan pemahaman seluruh peserta didik.

5) Mengembangkan kemandirian belajar. Di dalam RPP, Pendidik harus menjelaskan tentang penciptaan kondisi belajar yang mengkondisikan peserta didik lebih aktif belajar mandiri dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya, menggunakan pengalaman nyata, kerjasama dan partispasi aktif dari semua peserta didik dalam kelompok belajar. 6) Berbasis konteks. Pendidik harus menjelaskan bahwa tema belajar yang dituangkan dalam RPP berasal dari lingkungan sekitar dan aktivitas keseharian peserta didik agar memudahkan peserta didik untuk mengenal materi yang akan dipelajari untuk kemudian dijadikan sebagai pintu masuk untuk melaksanakan pembelajaran membaca, menulis, berhitung dan berkomunikasi.

7) Memiliki keterkaitan antar kompetensi dasar pengetahuan dengan kompetensi dasar keterampilan yang dipadukan dengan kompetensi dasar sikap dalam setiap kegiatan pembelajaran. Di dalam RPP pendidik harus menjelaskan menghubungkan antara materi pembelajaran dan situasi sehari hari di keluarga dan masyarakat serta mendorong peserta didik untuk membuat hubungan antara pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dimiliki dalam penerapan kehidupan mereka sehari-hari.

(12)

8) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran. Di dalam RPP pendidik harus menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk menguatkan penguasaan materi belajar dan kegiatan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Bisa berupa penilaian tertulis, lisan, maupun penilaian dalam bentuk praktik, serta bentuk pemberian penghargaan kepada peserta didik, baik secara lisan melalui ucapan positif maupun melaui tindakan positif yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar. Selain itu di dalam RPP, pendidik harus menjelaskan kegiatan tindak lanjut berupa remedial maupun pengayaan, tergantung dari situasi pembelajaran yang diperkirakan akan terjadi dan tingkat penguasaan materi belajar oleh peserta didik. 9) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Jika di kelompok belajar sudah terdapat media audio visual yang bisa dimanfaatkan sebagai media atau sumber belajar, maka pendidik harus menjelaskan dalam RPP tentang optimalisasi media tersebut untuk membantu dan mempermudah penyampaian materi, serta untuk menciptakan variasi belajar selama proses pembelajaran.

b. Format RPP

Nama Lembaga : ______________________________ Nama Rombongan Belajar : ______________________________ Desa/Kelurahan/Subdistrik : ______________________________ Kecamatan/distrik : ______________________________ Kab/kota/provinsi : ______________________________ Tema Belajar : ______________________________ Sub Tema : ______________________________ Kompetensi inti : ______________________________ Kompetensi Dasar : ______________________________ Indikator : ______________________________ Materi : ______________________________ Tujuan Pembelajaran : ______________________________ Metode Belajar : ______________________________ Media dan Sumber belajar : ______________________________ Alokasi Waktu : ______________________________ Kegiatan pembelajaran Pendahuluan : ______________________________ Inti : ______________________________ Penutup : ______________________________ Penilaian : ______________________________ Tindak Lanjut : ______________________________ c. Cara pengisian format RPP

1) Menuliskan identitas lengkap, dari mulai nama lembaga, kelompok belajar, desa/kelurahan/subdistrik, kecamatan/distrik, kabupaten/kota dan provinsi.

2) Menjelaskan tema dan sub tema belajar.

3) Menuliskan kompetensi inti untuk menggambarkan kualifi kasi kemampuan minimal peserta didik yang mencakup kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

4) Menuliskan kompetensi dasar untuk menginformasikan seperangkat kemampuan dalam mendukung pencapaian kompetensi inti yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan dan sebagai acuan dalam perumusan indikator.

5) Menjelaskan indikator pencapaian kompetensi dengan cara; a) Memuat perilaku yang terukur dan/atau dapat di observasi; b) Menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu; c) Merumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional; d) Menjelaskan cakupan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 6) Menuliskan materi belajar sesuai dengan yang ditetapkan pada silabus

pembelajaran.

7) Menginformasikan tujuan pembelajaran yang berisi penjelasan mengenai hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik. 8) Menjelaskan metode belajar dengan mempertimbangkan:

a) Kesesuaian dengan kompetensi dasar; b) Kesesuaian dengan materi belajar;

c) Ketersediaan media, alat, bahan, dan sumber belajar; d) Kemampuan dan karakteristik belajar peserta didik; e) Ketersediaan waktu;

f ) Variasi belajar;

g) Pola interaksi antara pendidik dengan peserta didik, dan diantara sesama peserta didik.

(13)

9) Menginformasikan media dan sumber belajar yang akan dipergunakan untuk memfasilitasi dan mempermudah pencapaian materi belajar. 10) Menuliskan rencana penggunaan alokasi waktu yang sesuai keperluan

untuk pencapaian kompetensi dasar dengan proporsi pembagian waktu yang ideal.

11) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang diuraikan dalam bentuk penjelasan prosedur sebagai berikut:

a) Pendahuluan; berisi penjelasan tentang kegiatan:

• Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.

• Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

• Mengaitkan kompetensi yang sudah dipelajari dan yang akan dipelajari.

• Menyampikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.

• Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b) Inti; menjelaskan proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik. Selain itu, pada kegiatan inti, pendidik harus memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari kompetensi inti sikap, antara lain; mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja keras, kerjasama, toleransi, disiplin, taat aturan dan menghargai pendapat orang lain.

c) Penutup; berisi penjelasan tentang; a) aktivitas membuat rangkuman atau simpulan pelajaran, b) melakukan refl eksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, dan d) menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

d) Penilaian; mengungkapkan prosedur dan instrumen penilaian yang terdiri dari penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam membaca, menulis, berhitung dan berkomunikasi dengan mempergunakan bahasa Indonesia.

e) Tindak lanjut: menjelaskan bentuk tindak lanjut pembelajaran yang sebaiknya dilaksanakan, bisa dalam bentuk remedial maupun pengayaan pembelajaran.

D. Pelaksanaan Pembelajaran

1. Prinsip pembelajaran

a. Partisipatif; pembelajaran harus mampu memobilisasi peserta didik untuk melakukan beragam tindakan atau perbuatan sehingga dapat mengembangkan ragam keterampilan yang bermanfaat untuk memperbaiki mutu kehidupan dan tarap hidup peserta didik.

b. Kontekstual; materi pembelajaran harus sesuai dengan situasi sehari-hari di lingkungan keluarga dan masyarakat.

c. Konteks lokal; bahan belajar harus digali dari konteks lokal serta bermanfaat bagi kehidupan peserta didik.

d. Kooperatif dan kolaboratif; mengelola peserta didik belajar dalam kelompok kecil untuk bekerja sama dengan kemampuan bervariasi dan mengutamakan penghargaan pada kerja kelompok daripada perorangan, serta menekankan pembelajaran kegiatan pemecahan masalah.

e. Tematik; tema belajar yang dapat dikembangkan harus relevan dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik, supaya hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna, meningkatkan keterampilan berfi kir sesuai dengan persoalan dan konteks yang dihadapi peserta didik. f. Desain lokal; unsur-unsur pokok berkaitan penyajian pembelajaran

pendidikan keaksaraan seperti tujuan, kelompok sasaran, bahan belajar, sarana belajar, kegiatan belajar, waktu dan tempat, dan unsur-unsur penting lainnya harus dirancang sesuai dengan situasi, kondisi, dan potensi lokal tempat peserta didik berdomisili.

g. Fungsionalisasi hasil belajar; pembelajaran seyogyanya dimulai dari hal-hal yang telah diketahui dan dapat dilakukan oleh peserta didik, sehingga pengalaman, kemampuan, minat, dan kebutuhan belajar mereka hendaknya menjadi dasar dalam menjalin hubungan yang harmonis dan dinamis antara pendidik dengan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. h. Fleksibel; bisa memodifi kasi dan/atau mengubah rencana pembelajaran,

waktu pembelajaran yang disesuaikan dengan dinamika, karena kemungkinan terdapat peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah maupun keheterogenan lainnya.

2. Penerapan pembelajaran orang dewasa a. Pengkondisian peserta didik

1) Setiap akan dimulai atau penggantian tema belajar, pendidik berkewajiban untuk menjelaskan kepada peserta didik tentang materi yang akan dipelajari, tujuan belajar, proses belajar yang akan dilaksanakan dan hasil belajar yang diharapkan.

(14)

2) Menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai dengan tujuan dan proses pembelajaran, bisa dengan mempergunakan pola duduk dalam:

• Bentuk lingkaran; memungkinkan peserta didik dapat berinteraksi berhadap-hadapan secara langsung;

• Bentuk U; memungkinkan pendidik untuk bergerak dinamis ke segala arah dan berinteraksi secara langsung dengan peserta didik. • Bentuk V; memberikan sudut pandang/fokus baru bagi peserta didik; • Setengah lingkaran; mengurangi kebosanan peserta didik yang

terbiasa duduk secara berderet.

3) Menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik.

4) Memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons serta hasil belajar peserta didik selama pembelajaran berlangsung.

5) Mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.

6) Memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan dengan mengacu pada RPP.

7) Menghindari kegiatan membosankan yang dapat mengendurkan semangat belajar supaya tidak mengganggu aktivitas dan kreativitas peserta didik.

b. Perilaku pendidik 1) Berbicara

• Volume dan intonasi suara pendidik dalam pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.

• Menggunakan kata-kata santun, dan mudah dimengerti oleh peserta didik.

• Mengurangi informasi yang tidak penting.

• Berbicara dengan penuh semangat dan tidak mengeluarkan kalimat yang bernada negatif atau keluhan.

• Berbicara dengan jelas ucapannya dan tidak tergesa-gesa.

• Memperhatikan irama berbicara, selingan dengan tinggi rendahnya suara dan tekanan nada pada bagian-bagian yang penting.

• Memperhatikan apa yang pantas dan tidak pantas dibicarakan kepada peserta didik.

2) Bertanya

• Memberikan pertanyaan yang jelas dan mudah dimengerti oleh peserta didik.

• Memberikan waktu yang cukup kepada peserta didik untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diberikan.

• Tidak menyalahkan apapun jawaban dari peserta didik, melainkan memberikan respon yang ramah dan menyenangkan, walaupun peserta didik salah memberikan jawaban.

• Hindari memberikan pertanyaan yang ditujukan untuk perseorangan dan sesering mungkin memberikan pertanyaan untuk semua peserta didik.

• Memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya. 3) Sikap

• Tidak memberi label pada peserta didik yang lamban belajar. • Berpakaian sopan, bersih, dan rapi.

• Menjadi teladan dalam berpikir, bersikap dan bertindak.

• Menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam selama pembelajaran.

• Sabar dan telaten dalam membimbing, mengarahkan, dan melatih peserta didik.

E. Penggunaan Metode, Media dan Sumber Belajar

Keberhasilan pendidikan keaksaraan dasar sangat dipengaruhi oleh penggunaan metode, media, dan sumber belajar dalam proses pembelajarannya.

1. Pendekatan dan strategi belajar

a. Participatory Rural Appraisal (PRA); contoh penerapan pembelajaran keaksaraan melalui PRA adalah kegiatan menyusun peta desa. Kegiatan pembelajaran yang menggunakan peta sebagai strateginya sangat efektif untuk merangsang kegiatan membaca, menulis, dan berhitung.

b. Refl ect; dilakukan melalui daur refl eksi-aksi dan refl eksi kembali. Dengan menggunakan daur ini diharapkan akan tumbuh kesadaran peserta didik untuk responsif terhadap kenyataan hidup dan lingkungan, serta dapat bertindak untuk meningkatkan mutu kehidupan dan memperbaiki lingkungannya.

c. Problem possing; menggunakan pertanyaan-pertanyaan penting untuk membuka pintu diskusi, pertanyaan kunci ini dapat digunakan untuk menganalisis dan memunculkan masalah serta potensi pemecahannya. d. Belajar Dari Pengalaman Sendiri (BDPS); mengajak peserta didik untuk

berdiskusi tentang pengetahuan dan situasi setempat, pengalaman belajar membaca, menulis, berhitung, dan menganalisis serta merencanakan kegiatan untuk meningkatkan berbagai potensi yang ada pada lingkungan setempat.

(15)

e. Pembelajaran berbasis teks; strategi belajarnya mempergunakan empat langkah sebagai berikut:

1) Membangun konteks; mengajak peserta didik untuk mengamati teks dan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan teks, kemudian mengeksplorasi kandungan teks serta nilai-nilai yang tersirat di dalamnya;

2) Membentuk model teks; peserta didik didorong untuk meningkatkan rasa ingin tahu dengan memperhatikan simbol, bunyi, tata bahasa dan makna supaya peserta didik mengenali ciri-ciri materi yang sedang dipelajari;

3) Membangun teks bersama-sama; peserta didik diajak untuk mencoba membangun teks dengan cara berkolaborasi dalam kelompok yang bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada peserta didik dalam membuat sebuah teks;

4) Membangun teks secara mandiri; mengajak peserta didik untuk membuat teks baru secara individu.

2. Metode belajar, antara lain:

a. Abjad; mempelajari aksara dengan cara merangkaikan huruf-huruf yang dilafalkan dalam abjad;

b. Transliterasi; mengalihkan atau menyamakan bunyi tulisan dari satu bentuk ke bentuk lain;

c. Kata kunci; mengenalkan bentuk dan lafal kata;

d. Drill; melakukan hal yang sama berulang-ulang dengan tujuan untuk memperkuat suatu kemampuan supaya menjadi permanen;

e. Pendekatan Pengalaman Berbahasa (PBB); menguraikan suatu kalimat menjadi kata, kemudian kata diuraikan menjadi suku kata, dan suku kata diuraikan menjadi per huruf. Selanjutnya huruf disusun kembali menjadi suku kata, menjadi kata, dan akhirnya menjadi kalimat.

f. Global; bentuk, lafal dan arti dari kalimat, kemudian kalimat diuraikan menjadi kata per kata, suku kata dan huruf.

g. Struktur Analitik Sintetik (SAS); hampir sama dengan metode global, bedanya metode global dalam penguraian tidak begitu mementingkan perangkaian huruf menjadi kalimat, sedangkan SAS mementingkan perangkaian sesudah penguraian.

h. Asosiasi; huruf dan angka yang diperkenalkan dikaitkan dengan sesuatu yang telah dikenal oleh peserta didik.

3. Teknik belajar, antara lain: mengeblat, menjiplak, menghubungkan titik-titik, belajar melalui formulir, membaca melalui bacaan sederhana, dan bermain peran. 4. Media belajar

a. Kriterianya antara lain:

1) Sesuai dengan kompetensi dasar, metode, potensi dan kondisi lingkungan peserta didik;

2) Mudah dipahami oleh peserta didik;

3) Menarik dan membangkitkan minat belajar peserta didik; 4) Mudah dan murah pembuatanya;

5) Merangsang partisipasi peserta didik;

6) Memotivasi peserta didik untuk semangat belajar. b. Bentuk dan jenis, antara lain:

1) Poster tunggal; terdiri dari satu lembar yang dapat memuat satu gambar atau beberapa gambar.

2) Poster seri; serangkaian poster yang satu mempunyai keterkaitan cerita. 3) Poster abjad; lembaran yang memuat abjad (huruf a sampai dengan z). 4) Poster lipat; terdiri atas satu atau dua lipatan, masing-masing lipatan

menggambarkan tentang keadaan yang berlawanan atau mempunyai kesan negatif dan positif.

5) Kartu tempel; sejumlah kartu yang berisi pesan dalam bentuk angka, huruf, suku kata, kata dan gambar tertentu. 5. Sumber belajar

a. Bentuknya, antara lain: 1) Formulir-formulir;

2) Artikel dan surat kabar/majalah; 3) Media elektronik;

4) Lingkungan alam sekitar;

5) Benda; segala benda yang memungkinkan orang belajar; 6) Orang; memiliki keahlian tertentu;

7) Buku yang dapat dibaca secara oleh peserta didik; 8) Peristiwa dan fakta yang terjadi.

b. Teknik pengembangan 1) Mandiri

• Memilih dan mengumpulkan sumber yang tersedia di lingkungan sekitar dan relevan dengan materi belajar.

• Mengadaptasikan bahan tersebut ke dalam bentuk bahan belajar mandiri dengan mengikuti strategi pembelajaran yang telah disusun dalam RPP.

(16)

2) Konvensional

• Mengubah berita/informasi di surat kabar/majalah yang relevan dengan materi belajar.

• Menyederhanakan dan memodifi kasi bahan ajar yang telah tersedia supaya lebih adaptif dengan karakter peserta didik.

F. Penguatan Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan hal yang amat penting bagi pemerolehan

kompetensi keaksaraan peserta didik. Dalam hal ini, tentu saja menjadi tugas dan kewajiban pendidik untuk senantiasa dapat memelihara dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Berikut beberapa teknik motivasi belajar yang dapat dilaksanakan selama proses pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar:

1. Melaksanakan kegiatan praktik keterampilan membuat atau memproduksi sesuatu sebagai perangsang belajar bagi peserta didik yang tetap mengintegrasikan prosesnya dengan belajar membaca, menulis, berhitung, serta berkomunikasi dalam bahasa Indonesia;

2. Memberikan hadiah kepada peserta didik yang menunjukkan kemajuan belajar. Misalnya memberikan hadiah “murah tapi bermakna” sebulan sekali kepada peserta didik yang nilai belajarnya paling tinggi dari hasil pelaksanaan penilaian formatif, namun harus hati-hati karena berpotensi menciptakan kompetisi;

3. Mempergunakan metode belajar yang beragam selama proses pembelajaran supaya tidak menimbulkan kebosanan dan menurunkan semangat belajar peserta didik;

4. Menciptakan proses belajar yang cocok dengan peserta didik dan sesuai minat mereka sehingga menarik karena mereka dapat melihat tujuan dari belajar;

5. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, tidak mendikte dan cenderung mendukung peserta didik untuk berusaha dan belajar sesuai minatnya untuk menumbuhkan motivasi untuk belajar;

6. Tidak berorientasi pada nilai dan coba penekanan pada penguasaan materi. Segala tugas di kelompok belajar dan pekerjaan rumah tidak selalu bisa disetarakan dengan nilai. Hal tersebut dapat menurunkan semangat peserta didik yang kurang mampu memenuhi standar dan berakibat peserta didik yang bersangkutan merasa dirinya gagal;

7. Jangan biarkan peserta didik berjuang sendiri dalam belajar, sampaikan pada mereka apa yang perlu dilakukan, buatlah peserta didik yakin bahwa mereka

bisa sukses dan bagaimana cara mencapainya;

8. Hindari kompetisi antar pribadi, kurangi peluang dan kecenderungan untuk membanding-bandingkan antara peserta didik satu dengan yang lain; 9. Gunakan kata-kata yang positif dalam memberikan komentar. Peserta didik

akan lebih termotivasi terhadap kata-kata positif dibanding ungkapan negatif; 10. Antusias dalam mengajar merupakan faktor penting untuk menumbuhkan

motivasi dalam diri peserta didik. Bila pendidik terlihat bosan dan malas, kemungkinan peserta didik akan menunjukkan hal serupa;

11. Peduli terhadap peserta didik, perhatikan bahwa mereka mendapatkan proses pembelajaran dan bukan hanya sekedar nilai dan cobalah membangun hubungan yang positif dengan peserta didik.

G. Peningkatan Budaya Baca dalam Pembelajaran

Kemampuan dan keterampilan membaca merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan lain yang lebih tinggi. Berikut ini beberapa strategi meningkatkan minat baca yang dapat dilakukan dalam proses pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar:

1. Membaca permulaan; bertujuan memberikan kemampuan dasar untuk membaca, dengan cara mengenalkan peserta didik terhadap huruf dan mengubah huruf menjadi suara;

2. Membaca bersuara; bertujuan untuk menambah kelancaran peserta didik dengan cara mengubah lambang-lambang tertulis menjadi suara atau ucapan yang mengandung makna. Contohnya membaca kata atau kalimat yang terdapat dalam teks informasi, teks deskripsi. Dalam kegiatan membaca dengan mempergunakan teknik ini yang perlu diperhatikan adalah pelafalan vokal maupun konsonan, nada ucapan, penguasaan tanda-tanda baca, pengelompokan kata, dan ekspresi dengan mempergunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Peserta didik diberi waktu ± 5 menit untuk membaca teks sederhana yang disajikan dengan caranya sendiri;

b. Peserta didik diberi kesempatan menanyakan kata-kata yang dianggap baru atau sulit yang belum diketahui maknanya supaya peserta didik terbantu dalam menghayati maksud teks;

c. Melakukan tanya jawab dan pendidik menjelaskan struktur kalimat yang dianggap baru atau sulit, termasuk cara memenggal dan mengucapkan kalimat;

(17)

pelafal kata, pemenggalan, lagu kalimat dan ekspresi yang dapat dilaksanakan dengan cara menunjuk dua atau tiga orang peserta didik yang dianggap cakap dalam membaca;

e. Mengadakan tanya jawab ringan tentang isi teks, berurutan dari baris pertama sampai dengan terakhir. Cara ini bermanfaat untuk menolong peserta didik dalam menghayati maksud teks yang disajikan; f. Peserta didik diberikan kesempatan membaca secara bergiliran.

3. Membaca di luar kelompok belajar; bertujuan untuk merangsang peserta didik supaya membaca teks sederhana di luar kelompok belajar dengan harapan dapat menumbuhkan motivasi dan minat baca peserta didik. Langkah yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut:

a. Pendidik mempersiapkan teks sederhana, bisa bersumber dari materi ajar maupun bisa bersumber dari surat kabar, maupun membuat sendiri sesuai dengan apa yang terjadi di lingkungan peserta didik;

b. Memberikan teks yang telah dipersiapkan kepada peserta didik dan menugaskan peserta didik untuk membaca di rumahnya masing-masing; c. Memberitahukan peserta didik jika pada pertemuan berikutnya, mereka

akan diminta untuk menceritakan kembali teks yang dibacanya.

4. Mendengarkan cerita yang dibacakan pendidik; bertujuan untuk merangsang peserta didik supaya lebih termotivasi dalam belajar membaca.

5. Menyelenggarakan lomba membaca dan menulis; bertujuan untuk merangsang peserta didik supaya termotivasi membaca dalam rangka mempersiapkan lomba-lomba yang diselenggarakan di kelompok belajar. Misalnya lomba membaca dan menulis puisi, lomba membaca dan menulis cerita rakyat, lomba membaca dan menulis resep masakan, dan lomba membaca surat kabar. Kegiatan membaca dilaksanakan secara rutin di awal, di tengah, maupun di akhir setiap sesi pembelajaran dengan tema-tema teks berbeda sesuai dengan materi yang diajarkan. Oleh karena itu, kegiatan membaca perlu dikembangkan secara terencana sebagai usaha untuk mempercepat pencapaian kompetensi keaksaraan peserta didik, serta membantu terciptanya masyarakat yang gemar membaca.

PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

KEAKSARAAN DASAR

BAB IV

A. Penilaian Proses Pembelajaran

Penilaian merupakan proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis selama dan setelah proses pembelajaran. Dalam pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar, pendidik harus melakukan penilaian berkenaan dengan:

1. Kompetensi sikap, dapat dilaksanakan dengan cara:

a. Observasi; dilakukan secara berkesinambungan, baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati (contoh terlampir);

b. Penilaian diri; meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi keaksaraan. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri (contoh terlampir); c. Jurnal; berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan

kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan perilaku selama mengikuti proses pembelajaran. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan dari hasil observasi (contoh terlampir).

2. Kompetensi pengetahuan, dapat dilakukan dengan cara:

a. Tes tulis; tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian, dll;

b. Tes lisan; pertanyaan yang diberikan pendidik secara lisan sehingga peserta didik menjawab pertanyaan tersebut secara lisan juga. Jawaban dapat berupa kata, kalimat maupun paragraf yang diucapkan;

c. Penugasan; berupa pekerjaan rumah, baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.

3. Kompetensi keterampilan, dapat dilakukan dengan cara:

a. Penilaian kinerja; meminta peserta didik untuk melakukan suatu tugas; b. Penilaian projek; tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu;

(18)

c. Portofolio; melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi selama kurun waktu tertentu dalam proses pembelajaran.

B. Tindak Lanjut Pembelajaran

1. Remedial adalah kegiatan untuk mengatasi kesulitan belajar yang bertujuan untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan atau belum tuntas menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Remedial dalam pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar dapat dilakukan dengan cara:

a. Belajar lebih; upaya belajar melebihi batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu. Contohnya pembacaan suatu cerita singkat dalam bentuk teks sederhana secara berulang-ulang untuk menguatkan ingatan peserta didik;

b. Tambahan waku belajar; penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi aktivitas belajar;

c. Memperbaiki tulisan sendiri;

d. Tutor sebaya; meminta bantuan peserta didik yang lebih kompeten untuk membantu peserta didik yang masih mengalami kesulitan;

e. Membimbing; melatih serta memotivasi peserta didik supaya dapat membaca, menulis, berhitung dalam bahasa Indonesia;

f. Memecahkan kesulitan peserta didik dalam menguasai materi belajar secara kelompok;

g. Meningkatkan motivasi belajar, karena tidak jarang orang dewasa enggan belajar, dan malas untuk memulai belajar di rumahnya;

h. Melatih peserta didik supaya mempunyai keberanian berbicara dihadapan orang banyak.

2. Pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada peserta didik yang telah menyelesaikan ketuntasan belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, baik secara individu maupun kelompok yang dapat dilakukan dengan memberikan tugas-tugas (membaca, menulis, dan berhitung).

C. Penilaian Akhir

Penilaian akhir bertujuan untuk mengetahui peningkatan kompetensi keaksaraan peserta didik setelah selesai mengikuti proses pembelajaran, serta bermanfaat untuk:

1. Memperoleh informasi berkenaan tingkat keberhasilan pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan program lanjutan yang dibutuhkan

untuk meningkatkan serta memelihara kompetensi keaksaraan para lulusan pendidikan keaksaraan dasar;

2. Menghimpun data peserta didik yang lulus dan berhak mendapatkan SUKMA sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaran program pendidikan keaksaraan dasar, sehingga dapat diperoleh gambaran tentang jumlah penduduk buta aksara yang telah melek aksara dan jumlah yang masih tersisa di tingkat kabupaten/kota/provinsi.

Penilaian akhir sebaiknya dilakukan dengan cara tes lisan, tes tulisan dan tes unjuk kinerja dengan mempergunakan instrumen penilaian yang telah dikembangkan. Adapun aspek dan lingkup penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar meliputi pengetahuan dan keterampilan dalam:

1. Membaca

a. Mengenal huruf.

b. Membaca suku kata, kata, dan kalimat (minimal 3 kalimat).

c. Mengenal dan memahami teks (personal, deskripsi, narasi, informasi, dan petunjuk).

2. Menulis

a. Teknik menulis.

b. Menulis kata dan kalimat minimal 3 kalimat.

c. Menyusun/menulis teks (personal, deskripsi, narasi, Informasi, dan petunjuk) minimal 3 kalimat.

3. Berhitung

a. Mengenal dan menulis bilangan;

b. Melakukan operasi hitung (+,-,x, :) sampai 2 angka; c. Memperkirakan dan membulatkan hasil perhitungan;

d. Mengenal dan menggunakan uang satuan ukuran panjang, jarak, berat, dan waktu.

Peserta didik yang dinyatakan lulus apabila minimal mendapatkan nilai 55 dengan kriteria cukup, bersikap baik selama pembelajaran, serta disiplin selama mengikuti pembelajaran (80% kehadiran dari 114 jam pelajaran). Selanjutnya hasil penilaian yang disertai deskripsi nilai sikap peserta didik, untuk kemudian diserahkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sebagai persyaratan untuk memperoleh Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA).

(19)

BAB V

MONITORING, EVALUASI, DAN

PENGAWASAN PROGRAM PENDIDIKAN

KEAKSARAAN DASAR

A. Monitoring

Monitoring merupakan kegiatan rutin dan berkala yang bertujuan untuk menggali informasi berkenaan dengan teknis dan dinamika penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan dasar yang fungsinya untuk mengetahui apakah program berjalan dengan baik atau tidak. Selain itu berfungsi juga untuk memperoleh catatan tentang permasalahan dan saran untuk perbaikan program, supaya jalannya program tidak terganggu.

Pelaksana utama dari kegiatan monitoring ini adalah penyelenggara/tenaga kependidikan dengan cara melaksanakan observasi, wawancara, dan dialog yang berkenaan dengan pengelolaan program, pengelolaan pembelajaran, peserta didik, pendidik, sarana dan prasarana pembelajaran dan pembiayaan program (contoh instrumen terlampir).

B. Evaluasi

Evaluasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memeriksa apa yang sudah dilaksanakan dan bagaimana hasil pencapaiannya dengan cara menilai secara sistematik dan objektif untuk menghasilkan informasi mengenai relevansi dan pencapaian tujuan dari program pendidikan keaksaraan dasar yang dilaksanakan secara berkala oleh Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah. Adapun sasaran dari pelaksanaan evaluasi program pendidikan keaksaraan dasar, antara lain:

1. Proses pencapaian SKL;

2. Kesesuaian RPP dengan silabus, KI-KD dan kondisi lokal; 3. Tingkat keterlaksanaan RPP;

4. Kinerja pendidik dan tenaga kependidikan;

5. Kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan; 6. Tingkat partisipasi peserta didik;

7. Kemajuan belajar peserta didik;

8. Kondisi dan kebermanfaatan sarana dan prasarana pembelajaran; 9. Penggunaan biaya program (contoh instrument terlampir).

C. Pengawasan

Pengawasan merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dari unsur Penilik dan/atau unsur Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, serta penyelenggara program pendidikan keaksaraan dasar yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan agar mampu melaksanakan program secara lebih baik, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Pengawasan program pendidikan keaksaraan dasar, antara lain dapat dilaksanakan dengan cara diskusi, dialog, curah pendapat, dan bimbingan teknis (contoh instrumen terlampir).

D. Tindak Lanjut

1. Penyelenggara menyerahkan hasil penilaian pembelajaran yang dilengkapi dengan keterangan nilai pengetahuan dan nilai keterampilan, serta deskripsi nilai sikap peserta didik kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk memfasilitasi pemerolehan SUKMA bagi peserta didik yang berhak untuk menerimanya.

2. Penyelenggara berkewajiban untuk menyusun laporan perkembangan dan laporan akhir program untuk diteruskan kepada unsur-unsur yang kompeten, antara lain; Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi dan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, dan/atau mitra terkait.

3. Melaksanakan koordinasi dengan unsur terkait untuk memfasilitasi program pasca pembelajaran keaksaraan dasar, apakah dalam bentuk tes penempatan untuk program Paket A atau dilanjutkan dengan menyelenggarakan layanan pendidikan keaksaraan lanjutan (keaksaraan usaha mandiri dan multikeaksaraan).

E. Indikator Keberhasilan Program

1. Terlaksananya pembelajaran minimal 114 jam @ 60 menit yang dilaksanakan antara 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) bulan

2. Mencapai standar kompetensi lulusan dan memperoleh SUKMA. 3. Terdokumentasikannya proses dan hasil penyelenggaraan program.

(20)

S

ecara teknis dan substansi, panduan ini diterbitkan untuk mendukung penerapan Permendikbud nomor 86 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Dasar sehingga Permendikbud tersebut dapat dipahami secara menyeluruh dan dapat diimplementasikan oleh para pendidik dan tenaga kependidikan, serta unsur lain yang memiliki kepentingan dalam penyelenggaran program pendidikan keaksaraan dasar di Indonesia.

Keberadaan panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan dasar yang transparan, akuntabel, dan berkualitas sehingga dapat mendorong terciptanya pembelajaran efektif, partisipatif dan menyenangkan. Panduan ini juga berguna untuk mendorong tercapainya hasil belajar peserta didik yang sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada program pendidikan keaksaraan dasar dan dapat menjadi katalisator untuk mempersiapkan warga masyarakat yang termotivasi menjadi peserta didik program pendidikan keaksaraan lanjutan dan/atau menjadi peserta didik program Paket A dalam rangka mendukung gerakan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun di Indonesia. Apabila terdapat hal-hal yang belum jelas dalam panduan ini, dipersilahkan untuk mencari dan mempelajari referensi lain yang relevan atau dapat menghubungi:

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, u.p. Subdit Pendidikan Keaksaraan dan Budaya Baca

Alamat:

Kompleks Kemdikbud. Gedung E Lantai 8 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta, 10270 Telepon (021) 5725715

Faksimili (021) 5725039

BAB VI

PENUTUP

PUSTAKA ACUAN

Abu, Ahmadi. (2003). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Arief, Zaenuddin. (1994). Andragogi. Bandung: Angkasa.

Budiningsih, Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djudju, Sudjana. (2000). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung:

Falah Produksi.

Kusnadi, (2005), Pendidikan Keaksaraan, Filosofi , Strategi dan Implementasi. Jakarta: Dit. Dikmas, Ditjen PLS, Depdiknas.

Lunandi, A.G. (1987). Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: Gramedia.

Permendikbud Nomor 86 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Dasar. Jakarta: Dit Pembinaan Pendidikan Masyarakat. Kemdikbud.

Sardiman A.M. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Slameto. (1988). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina

Aksara.

Taqiyuddin. (2005). Pendidikan Untuk Semua. Bandung: Mulia Press.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2005. Jakarta: Depdiknas.

(21)

Lampiran 1.

Contoh Kalender Pendidikan Keaksaraan Dasar

JULI AGUSTUS SEPTEMBER

M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S . . . 1 2 3 4 . . . 1 . . 1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 8 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17 18 9 10 11 12 13 14 15 13 14 15 16 17 18 19 19 20 21 22 23 24 25 16 17 18 19 20 21 22 20 21 22 23 24 25 26 26 27 28 29 30 31 . 23 24 25 26 27 28 29 27 28 29 30 . . . 30 31

OKTOBER NOPEMBER DESEMBER

M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S . . . . 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 . . 1 2 3 4 5 4 5 6 7 8 9 10 8 9 10 11 12 13 14 6 7 8 9 10 11 12 11 12 13 14 15 16 17 15 16 17 18 19 20 21 13 14 15 16 17 18 19 18 19 20 21 22 23 24 22 23 24 25 26 27 28 20 21 22 23 24 25 26 25 26 27 28 29 30 31 29 30 . . . 27 28 29 30 31 . . Penyusunan struktur

kepengurusan dan orientasi PTK

Hari besar waisak/ libur Rekuitmen dan penilaian awal

peserta didik

Penilaian hasil belajar 2

Hari pertama mulai belajar Penilaian hasil belajar 3

Liburan idul fi tri Persiapan penilaian hasil belajar

Hari pertama mulai belajar setelah liburan

Pelaksanaan penilaian hasil belajar

Praktik keterampilan Penyusunan laporan program pendidikan

keaksaraan dasar

Penilaian hasil belajar 1 Penyerahan laporan akhir program

pendidikan keaksaraan dasar

LAMPIRAN-LAMPIRAN:

Lampiran 2.

Contoh Format Administrasi Kelompok/Rombongan Belajar Pendidikan Keaksaraan Dasar

1. Buku Induk Peserta didik

Buku yang dipergunakan untuk menginventarisir /mencatat tentang keadaan dan biodata yang berkaitan dengan Peserta didik.

No Urut

No

Induk Nama L/P Agama

Tempat Tgl Lahir Pendidikan Terakhir Nama Ortu Alamat Pas Foto 3X4 Ket 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Petunjuk Pengisian: Kolom Isian 1) No. Urut Cukup Jelas

2) No. Induk Isikan No. Induk Peserta Didik 3) Nama Cukup Jelas

4) Jenis Kelamin Cukup Jelas 5) Agama Cukup Jelas 6) Tempat Tanggal Lahir Cukup Jelas

7) Pendidikan Terakhir Isikan Pendidikan Terakhir Peserta Didik 8) Nama Orang Tua Isikan Nama Ayah Peserta Didik 9) Alamat Isikan dengan Alamat Peserta Didik 10) Foto Cukup Jelas

11) Keterangan Isikan tentang keterangan yang penting

a a b b c d d d d d d d e f f g h i j j k k k a b c d e f g h i j k l m n l m m m m

(22)

2. Buku Daftar Hadir Peserta didik

Merupakan buku yang digunakan untuk mencatat kehadiran peserta didik pada setiap kegiatan pembelajaran.

No. Urut Nama Peserta Didik No. Induk Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 dst 1 2 3 4 Petunjuk Pengisian: Kolom Isian 1) No. Urut Cukup Jelas

2) No. Induk Isikan No. Induk Peserta Didik 3) Nama Cukup Jelas

4) Tanggal Isikan dengan tanda titik (.) atau centrang (V) jika hadir; (I) Jika Ijin, (S) Jika Sakit, (A) Jika tanpa keterangan/Alpa 3. Buku Daftar Nilai Peserta Didik

Buku yang dipergunakan untuk mencatat nilai-nilai hasil evaluasi hasil belajarn yang mencakup tes formatif, tes sumatif, dan nilai tugas dari peserta didik. Kelompok Belajar : …………

Tahun : …………

No. Nama L/P Nilai Keterangan

1 2 3 4 5 6 dst Jumlah Fak-Fak, ... Mengetahui Tutor, Ketua (………..) (………..)

4. Buku Induk Tutor dan Tenaga Kependidikan

Buku yang dipergunakan untuk menginventarisir/mencatat hal-hal yang berkaitan dengan keadaan pendidik dan tenaga kependidikan.

No

Urut Nama L/P Agama

Tempat Tgl Lahir Pendidikan Terakhir Alamat Pas Foto 3X4 Ket 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Petunjuk Pengisian: Kolom Isian 1) No. Urut Cukup Jelas 2) Nama Cukup Jelas 3) Jenis Kelamin Cukup Jelas 4) Agama Cukup Jelas 5) Tempat Tanggal Lahir Cukup Jelas

6) Pendidikan Terakhir Isikan Pendidikan Terakhir Peserta didik 7) Alamat Isikan dengan alamat peserta didik 8) Foto Cukup Jelas

9) Keterangan Isikan tentang keterangan yang penting 5. Buku Daftar Hadir Tutor/Tenaga Kependidikan

Merupakan buku yang digunakan untuk mencatat kehadiran pendidik/tenaga kependidikan pada setiap kegiatan pembelajaran.

No.

Urut Tutor/NTSNama

Tanggal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 dst

1 2 3

Petunjuk Pengisian:

Kolom Isian 1) No. Urut Cukup Jelas 2) Nama Cukup Jelas

3) Tanggal Isikan dengan tanda titik (.) atau centrang (V) jika hadir; (I) Jika Ijin, (S) Jika Sakit, (A) Jika tanpa keterangan/Alpa

(23)

6. Buku Rencana Pembelajaran

Buku rencana/agenda pembelajaran adalah buku yang digunakan untuk mencatat kegiatan proses pembelajaran.

No Hari,

Tanggal Nama Tutor

Tema Pembelajaran Tujuan Khusus Pembelajaran Waktu Paraf Tutor Ket 1 2 3 4 5 6 7 8 Petunjuk Pengisian: Kolom Isian 1) No Cukup Jelas 2) Hari, Tanggal Cukup Jelas 3) Nama Tutor Cukup Jelas

4) Tema Pembelajaran Isikan Tema Pembelajaran yang dibahas 5) Tujuan Pembelajaran Cukup Jelas

6) Waktu Isikan Pendidikan Terakhir Peserta didik 7) Paraf Tutor Isikan dengan alamat peserta didik 8) Keterangan Isikan tentang keterangan yang penting 7. Buku Tamu

Buku yang dipergunakan untuk mencatat setiap tamu/kunjungan yang datang ke kelompok belajar No Hari, Tanggal Nama Alamat Instansi Jabatan Maksud/ Tujuan Kesan dan Pesan Tanda Tangan 1 2 3 4 5 6 7 8 Petunjuk Pengisian: Kolom Isian 1) No Cukup Jelas 2) Hari, Tanggal Cukup Jelas 3) Nama Cukup Jelas

4) Alamat Instansi Isikan alamat kantor/instansi 5) Jabatan Isikan jabatan pengunjung/tamu 6) Maksud/Tujuan Isikan apa maksud kedatangan

7) Kesan dan Pesan Isikan kesan dan pesan selama kunjungan

8) Tanda tangan Isikan dengan tanda tangan pihak/tamu yang berkunjung

8. Buku Inventaris Barang

Buku tempat mencatat segala macam barang inventaris yang sudah/pernah dimiliki oleh kelompok belajar.

No Jenis

Barang Asal Barang

Kedatangan Barang Awal Tahun ...

Kedatangan Barang Akhir

Tahun ... Ket

Rusak Baik Rusak Baik

1 2 3 4 5 6

Petunjuk Pengisian:

Kolom Isian 1) No Cukup Jelas

2) Jenis Barang Isikan dengan nama barang

3) Asal Barang Isikan dari mana barang tersebut didapat 4) Keadaan Barang Isikan kondisi barang pada awal dengan

Awal Tahun ... memberi tanda (V)

5) Keadaan Barang Isikan kondisi barang pada akhir dengan Akhir Tahun ... memberi tanda (V)

6) Keterangan Isikan keterangan yang penting 9. Buku Kas Umum

Buku yang dipergunakan untuk mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran biaya yang ada di kelompok belajar.

No Tanggal Uraian No. Bukti Penerimaan Pengeluaran Saldo

1 2 3 4 5 6 7

Petunjuk Pengisian:

Kolom Isian 1) No Cukup Jelas

2) Tanggal Isikan tanggal transaksi 3) Uraian Isikan uraian transaksi

4) No. Bukti Isikan dengan nomor kuitansi/nota 5) Penerimaan Isikan jumlah dana yang diterima 6) Pengeluaran Isikan jumlah dana yang dikeluarkan 7) Saldo Isikan jumlah sisa dana

(24)

10. Buku Agenda Surat Masuk dan Surat Keluar

Buku ini dipergunakan untuk mencatat setiap surat keluar ataupun surat masuk/yang diterima oleh kelompok belajar.

No.

Urut No. Surat Tanggal Surat Perihal M/K Pengirim Tujuan Surat Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8

Petunjuk Pengisian:

Kolom Isian 1) No. Urut Cukup Jelas 2) No . Surat Cukup Jelas 3) Tanggal Surat Cukup Jelas 4) Perihal Surat Cukup Jelas

5) MK Isikan dengan huruf M jika surat masuk dan huruf K jika surat keluar

6) Pengirim Isikan dengan asal surat

7) Tujuan surat Isikan dengan alamat/instansi yang dituju

8) Keterangan Isikan tentang informasi penting tentang surat yang diterima/dikirim, misalnya: penting, segera ditindaklanjuti, dll.

11. Papan Nama (Monografi )

KELOMPOK BELAJAR ………..

Desa/Kelurahan ………… Kecamatan ……….

Menyelenggarakan Program: Pendidikan Keaksaraan Dasar Di bawah Binaan

Dinas Pendidikan Kab/Kota ……… Provinsi ………..

12. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Nama Kelompok Belajar :

Desa/Kelurahan :

Kecamatan :

Program Pendidikan Keaksaraan Dasar :

NO. NAMA L/P TEMPAT,

TGL LAHIR PENDIDIKAN ALAMAT KETERANGAN

Fak-Fak, …….. Mengetahui Ketua Penyelenggara Kelompok Belajar ………... (………..) Penilik/pelaksana Penilik/Dinas Pendidikan Kab/Kota (………..)

Referensi

Dokumen terkait

Di dalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik serta rumusan proses pembelajaran dan

Indikator Ketercapaian : Mahasiswa memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, evaluasi dan melatihkan cara menguasai teknik dan latihan dasar senam. Materi Pokok :

7 Pengetahuan: Mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik tentang konsep dasar memaha dan tata cara mengajar teknik memaha Sikap: Mahasiswa memiliki sikap yang baik

Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu di Sekolah Dasar yang dapat mengaktualisasikan ketiga ranah kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) yang

Pada kurikulum 2013 di Indonesia, kompetensi lulusan siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terbagi menjadi tiga kompetensi yaitu pengetahuan, sikap, dan

Hal ini karena Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pokok untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi yang

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada metode guided discovery memiliki keterkaitan dengan indikator pada keterampilan proses terintegrasi. Keterkaitan tersebut, yaitu a)

Di dalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik serta rumusan proses pembelajaran dan penilaian yang diperlukan