• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pokok Bahasan. Mobilitas Penduduk 20/04/2017. Bagian Epidemiologi, Biostatistika & Kependudukan FKM UNEJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pokok Bahasan. Mobilitas Penduduk 20/04/2017. Bagian Epidemiologi, Biostatistika & Kependudukan FKM UNEJ"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Mobilitas Penduduk

Bagian Epidemiologi, Biostatistika & Kependudukan

FKM UNEJ

Pokok Bahasan

Pengertian dan ruang lingkup Bentuk-bentuk mobilitas penduduk Determinan mobilitas penduduk Teori mobilitas internasional Perilaku mobilitas penduduk Sumber data mobilitas penduduk

(2)

Pengertian dan ruang lingkup

Mobilitas adalah proses gerak penduduk

dari suatu wilayah menuju wilayah lain

dalam jangka waktu tertentu

Pelaku mobilitas adalah orang yang

melakukan mobilitas

Pengertian dan ruang lingkup

Mobilitas Penduduk

Horizontal vertikal

Perubahan status

Gerak penduduk yg melintas batas Wilayah menuju wilayah lain dalam periode

waktu tertentu(Mantra, 1976)

(3)

Pengertian dan ruang lingkup

Batas wilayah umumnya digunakan batas administratif, misalnya : propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan, pedukuhan dan

BUDAYA (Naim, 1979)

Batas waktu, belum ada kesepakatan para ahli, tergantung cakupan wilayah penelitian/studi oleh setiap peneliti

Ex: BPS, dalam sensus menggunakan batas wilayah propinsi dan batas waktu 6 bulan.

Ex: Mantra 1978 meneliti mobilitas non permanen pedukuhan di Bantul menggunakan batas wilayah dukuh dan batas waktu 6 jam atau lebih.

Pengertian dan ruang lingkup

Mobilitas penduduk

Non permanen

(sirkuler)

permanen (migrasi)

Gerak penduduk yang melintas batas wilayah asal

menuju wilayah lain dg tdk

ada niatan menetap di

daerah tujuan Gerak penduduk yang melintas batas wilayah asal menuju wilayah lain dg ada

niatan menetap di daerah

(4)

Pengertian dan ruang lingkup

Mobilitas penduduk sirkuler Ulang-alik/

nglaju/commuting

Nginap/mondok

Gerak penduduk dari daerah asal menuju ke daerah tujuan dlm batas waktu ttt dan kembali ke daerah asal pada hari itu juga

Gerak penduduk dari daerah asal menuju ke daerah tujuan dlm batas waktu ttt dan menetap lebih dari satu hari kurang dari 6 bulan

Pengertian dan ruang lingkup

Batasan ruang dan waktu dalam penelitian mobilitas penduduk (Mantra, 1978)

Bentuk mobilitas Batas wilayah Batas waktu Ulang alik

(commuting)

Dukuh (dusun) 6 jam/> dan kembali pada hari yang sama Menginap/mondok di

daerah tujuan

Dukuh (dusun) > 1 hari, < 6 bulan

Menetap di daerah tujuan

Dukuh (dusun) 6 bulan/ > atau menetap di daerah tujuan

(5)

Skema bentuk-bentuk mobilitas

penduduk

Mobilitas penduduk Vertikal (status) Horizontal (geografis) Permanen (migrasi)

Non Permanen (sirkuler)

Ulang alik (commuting)

Nginap (mondok)

Determinan Mobilitas Penduduk

1.Teori Kebutuhan dan Stress

Kebutuhan (needs) dan aspirasi

Terpenuhi Tidak terpenuhi (stress) Tidak pindah Dalam batas toleransi Diluar batas toleransi

Tidak pindah Pindah

Mobilitas non permanen

(6)

Determinan Mobilitas Penduduk

2. A theory of Migration by Everett S. Lee

 Volume migrasi di suatu wilayah berkembang sesuai

dengan tingkat keanekaragaman daerah wilayah tersebut

 Di daerah asal dan tujuan terdapat faktor-faktor

positif, faktor-faktor negatif dan faktor-faktor netral

 Faktor positif adalah faktor yang memberikan nilai

menguntungkan kalau bertempat di daerah itu

 Faktor negatif adalah faktor yang memberikan nilai

negatif pada daerah bersangkutan shg seseorang ingin pindah karena kebutuhan tidak terpenuhi

 Perbedaan nilai kumulatif antara kedua tempat

tersebut menimbulkan arus migrasi penduduk

Determinan Mobilitas Penduduk

2. A theory of Migration by Everett S. Lee

 Arus migrasi juga dipengaruhi oleh rintangan

antara spt: ongkos pindah, topografi, transportasi, pajak dll.

 Arus migrasi juga dipengaruhi faktor individu

(penilai +/- suatu daerah, memutuskan pindah/tidak, penentu daerah tujuan)

 Proses migrasi dipengaruhi 4 faktor

1. faktor individu

2. faktor-faktor di daerah asal 3. faktor-faktor di daerah tujuan

(7)

Determinan Mobilitas Penduduk

2. A theory of Migration by Everett S. Lee

- + - + - +- + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + + -+ -+ + + + -+ -+ + + + + + -+ -+ + + + + + -1. Daerah asal 2. Intervening obstacles (Rintangan antara) 3. Daerah tujuan 4. individu - + - +

Determinan Mobilitas Penduduk

3. Robert E. Norris (1972)

 3 komponen migrasi, yaitu : migrasi

kembali, kesempatan antara, migrasi paksaan

 Daerah asal merupakan faktor terpenting  Daerah asal (first home), daerah tujuan

(second home)

Penduduk migran (bi local population)  Mengadakan hubungan dg daerah asal

(8)

Determinan Mobilitas Penduduk

3. Robert E. Norris (1972)

Kesempatan antara

Kedaerah asal Daerah tujuan

Migrasi paksaan

Migrasi kembali

Rintangan antara

Determinan Mobilitas Penduduk

3. Robert E. Norris (1972)

 3 faktor yang berhubungan dengan

kesempatan antara, yaitu:

1. step-wise movers /leaping frog (lompat katak)

2. chronic movers

3. the distance-decay regularities in migration pattern

(9)

Determinan Mobilitas Penduduk

4. Connel (1976)

 Hubungan migran dg daerah asal sangat

erat (di negara berkembang)

 Berbentuk: pengiriman uang, pengiriman

barang dan ide-ide pembangunan

 Intensitas hubungan ditentukan: jarak,

fasilitas transportasi, lama merantau, status perkawinan, jarak hubungan kekeluargaan

Determinan Mobilitas Penduduk

5. Mantra (1979)

 Ada hubungan terbalik antara jarak

dengan intensitas hubungan

 Semakin dekat jarak semakin tinggi

frekuensi kunjungan ke daerah asal (distance decay)

 Intensitas hubungan mempengaruhi

(10)

Determinan Mobilitas Penduduk

6. Mabogunje (1970)

 Hubungan migran dg daerah asal dpt dilihat dr

informasi dari daerah tujuan ke daerah asal

 Jenis informasi (+,-), informasi + (migran

sukses), informasi – (migran gagal)

 Perubahan pola investasi dan pemilikan lahan

(lahan sbg komoditi pasar)

 Akibat informasi + ;

1. stimulus untuk pindah semakin kuat di kalangan migran potensial di desa

2. pranata sosial yg mengontrol mengalirnya warga desa ke kota semakin longgar

3. arah pergerakan penduduk menuju ke daerah tertentu (informasi +)

Determinan Mobilitas Penduduk

7. Mitchell (1961), Sosiolog Inggris

+

Daerah asal

Kekuatan sentripetal

Kekuatan sentrifugal

Kekuatan yg mengikat orang2 tinggal di daerah asal :

-terikat tanah warisan,

-menunggu orang tua yg sdh lanjut, -tempat kelahiran nenek moyang

Kekuatan yg mendorong seseorang utk meninggalkan daerah asal : pasaran kerja terbatas, fasilitas

(11)

Mobilitas Penduduk Non Permanen

Kekuatan sentripetal

Daerah asal Daerah tujuan

Kekuatan sentrifugal

MP nonpermanen MP sirkuler

Determinan Mobilitas Penduduk

8. Lee (1966), Todaro (1979), Titus (1982)

 Motivasi sesorang utk pindah adalah motif

ekonomi karena adanya ketimpangan ekonomi antar daerah (pertimbangan ekonomi rasional; Todaro)

 Mobilitas ke kota ada harapan pekerjaan

dan pendapatan lebih baik ; cermin kesenjangan

(12)

Mobilitas Internasional

1. Neoclassical economic theory (Sjaastad 1962; Todaro 1969)

 International migration is related to the

global supply and demand for labor.

 Nations with scarce labor supply and high

demand will have high wages that pull immigrants in from nations with a surplus of labor

Mobilitas Internasional

2. Segmented labor-market theory (Piore 1979)

 Developed economies are dualistic: they

have a primary market of secure, well-remunerated work and a secondary market of low-wage work.

 Segmented labor-market theory argues

that immigrants are recruited to fill these jobs that are necessary for the overall economy to function but are avoided by the native-born population because of the poor working conditions associated with the secondary labor market

(13)

Migrasi Internasional

3. World-systems theory (Sassen 1988)

 International migration is a by-product of

global capitalism.

 Contemporary patterns of international

migration tend to be from the periphery (poor nations) to the core (rich nations) because factors associated with industrial development in the First World generated structural economic problems, and thus push factors, in the Third World

Laws of Migration (1889)

Ernest Ravenstein

 used census data from England and Wales.

 Migration was governed by a "push-pull" process; that

is, unfavorable conditions in one place (oppressive laws, heavy taxation, etc.) "push" people out, and

favorable conditions in an external location "pull"

them out.

 The primary cause for migration was better external

economic opportunities;

 The volume of migration decreases as distance

increases;

 Migration occurs in stages instead of one long move;  Population movements are bilateral;

 Migration differentials (e.g., gender, social class, age)

(14)

Perilaku mobilitas penduduk

by Revenstein

 Migran cenderung memilih daerah terdekat untuk daerah

tujuan

 Faktor dominan migrasi: sulit pekerjaan di daerah asal, kemungkinan pekerjaan dan pendapatan lebih baik ada di daerah tujuan (place utility daerah tujuan > daerah asal)

 Informasi dari migran sebelumnya

 Informasi negatif ttg daerah tujuan, mengurangi niat migrasi

 Semakin tinggi pengaruh kekotaan, semakin besar mobilitasnya

 Migran cenderung memilih tempat saudara atau teman

sebagai daerah tujuan

 Pola migrasi penduduk sulit diperkirakan

 Mobilitas penduduk lajang > penduduk berstatus kawin  Mobilitas penduduk berpendidikan tinggi > pendidikan rendah

Postulat perilaku pelaku mobilitas di

daerah tujuan

 Awalnya migran memilih daerah tempat tinggal saudara

atau teman

 Masa penyesuaian, dibantu migran terdahulu dalam hal:

penginapan, pekerjaan, keuangan dll

 Kepuasan thd kehidupan di masy baru tergantung pada

hubungan sosial pelaku dg masy

 Kepuasan kehidupan kota tergantung kemampuan

mendapat pekerjaan dan kesempatan anak berkembang

 Setelah penyesuaian, pelaku mobilitas pindah ke daerah di daerah tempat kerja

 Keinginan kembali ke daerah asal adalah fungsi kepuasan

dg kehidupan kota

 Kehidupan masy kota memungkinkan migran cepat belajar

mengatasi kesulitan

 Perilaku migran : perilaku diantara orang kota dan desa  Migran adalah bi local population ; daerah asal sbg first

(15)

Sumber Data Mobilitas penduduk

1. Sensus

Data migrasi paling lengkap tapi hanya meliputi mobilitas penduduk permanen, sensus tahun 1971 data migrasi terbaik di Asia

2. Registrasi

Kurang dapat dipercaya

Data mobilitas permanen > lengkap daripada mobilitas nonpermanen

3. Survai

Lebih bervariasi daripada sensus dan registrasi

Dilaksanakan oleh instansi/lembaga/perseorangan

berskala mikro, ex; PSKK UGM

Meneliti aspek ekonomi, proses, dampak thd tingkat

ekonomi daerah asal

Pendekatan retrospektif (riwayat migran stlh kembali ke

daerah asal) dan prospektif, ex; mobilitas TKI NTT,NTB, Bawean ke Malaysia

Sumber Data Mobilitas penduduk

 Data migrasi yang dikumpulkan pada

sesus 1971, 1980, 1990 dan 2000 1971 1980,1990 2000 1. Propinsi tempat lahir 2. Pernah tinggal di propinsi lain 3. Propinsi tempat tinggal terakhir sebelum di sini 4. Lama tinggal di propinsi sekarang 1. Propinsi tempat lahir 2. Lama tinggal di propinsi ini 3. Tempat tinggal terakhir sblm di propinsi ini 4. Tempat tinggal 5 tahun lalu 1. Kabupaten/ko ta dan propinsi tempat lahir 2. Kabupaten/ko ta dan propinsi tempat tinggal 5 tahun lalu

(16)

Klasifikasi Migran

Migran semasa hidup (life time migrant)Migran total (total migrant)

Migran kembali (return migrant)

MK = migran masuk total (MMT) – migran masuk semasa hidup (MMS)

Migran risen (recent migrant)

Klasifikasi Migran

Berdasarkan pertanyaan sensus 1980

Pertanyaan Migran Bukan Migran

Propinsi tempat lahir

Seseorang yang dicacah di suatu propinsi yang bukan propinsi tempat kelahirannya (lifetime

migrant)

seseorang yang dicacah di propinsi di tempat dilahirkan

Lama tinggal di propinsi lain

Seseorang yang lamanya tinggal di propinsi sekarang lebih pendek dari umumnya Seseorang yg bertempat tinggal di propinsi sekarang selama hidupnya Tempat tinggal terakhir sblm tinggal di propinsi lain

Seseorang yang propinsi tempat tinggal terakhir berbeda dengan propinsi tempat ia dicacah (total

migrant) Seseorang yg bertempat tinggal di propinsi sekarang selama hidupnya Propinsi tempat tinggal 5 tahun yang lalu Seseorang di mana propinsi tempat tinggal sekarang berbeda dengan propinsi tempat tinggal 5

Seseorang dimana propinsi tempat tinggal sekarang sama dengan tempat tinggal 5 thn

(17)

Referensi

Dokumen terkait

penelitian dengan judul “ Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Pengepul Dengan Perusahaan Bulu Mata Palsu di Kabupaten Purbalingga ”. Bagaimana

Metode evaluasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan melakukan perencanaan ulang dimensi tulangan balok dan kolom berdasarkan Tatacara

Di dalam penulisan Tugas Akhir ini, akan dibahas secara detail, Perbandingan Kinerja Struktur Bangunan Rusunawa yang terdiri 4 lantai dengan luas bangunan 285 m 2 ,

The image below represents a graph of the image digital value (output) versus the integration time at a constant scene illumination (input):..

MELALUI OPTIMALISASI LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA.. DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER TAHUN

Dengan kata lain, meskipun Andalusia mengalami perubahan yang relatif drastis pada aspek politik dan kemiliteran, perubahan tersebut terjadi dalam tempo yang relatif lebih

Didalam rapat kerja ini akan dilaksanakan empat sidang kelompok yaitu sidang kelompok pembangunan ekonomi dan dunia usaha, sidang kelompok kerja upaya meningkatkan keadilan untuk

mempengaruhi corak dan pelakanaan proyek-proyek pembangunan oleh masyarakat atas dasar pandangan yang menguntungkan bagi perbaikan kehidupan mereka, peningkatan