• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

;

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Barat triwulan III-2010 meningkat sebesar 4,45 persen dibandingkan triwulan II-2010 (q-to-q). Semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif, sektor jasa-jasa tercatat sebagai sektor dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 6,25 persen diikuti sektor pertanian 6,10 persen dan sektor pengangkutan 4,85 persen.

;

Apabila PDRB triwulan III-2010 dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2009 (y-on-y), perekonomian Kalimantan Barat tumbuh sebesar 5,83 persen. Semua sektor mengalami pertumbuhan positif, tertinggi di sektor pengangkutan-komunikasi 9,71 persen dan terendah di sektor industri pengolahan 2,02 persen.

;

Secara kumulatif, triwulan I hingga triwulan III tahun 2010 dibandingkan periode yang sama tahun 2009

(c-to-c) tumbuh sebesar 5,35 persen. Pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan-komunikasi 9,35 persen

dan terendah di sektor industri pengolahan 2,11 persen.

;

Sumber pertumbuhan terbesar pada triwulan III-2010 (y-on-y) adalah sektor perdagangan-hotel-restoran yang menyumbang 1,93 persen dan sektor pertanian 1,43 persen.

;

Secara nominal PDRB harga berlaku Kalimantan Barat triwulan III-2010 mencapai Rp15,26 triliun, meningkat 6,71 persen dibandingkan triwulan II-2010 yang besarnya Rp14,30 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp7,71 triliun.

;

Struktur perekonomian Kalimantan Barat triwulan III-2010 masih didominasi oleh tiga sektor yaitu sektor pertanian (26,33%), sektor perdagangan-hotel-restoran (23,84%), dan sektor industri (17,39%).

;

Berdasarkan penggunaan (expenditure), kenaikan PDRB Kalimantan Barat triwulan III-2010 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) terutama didorong oleh kenaikan konsumsi pemerintah 8,10 persen.

;

Pertumbuhan PDRB penggunaan Kalimantan Barat triwulan III-2010 terhadap triwulan yang sama tahun 2009 (y-on-y) didukung oleh pertumbuhan impor sebesar 16,82 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 7,33 persen, konsumsi rumah tangga 6,12 persen, dan konsumsi pemerintah 5,85 persen, sedangkan ekspor tumbuh 5,40 persen.

;

Konsumsi pengeluaran rumah tangga pada triwulan III-2010 memberi kontribusi terbesar terhadap perekonomian Kalimantan Barat yaitu sebesar 57,40 persen, diikuti dengan kontribusi PMTB sebesar 27,60 persen.

No. 54/11/61/Th. XIII, 5 November 2010

P

ERTUMBUHAN

EKONOMI

K

ALIMANTAN

B

ARAT

T

RIWULAN

III

T

AHUN

2010

(2)

I. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2010

Kinerja perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan III-2010 dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) yang digambarkan oleh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000, mengalami peningkatan sebesar 4,45 persen. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2010, dimana perekonomian Kalimantan Barat mengalami kontraksi minus 0,49 persen.

Semua sektor ekonomi pada triwulan III-2010 dibandingkan triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi pada sektor jasa-jasa sebesar 6,25 persen. Meningkatnya pertumbuhan sektor jasa-jasa didorong oleh sub sektor pemerintahan umum dan sub sektor jasa-jasa swasta. Sementara itu, sektor pertanian tumbuh 6,10 persen, sektor pengangkutan-komunikasi 4,85 persen, sektor konstruksi 4,79 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 3,36 persen, sektor industri pengolahan 2,97 persen, sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan 2,39 persen, sektor listrik-gas-air bersih 1,38 persen, dan sektor pertambangan-penggalian sebesar 1,19 persen.

Tabel 1

Laju Pertumbuhan PDRB Kalimantan Barat menurut Lapangan Usaha (Persentase) Lapangan Usaha Trw II-2010 Terhadap Trw I-2010 (q-to-q) Trw III-2010 Terhadap Trw II-2010 (q-to-q) Trw III-2010 Terhadap Trw III-2009 (y-on-y) Trw I s/d III 2010 Terhadap Trw I s/d III 2009 (c-to-c) Sumber Pertumbuhan (y-on-y) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

-12,41 6,10 5,67 5,27 1,43

2. Pertambangan dan Penggalian -2,57 1,19 2,29 4,40 0,03 3. Industri Pengolahan 1,35 2,97 2,02 2,11 0,35

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 1,13 1,38 4,58 2,57 0,02 5. Konstruksi 2,96 4,79 6,57 5,69 0,53

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,42 3,36 8,27 6,76 1,93 7. Pengangkutan dan Komunikasi 1,22 4,85 9,71 9,35 0,76 8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perush. 2,52 2,39 4,86 4,13 0,23 9. Jasa-jasa 19,03 6,25 4,70 5,34 0,55

PDRB -0,49 4,45 5,83 5,35 5,83

Catatan: q-to-q = quarter to quarter; y-o-y= year on year; c-to-c= cumulative to cumulative

Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2010 dibandingkan dengan triwulan III-2009 atau pertumbuhan y-on-y tercatat sebesar 5,83 persen. Seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Sektor pengangkutan-komunikasi tumbuh paling tinggi sebesar 9,71 persen, disusul kemudian oleh sektor perdagangan-hotel-restoran 8,27 persen, sektor konstruksi 6,57 persen, sektor pertanian 5,67 persen,

(3)

sektor keuangan 4,86 persen, sektor jasa-jasa 4,70 persen, sektor listrik-gas-air bersih 4,58 persen, sektor pertambangan-penggalian 2,29 persen, dan sektor industri pengolahan 2,02 persen.

Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat hingga triwulan III-2010 dibandingkan periode yang sama tahun 2009 (c-to-c) menunjukkan peningkatan sebesar 5,35 persen. Secara rinci sektor pengangkutan-komunikasi 9,35 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 6,76 persen, sektor konstruksi 5,69 persen, sektor jasa-jasa 5,34 persen, sektor pertanian meningkat 5,27 persen, sektor pertambangan-penggalian 4,40 persen, sektor keuangan 4,13 persen, sektor listrik-gas-air bersih 2,57 persen, dan sektor industri pengolahan 2,11 persen.

Sumbangan masing-masing sektor terhadap total laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2010 atau sumber pertumbuhan (y-on-y) dan laju pertumbuhan setiap sektor dapat dilihat pada grafik 1. Sektor pengangkutan-komunikasi yang tumbuh paling tinggi, ternyata hanya menyumbang 0,76 persen bagi pertumbuhan di triwulan III-2010. Sementara itu, sektor perdagangan-hotel-restoran yang tumbuh 8,27 persen, mampu menyumbang pertumbuhan terbesar yaitu 1,93 persen dan sektor pertanian yang tumbuh 5,67 persen memberi sumbangan pertumbuhan 1,43 persen.

Grafik 1

Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Kalimantan Barat Triwulan III-2010 (y-on-y) Atas Dasar Harga Konstan 2000

II. Nilai PDRB menurut Lapangan Usaha Triwulan II-2010 dan Triwulan III-2010

Nilai PDRB Kalimantan Barat atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2010 sebesar Rp15.264,35 miliar, naik 6,71 persen dibandingkan PDRB triwulan II-2010 yang tercatat sebesar Rp14.304,74 miliar. Sementara itu, PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada periode yang sama juga meningkat dari Rp7.377,59 miliar pada triwulan II-2010 menjadi Rp7.705,80 miliar pada triwulan III-2010.

(4)

Berdasarkan atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang memiliki nilai tambah terbesar pada triwulan III-2010 adalah sektor pertanian Rp4.018,97 miliar, kemudian sektor perdagangan-hotel-restoran yaitu sebesar Rp3.638,94 miliar, sektor industri pengolahan sebesar Rp2.654,81 miliar, sektor jasa-jasa Rp1.503,58 miliar, dan sektor konstruksi Rp1.337,86 miliar, sedangkan nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor ekonomi yang lain masing-masing kurang dari satu triliun rupiah.

Pada perhitungan PDRB atas dasar harga konstan 2000, nilai tambah yang dihasilkan pada triwulan III-2010 didominasi oleh sektor pertanian Rp1.939,56 miliar, sektor perdagangan-hotel-restoran Rp1.841,80 miliar dan sektor industri pengolahan Rp1.283,89 miliar. Nilai tambah terkecil diberikan oleh sektor listrik-gas-air bersih sebesar Rp32,27 miliar dan sektor pertambangan-penggalian Rp107,61 miliar.

Tabel 2

PDRB Kalimantan Barat menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000

(Miliar Rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan 2000

Trw II-2010 Trw III-2010 Trw II-2010 Trw III-2010

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

3.737,17 4.018,97 1.828,10 1.939,56

2. Pertambangan dan Penggalian 211,81 220,69 106,35 107,61 3. Industri Pengolahan 2.507,96 2.654,81 1.246,85 1.283,89

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 75,53 78,79 31,83 32,27 5. Konstruksi 1.242,87 1.337,86 598,94 627,62

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 3.428,81 3.638,94 1.781,85 1.841,80 7. Pengangkutan dan Komunikasi 1.033,99 1.133,46 593,94 622,76

8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 658,23 677,25 358,16 366,72 9. Jasa-jasa 1.408,37 1.503,58 831,57 883,57

PDRB 14.304,74 15.264,35 7.377,59 7.705,80

III. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha

Struktur perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan III-2010 tidak banyak berubah dibandingkan triwulan III-2009. Sektor pertanian, sektor perdagangan-hotel-restoran, dan sektor industri, dengan sumbangan masing-masing sebesar 26,33 persen, 23,84 persen dan 17,39 persen masih menjadi penopang utama perekonomian Kalimantan Barat. Sektor yang paling kecil sumbangannya adalah sektor keuangan 4,44 persen, sektor pertambangan-penggalian 1,45 persen dan sektor listrik-gas-air bersih dengan 0,52 persen. Peranan sektor-sektor ekonomi secara rinci selama triwulan II dan triwulan III tahun 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel 3.

(5)

Tabel 3

Struktur PDRB Kalimantan Barat menurut Lapangan Usaha Triwulan II dan III Tahun 2009-2010

(Persentase)

Lapangan Usaha

2009 2010

Triwulan II Triwulan III Triwulan II Triwulan III

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

25,06 25,39 26,13 26,33

2. Pertambangan dan Penggalian 1,53 1,49 1,48 1,45 3. Industri Pengolahan 18,37 18,19 17,53 17,39 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,56 0,52 0,53 0,52 5. Konstruksi 9,02 8,86 8,69 8,76 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 24,00 23,52 23,97 23,84 7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,15 7,21 7,23 7,43 8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 4,71 4,64 4,60 4,44 9. Jasa-jasa 9,60 10,17 9,85 9,85

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

Grafik 2

Struktur Ekonomi Kalimantan Barat Menurut Lapangan Usaha Triwulan III-2010 (Persentase) Pertanian; 26,33% Pertambangan; 1,45% Industri ; 17,39% LGA; 0,52% Konstruksi; 8,76% Perdagangan; 23,84% Angkutan;  7,43% Keuangan; 4,44% Jasa‐jasa;  9,85%

IV. PDRB Menurut Penggunaan Triwulan III-2010

Dilihat dari sisi penggunaan, PDRB Kalimantan Barat terdiri dari komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto (PMTB), perubahan inventori, ekspor, dan impor.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga konstan 2000 meningkat dari Rp4.020,5 miliar pada Triwulan II-2010 menjadi Rp4.133,7 miliar pada Triwulan III-2010 atau tumbuh sebesar 2,82 persen. Sedangkan pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga berlaku naik sebesar 7,18 persen dari Rp8.172,5 miliar pada Triwulan II-2010 menjadi Rp8.758,3 miliar pada Triwulan III-2010.

(6)

Berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000, konsumsi pemerintah tumbuh 8,10 persen

(q-to-q) atau mengalami kenaikan dari Rp941,2 milyar pada Triwulan II-2010 menjadi Rp1.017,5 miliar

pada Triwulan III-2010. Sedangkan atas dasar harga berlaku mengalami kenaikan dari Rp2.409,7 miliar pada Triwulan II-2010 menjadi Rp2.619,8 miliar pada Triwulan III-2010.

Tabel 4

Laju Pertumbuhan Komponen-Komponen PDRB Penggunaan (Persentase) Jenis Penggunaan Trw II-2010 terhadap Trw I-2010 (q-to-q) Trw III-2010 terhadap Trw II-2010 (q-to-q) Trw III-2010 terhadap Trw III-2009 (y-on-y) Trw I s/d III-2010 terhadap Trw I s/d III-2009 (c-to-c) Sumber Pertumbuhan y-on-y (1) (2) (3) (4) (5) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 1,78 2,82 6,12 5,70 3,29

2.Pengeluaran Konsumsi Swasta Nirlaba 4,96 4,30 5,95 4,47 0,06

3.Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 20,80 8,10 5,85 5,01 0,77

4.Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 1,11 4,20 7,33 5,06 1,95

5.Ekspor Barang dan Jasa 8,32 3,27 5,40 4,82 1,68

6.Dikurangi Impor Barang dan Jasa 6,18 7,71 16,82 12,51 4,91

PDRB -0,49 4,45 5,83 5,35 5,83

Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga konstan naik dari Rp1.964,3 miliar pada Triwulan II-2010 menjadi Rp2.046,8 miliar pada Triwulan III-2010 atau tumbuh sebesar 4,2 persen. Sementara PMTB atas dasar harga berlaku mengalami kenaikan dari Rp4.022,2 miliar pada Triwulan II-2010 menjadi Rp4.206,0 miliar pada Triwulan III-II-2010.

Berdasarkan harga konstan 2000, nilai ekspor pada Triwulan III-2010 meningkat dibandingkan Triwulan II-2009, yaitu dari Rp2.325,3 milyar menjadi Rp2.401,5 milyar. Namun, bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2009 ekspor naik sebesar 5,40 persen. Nilai ekspor atas dasar harga berlaku, naik dari Rp3.394,4 milyar pada Triwulan II-2010 menjadi Rp3.478,8 milyar pada Triwulan III-2010.

Impor Kalimantan Barat atas dasar harga konstan 2000 meningkat sebesar 16,82 persen, dari Rp2.089,7 miliar pada Triwulan II-2010 menjadi Rp2.250,7 miliar pada Triwulan III-2010. Atas dasar harga berlaku, impor Kalimantan Barat meningkat dari Rp3.326,5 miliar pada Triwulan II-2010 menjadi Rp3.587,9 miliar pada Triwulan III-2010.

Secara kumulatif (c-to-c) sebagian besar komponen PDRB Kalimantan Barat menurut penggunaan hingga Triwulan III-2010 mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009. Pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 5,70 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat 5,01 persen, PMTB meningkat 5,06 persen. Ekspor dan impor secara kumulatif masing-masing meningkat sebesar 4,82 persen dan 12,51 persen.

(7)

Tabel 5

PDRB menurut Penggunaan Triwulan II-2010 dan Triwulan III-2010 (Miliar Rupiah)

Jenis Penggunaan

Harga Belaku Harga Konstan 2000

Trw II-2010 Trw III-2010 Trw II-2010 Trw III-2010 (1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 8.172,5 8.758,3 4.020,5 4.133,7 2. Pengeluaran Konsumsi Swasta Nirlaba 119,6 126,0 70,9 73,9

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 2.409,7 2.619,8 941,2 1.017,5 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4.022,2 4.206,0 1.964,3 2.046,8

5. Perubahan Stock -487,31 -336,57 144,99 283,14

6. Ekspor Barang dan Jasa 3.394,4 3.478,8 2.325,3 2.401,5 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 3.326,5 3.587,9 2.089,7 2.250,7

PDRB 14.304,7 15.264,4 7.377,6 7.705,8

Pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III-2010 (y-on-y) sebagian besar bersumber dari komponen impor dan pengeluaran konsumsi rumah tangga yang merupakan komponen terbesar PDRB yaitu masing-masing sebesar 4,91 persen dan 3,29 persen, sumbangan terbesar ketiga bersumber dari komponen pembentukan modal tetap bruto 1,95 persen.

Komponen ekspor memberi sumbangan terhadap pertumbuhan ebesar 1,68 persen. Sedangkan kontribusi konsumsi pemerintah dan swasta nirlaba masing-masing memberi sumbangan sebesar 0,77 persen dan 0,06 persen.

Tabel 6

Distribusi Persentase Komponen PDRB Penggunaan Triwulan III-2010 dan Triwulan II-2010

(Persentase)

Jenis Penggunaan

Harga Belaku Harga Konstan 2000

Trw II-2010 Trw

III-2010 Trw II-2010

Trw III-2010

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 57,1 57,4 54,5 53,6 2. Pengeluaran Konsumsi Swasta Nirlaba 0,8 0,8 1,0 1,0

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 16,8 17,2 12,8 13,2 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 28,1 27,6 26,6 26,6

5. Perubahan Stok -3,41 -2,20 1,97 3,67 6. Ekspor Barang dan Jasa 23,7 22,8 31,5 31,2 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 23,3 23,5 28,3 29,2

(8)

Pada Triwulan III-2010, struktur perekonomian Kalimantan Barat menurut penggunaan didominasi oleh konsumsi rumah tangga dan PMTB. Kedua komponen penggunaan ini merupakan lembaga utama (leading institution) dalam aktifitas perekonomian Kalimantan Barat, dimana kontribusi konsumsi rumah tangga sebesar 57,4 persen, kemudian PMTB memberi kontribusi sebesar 27,6 persen. Sedangkan komponen ekspor dan impor memberikan kontribusi masing-masing sebesar 22,8 persen dan 23,5 persen. Dua komponen penggunaan yang lain yaitu konsumsi pemerintah dan konsumsi swasta nirlaba memiliki komposisi masing-masing sebesar 17,2 persen dan 0,8 persen seperti yang terlihat pada tabel 6.

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Informasi lebih lanjut hubungi:

Ateng Hartono, SE, MSi Kepala Bidang Neraca Wilayah dan

Analisis Statistik Telepon: 0561-735345 E-mail : nwas6100@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk Kategori Jasa Profesional, Ilmiah, dan Teknis Golongan Pokok

Fungsi untuk mencari nilai rata-rata dari suatu nilai yang berisi data angka, teks dan nilai logika. adalah nilai yang akan dicari

Tahanan lateral acuan dari suatu sambungan yang menggunakan paku baja, pasak, atau sekrup satu irisan yang dibebani secara tegak lurus terhadap sumbu alat pengencang dan

3 tahun setelah Perda tentang pertanggungjawaban APBD disahkan dan ditindaklanjuti hasil pemeriksaan telah selesai Berkas Pembentukan Dana Cadangan Pilkada. PELAKSANAAN

Dengan beroperasi nya pabrik tersebut, perusahaan akan memiliki tujuh pabrik pengola- han kelapa sawit dengan total kapasitas produksi sebesar 485 ton per jam, dari kapasitas

Hasil dari penelitian yang dilakukan Rosita (2009) menunjukkan bahwa variabel Nilai Utilitarian secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini: (1) Pengeluaran untuk investasi dan harga faktor-faktor produksi didasarkan pada harga konstan, (2)

Menurut Ascraft dapat dijelaskan dengan logika bahwa ketika seseorang memiliki kecemasan, maka memunculkan kecemasan dalam tes memberikan hasil yang tidak