• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resume Macroeconomics Mankiw Chapter 8 PERTUMBUHAN EKONOMI II : TEKNOLOGI, EMPIRIS DAN KEBIJAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Resume Macroeconomics Mankiw Chapter 8 PERTUMBUHAN EKONOMI II : TEKNOLOGI, EMPIRIS DAN KEBIJAKAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS INDIVIDU

INTERMEDIATE MACROECONOMIC

RESUME CHAPTER 8 MACROECONOMICS

OLEH N. GREGORY MANKIW EDISI VII ROHMAD ADI SIAMAN

KELAS BPKP

MAGISTER EKONOMIKA PEMBANGUNAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

(2)

1 CHAPTER 8

PERTUMBUHAN EKONOMI II : TEKNOLOGI, EMPIRIS DAN KEBIJAKAN

A. Kemajuan Teknologi dalam Model Solow

Model Solow tidak menjelaskan kemajuan teknologi tapi,menganggapnya sebagai hal pasti dan menunjukkan bagaimana interaksinya dengan variabel lain dalam proses pertumbuhan ekonomi.

Untuk memeriksa bagaimana kebijakan publik suatu negara dapat mempengaruhi tingkat dan pertumbuhan standar kehidupan warga negara, kita harus menanyakan lima pertanyaan.

1) Apakah sebaiknya masyarakat menabung lebih banyak atau sedikit? 2) Bagaimana kebijakan dapat mempengaruhi tingkat tabungan ? 3) Adakah beberapa tipe investasi yang kebijakan sebaiknya dorong?

4) Apa institusi yang memastikan sumber-sumber daya ekonomi dimanfaatkan sebaik-baiknya ?

5) Bagaimana kebijakan dapat meningkatkan tingkat kemajuan teknologi? Efisiensi Tenaga Kerja

Untuk memasukkan kemajuan teknologi, Fungsi Produksi sekarang ditulis sebagai : Y = F (K, L  E)

L E mengukur jumlah pekerja.

Ini memasukkan jumlah pekerja L dan efisiensi tiap pekerja, E.

Dinyatakan bahwa output total Y bergantung pada modal K dan pekerja L  E. Esensi model ini adalah kenaikan E (efisiensi) analog dengan kenaikan L (jumlah pekerja). Dengan kata lain, seorang pekerja (jika dua kali lebih produktif) dapat dianggap sebagai dua pekerja. L E berlipat ganda dan perekonomian diuntungkan dari produksi barang dan jasa yang meningkat.

Tenaga Kerja Menambah Kemajuan Teknologi (Labor Augmenting Technological Progress). g di sebut sebagai rate Labor Augmenting Technological Progress. Karena : tenaga kerja L, tumbuh pada kecepatan n, dan efisiensi setiap tenaga kerja E tumbuh pada kecepatan g. Jumlah tenaga kerja efektif Lx E tumbuh pada kecepatan n+g

(3)

2 Kemajuan teknologi menyebabkan E tumbuh pada tingkat g, dan L tumbuh pada tingkat n jadi jumlah pekerja L  E tumbuh pada tingkat n + g. Sekarang, perubahan persediaan modal per pekerja : Dk = i –(d+n +g)k, di mana i sama dengan s f(k).

Catat : k = K/LE dan y=Y/(L  E). Jadi, y = f(k) sekarang berbeda.

Juga, bila g ditambahkan, gk diperlukan untuk menyediakan modal pada “pekerja efektif” baru muncul oleh kemajuan teknologi.

Kemajuan teknologi yang mengoptimalkan-tenaga kerja pada tingkat g mempengaruhi model pertumbuhan Solow dengan cara yang hampir sama sebagaimana dilakukan pertumbuhan populasi pada tingkat n.

Sekarang karena k didefinisikan sebagai jumlah modal per pekerja efektif, kenaikan jumlah pekerja efektif karena kemajuan teknologi cenderung mengurangi k. Pada kondisi mapan, investasi sf(k) mengatasi dengan tepat penurunan pada k karena depresiasi, pertumbuhan populasi, dan kemajuan teknologi.

Dampak Kemajuan Teknologi

Modal per pekerja efektif adalah konstan pada kondisi mapan. Karena y = f(k), output per pekerja efektif juga konstan. Namun efisiensi tiap pekerja aktual tumbuh pada tingkat g. Jadi, output per pekerja, (Y/L = y E) juga tumbuh pada tingkat g. Output total Y = y  (E L) tumbuh pada tingkat n + g.

(4)

3 Hanya kemajuan teknologi dapat menjelaskan pertumbuhan berkelanjutan dan kenaikan standar kehidupan berkelanjutan

Pengenalan kemajuan teknologi juga memodifikasi kriteria untuk Kaidah Emas. Tingkat modal Kaidah Emas sekarang didefinisikan sebagai kondisi mapan yang memaksimalkan konsumsi per pekerja efektif. Jadi, kita dapat menunjukkan bahwa konsumsi kondisi-mapan per pekerja efektif adalah :

c*= f (k*) - (d + n + g) k* Konsumsi kondisi-mapan dimaksimalkan jika

MPK = d + n + g disusun ulang,

MPK - d = n + g

Yakni, pada tingkat modal Kaidah Emas, produk marjinal modal neto, MPK - d, sama dengan tingkat pertumbuhan output total, n + g. Karena perekonomian aktual mengalami baik pertumbuhan populasi dan kemajuan teknologi, kita harus menggunakan kriteria ini untuk mengevaluasi apakah perekonomian aktual ini memiliki modal lebih banyak atau sedikit daripada perekonomian kondisi mapan Kaidah Emas.

Tingkat Pertumbuhan kondisi-mapan pada Model Solow dengan Kemajuan Teknologi

Variabel Simbol Tingkat Pertumbuhan Kondisi Mapan Modal per pekerja efektif k = K/(E L) 0

Output per pekerja efektif y = Y/ (E  L) = f(k) 0 Output per pekerja Y/L = y E G Output total Y = y (E L) n+g

B. Dari Teori Pertumbuhan ke Bukti Nyata Pertumbuhan

Sejauh ini kita telah memperkenalkan kemajuan teknologi ke dalam model Solow untuk menjelaskan pertumbuhan berkelanjutan pada standar kehidupan. Mari kita sekarang mendiskusikan apa yang terjadi ketika teori menemui kenyataan.

(5)

4 Menurut model Solow, kemajuan teknologi menyebabkan nilai banyak variabel untuk naik bersama-sama pada kondisi mapan. Sifat ini disebut pertumbuhan berimbang (balanced growth).

Pada kondisi mapan, output per pekerja, Y/L, dan persediaan modal per pekerja, K/L, keduanya tumbuh pada tingkat g, yang adalah tingkat kemajuan teknologi. Ini konsisten dengan data AS di mana g bernilai sekitar 2 persen secara konsisten sejak 50 tahun lalu.

Kemajuan teknologi juga mempengaruhi harga-harga faktor. Pertumbuhan upah riil pada tingkat kemajuan teknologi, tapi harga sewa modal riil tetap konstan setiap saat. Lagi, selama 50 tahun terakhir, upah riil telah meningkat 2 persen dan telah meningkat hampir sama dengan GDP riil. Namun, harga sewa modal riil (pendapatan modal riil dibagi persediaan modal) telah sekitar sama.

Konvergensi

Sifat mengejar ketertinggalan disebut konvergensi. Jika tidak ada konvergensi, negara yang awalnya miskin akan tetap miskin. Model Solow membuat prediksi tentang kapan konvergensi akan terjadi. Menurut model, apakah dua perekonomian akan bertemu bergantung pada mengapa mereka berbeda pada awalnya (yaitu, tingkat tabungan, tingkat pertumbuhan populasi, dan akumulasi human capital).

Akumulasi Faktor Vs Efisiensi Produksi Perbedaan pendapatan adalah hasil dari :

1) Faktor-faktor produksi seperti kuantitas modal fisik dan human capital 2) Efisiensi dalam penggunaan faktor-faktor produksi

Secara sederhana, pekerja di negara miskin tidak memiliki alat dan keterampilan, atau mereka tidak memanfaatkan alat dan keterampilannya secara optimal.

Dalam model Solow, pertanyaan sentralnya adalah apakah kesenjangan besar antara kaya dan miskin disebabkan oleh perbedaan akumulasi modal, atau perbedaan fungsi produksi.

Tingkat tabungan menentukan tingkat modal dan output kondisi-mapan. Suatu tingkat tabungan tertentu menghasilkan kondisi mapan Kaidah Emas, yang memaksimumkan konsumsi per pekerja. Mari kita gunakan Kaidah Emas untuk menganalisis tingkat tabungan AS.

Membandingkan Produk marjinal modal neto dari depresiasi (MPK – )dan Tingkat pertumbuhan output total (n + g).

(6)

5 Ingat bahwa pada kondisi mapan Kaidah Emas, (MPK – d) = (n + g)

Jumlah modal pada kondisi mapan Kaidah Emas

Jika perekonomian beroperasi dengan modal lebih banyak daripada kondisi mapan Kaidah Emas, maka (MPK – d < n + g)

Jika perekonomian beroperasi dengan modal lebih sedikit daripada kondisi mapan Kaidah Emas, maka (MPK – d > n + g)

Untuk membuat perbandingan ini di perekonomian AS, kita perlu menaksir tingkat pertumbuhan output (n + g) dan produk marjinal modal neto (MPK – d). GDP AS tumbuh sekitar 3 persen per tahun, jadi, n + g = 0.03. Kita dapat menaksir produk marjinal modal neto dari fakta-fakta berikut :

1) Persediaan modal sekitar 2,5 kali GDP satu tahun, atau k = 2.5y 2) Depresiasi modal sekitar 10 persen GDP, atau dk = 0.1y

3) Pendapatan modal sekitar 30 persen GDP, atau MPK  k = 0.3y

Kita menyelesaikan tingkat depresiasi d dengan membagi persamaan 2 dengan persamaan 1:

k/k = (0.1y)/(2.5y) = 0.04

Dan kita menyelesaikan produk marjinal modal (MPK) dengan membagi persamaan 3 dengan persamaan 1:

(MPK  k)/k = (0.3y)/(2.5y) MPK = 0.12

Jadi, sekitar 4 persen persediaan modal terdepresiasi tiap tahun, dan produk marjinal modal sekitar 12 persen per tahun. Produk marjinal modal neto, MPK – d, sekitar 8 persen per tahun.

Kita sekarang dapat melihat bahwa pengembalian modal (MPK – d = 8 persen per tahun) jauh di atas tingkat pertumbuhan perekonomian (n + g = 3 persen per tahun). Ini mengindikasikan bahwa persediaan modal pada perekonomian AS jauh di bawah tingkat Kaidah Emas. Dengan kata lain, jika AS menabung dan menginvestasikan bagian yang lebih banyak dari pendapatannya, ia akan tumbuh lebih cepat dan akhirnya mencapai kondisi mapan dengan konsumsi lebih tinggi.

C. Kebijakan Untuk Mendorong Pertumbuhan Mengevaluasi Tingkat Tabungan

(7)

6 Tabungan masyarakat adalah selisih antara apa yang pemerintah terima dalam pendapatan pajak dikurangi apa yang dibelanjakannya.

Ketika pengeluaran > pendapatan, terjadi defisit anggran Ketika pengeluaran < pendapatan, terjadi surplus anggaran

Tabungan swasta adalah tabungan yang dilakukan rumah tangga dan perusahaan. Mengubah Tingkat Tabungan

Cara langsung pemerintah mempengaruhi tingkat tabungan adalah melalui tabungan publik, yaitu perbedaan antara penerimaan pemerintah dari pajak dan belanja yang dilakukan. Jika belanja melebihi penerimaan, maka pemerintah akan mengalami defisit belanja, yang kemudian menaikkan suku bunga dan investasi akan turun. Penurunan persediaan modal akan menjadi bagian dari beban hutang nasional. Sebaliknya jika belanja lebih sedikit dari pendapatan pajak, maka pemerintah akan surplus, sehingga bisa digunakan untuk melunasi hutang dan mendorong investasi. Pemerintah juga dapat mempengaruhi tingkat tabungan melalui tabungan swasta, yaitu tabungan rumah tangga dan perusahaan. Fakta di lapangan, tingkat tabungan swasta sering dipengaruhi oleh berapa bunga yang akan mereka peroleh, dan tingkat bunga ini bisa dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Kebijakan menaikkan pajak akan mengurangi tingkat tabungan swasta karena tingkat bunga akan turun. Sebaliknya perlakuan khusus kantor pajak terhadap tabungan dapat meningkatkan animo masyarakat untuk menabung.

Mengalokasikan Investasi Perekonomian

Pemerintah hendaknya menginvestasikan modalnya untuk membangun infrastruktur pada bidang yang menghasilkan MPK terbesar. Beberapa ekonom mendesak pemerintah agar menciptakan tingkat perlakuan pajak yang adil bagi tiap bidang investasi. Sementara ekonom lain berpendapat pemerintah hendaknya secara aktif mendorong bentuk penanaman modal tertentu, seperti investasi pada teknologi terbaru yang membuat proses produksi lebih efisien sehingga produksi bisa meningkat.

Namun sebagian besar ekonom skeptis terhadap kebijakan pemerintah dalam bidang teknologi, karena :

 Mengukur eksternalitas (akibat positif dan negatif dari penggunaan teknologi) dari sektor yang berbeda adalah mustahil.

(8)

7  Proses politik yang tidak sempurna, terutama ketika pemerintah mendukung proses teknologi pada bidang tertentu, maka akan ada reward dari pihak investor sebagai bagian dari pengaruh kekuasaan legislatif.

Membangun Institusi Yang Tepat

Negara-negara mungkin memiliki berbagai tingkat produktivitas sebagian karena mereka memiliki berbagai institusi yang mengatur alokasi sumber daya mereka yang langka. Sebagai contoh, tradisi legal suatu negara adalah institusi. Contoh lain adalah kualitas pemerintah sendiri dan tingkat korupsi yang ada dalam infrastruktur politik. Mendorong Kemajuan Teknologi

Model Solow menunjukkan bahwa pertumbuhan berkelanjutan dalam pendapatan per pekerja harus berasal dari kemajuan teknologi. Model Solow, namun, menganggap kemajuan teknologi sebagai variabel eksogen, dan karenanya tidak menjelaskannya.

D. Di Luar Model Solow :

Tujuan adanya teori pertumbuhan ekonomi adalah menjelaskan bagaimana peningkatan standar hidup di suatu negara bisa berjalan sangat cepat. Dalam Model Solow ditunjukkan bahwa peningkatan ekonomi yang sangat pesat adalah karena faktor teknologi. Solow mengasumsikan bahwa perubahan teknologi terjadi karena pengaruh dari luar (eksogen). Lalu lahirlah teori Pertumbuhan Endogen yang menolak asumsi dasar Solow tentang perubahan teknologi eksogen (yang berasal dari luar).

Model Sederhana

Persamaan pertama yang sederhana :

Y = AK di mana:

Y : output

K : persediaan modal

A : konstanta yang mengukur jumlah output yang dihasilkan tiap unit modal catatan :

Fungsi produksi ini tidak memiliki pengembalian modal yang kian menurun. Satu unit modal tambahan menghasilkan A unit output tambahan berapapun modal yang ada. Ketiadaan pengembalian modal yang kian menurun ini merupakan perbedaan kunci antara model pertumbuhan endogen ini dan model Solow.

(9)

8 Persamaan kedua tentang akumulasi modal

∆K = sY – K Dimana :

∆K : perubahan persediaan modal sY : investasi

K : depresiasi

Kita gabungkan persamaan ini menjadi : ∆K = sY – K

∆K = sAK – K ∆K/K = sA –

∆Y/Y = ∆K/K = sA –

Sepanjang sA > , pendapatan perekonomian tumbuh selamanya, bahkan tanpa asumsi kemajuan teknologi eksogen.

Pada model Solow, tabungan mendorong pertumbuhan sementara, tapi pengembalian modal yang kian menurun akhirnya mendorong perekonomian mendekati kondisi mapan di mana pertumbuhan hanya bergantung pada kemajuan teknologi eksogen.

Sebaliknya, pada model pertumbuhan endogen, tabungan dan investasi bisa mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan.

Model Dua Sektor

Diasumsikan perekonomian memiliki dua sektor, yaitu perusahaan manufaktur dan penelitian universitas. Perusahaan Manufaktur : Y = F[K,(1-u)LE) Riset Universitas : ∆E = g(u)E Akumulasi modal : ∆ = − Dimana :

Y : total output dari perusahaan manufaktur F : fungsi produksi

K : modal L : tenaga Kerja

(10)

9 u : pecahan dari kekuatan tenaga kerja di Universitas

1-u : pecahan dari kekuatan tenaga kerja di perusahaan manufaktur

E : persediaan pengetahuan ( dimana hal in menentukan efisiensi dari tenaga kerja) ∆E : perubahan/tingkat kemajuan pengetahuan

g : fungsi yang menunjukkan bagaimana pertumbuhan pengetahuan tergantung dari pecahan dari kekuatan tenaga kerja di universitas

∆K ∶ perubahan persediaan modal sY : investasi

K : depresiasi

Jika kita menggandakan jumlah modal (K) dan jumlah pekerja effektif ((1-u)LE), maka output berupa barang dan jasa juga akan menjadi ganda.

Jika u konstan, maka fungsi g(u) juga konstan. Akibatnya ∆E hanya ditentukan oleh berapa besar E (efisiensi tenaga kerja) yang memiliki pertumbuhan yang konstan. Pertumbuhan konstan ini secara tepat adalah sama dengan asumsi yang dibuat dalam Model Solow yaitu kemajuan teknologi. Hasil yang sama juga akan terlihat pada persamaan akumulasi modal. Dan hasilnya, untuk setiap besaran u model pertumbuhan endogen akan sama saja dengan Model Solow.

Dalam Model Solow, variabel s menentukan kondisi mapan dari persediaan modal. Sementara di teori endogen, u menentukan pertumbuhan persediaan pengetahuan. Keduanya s dan u memengaruhi tingkat penghasilan, walaupun hanya u yang memengaruhi kondisi mapan dari tingkat penghasilan.

Penelitian dan Pengembangan Mikro ekonomi

Teori endogen membantu kita memahami bagaimana proses teknologi berjalan yaitu melalui pertambahan pengetahuan. Namun teori ini hanya menjelaskan secara mendasar penciptaan sebuah pengetahuan. Padahal kalau kita berfikir sejenak, maka ada hal lain yang perlu dipertimbangkan :

 Walaupun pengetahuan secara garis besar adalah barang publik, tapi banyak penelitian dilakukan oleh perusahaan dengan motif mencari keuntungan.

 Penelitian sangat menguntungkan karena penemuan dapat memberikan perusahaan sebuah monopoli sementara, akibat sistem paten maupun keuntungan karena menjadi perusahaan pertama dengan produk terbaru.

 Ketika perusahaan yang satu menemukan sesuatu, maka perusahaan yang lain akan berusaha membangun inovasi generasi selanjutnya yang lebih sempurna.

(11)

10 Proses Penghancuran Kreatif

Dalam bukunya Capitalism, Socialism, and Democracy, ekonom Joseph Schumpeter menyatakan bahwa kemajuan ekonomi berasal dari proses penghancuran kreatif. Penggerak kemajuan adalah pengusaha dengan ide untuk produk baru, cara baru menhasilkan produk lama atau beberapa inovasi lain.

Dengan penemuan baru, seorang enterpreneur ketika melempar produk ke pasar mereka akan memperoleh tingkat monopoli tertentu. Tingkat monopoli inilah yang menjadi motivasi enterpreneur, karena monopoli berarti profit yang besar.

Adanya pemain baru dalam pasar adalah hal yang bagus bagi konsumen, karena mereka akan mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Akan tetapi keadaan ini akan menjadi sulit bagi pemain lama yang sulit bersaing dengan pemain baru. Jika mereka tidak siap, mereka akan tersingkir dari persaingan. Seiring berjalannya waktu proses ini akan terulang kembali. Pemain baru telah menjadi pemain yang telah lama menguasai pasar dengan keuntungan yang melimpah sampai datang pemain yang lebih baru dengan inovasi generasi selanjutnya. Tersingkirnya pemain lama dalam industri oleh pemain baru karena adanya inovasi inilah yang dinamakan dengan penghancuran kreatif.

Referensi

Dokumen terkait

Tenaga Kerja berpengaruh positif terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara, setiap kenaikan 1% jumlah tenaga kerja, maka tingkat pertumbuhan ekonomi dua tahun

2 Lubis ( Jurnal Economia, Volume 10, Nomor 2 (2014) Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan Pekerja Dan Pengeluaran Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jumlah tenaga

Tabel 2 juga memperlihatkan bahwa perbedaan dalam variasi tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita dan tingkat pertumbuhan produktivitas tenaga kerja di keenam

Bagaimana perbedaan hubungan antara tingkat teknologi, pertumbuhan ekonomi, dan degradasi lingkungan untuk setiap jenis polutan yang dipilih dalam penelitian di Indonesia?..

Dalam analisis teori Neo-Klasik diyakini bahwa perkembangan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi merupakan faktor utama yang menentukan tingkat pertumbuhan

Variabel pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi mempunyai pengaruh signifikan, dengan koefisien bertanda positif yang

Pasar tenaga kerja mempengaruhi desain kompensasi dalam dua cara. Pertama, tingkat persaingan tenaga kerja sebagian menentukan batas rendah atau floor tingkat pembayaran. Jika

Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan teknologi