• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 PANGKALAN Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas / Semester : XI/II

Kompetensi Dasar : Kerjasama Perdagangan Internasional Materi Pokok : Bentuk dan manfaat kerjasama internasional

Menganalisisi konsep kebijakan internsional Pembelajaran ke : 3.9

Alokasi waktu : 10 menit

A.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Dengan menggunakan Model Pembelajaran STAD dan Pendekatan inquiry ini di harapkan Peserta didik mampu mengidentifikasi kerjasama perdagangan internasional dan memiliki sikap mandiri, kerjasama, percaya diri dan selalu bersyujur kepada Tuhan Yang Maha Esa

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pendahuluan

Tatap Muka (1 Menit)

 Peserta didik memberi salam, berdo’a

 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi(ice breaking) Kegiatan inti Langkah pertama : Orientasi Langkah Kedua : Merumuskan masalah Langkah Ketiga Merumuskan hipotesis Langkah keempat Mengumpulkan data Langkah kelima Menguji hipotesis Langkah keenam Merumuskan kesimpulan

Tatap Muka (1 Menit)

 Guru menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang di harpkan, dan memberikan motivasi dan apersepsi dan melanjutkan kelompok di peertemuan sebelumnya

Tatap Muka (1 Menit)

 Guru memberikan topik yang akan di pelajari dan memberikan rumusan masalah yang akan di pelajari

Tatap Muka (1 Menit)

 Guru mengajukan pertanyaan sebagai bahan jawaban sementara siswa dan bias menjadi rumusan permasalahan yang di kaji

Tatap Muka (2 Menit)

 Guru mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa mencari informasi yang di butuhkan dan guru melakukan diskusi

Tatap Muka (2 Menit)

 Guru memberikan kemampuan berfikir rasional siswa dan membuktikan kebenaran jawaban bukan hanya argumentasi

Tatap Muka (1 Menit)

 Guru Bersama siswa menyimpulkan temuan

Penutup Tatap Muka (1 Menit)

 Guru berserta peserta didik merefleksikan pengalaman belajar  Guru memberikan penilaian lisan secara acak

 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdo’a

 Guru menutup pertemuan dengan mengucapkan hamdalah dan salam C. PENILAIAN PEMBELAJARAN

1. Sikap : Observasi saat proses pembelajaran 2. Pengetahuan : Penugasan

3. Keterampilan : Praktik dan protofolio D. LAMPIRAN

1. Materi Pembelajaran tentang Kerjasama Perdagangan Intenasional (lampiran 1 ) 2. Alat Penilaian berupa soal uraian sejumlah 2 soal (lampiran 2 )

3. Kunci jawaban dan kriteria penilaian (lampiran 3 ) 4. Alat, bahan dan media (lampiran 4 )

Mengetahui, Kepala sekolah

Drs. Yunus Anis, M.Ag NIP. 19651030 199802 1 001

Karawang, 14 Mei 2021 Guru Mata Pelajaran

Rina Mariana F, M.Pd NIP. 197910072014072003

(2)

LAMPIRAN I

Kerjasama Perdagangan Regional

Kerjasama perdagangan regional adalah perjanjian dari dua atau lebih negara yang bertujuan untuk mengurangi hambatan dalam perdagangan atas dasar resiprokal dan atau preferensi

Namun di halaman selanjutnya dia menjelaskan bahwa kerjasama perdagangan regional dapat diartikan menjadi dua konsep utama yakni regional cooperation (kerjasama regional) dan regional integration (penyatuan regional). Yang pertama dapat dipahami sebagai kebijakan bersama yang diambil oleh sekelompok negara –yang biasanya terletak dalam satu kawasan- untuk mencapai tingkat kemakmuran yang lebih besar daripada upaya yang dilakukan masing-masing negara secara independen. Dan kedua yakni penyatuan regional yang berupa peleburan secara de facto beberapa negara dalam satu kawasan geografis. Penyatuan jenis ini dapat terjadi baik didorong oleh kebutuhan pasar (market driven) maupun kebijakan politik (policy induced).

Suatu kerjasama perdagangan regional dapat diakatakan regional full economic integration jika semua produk baik berupa barang, jasa dan investasi (pasar keuangan) serta faktor produksi dapat bergerak bebas antar negara dalam satu kawasan (Dwisaputra : 174-175 dalam Arifin). Adapula konsep regionalisasi yang berarti segala upaya penyatuan perekonomian dalam suatu pasar regional yang biasanya didorong oleh kekuatan pasar itu sendiri dan perkembagan teknologi. Dan terakhir konsep regionalisme yang merupakan kerjasama ekonomi formal dan kesepakatan ekonomi dari suatu kelompok negara yang bertujuan untuk memfasilitasi atau meningkatkan penyatuan

regional (Dwisaputra : 175 dalam Arifin)

Dewasa ini hampir seluruh negara di dunia tergabung paling tidak dalam satu kerjasama regional. Tindakan beberapa atau seluruh negara membentuk regionalisme ini dapat dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yang telah

disebutkan oleh Dwisaputra yakni :

• Untuk membangun rasa aman baik secara ekonomi maupun politik diantara negara-negata yang berdekatan. Contoh MEE yang dibentuk agar memperoleh power dalam perpolitikan internasional, mengingat banyaknya negara di kawasan tersebut tidak memiliki kebijakan keamanan bersama (Dwisaputra : 176 dalam Arifin) • Mengelola friksi perdagangan. Contoh pendirian APEC yang menawarkan kesempatan untuk berdialog mengenai kebijakan perdagangan dan investasi antara Jepang dan Amerika Serikat ketika friksi perdaganagan lintas pasifik menimbulkan resiko yang cukup besar bagi perekonomian kawasan lain (Dwisaputra : 177 dalam Arifin). • Peningkatan kapasitas untuk pembangunan negara. Maksudnya adalah karjasama regional dalam bentuk pemangkasan hambatan perdagangan dapat mendorong pada peningkatan efisiensi, produktivitas kerja dan daya saing serta penurunan biaya dan resiko perdagangan dan investasi (Dwisaputra : 177 dalam Arifin).

• Sebagai batu loncatan kapada liberalisasi multilateral.

• Kebijakan untuk menjamin diplomasi perdagangan. Atau secara singkat sebagai second-best choice jika putaran Uruguay (WTO) tidak memberikan hasil yang memuaskan. Saat itu banyak negara berpikir akan sangat strategis bila selain mengikuti perundingan multilateral, negara tersebut juga bisa membangun pasar regional (Dwisaputra :

178 dalam Arifin).

• The Copycat Syndrome adalah reaksi pertahanan terhadap regionalisme yang terjadi di kawasan lain. Dalam hali ini beberapa negara di suatu kawasan akan tergerak untuk membentuk regionalisme mereka sendiri karena khawatir

menjadi korban regional asing atau tertinggal secara ekonomi.

• Persaingan untuk memperoleh Penanaman Modal Asing (PMA). Dengan terlibat dalam suatu perjanjian regional, maka image dan bargaining position suatu negara akan meningkat sehingga diharapkan dapat memancing investasi

asing di negaranya (Dwisaputra : 179 dalam Arifin)

Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam rezim perdagangan internasional, rezim WTO lah yang diakui dan sangat berpengaruh dalam mengatur perekonomian dunia. bahkan perjanjian regional termasuk di dalamnya, walaupun WTO pada prinsipnya bersifat multilateral dan menganut Most Favoured Nations atau non-diskriminasi, namun ia ternyata memberikan pengecualian bagi Free Trade Area dan Custom Union dalam Artikel GATT pasal 24. Dalam pasal tersebut, ada bebarapa prinsip pokok kerjasama regional yang digariskan oleh WTO yakni : a) Hambatan perdagangan tidak boleh meningkat dari level sebelum terbentuknya CU atau FTA; b) Seluruh hambatan perdagangan internal termasuk pembatasan jumlah harus dikurangi; c) Seluruh CU, FTA dan ITA (Interim Trade Agreement) harus dilaporkan kepada GATT guna memastikan dua syarat sebelumnya terpenuhi (Dwisaputra :

171-172). Berikut ini beberapa bentuk integrasi ekonomi regional :

1. Trade Prefential Agreement (TPA) merupakan kerjasama ekonomi regional dimana masing-masing anggota memberikan preferensi dalam bentuk tarif dan non-tarif bagi produk orisinal masing-masing negara atau dengan kata lain fasilitas keringanan bagi satu atau beberapa produk tertentu dari negara partner (Hady, 2004 : 88) 2. Free Trade Area (FTA) adalah suatu bentuk kerjasama regional yang menghilangkan sampai 0% bea masuk bagi semua produk dari negara anggota dan memberlakukan tarif bagi negara bukan anggota regional. Secara sederhana dapat dipahami bahwa internal tariff antar anggota sudah tidak ada namun external tariff masing-masing negara tetap berlaku, contoh AFTA (ASEAN Free Trade Area) (Hady, 2004 : 88) 3. Custom Union (CU) atau penyatuan ke’pabean’an adalah kerjasama regional dimana penerimanan bea dan cukai atau custom revenue tiap-tiap anggota yang didapat dari negara diluar anggota dianggap sebagai penerimaan bersama (kolektif), oleh karena itu external tarif di setiap negara anggota sama bagi suatu produk luar regional.

Sedangkan internal tariff antar anggota sebesar 0% (Hady, 2004 : 89)

4. Common Market (CM) merupakan salah satu bentuk kerjasama yang mengusung kebebasan bergerak bagi faktor produksi, khususnya tenaga kerja, dalam kerjasama regional tersebut. Contoh European Common Market (Hady,

2004 : 89)

5. Economic Union (EU) maksudnya adalah bentuk kerjasama ekonomi regional yang memiliki kesatuan atau persamaan peraturan dalam bidang perpajakan, tenaga kerja, jaminan sosial, dan lain-lain. Contoh Economic Union

seperti CAEC (Concil of Arab Economic Community) (Hady, 2004 : 89).

6. Monetary Union (MU) adalah kerjasama regional yang berbentuk kesatuan atau kesamaan mata uang, contoh European Community yang memiliki mata uang tuggal resmi sejak 1 Januari 1999 yakni Euro.

Proses Perdagangan Internasional Secara Umum

Perdagangan bisa diartikan sebagai proses tukar-menukar yang terjadi atas dasar kesepakatan bersama dari pihak yang terlibat di dalamnya. Negara-negara di dunia belum mampu memproduksi semua barang dan kebutuhan sendiri, mereka harus menerima bantuan dari negara lain.

(3)

negara tersebut disebut dengan perdagangan internasional.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian perdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli yang dilakukan satu negara dengan negara lain, dimana hal ini terjadi sebagai akibat keterbatasan sumber daya yang ada negara tersebut.

Perdagangan antar negara memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan suatu negara yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut, entah itu karena adanya keterbatasan sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, ataupun skill.

Kedua pihak tersebut bisa antar perorangan (individu dengan individu), antar individu dengan pemerintah sebuah negara, atau antar pemerintah dari masing-masing negara.

Dengan demikian perdagangan antar negara memungkinkan terjadinya:

 Jual-beli atau tukar-menukar barang dan atau jasa antar negara

 Kerja sama di bidang ekonomi antar negara di seluruh dunia

 Pengaruh terhadap perkembangan ekspor dan impor serta Balance of Payment/ Neraca Pembayaran Internasional (NPI) suatu negara

 Pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi negara yang terlibat di dalamnya

 Pergerakan sumber daya melalui batas negara, baik sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun sumber daya modal

Manfaat Perdagangan Internasional

Adanya kerjasama internasional di bidang perdagangan dapat memberikan beberapa manfaat dan keuntungan yang bisa didapatkan dari masing-masing negara yang melakukan kerja sama.

Manfaat tersebut antara lain:

1. Dapat memperoleh barang atau jasa yang tidak bisa dihasilkan sendiri karena adanya perbedaan sumber daya alam, kemampuan sumber daya manusia, teknologi dan lainnya.

2. Dapat memperluas pasar untuk tujuan menambah keuntungan dari spesialisasi

3. Memungkinkan transfer teknologi modern untuk memahami teknik produksi yang lebih efisien dan modern dalam hal manajemen.

4. Dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi sebuah negara 5. Menambah devisa negara dari hasil ekspor.

6. Perdagangan internasional dapat membuka lapangan pekerjaan di sebuah negara. 7. Menjalin persahabatan dengan negara lain.

8. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam sebuah negara. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Kerjasama internasional di bidang perdagangan terjadi karena adanya beberapa faktor pendorong yang mengharuskan suatu negara mengadakan kerja sama di bidang perdagangan. Karena setiap negara tidak dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan negaranya sendiri tanpa adanya sumber daya dari negara lain, bisa dari sumber daya alamnya, sumber daya manusia, pemodalan maupun dalam hal teknologi.

Berikut ini adalah beberapa faktor pendorong timbulnya perdagangan internasional:

(4)

Kebebasan ekonomi atau liberalisme sudah mulai ditanamkan dalam perdagangan internasional. Siapa saja berhak meningkatkan dan memperluas pasarnya untuk menjual belikan produk lintas negara.

Pasar bebas dibutuhkan untuk meningkatkan kerja sama antar negara yang berpeluang menambah pendapatan negara. Kebebasan ekonomi menjadi pemicu individu maupun kelompok untuk berlomba-lomba menambah pasar dan meningkatkan produksi.

2. Adanya Perbedaan Kondisi Geografis

Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda dengan negara lain yang menyebabkan perbedaan pada sumber daya yang dihasilkan.

Sebagai contoh dahulunya rempah-rempah hanya didapatkan di wilayah tropis seperti Indonesia, sehingga Indonesia menjadi pemasok rempah-rempah terbesar di beberapa negara barat. Setiap negara tidak dapat memenuhi semua sumber daya yang dibutuhkan sehingga perlu melakukan pertukaran dengan negara lain.

3. Peningkatan Perkembangan Teknologi dan Informasi

Saat ini untuk melakukan interaksi dengan negara lain tidak harus bertatap muka, karena segala komunikasi sekarang bisa dilakukan dengan teknologi informasi berbasis internet.

Perkembangan digitalisasi dan peralatan komunikasi memicu setiap negara untuk meningkatkan produksinya untuk dipasarkan negara lain dengan asumsi bahwa di negara tersebut tidak dapat menyediakan barang atau jasa tersebut.

4. Adanya Perbedaan Teknologi

Tidak hanya perbedaan sumber daya alamnya saja, namun perbedaan sumber daya manusiannya juga dapat menyebabkan perbedaan kemampuan dalam hal teknologi.

Perbedaan teknologi ini menyebabkan suatu negara yang hanya bisa menghasilkan barang mentah harus mengekspor ke negara lain untuk diolah dan diimpor kembali ke negaranya dengan harga lebih mahal.

Begitu juga sebaliknya, jika suatu negara hanya maju dalam teknologi saja tanpa adanya pasokan sumber daya alam maka ia membutuhkan bantuan dari negara lain. Inilah peran suatu bentuk perdangan internasional yang saling menguntungkan

5. Menghemat Biaya

Perdagangan internasional dinilai dapat menghasilkan pasar yang lebih luas dan pendapatan lebih banyak daripada jika hanya diproduksi dalam negeri saja. Sehingga produksi dalam skala besar tentunya dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi (fixed cost).

Artikel lain: Pengertian Komoditas Jenis Perdagangan Internasional

Image via murciadiario.com

Ada beberapa jenis perdangan internasional yang dilakukan antar negara maupun sekelompok negara, di antaranya:

1. Ekspor dan Impor

Kegiatan ekspor dan import merupakan bentuk perdagangan internasional yang paling sering dilakukan. Ada dua cara untuk melakukan ekspor, yaitu ekspor biasa (melalui ketentuan yang berlaku) dan ekspor tanpa L/C (barang boleh dikirim melalui izin departemen perdagangan). Selengkapnya baca juga artikel tentang ekspor dan impor. 2. Barter

Saat ini, barter atau pertukaran barang dengan barang masih sering dilakukan dalam perdangan internasional. Jenisnya meliputi direct barter, switch barter, counter purchase dan bay back barter.

(5)

Konsinyasi adalah penjualan dengan pengiriman barang ke luar negeri dimana belum ada pembeli tertentu di luar negeri. Penjualannya dapat dilakukan melalui pasar bebas atau bursa dagang dengan cara lelang

4. Package Deal

Perdagangan yang dilakukan melalui perjanjian dagang (trade agreement) dengan negara lain. 5. Border Brossing

Perdagangan yang timbul dari dua negara yang saling berdekatan untuk memudahkan penduduknya saling melakukan transaksi.

Perdagangan internasional menjadi agenda penting dari suatu negara bukan hanya sekedar keuntungan komersial saja, namun juga dari segi kerja sama antar bangsa.

Baca juga: Kegiatan Ekonomi Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat kita pahami bahwa Perdagangan Internasional adalah kunci kebangkitan ekonomi global. Kerjasama antar negara yang berbeda memungkinkan negara-negara untuk memperluas pasar mereka dan mengakses barang dan jasa yang mungkin tidak tersedia di dalam negeri.

Di atas tadi adalah penjelasan mengenai kerja sama global di bidang perdagangan, manfaat, jenis, dan faktor pendorongnya. Semoga artikel ini menambah wawasan kita tentang manfaat kerjasama internasional dan hal-hal yang berkaitan dengan topik tersebut.

Terkait

Perjanjian Internasional: Pengertian, Jenis, Fungsi, Tahapan, dan Pembatalannya

(6)

LAMPIRAN 2

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN

PENILAIAN TERTULIS

(Bentuk Uraian)

Satuan Pendidikan

: SMAN I PANGKALAN

Mata Pelajaran

: EKONOMI

Kelas/Semester

: XI/2

KompetensiDasar :

3.9 Kerjasama perdagangan internasional Indikator

3.9.1 Bentuk dan manfaat kerjasama internasional

3.9.2 Menganalisisi konsep kebijakan internsional

Materi

Perdagangan Internasional: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Faktor Pendorongnya

Kerjasama Perdagangan Regional

Pada halaman depan artikelnya, Rahmat Dwisaputra mengatakan bahwa kerjasama perdagangan regional adalah perjanjian dari dua atau lebih negara yang bertujuan untuk mengurangi hambatan dalam perdagangan atas dasar resiprokal dan atau preferensi (Dwisaputra : 167 dalam Arifin). Namun di halaman selanjutnya dia menjelaskan bahwa kerjasama perdagangan regional dapat diartikan menjadi dua konsep utama yakni regional cooperation (kerjasama regional) dan regional integration (penyatuan regional). Yang pertama dapat dipahami sebagai kebijakan bersama yang diambil oleh sekelompok negara –yang biasanya terletak dalam satu kawasan- untuk mencapai tingkat kemakmuran yang lebih besar daripada upaya yang dilakukan masing-masing negara secara independen. Dan kedua yakni penyatuan regional yang berupa peleburan secara de facto beberapa negara dalam satu kawasan geografis. Penyatuan jenis ini dapat terjadi baik didorong oleh kebutuhan pasar (market driven) maupun kebijakan politik (policy induced). Suatu kerjasama perdagangan regional dapat diakatakan regional full economic integration jika semua produk baik berupa barang, jasa dan investasi (pasar keuangan) serta faktor produksi dapat bergerak bebas antar negara dalam satu kawasan (Dwisaputra : 174-175 dalam Arifin). Adapula konsep regionalisasi yang berarti segala upaya penyatuan perekonomian dalam suatu pasar regional yang biasanya didorong oleh kekuatan pasar itu sendiri dan perkembagan teknologi. Dan terakhir konsep regionalisme yang merupakan kerjasama ekonomi formal dan kesepakatan ekonomi dari suatu kelompok negara yang bertujuan untuk memfasilitasi atau meningkatkan penyatuan regional (Dwisaputra : 175 dalam Arifin)

Fakta

Kerjamasa perdagangan internasional kerjasama regional dan regional integration Konsep

 Kerjamasa perdagangan internasional  Penyatuan regional

 Manfaat perdagngan internasional  Bentuk bentuk kerjasama internasional Prosedur

 Siswa memahami materi

 Siswa melakukan tanya jawab pertanyaan

Soal Tes Uraian

Dewasa ini hampir seluruh negara di dunia tergabung paling tidak dalam satu kerjasama regional, Apakah maksud dari Tindakan beberapa atau seluruh negara membentuk regionalisme ?

Jawaban

• Untuk membangun rasa aman baik secara ekonomi maupun politik diantara negara-negata yang berdekatan. Contoh MEE yang dibentuk agar memperoleh power dalam perpolitikan internasional, mengingat banyaknya negara di kawasan tersebut tidak memiliki kebijakan keamanan bersama (Dwisaputra : 176 dalam Arifin) • Mengelola friksi perdagangan. Contoh pendirian APEC yang menawarkan kesempatan untuk berdialog mengenai kebijakan perdagangan dan investasi antara Jepang dan Amerika Serikat ketika friksi perdaganagan lintas pasifik menimbulkan resiko yang cukup besar bagi perekonomian kawasan lain (Dwisaputra : 177 dalam Arifin).

• Peningkatan kapasitas untuk pembangunan negara. Maksudnya adalah karjasama regional dalam bentuk pemangkasan hambatan perdagangan dapat mendorong pada peningkatan efisiensi, produktivitas kerja dan daya saing serta penurunan biaya dan resiko perdagangan dan investasi (Dwisaputra : 177 dalam Arifin).

• Sebagai batu loncatan kapada liberalisasi multilateral.

• Kebijakan untuk menjamin diplomasi perdagangan. Atau secara singkat sebagai second-best choice jika putaran Uruguay (WTO) tidak memberikan hasil yang memuaskan. Saat itu banyak negara berpikir akan sangat strategis bila selain mengikuti perundingan multilateral, negara tersebut juga bisa membangun pasar regional (Dwisaputra : 178 dalam Arifin).

• The Copycat Syndrome adalah reaksi pertahanan terhadap regionalisme yang terjadi di kawasan lain. Dalam hali ini beberapa negara di suatu kawasan akan tergerak untuk membentuk regionalisme mereka sendiri karena

khawatir menjadi korban regional asing atau tertinggal secara ekonomi.

(7)

regional, maka image dan bargaining position suatu negara akan meningkat sehingga diharapkan dapat memancing investasi asing di negaranya (Dwisaputra : 179 dalam Arifin)

Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam rezim perdagangan internasional, rezim WTO lah yang diakui dan sangat berpengaruh dalam mengatur perekonomian dunia. bahkan perjanjian regional termasuk di dalamnya, walaupun WTO pada prinsipnya bersifat multilateral dan menganut Most Favoured Nations atau non-diskriminasi, namun ia ternyata memberikan pengecualian bagi Free Trade Area dan Custom Union dalam Artikel GATT pasal 24. Dalam pasal tersebut, ada bebarapa prinsip pokok kerjasama regional yang digariskan oleh WTO yakni : a) Hambatan perdagangan tidak boleh meningkat dari level sebelum terbentuknya CU atau FTA; b) Seluruh hambatan perdagangan internal termasuk pembatasan jumlah harus dikurangi; c) Seluruh CU, FTA dan ITA (Interim Trade Agreement) harus dilaporkan kepada GATT guna memastikan dua syarat sebelumnya terpenuhi (Dwisaputra : 171-172). Berikut ini beberapa bentuk integrasi ekonomi regional :

1. Trade Prefential Agreement (TPA) merupakan kerjasama ekonomi regional dimana masing-masing anggota memberikan preferensi dalam bentuk tarif dan non-tarif bagi produk orisinal masing-masing negara atau dengan kata lain fasilitas keringanan bagi satu atau beberapa produk tertentu dari negara partner (Hady, 2004 : 88) 2. Free Trade Area (FTA) adalah suatu bentuk kerjasama regional yang menghilangkan sampai 0% bea masuk bagi semua produk dari negara anggota dan memberlakukan tarif bagi negara bukan anggota regional. Secara sederhana dapat dipahami bahwa internal tariff antar anggota sudah tidak ada namun external tariff masing-masing negara tetap berlaku, contoh AFTA (ASEAN Free Trade Area) (Hady, 2004 : 88)

3. Custom Union (CU) atau penyatuan ke’pabean’an adalah kerjasama regional dimana penerimanan bea dan cukai atau custom revenue tiap-tiap anggota yang didapat dari negara diluar anggota dianggap sebagai penerimaan bersama (kolektif), oleh karena itu external tarif di setiap negara anggota sama bagi suatu produk luar regional. Sedangkan internal tariff antar anggota sebesar 0% (Hady, 2004 : 89)

4. Common Market (CM) merupakan salah satu bentuk kerjasama yang mengusung kebebasan bergerak bagi faktor produksi, khususnya tenaga kerja, dalam kerjasama regional tersebut. Contoh European Common Market (Hady, 2004 : 89)

5. Economic Union (EU) maksudnya adalah bentuk kerjasama ekonomi regional yang memiliki kesatuan atau persamaan peraturan dalam bidang perpajakan, tenaga kerja, jaminan sosial, dan lain-lain. Contoh Economic Union seperti CAEC (Concil of Arab Economic Community) (Hady, 2004 : 89).

6. Monetary Union (MU) adalah kerjasama regional yang berbentuk kesatuan atau kesamaan mata uang, contoh European Community yang memiliki mata uang tuggal resmi sejak 1 Januari 1999 yakni Euro.

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

PENILAIAN PORTOFOLIO

Satuan Pendidikan

: SMAN I PANGKALAN

Mata Pelajaran

: EKONOMI

Kelas/Semester

: XI/2

KompetensiDasar :

3.9 Kerjasama perdagangan internasional Indikator

3.9.1 Bentuk dan manfaat kerjasama internasional

3.9.2 Menganalisisi konsep kebijakan internsional

(8)

Perdagangan Internasional: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Faktor Pendorongnya

Kerjasama Perdagangan Regional

Jenis Portofolio : Individual dengan input dan bantuan kelompok kooperatif

TujuanPortofolio : Memantau perkembangan kemampuan, keterampilan, dan komunikasi Tugas ……… ……… Rubrik Penilaian Namasiswa : ………. Kelas : ……….

No Kategori Skor Alasan

1 1. Apakahportofoliolengkap dan sesuaidenganrencana?

2 2. Apakahlembarisian dan lembarkuesioner yang dibuatsesuai? 3 3. Apakahterdapaturaiantentangprosedurpengukuran/pengamatan

yang dilakukan?

4 Apakahisianhasilpengukuran/pengamatandilakukan secara benar?

5. Apakah data dan fakta yang disajikanakurat?

6. Apakahinterpretasi dan kesimpulan yang dibuat logis? 7. Apakahtulisan dan diagramdisajikan secara menarik? 8. Apakahbahasa yang

digunakanuntukmenginterpretasikanlugas, sederhana, runtut dan sesuaidengankaidah EYD?

Jumlah

Kriteria: 100 = sangatbaik, 80 = baik, 60 = cukup, 40 = kurang, dan 20 = sangat kurang

Nilai Perolehan = SkorPerolehan 40

(9)

LAMPIRAN 3

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan

KELAS : .………..

No Nama Peserta Didik

Pernyataan Pengungkapan gagasan yang orisinil Kebenaran Konsep Ketepatan penggunaan istilah Dan lain sebaginya

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1 2 3 ...

Penilaian pengetahuan - Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Nama Peserta Didik

Pernyataan

Jumlah Pengungkapan

gagasan yang orisinil Kebenaran konsep

Ketepatan penggunaan

istilah

YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK

Dahniar Gina ....

(10)

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN PENILAIAN PENUGASAN

Penilaian Pengetahuan - Penugasan

Mengidentifikasi ……….

Tugas : Menyusun laporan hasil percobaan tentang cara kerja ……….secara tertulis dengan berbagai media.

Indikator : membuat laporan hasil percobaan cara kerja ………. Langkah Tugas :

1. Lakukan observasi ke pasar atau tempat lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai ………. 2. Datalah yang kamu dapatkan dalam bentuk tabel yang berisi ………., ……….. 3. Diskusikan hasil observasi yang kamu lakukan beersama teman-temanmu untuk menjawab pertanyaan berikut:

a. Jenis ……….apa yang paling banyak kamu temukan dipasaran? b. Bagaimana yang terjadi?

c. Keuntungan apa yang diperoleh dalam kehidupan?

4. Tuliskan hasil kegiatannmu dalam bentuk laporan dan dikumpulkan serta dipresentasikan pada kegiatan pembelajaran berikutnya

Rubrik Penilaian

No. Kriteria Kelompok

9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Kesesuaian dengan konsep dan prinsip bidang studi 2 Ketepatan memilih bahan

3 Kreativitas

4 Ketepatan waktu pengumpulan tugas 5 Kerapihan hasil

Jumlah skor

Keterangan: 100 = sangat baik, 75 = baik, 50 = cukup baik, 25 = kurang baik

Nilai Perolehan = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑘𝑜𝑟 20

(11)

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN - UNJUK KERJA Pekerjaan : ... ... ... ...

Tabel : Rubrik Penilaian Unjuk Kerja

Tingkat Kriteria

4

Jawaban menunjukkan penerapan konsep mendasar yang berhubungandengan tugas ini. Ciri-ciri:

Semua jawaban benar,sesuai dengan prosedur operasi dan penerapan konsep yang berhubungandengan tugas ini

3

Jawaban menunjukkan penerapan konsep mendasar yang berhubungandengan tugas ini. Ciri-ciri: Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu jawaban salah.

Sedikitkesalahanperhitungandapatditerima

2

Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurang memahami masalah yang berhubungan dengan tugas ini. Ciri-ciri: Ada jawaban yang benar dan sesuai dengan prosedur, dan ada jawaban tidak sesuai dengan permasalahan yang ditanyakan.

1

Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada pengetahuanbahasa Inggris yang berhubungan dengan masalah ini. Ciri-ciri: Semua jawaban salah, atau Jawaban benar tetapi tidak diperoleh melalui prosedur yangbenar.

(12)

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN- UNJUK KERJA

KELAS :.…………..

No Nama Siswa Tingkat Nilai Ket.

4 3 2 1

1 2 3

Lembar Pengamatan

Penilaian Keterampilan - Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik

Topik : ………..

KI : ………..

KD : ………..

Indikator : ………..

No Nama Persiapan Percobaan Pelaksanaan Percobaan Kegiatan Akhir Percobaan Jumlah Skor

1 2 3 ….

No Keterampilan yang dinilai Skor Rubrik

1 Persiapan Percobaan (Menyiapkan alat Bahan)

30

- Alat-alat tertata rapih sesuai dengan keperluannya - Rangkaian alat percobaan tersusun dengan benar dan tepat - Bahan-bahan tersedia di tempat yang sudah ditentukan. 20 Ada 2 aspek yang tersedia

10 Ada 1 aspek yang tersedia

2 Pelaksanaan Percobaan 30

- Menggunakan alat dengan tepat

- Membuat bahan percobaan yang diperlukan dengan tepat - Menuangkan / menambahkan bahan yang tepat

- Mengamati hasil percobaan dengan tepat 20 Ada 3 aspek yang tersedia

10 Ada 2 aspek yang tersedia

3 Kegiatan akhir praktikum

30

- Membuang larutan atau sampah ketempatnya - Membersihkan alat dengan baik

- Membersihkan meja praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula 20 Ada 3 aspek yang tersedia

10 Ada 2 aspek yang tersedia

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN - PROYEK

Proyek : ... ... ... ... Orientasi Masalah:

Bentuklah tim kelompokmu, kemudian pergilah ke ……… yang ada di ………..mu. Ambil alat ……….. yang digunakan untuk ……….. terhadap ………. ……… antara ……… terhadap ………….yang berada di ………….., lakukan berulang-ulang sehingga kamu menemukan ……….yang ……… antara ………. dengan ……… tersebut!

Langkah-langkah Pengerjaan:

1. Kerjakan tugas ini secara kelompok. Anggota tiap kelompok paling banyak 4 orang. 2. Selesaikan masalah terkait ………

3. Cari data ……… dengan ……….. tersebut

4. Bandingkan untuk mencari ………….. umum jumlah ………..pertahun 5. Lakukan prediksi ……….. dengan ……… tersebut

6. Hasil pemecahan masalah dibuat dalam laporan tertulis tentang kegiatan yang dilakukan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan pemecahan masalah, dan pelaporan hasil pemecahan masalah

7. Laporan bagian perencanaan meliputi: (a) tujuan kegiatan, (b) persiapan/strategi untuk pemecahan masalah

8. Laporan bagian pelaksanaan meliputi: (a) pengumpulan data, (b) proses pemecahan masalah, dan (c) penyajian data hasil 9. Laporan bagian pelaporan hasil meliputi: (a) kesimpulan akhir, (b) pengembangan hasil pada masalah lain (jika

memungkinkan)

10. Laporan dikumpulkan paling lambat ……… minggu setelah tugas ini diberikan

Rubrik Penilaian Proyek:

Kriteria Skor

 Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah  Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan

 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi pemecahan masalah yang benar dan tepat

 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti

 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data, terdapat pengembangan hasil pada masalah lain

(13)

Kriteria Skor

 Kerjasama kelompok sangat baik

 Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah  Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan

 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi pemecahan masalah yang benar dan tepat

 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti

 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data, tidak terdapat pengembangan hasil pada masalah lain

 Kerjasama kelompok sangat baik

3

 Jawaban benar tetapi kurang sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah  Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan

 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang kurang jelas dan persiapan/strategi pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat

 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan penyajian data kurang berbasis bukti

 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang kurang sesuai dengan data, tidak terdapat pengembangan hasil pada masalah lain

 Kerjasama kelompok baik

2

 Jawaban tidak benar

 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan

 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang tidak jelas dan persiapan/strategi pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat

 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan penyajian data tidak berbasis bukti

 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang tidak sesuai dengan data, tidak terdapat pengembangan hasil pada masalah lain

 Kerjasama kelompok kurang baik

1

Tidak melakukan tugas proyek 0

Penilaian Keterampilan – Proyek

Mata Pelajaran : ……… Guru Pembimbing : ………

Nama Proyek : ……… Nama : ………

Alokasi Waktu : ……… Kelas : ………

No Aspek Skor

(0 – 100)

1

PERENCANAAN : a. Rancangan Alat

- Alat dan bahan

- Gambar rancangan/desain b. Uraian cara menggunakan alat

2

PELAKSANAAN :

a. Keakuratan Sumber Data / Informasi b. Kuantitas dan kualitas Sumber Data c. Analisis Data d. Penarikan Kesimpulan 3 LAPORAN PROYEK : a. Sistematika Laporan b. Performans c. Presentasi Total Skor

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN PENILAIAN PRODUK

Nama Produk : ………..

Nama Peserta Didik : ………..

No Aspek Skor

1 Perencanaan Bahan 25 50 75 100

2

Proses Pembuatan

a. Persiapan Alat dan Bahan b. Teknik Pengolahan

c. K3 ( Keamanan, Keselamatan, dan Kebersihan)

3 Hasil Produk a. Bentuk Fisik b. Bahan c. Warna d. Pewangi e. …….. Total Skor

 Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat

 Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.

(14)

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN PENILAIAN PORTOFOLIO Tugas ... ... ... ... Rubrik Penilaian Nama siswa : ………. Kelas : ……….

No Kategori Skor Alasan

1 1. Apakah portofolio lengkap dan sesuai dengan rencana? 2 2. Apakah lembar isian dan lembar kuesioner yang dibuat sesuai?

3 3. Apakah terdapat uraian tentang prosedur pengukuran/pengamatan yang dilakukan? 4 Apakah isian hasil pengukuran/pengamatan dilakukan secara benar?

5. Apakah data dan fakta yang disajikan akurat?

6. Apakah interpretasi dan kesimpulan yang dibuat logis? 7. Apakah tulisan dan diagram disajikan secara menarik?

8. Apakah bahasa yang digunakan untuk menginterpretasikan lugas, sederhana, runtut dan sesuai dengan kaidah EYD?

Jumlah

Kriteria: 100 = sangat baik, 80 = baik, 60 = cukup, 40 =

kurang, dan 20 = sangat kurang

Nilai Perolehan = Skor Perolehan 40 Penilaian Keterampilan – Produk

Mata Pelajaran : ……… Nama Peserta Didik : ………

Nama Produk : ……… Kelas : ………

Alokasi Waktu : ………

No Aspek Skor

(0 – 100)

1 Tahap Perencanaan Bahan

2

Tahap Proses Pembuatan : a. Persiapan alat dan bahan b. Teknik Pengolahan

c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan) 3

Tahap Akhir (Hasil Produk) a. Bentuk fisik

b. Inovasi

Total Skor

Penilaian Keterampilan - Portofolio

Mata Pelajaran : ……….. Kelas/Semester : ………..

Peminatan : ………..

Tahun Ajaran : 2015/2016

Judul portofolio : Pelaporan merancang /perakitan alat praktikum dan Penyusunan laporan praktikum

Tujuan : Peserta didik dapat merancang/merakit alat dan menyusun laporan praktikum bidang studi sebagai tulisan ilmiah

Ruang lingkup :

Karya portofolio yang dikumpulkan adalah laporan seluruh hasil rancangan/rakitan alat dan laporan praktikum bidang studi semester 1

Uraian tugas portofolio

1. Buatlah laporan kegiatan merancang/merakit alat, laporan praktikum bidang studi sebagai tulisan ilmiah 2. Setiap laporan dikumpulkan selambat-lambatnya seminggu setelah peserta didik melaksanakan tugas

Penilaian Portofolio Penyusunan Laporan Perancangan Percobaan dan Laporan Praktik

Mata Pelajaran : ………

Alokasi Waktu : 1 Semester Sampel yang dikumpulkan : Laporan

Nama Peserta didik : ………

Kelas : ………

No Indikator Periode

Aspek yang dinilai

Catatan / Nilai Kebenaran Konsep Kelengkapan gagasan Sistematika Tata Bahasa 1 …. …. 2 Menyusun laporan perancangan percobaan 3 Menyusun laporan praktikum

(15)

4 …. ….

Rubrik Penilaian portofolio Laporan Praktikum

No Komponen Skor

1 Kebenaran Konsep

Skor 25 jika seluruh konsep bidang studi pada laporan benar Skor 15 jika sebagian konsep bidang studi pada laporan benar Skor 5 jika semua konsep bidang studi pada laporan salah 2 Kelengkapan gagasan

Skor 25 jika kelengkapan gagasan sesuai konsep Skor 15 jika kelengkapan gagasan kurang sesuai konsep Skor 5 jika kelengkapan gagasan tidak sesuai konsep 3 Sistematika

Skor 25 jika sistematika laporan sesuai aturan yang disepakati Skor 15 jika sistematika laporan kuang sesuai aturan yang disepakati Skor 5 jika sistematika laporan tidak sesuai aturan yang disepakati 4 Tatabahasa

Skor 25 jika tatabahasa laporan sesuai aturan Skor 15 jika tatabahasa laporan kuang sesuai aturan Skor 5 jika tatabahasa laporan tidak sesuai aturan Keterangan:

Skor maksimal = jumlah komponen yang dinilai x 25 = 4 x 25 = 100 Nilai portofolio = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 4

Penilaian Keterampilan – Tertulis (menulis karangan, menulis laporan dan menulis surat.)

Penilaian Keterampilan – Tertulis (menulis karangan, menulis laporan dan menulis surat.)

JUDUL ……… ……… ……… ……… ………

(16)

LAMPIRA 4

ALAT , BAHAN DAN MEDIA

1. Alat : Papan Tulis, penilaian uraian dan portopolio 2. Bahan : penggaris, spidol, laptop, buku absen,

3. Media : Buku Paket perpustakaan dan sumber kelas internet kelas XI Semester 2 (khusus untuk protopolio)

Gambar

Tabel : Rubrik Penilaian Unjuk Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengatasi permasalahan yang ada maka dibuatlah suatu aplikasi yang berguna untuk proses identifikasi citra kurma Ajwa, kurma Sukari, dan kurma Deglet Nour

Memiliki Literasi Keuangan merupakan hal baik untuk mendapatkan kehidupan yang sejahtera dan berkualitas, hal ini juga bisa terjadi pada mahasiswa yang sebagian hidup

Game Catur Jawa ini adalah salah satu bentuk implementasi dari kecerdasan buatan.Dengan dibantu menggunakan metode Alpha-Beta, game Catur Jawa ini bisa

Hasil uji potensi antioksidan dari bebera- pa ekstrak Rubiaceae yang diteliti , diketahui mempunyai aktivitas antioksidan yang bervariasi dan berdasarkan data nilai peroksidanya

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat ekspresi protein dan mRNA RNA2 penyandi coat protein (CP) virus viral nervous necrosis (VNN) yang dikendalikan oleh dua

Biaya overhead pabrik ( factory overhead cost ) adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang terdiri dari macam biaya yang

(b) Penerimaan Islam oleh masyarakat Asia Tenggara telah mengubah kehidupan mereka. Huraikan tiga perubahan tersebut dari segi politik dan ekonomi.. Kedatangan Islam telah

Dengan sudah masuknya beberapa jenis hewan yang dapat membantu penyebaran biji ke lahan revegetasi, sebenarnya merupakan simptom terjadinya rekolonisasi, tetapi kondisi