METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 1 Surakarta yang beralamat di Jl. Pleret Utama, Banyuanyar, Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah 57137. Pertimbangan dalam pemilihan di SMK PGRI 1 Surakarta sebagai tempat penelitian adalah :
a. SMK PGRI 1 Surakarta merupakan salah satu sekolah swasta yang ada di kota Surakarta dan memiliki kualitas yang tidak kalah dengan sekolah swasta lainnya.
b. Peneliti sudah cukup mengenal situasi dan kondisi sekolah yang didapat ketika pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL).
c. Lokasi SMK PGRI 1 Surakarta yang cukup strategis dan mudah dijangkau.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan, mulai dari pengajuan judul bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Mei 2015 diharapkan telah menyelesaikan laporan penelitian. Karena pengolahan data dan penulisan laporan memerlukan waktu yang cukup lama, maka penyelesaian laporan hingga bulan Januari 2016. Adapun rincian perencanaan pelaksanaan kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian No . Kegiatan Bulan, Tahun 2014 2015 2016 D es Ja n F eb Ma r A pr Me i Juni Jul i A gst S ept Okt N op D es Ja n
1. Pengajuan judul skripsi 2. Penyusunan proposal 3. Seminar proposal 4. Perijinan
5. Identifikasi kondisi awal 6. Pelaksanaan siklus I 7. Pelaksanaan Siklus II 8. Analisis data
9. Penyusunan laporan
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Pemesinan SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. SMK PGRI 1 Surakarta kelas XI Pemesinan terbagi atas dua kelas. Dalam penelitian ini yang akan menjadi sampel adalah kelas XI M2.
C. Sumber Data
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data yang berasal dari:
1. Siswa kelas XI M2 SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 yang merupakan subyek dari penelitian.
2. Data hasil belajar dari siswa kelas XI M2 SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 pada semester ganjil.
3. Hasil lembar quesioner siswa kelas XI M2 SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam melaksanakan penelitian sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi dapat diartikan juga sebagai metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. Berdasarkan pelaksanaan, observasi dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu observasi partisipasi dan observasi non partisipasi.
a. Observasi partisipasi
Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang diteliti.
b. Observasi non partisipasi
Observasi non partisipasi adalah observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipasi atau kelompok yang diteliti.
2. Dokumentasi
Suharsimi Arikunto (2002:206) metode dokumentasi adalah mencari data yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Hadari Nawawi (2005:133) menyatakan bahwa studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku mengenai pendapat, dalil yang berhubungan dengan masalah penyelidikan.
kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas XI M2 SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.
3. Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun bahan keterangan yang dilakukan dengan tanya jawab secara lisan secara sepihak berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditetapkan. Anas Sudijono (1996: 82) ada beberapa kelebihan pengumpulan data melalui wawancara, di antaranya pewawancara dapat melakukan kontak langsung dengan peserta yang akan dinilai, data diperoleh secara mendalam, yang diwawancara bisa mengungkapkan isi hatinya secara lebih luas, pertanyaan yang tidak jelas bisa diulang dan diarahkan pada pertanyaan yang lebih bermakna.
4. Tes
Pemberian tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan atau diajarkan oleh guru. Dengan ini, peneliti dapat mengetahui apakah hasil belajar siswa mengalami peningkatan sesuai yang diharapkan peneliti atau belum.
E. Uji Validitas Instrumen
Validitas konstruk merupakan validitas yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar. Validitas konstruk merupakan sejauhmana hasil pengukuran dianggap mencerminkan suatu konstruk. Validitas ini digunakan untuk melihat kesesuaian indikator yang telah dibuat.
Validitas isi merupakan validitas yang digunakan untuk mengukur hasil praktik siswa. Validitas isi mewakili materi yang akan disajikan dalam pembelajaran. Mekanisme teknik ini adalah setiap instrumen tes maupun non tes dilakukan pengujian terlebih dahulu dengan mengkonsultasikan kepada
bubut di SMK PGRI 1 Surakarta.
F. Teknik Analisis Data
Data penelitian tindakan kelas dapat meliputi data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan teknik statistik deskriptif komparatif, yaitu membandingkan hasil hitung dari statistik deskriptif, misalnya mean, median, frekuensi, atau persentase pada satu siklus dengan siklus berikutnya. Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis kritis, yaitu mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru selama proses penerapan tindakan. Hasil analisis tersebut menjadi bahan untuk menyusun rencana memperbaiki pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya.
G. Indikator Kinerja Penelitian
Metode perancangan Work Preparation adalah metode perancangan form yang harus diisi oleh siswa sebagai persiapan untuk mengerjakan praktikum yang berisi tentang prosedur dan petunjuk kerja secara detail agar melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Tabel 3.2. Indikator Keberhasilan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
No. Masalah yang diatasi Indikator kerja Ukuran keberhasilan
1. Motivasi belajar siswa yang kurang Tekun, perhatian siswa, minat, ketertarikan, yang meningkat Minimal 80% siswa memiliki motivasi dalam pembelajaran
2. Hasil praktik mesin bubut yang kurang.
Peningkatan hasil praktik siswa
Minimal 80% siswa dapat meningkatkan hasil praktik mesin bubut
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem bersiklus. Setiap siklus melalui tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun peneliti bertindak sebagai pelaksana pembelajaran, observer, pengumpul data, penganalisis, dan pelapor hasil penelitian.
Desain Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut :
Gambar 3.1 Siklus Penelitian
Penilaian
Pelaksanaan
SIKLUS II
Refleksi
Perencanaan
Penilaian
Pelaksanaan
SIKLUS I
Refleksi
Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama meliputi :
a. Perencanaan
Penelitian diawali dengan pembuatan silabus dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menyiapkan alat dan bahan dalam kegiatan pembelajaran menyusun perangkat evaluasi, menyusun job sheet, menyusun format penelitian unjuk kerja dan observasi.
1) Membuat skenario pembelajaran :
a) Menentukan pokok bahasan dari materi. b) Memberikan penjelasan tentang materi.
c) Mengadakan diskusi dan tanya jawab antara siswa dan guru. d) Guru mengadakan penilaian terhadap pemahaman siswa tentang
materi.
2) Menentukan alat bantu yang diperlukan
3) Membuat lembar quesioner sebagai lembar penilaian terhadap siswa.
4) Menyiapkan alat-alat penilaian sesuai dengan skenario pembelajaran praktik.
b. Pelaksanaan
Guru melaksanakan proses pembelajaran yaitu :
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, LCD Proyektor, laptop, dan kalkulator.
2) Menyiapkan bahan ajar yang akan disampaikan, yaitu dengan menggunakan aplikasi Microsoft Power Point.
3) Membagikan gambar kerja (job sheet) dan lembar work preparation.
4) Guru menjelaskan materi fungsi dan proses kerja dengan terlebih dahulu mengadakan apersepsi.
preparation, kemudian mengaplikasikannya melalui praktik di bengkel pemesinan.
c. Pengamatan
Pada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung, di antaranya :
1) Mengamati interaksi belajar yang sedang berlangsung (aktifitas, respon) yang diberikan kepada siswa ketika mengikuti pembelajaran.
2) Menilai lembar kerja yang diberikan.
d. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengamatan.
1) Apakah materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan jelas dan dapat dimengerti secara baik oleh siswa.
2) Apakah kegiatan yang dilakukan telah dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi fungsi dan proses kerja berbagai peralatan mesin bubut.
Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan pada siklus II.
2. Siklus kedua (II)
Kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama meliputi :
a. Perencanaan
Penelitian diawali dengan pembuatan silabus dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menyiapkan alat dan bahan dalam kegiatan pembelajaran menyusun perangkat evaluasi, menyusun job sheet, menyusun format penelitian unjuk kerja dan observasi.
1) Membuat skenario pembelajaran :
d) Guru mengadakan penilaian terhadap pemahaman siswa tentang materi.
2) Menentukan alat bantu yang diperlukan
3) Membuat lembar quesioner sebagai lembar penilaian terhadap siswa.
4) Menyiapkan alat-alat penilaian
b. Pelaksanaan
Guru melaksanakan proses pembelajaran yaitu :
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, LCD Proyektor, laptop, dan kalkulator.
2) Menyiapkan bahan ajar yang akan disampaikan, yaitu dengan menggunakan aplikasi Microsoft Power Point.
3) Membagikan gambar kerja (job sheet) dan lembar work preparation.
4) Guru menjelaskan materi fungsi dan proses kerja dengan terlebih dahulu mengadakan apersepsi.
5) Pada akhir dua jam pelajaran, guru melakukan tanya jawab dan menjelaskan kesimpulan dari kegiatan belajar.
6) Masuk jam ke 3 sampai jam ke 8 siswa diminta merancang work preparation, kemudian mengaplikasikannya melalui praktik di bengkel pemesinan.
7) Guru membimbing siswa dalam praktik pemesinan
c. Pengamatan
Pada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung, di antaranya :
1) Mengamati interaksi belajar yang sedang berlangsung (aktifitas, respon) yang diberikan kepada siswa ketika mengikuti pembelajaran.
Pada tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengamatan.
1) Apakah materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan jelas dan dapat dimengerti secara baik oleh siswa.
2) Apakah kegiatan yang dilakukan telah dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi fungsi dan proses kerja berbagai peralatan mesin bubut.