• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROYEK DENGAN MENGACU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROYEK DENGAN MENGACU"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional

dilaksanakan dalam rangka

membangun manusia Indonesia

seutuhnya, juga pembangunan

nasional menghendaki keselarasan dan keseimbangan antar pemerintah

daerah dan pemerintah pusat.

Sehingga tidak ada kesan bahwa pembangunan hanya dimiliki oleh masyarakat perkotaan saja, namun

juga dirasakan oleh lapisan

masyarakat diseluruh tanah air.

Pembangunan nasional berarti

pembangunan secara fisik maupun non fisik. Pembangunan secara fisik

dilihat dari pembangunan

fasilitasatau sarana dan prasarana

suatu daerah, yang merupakan

bentuknyata seperti pembangunan jalan, pembangunan rumah sakit dan pembangunan gedung. Sementara

pembangunan nonfisik berupa

peningkatan sumber daya manusia.

Proyek pembangunan Masjid

Ikhtiar diperumahan dosen Unhas Tamalanre ini merupakan salah satu pembangunan yang dimkasudkan untuk mempermudah dosen-dosen dan masyarakat sekitar dalam hal

keagamaan. Dengan tersedianya

fasilitas yang menunjang seperti TPA dan rumah Imam masjid yang berada dalam satu lokasi, serta tersedianya ruang aula (multi fungsi) yang berada di lantai dua masjid tersebut.

Langkah awal dalam proses pembangunan suatu proyek adalah

memperkirakan estimasi biaya

optimal yang dapat dipertanggung

jawabkan. Estimasi Biaya atau

Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perkiraan biaya-biaya yang diperlukan untuk tiap pekerjaan

dalam suatu proyek, sehingga di peroleh biaya total yang diperlukan

untuk menyelesaikan proyek

tersebut. Maksud pembuatan RAB ini antara lain sebagai alat bantu untuk menetukan biaya investasi, modal yang dibutuhkan, mengatur arus pembiayaan dan menetukan tingkat kelayakan suatu rancangan.

Dengan kondisi ekonomi negara yang sedang dilanda kerisis ekonomi

yang berkepanjangan, secara

langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap harga bahan atau material dan upah pekerja. Oleh sebab itu dalam setiap pembangunan yang berjalan diperlukan manajemen

yang baik terutama bila

pembangunan tersebut berskala

besar.

Demikian juga dalam

pembangunan Masjid Ikhtiar

Perumahan Dosen UNHAS

Tamalanrea, diperlukan manajemen yang baik. Untuk mengantisipasi permasalahan ini tugas akhir ini mengambil topik tentang :

PERENCANAAN

ANGGARAN BIAYA PADA PEKERJAAN STRUKTURAL PROYEK DENGAN MENGACU PADA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN

PERUMAHAN RAKYAT

NOMOR 28/PRT/M/2016”

(Studi Kasus : Pembangunan Masjid Ikhtiar Perumahan Dosen UNHAS Tamalanrea Jaya)

Perhitungan volume berdasarkan pada gambar rencana dan untuk harga satuan pekerjaan yaitu harga material dan harga upah borongan mengucu pada harga yang berlaku di daerah setempat. Dengan penelitian ini diharapkan agar ilmu yang didapatkan dibangku kuliah dapat

(2)

2

diterapkan untuk membuat

perhitungan Rencana Anggaran

Biaya (RAB) sebagai bekal

mempersiapkan diri dalam dunia konstruksi yang sebenarnya.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penyusunan tugas akhir ini yang menjadi rumusan masalah

adalah bagaimana merencanakan

anggaran biaya yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Rencana anggaran biaya dibuat sebelum proyek dilaksanakan jadi masih merupakan anggaran biaya perkiraan, bukan anggaran biaya

yang sebenarnya berdasarkan

pelaksanaan (actual cost). Acuan yang digunakan dalam perhitungan anggaran biaya ini adalah Peraturan

Mentri Pekerjaan Umum Dan

Perumahan Rakyat Nomor

28/PRT/M/2016.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk

menghitung Rencana Anggaran

Biaya (RAB) pada proyek

pembangunan masjid khususya

rencana anggaran biaya pada

pekerjaan struktural proyek dengan mengacu pada Peraturan Mentri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 28/PRT/M/2016, dan

untuk menganalisa perhitungan

volume pekerjaan di hitung sesuai gambar rencana yang telah dibuat oleh perencana proyek .

1.4 Batasan Masalah

Agar penulisan tugas akhir ini lebih terarah dan mudah dipahami sesuai dengan tujuan pembahasan

serta untuk memperjelas ruang

lingkup permasalahan perlu

dilakukan pembatasan maslah. Batasan-batasan itu adalah :

1. Penelitian dilakukan pada

proyek pembangunan masjid Ikhtiar perumahan dosen Unhas Tamalanrea.

2. Perhitungan hanya

dilakukan pada pekerjaan strktural.

3. Alat bantu olah data

digunakan program Mixrosoft Excel.

4. Data volume pekerjaan

dihitung berdasarkan gambar rencana .

5. Bahan bangunan yang

digunakan adalah banhan yang sesuai dengan Rencana Kerja Syarat-syarat (RKS).

6. Biaya langsung yang

diperhitungkan adalah biaya bahan dan upah tenaga kerja.

7. Biaya tidak langsung yang di

perhitungkan adalah biaya Overhead .

8. Biaya tidak langsung seperti

gaji karyawan tidak diperhitungkan.

9. Biaya sewa peralatan tidak di

perhitungkan.

10. Harga satuan bahan bangunan

dan harga upah borongan pekerja yang digunakan adalah harga yang berlaku pada saat penyusunan Tugas Akhir ini.

1.5 Manfaat Penelitian

Dari penulisan Tugas Akhir ini dapat diambil manfaat yaitu, sebagai masukan kepada pihak perencana proyek dalam peyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada proyek berikutnya khususnya pada pekerjaan

struktural dan juga diharpakan

sebagai penagalaman bagi penyusun. Diharapkan juga dapat memberikan manfaat sebagai bahan acuan bacaan dan referensi komunitas akademik.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Untuk menghindari duplikasi dalam penulis memaparkan hasil peelitian dari tugas akhir yang

(3)

3

pernah dilakukan dan literatur yang

menunjang penyusunan dan

dijadikan sebagai acuan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :

2.1 Hasil Penelitian Yang Pernah di Lakukan

Sebagai bahan perbandingan dan bahan referensi untuk penelitian

kami, maka memaparkan hasil

penelitian yang sudah dilaksanakan guna menghindari duplikasi, hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Deny Hermawan (2002)

Penelitian yang dilakukan Deny Hermawan (2002) tentang study

analisa RAB Pada Konstruksi

Gedung Dengan Metode BOW dan Non BOW (Proyek Pembanguna Gedung Registrasi UII Yogyakarta)

dari hasil penelitian tersebut

diperoleh hasil bahwa metoda BOW secara murni (tanpa modifikasi) menghasilkan harga upah dan harga satuan pekerjaan yang cenderung lebih mahal dan biaya proyek yang terlalu besar, dibandingkan dengan metoda Non BOW (praktis), yang menghasilkan harga satuan material dan harga satuan pekerjaan yang cenderung lebih murah kecuali, pada pekerjaan cetakan kolom K2 dengan 105,92 % untuk metoda praktis dan 100% untuk metoda BOW.

b. Puteri Paramita (2003)

Penelitian yang telah dilakukan oleh Puteri Paramita (2003) tentang Studi Analisa Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Pada Konstruksi

Gedung Bertingkat ( Proyek

Pembangunan Pada Gedung Kampus UPN “Veteran” Yogyakarta ). Dari hasil penelitian tersebut diperolah

total biaya untuk pelaksanaan

pekerjaan struktural pada pada

proyek pembangunan Gedung

Kampus Babarsi UPN “Veteran” Babarsi Yogyakarta tahap 2 adalah RP. 1.030.648.525,00,- dan untuk rata-rata kenaikan biaya upah untuk tiap lanatai adalah 9,8 % , untuk

biaya sewa alat mengalami

penurunan karena penggunaan alat

dari lantai bawahnya dapat

dipergunakan lagi untuk lantai

selanjutnya, dan prosentase rata-rata kenaikan biaya upah dan alat pada pekerjaan baok sebesar 4%.

2.2 Beberapa Literatur Yang Menunjang Penelitian

Dasar penelitian yang kami

lakukan tidak lepas dari literatur-literatur yang sudah ada mengenai manajemen konstruksi. Literatur-literatur yang menunjang penelitian adalah sebagai berikut :

a. Iman soeharto (1997)

Perkiraan biaya memegang

peranan penting dalam

penyelenggaraan proyek. Pada tarif

pertama dipergunakan untuk

mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek atau investasi, selanjutnya memiliki fungsi dengan spektrum yang amat

luas yaitu merencanakan dan

mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja, pelayanan

maupun waktu. Meskipun

kegunaannya sama, namun untuk masing-masing organisasi peserta proyek penekanannya berbeda-beda.

Bagi pemilik, angka yang

menunjukan jumlah perkiraan biaya yang akan menjadi salah satu patokan untuk menetukan kelanjutan

investasi. Untuk kontraktor

keuntungan finansial, yang akan

diperoleh tergantung kepada

seberapa jauh kecakapan membuat perkiraan biaya. Bila perkiraan harga yang diajukan didalam proses lelang

(4)

4

terlalu tinggi, kemungkinan besar kontraktor yang bersangkutan akan mengalami kekalahan. Sebaliknya bila memenangkan lelang dengan harga terlalu rendah akan mengalami

kesulitan belakangan hari.

Sedangkan untuk konsultan, angka tersebut diajukan kepada pemilik sebagai usulan jumlah biaya terbaik untyk berbagai kegunaan sesuai perkembangan proyek dan sampai

derajat tertentu, kredibilitasnya

terkait dengana kebenaran atau

kecepatan angka-angka yang

diusulkan.

b. Soedrajat Sastraatmadja (1984)

Penaksiran anggaran biaya adalah proses perhitungan volume pekerjaan harga dari berbagai macam bahan dan pekerjaan yang terjadi pada suatu konstruksi. Karena taksiran

dibuat sebelumpembangunan

dimulai, maka jumlah biaya yang diperoleh ialah “taksiran biaya” bukan “biaya sebenarnya” atau

actual cost. Layak atau tidak suatu

taksiran biaya, dengan biaya

sebenarnya tergantung dari

kepandaian dan keputusan yang diambil berdasarkan pengalaman.

Kepandaian atau keterampilan

yang dipakai memilih metoda yang dipakai, sedang pengalaman dipakai untuk mengambil keputusan yang tepat dalam cara-cara penyelesaian proyek yang akan dikerjakan.

2.3 Rencana Anggaran Biaya 2.3.1 Definisi

Menurut Jhon W Niron dalam bukunya Pedoman Praktis Anggaran dan Borongan (Rencana Anggaran Biaya Bangunan) 1990, definisi Renvana Anggaran Biaya (RAB) adalah sebagai berikut :

Rencana : Himpunan Planing

termasuk detail/penjelasan

dan tata cara pelaksanaan

pembuatan sebuah

bangunan.

Anggaran : Perkiraan/perhitungan

biaya suatu bnagunan

berdasarkan bastek dan gambar bastek.

Biaya : Jenis atau besarnya

pengeluaran yang ada

hubungannya dengan

borongan yang tercantum dalam persyaratan yang terlampir.

Sedangkan menurut Sugeng

Djojowirono (1991) rencana

anggaran biaya merupakan

perkiraan/perhitungan yang

diprlukan untuk tiap pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi sehingga akan diperoleh biaya total yang

diperlukan untuk menyelesaikan

suatu proyek.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat di definisikan bahwa Rencana Anggaran Biaya (RAB)

adalah merencanakan suatu

bangunan dalam bentuk dan faedah penggunaannya, beserta besar biaya yang diperlukan dan susunan dalam

bidang administrasi maupun

pelaksanaan kerja dalam bidang teknik.

Anggaran biaya suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan analisis, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Biaya adalah jumlah dari

masing-masing hasil perkiraan

volume dengan harga satuan

pekerjaan yang bersangkutan.

Anggaran biaya merupakan harga bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat.

(5)

5

Anggaran biaya pada bangunan yang

sama akan berbedah-bedah

dimasing-masing daerah, disebabkan perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja. Penaksiran anggaran biaya adalah proses perhitungan volume pekrjaan harga dari berbagai macam bahan dan pekerjaan yang akan terjadi pada suatu konstruksi.

2.3.2 Tujuan Penyusunan RAB

Tujuan penyusunan atau pembuatan RAB adalah :

1. Bagi Pemilik Proyek

a. Sebagai patokan untuk

penyediaan dana

b. Mengetahui kelayakan proyek tersebut dari segi keungan atau ekonomi.

c. Sebagai bahan evaluasi proyek,

d. Sebagai dasar pembanding

dalam proyek

e. Penentuan besarnya pajak dan asuransi

2. Bagi Perencana Atau Konsultan Manajemen Proyek

a. Sebagai bahan perencanaan

lebih lanjut

b. Pemeliharaan alternatif proyek

(luasnya atau batasan

penggunaan tipe dan kualitas bahan)

3. Bagi Kontraktor

a. Sebagai dasar untuk mengikuti

pelelangan atau pengajuan

penawaran,

b. Dasar perkiraan modal atau dana yang harus disediakan,

c. Sebagai dasar dalam penyediaan bahan, alat, tenaga, serta waktu untuk pelaksanaan.

Rencana anggaran biaya dibuat sebelum proyek dilaksanakan, jadi masih merupakan anggaran biaya perkiraan, bukan anggaran biaya

yang sebenarnya berdasarkan

pelaksanaan (actual cost). rencana anggaran biaya biasanya dibuat oleh :

a. Dinas / instansi pemerintahan, b. Perencana,

c. Kontraktor.

2.3.3 Data Yang Diperlukan Dalam Pembuatan RAB

Pengumpulan alasisi penerbitan dan penarikan kembali informasi harga dan biaya merupakan hal yang sangat penting bagi sektor dalam industri konstruksi. Sehingga ada harga terbitan yang sering digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya di tiap

daerah. Dalam penyusunan /

pembuatan RAB data yang

diperlukan adalah :

a. Gambar-gambar rencana aristek dan struktur gambar ( gambar bestek )

b. Perturan dan syarat-syarat ( bestek / RKS )

c. Berita acara penjelasan

pekerjaan,

d. Peraturan – peraturan nasional yang terkait,

e. Peraturan / spesifikasi bahan dari pabrik,

f. Daftar harga bahan yang

digunakan di daerah tersebut, g. Dafatar upah untuk daerah

tersebut,

h. Daftar upah borogan tiap

pekerjaan,

i. Peraturan pemerintah daerah

yang berkaitan dengan

pembangunan,

j. Dafatar volume pekerjaan.

2.3.4 Harga Satuan Pekerjaan

Menurut Bachtiar Ibrahim di

dalam bukunya Rencana Dan

Estimate Real Of Cost, 1991,

mendefinisikan bahwa harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan

(6)

6

dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Analisis adalah

merupakan perumusan guna

menetapkan harga dan upah masing-masing dalam bentuk satuan. Harga

bahan di dapat dipasaran,

dikumpulkan dalam satu daftar yang

dinamakan daftar harga satuan

bahan. Upah tenaga kerja didapatkan dilokasi, dikumpulkan dan dicatat dalam daftar yang dinamakan daftar harga satuan upah tenaga kerja

2.4 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat N0.28/PRT/M/2016

Dengan ditetapkannya peraturan

menteri pekerjaan umum dan

perumahan rakyat NO

28/PRT/M/2016 Tentang Pedoman

analisa harga satuan pekerjaan

bidang pekerjaan umum, pada

tanggal 1 Agustus 2016, dan di undangkan pada tanggal 8 Agustus

2016, maka peraturan menteri

pekerjaan umum No 11/PRT/M/2013 dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Secara subtansi Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat

NO.28/PRT/M/2016 terdiri dari 4 bagian, yang terdiri atas :

a. Bagian 1 Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Umum, yang meliputi semua pekerjaan untuk kegiatan Sumber Daya Air, Bina marga dan Cipta Karya.

b. Bagian 2 Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Umum (AHSP) Bidang Sumber Daya Air, dengan lingkup : pekerjaan pintu air dan peralatan hidromekanik, bendung, jaringan irigasi, pengaman sungai,

bendungan dan embung,

pengaman pantai, pengendali

muara sungai, infrastruktur rawa, dan infrastruktur air tanah dan air baku.

c. Bagian 3 Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Umum (AHSP)

bidang Bina Marga dengan

lingkup : sepesifikasi umum yang terdiri dari 10 (sepuluh) devisi antara lain : devisi umum,

drainase, pekerjaan tanah,

peebaran perkerasan dan bahu jalan, perkerasan berbutir dan

perkerasan beton semen,

perkerasan aspal, struktur,

pengembalian kondisi dan

pekerjaan minor, pekerjaan harian , dan pekerjaan pemeliharaan rutin. Dan dalam hal yang diperlukan dapat menggunakan sepesifikasi khusus.

d. Bagian 4 Pedoman Analisi Haga Satuan Peerjaan Umum (AHSP)

Bidang Cipta Karya dengan

lingkup : design development, sitework, pekerjaan struktural, pekerjaan arsitektural, pekejaan mekanikal, pekerjaan elektrikal, fasilitas eksterior bangunan, dan

miscellaneous work. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara pelaksanaan penelitian dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan.

3.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah

pembangunan masjid Ikhtiar

Perumahan Dosen Unhas

Tamalanrea. Yang dimana

pembangunan masjid ini merupakan pembangunan masjid renovasi, foto eksisting masjid dapat dilihat pada lampira gambar.

(7)

7

Objek dalam penelitian ini adalah

menghitung dan menganalisa

Rencana Anggaran Biaya (RAB).

3.3 Data Yang diperlukan

Data yang di perlukan dalam penelitian adalah :

1. Gambar rencana,

2. Daftar harga bahan setempat, 3. Daftar upah pekerja dan upah

borongan setempat,

4. Spesifikasi bahan yang

digunakan,

5. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)

3.4 Cara Pengumpulan Data

Cara – cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Wawancara langsung dengan

narasumber dilapangan, yaitu pihak perencana proyek,

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari proyek yaitu, yang diperoleh dari gambar rencana proyek.

3.5 Pengelohan Data

Sebelum dilakukan pengolahan data dengan cara perhitungan manual

dan menggunakan alat bantu

komputer, terlebih dahulu melalui tahapan-tahapan berikut :

1. Studi pustaka dari berbagai buku-buku literatur,

2. Merangkum teori yang saling berhubungan antara manajemen konstruksi dan hal-hal yang terkait,

3. Mengumpulkan data dan

penjelasan yang di dapat dari

pihak perencana proyek

pembangunan masjid ikhtiar

perumahan dosen unhas

tamalanrea,

4. Mengumpulkan data yang

didapat dari buku pedoman analisa,

5. Menganalisa gambar rencana pekerjaan,

6. Menghitung volume tiap item pekerjaan,

7. Menghitung harga material dan upah tenaga kerja (harga satuan pekerjaan),

8. Menganalisa harga tiap

pekerjaan,

9. Mendapatkan harga tiap

pekerjaan dan biaya total

proyek.

Hal-hal yang dihitung dengan cara manual adalah sebagai berikut : 1. Analisa koefisien bahan, 2. Harga satuan pekerjaan, 3. Harga pekerjaan.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan di bahas analisa

harga satuan pekerjaan, pada

pekerjaan yang dilaksanakan pada proyek “ Pembangunan Masjid Ikhtiar Perumahan Dosen UNHAS Tamalanrea Jaya, dengan mengacu pada Peraturan Mentri Pekeraan

Umum dan Perumahan Rakyat

NOMOR28/PRT/M/2016 ’’

4.1 Hasil Perhitungan 4.1.1 Perhitungan Volume Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah pada proyek pembangunan ini meliputi pekerjaan galian pondasi, pekerjaan urugan atau penimbunan kembali dan pekerjaan sloef.

4.1.2 Perhitungan Volume Pekerjaan Pondasi

Pekerjaan pondasi pada proyek ini terdiri dari pekerjaan pondasi sumuran,

(8)

8 pekerjaan pondasi tapak, dan pekerjaan

sloef.

- Pondasi

Berdasarkan kondisi statigrafi tanah pada lokasi pembangunan Masjid Ikhtiar Perumahan Dosen Unhas berupa lapisan tanah lempung sampai kedalaman ± 3 meter, dan dilanjutkan dengan lapisan tanah keras berupa batuan lempung padat. Maka pondasi yang efesien dan aman dalam pelaksanaan pekerjaan masjid ini adalah jenis Pondasi Sumuran.

- Sloef

Dalam pembangunan masjid ini di gunakan 4 tipe sloef yakni : sloef 35/50, sleof 30/50, sloef 25/40, dan sloef 15/20.

Untuk analisa perhitungan volume pekerjaan tanah, mulai dari pekerjaan galian, sampai pekerjaan sloef dapat dilihat pada lampiran-2.

Untuk analisa perhitungan volume pekerjaan tanah, mulai dari pekerjaan galian, sampai pekerjaan sloef dapat dilihat pada lampiran-2.

4.1.3 Perhitungan Volume Pekerjaan Struktur

Pekerjaan struktur pada proyek pembangunan ini terbagi atas tiga bagian yakni pekerjaan beton, pekerjaan pembesian dan pekerjaan bekisting.

4.1.3.1 Beton

Pada pekerjaan beton terdiri atas pekerjaan beton tumbuk, pekerjaan

kolom, pekerjaan plat lantai, dan pekerjaan balok. a. Lantai Dasar - Beton Tumbuk - Beton kolom b. Lantai 1 - Beton plat - Beton balok - Beton kolom

Untuk perhitungan volume struktur beton lantai dasar dan lantai 1 dapat dilihat pada lampiran-3

4.1.3.2 Pembesian

Pada pekerjaan pembesian terdiri dari tulangan pondasi, tulangan sloef, tulangan plat lantai, tulangan kolom dan tulangan balok.

(9)

9 Diameter Ø Kg/m' tot kg I LANTAI 1 1 Tulangan Memanjang Segmen 1 10 mm 159.00 0.627 1,196.316 10 mm 159.00 0.627 1,196.316 10 mm 583.00 0.627 4,386.492 Segmen 2 10 mm 50.00 0.627 376.200 10 mm 50.00 0.627 376.200 10 mm 75.00 0.627 564.300 segmen 3 10 mm 50.00 0.627 376.200 10 mm 50.00 0.627 376.200 10 mm 125.00 0.627 940.500 segmen 4 10 mm 7.00 0.627 52.668 10 mm 7.00 0.627 52.668 10 mm 119.00 0.627 895.356 segmen 5 10 mm 10.00 0.627 75.240 10 mm 10.00 0.627 75.240 10 mm 189.00 0.627 1,422.036 2 Tulangan Melintang Segmen 1 10 mm 42.00 0.627 316.008 10 mm 42.00 0.627 316.008 10 mm 105.00 0.627 790.020 segmen 3 10 mm 82.00 0.627 616.968 10 mm 82.00 0.627 616.968 10 mm 287.00 0.627 2,159.388 segmen 3 10 mm 42.00 0.627 316.008 10 mm 42.00 0.627 316.008 10 mm 168.00 0.627 1,264.032 segmen 4 10 mm 42.00 0.627 316.008 10 mm 42.00 0.627 316.008 10 mm 189.00 0.627 1,422.036 segmen 5 10 mm 46.00 0.627 346.104 10 mm 46.00 0.627 346.104 10 mm 204.00 0.627 1,534.896 3,104.00 23,354.50 J u m l a h NO SEGMENT VOLUME (Btg) BERAT - Tulangan Sloef

- Tulangan plat lantai 1

Untuk perhitungan tulangan plat lantai 1dibagi menjadi 5 segmen dikarena pembangunan masjid ini merupakan pembangunan masjid yag masi di gunakan oleh masyarakat

setimpat sehingga pembangunan

platnya di kerjakan secara bertahap.

- Tulangan kolom

- Tulanagn balok

Untuk analisa perhitungan volume

tulangan, mulai dari tulangan

pondasi, tulangan sloef, tulangan kolom, tulangan plat lantai dan tulangan balok dapat dilihat pada lampiran-4.

4.1.3.3 Bekisting

Pada pekerjaan bekisting terdiri dari bekisting sloef, bekisting kolom, bekisting balok, dan bekisting plat lantai.

- Bekisting Sloef

(10)

10 - Bekisting balok

- Bekisting plat lantai

Untuk analisa perhitungan

bekisting, mulai dari bekisting sloef, bekisting balok, bekisting kolom dan bekisting plat lantai dapat dilihat pada lampiran-5.

4.2 Rencana Anggaran Biaya Proyek

4.2.1 Renana Anggaran Biaya

4.2.2 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

Rekeapitulasi rencana

anggaran biaya proyek pembangunan masjid kampus perumahan dosen unhas tamalanrea jaya, dapat dilihat pada tabel 4.19

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan anatara lain :

1. Dari hasil perhitungan

diperoleh total anggaran biaya

pada pekerjaan struktural

proyek pembangunan masjid Ikhtiar perumahan dosen unhas

Tamalanrea sebesar Rp.

(11)

11

pekerjaan tanah pada proyek pembangunan ini sebesar Rp. 53.025.598,77 ,- yang dimana pekerjaan tanah terbagi atas

dua jenis pekerjaan yaitu

pekerjaan galian pondasi dan penimbunan kembali.

2. Total harga pekerjaan pondasi sebesar Rp. 46.770.707,36,- yang dimana pekerjaan pondasi terbagi atas dua jenis pekerjaan

yaitu pekerjaan pondasi

sumuran dan pekejaan sloef. 3. Total harga pekerjaan struktur

pada proyek ini sebesar RP.

2.140.127.986,81,-,- dimana

pekerjaan struktur terbagi atas tiga jenis pekerjaan yaitu

pekerjaan beton, pekerjaan

pembesian dan pekerjaan

bekisting.

5.2 Saran

Dari hasil pembahasan dan

pengamatan langsung dilapangan terdapat beberapa hal yang dapat diberikan saran dalam pelaksanaan pekerjaan struktural, antara lain :

1. Bahan bangunan terutama baja

sebaiknya disimpan pada

daerah yang aman atau

terlindungi dari gangguan

cuaca yang dapat menyebabkan penurunan kualitas baja akibat korosi, misalnya dengan cara menutup baja tulangan dengan terpal sehingga terlindungi dari hujan dan sinar matahari. 2. Dalam pelaksanaan pekrjaan

hendaknya dilakukan

secermat mungkin dan

diperlukan pengawasan yang lebih optimal sehingga di dapatkan hasil yang sesuai dengan perencanaan.

3. Pada saat pelaksanaan

pekerjaan bekisting di

harapkan pemakaian bahan

sedapat mungkin

menggunakan bahan yang dapat dimanfaatkan lagi dan dalam pembongkaran harus

lebih berhati-hati karena

bahan bekisting dapat

digunakan sebanyak dua kali untuk setiap pekrjaan dengan tipe yang sama.

4. Diharpkan untuk tugas akhir

selanjutnya dengan topik

yang sama, perlu dikaji

tentang beberapa besarnya rencana anggaran biaya pada pekerjaan arsitektural dan mekanikal elektrikal karena item pekerjaan tersebut lebih bervariasi dan memerlukan

kecermatan dalam

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Ibrahim (1983), yang dimaksud rencana anggaran biaya (begrooting) suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah,

suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan

Pada bagian awal ini telah dijelaskan bahwa anggaran biaya suatu bangunan atau proyek ialah menghitung banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah tenaga

Rencana anggaran biaya adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan

Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah,serta biaya- biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan

Yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya- biaya lain

Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu proyek adalah perhitungan  banyaknya biaya yang diperlukan untuk upah dan bahan, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan

Sedangkan rencana anggaran biaya material adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan material yang digunakan pada bangunan atau proyek tersebut.. Anggaran biaya