• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN BAHAN ALAM UNTUK KEGIATAN BERMAIN MATEMATIKA, SAINS, DAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN BAHAN ALAM UNTUK KEGIATAN BERMAIN MATEMATIKA, SAINS, DAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN BAHAN ALAM UNTUK KEGIATAN BERMAIN MATEMATIKA, SAINS, DAN BAHASA

PADA ANAK USIA DINI

Oleh : Sulistyawati, S.P (Pamong Belajar Madya SPNF SKB Kota Pontianak) No WA 08195609039 Channel Youtube “ Sulis Paud ”

https://www.youtube.com/channel/UC8wZY6FVR3a_bkg3jiZ0bOQ

Setiap Anak Usia Dini memiliki keunikan masing-masing sesuai dengan kodratnya sebagai manusia, sehingga mereka mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu dalam prinsip pembelajaran Anak Usia Dini harus berorientasi kepada kebutuhan anak. Menurut tokoh pendidikan bapak Ki Hadjar Dewantara, anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu. Sistem among kita yaitu menyokong kodrat alamnya anak-anak yang kita didik, agar dapat mengembangkan hidupnya lahir dan batin menurut kodratnya sendiri-sendiri.

Masa Anak Usia Dini merupakan masa emas yang harus diisi dengan stimulan-stimulan yang dapat mengembangkan aspek perkembangan anak. Oleh karena itu hal utama yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara belajar Anak Usia Dini yang dapat menjadi pemicu munculnya 6 aspek perkembangan anak yang meliputi aspek perkembangan nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa, dan seni.

Cara belajar Anak Usia Dini adalah melalui kegiatan bermain. Dalam kegiatan bermain anak bisa berinteraksi secara langsung dengan orang di sekitarnya serta mereka bisa mengembangkan daya imajinasinya sehingga anak dapat memenuhi kebutuhan akan bermainnya, dengan demikian pada saat anak memasuki usia ke jenjang pendidikan dasar mereka lebih bisa

(2)

berkonsentrasi dalam belajar karena kebutuhan akan bermainnya sudah terpenuhi ketika mereka berada di tingkat jenjang PAUD.

Anak Usia Dini selalu berhubungan erat dengan bermain, karena cara belajar Anak Usia Dini adalah dengan bermain. Melalui kegiatan bermain anak akan belajar banyak hal dan merasa bahagia, ini terlihat dari keceriaan di wajahnya yang terpancar ketika sedang melakukan aktifitas bermain. Hal ini selaras dengan pendapat Hurlock, (1995:45), kebahagiaan mempunyai pengaruh atas perkembangan anak dan tipe penyesuaian yang dilakukannya. Kebahagian mempengaruhi sikap, perilaku, dan kepribadian mereka.

Ada beberapa kegiatan bermain yang dapat dilakukan orang dewasa bersama Anak Usia Dini antara lain bermain matematika, sains, bahasa, seni kriya, musik dan gerak. Melalui kegiatan bermain matematika kita dapat mengenalkan konsep matematika permulaan seperti mencocokkan (persamaan, perbedaan, lebih banyak, lebih sedikit), mengelompokkan (klasifikasi), seriasi (mengurutkan posisi benda), geometri (pengenalan bentuk, hubungan spasial dan pemahaman posisi), pola (urutan yang berulang), bilangan (lebih kurang, berhitung, urutan), grafik, dan pengukuran.

Dalam kegiatan bermain sains anak akan diperkenalkan dalam tiga ruang lingkup yakni, sains fisik, sains mahluk hidup, dan sains bumi dan lingkungan. Pada kegiatan bermain sains fisik anak akan mengetahui mengapa es bisa mencair, kenapa bola bisa menggelinding, dan mengapa air bisa mendidih. Pada saat berkegiatan bermain sains mahluk hidup, anak akan mengeskplorasi tentang mahluk hidup seperti mengenal daur hidup manusia, hewan dan tumbuhan, mengapa kita perlu makan, mengapa sapi makan tumbuhan, dan sebagainya. Ketika berkegiatan bermain sains bumi dan lingkungan, anak diajarkan hubungan sebab akibat, seperti mengapa bisa terjadi banjir, bagaimana terjadinya hujan, mengapa manusia harus menjaga kelestarian alam dan sebagainya.

Ketika anak melakukan kegiatan bermain bahasa, kemampuan yang akan dikembangkan adalah kemampuan bahasa reseptif (kemampuan menyimak), dan kemampuan bahasa ekspresif (kemampuan dalam berbicara). Dalam kegiatan bermain bahasa anak juga akan diperkenalkan keterampilan awal membaca dan menulis. Perkembangan bahasa anak perlu distimulan karena bahasa merupakan alat komunikasi dan jendela pengetahuan sehingga anak bisa memperoleh berbagai informasi.

(3)

Dalam kegiatan bermain biasanya diperlukan alat main. Banyak sekali bahan yang dapat dijadikan alat main, salah satunya adalah bahan alam seperti bumbu dapur, batu, ranting, daun, biji-bijian dan Kerang Ale-ale. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengajak pembaca untuk melakukan kegiatan bermain dengan menggunakan bahan alam kerang ale-ale. Ale-ale adalah makanan berbahan baku kerang, bentuknya kecil dan kenyal. Ale-ale merupakan makanan khas Kalimantan Barat khususnya kabupaten Ketapang. Biasanya Ale-ale dibuat sambel sebagai teman makan ketupat colet, serundeng, asam manis dan jenis makanan lainnya. Ketika makan di restoran, penulis sering melihat kerang Ale-ale dibuang di tempat sampah. Hal tersebut membuat penulis berpikir bagaimana caranya memanfaatkan kerang Ale-ale sebagai alat permainan untuk Anak Usia Dini.

Yuk, bermain matematika dengan kerang Ale-ale

Kerang Ale-ale dapat dipergunakan sebagai alat permainan untuk memperkenalkan konsep matematika kepada Anak Usia Dini. Bagaimana cara bermainnya? Sebelum membuat kegiatan bermain, terlebih dahulu harus menentukan tujuan dari bermain. Adapun konsep matematika permulaan yang dapat diperkenalkan dengan menggunakan kerang Ale-ale yaitu mengelompokkan, seriasi, bilangan, geometri, dan pengukuran.

Untuk mengenalkan konsep mengelompokkan, cara bermainnya adalah kita meminta anak untuk mengelompokkan kerang berdasarkan ukurannya yaitu kecil, sedang, dan besar seperti yang terlihat pada gambar 1. Pada kegiatan ini anak akan mengenal perbedaan dan persamaan yang merupakan modal dasar anak untuk melakukan klasifikasi sebelum berhitung.

(4)

Dengan melakukan kegiatan mengelompokkan, anak juga bisa mengenal konsep seriasi yaitu mengurutkan berdasarkan ukuran benda baik itu dari yang kecil ke besar atau dari jumlah banyak ke jumlah yang sedikit. Konsep matematika permulaan selanjutnya yang dapat diperkenalkan dengan menggunakan bahan alam kerang adalah bilangan, dimana anak akan mengenal lebih atau kurang, mengurutkan dan berhitung. Cara bermainnya kita minta anak untuk menghitung jumlah kerang yang sudah dikelompokkan, setelah mengetahui jumlahnya kita mengajak anak untuk menulis angka sesuai dengan jumlah kerang yang sudah dikelompokkan berdasarkan ukurannya seperti yang terlihat pada gambar 2. Selanjutnya minta anak untuk mengurutkan kerang sesuai dengan bilangan yang diperoleh dari yang besar ke kecil atau sebaliknya. Kemudian menanyakan mana jumlah kerang yang lebih banyak dan mana jumlah kerang yang lebih sedikit.

Gambar 2. Menulis bilangan sesuai dengan jumlah kerang yang sudah dikelompokkan.

Konsep matematika permulaan selanjutnya yang dapat diperkenalkan dengan menggunakan bahan alam kerang Ale-ale adalah geometri yaitu pemahaman mengenai bentuk dan posisi. Konsep ini diperkenalkan dalam kegiatan bermain dengan menanyakan bentuk kerang seperti apa. Kemudian kita letakkan kerang dengan berbagai posisi dan bertanya kepada anak tentang posisi kerang tersebut. Konsep matematika berikutnya yang dapat diperkenal kepada Anak Usia Dini melalui kegiatan bermain dengan menggunakan bahan kerang adalah pengukuran. Cara bermainnya kita meminta anak untuk mengukur panjang dan lebar kerang dengan menggunakan

(5)

penggaris, kemudian meminta anak untuk membandingkan hasil pengukuran tersebut, mana yang nilai pengukurannya lebih kecil atau lebih besar. Dengan memperkenalkan konsep matematika permulaan dengan menggunakan bahan alam kerang Ale-ale melalui kegiatan bermain maka proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan bagi Anak Usia Dini.

Yuk, bermain sains dengan kerang Ale-ale

Bagaimana caranya memperkenalkan sains pada Anak Usia Dini dengan menggunakan bahan alam kerang Ale-ale? Karena mempergunakan bahan alam kerang Ale-ale maka kegiatan bermain sains yang akan diperkenalkan kepada Anak Usia Dini termasuk dalam ruang lingkup sains makhluk hidup. Adapun cara bermain sains dengan bahan alam kerang adalah dengan cara mengajak anak bercerita tentang tempat hidup kerang, mengamati bentuk kerang, menanyakan bagaiman tekstur dan rasa kerang Ale-ale, selanjutnya agar anak lebih tertarik, kita ajak anak untuk mengecat kerang. Pada saat mengecat kerang kita minta anak untuk mencampur dua warna dan menanyakan warna apa yang terbentuk dari percampuran tersebut. Nah, pada kegiatan ini kita sudah mengkombinasikan bermain sains dengan seni kriya. Sebelum melakukan kegiatan bermain sains bersama anak, untuk meningkatkan ketertarikan anak melakukan kegiatan bermain, kita bisa mengajak anak untuk menonton video tentang kerang.

Yuk, bermain bahasa dengan kerang Ale-ale

Dengan menggunakan alat permainan berbahan alam kerang Ale-ale, kita juga bisa mengajak Anak Usia Dini bermain bahasa. Bagaimana caranya? Pada saat bermain dengan menggunakan bahan alam kerang Ale-ale kita memberikan instruksi kepada anak untuk melakukan pengelompokan, menghitung, mengukur, mengecat dan sebagainya. Dalam hal ini kita bisa mengamati apakah kemampuan menyimak anak sudah berkembang atau belum. Secara tidak langsung kita sudah menumbuhkan kemampuan bahasa reseptif anak yaitu kemampuan anak untuk menyimak dan memahami instruksi yang diberikan. Untuk mengembangkan kemampuan bahasa ekspresif, kita dapat meminta anak untuk bercerita tentang pengalaman bermainnya, bercerita tentang kerang, dan bercerita tentang perasaannya setelah melakukan kegiatan bermain. Untuk memunculkan perkembangan keterampilan awal membaca dan menulis pada Anak Usia Dini, kita bisa mengajak anak untuk membuat namanya dengan menyusun kerang seperti yang terlihat pada gambar 3.

(6)

Gambar 3. Membuat nama Ani dengan menyusun kerang.

Selain bermain matematika, sains dan bahasa dengan menggunakan kerang Ale-ale, kita juga dapat mengajak anak untuk bermain seni kriya dengan membuat kupu-kupu seperti yang terlihat pada gambar 4, membuat bunga dan membuat hiasan untuk bingkai foto. Sedangkan untuk kegiatan bermain seni dan gerak, kita bisa mengajak anak untuk bernyanyi lagu kupu-kupu, menirukan gerakkan terbuka dan tertutupnya kerang serta memukulkan kerang yang satu dengan lainnya sehingga menimbulkan bunyi.

(7)

Ada 6 aspek perkembangan Anak Usia Dini yang dapat distimulan melalui kegiatan bermain matematika, sains, dan bahasa dengan menggunakan bahan alam kerang Ale-ale, yakni : 1. Aspek perkembangan nilai agama dan moral

Aspek perkembangan nilai agama dan moral dapat dimunculkan dengan memberi pertanyaan kepada ananda, seperti:

- Siapa yang menciptakan kerang?

- Apa yang harus kita lakukan sebagai rasa terima kasih kepada Tuhan yang telah menciptakan kerang?

- Doa apa yang harus diucapkan ketika akan memakan kerang? - Dan doa apa yang harus diucapkan ketika sesudah makan kerang? 2. Aspek perkembangan fisik motorik

Ketika melakukan kegiatan mengecat kerang diperlukan koordinasi antara mata dan tangan, dan melatih kelenturan tangan anak. Kegiatan ini dapat memunculkan aspek perkembangan fisik motorik halus yang merupakan bekal anak untuk memegang pensil dengan benar dan belajar menulis. Untuk memunculkan aspek perkembangan fisik motorik kasar dapat dilakukan dengan mengajak ananda berjalan menirukan gerakan kupu-kupu, melompat, berjalan di atas garis lurus, dan berlari.

3. Aspek perkembangan kognitif

Aspek perkembangan kognitif Anak Usia Dini dapat dimunculkan dengan memberi pertanyaan tentang hal-hal yang berhubungan dengan kerang Ale-ale seperti bagaimana bentuk kerang, warna kerang, tekstur kerang, rasa daging kerang, manfaat kerang, kerang hidup dimana dan cara hidup kerang.

4. Aspek perkembangan sosial emosional

Ketika melakukan kegiatan bermain dengan menggunakan alat main berbahan alam kerang Ale-ale, anak akan dilatih untuk sabar dalam menyelesaikan kegiatan bermain dan begitu anak menyelesaikan kegiatannya akan tumbuh rasa tanggung jawab, percaya diri, disiplin dan kemandirian.

5. Aspek perkembangan bahasa

Aspek perkembangan bahasa reseptif dapat dimunculkan dengan cara memberi instruksi kepada ananda. Jika ananda sudah bisa melakukan kegiatan bermain sesuai dengan instruksi yang diberikan, maka capaian perkembangan ananda adalah berkembang sesuai harapan

(8)

(BSH). Kemampuan perkembangan bahasa ekspresif ananda dapat distimulan dengan cara meminta ananda untuk mengungkapan perasaannya setelah melakukan kegiatan bermain dan mengajak ananda untuk bercerita tentang kegiatan yang telah dilakukannya. Jika ananda sudah mampu untuk mengungkapkan perasaannya dan bercerita tentang pengalamannya setelah melakukan kegiatan bermain maka capaian perkembangan ananda adalah berkembang sesuai harapan.

6. Aspek perkembangan seni

Aspek perkembangan seni ananda dapat dimunculkan dengan cara mengajak ananda untuk membuat berbagai hasil karya seni dari kerang Ale-ale seperti mengecat kerang, membuat kupu-kupu, membuat bunga, membuat bingkai foto, dan membuat hasil karya lainnya.

Ternyata untuk membuat kegiatan bermain Anak Usia Dini sangat mudah. Dengan memanfaatkan barang bekas seperti kerang Ale-ale, kita dapat bermain bersama ananda. Sebagai pendidik kita harus berpikir kreatif dan inovatif dalam membuat kegiatan bermain untuk Anak Usia Dini. Pada saat ini, proses pembelajaran untuk Anak Usia Dini masih dilakukan Belajar Dari Rumah (BDR), dimana orang tua harus bisa berpikir kreatif untuk membuat kegiatan bermain bersama ananda di rumah dengan memanfaatkan alat main yang ada di sekitar rumah. Untuk mempermudah orang tua melakukan kegiatan bermain bersama anak di rumah, kita sebagai pendidik sudah seharusnya membantu mereka dengan membuat video pembelajaran yang berisi tentang kegiatan bermain. Video kegiatan bermain matematika, sains, dan bahasa dengan menggunakan bahan alam kerang Ale-ale dapat dilihat di youtube melalui channel Sulis Paud seperti yang terlihat pada gambar 5.

(9)

Gambar 5. Video bermain Matematika, Bahasa, dan Sains https://youtu.be/C-VA1_rA8MQ

Sesuai dengan tujuan pendidikan anak usia dini yaitu untuk mencapai enam aspek perkembangan anak meliputi aspek perkembangan nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa dan seni, maka proses pembelajaran anak usia dini dilakukan melalui kegiatan bermain yang menyenangkan dengan menggunakan media pembelajaran digital yang dapat mengarah pada pencapaian enam aspek perkembangan anak usia dini dengan pendekatan saintifik. Dengan pendekatan saintifik diharapkan dapat membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan Anak Usia Dini. Oleh karena itu sebelum membuat video kegiatan bermain untuk Anak Usia Dini, penulis membuat rencana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik yang meliputi :

1. Mengamati.

Dengan menggunakan indera penglihatan dan pendengaran anak menonton video cara bermain matematika, sains, dan bahasa dengan menggunakan bahan alam kerang Ale-ale. 2. Menanya.

Anak akan bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan bermain menggunakan bahan alam kerang Ale-ale.

3. Mengumpulkan informasi

Anak melakukan kegiatan bermain matematika, sains, dan bahasa dengan menggunakan bahan alam kerang Ale-ale.

(10)

4. Menalarkan

Anak dapat menghubungkan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan pengalaman baru yang didapatnya setelah melakukan kegiatan bermain matematika, sains, dan bahasa dengan menggunakan bahan alam kerang Ale-ale.

5. Mengomunikasikan

Anak dapat menceritakan pengalaman dan perasaannya setelah melakukan kegiatan bermain matematika, sains, dan bahasa dengan menggunakan bahan alam kerang Ale-ale..

Ternyata dengan memanfaatkan barang bekas berupa kerang Ale-ale, kita dapat membuat kegiatan bermain untuk Anak Usia Dini. Oleh karena itu, mulai saat ini simpanlah kerang Ale-ale hasil olahan masakan karena masih bisa bermanfaat untuk dipergunakan sebagai alat permainan Anak Usia Dini. Semoga tulisan ini dapat menginspirasi pendidik PAUD agar bisa berpikir kreatif dan inovatif di dalam membuat kegiatan bermain dengan memanfaatkan barang bekas. Selamat beraktifitas. Semangat.

Gambar

Gambar 1. Mengelompokkan kerang berdasarkan ukurannya.
Gambar 2. Menulis bilangan sesuai dengan jumlah kerang yang sudah dikelompokkan.
Gambar 4. Bermain seni kriya membuat dan mengecat kupu-kupu
Gambar 5. Video bermain Matematika, Bahasa, dan Sains https://youtu.be/C-VA1_rA8MQ

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah modul panel depan pada umumnya terdiri dari sakelar daya, sakelar reset, lampu LED daya, lampu LED aktifitas penggerak depan (hard drive), pengeras suara dan lain-lain. Ketika

Terdapat perbedaan kadar kuersetin ekstrak daun dan akar tanaman sambung nyawa (Gynura procumbens [Lour.] Merr.) pada kultivasi hidroponik sistem DFT dan

Perlihatkanlah salah satu kartu yang telah dipersiapkan kepada orang pertama dari tiap kelompok untuk dibaca dalam hati tanpa dilihat oleh siswa yang lain.. Orang terakhir dari

Dalam rangka penemuan marka molekuler atau segmen DNA yang berkaitan dengan ekspresi tertentu, penelitian ini ditujukan untuk mengkaji asosiasi keragaman lokus

Simpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna pada gambaran histopatologi testis mencit Balb/c yang diberi paparan udara yang mengandung timbal selama 8 jam dan 12 jam

(2) Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pendirian rumah ibadat harus memenuhi persyaratan khusus meliputi:(a) daftar nama dan Kartu

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak etanolik, fraksi n -heksan, kloroform, dan air dari daun zodia ( Evodia

Beberapa dari sebagian banyak pelabuhan di Indonesia adalah Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Emas, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Pontianak,