• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU KIA DALAM MEMONITOR KEHAMILAN DI FASILITAS KESEHATAN WILAYAH KERJA IBI RANTING NGEMPLAK BOYOLALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU KIA DALAM MEMONITOR KEHAMILAN DI FASILITAS KESEHATAN WILAYAH KERJA IBI RANTING NGEMPLAK BOYOLALI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL

PADA BUKU KIA DALAM MEMONITOR KEHAMILAN DI FASILITAS KESEHATAN WILAYAH KERJA IBI RANTING NGEMPLAK

BOYOLALI

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh :

KARTIKA STIA RAHMAWATI KASIMAN J410111015

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

(2)
(3)
(4)

ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL

PADA BUKU KIA DALAM MEMONITOR KEHAMILAN DI FASILITAS KESEHATAN WILAYAH KERJA IBI RANTING NGEMPLAK

BOYOLALI

Kartika Stia Rahmawati Kasiman J410 111 015 Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57162 Abstract

There are still many mistakes in recording of pregnant health in the KIA book was affected incomplete in KIA book so midwifes can not put the correct solution in monitoring of pregnant health. The purpose of research is to analyze the medical records of pregnant on pregnancy books KIA in monitoring health facility work areas IBI of Ngemplak Branches Boyolali. Method this study used descriptive qualitative research design. The population in this study consisted of two populations, the population of objects and subject populations. Object is a book MCH population; subject population consistedof all members from IBI of Ngemplak Branches Boyolali and patients. Sampling method used purposive sampling. Validity test is done by triangulation. The results demonstrade maternal health records are distinguished based on the status of new patients and old patients. Factors causing incompletness in maternal health record books KIA there are two factors of midwifes and patients. The information contained in the medical records of pregnant in the book prows KIA used for further action, such as planning, counseling, supervision and monitoring, otherwise it is an official document of a legal nature, wich may be used in the administration, referral, education and research.

(5)

Abstrak

ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU KIA DALAM MEMONITOR KEHAMILAN DI FASILITAS KESEHATAN WILAYAH KERJA IBI RANTING NGEMPLAK BOYOLALI

Masih banyak ditemukan kesalahan dalam pencatatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA yang berakibat terjadinya ketidaklengkapan pada buku KIA sehingga bidan tidak dapat mengambil keputusan yang tepat dalam memonitor kesehatan ibu hamil. Tujuan penelitian adalah menganalisis pencatatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA dalam memonitor kehamilan difasilitas kesehatan wilayah kerja IBI ranting ngemplak boyolali. Metode penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 2 populasi, Populasi objek adalah buku KIA dan populasi Subjek terdiri dari semua anggota IBI Ranting Ngemplak Boyolali dan ibu hamil/pasien. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Uji validitas dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan pencatatan kesehatan ibu hamil dibedakan berdasarkan dari status pasien baru dan pasien lama. Ketidaklengkapan pada catatan kesehatan ibu hamil buku KIA ada 2 faktor yaitu dari bidan dan dari ibu hamil/ pasien. Informasi yang terdapat pada catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA digunakan untuk proses tindakan selanjutnya, seperti perencanaan, penyuluhan, pengawasan dan pemantauan, selain itu merupakan dokumen resmi yang berifat hukum yang dapat digunakan dalam administrasi, rujukan, pendidikan dan penelitian.

Kata kunci : Pencatatan, ibu hamil, Buku KIA

LATAR BELAKANG

Tahun 2012 tercatat kematian ibu hamil dan saat persalinan sebanyak 675 orang, angka ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011 yang berjumlah 668 orang. Angka kematian ibu hamil dan saat persalinan di Kota Surakarta berjumlah 6 orang, Boyolali 15 orang, Wonogiri 13 orang, Sukoharjo 9 orang.( Dinkes Provinsi Jateng, 2013)

Angka kematian ibu (AKI) kecamatan Ngemplak boyolali tahun 2011 berjumlah 2 orang dari 1.342 kelahiran dengan 1 kasus PEB dan 1 kasus serangan jantung,

(6)

sedangkan pada tahun 2012 angka kematian ibu berjumlah 3 orang dari 1.352 kelahiran dengan 2 kasus PEB dan 1 kasus perdarahan. (IBI Ngemplak boyolali, 2013)

Pengelolaan program KIA dalam pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai resiko yang ditemukan dalam pemeriksaan) (Depkes RI, 2009).

Studi dokumentasi terhadap 20 buku KIA di wilayah kerja IBI ranting Ngemplak Boyolali menunjukan bahwa ketidaklengkapan pada anamnesa sebesar 80 dan kolom ANC sebesar 20%. Hasil survei pendahuluan tentang pencatatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA menunjukan bahwa pelaksanaan pencatatannya belum optimal, banyak ditemukan ketidaklengkapan dalam pengisiannya.

Hasil wawancara terhadap anggota IBI ranting Ngemplak Boyolali menyatakan bahwa, bidan mengetahui tujuan dari pencatatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA, serta mengetahui akibat bila catatan kesehatan ibu hamil tidak diisi secara lengkap. Bidan mengatakan hanya mencatat apa yang mereka observasi saja dan apa yang dianggap penting, selain itu dapat mempersingkat waktu dalam melakukan ANC. Seharusnya catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA diisi dengan lengkap sehingga dapat memonitor kesehatan pasien dan dapat mendeteksi dini penyulit dalam masa kehamilan dan persalinan, namun bila observasi dan pencatatan tidak dilakukan secara

(7)

lengkap maka bidan dalam memonitor kesehatan ibu hamil pada masa kehamilannya menjadi tidak optimal, dan menyulitkan bidan dalam mengambil keputusan apabila pasien mengalami kedaruratan sehingga dapat mengakibatkan kejadian yang tidak diinginkan atau bahkan kematian ibu.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Pencatatan Kesehatan Ibu Hamil pada Buku KIA dalam Memonitor Kehamilan di Fasilitas Kesehatan Wilayah Kerja IBI Ranting Ngemplak Boyolali”. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan mengumpulkan data dengan metode pengamatan (Observasi) dan wawancara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus – September 2013 di fasilitas kesehatan wilayah kerja anggota IBI ranting Ngemplak Boyolali. Populasi penelitian ini adalah seluruh bidan anggota IBI ranting Ngemplak Boyolali berjumlah 34 bidan., namun peneliti mengambil 9 narasumber yang diantaranya adalah 6 bidan dan 3 pasien. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan uji validitas dilakukan dengan triangulasi. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Proses Pencatatan Kesehatan Ibu Hamil pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Memonitor Kehamilan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dilapangan proses pengisian catatan ibu hamil pada buku KIA di fasilitas kesehatan wilayah kerja IBI ranting Ngemplak, pengisiannya dibedakan berdasarkan dari status pasien baru dan pasien lama.

Pada pasien lama pengisian tidak jauh berbeda dengan pasien baru, jika pasien baru pengisian dimulai dari awal, pengisian catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA pada

(8)

pasien lama dimulai saat pasien datang dilakukan pendaftaran selanjutnya, pada table ANC hal ini dikarenakan pada awal kunjungan pasien, identitas keluarga dan anamnesa telah diisi (narasumber 2 dan 6).

Proses pengisian catatan kesehatan ibu hamil di fasilitas kesehatan wilayah kerja IBI ranting Ngemplak sama dengan proses pengisian catatan kesehatan ibu hamil di fasilitas kesehatan wilayah kerja IBI lain, yang membedakan hanyalah pada presentase kelengkapannya saja. Proses pengisian catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA telah sesuai dengan pedoman pengisian buku KIA.

Tujuan pengisian catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA secara umum adalah sebagai alat komunikasi antar petugas kesehatan dengan petugas kesehatan lain, antar petugas kesehatan dengan ibu hamil, antar petugas kesehatan dengan keluarga/masyarakat. Catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA dapat disimpan dan dibaca oleh ibu hamil beserta keluarga. Catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA dapat digunakan oleh tenaga kesehatan untuk mengikuti/memonitor perkembangan ibu hamil selama masa kehamilannya.

B. Faktor penyebab ketidaklengkapan pada buku kesehatan ibu dan anak dalam memonitor kehamilan

Pencatatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA masih banyak ditemukan ketidaklengkapan, berdasarkan hasil observasi terhadap 30 buku KIA, ditemukan ketidaklengkapan pada anamnesa sebesar 70% dan tabel ANC sebesar 5%, hal inilah yang menyebabkan pengisian catatan kesehatan ibu hamil di fasilitas kesehatan wilayah IBI ranting Ngemplak belum memenuhi standar pendokumentasian kebidanan yang baik. Bidan menyatakan, mengisi item yang dianggap paling penting saja untuk

(9)

mempersingkat waktu, dan bagian yang kosong akan diisi pada kunjungan pasien berikutnya (narasumber 2). Pernyataan narasumber bertolak belakang dengan teori yang dikemukakan oleh, Sudarti (2010) pendokumentasian kebidanan yang baik adalah proses pencatatan mengenai semua asuhan yang telah dan akan dilakukan pada seorang pasien.

Pengisian buku KIA diperlukan ketelitian dan kesabaran, sehingga pendokumentasian kebidanan khususnya buku KIA dapat berjalan dengan maksimal sehingga bidan tidak kesulitan bahkan tidak salah dalam mengambil keputusan medis terhadap ibu hamil dan dapat mendeteksi secara dini jika terjadi penyulit dalam kehamilan (Mufdillah, 2012). Ketidaklengkapan pencatatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA difasilitas kesehatan wilayah kerja IBI ranting Ngemplak disebabkan oleh 2 faktor yaitu dari bidan dan dari pasien itu sendiri. Faktor penyebabnya adalah karena bidan yang kurang sabar dan terburu-buru, yang berakibat bidan menjadi tidak teliti dalam mengisi buku KIA, bidan juga menulis apa yang dianggap paling penting saja dalam mengisi item yang ada di buku KIA (N2, N3 dan N4). Hasil serupa juga ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan oleh Manullang (2012), yang pada dasarnya bidan kurang sabar dalam mengisi buku KIA sehingga pencatatan hanya dilakukan pada bagian yang dianggap penting saja dan kurangnya peran pasien dan keluarga dalam memantau kesehatan ibu hamil, namun hal ini bertentangan dengan teori Mufdillah (2012), yang menyatakan bahwa semua catatan buku KIA, wajib diisi dengan lengkap, karena semua data yang ada pada buku KIA saling berhubungan serta memiliki makna medis dan data tersebut sudah sangat informatif sehingga dapat membantu deteksi sedini mungkin adanya penyulit dalam kehamilan.

(10)

Faktor dari pasien adalah ktidaktahuan pasien atas jawaban pertanyaan yang diajukan bidan, buku KIA yang tidak terbawa saat pasien memeriksakan kehamilannya dan buku KIA hilang. Hal ini sesuai pernyataan responden (N4, N5 dan N6). Pasien menghilangkan buku KIA, bidan akan memberikan buku KIA baru dan melakukan pengisian catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA dari awal, jika pasien lupa membawa buku KIA saat kunjungan ulang bidan hanya menulis pada buku rekapitulasi pemeriksaan ibu hamil dan bidan akan mengisi data tersebut pada buku KIA saat pasien melakukan kunjungan berikutnnya, dengan catatan bidan tidak lupa, bidan menyatakan bahwa jika yang terlewatkan hanya satu atau dua kunjungan tidak akan menjadi masalah dikarenakan bidan dapat segera mengetahui kondisi pasien saat melakukan kunjungan kembali( N1, N2, N3, dan N4). Hal ini bertolak belakang dengan teori Mufdillah (2012), untuk dapat memantau kesehatan ibu hamil dan janin dalam menilai apakah perkembagan kehamilan berlangsung normal, mengenal kehamilan resiko tinggi atau adanya kelainan, bidan harus mencatat data yang tepat dan lengkap pada setiap kunjungan.

Narasumber 5 dan 6 mengatakan, pasien ibu hamil yang mau memeriksaan kehamilnnya diwajibkan membawa buku KIA, jika ada yang tidak membawa bukunya tidak mendapatkan pelayanan kesehatan. Bidan akan meminta keluarga pasien untuk mengambil buku KIA dirumah atau pasien dianjurkan untuk datang kembali besok sambil membawa buku KIA, hal ini bertujuan untuk merubah prilaku pasien agar lebih disiplin dalam membawa buku KIA. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mufdillah, 2012 bahwa bidan membantu pasien mengubah perilakunya sehingga angka kematiaan ibu dan angka kematian bayi berkurang.

(11)

Faktor ketidaklengkapan pencatatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA adalah karena pasien tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan bidan, hal ini dikarenakan pasien/ibu hamil tidak dapat menjawab pertnyaaan yang diajukan oleh bidan. Faktor yang lain juga karena Pasien/ibu hamil tidak membawa buku KIA, hal ini dikarenakan pasien lupa, atau terburu-buru saat akan memeriksakan diri ke bidan (N7 dan N8). Buku KIA yang hilang juga merupakan salah satu penyebab ketidaklengkapan dalam catatan kesehatan ibu hamil (N9).

Upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan antenatal care diperlukan kerjasama antara tenaga kesehatan, ibu hamil dan keluarga. Karena hal ini merupakan kepentingan bersama dalam menurunkan angka kematian ibu diindonesia.

C. Pemanfaatan informasi yang terdapat pada catatan kesehatan ibu hamil buku kesehatan ibu dan anak dalam memonitor kehamilan

Buku KIA berisi catatan kesehatan ibu hamil berupa identitas keluarga yang berisi identitas ibu dan suami, anamnesa yang merupakan informasi riwayat kesehatan ibu hamil terdahulu, dan kolom ANC yang berisi informasi kesehatan ibu selama kehamilannya. Catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA berfungsi untuk memantau kesehatan ibu. Buku KIA merupakan alat untuk memonitor dan mendeteksi secara dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu selama kehamilannya, sebagai alat komunikasi antar tenaga kesehatan dan sebagai alat penyuluhan dengan informasi yang penting bagi ibu, keluarga dan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan Ibu dan anak termasuk rujukan. Catatan ibu hamil pada buku KIA memuat informasi yang dapat digunakan untuk proses tindakan yang akan dilakukan selanjutnya, seperti perencanaan, penyuluhan, pengawasan dan pemantauan. Semua catatan informasi tentang klien

(12)

merupakan dokumentasi resmi dan bernilai hukum, bila terjadi suatu masalah. selain itu juga dapat digunakan sebagai keperluan administrasi, pendidikan dan penelitian (N5 dan N6)

Pemanfaatan informasi yang terdapat pada buku kesehatan ibu dan anak dalam memonitor kehamilan adalah informasi yang diambil dari buku KIA berfungsi untuk membantu bidan dalam memonitor kehamilan pasien, serta membantu bidan dalam mengambil keputusan medis secara cepat dan tepat terhadap pasien. Pernyataan ini merupakan hasil wawancara terhadap narasumber (N1,N3 dan N4) dan sesuai dengan teori yang dikemukaan oleh Sarwono (2005).

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Pengisian catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA di fasilitas kesehatan wilayah kerja IBI ranting Ngemplak, pengisiannya dibedakan berdasarkan dari status pasien baru dan pasien lama. Pasien baru pengisian buku KIA dilakukan dari awal yaitu mengisi no registrasi, identitas keluarga dan seterusnya, sedangkan pasien lama pengisian langsung pada kolom ANC. Faktor penyebab ketidaklengkapan pada catatan kesehatan ibu hamil ada 2 faktor yaitu dari bidan antara lain kurangnya ketelitian dan kesabaran, dan bidan hanya menulis apa yang dianggap paling penting. Sedangkan faktor pasien adalah karena ketidak tahuannya pasien atas jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh bidan, buku tidak dibawa dan buku hilang. Pemanfaatan informasi yang terdapat pada catatan kesehatan ibu hamil buku kesehatan ibu dan anak dalam memonitor kehamilan di fasilitas kesehatan wilayah kerja IBI ranting Ngemplak Boyolali yaitu pada buku KIA ibu hamil memuat informasi yang dapat digunakan untuk

(13)

proses tindakan yang akan dilakukan selanjutnya, seperti perencanaan, penyuluhan, pengawasan dan pemantauan. Informasi ini berupa catatan perkembangan kesehatan ibu hamil selama pemeriksaan seperti Anamnesa, Riwayat perkembangan kesehatan ibu hamil dan janin terdapat penyulit maupun tidak. Semua catatan informasi tentang pasien merupakan dokumentasi resmi dan bernilai hukum, bila terjadi suatu masalah. selain itu juga dapat digunakan sebagai keperluan administrasi, rujukan, pendidikan dan penelitian.

B. Saran

Diharap bidan bisa melakukan pencatatan kesehatan ibu hamil buku KIA dengan lengkap, lebih teliti, sabar dan jelas dalam pengisian KIA. Bidan juga diharapkan menjalin kerjasama dengan pasien dan keluarga agar pelayanan kesehatan ibu hamil dapat berjalan dengan baik dan diterima oleh masyarakat. IBI ranting ngemplak diharap dapat meningkatkan fasilitas dan mendorong perkembangan pelaksanaan pendokumentasian KIA secara lengkap, dengan cara menyelenggarakan pelatihan pengisian KIA dan pengecekan secara berkala kelengkapan pengisian buku KIA yang bertujuan meningkatkan kualitas kerja dan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil. Diharap pasien/ibu hamil dan keluarga dapat memahami catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA dan dapat berperan aktif menjaga kesehatan pribadi dan ibu hamil sehingga dengan demikian terbentuknya kerjasama antara bidan dan masyarakat dalam memantau kesehatan ibu hamil sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu di indonesia.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. Dirijen Binkesmas, 2009. PedomanPemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). UNICEF. Jakarta.

Depkes RI. 1999. Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Depkes RI. 2009. Asuhan Persalinan normal & Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Dinkes Provinsi Jateng. 2013. Angka Kematian Ibu di Jawa Tengah tinggi. Diunduh: 13 April 2013. http://www.soloposfm.com/2013/01/angka-kematian-ibu-hamil-di-jateng-tinggi/

Farrer, H. 1987. Maternity Care. Andry, H. 2001 (alih bahasa). Jakarta: EGC. Hanifa, W. (Ed). 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP.

Hasanah, Husnul. 2012. Petujuk penggunaan buku KIA serta manfaat buku KIA. Yogyakata. Nuha medika.

Manuaba, I.B.G. 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Manullang. 2012. Gambaran Kelengkapan Pencatatan Bidan pada Buku Kesehata Ibu dan Anak (KIA) Kehamilan di Puskesmas Grogol Sukoharjo. 21 Juli 2012. Mufdillah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta. Nuha Medika. Prasetyawati AE, 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Yogyakarta. Nuha Medika. Rustam. 2005. Pengertian Kehamilan dan Tanda Bahaya Kehamilan . Bandung.

(15)

Saifuddin. 2006. .Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Marternal dan Neonatal. Jakarta. Tridasa Printer.

Saifuddin, A.B. (Ed). 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP.

Sudarti. 2010. Buku ajaran Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta. Nuha offset.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Supanik. 2011. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dalam Pengisian Buku Kesehatan Ibu dan Anak Terhadap Prilaku Bidan Tugas Belajar di Kabupaten Lamongan. 10 Desember 2011.

Referensi

Dokumen terkait

KEPERAWATAN BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO) Tesis: Pendidikan Profesi Kesehatan Program Pascasarjana Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta

Apabila pengguna kendaraan bermotor bertanggung jawab dan memiliki kesadaran yang cukup, maka kecelakaan mampu diminimalisir Menanggapi hal tersebut, pemerintah

Adapun tujuan umum penelitian adalah untuk menganalisa perilaku fisik (densitas dan diameter) dan mekanik (sifat tarik, sifat mampu basah/ wettability, sifat mampu

Kesalahan prinsip untuk soal nomor 1 (simbol) dan nomor 2 (cerita) dilakukan masing-masing sebanyak 33 siswa; a) Kesalahan atau kekeliruan tidak menuliskan metode yang

The research could be concluded that the carcass characteristics of PO cattle were lower than those of SimPO cattle, but carcass components and non-carcass were similar relatively.

Tembung pitakon sing bener kanggo njangkepi ukara iki yaiku

9) Keputusan untuk mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara anggota Direksi, dapat pula dilakukan oleh Pemegang Saham di luar Rapat Umum Pemegang Saham

Banjir merupakan salah satu bencana yang sering terjadi setiap tahunnya terutama di daerah Kabupaten Kudus. Bencana banjir yang sering terjadi tentu saja akan menimbulkan kerugian