Gravimetri
Isi
Gravimetri pengendapan
1
Gravimetri volatilisasi (penguapan)
2
Gravimetri partikulat
3
Gravimetri Pengendapan
• Analat + Pereaksi Pengendap : (bentuk jadi/tidak bentuk jadi) • endapan: SYARAT ENDAPAN • Ageing/digestion
• Penyaringan/dekantasi
• Pencucian endapan (enap-tuang) Bebas pengotor
(JENIS PENGOTOR?)
Uji bebas pengotor (Indikator?) Pemijaran endapan (tanur) Penimbangan endapan Perhitungan : Faktor Gravimetri
Gravimetri Pengendapan
SYARAT ENDAPAN
1. Mengendap sempurna : analat relatif habis 2. Tunggal : membentuk satu jenis endapan
• Kelarutan kecil (Ksp?)
• Menggeser kesetimbangan : pereaksi berlebih • Mengurangi kelarutan (T dan kepolaran kecil) 3. Susunan tetap: AgCl, BaSO4
Susunan tidak tetap: Fe(OH)3nH2O
4.Murni : bebas pengotor • Sebelum pembuatan endapan
• Selama pembentukan endapan : endapan kasar • Sesudah pengendapan : Ageing
Pencucian
Rekristalisasi
5.Kasar
• Saat pembuatan endapan Larutan & peraksi encer
Penambahan peraksi sedikit-sedikit Diaduk
Temperatur tinggi
Cara kimia (pH; homogenous precipitation) • Setelah pembentukan endapan : Ageing 6.Voluminous/sensitif
- Sifat endapan : BM tinggi Mg --- MgNH4PO4 --- Mg2P2O7 Mg --- NaMg(UO2)3(C2H3O2)9.6H2O
ILUSTRASI ENDAPAN
Hubungan Ukuran Partikel dengan
Kemurnian Endapan
• Partikel dengan ukuran besar mengandung pengotor/kontaminan yang lebih sedikit • Faktor yang mempengaruhinya:
- Susunan kimia endapan
- Kondisi pada waktu pengendapan, yang dipengaruhi: 1. Kelarutan endapan
2. Suhu pembentukan endapan 3. Konsentrasi pereaksi pengendap 4. Kecepatan pencampuran Endapan terbagi:
Endapan kristalin partikelnya besar, mudah mengendap Endapan koloid partikelnya kecil, sulit/tidak mengendap
Keadaan Lewat Jenuh Relatif
Keadaan lewat jenuh relatif (relative supersaturation) RSS = (Q-S)/S
Q = konsentrasi zat terlarut setiap saat S = kelarutan pada keadaan kesetimbangan (Q-S)/S <<<< cenderung membentuk kristal (Q-S)/S >>>> cenderung membentuk koloid RSS dapat dijaga sekecil mungkin dengan cara - Menggunakan pereaksi pengendap yang encer - Penambahan pereaksi pengendap setetes demi setetes - Mengaduk larutan
- Memanaskan larutan - Mengatur pH
Mekanisme Pembentukan Endapan
• Pembentukan inti • Pertumbuhan inti
Jika dominan pembentukan inti endapan kristalin Jika dominan pertumbuhan inti endapan koloid Laju pembentukan inti:
naik secara eksponensial dengan keadaan lewat jenuh relatif
Laju pertumbuhan inti:
naik secara linier dengan keadaan lewat jenuh relatif
Mekanisme Pembentukan Endapan
RSS
Pembentukan koloid Pembentukan
kristal
Laju pembentukan inti (merah) Laju pertumbuhan partikel (biru) Ksp
Endapan Koloid
• Partikelnya kecil-kecil• Bermuatan +/- bergantung ion yang diserap • Melakukan gerak Brown, sulit
diendapkan/dikoagulasikan/ digumpalkan
• Jenis dan muatan partikel koloid dipengaruhi variabel percobaan
• Untuk mengkoagulasikan koloid: - pemanasan dan pengadukan - penambahan elektrolit
• Kopresipitasi: komponen yang semestinya larut terbawa pada proses pengendapan karena adanya adsorpsi
Endapan Koloid
• Peptisasi
Proses kembalinya koloid yang terkoagulasi ke dalam bentuk terdispersi semula
• Pencucian
bertujuan untuk menghilangkan zat-zat pengotor yang dapat mengakibatkan peptisasi, untuk itu perlu ditambahkan elektrolit • Represipitasi
Pengendapan ulang dengan tujuan memperkecil ion yang diserap
• Digestion
Endapan koloid dibiarkan kontak dengan larutannya dalam keadaan panas
- pelepasan air diantara partikel-partikel endapan - menghasilkan kerapatan endapan yang kecil • Ageing
Membiarkan larutan tanpa pemanasan untuk menghilangkan pengotor
Endapan Kristalin
• Luas permukaan kecil sehingga adsorpsi kurang • Inclusion
Ion-ion atau molekul asing terdistribusi secara acak di dalam kristal
- isomorphic - non isomorphic • Occlusion
jika kristal tumbuh terlalu cepat, ion lawan tidak dapat keluar dengan cepat sehingga terperangkap di dalam kristal. Dicegah dengan pengendapan yang lambat • Digestion untuk endapan kristalin akan menghasilkan endapan
lebih murni
BAHAN PENGENDAP
ANORGANIK & ORGANIK
Anorganik:
Amonium fosfat dan amonia : Mg2+ + NH 3 + (NH4)2HPO4 → MgNH4PO4 → Mg2P2O7 Asam sulfat Ba2+ + H2SO4 → BaSO4 Organik : 8-hidroksikuinolin (C9H7ON; BM = 145) Mg2+ + C 9H7ON → Mg(C9H6ON)2 + 2 H+ Al3+ + C 9H7ON → Al(C9H6ON)3 + 3 H+ Pengaturan pH – memisahkan kation Dimetilglioksim (C4H8O2N2; BM = 116)
Spesifik : larutan asam : Pd larutan basa : Ni
BAHAN PENGENDAP
ANORGANIK & ORGANIK
PEMIJARAN ENDAPAN
Mengabukan kertas saring BaSO4
AgCl
Mengubah endapan menjadi susunan tetap Fe(OH)3 → Fe2O3
MgNH4AsO4 → Mg2As2O7
PEMBENTUKAN ENDAPAN KASAR
1.Larutan dan pereaksi encer
2.Penambahan pereaksi pengendap sedikit-sedikit → mengurangi kejenuhan
3.Diaduk terus menerus → mengurangi kejenuhan lokal 4.Temperatur tinggi (konsentrasi larutan jenuh meningkat, tingkat kelewatjenuhan menurun) 5.Pengaturan pH
pengendapan Ca sebagai Ca-oksalat
Pereaksi pengendap (NH4)2C2O4 ditambah HCl Ion oksalat diikat menjadi asam oksalat → + NH4OH
ion oksalat lepas bereaksi dengan Ca
6.Homogenous precipitation
Pereaksi pengendap tidak dalam bentuk jadi, tapi Menghasilkan ion pengendap setelah hidrolisis Misal : Pengendapan Fe sebagai Fe(OH)3
Pereaksi pengendap : OH- dihasilkan dari urea (NH2)2CO + 3 H2O→ CO2 + 2NH4OH - OH Fe3+ + 3 OH- → Fe(OH)
3
PENGOTORAN ENDAPAN
1.Pengotoran karena pengendapan sesungguhnya (True precipitation)
- Pengendapan bersama (simultaneous precipitation) Al(OH)3 pengotor endapan Fe(OH)3
Usaha : Pemisahan awal, misal : mengkompleks - Pengendapan susulam (Post precipitation) Mg2+ pengotor pada analat Ca2- → CaC
2O4 Mg membentuk MgC2O4
Usaha : endapan cepat disaring; Ageing tidak terlalu lama
2.Pengotoran karena terbawa (Coprecipitation) - kotoran isomorf & dapat campur dengan inang Pb dalam endapan BaSO4 mengganti Ba Usaha pemisahan awal
- kotoran larut dalam inang
Ba(NO3)2 & KNO3 dalam endapan BaSO4 3.Kotoran teradsorpsi pada permukaan endapan 4.Kotoran teroklusi oleh inang
Usaha (3 & 4) : ageing & pencucian
MENGURANGI PENGOTORAN
ENDAPAN
1.Sebelum pembentukan endapan
2.Selama pembentukan endapan : endapan kasar → mempersulit pembentukan endapan
3.Sesudah pengendapan:
• Pencucian endapan → cairan pencuci a. Mudah dan cepat
- T?
- cairan panas?
b. Tidak melarutkan endapan
- endapan larut/tidak larut dalam air panas? MgNH4PO4 : air es; Fe(OH)3 : air panas - penambahan ion senama (bukan analat) analat : Ba diendapkan sebagai BaSO4 cairan pencuci : + (NH4)2SO4 bukan BaCl2 analat : Mg diendapkan sebagai MgNH4PO4 cairan pencuci : + NH4OH + NH4NO3 c. Mencegah peptisasi (untuk Koloid) : + elektrolit Fe(OH)3 : + NH4NO3 panas; AgCl : + HNO3
• Rekristalisasi - endapan dicuci
- endapan dilarutkan kembali
- pengendapan ulang langsung dari larutan • Ageing
- T agak tinggi;
- endapan halus larut kembali & kotoran teradsorpsi/teroklusi lepas - endapan terbentuk kembali (lebih murni)
INDIKATOR KEBERSIHAN
ENDAPAN
Ion tertentu yang pasti ada dalam larutan Misal :
Penentuan Ba dalam bentuk BaCl2 diendapkan sebagai BaSO4
ion indikator :
Cl atau sisa pereaksi (SO4) Uji Cl atau SO4 (analisis kualitatif)
BANYAKNYA ULANGAN
PENCUCIAN
0.
n r n rV
C
C
V V
Cn = jumlah kotoran tersisa setelah n kali pencucianC0 = jumlah kotoran awal Vr = volume cairan
tersisa setiap kali pencucian V = volume cairan
pencuci
PERHITUNGAN GRAVIMETRI
Faktor Gravimetri (FG)
Nisbah Ar atau Mr Analat terhadap Ar atau Mr endapan dikalikan dengan koefisien reaksinya masing-masing. Contoh:
Ba2+ diendapkan sebagai BaSO
4 FG = Ar Ba/Mr BaSO4 BaCl2 diendapkan sebagai BaSO4 FG = MrBaCl2/MrBaSO4 FeCl3 diendapkan sebagai Fe2O3 FG = Mr FeCl3/MrFe2O3 x 2/1
Metode representatif
Deskripsi metode:
Magnesium diendapkan sebagai MgNH4PO4 . 6H2O menggunakan
(NH4)2HPO4 sebagai pengendap. Kelarutan endapan dalam larutan netral
(0,0065 g/100 mL dalam air murni pada 100C) relatif tinggi, akan tetapi
sedikit larut jika dalam larutan amonia (0,0003 g/100 mL dalam 0,6 M NH3).
Pengendap tidak terlalu selektif, pemisahan awal Mg2+ dari pengganggu
potensial diperlukan. Ca merupakan pengganggu yang signifikan dan dihilangkan sebelumnya dengan mengendapkannya sebagai Ca-oksalat. Adanya garam amonium yang berlebih dari pengendap atau penambahan amonia yang terlalu banyak dapat menyebabkan terbentuknya Mg(NH4)4(PO4)2 yang akan diisolasi sebagai Mg(PO3)2 setelah
pengeringan. Endapan dipisahkan dengan filtrasi menggunakan larutan amonia dan setelahnya dikonversi menjadi Mg2P2O7 yang lalu ditimbang.
Prosedur
GRAVIMETRI PENGENDAPAN
GRAVIMETRI PENGENDAPAN
Pertanyaan
GRAVIMETRI PENGENDAPAN
GRAVIMETRI PENGENDAPAN
GRAVIMETRI PENGENDAPAN
GRAVIMETRI PENGENDAPAN
Aplikasi Kuantitatif
Metode yang handal untuk menduga akurasi dari metode analisis lain atau untuk membuktikan komposisi suatu SRM (standard reference material) Analisis anorganik dan analisis organik
GRAVIMETRI PENGENDAPAN
GRAVIMETRI PENGENDAPAN
GRAVIMETRI PENGENDAPAN
GRAVIMETRI PENGENDAPAN
Contoh
Kadar magnesium dalam suatu contoh ditentukan dengan mengendapkannya sebagai magnesium amonium fosfat yang setelah dipijarkan membentuk magnesium pirofosfat. Proses diawali dengan melarutkan 0,500 g contoh menjadi 100 mL, kemudian 25 mL larutannya diberi pereaksi pengendap dan setelah pemijaran terdapat 0,3330 g endapan. Hitunglah kadar magnesium dalam contoh tersebut.
Penyelesaian:
2Mg2+ → 2MgNH4PO4 → Mg2P2O7
FG = AR Mg/Mr Mg2P2O7 x 2/1 = 24/222 x 2/1 = 48/222 Bobot Mg dalam 25 mL analat = FG x m endapan = 48/222 x 0,3330 g = 0,072 g
Bobot Mg dalam 100 mL larutan (=2,500 g contoh) = 100/25 x 0.072 g = 0.288 g
Kadar Mg dalam contoh = 0.288 g/0.500g x 100% = 57.6% Cara singkat:
Kadar Mg dalam contoh = FGx m endp x FP / m contoh x 100%
Latihan
1. Kadar Fe dalam mineral ditentukan dengan cara gravimetri. 2.000 g contoh mineral setelah dikeringkan pada suhu 105C selama 48 jam bobotnya menjadi 1,750 g. 1,250 contoh kering tersebut dilarutkan menjadi 100 mL. 25 mL larutannya diencerkan menjadi 100 mL. 25 mL larutan encer diberi pereaksi pengendap dan setelah pemijaran terdapat 0.1500 g endapan ferioksida.
2. Hitunglah kadar sulfat dalam suatu contoh bila 1,200 g contoh tersebut dilarutkan menjadi 50 mL dan kemudian 25 mL larutannya setelah ditambah barium nitrat membentuk 0,5000 g endapan.
a. Hitunglah kadar air contoh tersebut
b. Berapakah kadar besi dalam contoh dinyatakan berdasar bobot kering dan berdasar bobot basah?
EVALUASI GRAVIMETRI
PENGENDAPAN
EVALUASI GRAVIMETRI
PENGENDAPAN
EVALUASI GRAVIMETRI
PENGENDAPAN
EVALUASI GRAVIMETRI
PENGENDAPAN
DEFINISI DAN APLIKASI
Analat
X + Y(g)
m? atau m?
m
an?
Δ
Aplikasi : Penentuan Kadar Air
GRAVIMETRI PENGUAPAN
Gravimetri yang melibatkan proses
penguapan/pembentukan gas.
Termogravimetri
Salah satu bagian dari gravimetri penguapan Suatu bentuk gravimetri penguapan yang dilakukan dengan memantau massa contoh selama proses pemanasan
Gravimetri penguapan langsung atau tidak langsung
Produk dekomposisi diketahui dengan pasti
Termogravimetri
Termogram adalah suatu grafik yang menunjukkan perubahan massa sebagai fungsi perubahan suhu
CaC2O4.H2O CaC2O4 CaO H2O, CO, CO2 CaCO3
Termogravimetri
Peralatan: Rancangan percobaan sederhana Residu dekomposisi Ditentukan dengan menggunakan pemanasan suhu tetap atau pembakaran Penjebakan gas yangterjadi Pada termogravimetri Produk dekomposisi diketahui Pengembangan metode analitik
Termogravimetri
Rancangan percobaan rumit
Contoh diletakkan di wadah khusus dalam tanur
Dihubungkan menggunakan lengan khusus dengan timbangan elektromagnetik
Tanur dipanaskan dengan laju tetap
Termogravimetri
Termogravimetri
Termogravimetri
Metode representatif
Penentuan Silikon dari batuan tambang dan paduan logam Deskripsi metode
Contoh silikon dilarutkan dalam asam. Diuapkan dan residu SiO2 akan tertinggal .
Beberapa jenis oksida lain juga akan ikut terendap.
massa yang terukur tidak menunjukkan jumlah silikon sebenarnya. Residu ditambah HF terbentuk SiF4 (volatil).
Pengurangan massa residu akibat penguapan SiF4: metode tidak
langsung penentuan jumlah silikon.
Prosedur
Contoh dengan berat antara 0,5-5 g dimasukkan ke dalam cawan platina. Na2CO3 ditambahkan berlebih ke dalam cawan.
Campuran dipanaskan sampai contoh meleleh. Lelehan didinginkan dan dilarutkan ke dalam HCl encer. SiO2 didapatkan
dengan menguapkan larutan HCl encer pada penangas uap dan pemanasan dengan suhu 110° selama 1 jam.
Residu dibasahi dengan HCl dan diuapkan kembali. Penghilangan bahan larut asam dilakukan dengan menambahkan air 50 ml dan 5 ml HCl pekat. Larutan dididihkan dan disaring dengan kertas saring #40. Residu dibilas dengan HCl 2%v/v panas, kemudian dengan air panas.
Termogravimetri
Filtrat diuapkan dan proses diulang dua kali dengan menggunakan prosedur yang sama dengan penghilangan bahan larut asam.
Endapan proses tersebut kemudian digabungkan dan dikeringkan. Endapan dipanaskan sampai berat konstan pada suhu 1200°C. Setelah dicapai kondisi tersebut residu ditambah dengan 2 tetes H2SO4 50%v/v dan 10 ml HF. Penghilangan SiF4 dilakukan dengan penguapan pada suatu pemanas (hot plate). Residu yang tersisa dipanaskan pada suhu 1200°C sampai bobot tetap.
Termogravimetri
Termogravimetri
Pertanyaan
1. Menurut prosedur contoh harus berada pada kisaran berat 0,5-5 gram. Atas dasar apa berat contoh yang digunakan berada pada kisaran tersebut?
Termogravimetri
2. Mengapa bahan/senyawa larut asam harus dihilangkan terlebih dahulu sebelum residu ditambah dengan HF?
Termogravimetri
3. Mengapa H2SO4 juga ditambahkan selain dengan HF?
Gravimetri Penguapan
Aplikasi kuantitatif
Gravimetri penguapan memainkan peranan penting dalam analisis anorganik dan organik Analisis anorganik:
Analisis gravimetri langsung (berdasarkan bobot sisa contoh): penentuan kadar abu, penentuan total padatan terlarut
Analisis gravimetri tidak langsung (berdasarkan jumlah yang menguap): penentuan kadar air contoh bahan
Gravimetri Penguapan
Analisis organik:
Analisis unsur: senyawa organik dibakar O2 dan H2O dijerap dan ditimbang jumlahnya Analisis logam alkali dan logam tanah di bahan organik
Menggunakan H2SO4 atau dengan menggunakan HNO3
Gravimetri Penguapan
JENIS AIR DALAM BAHAN
Air yang terikat secara Kimia
Air kristal
Air yang terikat secara Kimia dalam bahan,
dalam bentuk H
2O dan jumlahnya tertentu
Contoh : CuSO
4.5H
2O; (COOH)
22 H
2O
Air Konstitusi
Air yang terikat secara kimia dalam bahan
tidak dalam bentuk H
2O tetapi akan keluar
sebagai H
2O bila bahan terurai
Air yang terikat secara Fisik
Air (ter)adsorpsi
Air yang terjerap pada permukaan partikel zat
Dapat lepas pada suhu tidak terlalu tinggi
Air terlarut
Air yang terlarut dalam partikel zat
Dapat lepas pada suhu tinggi
Air(ter)oklusi
Air yang terkurung di antara partikel zat
Dapat lepas pada suhu tinggi
Air higroskopis
Penentuan kadar air dengan
gravimetri penguapan
Cara langsung
Cara Tak langsung
PENENTUAN KADAR AIR DENGAN CARA
GRAVIMETRI EVOLUSI LANGSUNG
analat
Δ
Zat Higroskopis
Ditimbang
sebelum digunakan : m
1sesudah digunakan : m
2massa air = m
2– m
1
2 1 analat(m -m )
kadar air =
m
× 100%
KEMUNGKINAN KESALAHAN
ANALISIS
Alat bocor → tidak semua H
2O terjerap
pada absorben
m
2< m
seharusnya; m
air< m
seharusnyakadar air terukur < kadar air seharusnya
(kesalahan analisis negatif)
Zat adsorben/higroskopis tidak spesifik
menyerap air dan ada gas lain yang ikut
bersama uap air;
m
2> m
seharusnya;
kadar air terukur > kadar air seharusnya
(kesalahan analisis positif)
PENENTUAN KADAR AIR DENGAN
CARA EVOLUSI TAK LANGSUNG
Analat
(m
1)
Δ
Analat kering + H
2O(g)
(m
2)
m
air= m
1–
m
2 1 2 analat(m -m )
kadar air =
m
× 100%
KEMUNGKINAN KESALAHAN
ANALISIS
Zat terurai menghasilkan gas
m
2< m
seharusnya;
kadar air terukur > kadar air
seharusnya
(kesalahan analisis positif)
Zat teroksidasi
m
2> m
seharusnya;
kadar air terukur > kadar air
seharusnya
PEMBAKUAN CARA ANALISIS
Jenis air apa yang keluar pada suhu 105oC?
Apakah semua jenis air tersebut keluar?
Tidak dapat dipastikan
Cara dibakukan:
T(105oC) dan Waktu tertentu (24-48 jam)
Pemanasan pada suhu yang sama diulang sampai diperoleh bobot tetap
Selama 48 jam, bobotnya 12,2568 g. Pemanasan - Ditambah 1 jam bobotnya menjadi 12,2005 - Ditambah lagi 1 ja, bobotnya menjadi 12,0005 g bobot belum tetap, harus dipanaskan lagi
EVALUASI GRAVIMETRI
PENGUAPAN
GRAVIMETRI PARTIKULAT
Analit telah berada dalam bentuk partikulat Mudah dipisahkan dari matriksnya
Penentuan massa analit tidak menggunakan reaksi kimia
Pemisahan analit dari matriksnya menggunakan: 1.Filtrasi
2.Ekstraksi
GRAVIMETRI PARTIKULAT
Filtrasi
- Pemisahan dengan gravitasi atau menggunakan pompa vakum
- Tipe filter bergantung pada ukuran partikulat analit dan matrik sampelnya
Ekstraksi
- Dilakukan pada analit yang berfase gas, terlarut, atau yang sulit yang disaring
- Analit diekstraksi menggunakan pelarut yang cocok atau melalui adsorpsi
Kuis
Tulis 1 pertanyaan (persoalan) analisis kuantitatif
Manakah endapan yang lebih sensitif bila Mg2+ diendapkan sebagai senyawa (1) Mg2P2O7 atau (2) NaMg(UO2)(C2H3O2)9 6H2O Tentukan faktor gravimetri kedua senyawa pada soal sebelumnya (Ar Mg:24, P:31, U:238) Mengapa endapan
Fe(OH)3.nH2O bukan
merupakan endapan yang baik untuk gravimetri