• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Beauveria bassiana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Beauveria bassiana"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KREATIVITAS

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAMAHASISWA EFEKTIVITAS JAMUR

EFEKTIVITAS JAMUR Beauvaria bassiana Beauvaria bassiana dalam MENGENDALIKANdalam MENGENDALIKAN URET (

URET (PhyllPhyll ogoghaga haga helleri helleri ) ) pada PADI pada PADI GOGO (GOGO (Oryza sativaOryza sativa LL..))

BIDANG KEGIATAN BIDANG KEGIATAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN (PKMP)(PKMP)

Diusulkan Oleh : Diusulkan Oleh : 1.

1. Yuan Yuan Harnawan Harnawan P P H0708160 H0708160 (Angkatan (Angkatan 2008)2008) 2.

2. Laila Laila Nur Nur Milati Milati H0708121 H0708121 (Angkatan (Angkatan 2008)2008) 3.

3. Nurul Rofi’ INurul Rofi’ I H0106088 H0106088 (Angkatan (Angkatan 2006)2006) 4.

4. Kefas Kefas Mardi Mardi S S H0106074 H0106074 (Angkatan (Angkatan 2006)2006) 5.

5. Toni Toni Hartanto Hartanto H0508064 H0508064 (Angkatan (Angkatan 2008)2008)

FAKULTAS PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA SURAKARTA

2009 2009

(2)

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PENGESAHAN

1.

1. Judul Judul Kegiatan Kegiatan : : Efektivitas Efektivitas JamurJamur  Beauvaria  Beauvaria bassianabassiana dalam

dalam Mengendalikan Mengendalikan Uret Uret (Phylloghaga(Phylloghaga helleri) pada Padi Gogo (

helleri) pada Padi Gogo (Oryza sativa L.Oryza sativa L.)) 2.

2. Bidang Bidang Kegiatan/Bidang Kegiatan/Bidang Ilmu Ilmu : : PKMP/PertanianPKMP/Pertanian 3.

3. Ketua Pelaksana KegiatanKetua Pelaksana Kegiatan a)

a)  Nama Lengkap  Nama Lengkap : Yuan Harnawan Pamungk: Yuan Harnawan Pamungkasas  b)

 b)  NIM  NIM : H0708160: H0708160 c)

c) Jurusan Jurusan : : AgroteknologiAgroteknologi d)

d) Universitas Universitas : : Sebelas Sebelas Maret Maret SurakartaSurakarta 4.

4. Alamat Alamat Rumah Rumah : : Jalan Jalan Raya Raya Uteran Uteran 11/04 11/04 Geger Geger madiunmadiun a)

a)  No. Telp  No. Telp : 0857301840: 08573018402020 5.

5. Anggota Anggota Pelaksana Pelaksana Kegiatan Kegiatan : : 4 4 orangorang 6.

6. DosenDosen PendampingPendamping a)

a)  Nama Lengkap dan Gelar  Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP: Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP  b)

 b)  NIP  NIP : 19680722.19: 19680722.199702.2.0019702.2.001 c)

c) Alamat Rumah dan No Tel./HP : Kismorejo, Rt 3/7 jumog jatenAlamat Rumah dan No Tel./HP : Kismorejo, Rt 3/7 jumog jaten Karanganyar/08156759127

Karanganyar/08156759127 7.

7. Biaya Kegiatan TotalBiaya Kegiatan Total DIKTI

DIKTI : : Rp. Rp. 10.000.000,- 10.000.000,-Sumber

Sumber lain lain : : --8.

8. Jangka Jangka Waktu Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan : : 6 6 BulanBulan

Surakarta,

Surakarta, 19 19 Oktober Oktober 20092009 Menyetujui,

Menyetujui, a.n. Dekan a.n. Dekan Pembantu Dekan III Pembantu Dekan III

Ir. Sugihardjo, MS Ir. Sugihardjo, MS  NIP.19590351

 NIP.19590351.985031.004.985031.004

Ketua Pelaksana Kegiatan Ketua Pelaksana Kegiatan

Yuan Harnawan Pamungkas Yuan Harnawan Pamungkas

 NIM H0708160  NIM H0708160 Menyetujui,

Menyetujui, Pembantu Rektor III

Pembantu Rektor III

Drs. Dwi Tiyanto, SU Drs. Dwi Tiyanto, SU  NIP. 195404  NIP. 19540414.1980031.00714.1980031.007 Dosen Pendamping Dosen Pendamping

Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP

 NIP. 1968072

(3)

A. JUDUL PROGRAM

Efektivitas Jamur  Beauvaria bassiana dalam Mengendalikan Uret ( Phylloghaga helleri) Pada Padi Gogo (Oryza sativa L.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Peningkatan jumlah penduduk yang semakin tinggi menyebabkan adanya  penambahan kebutuhan pangan yang meningkat pula. Namun adanya peningkatan tersebut menjadi kendala bagi petani dalam pembudidayaa tanaman khususnya  padi gogo. Hal ini disebabkan adanya seranagan hama uret yang menyebabkan  penurunan produksi serta dapat pula menyebabkan gagal panen. Serangan hama uret ini terjadi di daerah Gunung Kidul yang menyerang ratusan hektar tanaman  padi di empat kecamatan meliputi Tanjungsari, Tepus, Playen dan Wonosari sehingga gagal panen dan menyebabkan tanaman layu dan mati (Anonim, 2009a). Selain itu, di daerah Wonogiri padi gogo juga terserang hama uret yang melanda 0,8 ha dan menyerang pada fase pembuahan sehingga kebanyakan petani memilih menggunakan perstisida untuk membasmi hama tersebut (Suara Merdeka, 2004).

Insektisida merupakan salah satu bahan kimia yang tidak dapat dipisahkan dari budidaya segala jenis tanaman. Peningkatan jumlah dan jenis hama yang diikuti dengan peningkatan pemakaian insektisida menimbulkan banyak masalah. (Haryanto, et. al., 2006). Pengendalian serangga hama dengan insektisida kimia  banyak menimbulkan masalah, antara lain: meningkatnya resistensi hama

terhadap insektisida kimia, terjadinya ledakan populasi serangga hama sekunder, meningkatnya risiko keracunan pada manusia dan hewan ternak, terkontaminasinya air tanah, menurunnya biodiversitas, dan bahaya-bahaya lain yang berkaitan dengan lingkungan. Timbulnya masalah-masalah tersebut menjadi stimulan yang meningkatkan minat terhadap upaya pengendalian hama secara terpadu (PHT). Pertanian berkelanjutan pada abad 21 akan lebih mengedepankan upaya alternatif pengelolaan serangga hama yang ramah lingkungan dan meminimalkan kontak antara manusia dengan insektisida kimia. Patogen serangga (entomopatogen) yang berpeluang untuk mengisi kebutuhan akan alternatif

(4)

 pengendalian hama masih membutuhkan beberapa perbaikan, termasuk perbaikan  potensi, produksi dan formulasi, pemahaman yang tepat terhadap kemampuannya  berintegrasi dengan sistem atau ekosistem, dan kesesuaiannya dengan lingkungan

dan komponen PHT lainnya, serta dapat diterima oleh petani atau pengguna.

Oleh karena itu, diperlukan strategi pengendalian hama yang ramah lingkungan agar dampak residu pestisida dapat diminimalkan dengan penggunaan  pestisida biologi. Dalam penelitian ini ingin menguji pestisida biologi dari jamur  Beauveria bassiana  dengan membandingkan berbagai konsentrasi yang efektif dalam mengendalikan hama uret pada padi gogo. Sehingga dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui konsentrasi yang efektif dari pestisida biologi dengan penggunaan jamur B. bassiana dan dapat diaplikasikan di lapang.

C. PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang akan dikaji antara lain:

1. Bagaimana potensi jamur Beauvaria bassiana dalam mengendalikan uret pada  padi gogo?

2. Berapa konsentrasi jamur Beauvaria bassiana yang efektif dalam mematikan uret?

D. TUJUAN PROGRAM

Adapun tujuan penelitian ini adalah

1. Menganalisis pengaruh jamur  Beauvaria bassiana dalam mematikan uret. 2. Menentukan konsentrasi jamur  Beauvaria bassiana  yang efektif dalam

mematikan uret.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Artikel atau naskah publikasi yang berisi tentang pengetahuan dan metode  baru dengan memanfaatkan pestisida biologi guna mempertahankan hasil  produksi tanaman. Pengendalian dengan pestisida biologi yang ramah lingkungan diharapkan dapat mengurangi bahkan menggantikan penggunaan pestisida yang selama ini telah mencemari serta merusak lingkungan khususnya tanah.

(5)

F. KEGUNAAN PROGRAM

Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh suatu metode  pengendalian hama baru yang murah, mudah,dan ramah lingkungan, sehingga nantinya dapat diterapkan oleh petani guna pengendalian hama uret pada tanaman  padi gogo.

G. TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu entomopatogen yang berpotensi dikembangkan sebagai alternatif  pengendalian hama adalah cendawan. Lebih dari 700 spesies cendawan entomopatogen dilaporkan telah diisolasi dari berbagai spesies serangga hama, tetapi baru 10 spesies di antaranya yang berhasil dikembangkan untuk  pengendalian hama. Kisaran sifat-sifat biologinya yang luas mulai dari sebagai  parasit sejati hingga parasit patogen yang dapat hidup secara saprofit tanpa inang serangga menyebabkan beberapa spesies cendawan ini sangat patogenik terhadap serangga hama. Salah satu cendawan entomopatogen yang sangat potensial dalam  pengendalian beberapa spesies serangga hama adalah  Beauveria bassiana

(Balsamo) Vuillemin. Cendawan ini dilaporkan sebagai agensi hayati yang sangat efektif mengendalikan sejumlah spesies serangga hama termasuk rayap, kutu  putih, dan beberapa jenis kumbang (Gillespie, 1988).

Sebagai patogen serangga,  B. bassiana dapat diisolasi secara alami dari  pertanaman maupun dari tanah. Epizootiknya di alam sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim, terutama membutuhkan lingkungan yang lembab dan hangat. Di  beberapa negara, cendawan ini telah digunakan sebagai agensi hayati  pengendalian sejumlah serangga hama mulai dari tanaman pangan, hias, buah- buahan, sayuran, kacang-kacangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan hingga

tanaman gurun

Di Indonesia, hasil-hasil penelitian  B. Bassiana  juga telah banyak dipublikasikan, terutama dari tanaman pangan untuk mengendalikan serangga hama kedelai (Riptortus linearis dan Spodoptera litura), walang sangit pada padi (Leptocoriza acuta) (Prayogo, 2006),  Plutella xylostella  pada sayur-sayuran

(6)

(Hardiyanti, 2006), hama bubuk buah kopi  Helopeltis antoni, dan penggerek buah kakao  Hypothenemus hampei  (Sudarmadji dan Prayogo, dalam Prayogo, 2006). Langkah awal pengembangan suatu mycopestisida atau pestisida berbahan aktif cendawan entomopatogen adalah mengkoleksi isolat kemudian menguji  potensinya untuk mendapatkan isolat yang paling virulen terhadap hama sasaran.

Pada tahap awal pengembangan, dibutuhkan inokulum cendawan dalam jumlah yang cukup untuk pengujian di laboratorium dan lapang. Untuk kebutuhan bioassay, perbanyakan isolat  B. bassiana  cukup dilakukan pada media agar di dalam tabung reaksi (slant). Sedangkan perbanyakan secara massal untuk komersial dapat dilakukan apabila telah terseleksi isolat-isolat yang paling virulen terhadap hama sasaran. (Soetopo dan Indrayani, 2007).

Jamur  Beauveria bassiana adalah jamur mikroskopik dengan tubuh  berbentuk benang-benang halus (hifa). Kemudian hifa-hifa tadi membentuk koloni yang disebut miselia. Jamur ini tidak dapat memproduksi makanannya sendiri, oleh karena itu ia bersifat parasit terhadap serangga inangnya.

Hama uret biasanya menyerang pada bulan Pebruari  –   April. Uret merupakan larva dari kumbang. Uret aktif memakan akar tanaman baik tanaman kehutanan (tanaman pokok dan sela) maupun tanaman tumpangsari (padi,  palawija, dan lain-lain) terutama yang masih muda, sehingga tanaman yang

terserang tiba-tiba layu, berhenti tumbuh kemudian mati. Jika media dibongkar akar tanaman terputus/rusak dan dapat dijumpai hama uret. Kerusakan dan kerugian paling besar akibat serangan hama uret terutama terjadi pada tanaman umur 1-2 bulan di lapangan, tanaman menjadi mati. Serangan hama uret di lapangan berfluktuasi dari tahun ke tahun, umumnya bilamana kasus-kasus serangan hama uret tinggi pada suatu tahun, maka pada tahun berikutnya kasus-kasus kerusakan atau serangan menurun (Anonim, 2009b).

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM 1. Tempat dan Waktu Penelitian

(7)

Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Rumah Kaca dan Laboratorium Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta selama enam bulan.

2. Bahan dan Alat Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi gogo, tanah, pupuk NPK, pupuk kandang, pupuk kompos, uret, isolat jamur  B. bassiana,  jagung sebagai tempat pembiakan jamur  B. bassiana. Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pot, gelas ukur, pinset, cawan  petri, timbangan, labu erlenmeyer, sprayer,dan kertas label, jarum ose,dan

otoklaf.

I. TATA LAKSANA PENELITIAN 1. Pembiakan B. bassiana secara massal

Pembiakan massal dilakukan setelah diperoleh isolat murni dengan strain khusus untuk ordo Coleoptera yang telah dikembangbiakan dari Lab. Pemantau Hama dan Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura Palur Karanganyar.  B. Bassiana  kemudiakan di biakan secara mandiri dengan  peralatan dan bahan yaitu: jagung, panci bertekanan, lampu spiritus, jarum ose, dan kantong plastik tahan panas. Perbanyakan massal dimulai dengan membuat starter pada media jagung. Jagung ditimbang kemudian dicuci bersih dan direndam selama kurang lebih 24 jam kemudian ditiriskan. Setelah itu dimasukkan ke dalam kantong plastik tahan panas, lalu dikukus selama ± 30 menit dan didinginkan. jagung steril tersebut diinokulasi dengan  B. Bassiana lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik dan ditutup rapat. Setelah ± 12 hari starter siap digunakan. Pada proses inokulasi, alat-alat yang digunakan harus dalam keadaan steril. Pemindahan harus dilakukan di atas api (lampu spirtus) dalam ruang tertutup. Sterilisasi alat dapat dilakukan dengan cara direbus. Perbanyakan massal dilakukan dengan proses yang sama seperti pembuatan starter. Penggunaan inokulasi  tidak menggunakan isolat murni tetapi menggunakan starter inokulum dengan perbandingan 1 bagian starter untuk 10  bagian media perbanyakan (jagung steril).

(8)

2. Penyemaian Padi

Penyemaian benih padi gogo dilakukan pada kotak-kotak penyemaian yang telah diisi dengan media penyemaian yaitu tanah yang dicampur dengan kompos. Penyemaian padi ini diarahkan untuk persediaan pakan bagi hama uret. Bibit yang telah tumbuh setiap hari harus disiram a gar tidak kering.

3. Pengambilan dan pemeliharaan uret

Pencarian uret dilakukan dengan pengumpulan sebanyak-banyaknya uret di lapang yang endemi dengan hama uret tersebut. Dan pemeliharaan hama tersebut dengan cara menempatkan ke dalam stoples dan di beri pakan  berupa akar padi serta diberi tanah.

4. Pembuatan suspensi cendawan Jamur B. Bassiana

Suspensi jamur  B. Bassiana  di buat untuk memudahkan dalam memperoleh konsentrasi spora yang diinginkan. Suspensi induk dibuat dengan mencampurkan jagung dan air dengan perbandingan 1:1 yaitu 100 gr:100ml. Kemudian untuk mendapatkan konsentrasi spora yang diinginkan dengan mengambil suspensi sebanyak 0 gr/100ml, 10 gr/100ml, 20 gr/100ml, 40 gr/100ml.

5. Pengujian

Pengujian yang dilakukan meliputi: a) Pengujian efektivitas

Pengujian efektivitas didasarkan pada pengamatan mortalitas hama uret akibat aplikasi jamur  B. Bassiana  dengan berbagai konsentrasi. Pengujian ini meliputi dua tahap yaitu pengujian pendahuluan dan  pengujian utama.

1) Pengujian Pendahuluan

Pengujian pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan kisaran konsentrasi yang mampu menyebabkan kematian serangga uji sebesar 5-95%. Tiap taraf konsentrasi diulang 2 kali. Konsentrasi spora yang diberikan adalah untuk jamur B. bassiana 0 gr/100ml, 10 gr/100ml, 20 gr/100ml, 40 gr/100ml. Untuk mengetahui kepadatan spora diamati dengan  Haemositometer . Cara pembuatan larutan jamur  B. Bassiana

(9)

adalah jagung yang telah ditumbuhi jamur tersebut dilarutkan dalam air dengan konsentrasi yang telah ditentukan, diremas-remas kemudian disaring. Cairan inilah yang digunakan untuk aplikasi pada padi gogo.

Pengujian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (i) Menyiapkan bibit padi yang ditanam dalam pot. Setiap pot tersebut

diinvestasikan 5 ekor uret.

(ii) Aplikasi jamur B. Bassiana pada tanaman setiap perlakuan diulang 2 kali. Aplikasi jamur  B. bassiana  dilakukan dengan cara menyiram larutan jamur B. bassiana ke dalam tanah.

(iii) Pemeliharaan tanaman yang meliputi penggantian pakan ketika  bibit padi telah layu dan kuning.

(iv)Melakukan pengamatan setiap hari selama 7 hari dan dimulai pada hari ke-3 setelah aplikasi.

Variabel yang diamati adalah gejala tanaman yang ditunjukkan selama perlakuan, kemudian pada akhir pengamatan menghitung  jumlah uret yang mati dengan cara membongkar tanah dan mengambil

uret yang mati setelah pengaplikasian. 2) Pengujian Utama

Berdasarkan hasil uji pendahuluan, kisaran konsentrasi yang dapat menyebabkan mortalitas serangga uji 5-95% digunakan pada  pengujian utama. Metode yang digunakan sama dengan pengujian  pendahuluan. Tetapi setiap perlakuan diulang 4 kali. Hasil dari uji utama ini digunakan untuk mengetahui LC50 dan LC 90 jamur  B. bassiana terhadap uret.

3) Pengujian dilapangan

Pengujian di lapang dilakukan untuk membandingkan toksisitas  jamur  B. bassiana  terhadap insektisida yang sering digunakan untuk

mengendalikan uret yaitu furadan. Perlakuan yang diberikan adalah: (i) Penyemprotan jamur B. bassiana pada konsentrasi LC50 dan LC90.

(ii) Penaburan dengan insektisida Furadan sesuai dosis anjuran sebagai  pembanding

(10)

(iii)Penyemprotan dengan aquades sebagai kontrol

6. Variabel yang diamati

Variabel yang diamati dalam penelitian ini dalam pengujian efektivitas  jamur  B. Bassiana dalam mengendalikan larva uret pada padi antara lain:

a. Mortalitas larva uret

Mengamati larva uret yang mati setelah diaplikasikan jamur jamur   B. Bassiana sehingga dapat diketahui konsentrasi yang mampu mematikan

hama uret secara efektif (standar LC50). Selain itu juga mengamati berapa

lama uret mati setelah dilakukan aplikasi spora jamur guna mengetahui lethal time (LT) uret.

 b. Intensitas kerusakan tanaman padi.

Mengamati bagian akar untuk mengetahui seberapa besar intensitas kerusakan yang ditimbulkan oleh hama uret setelah diberikan perlakuan. Intensitas kerusakan diukur dengan metode skoring dengan rumus:

IK=  x100%  NxZ  nxv

Keterangan: I = Intensitas serangan

n = Jumlah tanaman rusak tiap kategori serangan v = Nilai skala tiap kategori serangan

Z = Nilai skala tertinggi kategori serangan  N = Jumlah tanaman yang diamati

 Nilai scooring:

0 = semua bagian tanaman sehat 1 = 1-25 % bagian akar yang rusak 2 = 26-50 % bagian akar yang rusak

3 = 50-75 % bagian akar yang rusak 4 = > 75% bagian akar yang rusak 7. Rancangan Penelitian

(11)

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 1 f aktor  perlakuan yaitu Beaveria. Data mortalitas uret dari uji utama dianalisis Probit untuk menentukan nilai LC50 dan LC 90. Data dianalisis apabila mortalitas kontrol <20%. Data mortalitas larva uret dikoreksi dengan rumus Abbot yaitu:

Pt = 100% 100  x  Pc  Pc  Po   Keterangan:

Pt = persentase banyaknya serangga yang mati setelah dikoreksi Po = persentase banyaknya serangga yang mati karena perlakuan Pc = persentase banyaknya serangga yang mati pada kontrol

Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F taraf 5% dan untuk mengetahui adanya interaksi dilanjutkan dengan uji Regresi.

J. Jadwal Kegiatan Program

Jadwal kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:

 No Kegiatan Bulan 1

1 2 3 4 Bulan 2 1 2 3 4 Bulan 3 1 2 3 4 Bulan 4 1 2 3 4 Bulan 5 1 2 3 4 Bulan 6 1 2 3 4 1. Persiapan alat dan bahan x x x 2.  Pelaksanaan  penelitian  Pembuatan ekstrak  jamur  Pengambilan uret  Uji efek kronik  Pengamatan di Lab Hama dan penyakit  Pembibitan  padi gogo  Penanaman dan  perlakuan  Pemeliharaan dan  pengamatan  Panen x x x x x x x x x x x x x x x xxx x x x x xxxx xxx x x xx 3. Analisis Hasil x x

(12)

4. Pembuatan Laporan x x x x x 5. Pengumpulan Laporan final x K. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Yuan Harnawan Pamungkas

 b. NIM : H0708160

c. Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agroteknologi d. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 8 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Laila Nur Milati

 b. NIM : H00708121

c. Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agroteknologi d. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 8 jam/minggu

3. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Nur ul Rofi’ I

 b. NIM : H0106088

c. Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agronomi

d. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 8 jam/minggu

4. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Kefas Mardi S

 b. NIM : H0106074

c. Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agronomi

d. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 8 jam/minggu

5. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Toni Hartanto

 b. NIM : H0508064

c. Fakultas/Program Studi : Pertanian/Peternakan d. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 8 jam/minggu

L. Nama dan Biodata Dosen Pendamping

1. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP. 2. Golongan Pangkat dan NIP : III C/19680722.199702.2.001

3. Jabatan Fungsional : Lektor 4. Jabatan Struktural :

-5. Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agronomi

6. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret 7. Bidang Keahlian : Pertanian/hama dan penyakit 8. Waktu untuk PKM : 6 jam/minggu

(13)

M. BIAYA

JENIS JUMLAH HARGA

SATUAN (Rp.) HARGA TOTAL (Rp.) 1. Peralatan Utama a. Benih Padi  b. Pupuk kompos c. Pupuk urea d. Pupuk SP-36 e. Pupuk KCl f. PDA Instan  g. Biakan Beauveria bassiana h. Jagung i. Insektisida Furadan  j. Tanah k. Aquadest 1 bungkus 30 karung 20 kg 10 kg 10 kg 1 Wadah 5Wadah 10 kg 1 botol 40 Karung 25 liter 80.000 20.000 7.500 5.000 5.000 100.000 50.000 7.500 80.000 25.000 10.000 80.000 600.000 150.000 50.000 50.000 75.000 250.000 75.000 80.000 100.000 250.000

Jumlah Sub Total 1 2.660.000

2. Sarana Pendukung a. kurungan kasa  b. Pot diameter 30cm c. kuas d. Kapas e. gelas ukur f. labu Erlenmeyer g. saringan h. Hand sprayer i. Kertas label  j. kain triko k.  pinset l.  botol m. toples n.  plastik o. Gembor  p. Petridish plastik q. Pipet r. Paranet 2 buah 200 buah 6 buah 3 plastik 3 buah 1 buah 5 buah 20 buah 1 bungkus 10 meter 10 buah 5 buah 10 buah 2 Bendel 2 buah 300 buah 10 buah 15 meter 15.000 5.000 7.500 5.000 125.000 125.000 40.000 15.000 5.000 9.000 5.000 15.000 5.000 10.000 35.000 2.500 10.000 20.000 30.000 1.000.000 45.000 15.000 375.000 125.000 200.000 300.000 5.000 90.000 50.000 75.000 50.000 20.000 60.000 750.000 100.000 300.000

Jumlah Sub Total 2 3.590.000

3. Transportasi

a. Pencarian alat dan  bahan (dalam kota)  b. Transportasi (luar kota) 5 orangx2 5 orangx4 30.000 75.000 300.000 1.500.000

Jumlah Sub Total 3 1.800.000

4. Peralatan Pendukung a. Sewa Lab Hama  b. Sewa Lab Kaca

c. Sewa

200.000 200.000

(14)

 Haemocytometer  Neubauer Improved 

d. Sewa autoclaf

e. Sewa kamera digatal f. Sewa blender 1 buah 6 jam 1 buah 1 buah 50.000 25.000 100.000 50.000 50.000 150.000 100.000 50.000

Jumlah Sub Total 4 750.000

5. Laporan a. Pembuatan laporan dan perbanyakan  b. Penelusuran Pustaka c. Dokumentasi d. Publikasi 300.000 100.000 250.000 400.000

Jumlah Sub Total 5 1.050.000

6. Lain-lain 150.000

Jumlah Sub Total 6 150.000

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009a. Tikus dan Uret Serang Tanaman Padi di Gunungkidul http://www.kr.co.id. Diakses tanggal 13 September 2009.

Anonim. 2009b. Jamur Bermanfaat. http://elqodar.multiply.com. Diakses tanggal 12 September 2009.

Deptan. 2008. Pemanfaatan Musuh Alami. Image. Available http://ditjenbun.deptan.go.id/perlinbun/linbun/index.php?option=com_c ontent&task=view&id=120&Itemid=26 . Di akses tanggal 10 Agustus 2009.

Gillespie, A.T. 1988. Use of fungi to control pests of agricultural importance, p. 37-60. In M. N. Burge (ed.), Fungi in biological control systems. Manchester University Press, Manchester, England.

Haryanto, E., T. Suharti, dan E. Rahayu. 2006. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta. 117p.

Hardiyanti, D.W. 2006. Kajian penyebaran miselium jamur Beauveria bassiana dan kerusakan terhadap epitel saluarn pencernaan makanan larva Plutella xylostella (Lepidoptera: Plutellidae). Undergraduate Theses dari  JBPTITBBI, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati

 – 

  Institute Teknologi  Bandung  (Abstrak).

I Nyoman Widiarta dan Kusdiaman, D. 2007. Penggunaan Jamur Entomopatogen  Metarizhium anisopliae  dan  Beauveria bassiana  untuk Mengendalikan Populasi Wereng Hijau.  Penelitian Pertanian Tanaman Pangan VOL. 26 NO. 1 2007.

Prayogo, Y. 2006. Upaya mempertahankan keefektifan cendawan entomopatogen untuk mengendalikan hama tanaman pangan.  Jurnal Libang Pertanian 25(2): 47-54.

Soetopo, D dan Indrayani, I. 2007. Status Teknologi dan Prospek Beauveria  bassiana Untuk Pengendalian Serangga Hama Tanaman Perkebunan

Yang Ramah Lingkungan.  Perspektif Volume 6 Nomor 1, Juni 2007 : 29 - 46

(16)

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP 1. Ketua Pelaksana

a.  Nama : Yuan Harnawan Pamungkas

 b. Tempat Tanggal Lahir : Madiun, 14 Mei 1990 c. Jenis Kelamin : Laki-laki

d. Program Studi : Agroteknologi

e. Alamat Rumah : Jalan Raya Uteran 11/04 Geger madiun

f.  No. Telp : 085730184020

g. Riwayat Pendidikan :

TK : TK PG Pagotan

SD : SDN 1 Pagotan

SMP : SMPN 1 Geger

SMA : SMAN 1 1 Geger

Perguruan Tinggi : Agroteknologi FP UNS

h. Riwayat Organisasi

Sie Kesenian dan Olahraga OSIS SMP Wakil Ketua Eskul Sepak Bola SMA Anggota KIR SMA

Staff Bendahara Kelompok Studi Ilmiah FP UNS 2009/2010

Surakarta, 19 Oktober 2009

(17)

2. Anggota

a.  Nama : Laila Nur Milati

 b. Tempat Tanggal Lahir : Kulon Progo, 11 Juni 1990 c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Program Studi : Agroteknologi

e. Alamat Rumah : Sidatan RT 01 RW 01, Kalidengen, Temon, Kulon Progo, Yogyakarta

f.  No. Telp : 085292767161

g. Riwayat Pendidikan :

TK : TK Puspitorini

SD : SDN Kalisari

SMP : SMP N 1 Wates

SMA : SMA N 1 Wates

Perguruan Tinggi : Agroteknologi FP UNS h. Riwayat Organisasi

Drumb Band SMP N 1 Wates 2003/2004 Rohis SMA N 1 Wates 2005-2007

Staff Bendahara KSI FP UNS periode 2008/2009

Surakarta, 19 Oktober 2009

(18)

3.Anggota

a.  Nama : Nurul Rofi’ I

 b. Tempat Tanggal Lahir : Surakarta, 12 April 1988

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Alamat Rumah : Iroranan RT./RW. 004/009 Kel. Joyosuran Kec. Pasar Kliwon 57116

e.  No Telp : 085647187611

f. Riwayat Pendidikan :

TK : TK Islam Al-Irsyad Surakarta

SD : SDN Islam Al-Irsyad Surakarta

SMP : SMP Islam Diponegoro Surakarta

SMA : SMA Islam Diponegoro Surakarta

Perguruan Tinggi : Agronomi FP UNS g. Riwayat Organisasi :

OSIS SMA Islam Diponegoro Surakarta Periode 2004/2005 Kabid Bendahara Umum KSI FP UNS Periode 2007

Staff SIDIK FUSI FP UNS Periode 2007

Kabid Kebendaharaan KSI FP UNS Periode 2008 Kabid Keilmiahan KSI FP UNS Periode 2009

Surakarta, 19 Oktober 2009

(19)

4.Anggota

a.  Nama : Kefas Mardi Setiawan

 b. Tempat Tanggal Lahir : Surakarta, 15 Juni 1987

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Alamat Rumah : Robyong RT:01/VI Tohkuning, Karangpandan, Karanganyar. 57791 e.  No. Telp : 085642419111 f. Riwayat Pendidikan : TK : TK Pertiwi SD : SD N Tohkuning I SMP : SLTP N I Karangpandan

SMA : SMA N I Karangpandan

Perguruan Tinggi : Agronomi FP UNS g. Riwayat Organisasi

Co-assisten praktikum Dasar Hortikultura tahun 2009.

Surakarta, 19 Oktober 2009

(20)

5.Anggota

a.  Nama : Toni Hartanto

 b. Tempat Tanggal Lahir : Sukoharjo, 01 Oktober 1989 c. Jenis Kelamin : Laki-laki

d. Alamat Rumah : Jln. Gringsing No. 29 Cemani Grogol Sukoharjo 57556 e.  No. Telp : f. Riwayat Pendidikan : TK : TK Al-Amin 1 SD : Begalon 2 Surakarta SLTP : SLTPN 22 Surakarta

SMU : SMU Muh. 2 Surakarta

Perguruan Tinggi : Peternakan FP UNS g. Riwayat Organisasi

a. Staff Kesekretariatan KSI 2008/2009

 b. Staff kewirausahaan HMJ Appaloosa 2008/2009

Surakarta, 19 Oktober 2009

(21)

6.Dosen Pendamping

 Nama : Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP

 N I P : 19680722.199702.2.001

Tempat /Tanggal Lahir : Surakarta, 22 Juli 1968

Riwayat Pendidikan : No Perguruan

Tinggi

Kota & Negara Tahun Lulus

Bidang Studi 1 Universitas

Sebelas Maret

Surakarta, Indonesia 1992 Agronomi (S1) 2 Universitas

Gadjah Mada

Yogyakarta, Indonesia 2002 Ilmu Hama Tumbuhan (S2) Publikasi

 NO Karya Ilmiah

1 Supriyadi, M.K. Himawati, dan Wahyu Agustina, 2000. Efektivitas

 penangkapan sticky trap pada lalat pengorok daun (Chromatomyia horticola Goureou) di pertanaman bawang putih. Agrosains 2: 15-18. Jurnal Penelitian Agronomi . Fakultas Pertanian UNS

2 M.Kamilah Himawati, Y. Andi Trisyono , Edhi Martono, 2003, Toksisitas Metoksifenozida terhadap Helicoverpa armigera. Agrosains 16 : 227-234. Berkala Penelitian Pascasarjana Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Gadjah Mada. (Terakriditasi).

3 M. Kamilah Himawati, 2003. Helicoverpa armigera. Eksakta XXIV: 56-69. Berkala Universitas Veteran Bantara.

4 M. Kamilah Himawati dan Supriyadi, 2007. Resistensi Plutella xylostella terhadap Ins. OP di Pertanaman Sayuran. Prosiding Seminar Hortikultura. Golongan / Jabatan : III-C / Lektor

Alamat : Kismorejo RT 03/ VII Jaten Karanganyar

 No. Tlp : (0271) 6820129

 No. HP : 08156759127

(22)

5 YV Pardjo, NS dan M. Kamilah Himawati, 2007. Toksisitas Myk Kulit Biji Mete terhadap C. Binotalis. Prosiding Seminar Hortikultura.

6 Retno Wijayanti, YV. Pardjo, NS, dan MK Himawati, 2007. Identifikasi Liriomyza dan parasitoidnya di pertanaman bawang putih di Tawangmangu. Prosiding Seminar Hortikultura.

7 Retno Wijayanti dan MK Himawati, 2008. Pengaruh Ketinggian Tempat terhadap kelimpahan Liriomyza dan Parasitoidnya. Agronomika (Jurnal Penelitian UNIBA).

8 M. Kamilah Himawati, Y.V. Pardjo Notosanjoyo, Budi Santosa, 2008. Pengaruh Pencampuran Ekstrak Daun Mimba ( Azadirachta Indica A. Juss) Dan Daun Sirsak ( Annona Muricata L) Terhadap Mortalitas Larva Plutella  Xylostella . Agronomika (Jurnal penelitian UNIBA).

Penelitian :

 No Judul Penelitian Tahun

1 Studi Komposisi Spesies Wereng Hijau Genus Nephetettix spp. (Hemiptera: Cicadellidae) di Wilayah dan di Luar Wilayah Endemi Tungro Padi

(BBI: Dosen Muda)

2003

2 Pengendalian Hayati dengan Nematoda Entomogenus Steirnema carpocapsae Strain Lokal terhadap Hama Crocidolomia binotalis di Tawangmangu

(Penelitian Dasar)

2003

3 Pengaruh Taktik Pengendalian Hama Pada Budidaya Tanaman Kacang Panjang Vigna Sinensis (L.) Savi Ex Hassk Terhadap Populasi Hama Dan Musuh Alaminya Serta Hasil Tanaman (DIK Universitas)

2004

3 Karakterisasi Ulat Daun Kubis Plutella Xylostella (Lepidoptera: Plutellidae) Strain Resisten Organofosfat (Hibah Pekerti) Tahap I

2004

5 Karakterisasi Ulat Daun Kubis Plutella Xylostella (Lepidoptera: Plutellidae) Strain Resisten Organofosfat (Hibah Pekerti) Tahap II

2005

6 Pemanfaatan Minyak Kulit Jambu Mete untuk

Pengendalian Ulat Grayak Spodoptera litura pada tanaman kedelai (Dipa Universitas)

2007

7. Studi Populasi Hama Uret (Larva Coleoptera) dan Patogen Musuh Alaminya Pada Lahan pertanaman Stroberi di Desa Kalisoro Tawangmangu Karanganyar (DIPA Fakultas)

2008

8 Rksplorasi Musuh Alami Ulat Daun Kubis Plutella

xylostella dan Potensinya sebagai Agens Pengendali Hayati di Pertanaman Kubis Dataran Tinggi (DIPA) UNS

(23)

Pengabdian Masyarakat

No Judul Tahun Sumber Dana 1 Pengurus Klinik Tanaman PS. Agronomi 2005

-kini 2 Pengendalian hama dan penyakit pada

tanaman kubis-kubisan

2006 Diks Fakultas 3 Pengendalian hama pada tanaman mangga 2006 Diks

Fakultas 4 Kaji Terap Budidaya Tanaman secara organic

di Gondosuli Tawangmangu 2006 PHK A3 Jur.Agrono mi, Fak. Pertanian UNS 5 Agroforestry 2007 Mandiri 6 Sosialisasi Biang Rhizosfer untuk

mengendalikan Penyakit Akar Gada di Desa Gondosuli Tawangmangu Kab. Karanganyar

2007 DIPA Fakultas 7 Sosialisasi OPT Jeruk besar dan Cara

pengendaliannya di Desa Plupuh Kab. Sragen

2007 DIPA Fakultas 8 Sosialisasi Pemanfaatan Parasitoid Telur

Trichogramma untuk mengendalikan

Penggerek Batang Padi di Desa Sumyang Jogonalan Klaten

2007 DIPA UNS

9 Aplikasi Pengendalian Hayati dengan

PemanfaatanParasitoid Telur Trichogramma untuk mengendalikan Penggerek Batang Padi di Desa Ngringo, Palur Karanganyar

2008 DIPA Fakultas

10 Pemasyarakatan Penggunaan Perangkap Metil eugenol untuk pengendalian lalat buah Bactrocera spp di Desa Cawas Kabupaten Klaten

2008 DIPA Fakultas

Organisasi :

1. Anggota Perhimpunan Entomologi Indonesia

2. Sekretaris 2 Perhimpunan Entomologi Cabang Surakarta

Surakarta, 29 September 2009

Ir. M.K. Himawati, MP

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini membuat Pemerintah Desa harus dapat mengatur semua kegiatan yang dilakukan sehingga harus didasari dengan sebuah peraturan yang mengikatnya sesuai dengan Undang-Undang Nomor

(3) Apabila ditinjau dari kemampuan spasial tinggi, sedang, dan rendah, model pembelajaran kooperatif TGT dengan strategi peta konsep menghasilkan prestasi belajar

Upacara serupa sering dilakukan oleh masyarakat adat yang lain, tetapi dengan bahasa yang berbeda, khususnya bagi masyarakat agraris suku Sunda di Provinsi Jawa Barat,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan Taufiq dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan penelitian tugas akhir dengan

ketidak tanggung jawaban Mr.X kepada Mrs.Y karena orang tua Mrs.Y menilai Mr.X tidak melihat faktor-faktor mudharat bila si Mrs.Y melakukan hal tersebut, dan orang tua

Artinya apa yang ditekankan media merupakan tafsir atas keinginan pembaca kecenderungan Harian Fajar dan Tribun Timur dalam berita headline politik yaitu: dalam hal

Penumpukan pada metode 1 dan 3 dilakukan dengan cetakan dan disusun secara berlapis. Lapisan paling atas dan paling bawah sedapat mungkin adalah sabut

Untuk mendapatkan debit banjir dilakukan overlay pada peta tata guna lahan dengan atribut koefisien limpasan lahan (C), curah hujan dan luas wilayah yang telah dibagi