• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah toleransi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah toleransi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 BAB 1

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. Latar belakangLatar belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman agama, karena Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman agama, karena itu diperlukan adanya sikap menghargai. Toleransi merupakan sikap dapat saling itu diperlukan adanya sikap menghargai. Toleransi merupakan sikap dapat saling menghargai antara individu yang satu dengan yang lain tanpa memperhatikan latar menghargai antara individu yang satu dengan yang lain tanpa memperhatikan latar  belakang agama setiap individu. Indonesia yang memiliki beragam ajaran agama  belakang agama setiap individu. Indonesia yang memiliki beragam ajaran agama yangyang  bebas

 bebas untuk untuk dianut dianut setiap setiap masyarakatnya masyarakatnya , , membuat membuat sikap sikap toleransi toleransi ini ini sangatsangat diperlukan dalam menjalani kehidupan dalam mas

diperlukan dalam menjalani kehidupan dalam masyarakat.yarakat.

Asas Bhineka Tunggal Ika merupakan asas yang mengandung makna Asas Bhineka Tunggal Ika merupakan asas yang mengandung makna “berbeda – 

“berbeda –  beda  beda tetapi tetapi tetap tetap satu satu jua” jua” dimana dimana asas asas ini ini menyatakan menyatakan bahwa bahwa memeskipunskipun manusia itu berbeda latar belakangnya, namun tetap satu jiwa dalam Indonesia. manusia itu berbeda latar belakangnya, namun tetap satu jiwa dalam Indonesia. Adanya sikap toleransi dalam diri setiap manusia harus mulai ditumbuhkan sejak Adanya sikap toleransi dalam diri setiap manusia harus mulai ditumbuhkan sejak individu tersebut mulai mengenal lingkungan sekitarnya. Peran keluarga menjadi individu tersebut mulai mengenal lingkungan sekitarnya. Peran keluarga menjadi sangat penting dalam pengembangan sikap toleransi tersebut dalam diri anak.

sangat penting dalam pengembangan sikap toleransi tersebut dalam diri anak.

Pluralisme atau yang biasa disebut sebagai kemajemukan adalah suatu konsep Pluralisme atau yang biasa disebut sebagai kemajemukan adalah suatu konsep yang

yang menyatakan menyatakan adanya adanya perbedaan perbedaan latar latar belakang belakang agama agama tersebut tersebut yangyang menyebabkan suatu bangsa memiliki keanekaragaman kebiasaan dalam menyebabkan suatu bangsa memiliki keanekaragaman kebiasaan dalam masyarakatnya. Pluralisme beragama mengandung arti adanya keberagaman dari masyarakatnya. Pluralisme beragama mengandung arti adanya keberagaman dari agama.

agama. Adanya Adanya pluralisme pluralisme beragama beragama ini ini merupakan merupakan suatu suatu kekayaan kekayaan bangsa bangsa karenakarena setiap

setiap latar latar belakang belakang agama agama pasti pasti memiliki memiliki cara cara tersendiri tersendiri dalam dalam hiduphidup  bermasyarakat.

 bermasyarakat. Negara Negara yang yang berhasil berhasil adalah adalah negara negara yang yang dapat dapat menyatukan menyatukan segalasegala  perbedaan

 perbedaan dari dari masingmasing  –  –   masing latar belakang agama tersebut menjadi sebuah  masing latar belakang agama tersebut menjadi sebuah fondasi yang kuat untuk memajukan bangsa.

fondasi yang kuat untuk memajukan bangsa. B.

B. Tujuan dan manfaatTujuan dan manfaat

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara sikap toleransi dalam menghadapi pluralisme.

hubungan antara sikap toleransi dalam menghadapi pluralisme.

Manfaat dari toleransi yang dilakukan di lingkungan adalah dapat membangun Manfaat dari toleransi yang dilakukan di lingkungan adalah dapat membangun kerukunan diantara individu karena adanya sikap saling menghargai.

kerukunan diantara individu karena adanya sikap saling menghargai. C.

C. Rumusan masalahRumusan masalah 1.

1. Apa itu pengertian dari toleransi?Apa itu pengertian dari toleransi? 2.

2. Apa Fungsi Toleransi ?Apa Fungsi Toleransi ? 3.

(2)

BAB II

TOLERANSI DALAM KEBERAGAMAN

A. Pengertian Toleransi

Toleransi awalnya berasal dari bahasa Latin, “tolerare” yang berarti menahan diri,  bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan memiliki hati yang lapang bagi orang lain yang memiliki pendapat berbeda. Kata toleransi sendiri juga dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “tolerance” (Wibowo, 2009).

Toleransi memiliki definisi yaitu sikap mental sebagai perwujudan dari kesiapan untuk menerima perbedaan dari orang lain, bahkan dipadukan dengan kesiapan untuk memahami diri mereka dalam keberbedaan mereka. Adanya sikap toleransi dapat memberikan kesadaran bagi seseorang untuk memberikan kebebasan kepada seseorang atau sekelompok orang untuk bisa mengatur kehidupan mereka sendiri (termasuk beribadah) asalkan tidak bertentangan dengan stabilitas di masyarakat (Schumann, 2006).

Pluralisme awalnya berasal dari bahasa Latin yaitu “ plures” yang memiliki arti  beberapa dengan implikasi perbedaan. Dalam bahasa Inggris dikenal “pluralism” . Dengan demikian pluralisme beragama dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang memandang keberagaman secara positif dan dapat menerimanya sebagai kenyataan dan berusaha untuk  berbuat sebaik mungkin terhadap kenyataan itu. Dari asal  –   usul kata ini diketahui bahwa  pluralism beragama tidak menghendaki keseragaman bentuk agama. Sebab jika keragaman sudah terjadi , maka tidak akan ada lagi pluralitas agama . Agama  –   agama jelas berbeda antara satu dengan yang lain. Setiap agama memiliki konsep partikularitasnya sendiri sehingga sangat tidak mungkin jika semua agama menjadi sama persis. Yang dikehendaki dari gagasan pluralisme adalah pengakuan secara aktif terhadap agama lain (Moqsith, 2009).

Toleransi adalah suatu sifat yang dimiliki dalam diri seseorang untuk dapat saling menghormati dalam kehidupan bermasyarakat. Toleransi berhubungan dengan sikap dan  perbuatan yang melarang adanya diskriminasi antara kelompok  –   kelompok yang berbeda

atau tidak dapat diterima oleh mayoritas suatu masyarakat.

Rasa toleransi sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dalam berkata-kata maupun dalam bertingkah laku. Dalam hal ini, toleransi berarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan budaya, sehingga tercapai kesamaan sikap. Toleransi juga merupakan awal dari sikap menerima bahwa perbedaan  bukanlah suatu hal yang salah, justru perbedaan harus dihargai dan dimengerti sebagai kekayaan. Misalnya perbedaan ras, suku, agama, adat istiadat, cara pandang, prilaku,  pendapat dan lain sebagainya. Dengan perbedaan tersebut diharapkan manusia bisa mempunyai sikap toleransi terhadap segala perbedaan yang ada, dan berusaha hidup rukun,  baik individu dengan individu, individu dengan kelompok masyarakat, dan kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat yang lainnya. Dalam kehidupan di kampus Undiksha misalnya, sangat perlu sekali memupuk rasa toleransi tersebut, karena mahasiswa yang kuliah disana bukan hanya dari satu daerah saja, melainkan

(3)

dari berbagai daerah, bahkan dari luar Bali pun ada. Di Bali saja sudah terdapat berbagai kebudayaan dan adat istiadat yang berbeda, bahkan memiliki dialek yang bebeda-beda setiap daerah dan itu merupakan ciri khas dari daerang masing-masing. Sehingga sangat dibutuhkan sifat saling menghargai antar individu dengan individu yang lainnya. Perbedaan pendapat  juga sering terjadi, misalnya dalam forum diskusi, baik diskusi dalam lingkup yang besar

maupun lingkup yang kecil. Dalam lingkup yang kecil misalnya diskusi dalam kelas, banyak  perbedaan pendapat antara pemakalah dengan peserta yang bertanya. Pada saat pemakalah

menjawab pertanyaan dari salah satu peserta, ada yang pro dan kontra antara peserta yang satu dengan peserta yang lainnya. Disaat seperti itu, rasa saling menghargai pendapat orang lain sangat dibutuhkan. Jangan sampai selesai diskusi terjadi pertikaian karena perbedaan  pendapat atau ada salah satu peserta yang pendapatnya melenceng dari materi kemudian ada yang mengejek. Kita sebagai mahasiswa seharusnya tidak melakukan hal seperti itu, karena manusia takkan luput dari kesalahan dan manusia tidak ada yang sempurna.

Dalam pergaulan sehari-hari juga, kita harus bisa menghargai dan menghormati orang lain. Dalam pergaulan ada teman, dalam pertemanan juga banyak sekali perbedaan. Misalnya dari beda sifat, karakter, cara berpikir, dari fisik pun banyak perbedaan karena ada yang tinggi, ada yang pendek, ada yang kurus, dan ada yang gemuk. Tapi kita masih bisa berteman dengan baik, karena kita dapat saling mengerti dan tidak memperdulikan perbedaan yang ada. Kadang antara teman yang satu dengan yang lainnya bisa saling ejek, tapi kita harus tahu  batasannya, jangan sampai terlalu memojokkan teman kita, jangan sampai menyakiti teman

kita sendiri. Selain kita harus tahu batasan-batasannya, kita juga harus mengerti bahwa hal tersebut hanyalah bercanda yang tujuannya untuk mengakrabkan persahabatan yang sudah ada. Dalam hal ini, dibutuhkan suatu pengertian bahwa kita hidup di dunia ini tidak bisa hidup sendiri. Manusia selalu membutuhkan seorang teman dalam hidupnya karena manusia adalah mahluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan dari orang lain. Sehingga dalam hal ini kita harus selalu memupuk rasa toleransi dengan selalu bersikap yang baik dan bisa menghargai orang lain.

Jadi dalam hal ini, rasa toleransi sangat diperlukan oleh manusia dalam menjalani hidup di dunia ini, karena tanpa rasa saling menghargai dan saling menghormati, manusia tidak akan dapat hidup dengan tenang. Pertengkaran dan pertikaian mungkin akan terjadi apabila manusia tidak memiliki rasa toleransi terhadap orang lain, bahkan peperangan antar ras, suku, bangsa dan negara juga bisa terjadi. Oleh karena itu, konsep tentang toleransi harus diajarkan sejak dini agar setelah dewasa nanti bisa menjadi anak yang berbudi pekerti yang luhur. Dalam mengenalkan sikap toleransi pada anak dapat dilakukan dengan menunjukkan sikap menghargai orang lain, memberikan contoh yang baik, mengajarkan berbicara dengan  berhati-hati, dan bersikap jujur. Dengan begitu anak tersebut akan menanamkan sikap yang

sama seiring perkembangannya

B. Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi sikap toleransi dalam individu Banyak  faktor yang dapat mempengaruhi kesadaran dalam menumbuhkan sikap toleransi. Faktor tersebut secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu faktor

(4)

internal ( yang terdapat dalam diri seseorang ) dan faktor eksternal ( faktor yang berasal dari lingkungan sekitar / dari luar diri kita ).

Faktor internalnya adalah :

 Adanya sikap tidak peduli pada perbedaan yang ada, dan hanya ingin cara pandang

 pandangnya sendiri yang diterima oleh masyarakat luas.

 Kurangnya pemahaman yang mendalam mengenai maksud Tuhan menciptakan

 berbagai macam ajaran agama adalah untuk saling melengkapi antara satu dengan yang lain dalam suatu pemikiran , bukan untuk saling menghakimi.

 Adanya sikap fanatik dalam seseorang. Fanatik merupakan sifat yang tidak dapat

menerima sama sekali terhadap perbedaan ajaran agama yang ada. Orang yang memiliki karakteristik seperti ini tidak segan  –  segan menghakimi setiap orang yang memiliki sudut pandang yang berlainan dengan sudut pandanag yang ia miliki  berdasarkan ajaran agama yang dipeluknya.

Faktor eksternalya adalah :

 Lingkungan yang terdekat misalnya keluarga atau teman kurang dapat menanamkan

rasa toleransi antara sesama. Pada akhirnya , seseorang tersebut akan terpengaruh dari sikap itu dan menjadi radikal terhadap perbedaan yang ada.

C. Fungsi Toleransi

Manusia adalah makhluk individu yang memiliki cara berfikir yang berbeda beda namun didalam kehidupannya sehari hari tidak akan mungkin bisa lepas dari yang namanya  beradaptasi, bergaul atau bersosialisasi dengan manusia yang lainnya. Didalam hidup  bersosialisasi sangat dibutuhkan sikap toleransi agar didapatkan pergaukan yang penuh dengan suasana dan rasa saling menghargai, saling menghormati dan saling merasa sebagai saudara.

Beberapa sikah hidup bertoleransi

1. Bersifat negatif

 – 

Ajaran sikap bertoleransi yang mendokrin banyak orang yaitu mengkukuhkan dengan ajaran ajaran yang tidak baik yang dapat memecah persatuan dan kesatuan anatara umat beragaama bahkan mengancam pertahanan nasional. Contohnya tentang ajaran komunis yang dulu pernah diterapkan PKI yang menagajarkan kekerasan, kecurangan, pemberontakan serta penghianatan pada negara.

2. Bersifat Positif

 – 

Aliran atau ajaran yang ditolak tetapi penganutnya tetap mendapat support dan tetap dihormati serta dihargai lingkungannya. hal ini berhubungan dengan tradisi atau kebiasaan sebuah etnis tertentu. mereka tetap dihormati tetapi ajaran mereka hanya berlaku pada etnis yang bersangkutan. sepanjang keberadaan mereka tidak merugikan pihak lain maka kehadiran mereka tetap bisa diterima ditengah tengah masyarakat.

(5)

3. Bersifat Dinamis atau Ekumenis

 – 

Aliran atau ajaran beserta penganutnya yang dihormati atau dihargai lingkungannya karena ajaran mereka dengan agama lain sama sama mengukuhkan kebaikan dan jalan kebenaran, tidak saling menyalahkan, tidak saling menghina, tidak saling menjatuhkan, saling menghormati perbedaan ibadah dan saling menghormati hak dan kewajiban atasa kepercayaan masing masing. sikap toleransi ini sangat dibutuhkan karena dapat mempersatukan kerukunan antar umat  beragama , menimbulkan rasa persaudaraan dan memperkuat persatuan dalam  bernegara.

Fungsi Toleransi dalam Kehidupan adalah : 1. Terhindar dari perpecahan

Sikap toleransi yaang tinggi yaitu saling menghormati. saaling mengahrgai dan mengabaikan  perbedaan dapat menghindari terjadinya pertikaian, permusuhan , peperangan dan perpecahan

yang dapat memicu konflik didalam negara , kondisi ini dapat mengancam keutuhan  persatuan negara Indonesia dan tidak sesuai dengan semboyan kita  bhinneka tunggal ika. keadaan ini bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi negara lain yang mempunyai kepentingan tertentu.

2. Meningkatkan rasa persaudaraan

Sikap toleransi dapat menimbulkan rasa sayang dan meningkatakan rasa persaudaraan antara umat beragama. kondisi ini dapat membuat terhindar adanya kesalahpahaman dan pertikaian yang tidak perlu .

3. Meningkatkan kekuatan dalam iman

Perbedaan agama dan tradisi dapat membuat sikap toleransi semakin kuat. tradisi yang  berbeda dapat membuat orang lain ingin mengetahui dan mempelajari tradisi daerah lain. hal ini dapat menumbuhkan rasa bangga seseorang terhadap negara yang memiliki keaneka ragaman agama, tradisi dan budaya yang tidak dimiliki bangsa lain. Menghormati agama orang lain dan menghargai perbedaan tradisi dapat meningkatkan kekuatan dalam iman dan lebih menyadari bahwa rasa persaudaraan sangat dibutuhkan dalam pergaulan.

4. Meningkatkan rasa nasionalisme

Jika sikap toleransi yang positif diterapkan dalam kehidupan sehari hari oleh semua masyarakat indonesia maka akan meningkatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara. karena bangsa yang maju adalah bangsa yang bisa menerima perbedaan satu orang dengan orang yang lainnya tanpa harus merasa paling benar dan akan mengurang i penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan .

(6)

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang demokrasi dan mengutamakan musyawarah untuk pencapaian kata mufakat tanpa ada pertikaian, permusuhan, pertemngkaran dan kesalahpahaman. didalam bermusyawarah sangat penting dibudidayakan sikap toleransi antara sesama manusia yang memiliki perbedaan agama, suku, tradisi at au budaya daerahnya. 6. Meruntuhkan rasa paling benar pada diri sendiri

Tidak ada satu manusiapun yang akan luput dari yanag namanya kesalahan ataupun kekurangan. sikap toleransi akan menghindari seseorang untuk bersikap egois dan merasa diri  paling benar. sikap toleransi dapat membuat manusia lebih cerdas dalam berfikir positif. Sikap seperti ini adalah yang paling banyak disukai masyarakat dan tak heran jika seseorang yang memiliki sikap toleransi yang kuat akan menjadi seorang pemimpin yang adil.

7. Dapat mempersatukan perbedaan

Masih banyak manusia yang menganggap apa yang dianutnya atau apa yang telah menjadi sejarah nenek moyangnya adalah yang paling baik dan paling benar, padahal pada kenyataannya tuhan menciptakan manusia penuh dengan perbedaan dan penuh dengan kekurangan. Semua itu semata mata agar manusia satu dengan yang lainnya dapat saling menghormati dan menghargai. sikap toleransi dapat mempersatukan perbedaan menjadi sebuah kekuatan bagi pertahanan negara.

8. Mempermudah pembangunan negara menjadi lebih maju

Sikap toleransi dapat mempermudah pembangunan negara menjadi lebih baik dan selalu selangkah lebih maju. Negara manapun tidak akan menjadi maju dan besar jika sikap toleransi tidak membudaya . karena sikap toleransi dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan didalam perbedaan yang akhirnya dapat membuat sebuah negara tidak mudah dirongrong dan diancam oleh bangsa lain.

Pentingnya Sikap Toleransi

Peperangan dan pertikaian yang terjadi bukan hanya karena konflik perebutan tanah sengketa atau wilayah tertentu, namun lebih kepada sikap toleransi yang mulai berkurang dan tidak ada lagi didalam iman mereka. Sebuah negara yang mengutamakan hidup saling bertoleransi maka perdamaian akan selalu menjadi tujuannya. Perdamaian dunia terlahir karena didalmnya terdapat nilai nilai toleransi yang tinggi dan ajaran ajaran norma yang baik yang mementingkan persatuan didalam perbedaan. karena adanya perbedaan yang diabaikan tetapi lebih mengutamakan rasa saling persaudaraan dan merasa sebagai makhluk yang tidak sempurna maka perasaan perasaan tersebut menjadi sebuah senjata lebih berbahaya daripada nuklir, maka kekuatan sebuah perdamaian tidak akan mudah hancur.

Sikap toleransi entah itu toleransi beragama, toleransi didalam bersosialisasi atau toleransi didalam bermusyawarah dapat meningkatkan rasa aman, tentram dan aman dalam kehidupan bermasyarakat sehingga masyarakat dapat mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusianya dengan lebih tenang dan semangat, kondisi ini dapat mempermudah

(7)

 pembangunan diberbagai aspek kehidupan yang nantinya dapat dinikmati oleh seluruh warga negara Indonesia.

Bagian sikap toleransi

1. Sikap toleransi yang dibutuhkan karena perbedaan agama 2. Karena perbedaan tradisi dan budaya

3. Karena perbedaan status sosialnya (kaya dan miskin) 4. Karena perbedaan status pendidikan

5. Karena perbedaan suku atau etnis

6. Karena perbedaan pendapat dan prinsip 7. Karena perbedaan dalam berfikir

8. Karena perbedaan pekerjaan

9. Karena perbedaan usia dan pengalaman

10. Karena perbedaan fisik (antara yang cacat dan yang normal) Sikap toleransi yang harus diajarkan pada anak usia dini

1. Mengajarkan berbagi dengan orang lain 2. Mengajarkan tidak menghina orang lain 3. Mengajarkan mau mengakui kesalahan 4. Tidak menertawakan cara bicara teman 5. Tidak menertawakan cara berpakaian teman 6. Tidak membicarkan perbedaan agama teman 7. Tidak bicar tentang keburukan teman

8. Mengajarkan untuk memberi maaf pada teman yang telah memohon maaf 9. Mengajarkan untuk tidak mencela hasil karya orang lain

10. Mengajarkan tidak mengambil barang orang lain tanpa ijin terlebih dahulu

Perubahan jaman dan peradaban manusia yang semakin berubah maka akan mengakibatkan hidup semakin penuh dengan persaingan yang bukan tidak mungkin akan menurunkan sikap toleransi antara satu manusia dengan manusia lain.

Sikap toleransi akan semakin dibutuhkan dalam porsi yang lebih besar dan lebih besar lagi ketika perubahan jaman terjadi karena menghadapi peradaban dunia yang baru. generasi dimasa depan akan mengalami perubahan perilaku yang tidak terjadi pada masa sebelumnya, semuanya dikarenakan adanya tumbuh kembangnya budaya baru yang lahir dari perilaku manusia itu sendiri, maka sikap toleransi tetap sangat dibutuhkan agar tidak menimbulkan  pertikaian dan kesalahapahaman. ketika jaman semakin berubah maju maka hidup akan semakin penuh dengan persaingan, penuh dengan sikap yang egois dan merasa paling beanar yang biasaanya sikap toleransi antara sesama manusia semakin berkurang.

(8)

Waktu sikap toleransi yang harus dimiliki individu

 Sikap toleransi paling mudah diterapkan, diperkenalkan dan diajarkan adalah ketika

usia masih kanak kanak atau usia dini karena  pentingnya pendidikan anak usia dini. Tentang Manfaat Sikap toleransi semakin cepat anak anak mengetahuinya maka akan  bermafaat dimasa depannya. Sikap toleransi akan terpupuk dan terbentuk pada usia dini lalu lambat laun berkembang dan mendarah daging dalam perilaku sehari hari, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan bersosialisasi ditengah tengah kemajemukan manusia dimasa yang akan datang.

 Sikap toleransi dapat didapat dari berbagai lembaga pendidikan yang mengajarkan

tentang pentingnya sikap toleransi dalam beragama yang biasanya ada pada pelajaran Agama dan dapat dipelajari oleh jenjang pendidikan apa saja dari buku buku yang mengembangkan serta memberi informasi yang valid tentang manfaat dari sikap  bertoleransi.

 Sikap toleransi harus diterapkan pada awalnya didalam keluarga, kemudian

lingkungan sekolah kemudian lingkungan masyarakat. Untuk memahami tentang sikap toleransi yangb baik mudah didapat dari pengalaman orang orang yang memiliki wawasan luas tentang budi pekerti misalnya para ulama, guru agama, guru spiritual dan lain lain yang hidupnya berhubungan dengan ajaran yang mengarah pada kebaikan dan kebenaran.

Sikap toleransi sangat penting diterapkan pertama kali dalam lingkungan keluarga , karena kebiasaan yang telah dilakukan sesuai aturan yang dibuat oleh orangtuanya dirumah akan terbawa keluar rumah, terutama dilingkungan sekolahnya. Jika sejak dari rumah anak anak sudah diajarkan untuk bersikap santun, menghormati agama yang berbeda dan mau menghargai pendapat berbeda dari orang lain atau tidak melihat perbedaan atas tradisi dan etnis seseorang ketika ingin bersosialisasi, maka sikap sikap tersebut tanpa disadarinya akan diterapkan dalam kehidupannya ditengah masyarakat secara permanen.

D. Toleransi Antar Kebudayaan dalam Masyarakat Multikultural

Belajar dari pengalaman yang pernah dihadapi bangsa kita, usaha untuk membentuk masyarakat multikultural menjadi sangat penting.

Secara sederhana, masyarakat multikultural dapat dimengerti sebagai masyarakat yang terdiri atas beragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang  berbeda-beda. Masyarakat multikultural merupakan bentuk dari masyarakat modern yang

terdiri atas berbagai golongan, suku, etnis (suku bangsa), ras, agama, dan budaya. Mereka hidup bersama dalam wilayah lokal maupun nasional. Bahkan, mereka juga berhubungan dengan masyarakat internasional, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Multikulturalisme tidak hanya bermakna keanekaragaman (kemajemukan), tetapi juga kesederajatan antarperbedaan. Maksudnya, dalam multikulturalisme terkandung pengertian  bahwa tidak ada sistem norma dan budaya yang lebih tinggi daripada budaya lain. Semua  perbedaan adalah sederajat. Kesederajatan dalam perbedaan merupakan jantung dari

(9)

multikulturalisme. Dengan demikian, secara konsep masyarakat multikultural tidak sama dengan masyarakat majemuk. Masyarakat majemuk lebih menitikberatkan pada keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaannya. Sementara itu, masyarakat multikultural merujuk pada kesetaraan atau kesederajatan kebudayaan yang ada dalam se buah masyarakat.

Di dalam masyarakat multikultural, perbedaan kelompok sosial, kebudayaan, dan suku bangsa dijunjung tinggi. Namun, hal itu tidak berarti bahwa ada kesenjangan atau  perbedaan hak dan kewajiban di antara kelompok sosial, kebudayaan, dan suku bangsa yang  berbeda itu. Masyarakat multikultural tidak mengenal perbedaan hak dan kewajiban antara

kelompok minoritas dan kelompok mayoritas, baik secara hukum maupun sosial.

Multikulturalisme menuntut masyarakat untuk hidup penuh toleransi, saling  pengertian antarbudaya dan antarbangsa dalam membina suat u dunia baru. Dengan demikian, multikulturalisme dapat menyumbangkan rasa cinta terhadap sesama dan sebagai alat untuk membina dunia yang aman dan sejahtera. Dalam multikulturalisme, bangsa-bangsa duduk  bersama, saling menghargai, saling membantu, dan tidak memandang apakah suatu kelompok

masyarakat merupakan kelompok mayoritas ataupun kelompok minoritas, sehingga tidak terjadi dominasi mayoritas dan tirani minoritas. Pemahaman manusia dalam memahami multikulturalisme akan memberi peran dan sumbangan yang besar terhadap pembangunan dunia yang lebih baik. Suatu masyarakat modern tidak hanya memikirkan generasinya, tetapi  juga mampu mewariskan kehidupan yang lebih baik untuk generasi yang akan datang.

Ketika seseorang atau suatu kelompok lebih mementingkan egonya dan tidak bersedia memahami perasaan dan kepentingan pihak lain, terjadinya konflik. Bagaimanapun konflik adalah bunga kehidupan, tanpa konflik, hidup menjadi hambar dan tidak berwarna. Masalahnya adalah bagaimana agar konflik itu mulai mengancam integrasi sosial atau  bangsa. Ini membutuhkan kemampuan untuk menahan diri. Dan kemampuan manahan diri itu mencerminkan rendah tingginya peradaban. Makin tinggi peradaban suatu masyarakat atau bansga, makin mampu mereka menahan diri dan sebaliknya. Dilihat dari segi kemampuan menahan diri ini dengan bangga kita bisa menyalakan diri sebagai bangsa yang  berperadaban cukup tinggi karena selama ini kita selalu berhasil keluar dari kemelut konflik,  baik konflik politik maupun konflik sosial. Memang dalam setiap konflik itu selalu ada korban jiwa namun keutuhan bangsa kita masih tetap terjaga. Pengalaman berkonflik  biasanya akan memeberikan hikmah bagaimana caranya untuk menahan diri.

Kemampuan menahan diri bisa dibantu dengan sikap toleran tadi. Makin terbuka sikap individu terhadap pendapat yang berbeda, makin tinggi toleransi. Itulah sebabnya perbedaan  pendapat jangan diredam atau dilarang secara berlebihan. Biarkan saja masyarakat saling

mengungkapkan aspirasinya secara bebas. yang penting mereka diberitahu, melalui aturan hukum dan nilai-nilai sosial-politik yang diajarkan, sampai dimana batas kebebasan menyatakan pendapat itu. Yang melanggar batas itu harus diberi sanksi yang tegas dan jelas agar masyarakat mengetahui bahwa perbuatan itu dilarang. Dengan demikian kita bsia mengajarkan sikap toleran dan sikap menahan diri itu. Kita sendiri punya banyak contoh mengenai keberhasilan bangsa kita menahan diri dan menunjukkan toleransi yang tinggi demi keutuhan bangsa. Kita memiliki masyarakat yang mampu saling menghargai kebudayaan,

(10)

agama, kepercayaan, dan adat istiadat masing-masing dan hidup harmonis tanpa saling mengganggu. Hal ini harus dijaga terus sebab kelangsungan hidup Indonesia sangat  bergantung pada ada tidaknya toleransi tersebut. Berikut ini adalah solusi agar sikap toleransi

senantiasa dapat terbentuk, yakni:

1. Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang  berbeda dari anggota-anggota masyarakat yang kita temui, tidak mementingkan

kelompok, ras, etnik, atau kelompok agamanya sendiri dalam menjalankan tugas-tugasnya.

2. Meninggalkan sikap primodialisme, terutama sikap yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan sikap yang berlebih-lebihan.

3. Menegakkan peraturan perundang-undangan kepada semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik, dan agama yang mereka anut.

4. Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa dan bernegara.

5. Menyelesaikan semua konflik dengan cara akomodatif, melalui mediasi, kompromi dan adjukasi.

6. Mengembangkan kesadaran sosial dan menyadari peranan bagi setiap individu terutama  para pemegang kekuasaan dan penyelenggaraan negara secara formal.

Dengan melaksanakan solusi seperti itu, akan tercipta suatu masyarakat yang harmonis dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam hal ini, sosialisasi masyarakat multikultural begitu strategis dan dibutuhkan dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang ideal dan lestari.

Untuk mewujudkan maysarakat multikultural yang hidup dalam suasana harmonis, diperlukan beberapa cara untuk memecahkan masalah yang sering timbul sebagai akibat  perbedaan budaya. Bales mengemukakan tiga tahap pemecahan masalah, yaitu sebagai  berikut :

1. Tahap orientasi. Dalam tahap ini, anggota kelompok saling bertanya dan saling memberi informasi sehingga terhindar dari pemahaman atau pengertian yang keliru antar pihak yang berkepentingan.

2. Tahap evaluasi. Dalam tahap ini, tiap anggota kelompok membahas informasi dan saling bertukar pendapat. Dari tahap ini, keterbukaan antar kelompok atau golongan terjadi sehungga muncul berbagai alternatif baru dalam menyelesaikan masalah.

3. Tahap kontrol. Dalam tahap ini, tiap anggota kelompok menyarankan untuk mencari jalan keluar untuk mencapai suatu kesimpulan akhir.

Pengaruh yang paling dominan dalam terbentuknya maysarakat multikultural adalah sikap mental masyarakat itu sendiri. Sikap masyarakat yang cenderung primordial dan cenderung tidak adil akan menjadi faktor penghambat terciptanya masyarakkat multikultural. Kondisi itu dapat diminimalisasi atau bahkan dihilangkan apabila manfaat dari terciptanya masyarakat multikultural disadari oleh semua pihak. Beberapa manfaat yang dapat dipetik dari masyarakat multikultural adalah sebagai berikut :

(11)

a. Melalui hubungan yang harmonis antar masyarakat, dapat digali kearifan b udaya yang dimiliki oleh setiap budaya.

 b. Memunculkan rasa penghargaan terhadap budaya lain sehingga muncul sikap toleransi yang merupakan syarat utama dalam masyarakat multikultural.

c. Menjadi benteng pertahanan terhadap ancaman yang timbul dari budaya kapital yang cenderung melumpuhkan budaya yang beraga. Paham kapitalisme cenderung bersifat diskriminatif dan mengabaikan eksistensi budaya setempat.

d. Menjadi alat untuk membina dunia yang aman dan sejahtera. Dengan multikulturalisme, bangsa-bangsa duduk bersama, saling menghargai, dan saling membantu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Masalah yang dihadapi oleh suatu masyarakat secara langsung atau tidak langsung akan berpengaruh pada masyarakat lain pula.

e. Mengajarkan suatu pandangan bahwa kebenaran itu tidak dimonopoli oleh satu orang atau kelompok saja, tetapi ada dimana-mana, tergantung dari sudut pandang setiap orang. Masyarakat multikultural menganggap bahwa dengan saling mengenal dan saling menghargai budaya orang lain, dapat tercipta kehidupan yang penuh toleransi, sehingga tercipta masyarakat yang aman dan sejahtera.

Dari manfaat-manfaat diatas, sudah selayaknya kita menerima masyarakat multikultural tidak hanya sebagai realita sosial budaya saja, tetapi harus menjadi sebuah kewajiban agar keintegritasan bangsa selalu terjaga.

(12)

BAB III KESIMPULAN

Indonesia memiliki bermacam  –   macam ajaran agama yang memiliki cara tersendiri untuk dapat berkembang dalam kehidupan. Untuk itu asas “Bhinneka Tunggal Ika” dapat dijadikan pedoman untuk membina persatuan dan kesatuan yang ditimbulkan oleh rasa toleransi. Meskipun setiap ajaran agama memiliki sudut pandang masing  –  masing , namun setiap agama pasti mengajarkan setiap umat pemeluknya untuk memiliki rasa toleransi untuk menuju kerukunan bangsa. Adanya sikap saling terbuka dan saling membantu antar umat agama yang satu dengan yang lainnya juga dapat mengawali pertumbuhan sifat toleransi dalam hati manusia.

SARAN

Adanya kesadaran untuk dapat memiliki rasa toleransi antara umat beragama dapat mulai ditumbuhkan sejak manusia itu bertumbuh dalam lingkungannya. Keluarga adalah  pemula dari pengembangan sikap toleransi dalam diri anak. Seorang anak akan memiliki sif at toleransi apabila ia telah dibiasakan dalam kehidupan di keluarganya untuk dapat saling mengerti dan menghormati cara dari masing  –   masing ajaran agama untuk dapat menjalankan. Jika kesadaran tersebut telah muncul dalam diri individu, maka rasanya tidak sulit lagi untuk menghormai sesamanya.

Lembaga pendidikan formal juga seharusnya ikut dalam berpartisipasi dalam  pembentukan karakter diri bangsa dalam menyikapi toleransi, misalnya mulai bisa memberikan kebebasan bagi siswa siswinya untuk menjalankan kegiatan keagamaannya, meskipun lembaga tersebut merupakan lembaga yang menganut prinsip salah satu ajaran agama. Selain itu, dibutuhkan campur tangan pemerintah dalam meningkatkan rasa peka terhadap sesamanya. Hal ini dapat diwujudkan antara lain dengan cara mengadakan komunikasi antara umat beragama agar masyarakat dapat mengkomunikasikan dengan baik masalah –  masalah dalam agama yang memungkinkan terjadinya konflik agama.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Moqsith, A., 2009,  Merayakan Kebebasan Beragama  , ICRP, Jakarta, pp. 387-388. Schumann, O., 2006, Menghadapi Tantangan, Memperjuangkan Kerukunan, PT BPK

Gunung Mulia, Jakarta, pp.59.

Wibowo, S., 2009, Manusia, Teka Teki Yang Mencari Solusi, Kanisius, Yogyakarta,  pp.138.

https://www.kompasiana.com/fransiskuspratama/pentingnya-toleransi-di-indonesia_58cc8a497eafbd3854475979

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi, faktanya LKS yang ada di sekolah-sekolah, jarang ditemukan LKS yang memenuhi kreteria LKS yang berkualitas baik. Hal tersebut mengakibatkan walaupun

Dari hasil penelitian dijelaskan, bahwa dasar hukum pemberian grasi yang diberikan oleh Presiden terhadap narapidana narkoba transnasional tersebut, memang telah sesuai

Penelitian ini dilakukan dengan pengujian hipotesis untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh profitabilitas, free cash flow, dan investment opportunity set terhadap

Dapatkah anda jelaskan informasi atau data apa saja yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan di dalam memuat perencanaan kebutuhan obat dan alkes habis pakai pada Poliklinik

Struktur batuan ini massif sebab batuan ini terdiri dari susunan yang kompak dari setiap mineral-mineral dalam batuan, tidak menunjukkan adanya pori-pori, penjajaran mineral

Dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 19 orang dengan persentase sebesar 63%, untuk responden yang menjawab setuju sebanyak 11 orang

Arduino UNO sebagai otak dari program alat pemberi pakan ikan, dengan motor DC yang berfungsi untuk menggerakan pembuka tempat pakan ikan agar pakan jatuh ke

Konsep bhakti terhadap orang tua dalam agama Buddha menganjurkan agar anak mampu untuk mampu menjaga nama baik keluarga, mempertahankan kekayaan keluarga