• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

153

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Horizontal Light Pipe (HLP) merupakan salah satu metode pencahayaan

alami yang dapat mendistribusikan cahaya ke area yang kurang atau tidak dapat mengakses cahaya alami. Percabangan HLP-L dan HLP-T sebagai komplemen terhadap sidelighting diaplikasikan pada ruang kantor open plan. Percabangan HLP-Y sebagai sumber utama pencahayaan alami diaplikasikan pada ruang kantor

private office. Adapun konteks yang tetap pada eksperimen ini adalah posisi,

bentuk, ukuran, material sidelighting (pada ruang open plan); ukuran, material,

properties ruang kantor; serta dimensi aperture, material, properties dari HLP

(pada ruang open plan dan private office).

5.1.1 Kuat dan Distribusi Cahaya Alami dalam Ruang

Secara umum, berkaitan dengan aspek kinerja, tipe percabangan HLP menghasilkan rata-rata iluminan dan DF yang telah memenuhi persyaratan pencahayaan alami pada ruang kerja. Tipe percabangan HLP juga mendistribusikan cahaya alami secara merata dalam ruang. Deskripsi lebih lanjut dari kuat, distribusi cahaya alami pada ruang open plan, private office dengan parameter iluminan, DF dan rasio keseragaman iluminan yang dihasilkan oleh tipe percabangan HLP adalah sebagai berikut:

 Komplemen terhadap sidelighting pada ruang open plan, percabangan HLP menghasilkan rata-rata iluminan sebesar 296 lux dan 295 lux, HLP-L dan HLP-T secara berurutan, dan telah memenuhi persyaratan iluminasi ruang kerja dengan visual task sederhana, tipikal dan visual task berkekontrasan tinggi, tipikal, sebesar 135-165 lux dan 270-330 lux secara berurutan. Percabangan HLP juga menghasilkan nilai DF yang memenuhi persyaratan kualitas penerangan B (kerja halus, pekerjaan cermat tidak secara intensif terus menerus) sebesar 3.1%, 5.9% dan 3.6% pada TUU1, TUS1, dan TUU2 secara berurutan. Hal ini memperkuat teori yang diungkapkan oleh Beltran,

(2)

154

dkk (1996) tentang fungsi HLP sebagai komplemen terhadap sidelighting, sekaligus memperluas berlakunya teori tersebut pada HLP yang dicabangkan.  Aplikasi tipe percabangan HLP pada ruang open plan menghasilkan

keseragaman iluminan yang tinggi dalam ruang, dengan rasio sebesar 2.2:1 dan 5.5:1, rata-rata iluminan terhadap iluminan minimum dan iluminan maksimum terhadap iluminan minimum secara berurutan pada keseluruhan area, dan telah memenuhi persyaratan keseragaman iluminan pada bidang kerja (maksimum 3:1 dan 6:1 secara berurutan). Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Beltran, dkk (1996) tentang penempatan HLP untuk mengiluminasi ruang secara merata, sekaligus memperluas berlakunya teori tersebut pada percabangan HLP.

 Pada ruang private office, percabangan HLP sebagai sumber utama pencahayaan alami menghasilkan rata-rata iluminan sebesar 135.3 lux, dan telah memenuhi persyaratan iluminasi ruang kerja dengan visual task sederhana sebesar 135-165 lux. Tipe percabangan HLP juga menghasilkan keseragaman iluminasi yang tinggi dalam ruang, dengan rasio keseragaman iluminan sebesar 1.07:1 dan 1.15:1, rata-rata iluminan terhadap iluminan minimum dan iluminan maksimum terhadap iluminan minimum secara berurutan, dan telah memenuhi persyaratan keseragaman iluminan pada bidang kerja.

5.1.2 Pengaruh Desain Tipe Percabangan Horizontal Light Pipe terhadap Kuat dan Distribusi Cahaya Alami dalam Ruang

Berkaitan dengan aspek desain, hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ruang open plan:

 Pembelokan cahaya memberikan pengurangan terhadap rata-rata iluminan dan DF dalam ruang, sebesar 3.27% dan 3.59%, HLP-L dengan sebuah pembelokan cahaya dan HLP-T dengan dua buah pembelokan cahaya secara berurutan. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Szokolay (2004) tentang penurunan jumlah cahaya datang hingga yang diteruskan ke bukaan distribusi pada percabangan light pipe. HLP-L, dimana salah satu bukaan mendistribusikan cahaya alami dari pembelokan light pipe, sedangkan bukaan

(3)

155

yang lain mendistribusikan cahaya alami secara langsung dari aperture, memiliki rata-rata iluminan dan DF yang lebih tinggi dibandingkan dengan HLP-T, dimana kedua bukaan mendistribusikan cahaya alami dari pembelokan light pipe. Ditinjau dari aspek distribusi cahaya alami, khususnya pada area partially daylight, HLP-T mendistribusikan cahaya alami secara lebih merata dibandingkan dengan tipe HLP-L, akan tetapi lebih rendah aspek kemerataannya jika dibandingkan dengan HLP tidak bercabang.

 Pertambahan panjang HLP memberikan pengurangan terhadap rata-rata iluminan maupun DF dalam ruang. HLP dengan panjang 8.27 m dan 9.02 m menghasilkan rata-rata iluminan sebesar 306 lux dan 295 lux secara berurutan, dan rata-rata DF sebesar 3.06% dan 2.95% secara berurutan. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Chirarattananon, dkk (2000) dan Hansen, dkk (2001). Pengurangan tersebut kemudian menjadi penyebab meningkatnya rasio keseragaman pada bidang kerja.

 Jumlah bukaan distribusi HLP, ketika ditingkatkan, tidak berbanding lurus terhadap peningkatan rata-rata iluminan dan keseragaman distribusi cahaya alami dalam ruang. Dengan jumlah sumber cahaya alami yang sama (4 HLP/

aperture), pembagian 1 bukaan distribusi menjadi 2 melalui pembelokan light pipe dan penambahan panjang HLP menimbulkan pengurangan terhadap

rata-rata iluminan dalam ruang (sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Hansen, dkk (2001) dan Szokolay (2004)). HLP dengan jumlah bukaan distribusi yang lebih sedikit, tetapi tidak mengalami pertambahan panjang HLP maupun pembelokan light pipe memiliki rata-rata iluminan yang lebih tinggi dalam ruang.

Dengan pertimbangan penurunan rata-rata iluminan, DF dan keseragaman iluminan dalam ruang, maka pada ruang open plan, HLP dapat diaplikasikan tanpa percabangan.

Berkaitan dengan aspek desain, hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ruang private office tanpa sidelighting:

 Pengurangan 50% dari luas bukaan distribusi meningkatkan rata-rata iluminan dan DF dalam ruang sebesar 6.42%. Penambahan material reflektif spekular tinggi pada bagian back end diduga berperan dalam meneruskan dan

(4)

156

merefleksikan cahaya alami, untuk selanjutnya didistribusikan ke dalam ruang melalui luas bukaan yang lebih kecil. Akan tetapi, dengan jumlah dan panjang HLP yang sama, HLP dengan luas bukaan distribusi lebih besar, pada tengah ruang mendistribusikan cahaya alami secara lebih merata dibandingkan dengan HLP dengan luas bukaan distribusi yang lebih kecil, pada tengah ruang.

Dengan pertimbangan peningkatan rata-rata iluminan dan DF, maka pada ruang

private office, percabangan HLP dapat diaplikasikan.

Sebagai sumber pencahayaan utama pada ruang dengan proporsi kecil, seluruh dinding memegang peranan penting dalam mengiluminasi ruang, sedangkan sebagai komplemen terhadap sidelighting pada ruang dengan proporsi memanjang, dinding belakang lebih berperan dalam mengiluminasi ruang.

5.2 Saran

Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh tipe percabangan HLP terhadap kinerja pencahayaan alami pada ruang dengan kedalaman yang lebih tinggi, misalnya lebih dari 10 m. Akan tetapi, pengurangan cahaya alami seiring pertambahan panjang HLP yang diaplikasikan pada ruang dengan kedalaman yang tinggi tersebut perlu untuk dipertimbangkan.

Pengaruh proporsi ruang, yakni bentuk ruang, ketinggian plafond sekaligus bukaan distribusi HLP terhadap kinerja pencahayaan alami dapat diteliti lebih lanjut, termasuk jarak antar bukaan distribusi pada percabangan HLP.

Pengembangan prototipe HLP yang diteliti oleh Beltran, dkk (1996) dapat dilakukan pada penelitian selanjutnya. Fokus dapat dibuat pada penyesuaian kemiringan reflektor untuk iklim tropis lembab, maupun kemungkinan pengembangan bentuk aperture dan back end dengan sistem anidolic.

Terkait metodologi penelitian, penggunaan simulasi dengan software yang lebih mutakhir, yang dapat memperhitungkan dengan lebih detail cahaya alami yang dihasilkan oleh percabangan HLP bermaterial refleksi spekular tinggi, termasuk dengan cermin pembelok cahaya dapat dilakukan pada penelitian berikutnya, misalnya dengan OPTICAD, PHOTOPIA.

(5)

157

Untuk perencanaan ruang kantor open plan, HLP dapat diaplikasikan tanpa percabangan, dengan lebar aperture 1.80 m, lebar bagian belakang pipe 0.90 m, dan panjang HLP 8.27 m. Untuk perencanaan ruang kantor private office, percabangan HLP dapat diaplikasikan dengan mengoptimalkan luas material reflektif spekular tinggi. Lebar aperture dari percabangan HLP tersebut dapat dibuat 1.80 m, lebar bagian belakang pipe 0.90 m, dan dengan luas bukaan distribusi lebih kecil, pada tengah ruang untuk meningkatkan rata-rata iluminan dan DF.

(6)

158

Referensi

Dokumen terkait

Pada gambar 4.5 menunjukkan bahwa pada penelitian ini formulasi edible film dari campuran 3g tepung tapioka, 3 ml kitosan 2%, 1 ml gliserin, dan 1 g ektrak kulit

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Juni 2017 terjadi pada semua kelompok pengeluaran, di mana kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi

Model transshipment adalah model transportasi yang memungkinkan dilakukan pengirim (komoditas) dengan cara tidak langsung, di mana komoditas dari suatu sumber dapat

1721 - I Tahun Kalender NPWP PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26 Terutang (Rupiah) (5) DAFTAR PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT/JHT YANG PENGHASILAN NETONYA MELEBIHI

Tekanan atmosfer disuatu titik secara numeric adalah sama dengan berat kolom udara sebanyak satu satuan luas penampang yang membentang dari titik tersebut ke puncak

Metamerisme Iluminan terjadi ketika dua objek yang cocok dalam satu sumber cahaya tertentu pada pengamat tertentu, tetapi tidak cocok dalam sumber cahaya yang berbeda pada

Kelainan perkembangan (himen imperforata,a/hipo genensis vagina,septum vagina,kelainan uterus, kelainan adneksa) dan kelainan letak organ reproduksi wanita (prolapsus,

Pelaksanaan kerja prakter yang telah dilakukan yaitu pada bagian Pelayanan selama satu bulan, pada bagian ini yang dilakukan adalah melayani nasabah. Selama