• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertama, Alumni UNAIR Raih Beasiswa Hearing Aid East Java Scholarships

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pertama, Alumni UNAIR Raih Beasiswa Hearing Aid East Java Scholarships"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Pertama, Alumni UNAIR Raih

Beasiswa Hearing Aid East

Java Scholarships

UNAIR NEWS – “Alhamdulillah, akhirnya hari ini ditetapkan

setelah dua tahun mengejar Master of Clinical Audiology University of Western Australia,” ungkap Valina Khiarin Nisa dengan bangga. Terang saja, lulusan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga tahun 2015 tersebut dinobatkan sebagai satu-satunya calon mahasiswa baru dari Jawa Timur yang mendapatkan beasiwa Hearing Aid East Java Scholarships untuk melanjutkan studi di Master of Clinical Audiology University of Western Australia.

Ditemui usai penetapannya sebagai penerima beasiswa di Gedung Negara Grahadi pada Rabu (27/9), perempuan yang akrab disapa Valina tersebut menuturkan, ia sudah mencoba mendaftar beasiswa tersebut selama dua kali.

“Sudah dua kali mencoba, pertama di tahun 2016. Karena ada kendala jadi perlu coba lagi. Syukur alhamdulillah tahun ini daftar lagi dan lolos,” terangnya bangga.

Ditanyai mengenai pilihan program master yang terhitung baru tersebut, Valina mengungkapkan bahwa hal itu merupakan dorongan dari berbagai dosennya di Fakultas Psikologi UNAIR. Selain itu, konsentrasi pendidikan Valina pada Psikologi Pendidikan Perkembangan menjadi alasan dirinya untuk menempuh pendidikan Master of Clinical Audiology.

“Sebenarnya sejak lulus tahun 2015 sudah diarahkan dosen untuk ambil master ini, karena masih baru untuk di Jatim. Selain itu ada kerjasama antara Jatim dan Australia Barat untuk menangani anak tuna rungu,” terangnya.

(2)

hidup selama di Australia, tiket pesawat, dan berbagai keperluan selama studi. Tidak hanya itu, dengan nada riang, Valina juga mengatakan bahwa ada jatah untuk libur dan kembali ke Indonesia selama satu tahun sekali.

“Semua ditanggung mulai tempat tinggal, terbang dari Surabaya-Australia, dan ada liburnya juga,” papar pencipta lagu Jinggle Airlangga itu.

Valina yang kini menjadi dosen muda di Fakultas Psikologi UNAIR itu menuturkan bahwa proses pendidikannya akan dimulai bulan Februari tahun 2018 mendatang. Selain itu, ia juga mengaskan bahwa selepas kuliah usai, ia akan kembali ke UNAIR untuk mengajar serta bakal menjalani kontrak dengan Pemprov Jatim untuk menangani kasus anak berkebutuhan khusus, terlebih yang menyandang tuna rungu.

“Untuk rencana pascamaster, saya ada kontrak dengan Pemprov Jatim dan Psikologi UNAIR. Jadi saya harus mengadakan seminar tentang tuna rungu di beberapa kota di Jatim dan kepada teman-teman prakstisi di daerah-daerah. Selanjutnya saya juga bakal mengajar jadi dosen di Psikologi UNAIR,” pungkas Valina. (*) Penulis : Nuri Hermawan

Editor : Binti Q. Masruroh

Bank Mayapada dan PWI Jatim

Berikan Beasiswa Magister

untuk Wartawan

UNAIR NEWS – Bank Mayapada memberikan beasiswa kepada sepuluh

(3)

Universitas Airlangga. Penyelenggaraan beasiswa ini bekerjasama dengan organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur.

Bidang studi yang diberikan yaitu Media dan Komunikasi, Politik, PSDM, dan Magister Manajemen. Beasiswa ini diberikan kepada wartawan dari berbagai media, baik cetak, televisi, maupun online.

Kesepakatan pemberian beasiswa dihadiri oleh Rektor UNAIR Prof Nasih, Sekretaris UNAIR Koko Srimulyo, dan para pengurus PWI, Kamis (18/5), di Ruang Rektor. Pemberian beasiswa ini diberikan untuk program dua tahun, yakni tahun ajaran 2017/2018 hingga 2018/2019.

“Kami mensinergikan semangat PWI untuk berupaya meningkatkan kemampuan wawasan akademik. Tujuannya, agar bisa meningkatkan kompetensi wartawan. Ketika pengetahuan makin luas, kami berharap kopetensi wartawan semakin bagus,” ujar Akhmad Munir, Kepala Biro ANTARA yang tergabung dalam kepengurusan PWI Jatim.

Munir menambahkan, beasiswa program magister ini diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi wartawan agar turut meningkatkan profesionalismenya.

Dalam kesempatan ini, Prof Nasih mengatakan agar wartawan yang mendapat beasiswa tetap menjalani profesi kewartawanannya usai lulus nanti. Sehingga, mereka dapat berkontribusi membangun produk media massa yang berkualitas.

“Dengan pemberian beasiswa ini, akan diperoleh SDM yang berkualitas dari kalangan wartawan. Kalau sudah lulus tetap berkomitmen jadi wartawan saja. Sehingga dunia media diisi oleh orang-orang yang mumpuni di bidang pengetahuan. Selain itu, produk media masa semakin berkualitas,” ujar Prof Nasih. Sementara itu Koko Srimulyo menambahkan, dalam pelaksanaan perkuliahan nantinya tidak ada perlakuan khusus yang diberikan

(4)

kepada wartawan. Semua mahasiswa akan diperlakukan sama.

“Tidak ada perlakuan khusus terhadap wartawan. Dalam perkuliahan nantinya, wartawan juga diperlakukan sama dengan mahasiswa yang lain,” ujar Koko.

Penulis: Binti QM

UNAIR Berikan Beasiswa Kepada

210 Pelajar Sekolah Dasar

UNAIR NEWS – Sebagai bentuk pengabdian masyarakat, Universitas

Airlangga melalui Direktorat Kemahasiswaan menyerahkan beasiswa kepada sebelas sekolah di kawasan Kecamatan Mulyorejo. Beasiswa diserahkan langsung oleh Direktur Kemahasiswaan Dr. M. Hadi Shubhan di Ruang Sidang A, Kantor Manajemen Kampus C UNAIR, Selasa (9/5).

Acara penyerahan beasiswa tersebut dihadiri oleh Kepala Unit Penyelenggara Teknis Daerah Surabaya II dan kepala sekolah dasar penerima bantuan.

Beasiswa ini rutin diberikan tiap tahun oleh UNAIR kepada para siswa sekolah dasar di wilayah Kampus C UNAIR Mulyorejo. Hadi mengatakan, beasiswa ini nantinya diberikan kepada siswa sekolah dasar yang kurang mampu secara finansial, namun memiliki prestasi di bidang akademik.

“Hal ini menjadi kewajiban kita secara moral, sebagai bentuk dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, karena lembaga pendidikan termasuk UNAIR merupakan milik masyarakat Indonesia,” ujar Hadi.

(5)

merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan menjaga hubungan baik dengan lingkungan sekitar kampus. “Mudah-mudahan kita saling menjaga hubungan baik ini, seberapa pun besarnya yang kami berikan semoga bermanfaat,” ungkapnya.

Sementara itu ucapan terimakasih disampaikan oleh perwakilan kepala sekolah dan juga Kepala UPTD. “Kami ucapkan terimakasih atas apa yang selama ini diberikan oleh UNAIR dan semoga pemberian ini bermanfaat untuk masa depan penerus pemimpin bangsa,” ungkap Drs. Mat Sudjak Koordinator Kepala Sekolah UPTD Surabaya II.

Senada dengan Sudjak, para kepala sekolah lainnya juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada UNAIR atas bantuan beasiswa senilai total Rp 84 juta.

“Tidak banyak yang bisa kami sampaikan. Pastinya ucapan terimakasih kepada UNAIR. Semoga UNAIR tetap jaya,” sambung Drs. Suwanu, M.Si selaku Kepala UPTD BPS Surabaya II.

Suwanu menambahkan bahwa setiap siswa yang memperoleh beasiswa UNAIR telah diseleksi oleh Unit Penyelenggara Teknis Daerah (UPTD) Surabaya II. “Siswa-siswa penerima beasiswa ini dari kalangan kurang mampu namun memiliki prestasi,” tandasnya.

Penulis: Akhmad Janni Editor: Defrina Sukma S

Kominfo dan UNAIR Buka

Beasiswa Bagi Mahasiswa S-2

(6)

Komunikasi

UNAIR NEWS – Kementerian Komunikasi dan Informasi RI bekerja

sama dengan Universitas Airlangga memberikan beasiswa kepada pegawai negeri sipil untuk melanjutkan kuliah di program studi S-2 Komunikasi. Beasiswa tersebut diberikan setelah pelajar yang bersangkutan diterima di perguruan tinggi negeri yang ditunjuk oleh Kominfo sebagai tempat belajar.

Hal itu disampaikan oleh koordinator program studi S-2 Media dan Komunikasi Dr. Santi Isnaini ketika diwawancara oleh UNAIR News, Rabu (15/3). Santi mengatakan, ada tujuh perguruan tinggi negeri yang ditunjuk oleh Kominfo. Yakni, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Andalas, Universitas Sebelas Maret, Universitas Sumatera Utara, dan tentu saja UNAIR.

Setiap penerima beasiswa ini tak perlu khawatir dengan biaya pendidikan. Sebab, beasiswa dalam negeri sudah mencakup biaya pendidikan per semester, biaya operasional dan biaya buku yang besarannya ditentukan sesuai masa studi.

Untuk mendapatkan beasiswa tersebut, peserta harus merupakan PNS pada instansi pemerintah pusat maupun daerah, dan anggota TNI/Polri yang bekerja di bidang kehumasan dan pengelolaan informasii publik. Peserta maksimum berusia 37 tahun saat mendaftarkan diri dan memiliki masa kerja minimum dua tahun. Selain itu, peserta juga harus mendapatkan izin dari pejabat setingkat eselon tiga di instansi yang bersangkutan untuk menjalani pendidikan. Syarat lainnya yang harus dipenuhi peserta adalah mereka belum memiliki gelar master dan tidak sedang menjalani pendidikan di lembaga lain.

“Persyaratan lainnya mengikuti persyaratan masing-masing perguruan tinggi yang dipilih. Kalau di UNAIR, kami mensyaratkan saat pendaftaran, pelamar program studi harus membawa praproposal tesis. Hal ini untuk memudahkan kami untuk

(7)

menentukan supervisor tesis,” tuturnya.

Terkait dengan kuota, setiap tahunnya UNAIR menerima 10 hingga 15 orang penerima beasiswa.

Sejak tahun 2013, UNAIR dipercaya oleh Kominfo sebagai mitra untuk menyelenggarakan pendidikan jenjang master program studi Komunikasi. Pengajar mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi pada Departemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNAIR mengatakan bahwa lulusan program beasiswa ini telah tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Peserta program di antaranya berasal dari daerah Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Selatan.

“Dari cerita-cerita, setelah mereka lulus dari sini (UNAIR), mereka banyak mengembangkan inovasi-inovasi di SKPD (satuan kerja perangkat daerah, red) tempat mereka bekerja,” tutur Santi.

Penulis: Defrina Sukma S

Scholarship Corner Bermanfaat

dan Diminati Banyak Kalangan

UNAIR NEWS – Kehadiran Scholarship Corner (SC) di perpustakaan

kampus B menjadi daya tarik tersendiri. Kegiatan saban Rabu berupa sosialisasi beasiswa LPDP adalah agenda yang dinantikan banyak orang. Sejak pertengahan Maret lalu, tak kurang dari sebelas sosialisasi dengan topik berbeda-beda disuguhkan. Terbukti, kegiatan itu selalu ramai pengunjung.

Misalnya, tentang tips membuat esai yang baik sebagai salah satu syarat awal tahap administrasi. Juga, tentang apa saja

(8)

yang mesti disiapkan tatkala tes wawancara. Termasuk, soal gambaran umum PK (program kepemimpinan atau persiapan keberangkatan).

Hadirin yang datang tidak hanya dari internal UNAIR. Ada pula dari kampus dan institusi lain. Umpamanya, dari kalangan PNS dan dosen yang ingin melanjutkan kuliah, elemen swasta, masyarakat umum, ataupun anggota kepolisian. Seperti yang tampak pada Rabu lalu (22/6). Anggota Polsek Muncar Polres Banyuwangi datang dari ujung timur pulau Jawa untuk ikut sarasehan yang digelar awardee LPDP tersebut.

“Awardee LPDP memberi hadirin kesempatan untuk melakukan simulasi tahap-tahap pengajuan beasiswa. Ini jelas memberi gambaran kongkret bagi kami. Sangat bermanfaat,” kata lelaki bernama Aditya Wiguna Sanjaya tersebut.

Senada dengan lelaki berpangkat brigadir itu, Rofiqotul Izzah, Kepala CCC Daycare Cabang Pucang Surabaya menyatakan, aktifitas di SC telah membantu banyak kalangan. Khususnya, mereka yang berhasrat melanjutkan studi S2 dan S3.

“Kemasan acara dibuat ringan, santai, dan bersahabat. Kawan-kawan awardee terbuka dan siap menjawab semua pertanyaan terkait beasiswa LPDP,” ujar dia.

Hamzah Solim, koordinator awardee LPDP UNAIR menyatakan, mereka akan kembali membuka sharing session di perpustakaan pasca lebaran mendatang. Meski memang, konsepnya mungkin sedikit berbeda dengan model seminar yang biasanya dilaksanakan.

“Kami akan tetap memberikan sosialisasi beasiswa LPDP. Kami pun selalu siap membuka komunikasi dengan masyarakat yang butuh informasi,” ungkap pemuda asal Medan yang sedang kuliah di Fakultas Sains dan Teknologi tersebut. (*)

(9)

UNAIR Berikan Beasiswa kepada

190 Siswa

UNAIR NEWS – Sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi,

Direktorat Kemahasiswaan Universitas Airlangga memberikan beasiswa kepada 190 siswa sekolah dasar di Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. Acara pemberian beasiswa diselenggarakan pada Rabu (18/5) di Kantor Manajemen UNAIR dan dihadiri oleh perwakilan guru dari sebelas sekolah.

Beasiswa diberikan langsung oleh Wakil Rektor I Prof. Djoko Santoso, dr., Sp.PD-KGH., Ph.D., bersama Direktur Kemahasiswaan UNAIR Dr. M. Hadi Subhan, SH., MH., CN., kepada perwakilan guru dan kepala sekolah dasar yang bersangkutan. Sebelas sekolah yang mendapatkan bantuan beasiswa yaitu SDN Mulyorejo I-237, SDN Manyar Sabrangan I/229, SDN Manyar Sabrangan II/231, SDN Kalijudan I/239, SDN Kalijudan II/559, SDN Kalisari I/240, SDN Kalisari I II/513, SDN Kejawen Putih I/234, SDN Sutorejo I/240, SD Hidayatul Ummah, dan SD Al Huda. Jumlah total beasiswa yang diberikan kepada sekolah sebesar Rp. 76 juta.

Beasiswa ini rutin diberikan tiap tahun oleh UNAIR kepada siswa SD di sekitar wilayah Kampus C, Mulyorejo. Hadi mengatakan, beasiswa ini nantinya diberikan kepada siswa SD yang kurang mampu secara ekonomi, namun memiliki prestasi akademik yang cukup membanggakan.

“Ini kewajiban kita secara moral, sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kita membaur dengan masyarakat dengan meningkatkan kepedulian melalui pemberian beasiswa,” ujar Hadi.

(10)

Sementara itu, dalam sambutannya dihadapan para guru, Prof. Djoko mengatakan bahwa pemberian beasiswa ini merupakan bentuk kepedulian UNAIR, terutama kepada masyarakat sekitar kampus. “Secara khusus, pemberian beasiswa ini menjadi salah satu cara untuk ikut membangun generasi muda yang kelak ada potensi untuk menjadi pemimpin bangsa. Semoga pemberian beasiswa ini bisa menjadi tradisi kepedulian UNAIR terhadap masyarakat sekitar kampus,” kata Guru Besar bidang Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran UNAIR ini.

Setiap siswa yang memperoleh beasiswa UNAIR telah diseleksi oleh Unit Penyelenggara Teknis Daerah (UPTD) Surabaya II. Drs. Suwono, M.Si selaku Kepala Wilayah Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengatakan, penerima beasiswa adalah siswa dengan orang tua tidak berpenghasilan tetap, yatim piatu, atau mereka yang hanya tinggal bersama ibu.

Drs. Mat Sudjak selaku Koordinator Kepala Sekolah UPTD Surabaya II yang sekaligus Kepala Sekolah dari SDN. Mulyorejo I-237 berharap agar pemberian beasiswa tersebut bermanfaat untuk siswa bersangkutan, terlebih untuk mereka yang akan melanjutkan studi. (*)

Penulis : Binti Q. Masruroh Editor: Defrina Sukma S.

Dirmawa Motivasi Penerima

Bidikmisi untuk Tingkatkan

(11)

Indek Prestasi

UNAIR NEWS – Guna meningkatkan raihan indeks prestasi kumulatif (IPK) kepada para mahasiswa penerima Bidikmisi, Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga memberikan pembinaan, di Aula Kahuripan, Gedung Rektorat UNAIR, Selasa (12/4). Pembinaan itu diikuti oleh mahasiswa penerima beasiswa dari pemerintah itu mulai angkatan tahun 2012 sampai 2015.

Direktur Kemahasiswaan UNAIR Dr. M. Hadi Subhan, S.H., M.H., C.N., mengatakan, kegiatan pembinaan secara rutin ini merupakan bentuk tanggung jawab UNAIR untuk memberikan wejangan kepada para penerima Bidikmisi untuk senantiasa meningkatkan kualitas pembelajarannya.

“Kita ini semua, termasuk saya, memiliki latar belakang dari keluarga yang kurang mampu. Jadikan keadaan seperti ini sebagai pemacu agar kita terus menjadi manusia yang unggul. Lihatlah proses pembuatan keris yang harus dipukul dan dibakar agar menjadi tajam,” ujar Pak Hadi, sapaan akrabnya.

Dalam kesempatan tersebut, Hadi sedikit mengulas tentang lahirnya gagasan beasiswa Bidikmisi. Beasiswa ini mulai diberlakukan pada masa pemerintahan Presiden RI periode 2009-2014 dengan tujuan memutus mata rantai kemiskinan dengan pemenuhan biaya pendidikan. Ditambah dengan adanya kesempatan belajar di UNAIR, mahasiswa penerima Bidikmisi hendaknya menggunakan kesempatan ini dengan sungguh-sungguh.

“Kalian masuk UNAIR ini sudah melalui seleksi yang sangat ketat, kuliah gratis dengan uang rakyat, sehingga ini adalah amanah dari negara. Maka dari itu harus memanfaatkan kesempatan ini dengan sungguh-sungguh,” ujar dosen FH UNAIR. Penjelasan yang kurang lebih senada dengan Dirmawa UNAIR itu juga disampaikan oleh Ema Marantika. Sebagai pengurus Organisasi Bidikmisi UNAIR (AUBMO, -red ) menuturkan bahwa acara pembinaan seperti ini merupakan program AUBMO yang akan

(12)

dilaksanakan selama dua hari, yang diselenggarakan baik di tingkat universitas maupun di tingkat fakultas. “Agar manfaatnya maksimal,” kata Ema. (*)

Penulis: Nuri Hermawan Editor: Defrina Sukma S.

Sebanyak 10.500 Orang Padati

LPDP Edufair di Airlangga

Convention Center

UNAIR NEWS – Daya tarik Lembaga Pengelola Dana Pendidikan

(LPDP) bagi para pemburu beasiswa benar-benar kuat. Buktinya, ada sekitar 10.500 orang yang melakukan registrasi dan memadati event LPDP Edufair 2016 di Airlangga Convention Center (ACC) Kamis (4/2). Instansi plat merah yang salah satu fungsinya adalah penyalur beasiswa S2 dan S3 tersebut memiliki agenda sosialisasi program di kampus ini.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga memberi kesempatan para peserta untuk bertanya langsung pada pihak kampus unggulan baik dari dalam maupun luar negeri. Sebab, terdapat puluhan stan atau booth perguruan tinggi dan kedutaan ngara sahabat di area Edufair.

“Kami merasa senang bisa menjadi bagian dari sosialisasi kali ini. Semoga semua yang hadir makin bersemangat menuntut ilmu setinggi-tingginya,” kata Wakil Rektor III UNAIR Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D. Guru Besar Fakultas Perikanan dan Kelautan itu menegaskan, dengan memiliki ilmu yang tinggi, seseorang berkesempatan untuk lebih bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya orang.

(13)

Sementara itu, Direktur Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana LPDP Mokhamad Mahdum mengapresiasi para hadirin yang sudah datang. Dia berharap, mereka yang berkesempatan menyaksikan langsung Edufair ini bisa membagi pengalaman pada kawan-kawan di sekitarnya. “Informasi ini harus secara sadar dan ikhlas kita sebarkan ke banyak-banyaknya masyarakat Indonesia. Minimal, kalian menyampaikannya pada orang-orang dalam radius lima kilometer dari tempat tinggal masing-masing,” kata dia.

LPDP berasal dari dana rakyat. Maka itu, semua warga berkesempatan meraih beasiswa dari beragam program yang ditawarkan. Namun, tidak semua orang berhak. Sebab, butuh perjuangan untuk mendapatkannya. LPDP hanya akan memberikan beasiswa kepada mereka yang pantas meraihnya.

Mahdum mengemukakan, LPDP berkeinginan mencetak pemimpin dan pioner di berbagai ranah. Baik di ranah keilmuan, profesional, maupun sosial kemasyarakatan. “Yang jelas, mereka yang ingin dibiayai LPDP mesti memiliki tujuan yang jelas dalam hidup. Khususnya, terkait keinginan untuk memberi sumbangsih pada masyarakat dan negara,” kata dia. (*)

Penulis: Rio F. Rachman

LPDP

Gelar

Edufair

di

Airlangga Convention Center

UNAIR NEWS- Pameran pendidikan bertajuk LPDP Edufair 2016

digelar awal tahun ini. Dua kota dijadikan lokasi kegiatan tersebut. Yakni, di Jakarta pada Selasa (2/2) dan di Surabaya pada Kamis (4/2). Acara yang dilangsungkan di Surabaya bakal dihelat di Airlangga Convention Center, Kampus C UNAIR

(14)

Mulyorejo.

Terdapat setidaknya empat rangkaian acara. Antara lain, seminar pendidikan dan beasiswa, pameran pendidikan dari sejumlah universitas dari dalam dan luar negeri, pertunjukkan seni, serta simulasi tes kemampuan bahasa Inggris.

Simulasi tes kemampuan bahasa Inggris tersebut sangat penting dan bermanfaat dalam upaya-upaya mendapatkan beasiswa, khususnya beasiswa dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, red). Apalagi keterampilan berbahasa Inggris juga masih menjadi salah satu syarat utama untuk dapat melanjutkan studi di luar negeri.

Eben Haezer, awardee LPDP UNAIR yang menjadi panitia di bidang publikasi dan dokumentasi menjelaskan, akan ada stan dari beragam kampus dalam dan luar negeri. Tak ketinggalan, sejumlah institusi pendidikan plus kedutaan negara-negara yang memiliki rekam jejak pendidikan mengagumkan.

“Bakal ada penjelasan tentang beasiswa. Khususnya, tentang beasiswa LPDP. Para peserta bisa berinteraksi langsung dengan perwakilan LPDP, awardee, dan alumni untuk mendapatkan informasi yang akurat,” ujar mahasiswa Prodi S2 Media dan Komunikasi tersebut.

(15)
(16)

Yang menarik, pameran kali ini bertepatan dengan peringatan hari jadi LPDP ke-4. Mengambil tema, World Class Education, lembaga yang dikelola oleh Kementerian Keuangan ini ingin menggelorakan semangat menempuh pendidikan tinggi bagi masyarakat Indonesia. Semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan S2 dan S3. Negara mesti memfasilitasi dengan gelontoran beasiswa melalui aneka program.

Para peserta tidak dipungut biaya. Kegiatan yang sedianya dilaksanakan pada pukul 09.00 hingga pukul 17.00 ini bisa d i a k s e s m e l a l u i r e g i s t r a s i o n l i n e d i w e b s i t e www.edufairsby.eventbrite.com. (*)

Penulis: Rio F. Rachman

Awardee LPDP Surabaya Jual

Pakaian Untuk Baksos

UNAIR NEWS – Sejak November 2015, sejumlah penerima beasiswa

atau awardee Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di Surabaya punya kegiatan rutin tiap Minggu pagi. Yakni, berjualan pakaian di Pasar Karang Menjangan.

Pakaian-pakaian itu adalah sumbangan dari para donatur. Ada yang “second” tapi masih sangat layak pakai, ada pula yang masih baru. Hasil dari berdagang seratus persen akan disalurkan untuk bakti sosial (Baksos).

“Kegiatan kami selama ini merupakan rangkaian dari Baksos bertajuk Baktiku Untuk Negeri. Sasarannya, penduduk yang kurang mampu di Desa Pasirluyu, Kelurahan Pinggirsari, Kecamatan Arjasari,Kabupaten Bandung Selatan, Jawa Barat,” kata Sumriyah, awardee LPDP yang sekarang kuliah di program

(17)

magister Fakultas Hukum UNAIR saat diwawancara Rabu lalu (20/1).

Perempuan kelahiran pulau garam itu menjelaskan, kegiatan tersebut adalah gerakan dengan level nasional. Program ini digagas oleh para awardee LPDP angkatan 27. Sebagian dari mereka berkuliah di UNAIR.

Tidak hanya di Surabaya. Di kota lain aktifitas serupa dilaksanakan. Namun, bentuk kongkret penggalangan dana bervariasi. Misalnya, mereka yang di Bandung, memilih berjualan kalender.

Puncak Baksos di Bandung Selatan dihelat pada 13 Februari 2016 mendatang. Bila hingga H-7 masih ada pakaian yang belum terjual, sisa tersebut akan langsung dibagi pada yang membutuhkan di lingkup Surabaya.

Nantinya, selain menyalurkan sumbangan hasil penggalangan dana, sejumlah kegiatan positif lain bakal dilakukan. Antara lain, pengobatan gratis, konsultasi kesehatan dengan paramedis, pemeriksaan tekanan darah, pengecekan gula darah, kolesterol, asam urat, dan check up lain yang akan disesuaikan dengan riwayat kesehatan pasien. Ada pula kegiatan pembagian obat-obatan.

Dilaksanakan pula aktifitas penanaman nilai pendidikan karakter pada anak-anak. Juga, penanaman nilai optimisme melalui pemutaran video motivasi, workshop pembuatan kerajinan tangan, lomba cerdas cermat, dan pembagian alat tulis, buku bacaan serta seragam sekolah. (*)

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran matematika di SD terutama di kelas rendah merupakan pembelajaran yang utama, khususnya pembelajaran materi berhitung, karena materi ini.. merupakan materi

Tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris mengenai pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, dan Pendapatan Asli Daerah,

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas dan modal kerja, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan

Setelah melakukan alokasi biaya bersama, dapat diketahui jumlah contribution margin dari masing-masing produk bersama terhadap keseluruhan laba yang diperoleh perusahaan sehingga

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa hasil penilaian responden para karyawan Karyawan Bank Kalsel Kantor Cabang Syariah Banjarmasin

Tidak terdapat atau tidak pernah terjadi penyimpangan / kecurangan Internal BPR yang dilakukan oleh para pegawai Bank, baik yang berkaitan dengan simpanan dana

Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas lagi, peneliti melakukan observasi lokasi penelitian dan melihat bagaimana keadaan penduduk di area makam dan di sekitar makam yang

Penelitian ini diharapkan bisa mengetahui apakah kualitas produk, harga produk, citra merek produk, dan cara promosi memperngaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap