NO:528/UN.40.7.DI/LT/2013
Afrianto Wicaksono, 2014
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Penelitian Pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
(Penelitian Pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi
DisusunOleh :
AFRIANTO WICAKSONO
NIM. 0801095
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
NO:528/UN.40.7.DI/LT/2013
PengaruhPenerapanSistemInformasiAkuntansiTerha
dapPengambilanKeputusan
(PenelitianPada SKPD di LingkunganPemerintah
Daerah KabupatenKuningan)
Oleh
AfriantoWicaksono
NO:528/UN.40.7.DI/LT/2013
Afrianto Wicaksono, 2014
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Penelitian Pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)
© AfriantoWicaksono2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Afrianto Wicaksono, 2014
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Penelitian Pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)
Abstrak
Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan
(Penelitian Pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan)
Disusun oleh : Afrianto Wicaksono
Pembimbing I : Drs.H Nono Supriatna., M.Si
Pembimbing II : Agus Widarsono., SE., M.Ak., Ak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap pengambilan keputusanpenelitian pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Kuningan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan eksplanatif. Populasi pada penelitian ini adalahSatuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan. Pengambilan sampel secara nonprobability sampling dan menggunakan teknik sampel purposive.Data yang digunakan data primer yang dikumpulkan dari hasil kuesioner. Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan analisis statistik yang bernama analisis regresi linier sederhana.
Hasil inimenunjukan bahwa Sistem Informasi Akuntansi memberikan pengaruh positif terhadap Pengambilan Keputusan. Dengan kata lain, dengan di pakainya sistem informasi akuntansi di pemerintah daerah khususnya instansi SKPD maka semakin membantu dalam proses pengambilan keputusan akan hasil informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi tersebut
Abstract
Effect of Application of Accounting Information Systems Against Decision
Making
(In the studies on SKPD in Kuningan regency government Environment)
Arranged by : Afrianto Wicaksono
First Supervisor :Drs.H Nono Supriatna., M.Si
Second Supervisor : Agus Widarsono., SE., M.Ak., Ak
The purpose of this study was to determine how the effect of implementation of accounting information systems to decision making research on regional work units (SKPD)Kuningan Local Government .
The method used in this research is descriptive and explanative. The population in this study is the Regional Working Units (SKPD) who are in the Brass Local Government. Nonprobability sampling sampling and using purposive sampling technique.The data used primary data collected from the questionnaire. In analyzing the data, this study uses statistical analysis called simple linear regression analysis .
These results indicate that the Accounting Information Systems provide a positive influence on decision making. In other words, the used accounting information systems in local government agencies , especially on SKPD , the more help in the decision making process will be the result of information produced by the accounting information system
Afrianto Wicaksono, 2014
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Penelitian Pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……….………..i
UCAPAN TERIMA KASIH……….……….………...ii
DAFTAR TABEL……….………...iii
DAFTAR GAMBAR……….….………..iv
DAFTAR LAMPIRAN……….……….………...v
BAB I PENDAHULUAN
………..ERROR! BOOKMARK
NOT DEFINED.
1.1Latar
Belakang………....Error!
Bookmark not defined.
1.2Rumusan
Masalah………...Error!
Bookmark not defined.
1.3Tujuan
Penelitian………Error!
Bookmark not defined.
1.4Manfaat
Penelitian………..Error!
Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS &
HIPOTESIS…………..ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
2.1 Kajian
Pustaka………...Error!
Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Sistem Informasi
2.1.1.1 Pengertian
Sistem………..Error! Bookmark
not defined.
2.1.1.1.1 Ciri-Ciri
Sistem………Error! Bookmark
not defined.
2.1.1.1.2 Jenis
Sistem………Error!
Bookmark not defined.
2.1.1.2Pengertian
Informasi………Error! Bookmark
not defined.
2.1.1.3Pengertian
Akuntansi………...Error! Bookmark
not defined.
2.1.1.4Definisi Sistem Informasi
Akuntansi………...Error! Bookmark not defined.
2.1.1.5Komponen-Komponen Sistem Informasi
Akuntansi………...Error! Bookmark not defined.
2.1.1.6Tujuan Sistem Informasi
Akuntansi………Error! Bookmark not defined.
2.1.1.7Fungsi Sistem Informasi
Akuntansi………....Error! Bookmark not defined.
2.1.1.8Unsur-Unsur Sistem Informasi
Akuntansi………..Error! Bookmark not defined.
2.1.1.9Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
Afrianto Wicaksono, 2014
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Penelitian Pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)
2.1.2Konsep Pengambilan
Keputusan……….Error! Bookmark not
defined.
2.1.2.1 Jenis-Jenis
Keputusan………Error! Bookmark
not defined.
2.1.2.1.1 Keputusan yang terstruktur atau terprogram (programmed
decision)………..Er
ror! Bookmark not defined.
2.1.2.1.2Keputusan yang tidak terstruktur (Non Programmed
Decision)……….Er
ror! Bookmark not defined.
2.1.2.2 Ruang Lingkup
Keputusan………Error! Bookmark not
defined.
2.1.2.3 Proses Pengambilan
Keputusan……….Error! Bookmark not defined.
2.1.2.4 Tingkat – Tingkat
Keputusan……….Error! Bookmark not
defined.
2.1.2.5Keterlibatan Bawahan Dalam Pengambilan
Keputusan………..Error! Bookmark not defined.
2.2Penelitian
Terdahulu……….Error!
Bookmark not defined.
2.3 Kerangka
Pemikiran………..Error!
2.4
Hipotesis………Error
! Bookmark not defined.
BAB III OBYEK DAN METODE
PENELITIAN……….ERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.
3.1 Obyek
Penelitian………...Error!
Bookmark not defined.
3.2 Metode
Penelitian……….Error!
Bookmark not defined.
3.2.1 Desain
Penelitian……….Error!
Bookmark not defined.
3.2.2 Definisi dan Operasional
Variabel………..Error! Bookmark not defined.
3.2.2.1 Definisi
Variabel………..Error!
Bookmark not defined.
3.2.2.2 Operasional
Variabel………...Error! Bookmark not
defined.
3.2.3 Populasi dan Sampel
Penelitian………...Error! Bookmark not
defined.
3.2.3.1 Populasi
Penelitian………...Error! Bookmark
Afrianto Wicaksono, 2014
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Penelitian Pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)
3.2.3.2 Sampel
Penelitian……….Error!
Bookmark not defined.
3.2.4 Teknik Pengumpulan
Data………..Error! Bookmark not defined.
3.2.5 Transformasi
Data………...Error! Bookmark not defined.
3.2.6 Instrumen
Penelitian………Error! Bookmark
not defined.
3.2.7 Teknik Analisis
Data………...Error! Bookmark not defined.
3.2.7.1 Uji
Validitas……….Error!
Bookmark not defined.
3.2.7.2 Uji
Reabilitas………...Error!
Bookmark not defined.
3.2.8 Uji Asumsi
Klasik………...Error! Bookmark
not defined.
3.2.9 Pengujian
Hipotesis……….Error! Bookmark
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN……….ERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.
4.1 Hasil
Penelitian……….Error!
Bookmark not defined.
4.1.1 Tinjauan Hasil
Penelitian……….Error! Bookmark not
defined.
4.1.1.1 Sejarah Singkat Tempat
Penelitian………..Error! Bookmark not defined.
4.1.1.2 Kedudukan SKPD Kabupaten
Kuningan……….Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Deskripsi Data Variabel
Penelitian………..Error! Bookmark not defined.
4.1.2.1 Deskripsi Data
Responden………...Error! Bookmark not
defined.
4.1.2.2 Hasil Pengujian Validitas dan
Reabilitas……….Error! Bookmark not defined.
4.1.2.2.1 Hasil Pengujian
Validitas……….Error! Bookmark not
defined.
4.1.2.2.2 Hasil Pengujian
Reabilitas………...Error! Bookmark not
defined.
4.1.2.2.3 Hasil Uji
Normalitas………Error! Bookmark
Afrianto Wicaksono, 2014
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Penelitian Pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)
4.1.2.2.4 Hasil Uji
Heteroskedastisitas………...Error! Bookmark not defined.
4.1.2.2.5 Hasil Transformasi
Data………..Error! Bookmark not defined.
4.1.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Sistem Informasi
Akuntansi…….Error! Bookmark not defined.
4.1.2.3.1 Tujuan dan
Sasaran………..Error! Bookmark not
defined.
4.1.2.3.2 Masukan
(Input)………...Error! Bookmark
not defined.
4.1.2.3.3 Keluaran Keluaran
(Output)……….Error! Bookmark not
defined.
4.1.2.3.4 Penyimpanan Data (Data
Storage)………...Error! Bookmark not defined.
4.1.2.3.5 Pengolahan
(Processor)………...Error! Bookmark not
defined.
4.1.2.3.6 Instruksi dan Prosedur (Instruction and
Procedure)………Error! Bookmark not defined.
4.1.2.3.7 Pengguna
(User)………...Error! Bookmark
not defined.
4.1.2.3.8 Pengendalian dan Pengukuran
4.1.2.4 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai sistem Informasi
Akuntansi………Er
ror! Bookmark not defined.
4.1.2.4 Tanggapan Responden Mengenai Pengambilan
Keputusan………...Error! Bookmark not defined.
4.1.2.4.1 Penyusunan Target
Anggaran………..Error! Bookmark not
defined.
4.1.2.4.2 Penyusunan Target / Distribusi
Belanja………...Error! Bookmark not defined.
4.1.2.4.3 Keputusan Tentang
Pencatatan………Error! Bookmark not defined.
4.1.2.4.4 Keputusan Tentang
Pelaksanaan……….Error! Bookmark not defined.
4.1.2.4.5 Keputusan Tentang
Pelaporan………..Error! Bookmark not
defined.
4.1.2.4.6 Keputusan Penetapan
Anggaran………..Error! Bookmark not defined.
4.1.2.4.7 Keputusan Yang Diambil Berdasarkan Keputusan
Tertulis……Error! Bookmark not defined.
4.1.2.4.8 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Pengambilan
Keputusan………..Er
ror! Bookmark not defined.
4.1.3 Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan
Keputusan………...Err
Afrianto Wicaksono, 2014
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Penelitian Pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)
4.1.3.1 Uji
Hipotesis………..Error!
Bookmark not defined.
4.1.3.2 Analisis
Korelasi………Error! Bookmark
not defined.
4.1.3.3 Koefesien
Determinasi………...Error! Bookmark
not defined.
4.2
Pembahasan……….Error!
Bookmark not defined.
4.2.1 Gambaran penerapan sistem informasi
akuntansi……….Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Gambaran penerapan pengambilan
keputusan………..Error! Bookmark not defined.
4.2.3 Pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap pengambilan
keputusan………Err
or! Bookmark not defined.
BAB VSIMPULAN DAN
SARAN………ERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.
5.1
Simpulan……….Error!
Bookmark not defined.
5.2
Saran………...Error!
Afrianto Wicaksono, 2014
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Penelitian Pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LatarBelakang
Negara adalahsuatuwilayah di permukaanbumi yang kekuasaanyabaikpolitik,
militer, ekonomi, sosialmaupunbudaya yang diaturolehpemerintahaan yang berada di
wilayahtersebut.Negara jugamerupakansuatuwilayah yang
memilikisuatusistematauaturan yang berlakubagisemuaindividu di
wilayahtersebutdanberdirisecaraindependen.Syarat primer
sebuahnegaraadalahmemilikirakyat, memilikiwilayah, danmemilikipemerintah yang
berdaulatkemudiansyaratsekunderyaadalahmendapatkanpengakuandarinegeri lain.
Kemudiansebuah Negara jugatidaklahlepasdariasaspenyelenggaraanpemerintah di
negaraitusendiri.
Khususnya di Indonesia
penyelenggaraanpemerintahdaerahmemilikiempatasasyaitu, sentralisasi,
desentralisasi, dekosentrasidantugaspembantuan.
Sentralisasisendiriadalahdimanapemerintahdaerahmelaksanakankebijakanataukehend
akdaripemerintahpusat,
padasaatiniparadigmasentralisasiiniberubahmenjadidesentralisasiataukitamasyarakat
mengenalnyadengansebutanotonomidaerah.
Desentralisasisendirimemilikimaknapenyerahanwewenangpemerintahanolehpemerint
2
Negara KesatuanRepublik Indonesia. Hal inidikuatkandalamUndang-Undangnomor
32 Tahun 2004 tentangpemerintahdaerahdanundang-undangNomor 33 Tahun 2004
TentangperimbanganKeuanganantarapemerintahpusatdanPemerintah Daerah.
MenurutKepalaBidanganggaran BPKAD
kabupatenkuningandalamwawancaramenjelaskanbahwarealitadalampelaksanaanpeng
ambilankeputusansendirimengacukepadapengambilankeputusan yang terstruktur,
kemudiandalamperumusananggaransendiridibentuklah TAPD
dalamperumusanya.Dalampenyusunan APBD sendiri TAPD
menyelengarakanMusrembangdesakecamatandankabupatensetelahitumasukke RKPD
setelahitumasuk KUA yaitukebijakanumum APBD, didalamkebijakaninidibahasjuga
PPAS yaituPrioritasdanPlafonAnggaranSementara,
kemudiandihimpunlahsemuaanggaranberdasarkan KKD
kemampuankeuangandaerahkarenapadadasarnyasemua SKPD
semuapermintaannyaingindipenuhi.
DalamStatement of financial Accounting concept No.2, Financial Accounting
Standarts Board mendefinisikanakuntansisebagai system informasi. Di
dalamstandarakuntansikeuangantersebutjugamenjelaskanbahwatujuanutamaakuntansi
adalahuntukmenyediakaninformasi yang
bergunabagiparapengambilkeputusan.Olehsebabitubukanlahhal yang
mengherankanapabilaAccounting Education Change
Commisionmerekomendasikanbahwakurikulumakuntansiharusmenekankanbahwaaku
3
Komisitersebutmenyarankan agar
akuntansiharusdirancanguntukmemberisebuahpemahaman yang
kuatatastigakonsepdasarberikut 1).Pemakaiinformasididalampengambilkeputusan,
2).Sifat, desain, pemakaiandanimplementasi SIA, 3).Pelaporaninformasikeuangan
Dibidangakuntansi, system
pemrosesaninformasiakuntansiberbasiskomputerbanyakditawarkanolehperusahaanjas
a yang bergerakdibidang system maupunpemerintah yang telahmemiliki system
perencanaankeuangankhususdaerahdengantujuanuntukmemberikankemudahanbagipa
raakuntanuntukmenghasilkaninformasi yang dapatdipercaya, relevan, tepatwaktu,
lengkap, dapatdipahamidanteruji
Pasal 1 ayat 12 PeraturanPemerintah No 56 Tahun 2005
tentangSistemInformasiKeuangan Daerah
menjelaskanKeuangandaerahadalahsemuahakdankewajibandaerah yang
dapatdinilaidenganuangsertasegalasesuatubaikberupauangmaupunbarang yang
dapatdijadikanmilikdaerahberhubungandenganpelaksanaanhakdankewajibantersebut.
Untukmengelolakeuangandaerahsendiridiperlukannyasebuahsistematauaplikas
iuntukmenjalankanpengelolaankeuangandaerah.Sistem yang berlaku di
pemerintahsaatinidisebut SIPKD yang dijelaskanolehKepalaBidangAkuntansi
BPKAD KabupatenKuningan.
SistemInformasiKeuangan Daerah yang disingkat SIPKD adalahsuatusistem
yang mendokumentasikan, mengadministrasikan, sertamengolah data
4
disajikankepadamasyarakatdansebagaibahanpengambilankeputusandalamrangkaperen
canaan, pelaksanaan, danpelaporanpertanggungjawabanpemerintahdaerah.
selainitudijelaskan pula informasikeuangandaerahadalahsegalainformasi yang
berkaitandengankeuangandaerah yang
diperlukandalamrangkapenyelengaraanSistemInformasiKeuangan Daerah.
AplikasiinijugamerupakansalahsatumanifestasiaksinyatafasilitasdariKementrianDala
mNegerikepadaPemerintah Daerah dalambidangpengelolaankeuangandaerah,
dalamrangkapenguatanpersamaanpersepsisistemdanprosedurpengelolaankeuangandae
rahdalampenginterpretasiandanpengimplementasianberbagaiperaturandanperundang-undangan.
Pemerintah Daerah
selakupengeloladanapublikharusmampumenyediakaninformasikeuangan yang
diperlukansecaraakurat, relevan, tepatwaktu,
dandapatdipercayasehinggadituntutuntukmemilikisisteminformasi yang andal.
Dalamrangkamemantapkanotonomidaerahdandesentralisasi, Pemerintah Daerah
hendaknyasudahmulaimemikirkaninvestasiuntukpengembangansisteminformasiakunt
ansi, Olehkarenaitudiperlukansistemdanprosedurpengelolaankeuangandaerah yang
baruuntukmenggantikansistem lama yang selamainidigunakanolehPemerintah Daerah
yaitu Manual AdministrasiKeuangan Daerah (MAKUDA) yang telahditerapkansejak
1981. Sistem MAKUDA
tersebutsudahtidakdapatlagimendukungkebutuhanpemerintahuntukmenghasilkanlapor
5
Dalamsitusresmi HUMAS SETDA
KabupatenKuninganMenjelaskansosialisasikebijakanakuntansi
“KegiatanSosialisasitentangKebijakanAkuntansidanSistemAkuntasiPemerintah
Daerah bertujuan agar
semuapengunaanggarandanpelaksanaanggaran,dalammelaksanakanpencatatanmaupu
npenatausahaankeuangandaerahdilaksanakansesuaidenganaturanperundang-undangan
yang berlakuhalinidikatakanketuapelaksana.
Dalamkesempatanituketuapelaksanamengatakanpengelolaankeuangandaerahpadaintin
yamengharuskanPemerintah Daerah mempunyaidanmelaksanakan system
pengelolaankeuangan yang
baik.Adapunpondasiutamapelaksanaanmanajemenkeuanganadalahterlaksananya
system akuntansisebagaisuatusistemyang dapatmenghasilkandanmenyajikanlaporan
yang dapatdigunakansebagaisaranamembantuperecanaan,
alatpengendaliandanpertanggungjawabansertapengambilankeputusan yang tepat.”
Berdasarkanuraiantersebutmakapenulismengambiljudul“PengaruhPenerapa
6
1.2RumusanMasalah
Penerapaninformasipadapemerintahdaerahsebagaisuatuorganisasi sector
publikakanberpengaruhterhadapkinerjapengambilankeputusandalamorganisasitersebu
t.
Pengambilankeputusandalamsuatuorganisasisetelahpenerapansisteminformasiakanme
ngalamiperubahanjikadibandingkandengankinerjapengambilankeputusansebelumpene
rapansisteminformasi. Berdasarkanlatarbelakangtersebut,
penelitimerumuskanmasalahpenelitiansebagaiberikut :
1. BagaimanapenerapansisteminformasiakuntansipadapemerintahkabupatenKuning
an.
2. BagaimanapengambilankeputusanpadapemerintahkabupatenKuningan.
3. SeberapabesarpengaruhpenerapanSistemInformasiAkuntansipadaPemerintahKab
upatenKuninganterhadappengambilankeputusanpadaPemerintahKabupatensetem
pat.
1.3TujuanPenelitian
Rumusanmasalahdalampenelitianinidisusununtukmembantupencapaiantujuan
7
1. Untukmengetahuidanmendeskripsikanpenerapansisteminformasiakuntansipad
apemerintahkabupatenKuningan.
2. Untukmengetahuidanmendeskripsikanpengambilankeputusanpadapemerintahk
abupatenKuningan.
3. Untukmengetahuidanmenjelaskanseberapabesarpengaruhpenerapansisteminfo
rmasiakuntansipadaPemerintahKabupatenKuninganterhadapkinerjapengambil
ankeputusan.
1.4ManfaatPenelitian
Dari hasilpenelitianpenulispaparkankegunaandaripenelitianiniadalah:
1. KegunaanAkademis
Hasilpenelitianinidiharapkandapatmemberikanreferensibagiparapeneliti
yang
akanmelakukanpenelitianmengenaipenerapansisteminformasiakuntansi,
danpengaruhnyapadapengambilankeputusan.
2. KegunaanPraktis
Penelitianinidiharapkanmampumemberikansebuahsolusidanrekomendasiun
tukupayapeningkatanpenerapansisteminformasiakuntansidalampengambila
nkeputusankhususnya di
BAB III
OBYEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian
Husein Umar (2003:303) menjelaskan “objek penelitian menjelaskan tentang
apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian
dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.Dari penelitian
yang penulis lakukan terdapat dua variable, yaitu variable independen dan variable
dependen.Sistem Informasi Akuntansi merupakan variable independen, sedangkan
variable dependen adalah pengambilan keputusan.Kemudian dari variabel sistem
informasi sendiri diperoleh indicator Goal and objectives, Input, Output, Data
storage, Processor, Instruction and procedure, User, Control and security measure.
Kemudian dari variabel pengambilan keputusan yang menjadi dimensi adalah
keputusan terstruktur, yang menjadi indicator dari variabel pengambilan keputusan
adalah Keputusan yang diambil mengacu kepada prosedur yang berlaku diantaranya
Penyusunan target anggaran pendapatan dan Penyusunan target / distribusi
belanja,Keputusan yang diambil merupakan keputusan yang rutin dan berulang
tentang Pencatatan, Pelaksanaan, Pelaporan, Penetapan anggaran dan Keputusan yang
diambil didasari pada keputusan tertulis. Penelitian ini dilakukan di Pemerintah
Kabupaten Kuningan. Kemudian yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah
47
Tabel 3.1 Responden Penelitian
NO PEMERINTAH NAMA INSTANSI RESPONDEN
1 Kab. Kuningan 1. Inspektorat 2. Dinas Bina Marga
3. Dinas Perhutanan dan Perkebunan 4. Dinas Kependudukan dan catatan sipil 5. Dinas Kesehatan
6. Dinas Komunikasi dan Informatika 7. Dinas Koperasi dan UMKM 8. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 9. Dinas Pendapatan
10. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 11. Dinas Perhubungan
12. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 13. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
14. Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan 15. Dinas Sumber daya Air dan Pertambangan 16. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya
17. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan
18. Badan Kepegawaian Daerah
19. Badan Kesatuan, Politik dan Perlindungan Masyarakat
20. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Perhutanan
21. Badan Pelayanan Izin Terpadu
22. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 23. Badan Penanggulangan Bencana
24. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup 25. Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah
26. Badan Perencana Pembangunan
27. Badan Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan
28. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah 29. Kantor Penelitian dan Pengembangan 30. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
48
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah sebuah rancangan penelitian yang akan penulis pakai
sebagai pedoman sebuah penelitian dengan memperhatikan aturan-aturan yang
berlaku. Ini berguna dalam proses penyusunan penelitian karena desain ppenelitian
bertujuan memproleh data dan informasi yang akurat.
Menurut Nazir (2011:84) menjelaskan desain dari penelitian “adalah semua
proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”
Penulis melakukan penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
menggunakan teknik survey yang diperuntukan menjawab rumusan masalah nomor
satu dan dua, dimana metode deskriptif menurut Sugiyono (2012:35) adalah “suatu
rumusan yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variable mandiri,
baik hanya pada satu variable atau lebih (variable yang berdiri sendiri”. Selanjutnya
teknik survey menurut Sugiyono (2009:2007) teknik penelitian survey adalah :
“penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi ada data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil
dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distrubtif, dan
hubungan-hubungan antar variable sosiologis maupun psikologis”
Kemudian untuk menjawab rumusan masalah nomor tiga menggunakan
metode analisis eksplanatif kuantitatif. Adapun pengertian metode eksplanatif
49
penelitian tidak terlalu menitikberatkan pada kedalaman data yang, penting dapat
merekam data sebanyaknya dari populasi yang luas.
Didalam penelitian eksplanatif, metode yang digunakan untuk menjelaskan
hubungan kausal antara variable-variabel melalui pengujian hipotesis.Kriyanto
(dalam Lusianna Sihaloho, 2011:41) menjelaskan periset perlu melakukan kegiatan
berteori untuk menghasilkan dugaan awal (hipotesis) antar variable yang satu dengan
yang lainnya. Senada dengan Bungin (dalam Lusianna Sihaloho, 2011:41) bahwa
kuantitatif eksplanatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan
suatu variable dengan variabel yang lain untuk menguji suatu hipotesis. Penelitian
eksplanatif dilakukan terhadap sampel dan hasil penelitian tersebut dapat
digeneralisasikan terhadap populasinya.
3.2.2 Definisi dan Operasional Variabel 3.2.2.1 Definisi Variabel
Menurut Sugiyono (2012:38) “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”
Berdasarkan judul dari penelitian yang penulis lakukan dengan judul
“pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja pengambila
keputusan” terdapat dua variable sebagai berikut :
1. Variable bebas atau independent variable (X) yaitu sistem informasi akuntansi.
Dimana pengertian sistem akuntansi menurut Barry E. Cushing (dalam La
50
seperangkat sumber manusia dan modal dalam organisasi, yang berkewajiban untuk
menyajikan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan
dan memproses data”
2. Variable tidak bebas atau dependent variable (Y) yaitu pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan menurut T.Hani Handoko (1999:130) “pembuatan
keputusan dapat didefinisikan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk mecapai
hasil yang di iginkan.Pembuatan keputusan ini tidak hanya dilakukan oleh manajer
puncak tetapi juga para manajer tingkat menengah dan lini pertama. Setiap jabatan
seseorang dalam organisasi menyangkut berbagai derajat pembuatan keputusan,
bahkan untuk pekerjaan rutin sekalipun dan dalam macam organisasi apapun”
T. Hani Handoko (1999:130) bahwa “keputusan yang terprogram adalah
keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan, atau prosedur.
Keputusan-keputusan ini rutin dan berulan-ulang. Setiap organisasi mempunyai
kebijakan-kebijakan tertulis atau tidak tertulis yang memudahkan pembuat keputusan dalam
51
[image:29.612.78.541.139.625.2]3.2.2.2 Operasional Variabel
Tabel 3.3 Operasional Variabel
NO Variabel Dimensi Indikator Skala No Item
1 Sistem Informasi Akuntansi (X)
a. Goal and objectives
b. Input
c. Output
d. Data storage
e. Processor
f. Instruction and procedure
g. User
h. Control and security measure
Ordinal 1,2 3,4 5,6 7,8 9,10 11-13 14-16 17-19
2 Pengambilan Keputusan (Y) Keputusan yang terstruktur (programmed decision)
1. Keputusan yang diambil mengacu kepada prosedur yang berlaku :
a. Penyusunan target anggaran pendapatan b. Penyusunan
target / distribusi belanja
2. Keputusan yang diambil merupakan keputusan yang rutin dan berulang :
a. Pencatatan b. Pelaksanaan c. Pelaporan d. Penetapan anggaran
52
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.3.1 Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:80) populasi “adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”
Populasi Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah SKPD yang berada di
lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan. Populasinya sebanyak 61
SKPD, yang terdiri dari, Dinas, Badan, Kantor dan Kecamatan
3.2.3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian kecil dari besarnya populasi. Menurut Sugiyono
(2012:81) menjelaskan Sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan penelitian tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang akan diambil dari
populasi itu”
Kemudian penulis menggunakan Pengambilan sampel secara Nonprobability
sampling.Menurut Sugiyono (2012:100) “teknik pengambilan sampel yang memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel” Kemudian teknik sampling yang digunakan adalah sampling
purposive. Menurut Sugiyono (2012:85) “teknik penentuan sampel dengan
53
akandilaksanakan, maka dalam penelitian ini mengambil sampel yang sesuai dengan
kriteria dan karakteristik penelitian. Oleh karena itu, penelitian mengambil sampel
yang meliputi dinas, badan, dan kantor. Sedangkan untuk kecamatan tidak masuk
kedalam sampel, karena kecamatan tidak memenuhi karakteristik dalam penelitian
ini.Adapun Jumlah dari SKPD yang berada di Kabupaten Kuningan sebanyak 30
SKPD seperti yang dijelaskan di dalam Tabel 3.1 di atas.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2012:137) menjelaskan
“pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan
berbagai cara. Maka teknik pengumpulan data bisa dilakukan dengan telaah pustaka
adalah telaah berdasarkan penelitian terdahulu, telaah dokumen adalah telaah yang
dilakukan berdasarkan dokumen apa saja yang digunakan diintansi untuk
dilakukannya pengolahan data awal menjadi data akhir,angket atau kuisisoner yaitu
metode yang dilakukan dengan memberikan seperangkat pertanyaan, wawancara
metode mencari informasi secara lisan. dalam penelitian ini penulis melakukan
dengan cara kuisioner (angket). Kemudian Sugiyono (2012:142) menjelaskan juga
“kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
54
3.2.5 Transformasi Data
Data yang berbentuk ordinal haruslah diubah atau transformasi menjadi data
interval.Ini dilakukan karena untuk memenuhi analisis parametric.Pengubahan data
dari ordinal menjadi interval bisa menggunakan MSI (method of successive interval).
Husein Umar (2008:167) menjelaskan langkah-langkah untuk menggunakan MSI
adalah sebagai berikut :
1. Tentukan frekuensi tiap skor pertanyaan. Untuk semua item pertanyaan dihitung frkuensi jawabannya, berpa responden yang menjawab untuk mendapatkan masing-masing skor 1,2,3,4 dan 5. Asumsikan alternative jawaban hanya 5
2. Tentukan proporsi tiap skor jawaban dengan cara embagi frkuensi dengan jumlah responden.
3. Tentukan proporsi tiap skor jawaban secara kumulatif.
4. Hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif dari setiap skor dengan menggunakan table distribusi normal
5. Tentukan nilai densitas yang diambil dari nilai Z untuk setiap skor dengan menggunakan table densitas.
6. Tentukan nilai (NS) untuk setiap nilai Z dengan rumus : NS = (A-B) / (C-D)
Keterangan :
A = nilai densitas pada skor sebelum diamati B = Nilai densitas pada skor yang diamati
C = nilai probabilitas kumulatif pada skor yang diamati
D = Nilai probabilitas kumulatif pada skor sebelum skor yang diamati 7. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus :
NT = NS + (1+|Nsmin|)
Dimana Nsmin adalah harga mutlak NS yang paling kecil dari skor yang tersedia
Setelah dilakukan nya transformasi data dari skala ordinal ke interval maka
55
3.2.6 Instrumen Penelitian
Instrument digunakan dalam penelitian untuk memperoleh data dari lapangan
atau sumber yang akan dilakukan penelitian. Disini penulis menggunakan kuisioner
dengan menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2012:93) menjelaskan “skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena social”
3.2.7 Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2012:147)
“Didalam penlitian yang bersifat kuantitatif, analisis data merupaka kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis adalah : mengelempokoan data berdasarkan variable dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden, menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah”
Dalam penelitian ini melakukan pengolahan dan analisis data secara
kuantitatif dimana data mentah diperoleh dari kusioner dan jawaban para responden.
Kemudian dari kusioner yang disebar lalu diolah menjadi data baku, kemudian
instrument penlitian yang dibuat bertujuan untuk mentransfomasikan data kuantitatif
agar bisa dianalisis dengan metode statistic yang diterapkan. Dalam pembuatan
kusioner penulis menggunakan skala likert dan pemeberian skor pun pun bersifat
56
Tabel 3.4 Skor Kuisioner
NO Keterangan Skor positif Skor negative
1 Selalu/setuju 5 1
2 Setuju/sering 4 2
3 Ragu-ragu/kadang-kadang 3 3
4 Tidak setuju/hampir tidak pernah 2 4
5 Sangat tidak setuju/tidak pernah 1 5
Setelah adanya analisis data dari hasil kuisioner kemudian dilakukan
perhitungan hasil kuisioner.Ini bertujuan agar hasil kuisioner bisa teruji dan
diandalkan. Data primer dari penelitian ini harus di uji validitas dan reabilitasnya
karena data tersebut berasal dari jawaban responden yang bisa menimbulkan bias
karena bisa mempengaruhi kesimpulan diakhir penelitian.
3.2.7.1 Uji Validitas
Untuk mempermudah perhitungan uji validitasnya, peneliti menggunakan
bantuan dari software SPSS 13 for windows.Instrumen dikatakan valid apabila
instrument tersebut telah mencapai tujuan pengukurannya. Menurut Purbayu
(2005:247) menjelaskan “validitas adalah ukuran yang menunjukan sejauh mana
instrument pengukur mampu mengukur apa saja yang ingin diukur” dalam penelitian
57
korelasinya maka digunakan teknik koefesien korelasi pearson corelationdengan
rumus :
=
��
��
.
��
(Moh. Nazir, 20011:451)
Keterangan :
Sp = sum of product
SSx = sumsquare dari variable x
SSy = sumsquare dari variable y
Kemudian ada cara selanjutnya untuk mencari Sp, SSx, SSy adalah sebagai
berikut
� = − ( )
� = . �� = 2−
2
� = 2 �� = 2−
2
� = 2
Dimana :
N = jumlah pengamatan dari masing-masing variable X = (X - X̅̅)
Y = (Y-Y̅)
X̅= mean dari variable X. Y̅ = mean dari variable Y
kemudian telah ditetapkan pula patokan besaran kefesien item total dikoreksi
58
instrument penelitian tersebut tidak valid sehingga harus diperbaiki Sugiyono
(2012:126)
3.2.7.2 Uji Reabilitas
Uji reabilitas berfungsi menunjukan seberapa jauh instrument dapat
memberikn sebuah hasil yang konsisten walapun pengukuan dilakukan lebih dari
satu kali. Suharsimi Arikunto (2010:221) “reabilitas menunjuk pada satu pengertian
bahwa sesuatu instrument cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrument tersebut sudah baik”. Kemudian untuk pengujian reabilitas
sendiri penulis menggunakan rumus alpha cronbach.Menurut Suharsimi Arikunto
(2010;239) “rumus alpha cronbach digunakan untuk mencari rabilitas instrument
yang skornya bukan 1 dan 0”. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
1 = �
� −1 1−
� 2
� 2 Keterangan :
ri = reabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
�
2=
jumlah varians butir�
2=
varians totalMenurut Uma Sekaran (2006:182) menyatakan bahwa “secara umum
keandalan kurang dari 0,60 dianggap buruk, keandalan dalam kisaran 0,70 dapat
59
3.2.8 Uji Asumsi Klasik
Ada beberapa uji asumsi klasik yang harus dipenuhi dahulu sebelum
menggunakan analisis regresi sederhana sebagai alat untuk menganalisis semua
variable.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variable penganggu (residual) memliki distribusi normal.Pengujian normalitas data
dilakukan dengn menggunakan uji one sample klomogrov – sminov. Menurut Imam
Ghozali (2007:160) mengemukakan bahwa :
“Untuk melihat normalitas residual adalah dengan menggunakan grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.Namun demikian hanya melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal dan ploting data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya”
Masih Imam Ghozali (2007:163) :
“uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistic bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan untuk dilengkapi dengan uji statistic. Uji statistic sedrhana dapat dilakukan dengan ,elihat nilai kurtosis dan skewness dari residual”
Nilai Z statistic untuk Skewness bisa dihitung dengan rumus :
�� � = �� �
6
60
� � = � �
24
Untuk mempermudah dalam pengujian normalitas ini, maka peneliti
menggunakan bantuan dari software SPSS 13’ for windows.
2. Uji Heteroskedasitas
Imam Ghozali (2007:139) menjelaskan uji heteroskedesita “bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain” kemudian purbayu (2005:242) menjelaskan
pula “gejala varians yang tidak sama disebut dengan gejala heteroskedasitas
sedangkan gejala yang sama disebut homokedasitas”
Nurjanah (2008:8) mengemukakan “heterokedasitas diuji dengan
menggunakan uji koefesien rank spearman yaitu mengkorelasikan antara absolut
residual hasil regresi dengan semua variable bebas. Bila signifikan hasil korelasi lebih
kecil dari 0,05 (5%) maka persamaan regresi maka persamaan tersebut mengandung
heterokedasitas dan sebaliknya berarrti non hederokedasitas atau homoskedasitas.
Heterokedsitas diuji dengan menggunakan uji koefesien korelasi rank spearman yaitu
mengkorelasikan antara absolut residual hasil regresi dengan semua variable bebas”
Kemudian untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedasitas adalah dengan
61
3.2.9 Pengujian Hipotesis
Suharyadi dan Purwanto (2008: 82) menyatakan “hipotesis merupakan
pernyataan mengenai populasi yang perlu diuji kebenaranya. Untuk melakukan
pengujian dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi, karena cara ini lebih
mudah”. Setelah mendapatakan hasil statistik dari sampel, maka hasil tersebut dapat
digunakan untuk menguji pernyataan populasi (Suharyadi & Purwanto, 2008: 82).
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2008: 82) mendefinisikan pengujian
hipotesis sebagai berikut:
Pengujian hipotesis adalah prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai untuk menentukan apakah hipotesis merupakan suatu pernyataan yang wajar dan oleh karenanya tidak ditolak, atau hipotesis tersebut tidak wajar dan oleh karena itu harus ditolak.
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk memutuskan apakah akan menerima
atau menolak hipotesis berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (Suharyadi &
Purwanto, 2008: 83). Langkah yang dilakukan yaitu dengan menetapkan hipotesis nol
dan hipotesis alternatif. Menurut Suharyadi dan Purwanto (2008: 84) menyatakan
“hipotesis nol adalah suatu pernyataan mengenai nilai parameter populasi”. Dan
Suharyadi dan Purwanto (2008: 84) “hipotesis alternatif adalah suatu pernyataan yang
diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa hipotesis nol adalah
ditolak”.
Dalam melakukan uji hipotesis, peneliti menggunakan regresi linier sederhana
dan akan menghasilkan koefisien korelasi dan determinasi. untuk mempermudah
62
bantuan dari software SPSS 13’ for windows. Maka adapun langkah nya adalah
sebagai berikut
1. Merumuskan hipotesis
Berdasarkan definisi yang disampaikan di atas maka, dalam penelitian ini
yang menjadi hipotesis nol dan hipotesis alternatif adalah sebagai berikut:
- � : β ≤ 0, artinya Penerapan sistem informasi akuntansi tidak memiliki pengaruh positif terhadap pengambilan keputusan pada Pemerintah Kabupaten
Kuningan.
- � : β≥0, artinya Penerapan sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh positif terhadap pengambilan keputusan pada Pemerintah Kabupaten
Kuningan
Regresi digunakan untuk membangun persamaan yang menghubungkan
antara variabel X dan variabel Y, guna untuk menentukan nilai dugaannya. Menurut
Suharyadi dan Purwanto (2009:168) “persamaan regresi adalah suatu persamaan
matematika yang menyatakan bentuk hubungan antara variabel Y dengan variabel
X.”Adapun persamaan matematikanya adalah sebagai berikut.
= +
Dimana :
63
X = nilai dari variable independen
a = konsntata, yaitu nilai Y jika X = 0
b = koefesien regresi
dimana nilai a dan b di dapatkan sebagai berikut :
=
Y
iX
i2
−
(
X
i
) (
X
iY
i)
n
X
i2−
X
i2
b =
n
X
iY
i–
X
i(
Y
i)
n
X
i2−
X
i2
Sudjana (2004:205)
2. Menghitung koefesien determinasi
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009:162) “Koefisien determinasi adalah
bagian dari keragaman total variabel terikat Y (variabel yang dipengaruhi atau
dependen) yang dapat diterangkan atau diperhitungkan oleh keragaman variabel
bebas X (variabel yang mempengaruhi atau independen).”
Jadi, koefisien determinasi adalah kemampuan variabel X mempengaruhi
variabel Y. Artinya, semakin besar koefisien determinasi, maka menunjukkan
semakin baik kemampuan X menerangkan Y. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh
faktor lainnya diluar variabel yang diteliti. Koefisien determinasi mempunyai nilai
antara 0 sampai 1 (1% ≤ KD < 100%).Adapun rumusnya sebagai berikut.
64
Keterangan:
KD : Koefisien Determinasi
[image:42.612.111.524.201.609.2]r² : Nilai koefisien korelasi kuadrat.
Tabel 3.5
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Afrianto Wicaksono, 2014
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Penelitian Pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkanhasilpenelitianpadababsebelumnyasertapembahasan yang
disertaidenganteori-teori yang
mendukungmengenaipengaruhpenerapansisteminformasiakuntansiterhadapkinerjapen
gambilankeputusan, makadiperolehkesimpulansebagaiberikut :
1. SistemInformasiAkuntansiPadaPemerintahKabupatenKuningantelahditera
pkansebgaianbesar di setiapInstansi SKPD. Kemudian indicator
darisisteminformasiakuntansi yang
penulisajukantelahsesuaidengankeadaandilapanganterutamatujuandansasar
an,
dengandigunakannyasisteminformasiakuntansitelahbisamembantutercapai
nyatujuandansasaran yang ditetapkanolehinstansi yang bersangkutan.
2. PengambilanKeputusan di PemerintahKabupatenKuningan,
seluruhnyatelahmengikutiprosedurdalampengambilankeputusan yang
ditetapkanolehKepala Daerah sendiridanmenghasilkanumpanbalik yang
bisadilihatolehKepalaInstansi, Kepala Daerah dandiawasioleh DPRD
3. Hasilpengujianhipotesismenunjukkanterdapatpengaruh positif antara
118
inibisadisimpulkanbahwadenganpenggunaansisteminformasiakuntansi
yang baikmakaakanmendorongpengambilankeputusan yang tepat.
5.2 Saran
Berdasarkanhasilpenelitandansimpulan, makapenelitimengusulkan saran
sebagaiberikut :
1. Penerapansisteminformasiakuntansimemangsudahsangatbaik,
sebaiknyasisteminformasiakuntansiditerapkan di semuainstansi,
kemudianpresentaseoutput (keluaran) sebaiknyaditingkatkankarena output
sendiridigunakansebagaidasarpengambilankeputusanataukebijakansetempatK
emudianuntukpengambilankeputusanmemangsudahsangatbaik.
Alangkahbaiknyapersentaseterusdipertahankanhinggabisaditingkatkankembali
Persentasepengambilankeputusan
2. sesuaidenganhipotesis di
babsebelumnyabahwapenerapansisteminformasiakuntansiberpengaruhpositifte
rhadappengambilankeputusan,
makasebaiknyapenggunaansisteminformasiakuntansi di semuainstansi SKPD
dilakukansecaraterusmenerus. Hal
inimenunjukanbahwadenganbaiknyapenerapansisteminformasiakuntansi yang
diterapkanmakabisamemberikanhasilinformasi yang
berkualitasbagitahappengambilankeputusanolehkepalaintansiataupunkepalada
119
Afrianto Wicaksono, 2014
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Penelitian Pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)
3. Untukpenelitianselanjutnyateknikpengumpulan data
melaluikuisionersendiribisamengunakanskala interval agar lebihakuratdari
indicator yang dijadikansebagai item kuisioner, haliniterbukti di
DAFTAR PUSTAKA
AzharSusanto. (2008). SistemInformasiAkuntansi-Struktur-Pengendalian-Resiko-Pengembangan.CetakanPertama. Bandung :Lingga Jaya.
AzharSusanto (2004). SistemInformasiAkuntansi
:KonsepdanPengembanganBerbasisKomputer.Bandung :Linggajaya
AzharSusanto. (2001). SistemInformasiAkuntansi1 :PendekatanSistemPraktikpenyusunan,
metodedanprosedur. Bandung :LembagaInformatikaAkuntansi (LIA).
Bodnar, George dam Hoopwod. (2001). Information System Accounting (IAS).9th
Edition.Prentice Hall Business Publishing.
Cushing, Barry E, Romney dan Paul John Steibart (1997). Accounting Information System 7th
Edition.United State Of America : Addison – Wesley Publishing Company.
DhenBhagoezGriyaSavingnet. (2013).
PengertianGlobalisasi.[Online].Tersediahttp://griyasavingnet.blogspot.com/2012/09/p engertian-globalisasi.html[26 Januari 2013]
Fuad Ramadan. (2011). DampakGlobalisasidanKemajuanTeknologiTerhadapKebudayaan Indonesia [Online].Tersediahttp://fuadramadan.wordpress.com/2011/10/13/dampak-globalisasi-dan-kemajuan-teknologi-terhadap-kebudayaan-indonesia/ [26 Januari 2013]
Hanif Al Fatta. (2007).
AnalisisdanPerancanganSistemInformasiUntukKeunggulanBersaing.Yogyakarta
:Andi Offset
Hery.(2009). TeoriAkuntansi.Jakarta :Kencana
Husein Umar. (2003). MetodologiPenelitianUntukSkripsidanTesisBisnis.Jakarta : PT. GramediaPustaka.
Imam Ghozali. (2007). AplikasiAnalisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.Edisi
Lima. Semarang :UniversitasDipenogoro
James A. Hall. (2009). Accounting Information System
(SistemInformasiAkuntansiDialihbahasakan).Buku 1 Edisi 4.Jakarta :SalembaEmpat.
Kieso, Donald F., et.al. (2007). Akuntansi Intermediate PenerjemahSalembaEmpat.Jakarta :SalembaEmpat
Krismiaji.(2002). SistemInformasiAkuntansi.Yogyakarta :AkademiManajemen Perusahaan
La Midjan., AzharSusanto. (2001). SistemInformasiAkuntansi I Edisi8 :Pendekatan Manual
Afrianto Wicaksono, 2014
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Penelitian Pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)
LynaLatifahdanArifinSabeni.(2007).
FaktorKeperilakuanOrganisasiDalamImplementasiSistemAkuntansiKeuangan Daerah.SimposiumNasionalAkuntansi X. Juli. Makassar
Moh.Nazir. (2011). MetodePenelitian, Cetakanketujuh, Bogor :Ghalia Indonesia
Niswoger, C Rollin., et.al.(1999). Prinsip-prinsipAkuntansi.(Penerjemah :Sirait, AlfonsusdanHeldaGunawan: Jakarta : Erlangga).
NugrohoWidjayanto. (2001). SistemInformasiAkuntansi.Jakarta :Erlangga
Nurrochmahdyah, armandiramaulana, (2009), jurnalinformatikaVol 3 No.2
“sistempendukungkeputusanperencanaanstrategiskinerjainstansipemerintahmengguna kanmetode AHP”
NurIndriantoro, dan B. Supomo. 2002. MetodologiPenelitianBisnis. BPFE Yogyakarta.Yogyakarta.
Nurjannah.(2008). ModulPelatihan SPSS, Advanced-Petemuan II.Melbourne Atumn.Tersedia :www.pendmat.unsyiah.ac.id (12/04/2013)
PancawatiHardiningsih, (1997), gemastikubank
“peranansisteminformasiakuntansidansisteminformasimanajemendalampengambilank
eputusan”
PeraturanPemerintahRepublik Indonesia Nomor 56 Tahun 2005
tentangpengelolaanKeuangan Daerah.
PeraturanPemerintahRepublik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005
TentangSistemInformasiKeuangan Daerah.
Purbayu Budi SantosadanAshari.(2005). Analisis statistic denganMifrisiftExcelldan
SPSS.Yogyakarta :Andi
Render, Barry; Stair Jr, Ralph M; Hanna, Michael E. (2006). Quantitave Analysis for
management, 9th edition.Pearson prentice Hall
Romney, Marshall B (2006). Information Accounting System (IAS).10th Edition. Pearson Education Inc Upper Saddle River New Jersey.
Romney, Marshall B and Paul John Steinbart. (2006). SistemInformasiAkuntansi(Penerjemah: Kwary, Deny. A, danDewiFitriasari, Jakarta :SalembaEmpat).
Romney, Marshall B (2006). Information Accounting System (IAS).11th Edition. Pearson Education Inc Upper Saddle River New Jersey.
Sri Maharsi, (2000). PengaruhPerkembanganTeknologiInformasiTerhadapBidangAkuntansiManajemenJur nalAkuntansi&KeuanganVol 2 No.2 November.
TataSutabri. (2004). SistemInformasiAkuntansi.Yogyakarta :Andi.
Sihaloho, Lusianna. (2011). PerananPelatihanTerhadapKinerjaKaryawan Food &Beverage
service Di Nirwana Resort Bintan. Skripsi.Bandung
:FakultasPendidikanIlmuPengetahuanSosialUniversitasPendidikan Indonesia.
Sri DewiWahyundaru (2001), AkuntansiSektorPublikdalamOtonomi Daerah. SuaraMerdeka. Edisi 21 Februari.
Sugiyono. (2012). MetodePenelitianKuantitatifKualitatifdan R&D. Bandung :Alfabeta
Sugiyono.(2009). MetodePenelitianAdministrasi.Bandung :Alfabeta
SuharsimiArikunto. (2010). ProsedurPenelitiansuatuPendekatanPraktik.Jakarta :RinekaCipta
Suharyadi&Purwanto. (2009). Statistika: UntukEkonomiKeuangan Modern, Edisi 2. Jakarta: SalembaEmpat.
Suhartoyo.(2011). SejarahPemerintahan Kota
Cirebon.[Online].http://www.cirebonkota.go.id/index.php/profil/sejarah/sejarah-pemerintahan/ [17 September 2013]
UdinSyahri. (2010)
TeknologiInformasiSebagaiAgenPengubahParadigmaDisektorPemerintahan.[Online]. http://inginberbagihati.blogspot.com/2010/10/teknologi-informasi-sebagai-agen.html
UusKusnadi. (2011). PelatihanPenyusunandanPelaporanKeuangan Daerah Tahun 2010.[Online].http://www.cirebonkab.go.id/setda/?page=dberita&stat=&id=c20ad4d76fe977 59aa27a0c99bff6710
Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002
TentangSistemNasionalPenelitian, PengembangandanPenerapanIlmuPengetahuan Dan Teknologi.
Wilkinson, Joseph W and cerulle, Michael J. (2000).Accounting Information System Concept
and Application, Fourth Edition, John Willey & sons Inc, USA
---. (2013).SistemInformasiPengelolaanKeuangan Daerah
[Online].http://www.kemendagri.go.id/pages/sipkd/sistem-informasi-pengelolaan-keuangan-daerah-sipkd. [25 Februari 2013]
---. (2010). SosialisasiKebijakanAkuntansidanSistemAkuntansi [Online].
Afrianto Wicaksono, 2014
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Penelitian Pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)
--- (2012).TempatkanPengawas di tingkatpengambilkeputusan, pembukaanlokakaryaaparatpengawasan intern pemerintah, gedungdhanapala, kementriankeuangan.[Online].Tersediahttp://wapresri.go.id/index/preview/berita/1888 [4 februari 2012]
---