• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT MEGAH NUSANTARA PERKASA CIBINONG-BOGOR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT MEGAH NUSANTARA PERKASA CIBINONG-BOGOR."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACK ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan RumusanPenelitian .. Error! Bookmark not defined. 1.2.1 Identifikasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2.2 Rumusan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Dan Kegunaan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not

defined.

1.3.1 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3.2 Kegunaan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Motivasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.1 Pengertian Motivasi . Error! Bookmark not defined. 2.1.1.2 Teori-Teori MotivasiError! Bookmark not defined. 2.1.1.4 Prinsip-Prinsip Dalam Motivasi ... Error! Bookmark

not defined.

2.1.2 Iklim Organisasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.1 Pengertian Iklim organisasi ... Error! Bookmark not

defined.

2.1.2.2 Dimensi Iklim Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.3 Faktor Penyebab Iklim Organisasi Error! Bookmark not defined.

(2)

2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.3 Indikator Produktivitas Kerja .. Error! Bookmark not

defined.

2.1.3.4 Pengukuran Produktivitas ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3.5 Manfaat Pengukuran Produktivitas Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Pengaruh Motivasi dan Iklim Organisasi terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIANError! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasionalisasi Variabel... Error! Bookmark not defined. 3.4 Jenis, Sumber, Dan Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark

not defined.

3.4.1 Jenis Dan Sumber Data... Error! Bookmark not defined. 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi, Sampel Dan Teknik Penarikan Sampel .. Error! Bookmark

not defined.

3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 1.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not

defined.

3.6.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

(3)

3.6.3 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .. Error! Bookmark not defined.

4.1 Gambaran umum Objek Penelitian .... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran SDM ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2. Kebijakan Mutu ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Struktur Organisasi PT Megah Nusantara Perkasa ... Error!

Bookmark not defined.

4.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden .... Error! Bookmark not defined.

4.3 Analisis Data... Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Pengukuran Motivasi Kerja Variabel X1... Error! Bookmark

not defined.

4.3.2 Pengukuran Iklim Organisasi Variabel X2 ... Error! Bookmark

not defined.

4.3.3 Pengukuran Produktivitas Kerja Variabel Y Error! Bookmark not defined.

4.4 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.4.1 Gambaran Motivasi Kerja (Variabel X1) pada PT Megah

Nusantara Perkasa Cibinong Bogor. ... Error! Bookmark not defined.

4.4.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Kebutuhan Akan Prestasi ... Error! Bookmark not defined. 4.4.1.2 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Kebutuhan

Akan Kekuasaan ... Error! Bookmark not defined. 4.4.1.3. Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Kebutuhan

Pertemanan ... Error! Bookmark not defined. 4.4.2 Gambaran Iklim Organisasi (Variabel X2) pada PT Megah

Nusantara Perkasa Cibinong Bogor. ... Error! Bookmark not defined.

4.4.2.1. Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Struktur ... Error! Bookmark not defined. 4.4.2.2. Tanggapan Responden Terhadap Dimensi

Standar-standar ... Error! Bookmark not defined. 4.4.2.3. Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Tanggung

(4)

4.4.2.5. Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Dukungan ... Error! Bookmark not defined. 4.4.2.6. Tanggapan responden terhadap Dimensi Komitmen

... Error! Bookmark not defined. 4.4.3 Gambaran Produktivitas Karyawan (Variable Y) pada PT

Megah Nusantara Perkasa Cibinong Bogor. Error! Bookmark not defined.

4.4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Ciri-ciri Pegawai Yang Produktif ... Error! Bookmark not defined.

4.5 Analisis Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.5.1 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 4.5.2 Analisis Korelasi ... Error! Bookmark not defined. 4.5.2.1 Analisis Korelasi Product Moment. Error! Bookmark

not defined.

4.5.2.2. Analisis Korelasi Ganda ... Error! Bookmark not defined.

4.5.4 Analisis Regresi Linier Ganda Error! Bookmark not defined. 4.5.5 Uji Hipotesis (Uji Nilai Probabilitas dan Uji F) ... Error!

Bookmark not defined.

4.6 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.6.1. Gambaran Motivasi Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada

PT Megah Nusantara Perkasa . Error! Bookmark not defined. 4.6.2. Gambaran Iklim Organisasi Karyawan Bagian Produksi pada

PT Megah Nusantara Perkasa . Error! Bookmark not defined. 4.6.3. Gambaran Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi

pada PT Megah Nusantara Perkasa ... Error! Bookmark not defined.

4.6.4. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Iklim Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT Megah Nusantara Perkasa ... Error! Bookmark not defined. 4.6.5 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan Bagian Produksi Pada PT Megah Nusantara

Perkasa ... Error! Bookmark not defined. 4.6.6. Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan Bagian Produksi Pada PT Megah Nusantara

(5)
(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan industri di Indonesia baik itu jasa maupun manufaktur berkembang semakin pesat, persaingan yang dihadapi semakin kompetitif, dinamis dan tidak pasti. Untuk menghadapi situasi tersebut perusahaan harus mampu beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan bisnis yang terjadi melalui pengelolaan perusahaan yang baik, melalui pengelolaan tersebut perusahaan menjaga keberlangsungan usahanya supaya tidak kalah dalam persaingan dan dapat mencapai tujuan perusahaan.

Dalam suatu perusahaan terutama perusahaan manufaktur, selain faktor teknis seperti teknologi, bahan baku, job layout dan metode kerja faktor manusia memiliki peran yang sangat penting dalam proses produksi supaya produktivitas perusahaan dapat tercapai. Sedarmayanti (2009:15) mengungkapkan bahwa “Sumber daya manusia merupakan asset utama suatu organisasi yang menjadi

perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi.” jadi, betapapun sempurnanya faktor teknis tanpa adanya faktor sumber daya manusia maka proses produksi tidak dapat berjalan dan produktivitas perusahaan tidak dapat tercapai karena sumber daya manusialah yang menjalankan proses produksi tersebut.

(7)

memadai, seperti dikutip dari Sedarmayanti (2009:58) bahwa “Produktivitas manapun bersumber dari individu yang melakukan kegiatan. Namun individu yang dimaksud adalah individu sebagai tenaga kerja yang memiliki kualitas kerja yang memadai.”

Supaya karyawan memiliki kualitas kerja yang memadai maka karyawan tersebut harus dikelola melalui manajemen sumber daya manusia supaya dapat berkontribusi dalam pencapaian produktivitas perusahaan seperti yang dikutip dari Sedarmayanti (2009: 6) “Tujuan utama manajemen sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan kontribusi pegawai terhadap organisasi dalam rangka mencapai produktivitas organisasi yang bersangkutan”

Produktivitas secara umum dapat diartikan sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Produktivitas juga dapat diartikan sebagai suatu sikap mental (attitude of mind) yang mempunyai semangat untuk melakukan peningkatan perbaikan.

PT Megah Nusantara Perkasa merupakan perusahaan screen printing (sablon) yang memproduksi Body striping motor, mobil dan Sticker Label. Dalam proses produksinya perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang baik yang sesuai dengan standar perusahaan dan selesai pada waktu yang telah ditentukan, untuk itu dalam proses produksinya perusahaan membutuhkan karyawan yang berkualitas yang memiliki kinerja dan produktivitas kerja yang tinggi.

(8)

ini dapat diketahui dari tidak tercapainya hasil proses produksi sesuai dengan SPK (surat perintah kerja) yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat dilihatpada tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1

Hasil Proses Produksi PT Megah Nusantara Perkasa Perode Januari-Desember 2011

Sumber: Diolah dari PT Megah Nusantara Perkasa

Dari tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa selama tahun 2011 hasil proses produksi berupa kuantitas barang yang baik (QUANTITY OK) capaiannya belum dapat memenuhi kuantitas SPK (SPK QUANTITY ) yang telah dikeluarkan. Salah satu penyebab hal tersebut adalah faktor kelalaian manusia (human error)seperti kurangnya atau menurunnya tingkat ketelitian selama bekerja, kurangnya skill karyawan sehingga menyebabkan sebagian produk rusak, dan karena karyawan bekerja secara asal atau tidak bersungguh-sungguh.

Tidak terpenuhinya SPK yang dikeluarkan oleh perusahaan menunjukkan bahwa masih belum optimalnya kinerja karyawan yang mengindikasikan masih

Bulan SPK

QUANTITY

SPK QUNTITY

(%)

QUANTITY OK

QUANTITY OK (%)

Januari 678.795 100% 604.238 89,01%

Februari 456.118 100% 391.116 85,74%

Maret 564.776 100% 459.314 81,32%

April 887.407 100% 760.904 85,74%

Mei 856.339 100% 739.699 86,37%

Juni 641.007 100% 603.075 94,08%

Juli 634.845 100% 604.360 95,19%

Agustus 208.217 100% 201.799 96,91%

September 253.712 100% 246.728 97,24%

Oktober 212.928 100% 204.678 96,12%

November 253.204 100% 245.045 96,77%

(9)

rendahnya produktivitas kerja karyawan. Seperti yang diungkapakan oleh Laeham dan Wexley dalam Yuniarsih dan Suwatno menyatakan (2009:147) bahwa produktivitas kerja individu dapat dinilai dari apa yang dilakukan individu yaitu bagaimana seseorang melaksanakan pekerjaan atau unjuk kerja (job performance) dalam mencapai hasil yang ditargetkan.

Jika rendahnya produktivitas kerja karyawan ini terus berlangsung dan tidak ditanggulangi secepatnya, maka rendahnya produktivitas kerja karyawan tersebut dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja, baik yang berhubungan dengan tenaga kerja mau pun yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan. Menurut Sedarmayanti (2009:72-76) produktivitas kerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sikap mental berupa motivasi kerja, disiplin kerja dan etika kerja, pendidikan, keterampilan, manajemen, Hubungan Industrial Pancasila (HIP), tingkat peghasilan, gizi dan kesehatan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi dan kesempatan berprestasi. Sedangkan menurut Sutermeister (1969:1-48), Produktivitas kerja karyawan dipengaruhi oleh 33 faktor, dua diataranya yaitu motivasi kerja dan kondisi sosial (iklim organisasi) perusahaan.

(10)

Rendahnya motivasi kerja karyawan PT Megah Nusantara Perkasa dapat dilihat dari tingkat disiplin kerja karyawan berikut ini:

1. Masih banyak karyawan yang sering datang terlambat ke tempat kerja. 2. Masih terdapat karyawan yang mangkir bekerja seperti terlihat pada

gambar 1.1 berikut:

Gambar 1.1

Absensi Kemangkiran Karyawan Bagian Produksi PT Megah Nusantara Perkasa

Perode 21 November 2011-20 Februari 2010

Sumber: Diolah dari Divisi HRD PT Megah Nusantara Perkasa

Dari Gambar 1.1 Dapat dilihat bahwa masih terdapat banyak karyawan yang mangkir bekerja hal ini menyebabkan adanya hari kerja yang hilang, setiap bulannya kemangkiran tersebut mengalami kenaikan. Rendahnya tingkat disiplin kerja karyawan ini mengindikasikan bahwa motivasi kerja karyawan untuk bekerja masih rendah. Sinungan (2008:135) menyatakan bahwa “Disiplin dalam

hubunga kerja sangat erat kaitannya dengan motivasi kerja” sehingga rendahnya disiplin kerja karyawan dapat mengindikasikan rendahnya motivasi kerja karyawan.

0 2 4 6 8 10

21 Nov-20 Des

21 Des-20 Jan

21 Jan-20 Feb

Tenaga Kerja

(11)

Seorang karyawan yang mempunyai motivasi yang tinggi lazimnya akan selalu berusaha untuk bekerja dengan sungguh sungguh yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerjanya. Oleh karena itu sudah seharusnya bagi perusahaan untuk dapat memberikan motivasi kerja bagi karyawannya supaya karyawan tersebut lebih bersemangat dalam bekerja sehingga tingkat produktivitas kerjanya pun akan meningkat.

Faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap rendahnya produktivitas kerja karyawan adalah iklim kerja atau biasa disebut juga iklim organisasi. Iklim organisasi merupakan persepsi karyawan tentang kualitas lingkungan organisasi tempat mereka bekerja. Iklim organisasi dapat mempengaruhi perilaku organisasi, pengaruh tersebut dapat bersifat positif atau negatif. Misalnya, ruang kerja yang tidak baik, hubungan atasan dan bawahan yang konflik, dan birokrasi yang kaku dapat menimbulkan sikap negatif, stress kerja tinggi, serta motivasi dan kepuasan kerja rendah. Sebaliknya jika karyawan bekerja di ruangan yang nyaman dan bersih, hubungan atasan dan bawahan yang kondusif dan birokrasi yang longgar akan menimbulkan sikap positif, stress kerja rendah, serta motivasi dan kepuasan kerja yang tinggi. Perilaku tersebut dapat mempengaruhi kinerja individu yang mengarah pada kinerja orgnaisasi.

(12)

penghargaan, dukungan dan komitemen. Hasil rekap angket tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2

Rekapitulisasi Kuesioner Pra Penelitia

Variabel Iklim Organisai PT Megah Nusantara Perkasa

Indikator Pertanyaan

Skala Jawaban

Sangat

Setuju Setuju

Ragu-Dalam organisasi ini sering tidak jelas siapa yang mempunyai wewenang formal untuk mengambil keputusan

10% 70% 20%

Standar-standar

Di sini setiap orang merasa ditekan untuk meningkatkan kinerja individu dan kelompok

20% 50% 10% 10% 10% Tanggung

jawab

Saya merasa memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah saya sendiri

20% 80% Penghargaan Di organisasi ini imbalan dan pengakuan

sudah sesuai dengan kinerja saya 20% 30% 40% 10% Dukungan

Jika melaksanakan tugas yang sulit, biasanya saya mendapatkan bantuan dari atasan dan teman sekerja

10% 50% 20% 10% Komitmen Saya merasa bangga menjadi anggota

organisasi ini 30% 50% 20%

Sumber : Penulis, hasil pengolahan data 2012

(13)

atasan dan teman kerja dan 50% responden ragu-ragu merasa bangga menjadi anggota organisasi tempat mereka bekerja.

Dari tanggapan responden tersebut diketahui bahwa iklim organisai pada perusahan PT Megah Nusantara Perkasa belum kondusif terutama untuk dimensi struktur, penghargaan dan komitmen.

Tentang iklim organisasi dari hasil wawancara dengan karyawa produksi ternyata iklim di perusahaan tersebut kurang kondusif, hal ini diketahui dari:1) karyawan merasa kurang mendapat penghargaan dalam bentuk materi dari atasan dan 2) karyawan merasa kurang mendapat dukungan dari atasan.

Temuan tersebut diduga penyebab karyawan merasa kurang nyaman bekerja dalam perusahaan, hal ini jika dibiarkan terus menerus akan berdampak pada penurunan kinerja dan produktivitas kerja karyawan. Oleh karenanya suatu perusahaan harus mengusahakan agar karyawannya memiliki motivasi kerja yang tinggi dan memiliki iklim kerja yang baik sehingga dapat tercipta suasana kerja yang nyaman dan menyenangkan yang akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik dan bertanggung jawab sehingga akan mengarahkan karyawan untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

“Pengaruh Motivasi Kerja Dan Iklim Organisasi Terhadap Produktivitas

(14)

1.2 Identifikasi dan RumusanPenelitian 1.2.1 Identifikasi Penelitian

Dalam menjalankan aktivitas produksinya, perusahaan dituntut untuk dapat memiliki dan mengelola sumber daya manusia yang memiliki kinerja dan produktivitas kerja yang tinggi. Menurut Sedarmayanti (2009:72-76), produktivitas kerja pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor diataranya sikap mental berupa motivasi kerja, disiplin kerja dan etika kerja, pendidikan, keterampilan, manajemen, Hubungan Industrial Pancasila (HIP), tingkat penghasilan, gizi dan kesehatan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi dan kesempatan berprestasi.

Pada PT Megah Nusantara Perkasa yang menjadi masalah penelitian adalah rendahnya produktivitas kerja karyawan ditandai dengan belum tercapainya hasil proses produksi sesuai dengan Surat Perintah Kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hal ini diduga karena rendahnya motivasi kerja karyawan dan kurang kondusifnya iklim organisasi pada perusahaan. Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi pada PT Megah Nusantara Perkasa.

1.2.2 Rumusan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, maka diperoleh rumusan penelitian sebagai berikut:

(15)

2. Bagaimana kondisi iklim organisasi menurut karyawan bagian produksi pada PT Megah Nusantara Perkasa?

3. Bagaimana tingkat produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT Megah Nusantara Perkasa?

4. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT Megah Nusantara Perkasa?

5. Bagaimana pengaruh iklim organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT Megah Nusantra Perkasa?

6. Bagaimana pengaruh motivasi kerja dan iklim organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT Megah Nusantra Perkasa?

1.3 Tujuan Dan Kegunaan Hasil Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian diatas, maka tujuan penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh gambaran tingkat motivasi kerja karyawan bagian produksi pada PT Megah Nusantara Perkasa.

2. Untuk memperoleh gambaran kondisi iklim organisasi menurut karyawan bagian produksi pada PT Megah Nusantara Perkasa.

(16)

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT Megah Nusantara Perkasa.

5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh iklim organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT Megah Nusantara Perkasa.

6. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi kerja dan iklim organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT Megah Nusantara Perkasa

1.3.2 Kegunaan Hasil Penelitian

Kegunaan praktis maupun teoritis yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain:

1. Kegunaan praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang positif bagi perusahaan dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia khususnya yang berkaitan dengan motivasi kerja, iklim organisasi serta produktivitas kerja karyawan. 2. Kegunaan teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

(17)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah variabel bebas atau

independent variable yaitu motivasi kerja (X1) dan iklim organisasi (X2).

Sedangkan yang menjadi variabel terikat atau dependent variable adalah produktivitas kerja (Y).

Subjek dalam penelitian ini adalah tenaga kerja bagian produksi pada PT Megah Nusantara Perkasa yang berlokasi di Jl. Bintang Mas no 8, Naggewer Cibinong-Bogor.

3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, yang dimaksud dengan penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2008:13) yaitu:

Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

(18)

lapangan. Sifat verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.

Berdasarkan jenis penelitian yang di gunakan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamian (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuisioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya. (Sugiyono,2008:11)

3.2.2 Desain Penelitian

Pengertian Desain peneltian dalam Umar (2008:6) yaitu “Desain penelitian

adalah suatu cetak biru (blue print) dalam hal bagaimana data dikumpulkan, diukur, dan dianalisis, melaui desain inilah peneliti dapat mengkaji alokasi sumber

daya yang dibutuhkan.”

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Menurut Umar (2008:10) “Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel penelitian atau berguna untuk menganalisis

bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya”.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi variabel bebas yaitu motivasi kerja (X1) dan iklim organisasi (X2), variabel terikat yaitu produktivitas

(19)

Skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala ordinal. Skala ordinal merupakan skala yang berjenjang yaitu jarak data yang satu dengan lainnya tidak sama,

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Motivasi Kerja (X1)

Variabel Dimensi Indikator Tingkat

Pengukuran Skala

(20)
(21)

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Iklim Organisasi (X2)

Variabel Dimensi Indikator Indikator Skala No

Item (Stringer dalam

Wirawan, 2007:131)

1.Struktur  Kejelasan peran  Tingkat kejelasan

(22)

3.Tanggung jawab

 Pengawasan yang dilakukan

4.Penghargaan  Pemberian pujian Tingkat pemberian

(23)

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Produktivitas Kerja (Y)

Variabel

Dimensi

Indikator Tingkat

Pengukuran Skala

No

Tingkat upaya bekerja sesuai standar perusahaan

Ordinal 35,36

Tingkat upaya bekerjasama dengan rekan kerja

Ordinal 37,38

Tingkat upaya menggunakan

Tingkat upaya untuk

menciptakan gagasan baru

Ordinal 40,41

Tingkat upaya untuk

Tingkat upaya memahami

Tingkat upaya menggunakan logika dalam berfikir

(24)

Tingkat upaya untuk tidak mudah macet dalam

pekerjaan

Ordinal 48, 49

6.Selalu mencari perbaikan

Tingkat upaya untuk

memperbaiki pekerjaan yang salah

Ordinal 50

Tingkat upaya untuk bekerja dengan teliti

Ordinal 51,52

7.Berprestasi Tingkat upaya untuk

mencapai prestasi kerja

Ordinal 53,54

8.Selalu

meningkatkan diri

Tingkat upaya untuk terus belajar

Ordinal 55,56

3.4 Jenis, Sumber, Dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Sugiyono (2008:193) mengemukakan bahwa:

(25)

Jenis dan sumbr data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4

Jenis Dan Sumber Data Penelitian

No. Keterangan Sumber Data Jenis Data

1. Data hasil proses produksi PT Megah Nusantara Perkasa

Divisi PPIC PT Megah Nusantara Perkasa

Primer 2. Data absensi Karyawan PT

Megah Nusantara perkasa

Divisi HRD PT Megah Nusantara Perkasa

Primer 3. Tanggapan karyawan terhadap

kuesioner Pra Penelitia Variabel Iklim Organisai

Karyawan bagian produksi PT Megah Nusantara Perkasa

Primer 4. Motivasi kerja, Iklim organisasi,

Produktivitas kerja karyawan

Literatur (buku,thesis), internet

Sekunder 5. Tanggapan karyawan terhadap

motivasi kerja

Karyawan bagian produksi PT MNP Cibinong Bogor

Primer 6. Tanggapan karyawan terhadap

iklim organisasi

Karyawan bagian produksi PT MNP Cibinong Bogor

Primer 7. Tanggapan karyawan terhadap

produktivitas kerja

Karyawan bagian produksi PT MNP Cibinong Bogor

Primer

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Kuisioner, yaitu satu set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan

(26)

2. Observasi, yaitu mengamati secara langsung terhadap objek penelitian untuk mengetahui secara nyata mengenai masalah yang diteliti dalam perusahaan.

3. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan berbagai data dan informasi melalui buku-buku, internet, surat kabar yang relevan sehingga dapat membantu terhadap pemecahan masalah yang penulis kaji.

4. Wawancara, wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden sedikit atau kecil.

3.5 Populasi, Sampel Dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.1 Populasi

Sugiyono (2008:115) menyatakan bahwa:

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

(27)

Tabel 3.5

Rekapitulasi Jumlah Tenaga Kerja Bagian Produksi PT Megah Nusantara Perkasa Cibinong-Bogor

No Bagian Jumlah

1 Divisi Finishing 18orang

2 Divisi Puma 37orang

3 Divisi Printing Sticker 25orang

4 Divisi Colour 6 orang

5 Divisi Expose 6 orang

6 Divisi Cutting 5 orang

7 Divisi Design 5 orang

8 Divisi Gudang 9 orang

9 Divisi MTC 2 orang

10 Divisi PC Dial 11 orang

11 Divisi QC 17 orang

Jumlah 141 orang

Sumber : Divisi HRD PT Megah Nusantara Perkasa

3.5.2 Sampel

Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Menurut

Sugiyono (2008:116) “Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut.”

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel

(28)

pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Sampel yang diambil harus representatif (mewakili), karena apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. maka untuk mengukur anggota sampel maka digunakan rumus Slovin sebagai berikut:

2

1 Ne N n

 (Umar,2008:65)

Dimana:

n = ukuran sampel N= ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditoleransi.

Maka,

 

58,50 59

1 , 0 141 1

141

2  

 

n

Jadi, anggota sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 59 orang responden dari 141 orang populasi.

Kemudian untuk menentukan alokasi sampel yang diambil pada tiap bagian dalam perusahaan dihitung dengan rumus:

n N Ni

ni 

Keterangan:

(29)

N = populasi total

n = sampel yang diambil dari penelitian

Dari perhitungan tersebut maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.6

Alokasi Sampel

No Bagian Jumlah Alokasi Sampel

1 Divisi Finishing 18orang 18/141 x 59 = 7,53 = 8 2 Divisi Puma 37orang 37/141 x 59 = 15,48 =15 3 Divisi Printing Sticker 25orang 25/141 x 59 = 10,46 = 10 4 Divisi Colour 6 orang 6/141 x 59 = 2,51 = 3 5 Divisi Expose 6 orang 6/141 x 59 = 2,51 = 3 6 Divisi Cutting 5 orang 5/141 x 59 = 2,09 = 2 7 Divisi Design 5 orang 5/141 x 59 = 2,09 = 2 8 Divisi Gudang 9 orang 9/141 x 59 = 3,76 = 4 9 Divisi MTC 2 orang 2/141 x 59 = 0, 83 = 1 10 Divisi PC Dial 11 orang 11/141 x 59 = 4,06 = 4 11 Divisi QC 17 orang 17/141 x 59 = 7,11 = 7

Jumlah 141 orang 59 orang

Sumber : Penulis, hasil perhitungan data 2011

(30)

1.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.6.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian, data memiliki kedudukan yang paling tinggi karena benar tidaknya suatu data akan menentukan mutu dari hasil penelitian, sedangkan benar tidaknya data bergantung pada instrumen pengumpul data, seperti yang dikumukakan oleh Arikunto (2006:165):

Di dalam penelitian, maka data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.

Masih menurut Arikunto (2006:165), “Instrumen yang baik harus

memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable”, maka dari itu diperlukan uji validitas dan reliabilitas untuk menguji instrumen yang digunakan dalam suatu kuisioner penelitian.

3.6.1.1 Pengujian Validitas

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan

kevalidan atau kesahihan suatu instrument”. (Arikunto, 2006:168). Untuk

menentukan tingkat validitas suatu item kuisioner, maka digunakan metode korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

  

(31)

X = skor yang diperoleh dari subjek dalam tiap item Y = skor total item intrumen

ΣX = jumlah skor dalam distribusi X

ΣY = jumlah skor dalam distribusi Y

ΣX² = jumlah kuadrat pada masing masing skor X

ΣY² = jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y n = jumlah responden

Kriteria pengujian: r hitung> rtable: valid

rhitung≤ r table: tidak valid

Selanjutnya penulis melakukan proses perhitungan dan pengolahan uji instrument dengan menggunakan bantuan software SPSS 17.0. Berdasarkan pengolahan hasil uji intrumen diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa variabel X1 (motivasi kerja), X2 (iklim organisasi) dan Y (produktivitas kerja) telah valid

karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel dari dk = n-2 = 30-2

= 28 yaitu bernilai 0,374. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel X1(Motivasi Kerja) Item rhitung rtabel Keterangan

(32)

11 0,453 0,374 Valid 12 0,555 0,374 Valid 13 0,653 0,374 Valid 14 0,698 0,374 Valid 15 0,467 0,374 Valid 16 0,713 0,374 Valid 17 0,551 0,374 Valid 18 0,563 0,374 Valid

Sumber : Penulis, hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Variabel X2 (Iklim Organisasi) Item rhitung rtabel Keterangan

19 0,510 0,374 Valid 20 0,571 0,374 Valid 21 0,516 0,374 Valid 22 0,648 0,374 Valid 23 0,575 0,374 Valid 24 0,564 0,374 Valid 25 0,598 0,374 Valid 26 0,703 0,374 Valid 27 0,467 0,374 Valid 28 0,715 0,374 Valid 29 0,676 0,374 Valid 30 0,771 0,374 Valid 31 0,472 0,374 Valid 32 0,331 0,374 Tidak Valid 33 0,686 0,374 Valid 34 0,641 0,374 Valid 35 0,515 0,374 Valid

Sumber : Penulis, hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Produktivitas Kerja) Item rhitung rtabel Keterangan

(33)

41 0,635 0,374 Valid 42 0,258 0,374 Tidak Valid 43 0,671 0,374 Valid 44 0,590 0,374 Valid 45 0,611 0,374 Valid 46 0,428 0,374 Valid 47 0,743 0,374 Valid 48 0,451 0,374 Valid 49 0,572 0,374 Valid 50 0,626 0,374 Valid 51 0,534 0,374 Valid 52 0,347 0,374 Tidak Valid 53 0,316 0,374 Tidak Valid 54 0,531 0,374 Valid 55 0,435 0,374 Valid 56 0,735 0,374 Valid 57 0,179 0,374 Tidak Valid 58 0,700 0,374 Valid 59 0,773 0,374 Valid 60 0,813 0,374 Valid 61 0,528 0,374 Valid 62 0,702 0,374 Valid 63 0,426 0,374 Valid

Sumber : Penulis, hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0

3.6.1.2 Pengujian Reliabilitas

“Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.” (Arikunto, 2006:178)

Untuk uji reabilitas untuk alternatif jawaban lebih dari dua, uji reabilitas menggunakan uji Alpha Croanbach. Menurut umar (2008:60) Suatu instrumen peneltian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Alpha Croanbach lebih besar atau sama dengan 0,7. Rumus koefisien Alpha Croanbach

(34)

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

2 b

 = jumlah varians butir

2 t

= varians total

Rumus Jumlah Varians tiap item:

= kuadrat skor seluruh responden tiap item

 = jumlah responden

Kriteria pengambilan keputusan untuk reliabilitas adalah sebgai berikut: rhitung > rtable maka instrument dikatakan reliabel

rhitung≤ rtable maka instrument dikatakan tidak reliabel

(35)

diketahui lebih besar dari 0,7. Untuk lebih jelasnya maka dapat diliihat pada tabel berikut:

Tabel 3.10 Hasil Uji Reabilitas

Variabel Cahitung Caminimal Keterangan Motivasi Kerja (X1) 0,748 0,7 Reliabel Iklim Organisasi (X2) 0,746 0,7 Reliabel Produktivitas Kerja (Y) 0,745 0,7 Reliabel

Sumber : Penulis, hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0

3.6.2 Rancangan Analisis Data

Setelah data kuisioner terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah terdapat pengaruh antara variabel motivasi kerja (X1), iklim organisasi (X2), dan variabel

produktivitas (Y). Analisis data yang digunakan terdiri dari dua jenis yakni (1) analisis data deskriptif yang bersifat kualitatif, dan (2) analisis data kuantitatif untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik parametrik. Dalam menganalisis secara deskriptif digunakan bantuan tabel dalam bentuk presentase, dengan ketentuan pembobotan yang telah ditentukan, sehingga dapat diketahui klasifikasi keberadaan dari masing-masing variabel penelitian. Untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan, menggunakan analisis regresi linier berganda. Dalam mengolah data ini, prosedur yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh

(36)

2. Skoring, yaitu menghitung bobot nilai dengan skala linkert dengan ukuran interval artinya yang diteliti mempunyai lima pilihan jawaban dengan urutan peringkat sebagai berikut:

Tabel 3.11 Pedoman Nilai Angket Pernyataan

Positif Bobot Negatif Bobot

Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Setuju (SS) 1

Setuju (S) 4 Stuju (S) 2

Ragu-ragu (RR) 3 Ragu-ragu (RR) 3

Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5

3. Tabulasi, Yaitu pengelompokan atas jawaban dengan teliti dan teratur, kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai terwujud dalam bentuk tabel yang berguna.

Tabel 3.12

Tabulasi Data Penelitian

Resp. Skor Item Total

1 2 3 4 ... N

1 2 ... N

4. Analisis data. Yaitu menentukan kedudukan variabel motivasi kerja (X1),

variabel iklim organisasi (X2), dan variabel produktivitas kerja (Y) yang

divisualisasikan dalam bentuk “skor ideal” dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

(37)

SK = ST x JB x JR

b. Membandingkan jumlah skor hasil angket untuk variabel dengan jumlah skor kriterium variabel untuk mencari jumlah skor hasil angket dengan menggunakan rumus: ∑ � = 1+ 2 + 3…+ 59

c. Membuat daerah kategori kontinum

Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara keseluruhan yang diharapkan responden, maka penulis menggunakan daerah kategori sebagai berikut:

Tinggi = ST x JB x JR Sedang = SD x JB X JR Rendah = SR x JB x JR

3.6.3 Teknik Analisis Data

1. Method of Successive Interval (MSI)

Karena penelitian ini menggunakan data ordinal seperti yang dijelaskan dalam operasionalisasi variabel sebelumnya, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasikan menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval. Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:

(38)

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan penghitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden.

c. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan penghitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap pilihan jawaban.

e. Menentukan hasil interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut:

�� � � �= �� � � � �� � − �� � � �� �

�� � � �� � − �� � � � �� �

Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dan variabel dependen serta ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

2. Analisis Korelasi

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya menghitung dengan menggunakan analisis korelasi yang bertujuan mencari hubungan antara variabel yang di teliti. Karena penelitian ini menggunakan dua buah variabel bebas, yakni (X1) dan (X2) dan satu variable terikat (Y) maka analisis korelasi yang digunakan

(39)

untuk menguji hubungan antara variable X1 dan Y, serta variable X2 dan Y.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

= � ∑ − ∑ ∑

� ∑ 2()2 � ∑ 2()2

(Sugiyono, 2008:248)

Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara X dan Y. Nilai r harus terdapat dalam batas-batas: -1< r <+1. Tanda positif menunjukkan adanya korelasi positif atau langsung antara kedua variabel yang artinya setiap kenaikan nilai X akan diikuti dengan penurunan nilai Y begitu pula sebaliknya.

 Jika r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangatkuat dan positif.

 Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.

 Jika r = 0, maka korelasi variabel yang diteliti tidak ada atau lemah.

Sementara korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel secara bersama-sama atau lebih dengan variabel lain. Digunakan untuk menguji hubungan secara bersama-sama antara X1,

X2 dengan Y. Rumusnya adalah sebagai berikut:

. 1 2 = 2

1+ 2 2−2 1 2 1 2

1− 2

1 2

Dimana:

(40)

ryx1 = Korelasi product moment antara X1 dengan Y

ryx2 = Korelasi product moment antara X2 dengan Y

rx1x2 = Korelasi product moment antara X1 dengan X2

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditentukan, maka dapat berpedoman pada tabel Guilford dibawah. Tabel Guilford adalah tabel koefisien interpretasi nilai r yang biasa digunakan untuk mengukur korelasi atau keeratan hubungan antar variabel dalam statistika.

Tabel 3.13

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Cukup

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2004: 216)

3. Analisis Regresi Linier Ganda

Analisis ini digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel terikat bila nilai variabel bebas dinaikan atau diturunkan. Regresi linier ganda digunakan karena dalam penelitian ini terdapat lebih dari satu variabel bebas.

Variabel yang dianalisis adalah variabel bebas yaitu motivasi kerja (X1),

dan iklim kerja (X2), sedangkan variabel terikat adalah produktivitas kerja (Y).

(41)

2

Y = Produktivitas Kerja a = Intercept atau konstanta b = Koefisien regresi X1 = Motivasi kerja

X2 = Iklim Kerja

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi ganda adalah sebagaiberikut:

1. Data mentah (sumber data penelitian yang berisikan nilai X1, X2, dan Y dari

sejumlah responden) dari hasil penelitian disusun terlebih dahulu kedalam tabel penolong (Tabel yang berisikan, ∑Y, ∑X1, ∑X2, ∑X1Y, ∑X2Y, ∑X1X2, ∑X1, ∑X2).

2. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a, b1, b2 dengan menggunakan persamaan berikut:

(42)

3.6.3 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis secara parsial antara variabel X1, X2 dengan Y

dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas (α) yang didapat dengan nilai

probabilitas yang ditetapkan sebesar 0.05 dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

Jika α < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika α > 0.05 , maka H0 diterima dan H1 ditolak

Sedangkan untuk menguji hipotesis secara simultan pengaruh motivasi kerja dan iklim organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan dapat menggunakan rumus uji F berikut ini:

Fh= 2

1− 2 − −1

(Sugiyono, 2007:235) Dimana:

R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel

Bila Fh lebih besar dari Ft, maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah

positif, yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi, kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:

Jika Fhitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika Fhitung≤ F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

(43)

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama

H0:ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara motivasi kerja

terhadap produktivitas kerja karyawan

H1:ρ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif antara motivasi kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan.

2. Hipotesis kedua

H0:ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara iklim organisasi

terhadap produktivitas kerja karyawan

H1:ρ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif antara iklim kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan

3. Hipotesis ketiga

H1:ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara motivasi dan iklim

organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan

H1:ρ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif antara motivasi dan iklim

(44)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasrkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap karyawan bagian produksi pada PT Megah Nusantara Perkasa Cibinong-Bogor untuk mengetahui sejauh mana motivasi kerja dan iklim organisasi mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Tingkat motivasi kerja pada karyawan bagian produksi pada PT Megah Nusantara Perkasa Cibinong-Bogor adalah tinggi.

2. Kondisi iklim organisasi pada PT Megah Nusantara Perkasa Cibinong-Bogor adalah kondusif.

3. Tingkat produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT Megah Nusantara Perkasa secara keseluruhan tergolong dalam kategori sangat tinggi. 4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial, motivasi kerja

berpengaruh secara positif terhadap produktivitas kerja karyawan.

5. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial, iklim organisasi tidak berpengaruh secara positif terhadap produktivitas kerja karyawan.

(45)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka penulis mengajukan beberapa saran penelitian sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya mengevaluasi kembali penghargaan yang diberikan kepada karyawannya, imbalan yang diberikan kepada karyawan harus sesuai dengan kinerja yang diberikan oleh karyawan terhadap perusahaan. 2. Perusahaan sebaiknya meningkatkan tingkat kepedulian atasan terhadap

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto, Suharsimi.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Hasibuan, Malayu S.P. (2008). Organisasi dan Motivasi, Dasar-dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT Bumi Aksara

Haryani, Sri. (2002). Hubungan Industrial di Indonesia. Yogyakarta:UPP AMPYKPN.

Kussriyanto, Bambang. (1993). Meningkatkan Produktivitas Karyawan.PT Pustaka Binama Presindo.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2009). Evaluasi Konerja SDM.Bandung: PT Refika Aditama.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo persada

Robbins, S.P. (2003). Perilaku Organisasi jilid satu, edisi Sembilan. Jakarta: PT Indeks kelompok Gramedia.

Robbins, S.P. (2008). Perilaku Organisasi, edisi Kesepuluh edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Indeks.

Sedarmayanti.(2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV Mandar Maju.

Sinungan, Muchdarsyah. (2008). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Bisnis.Bandung: Alfabeta.

Sutermeister (1969).People And Productivity Second Edition. United States of America: McGraw-Hill Inc.

(47)

Umar, Husein. (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Wibowo.(2009) Manajemen Kinerja edisi kedua. Jakarta: Rajawali Pers PT Raja Grafindo Persada

Sumber Di Luar Buku:

Soemaryani, imas. SE. MBA. Ph. D. (2011). Pengaruh Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT PINDAD (Persero). Thesis pada Magister Manajemen UNPAD Bandung: Tidak diterbitkan. Sumarna, Dede. (2008). Pengaruh Pemberdayaan dan Iklim Kerja Terhadap

Produktivitas kerja Karyawan pada kantor PT Telkom Divisi Regional III Jabar dan Banten. Tesis pada Program Pasca Sarjana UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sumber Internet:

Setiaji, Masnurhadi Bambang., (2005)., Thesis Pengaruh Iklim Organisasi dan Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Rumah Sakit DR.MOEWARDI SURAKARTA.

Gambar

Tabel 1.1 Hasil Proses Produksi PT Megah Nusantara Perkasa
Gambar 1.1 Absensi Kemangkiran Karyawan Bagian Produksi
Tabel 1.2 Rekapitulisasi Kuesioner Pra Penelitia
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Motivasi Kerja (X
+7

Referensi

Dokumen terkait

Produktivitas kerja sebagai variabel dependen (variabel terikat), dengan produktivitas kerja yang tinggi dari karyawan maka dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM).

menunjukkan hubungan pengaruh variabel disiplin kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, serta lingkungan kerja dengan produktivitas karyawan bersifat positif, sehingga

Disiplin kerja sangat erat kaitnya dan berpengaruh terhadap tingkat prestasi maupun kinerja karyawan (Parhusip, 2014; Rofi, 2012; Sutrisno, Fathoni, &amp;

Kinerja merupakan hasil kerja yang telah dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan pekerjaannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan perusahaan.. Kinerja

TAPM yang berjudul Pengaruh Pelatihan, Motivasi, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Studi kasus pada karyawan bagian produksi PT.. XYZ adalah

a) Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada CV. Tajir Care Surabaya. b) Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan

Menyatakan bahwa Skripsi ini dengan judul : “PENGARUH PELATIHAN, DISIPLIN KERJA, MOTIVASI, SERTA KOMPENSASI TERHADA PPRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Pada

Hasil Uji Reliabilitas Variabel α Keterangan Disiplin kerja Motivasi kerja Lingkungan kerja Kinerja Karyawan 0,841 0,875 0,843 0,627 Reliabel α > 0,60 Sumber: Data Primer