• Tidak ada hasil yang ditemukan

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Kurikulum PAK - PTU

Kurikulum PAK - PTU 1

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

DI DI DI DI DI

PERGURUAN TINGGI UMUM PERGURUAN TINGGI UMUM PERGURUAN TINGGI UMUM PERGURUAN TINGGI UMUM PERGURUAN TINGGI UMUM

Komisi Kateketik KWI Komisi Kateketik KWI Komisi Kateketik KWI Komisi Kateketik KWI Komisi Kateketik KWI

Jakarta 2011

Jakarta 2011 Jakarta 2011

Jakarta 2011 Jakarta 2011

(2)

Kurikulum PAK - PTU Kurikulum PAK - PTU

Daftar Isi Daftar Isi Daftar Isi Daftar Isi Daftar Isi

Daftar Isi

... ....

3 Kata Pendahuluan:

Kata Pendahuluan:

Kata Pendahuluan:

Kata Pendahuluan:

Kata Pendahuluan:

Dirjen Bimas Katolik ...

5 Kata Pendahuluan:

Kata Pendahuluan:

Kata Pendahuluan:

Kata Pendahuluan:

Kata Pendahuluan:

Ketua Komisi Kateketik KWI ...

7 Kurikulum PAK di PTU

...

9 Silabus Kuliah PAK di PTU

...

17

4. Iman yang memasyarakat

Ajaran Sosial Gereja

Masalah-masalah sosial sebagai tantangan dan peluang untuk mengambil peran dalam

pembangunan masyarakat

(3)

Kurikulum PAK - PTU

Kurikulum PAK - PTU 5

KATA PENDAHULUAN

DIRJEN BIMAS KATOLIK DEPARTEMEN AGAMA RI Sasaran program Pendidikan Agama dan Keagamaan adalah meningkatnya pembinaan kepada peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, dan meningkatnya persiapan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan / atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama.

Berdasarkan sasaran tersebut, Program Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Katolik dilaksanakan melalui kegiatan: 1) Penyempurnaan kurikulum dan materi bahan ajar pendidikan agama Katolik yang berwawasan multikultural, gender dan lingkungan hidup, 2) Peningkatan kompetensi guru dan dosen agama Katolik, 3) Peningkatan kualifikasi Guru dan dosen agama Katolik, 4) Pengembangan bakat dan kepemimpinan bagi peserta didik, mahasiswa, guru/dosen agama Katolik, 6) Pemberian bantuan sarana, peralatan, buku pelajaran agama, buku bacaan bernuansa agama Katolik lainnya kepada sekolah/

perguruan tinggi umum, perguruan tinggi keagamaan Katolik dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Katolik lainnya, 7) Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga/institusi terkait, baik dengan institusi Gereja Katolik maupun institusi pemerintah lainnya.

Kerja sama Ditjen Bimas Katolik dan Komisi Kateketik KWI dalam penyusunan Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum, sesuai dengan kebijakan yang tertuang dalam Visi Misi Ditjen Bimas Katolik yaitu menumbuhkan dan mengembangkan inisiatif, prakarsa, inovasi masyarakat Katolik di Indonesia dengan pola mitra bersama Gereja Katolik membangun bangsa dan negara. Hubungan kemitraan tersebut dilaksanakan dengan senantiasa memahami, 36

Masalah-masalah sosial aktual dewasa ini 3. Masalah-

masalah sosial

(4)

Kurikulum PAK - PTU Kurikulum PAK - PTU

KATA PENDAHULUAN

KOMISI KATEKETIK KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA Beberapa dosen Kuliah Agama Katolik menanyakan apakah ada Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum. Pada tahun 2002 Komkat KWI dalam kerjasama dengan Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI menerbitkan Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum. Beberapa tahun sebelumnya, tepatnya pada tahun 1994 Komkat KWI mengeluarkan buku Kuliah Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum yang disusun oleh Romo Ign. Ismartono, SJ., terbitan Obor, Jakarta, sebagai usaha untuk melayani kebutuhan akan adanya Kurikulum Pendidikan Agama di Perguruan Tinggi Umum dan buku pegangannya.

Buku kecil ini, yang diberi judul Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum, disusun sebagai hasil beberapa kali pertemuan tentang Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum oleh para dosen Kuliah Agama Katolik dari beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia yang diselenggarakan oleh Komisi Kateketik KWI dalam kerjasama dengan Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI. Secara umum tidak ada perubahan yang mendasar bila dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Pada pertemuan itu diputuskan bahwa dalam kurikulum ini tidak dicantumkan Pengalaman Belajar. Maka dalam kurikulum ini tidak ditemukan kolom Pengalaman Belajar. Kurikulum ini masih perlu dilengkapi dengan penjabarannya dalam bentuk Buku Pegangan Kuliah Agama Katolik.

Kurikulum ini adalah Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum. Pada pertemuan para dosen Kuliah Agama Katolik itu muncul pemikiran sebaiknya juga disusun Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Khusus, yang Sifat-sifat Gereja

Model-model Gereja

Perutusan Gereja 2. Gambaran

Gereja dan perutusannya

(5)

Kurikulum PAK - PTU

Kurikulum PAK - PTU 9

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM

PENGANTAR

Profil mahasiswa yang ingin diperoleh melalui perkualiahn agama Katolik adalah seorang sarjana yang beriman kepada Allah menurut pola Yesus Kristus dengan senantiasa mempertanggung- jawabkan imannya dalam hidup menggereja dan memasyarakat. Agar profil semacam itu tercapai, hendaknya beberapa hal diperhatikan.

Dari segi materi perkuliahan agama Katolik hendaknya memenuhi suatu standar tertentu. Mahasiswa hendaknya memiliki pemahaman ajaran imannya yang pokok secara utuh dalam hidup nyatanya. Pemahaman yang hanya sepenggal-sepenggal tentang ajaran pokok imannya akan mempersulit pertanggungjawaban imannya. Untuk mencapai komprehensivitas materi, hendaknya perkuliahan agama Katolik mencakup empat unsur berikut: dari pribadi, Yesus Kristus, Gereja dan masyarakat.

Kecuali komprehensivitas materi, perkuliahan agama harus memiliki relevansi bagi hidup nyata mahasiswa ialah kontekstualitas.

Perkuliahan agama yang kontekstual adalah perkuliahan agama yang menyentuh hidup nyata sehari-hari yang mau tak mau terkait dengan kehidupan masyarakat. Banyak masalah kita temukan dalam masyarakat.

Tiga diantaranya adalah masalah-masalah yang terkait dengan kehidupan politik, hukum dan kemanusiaan. Kalau perkuliahan agama Katolik ingin relevan, jangan menutup diri atau menghindar dari masalah-masalah tersebut, karena justru dalam dan di tengah-tengah masalah-masalah 32

1. Gereja Asal usul Gereja

Hakikat Gereja Mahasiswa

mengetahui gembaran Gereja Universal dan Gereja Indonesia (lokal) sehingga diharapkan mahasiswa memiliki empati dan mampu melibatkan diri di dalamnya dan mengambil bagian dalam tugas perutusan Gereja di tengah- tengah masyarakat/

dunia

GEREJA DAN IMAN YANG MEMASYA- RAKAT 4.

(6)

Kurikulum PAK - PTU Kurikulum PAK - PTU

Kurikulum yang dipergunakan dalam perkuliahan agama Katolik adalah kurikulum berbasis komptensi. Pilihan tersebut berdasarkan alasan berikut. Pengetahuan yang diperoleh seseorang tidak selalu membuat hidupnya sukses dan bermutu. Tetapi kemampuan, keuletan dan kecekatan seseorang mencernakan dan menerapkan apa yang diketahuinya dalam hidup nyata itulah yang membuat hidupnya sukses dan bermutu. Begitu juga dalam kehidupan beragama. Seorang disebut beriman dan diselamatkan bukan karena apa yang ia ketahui tentang imannya, tetapi oleh penghayatan imannya, yaitu usahanya untuk menggumuli, menginterpretasi dan menerapkan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari. Seorang pakar ilmu agama bukan secara otomatis dinyatakan sebagai seorang Santo atau Santa. Seorang dinyatakan sebagai orang kudus karena dalam hidupnya ia senantiasa berusaha menggumuli, menginterpretasi dan menerapkan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari, karena “....iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” (Yak 2: 26).

KURIKULUM YANG KONTEKSTUAL

Agar memiliki kemampuan iman, bukan hanya pengetahuan iman, mahasiswa perlu dibantu untuk bisa melihat kenyataan hidup masyarakat dengan segala kecenderungan dan permasalahannya.

Perkuliahan agama Katolik tidak bisa dan tidak boleh melalaikan kenyataan hidup masyarakat, karena Tuhan hadir dan bersabda di tengah kehidupan masyarakat serta mengundang mahasiswa untuk terlibat dalam hidup masyarakat sebagai salah satu wujud penghayatan hidup berimannya.

Arus globalisasi dan krisis multi dimensi sedang melanda masyarakat. Budaya globalisasi yang diusung oleh kemajuan pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi media komunikasi, membawa banyak perubahan, termasuk perubahan nilai-nilai yang bersifat konstruktif 3.4. Makna

Hidup Yesus bagi manusia

3.5. Allah Tritungga (Bapa-Putra- Roh Kudus)

Gambaran situasi krisis masyarakat Indonesia saat ini

Relevansi hidup Yesus Kristus bagi masyarakat

Allah Bapa Pencipta

Putra penebus

Karya kasih Allah Roh Kudus

Relasi dalam pribadi Allah Tritunggal

(7)

Kurikulum PAK - PTU

Kurikulum PAK - PTU 13

4. Mahasiswa memahami gambaran Gereja Universal dan Gereja Indonesia (lokal) dan memiliki empati serta bersedia melibatkan diri di dalamnya dengan mengambil bagian dalam tugas perutusan Gereja di tengah-tengah masyarakat/dunia.

INDIKATOR

Dalam KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) selalu dicantumkan Indikator. Indikator ialah kemampuan spesifik dan rinci yang diharapkan dapat dikuasai mahasiswa dan merupakan penjabaran kemampuan dasar. Indikator merupakan target pencapain pembelajaran dan sekaligus menjadi ukuran keberhasilan proses pembelajaran untuk mencapai kemampuan operasional, sehingga tingkat ketercapaiannya dapat diukur.

MATERI POKOK

Pakar Teologi dan Kitab Suci menyarankan agar materi pokok perkuliahan agama Katolik mengandung 4 (empat) aspek iman Katolik, yaitu:

1. Aspek pribadi mahasiswa, termasuk relasinya dengan sesama dan lingkungan hidupnya.

2. Aspek pribadi Yesus Kristus. Ia adalah Pribadi yang menjadi pusat dan penentu iman Kristiani. Kekhasan iman Kristiani diwarnai oleh Pribadi Yesus Kristus ini.

3. Aspek Gereja. Gereja merupakan paguyuban murid-murid Yesus Kristus, yang melanjutkan karya dan perutusanNya menjadi pewarta dan saksi Khabar Baik. Ajaran dan iman Gereja bertumbuh kembang dalam paguyuban orang-orang beriman ini.

28

Pokok-pokok pewartaan Yesus Kristus tentang Kerajaan Allah

Makna Kerajaan Allah bagi orang Kristiani

Yesus; mesias yang menderita

Sengsara, Wafat dan Kebangkit- an Yesus Kristus

Peristiwa kebangkitan Yesus Kristus 3.3.Sengsara,

wafat dan Kebangkitan Yesus Kristus

(8)

Kurikulum PAK - PTU Kurikulum PAK - PTU

dicantumkan di sini dibuat agak terbatas (minimal), sehingga Gereja lokal atau Perguruan Tinggi dapat mengembangkannya sesuai kebutuhan.

3. Kompetensi dasar merupakan uraian pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai mengenai bahan ajar. Kompetensi dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan pengalaman hidup sesuai dengan tahap perkembangan siswa.

4. Materi pokok, merupakan bagian dari suatu bahan kajian yang berupa bahan ajar atau pengertian konseptual.

5. Indikator pencapaian hasil belajar secara spesifik dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil belajar.

6. Kegiatan pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup seluruh komponen proses kompetensi, materi pokok dan indikator.

7. PAK bukan segala-galanya. Maka PAK perlu ditunjang dengan kegiatan ekstrakulikuler dari pastoral Perguruan Tinggi.

KS Perjanjian Lama sebagai persiapan kedatangan

Yesus Kristus dan KSPB sebagai peristiwa Yesus

Situasi

masyarakat Yahudi yang merindukan seorang mesias (ratu adil)

Ciri, Hakikat, dan makna/nilai Kerajaan Allah 3.1. Kitab

Suci Sumber Mengenal Kristus

3.2. Yesus Kristus

• Mewartakan Kerajaan Allah Mahasiswa mengenal

dan memahami hidup dan karya Yesus Kristus yang ditulis dalam Kitab Suci dan diwartakan oleh Gereja sehingga mampu menghayati pola hidup Yesus dalam kehidupan nyata.

YESUS KRISTUS DAN KARYA PENYELA- MATANNYA 3.

(9)

Kurikulum PAK - PTU

Kurikulum PAK - PTU 17

SILABUS KULIAH SILABUS KULIAH SILABUS KULIAH SILABUS KULIAH SILABUS KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK PENDIDIKAN AGAMA KATOLIKPENDIDIKAN AGAMA KATOLIK PENDIDIKAN AGAMA KATOLIKPENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM DI PERGURUAN TINGGI UMUM DI PERGURUAN TINGGI UMUM DI PERGURUAN TINGGI UMUM DI PERGURUAN TINGGI UMUM l

l

Memahami dirinya dari segi asal usul dan tujuan hidupnya sebagai citra Allah yang beragama dan beriman akan Kristus serta sebagai Gereja diutus untuk melanjutkan karya keselamatan di tengah masyarakat.

STANDAR KOMPETENSI:

STANDAR KOMPETENSI:

STANDAR KOMPETENSI:

STANDAR KOMPETENSI:

STANDAR KOMPETENSI:

24

• Kerukunan antar umat beragama

.

Mahasiswa dapat menjelaskan makna hidup beragama dan mampu bekerjasama dengan umat

beragama lain untuk menanggapi masalah- masalah aktual dewasa ini.

2. AGAMA • Pluralitas Agama

Pengalaman religius

Macam-macam pengalaman religius

Pengertian: Agama

Motivasi beragama

Hubungan wahyu dan iman (umum)

Agama merupakan rahmat bagi semua

Dialog antar umat beragama

(10)

Kurikulum PAK - PTU Kurikulum PAK - PTU

Menjelaskan asal usul manusia menurut beberapa pandangan yang berkembang.

Mengkritisi bebe- rapa pandangan tentang penciptaan manusia.

Menjelaskan bah- wa teori evolusi tidak dapat menja- wab pertanyaan- pertanyaan dasar hidup manusia.

Snijders Adelbert Manusia Paradox dan seruan (Antropologi Filsafat) Yogyakarta:

Kanisius, 2004 Dahler Franz, Pijar Peradaban Manusia, Yogyakarta:

Kanisius, 2003 Leahy Louis, Siapakah Manusia?, Yogyakarta;

Kanisius, 2001 Hadi Hardanu, Epistomologi (Filsafat Pengetahuan), Yogyakarta:

Kanisius, 1994 Tes tertulis/

lisan

• Tanya jawab

• Diskusi

• Tes tertulis/

lisan

• Pengamatan

• Ceramah

• Tes tertulis/

lisan

• Sikap

• Martabat manusia

Manusia Imago Dei

Referensi

Dokumen terkait

Halal awareness Azam, 2016 1Saya menyadari akan "kehalalan" produk halal 2Saya sadar halal karena kewajiban agama 3Bagi Saya, hygiene dan keamanan produk sangat penting 4Saya

Mengingat betapa pentingnya untuk melakukan pencatatan perkawinan maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pencatatan perkawinan yaitu untuk memberikan kepastian hukum

Seluruh pekerja anak, keluarga pekerja anak, pekerja dewasa kilang batu bata di Jalan Pelak Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang dan masyarakat di sekitarnya

Pemaparan Bising Industri dan Kurang Pendengaran, Buku Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala dan Leher, Ed 13, Jilid 2, hlm: 305 – 329, Jakarta Binarupa Aksara..

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan siswa MAN 1 Kota Bandung didalam menulis (Imla) serta faktor yang mempengaruhi keterampilan menulis (Imla)

Sahabat MQ/ dalam refleksi peringatan Hari Guru kali ini/ Ketua Umum Klub Guru Indonesia-Satria Dharma berharap/ agar guru terus mampu memahami peran dan

Pada hari ke tujuh, 4 jam setelah pemberian EEBPJ diberikan natrium diklofenak dengan dosis yang telah dikonversikan terhadap dosis lazim 25 mg secara oral. Diambil urinnya

Karena saat ini Saya tidak memegang kartu seperti apa yang guru Saya berikan pada Saya, maka Saya akan membimbing Anda dengan cara yang berbeda.. Silakan