• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI. Dalam pengumpulan data yang berhubungan dengan perancangan, penulis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI. Dalam pengumpulan data yang berhubungan dengan perancangan, penulis"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI

3.1. Metodologi Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang berhubungan dengan perancangan, penulis menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Menurut Yusuf (2016) pengumpulan data dengan metode kuantitatif, dapat mengukur tingkah laku manusia secara objektif. Penelitian dengan metode kuantitatif dapat menghasilkan data statistik, berdasarkan oleh perilaku yang sesungguhnya terjadi di masyarakat (hlm. 58). Sedangkan penelitian kualitatif bertujuan untuk membeberkan dan menggambarkan sebuah peristiwa yang sedang berlangsung atau sebuah kejadian yang terjadi di masyarakat. Dalam konteks yang sesungguhnya, data yang diperoleh tidak berdasarkan statistik melainkan data deskriptif (hlm. 338). Dengan demikian, penulis menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk memperoleh data yang valid dalam penulisan tugas akhir.

3.1.1. Wawancara

Menurut Mamik (2015) wawancara merupakan proses adanya interaksi dan komunikasi secara langsung antara seorang pewawancara dan responden, sebuah cara untuk mengumpulkan informasi sebagai data dari sebuah riset,

(2)

3.1.1.1. Dhanu Wibowo

Gambar 3.1. Wawancara Dengan Pemerhati Budaya

(Wawancara KPBMI)

Penulis melakukan wawancara dengan Dhanu Wibowo, seorang ketua dari komunitas Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia atau KPBMI. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 21 September 2020. Wawancara dilakukan via Whatsapp karena situasi yang tidak memungkinkan penulis untuk melaksanakan wawancara langsung.

Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan daya tarik cerita rakyat terhadap remaja dengan kisaran umur 17-23 tahun. Selain itu juga, mengumpulkan informasi mengenai potensi dalam mengadaptasi cerita daerah sebagai produk hiburan.

(3)

Menurut Dhanu, remaja di jaman sekarang mulai kehilangan minat terhadap cerita daerah. Remaja lebih suka mengkonsumsi cerita dari luar negeri, seperti kartun Disney yang kebanyakan filmnya diadaptasi dari cerita-cerita lokal luar. Ketidaktahuan remaja terhadap cerita daerah masing-masing, menjadi bukti bahwa di Indonesia, ketertarikan remaja terhadap cerita daerah sangatlah minim.

Selain itu menurut Dhanu, di Indonesia sendiri masih sedikit yang mengadaptasi cerita daerah menjadi produk hiburan. Diperlukan sebuah media yang menarik untuk remaja. Cerita daerah dapat dikemas dalam animasi atau media digital lainnya, agar tidak membosankan dibandingkan dengan teks cerita. Cerita daerah dapat diangkat kembali dengan kemasan baru, salah satunya cerita bergambar atau komik. Ketertarikan remaja terhadap komik membuat komik memiliki potensi besar untuk menjadi produk hiburan yang laku, guna melestarikan cerita daerah.

(4)

3.1.1.2. Ivone Liem

Gambar 3.2. Wawancara Komikus

(Wawancara Komikus)

Penulis melakukan wawancara dengan Ivone Liem, seorang komikus yang sudah bergelut di dalam dunia komik digital selama empat tahun. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 23 September 2020. Wawancara dilakukan via surel atas permintaan komikus.

Menurut Ivone, komik digital merupakan sebuah media yang fleksibel dibandingkan dengan komik cetak. Komik digital tidak memiliki keterbatasan fisik dalam pembuatannya sehingga, komik digital dapat dibagikan ke pembaca tanpa melihat batasan geografis. Sedangkan komik cetak memiliki keterbatasan dalam biaya cetak dan cakupan wilayah penyebaran komik masih tergolong sempit. Selain itu dari segi genre, komik digital dapat mengangkat genre yang lebih beragam, sekalipun genre yang diangkat merupakan genre minor yang jarang ada.

(5)

3.1.1.3. Kesimpulan Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penulis, maka kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut:

1. Remaja masih belum tertarik dan belum banyak tahu tentang cerita rakyat yang ada di daerahnya masing-masing.

2. Remaja lebih banyak mengkonsumsi cerita rakyat yang berasal dari luar negeri.

3. Untuk memperkenalkan cerita rakyat yang berupa lisan atau teks, diperlukan media yang menarik untuk mengangkat kembali cerita rakyat seperti dalam bentuk komik.

4. Komik digital merupakan media yang lebih efektif dibandingkan komik cetak dalam memperkenalkan sebuah cerita kepada masyarakat luas.

3.1.2. Kuesioner

Menurut Yusuf (2016) kuesioner merupakan sebuah rangkaian beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada sekelompok orang untuk mengumpulkan sebuah data. Dengan menggunakan kuesioner, sebuah informasi dapat dikumpulkan dan diperoleh dalam waktu yang singkat. Penggunaan kuesioner

(6)

Penulis menyebarkan kuesioner dengan target audiens perancangan laki-laki dan perempuan berusia 17-23 tahun, berdomisili di Lampung, Bengkulu, Jambi, Palembang. Tujuan dari penyebaran kuesioner ini untuk mengumpulkan data mengenai pengetahuan dan minat remaja terhadap cerita rakyat, beserta

behavior audiens dalam membaca sebuah komik. Dalam penyebaran kuesioner

ini, peneliti menggunakan metode non-random sampling, dengan target yang sudah ditentukan. Penulis mendapatkan data populasi 1.623.099 jiwa di Palembang (BPS Palembang, 2017). Penulis mendapatkan data populasi 1.015.910 jiwa di Lampung (BPS Lampung, 2017). Penulis mendapatkan data populasi 598.103 jiwa di Jambi (BPS Jambi, 2017). Penulis mendapatkan data populasi 359.488 jiwa di Bengkulu (BPS Bengkulu, 2017). Penulis menggunakan rumus Slovin dalam pengambilan sampel:

n = Jumlah Sampel N = 3.596.600 jiwa e = 10% S = N/(1+NxE 2 ) =3596600/(1+3596600x0,1 2 ) = 100 responden

Berdasarkan perhitungan tersebut survei yang akan disebar membutuhkan 100 responden. Berdasarkan hasil survei, didapatkan hasil sebagai berikut:

(7)

Tabel 3.1. Kuesioner 1

Penulis memperoleh hasil bahwa remaja sebenarnya tertarik dengan cerita rakyat yang dimiliki oleh Indonesia, dilihat hasil kuesioner yang disebarkan kepada 83 responden, mayoritas remaja cenderung memilih opsi yang mengarah ke kanan, dengan keterangan sangat tertarik.

Tabel 3.2. Kuesioner 2

Lalu penulis menemukan data yang menunjukkan bahwa remaja sangat jarang membaca cerita rakyat. Mayoritas remaja cenderung memilih opsi kiri dengan keterangan sangat jarang, sebanyak 53 dari 83 responden.

Ketertarikan terhadap cerita rakyat

<3 3>

17 66

Konsumsi cerita luar negeri

<3 3>

(8)

Tabel 3.3. Kuesioner 3

Penulis mendapatkan data bahwa menurut responden, jaman sekarang cerita rakyat sangatlah jarang dikonsumsi. Berdasarkan data yang diperoleh penulis mendapatkan data dengan pemilihan opsi cenderung ke arah kiri dengan keterangan sangat jarang.

Tabel 3.4. Kuesioner 4

Adapun alasan responden sebagai berikut, mayoritas responden memilih alasan belum dikembangkan dengan perolehan paling banyak, diikuti oleh belum di ekspos, lalu yang terakhir ketinggalan jaman.

Apakah cerita rakyat kurang dikonsumsi

<3 3>

63 20

Alasan kenapa cerita rakyat lokal kurang dikonsumsi

Keterangan Jumlah Ketinggalan jaman 25/83 Belum dikembangkan 56/83 Tidak relevan 4/83 Membosankan 18/83 Belum diekspos 43/83

(9)

Tabel 3.5. Kuesioner 5

Penulis memperoleh data bahwa dari 83 responden, mayoritas responden yang berasal dari Sumatera Selatan, 68% responden tidak mengetahui cerita rakyat yang berasal dari daerahnya.

Tabel 3.6. Kuesioner 6

Penulis mencari tahu media apa yang disukai oleh audiens, dari 83 responden, mayoritas lebih menyukai komik digital dibandingkan komik cetak dengan perolehan data sebanyak 58 responden memilih komik digital dan 25 memilih komik cetak.

Pengetahuan cerita Dayang Rindu

Tidak tahu Hanya judul Tahu cerita

56 16 10

Platform yang disukai

Komik Cetak Komik Digital

(10)

Tabel 3.7. Kuesioner 7

Dari segi pembawaan cerita, penulis memperoleh data bahwa mayoritas responden cenderung lebih menyukai pembawaan cerita dengan penyampaian yang lebih modern , dengan mengikuti inti dari cerita rakyat yang orisinil.

Tabel 3.8. Kuesioner 8

Penulis memperoleh data yang mengatakan bahwa mayoritas responden lebih mengutamakan alur cerita dari sebuah komik, diikuti dengan hasil terbanyak kedua yakni desain karakter dalam sebuah komik.

Berdasarkan data yang telah dipaparkan, penulis menyimpulkan bahwa dari 83 responden remaja yang berada di Lampung, Jambi, Palembang, dan

Penyampaian cerita yang disukai

Campuran Murni

64 18

Hal yang perlu ditonjolkan dalam komik

Keterangan Jumlah

Alur cerita 26

Desain karakter 39

Worldbuilding 3

(11)

Bengkulu hanya 10 orang yang mengetahui cerita Si Dayang Rindu, perolehan data tersebut membuktikan bahwa remaja masih belum begitu mengenal cerita rakyat yang dimilikinya. Dari segi media dan pembawaan cerita, remaja cenderung menyukai media komik digital dalam penyampaian cerita rakyat, dengan pembawaan cerita yang dibaurkan dengan unsur modern , dan tidak menghilangkan inti dari cerita.

3.1.3 . Studi Referensi

Penulis melakukan sebuah studi referensi terhadap komik digital. Studi referensi ini bertujuan untuk menganalisis konten sebuah komik digital yang bernuansa Indonesia dari segi layout , style gambar, dan storytelling .

3.1.3.1. Referensi Storytelling

Gambar 3.3. Mantradeva

(https://webtoon.fandom.com/id/wiki/Mantradeval, n.d.)

(12)

Tabel 3.9. Webtoon Information

Tabel 3.10. SWOT Mantradeva

Gambar 3.4. Nusantara Droid War

(https://webtoon.fandom.com/id/wiki/Nusantara_Droid_War, n.d.)

Tabel 3.11. Webtoon Information

Judul Mantradeva

Penulis Agung Bollo

Ilustrator Gusti Kudit

Genre Fantasi, bertema etnik Bali

Platform Webtoon

Strength Tidak hanya mengangkat satu cerita. Penulis menggabungkan

banyak tokoh-tokoh dongeng lain menjadi satu, dengan cara penyampaian modern

Weakness -

Latar Masa Lampau

Karakter Tokoh cerita dongeng Indonesia

Ilustrasi Gaya ilustrasi yang dipakai adalah manga/semi kartun

Teks Serif

Layout Vertical Scrolling Panel

Judul Nusantara Droid War

(13)

Tabel 3.12. SWOT Nusantara Droid War

Berdasarkan kedua referensi cerita tersebut, dalam storytelling sebuah komik digital berbasis cerita rakyat dapat disampaikan kepada seorang audiens dengan gaya ceritanya sendiri. Penambahan atau pengurangan seorang tokoh bersifat opsional untuk menambah pemanis dari sebuah adaptasi cerita rakyat agar lebih menarik.

3.1.3.2. Referensi Gaya Gambar

Ilustrator Vega Mandalika

Genre Fantasi

Platform Webtoon

Strength Mengangkat unsur-unsur budaya Indonesia ke dalam komik seperti,

mitos, tarian, tokoh legenda Indonesia. Dengan cara penyampaian cerita modern

Weakness -

Latar Cerita memiliki latar pada zaman sekarang.

Karakter Tokoh legenda Indonesia

Ilustrasi Gaya ilustrasi yang dipakai adalah manga/semi kartun

Teks Serif (Anime Ace Regular)

(14)

Penulis mengambil sebuah referensi gaya gambar semi kartun dari komik Super Secret. Gaya gambar semi kartun sendiri merupakan sebuah penggabungan antara kartun dan realis. Pemilihan gaya gambar ini sendiri berdasarkan segmentasi umur audiens yang dituju, untuk remaja dengan kisaran umur 17-23 tahun.

Tabel 3.13. Webtoon Information

3.1.4. Studi Existing

Penulis melakukan sebuah studi eksisting cerita rakyat Si Dayang Rindu, berikut merupakan buku yang penulis dapatkan dalam studi eksisting:

Gambar 3.6. Buku Si Dayang Rindu

(Si Dayang Rindu, 2016)

Judul Super Secret

Penulis Eon

Ilustrasi Semi kartun

Genre Romansa

Platform Webtoon

(15)

Tabel 3.14. Tabel Studi Eksisting

Informasi Buku

Judul: Si Dayang Rindu Penulis: Anggraini, Dian Jumlah halaman: 53 halaman

Penerbit: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Tahun terbit: 2016

Visual Buku

Gambar 3.7. Layout buku Si Dayang Rindu

(16)

Gambar 3.8. Ilustrasi pada Si Dayang Rindu

(Buku Si Dayang Rindu, Anggraini, Dian, 2016)

Hasil Studi:

- Penyampaian cerita Si Dayang Rindu memakai bahasa formal dan dapat dimengerti, namun ada beberapa kosakata memakai istilah-istilah jaman kerajaan yang jarang terdengar/dipakai saat kegiatan sehari-hari pada jaman sekarang.

- Ada beberapa peran tokoh yang dikurangi atau dimodifikasi, dalam cerita lisan, Wayang Sewu adalah kakak dari Dayang Rindu dan Kerie Carang adalah Ayah dari Dayang Rindu, sedangkan dalam buku cerita, Wayang Sewu adalah Ayah dan Kerie Cayang adalah kakek dari Dayang Rindu. - Dari segi ilustrasi menggunakan gaya gambar kartun, gaya gambar ini

ditujukan untuk anak-anak dan memakai latar pada saat jaman kerajaan. (Si Dayang Rindu, 2016)

(17)

3.1.5 . Studi Literatur

Penulis melakukan sebuah studi literatur untuk membuat isi/konten dari sebuah buku cerita rakyat Si Dayang Rindu. Ada banyak versi dari setiap daerahnya, berikut isi cerita Si Dayang Rindu berdasarkan daerahnya:

1. Lampung

Pada suatu hari Pangeran Riyo mendapatkan laporan akan kehadiran gadis cantik jelita dari Tanjung Iran. Sudah lama orang tua Pangeran Riyo meninggal, tapi dia belum bisa mendapatkan gelar sultan jika belum memiliki istri.

Para budak yang melapor mengatakan bahwa gadis cantik tersebut berada di Muara Kisam. Kecantikannya bak bidadari, kulitnya kuning langsat, rambutnya hitam berkilauan seperti sutera, mukanya bundar, dan bulu matanya lentik. Hal ini pun dikonfirmasi oleh adiknya yaitu Keriyo Niru, ia mengatakan bahwa tidak ada gadis palembang yang dapat mengalahkan kecantikannya.

Setelah orang tuanya meninggal, Pangeran Riyo langsung melakukan tugas dari seorang raja tanpa gelar sultan. Adiknya, Keriyo Niru, mendapat kekuasaan dari orang tuanya untuk memimpin satu wilayah di Palembang. Kerajaan yang dipimpin oleh Pangeran Riyo terletak di tepi Sungai Musi,

(18)

dengan didampingi oleh dua patihnya yang memiliki gelar Adipati Anom dan Panglima Perang bernama Tumenggung Itam. Kedua patihnya sangat terkenal di Pulau Sumatera atas keperkasaannya, bahkan semua peperangan tidak ada yang bisa menjatuhkan mereka berdua.

Suatu saat, Keriyo Niru berniat mengintai ke Tanjung Iran. Namun hal ini akhirnya diketahui oleh hulubalang Tanjung Iran bernama Ki Bayi Radin, lalu terjadi sebuah konflik keduanya bertarung menggunakan keris. Keriyo Niru menikam Ki Bayi Radin, namun hal itu sia-sia karena Ki Bayi Radin kebal dengan besi. Begitu pula sebaliknya, Ki Bayi Radin seolah hanya menikam sebuah awan kuning. Ternyata keduanya memiliki kekuatan sakti yang sama. Konflik tidak dimenangkan oleh kedua-duanya dan akhirnya mereka berdua pun berpisah.

Selang beberapa waktu, terjadi sebuah keributan di pelabuhan Tanjung Iran, Keriyo Carang meminta para budak untuk mengecek situasi. Betapa terkejutnya para budak saat mendapati kapal-kapal Palembang telah merapat di pelabuhan Tanjung Iran, sorakan dari kanan ke kiri saling berbalas-balasan. Budak-budak pun menanyakan maksud dan tujuan rombongan Palembang datang dan melaporkannya kepada Keriyo Carang. Melihat hal tersebut, Keriyo Carang mengutus Wayang Sewu untuk menyambut mereka. Tumenggung Itam dan Ki Bayi Metig disambut oleh Wayang Sewu, mereka menjelaskan tujuan kedatangan mereka untuk meminang Dayang Rindu dan kalau pinangan mereka tidak diterima, mereka akan malu dan mengambil langkah perang hingga ada kemenangan dan kekalahan. Mendengar hal

(19)

tersebut, Wayang Sewu tegas menolak memberikan adiknya, Dayang Rindu, kepada pangeran Palembang. Ia menjelaskan bahwa Dayang Rindu sudah memiliki tunangan bernama Ki Bayi Radin, lalu meninggalkan mereka tanpa berpamitan.

Wayang Sewu melaporkan hal ini kepada Keriyo Carang, mendengar hal tersebut, Keriyo Carang menyarankan untuk memberikan Dayang Rindu untuk menghindari perang, meski setuju, Wayang Sewu tentu tidak ikhlas menerimanya begitupula Ki Bayi Radin dan Ki Bayi Cili berjanji akan berperang demi Dayang Rindu hingga tetes darah terakhir.

Dayang Rindu yang tidak ingin perang terjadi, bersedia untuk menjadi permaisuri Pangeran Riyo. Walaupun keputusan ini tidak ditentang, namun seluruh isi Tanjung Iran bersedih. Saat Dayang Rindu berjalan naik kapal untuk pergi, Wayang Sewu dan pasukannya langsung membabi buta dan melukai orang menggunakan keris, tombak, pedang dan segala macam senjata. Wayang Sewu berhadapan dengan Ki Bayi Metig, pertempuran hebat terjadi walaupun kekuatan mereka hampir sama, akhirnya Wayang Sewu meregang nyawa setelah terkena tusukan senjata di kepalanya. Melihat hal tersebut, Ki Bayi Radin mengamuk dan bertarung melawan Keriyo Niru, namun sayangnya, Ki Bayi Radin juga kehilangan nyawanya. Hal ini disaksikan Dayang Rindu sebelum akhirnya dia dibawa pergi, Dayang Rindu

(20)

Melihat pasukannya di posisi kalah perang, Tumenggung Itam meminta Ki Bayi Metig untuk mengangkat jangkar dan kembali ke Palembang. Perang terus berlanjut, Singa Gita yang telah banyak membunuh akhirnya berhadapan dengan Tumenggung Itam. Namun, karena seimbang, Ki Bayi Metig ikut membantu mengalahkan Singa Gita hingga tewas. Selanjutnya mereka berdua melawan Ki Bayi Cili dengan keris, hingga roboh. Singa Ralang menghabiskan banyak pasukan Palembang, melihat Singa Ralang mengamuk, pasukan Palembang pun takut. Ki Bayi Metig dan Tumenggung Itam akhirnya memutuskan untuk melarikan diri, namun Singa Ralang berteriak dengan keras bahwa prajurit tidak boleh melarikan diri, lebih baik menanggung malu daripada mati, Ki Bayi Metig dan Tumenggung Itam bersujud di depan Singa Ralang. Sebagai tanda kekalahan, Singa Ralang memotong telinga Tumenggung Itam, dan memotong hidung Ki Bayi Metig.

Kedatangan Dayang Rindu dan disusul oleh Tumenggung Itam dan Ki Bayi Metig disambut dengan meriah. Pangeran Riyo menyambut Dayang Rindu dengan memakai baju yang terbuat dari kain laken berkancing emas berpermata intan. Saat hendak menggapai tangan calon permaisurinya, Dayang Rindu, berkata bahwa Pangeran tidak perlu bersusah hati karna tunangan dan ibunya telah menunggu di atas, dalam hitungan beberapa detik Dayang Rindu hinggap di batang pinang dan terbang ke kayangan. Hal ini membuat Pangeran Riyo kesal dan murka.

Akhirnya Pangeran Riyo memanggil panglima perang yang masih tersisa, Adipati Anom, Tumenggung Itam, dan Ki Bayi Metig diperintahkan

(21)

untuk mempersiapkan pasukan guna menebus rasa malu dan balas dendam ke Tanjung Iran. Perang terulang kembali, Adipati Anom penasaran bagaimana rupa Singa Ralang yang memiliki kekuatan luar biasa tersebut. Tidak lama setelah diutus, budak-budak melapor bahwa semua pasukan dihabisi oleh Singa Ralang.

Melihat prajurit Palembang dibantai habis oleh Singa Ralang, Pangeran Riyo bersama prajurit yang tersisa melarikan diri dan bersembunyi di rumah batu, di tempat itulah mereka aman, Singa Ralang tidak dapat masuk karena dijaga oleh prajurit untuk menahan pintu gua dari dalam. Akhirnya Singa Ralang kembali dengan selamat ke Tanjung Iran, betapa hancur hatinya melihat Tanjung Iran telah hancur (Anggraini, 2017).

2. Kabupaten Musi Rawas

Berdasarkan Legenda yang tersebar di masyarakat Musi Rawas, Putri Dayang Rindu turun dari langit membawa beras untuk menolong orang-orang yang hidup susah/miskin. Ia membagikan benih-benih padi yang akhirnya dikenal sebagai padi Dayang Rindu.

Varietas padi ini dikenal harum serta memiliki keunikan dari bentuknya yang kecil, panjang, dan lentik. Padi ini hanya dapat tumbuh di daerah Musi Rawas, di luar Musi Rawas masih dapat tumbuh, tapi akan

(22)

Versi cerita yang berasal dari Kabupaten OKU berhubungan dengan cerita Si Pahit Lidah/Serunting Sakti. Menurut legenda masyarakat, dahulu kala ada seorang putri cantik yang bernama Dayang Merindu. Suatu saat ia mandi di sungai dan bertemu dengan seorang pengembara di daerah tersebut. Pria tersebut adalah Si Pahit Lidah/Serunting Sakti. Karena melihat kecantikannya, Serunting akhirnya mencoba untuk menyapa, namun kehadirannya tidak dipedulikan oleh Putri Dayang Merindu. Serunting yang kesal akhirnya berkata, “Sombong nian putri ini, seperti batu.” Seketika Putri Dayang Merindu menjadi batu.

Kemudian Serunting Sakti berjalan kembali dan menemukan desa tempat tinggal Putri Dayang Merindu. Keadaan yang sepi membuat Serunting berkata “sepi sekali desa ini seperti goa.” Akhirnya desa tersebut menjadi goa batu. Goa batu tersebut yang sekarang dikenal dengan sebutan Goa Putri.

3.2. Metodologi Perancangan

Dalam metode perancangan komik Webtoon, penulis menggunakan buku berjudul “ The Complete Guide to Self-Publishing Comics: How to Create and Sell Comic Books, Manga, and Webcomics”, Love dan Withers (2015). Buku ini menjabarkan mengenai cara pembuatan komik secara bertahap, adapun perancangan tahap tersebut sebagai berikut:

(23)

1. Concept

Proses awal dalam pembuatan komik adalah ide cerita dan konsep, konsep dalam komik mencakup hal-hal dasar dalam komik itu sendiri, seperti genre cerita, segmentasi cerita, latar tempat dan waktu cerita, juga perancangan sebuah desain karakter secara fisik, beserta outfit yang ingin diciptakan kepada karakter.

2. Writing.

Sebuah ide tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya kerangka dalam cerita, yaitu alur cerita atau plot. Proses menulis dapat dimulai dari alur cerita secara keseluruhan, menentukan awal, pertengahan akhir, konflik yang ingin diciptakan, bahkan hingga ke dialog yang ingin dibuat.

3. Drawing.

Proses untuk mewujudkan visual komik yang dituangkan dari sebuah cerita naskah menjadi ilustrasi, adalah melalui tahapan membuat sebuah storyboard,

storyboard sendiri merupakan sebuah gambaran/ skenario dalam sebuah

komik, storyboard menentukan bagaimana alur baca seorang pembaca, sudut pandang karakter, posisi karakter, dan balon teks.

(24)

4. Coloring.

Proses pewarnaan merupakan sebuah tahap untuk membuat sebuah ilustrasi menjadi hidup, membangun suasana, juga membantu dalam memberikan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Contoh sederhana, penggunaan warna gelap pada genre horror dan penggunaan warna terang pada genre romansa.

5. Lettering.

Setelah selesai proses warna, diperlukan sebuah lettering, atau penempatan teks pada komik, penempatan ini bisa berupa narasi, maupun sebuah dialog yang disampaikan dalam caption box atau balon teks.

6. Publishing.

Proses penerbitan sebuah komik, dapat berupa komik cetak maupun digital, dengan format yang berbeda-beda.

7. Marketing.

Setelah memiliki output atau hasil jadi, seorang komikus dapat mempromosikan komik yang telah dibuat agar dapat dibaca oleh khalayak banyak, dapat juga menciptakan merchandise bagi pembaca komik.

Gambar

Gambar   3.1.   Wawancara   Dengan   Pemerhati   Budaya    (Wawancara   KPBMI)
Gambar   3.2.   Wawancara   Komikus    (Wawancara   Komikus)
Tabel   3.1.   Kuesioner   1
Tabel   3.4.   Kuesioner   4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mas Fajar selaku Admin Wana Pet and Care dan juga admin media sosial menyatakan bahwa belakangan ini pada masa pandemi, banyak para pemilik hewan yang menanyakan hal terkait

Penulis melakukan wawancara dengan Bapak Suryanto, selaku pegawai kelurahan Desa Wiladeg, Gunungkidul untuk mendapatkan informasi mengenai kegiatan yang terdapat

Lalu dari hasil wawancara penulis dengan Analyst Brand Management dan Media Internal Officer Pertamina mengenai Program Sosialisasi ini bahwa adanya manfaat dan

Berdasarkan Sobar, nama “Kampung Gerabah” diperoleh dari pemerintah sehingga desa Anjun Gempol tersebut mulai dikenal dengan nama Kampung Gerabah, namun Kampung

Healthbar yang dirancang menggunakan studi referensi dari “Kamen Rider Battride War”, awal perancangan penulis menambahkan kepala main character dalam healthbar untuk

Dari wawancara yang penulis lakukan, dapat disimpulkan persepsi wisatawan mancanegara yang menjadi narasumber terhadap Tanjung Kelayang adalah destinasi wisata

42 memang mendapatkan namun mereka tidak diberika buku panduan sebagai sarana bantuan pembelajaran suling sunda sehingga mereka hanya sekedar bisa saja dan mengerti tentang dasar

Peserta merasa bahwa kualitas sepatu Kodachi sudah baik untuk sebuah sepatu dengan harga yang relatif terjangkau dan karena harganya yang murah maka membeli