• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

51

A. Identifikasi Variabel Penelitian Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel tergantung (dependent) : Kecemasan ibu hamil hipertensi 2. Variabel bebas (independent) : Pelatihan regulasi emosi

B. Definisi Operasional 1. Kecemasan ibu hamil dengan hipertensi

Definisi operasional kecemasan ibu hamil dengan hipertensi adalah skor yang diperoleh dari skala kecemasan ibu hamil hipertensi yang dimodifikasi dari Prima (2009) berdasarkan aspek- aspek yang dikemukakan oleh Daradjat (1990) yang terdiri dari:

aspek fisiologis dan aspek psikologis. Ketentuan penilaiannya adalah semakin tinggi skor jawaban yang diperoleh berarti semakin tinggi kecemasannya dan semakin rendah skor jawaban yang diperoleh berarti semakin rendah kecemasannya.

Skala yang disusun menggunakan modifikasi bentuk Likert dengan 4 alternatif jawaban. Skala tersebut dikelompokkan dalam pernyataan favorable dan unfavorable dengan 4 alternatif jawaban, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Skor aitem bergerak dari 1 sampai 4.

(2)

2. Pelatihan regulasi emosi

Pelatihan regulasi emosi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melatih keterampilan dalam mengatasi reaksi emosi yang nampak maupun tidak dengan cara mengenal emosi, mengekspresikan emosi, mengelola emosi serta mengubah emosi negatif menjadi emosi positif. Modul regulasi emosi disusun berdasarkan indikator-indikator regulasi emosi yang dikemukakan oleh Greenberg (2002) yang terdiri dari: a) Keterampilan mengenal emosi yang merupakan suatu kemampuan untuk mengidentifikasi, menjelaskan, dan memberikan label dari emosi yang dialami, tidak hanya sebatas mengenali adanya perasaan positif maupun negatif;

b) Keterampilan mengekspresikan emosi yang merupakan kemampuan individu untuk mengungkapkan perasaan atau emosinya, baik positif maupun negatif kepada orang lain; c) Keterampilan mengelola emosi adalah kemampuan individu untuk menjaga emosi di dalam dirinya dan mencoba mengendalikan serta merasionalisasikan emosi tersebut, terutama pada saat diekspresikan;

d) Keterampilan mengubah emosi negatif menjadi emosi positif adalah kemampuan individu untuk menilai dan bertanggung jawab terhadap emosi-emosi yang dirasakannya sehingga individu tersebut dapat membuat keputusan yang tepat dalam kehidupannya sehari- hari.

(3)

Pelatihan regulasi emosi ini terdiri dari 10 sesi dan akan terbagi menjadi 3 kali pertemuan yang akan diselenggarakan selama 2 minggu dengan jeda waktu 3 sampai 4 hari untuk setiap pertemuannya. Setiap sesi pelatihan membutuhkan waktu sekitar 1,5 sampai 2 jam, sehingga total pertemuannya sekitar 4,5 sampai 6 Jam.

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu quasi-experimental research dengan menggunakan model non randomized control group pretest-post test design. Quasi-experimental merupakan eksperimen yang dilakukan tanpa randomisasi, namun masih menggunakan kelompok kontrol (Latipun, 2002). Rancangan ekperimen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Rancangan penelitian

Kelompok Pra tes Perlakuan Pasca tes Tindak lanjut

KE O1 X O2 O3

KK O1 -X O2 O3

Keterangan :

O1 : Pengukuran sebelum perlakuan (pra tes) O2 : Pengukuran setelah perlakuan (pasca tes) O3 : Pengukuran tindak lanjut (tindak lanjut) X : Perlakuan

-X : Waiting list

(4)

KE : Kelompok eksperimen KK : Kelompok kontrol

Penelitian dilakukan pada 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mendapatkan intervensi atau perlakuan berupa pelatihan regulasi emosi, sedangkan kelompok kontrol diperlakukan sebagai waiting list yang tetap diberi pelatihan regulasi emosi sesuai dengan yang diberikan kepada kelompok eksperimen yang dilakukan setelah proses pelatihan regulasi emosi pada kelompok ekperimen berakhir.

Pra tes dilakukan sebelum pelatihan berlangsung dengan tujuan untuk melihat variabel tergantung, yaitu tingkat kecemasan ibu hamil dengan hipertensi. Pasca tes diberikan setelah dilakukan pelatihan selesai dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat ada tidaknya perubahan tingkat kecemasan ibu hamil dengan hipertensi pada saat sebelum diberi pelatihan dan setelah diberi pelatihan. Tindak lanjut diberikan untuk melihat sejauh mana pengaruh pelatihan dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

D. Subjek Penelitian

Subjek yang lolos dalam pemilihan berjumlah 10 orang yang berasal dari beberapa dusun. Subjek tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 5 orang kelompok eksperimen dan 5 orang kelompok kontrol. Subjek penelitian dipilih berdasarkan tingkat kecemasan ibu

(5)

hamil dengan hipertensi sedang sampai rendah, dan dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan dusun masing-masing peserta. Karakterisitik subjek penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ibu hamil yang mengalami kenaikan tekanan darah sistolik sekurang- kurangnya 30 mmHg dan kenaikan tekanan darah diastolik 15 mmHg, atau tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.

2. Ibu hamil yang berusia antara 18-40 tahun

3. Kondisi ibu hamil hipertensi pada waktu usia kehamilannya memasuki trimester I dan trimester II.

4. Tingkat pendidikan minimal SMP.

5. Ibu hamil dengan hipertensi yang memiliki skor kecemasan berada pada taraf sedang dan berat.

E. Alat Ukur 1. Skala Kecemasan Ibu Hamil dengan Hipertensi

Kecemasan ibu hamil hipertensi menghadapi persalinan dalam penelitian ini diungkap menggunakan skala kecemasan menghadapi persalinan. Skala ini merupakan modifikasi dari skala kecemasan menghadapi persalinan yang disusun oleh Prima (2009) dengan memodifikasi sebaran nomor aitem dan penyempurnaan kalimat yang masih mempunyai kekaburan makna agar lebih sesuai dengan kondisi penelitian.

Aspek-aspek kecemasan dalam skala ini dikemukakan oleh Daradjat (1990) antara lain: aspek fisiologis dan aspek psikologis (kognitif dan afektif).

(6)

Skala kecemasan menghadapi persalinan memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,250 serta koefisien validitas (rbt) berkisar antara 0,366 sampai dengan 0,764 dengan.

Skala dikenakan sebanyak 3 kali pada kelompok-kelompok subjek yang telah dipilih, mengingat penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Pengukuran pertama dilakukan sebelum perlakuan yang disebut dengan pretes, pengukuran kedua dilakukan segera setelah perlakuan yang disebut dengan pasca tes, dan pengukuran ketiga diberikan 2 minggu setelah pasca tes yang disebut dengan tindak lanjut.

Tabel 2. Susunan item skala kecemasan menghadapi persalinan

No Aspek

kecemasan Indikator Nomor item

Favorable Unfavorable 1 Fisiologis 1.1. Detak jantung

meningkat 1.2. Tidur tidak nyenyak 1.3. Nafsu makan

dan pencernaan tidak teratur 1.4. Kepala pusing

1.5. Sesak nafas

1, 3, 5, 7, 9, 10, 12, 14

16, 18, 20, 22, 25, 27, 29

2 Psikologis a. Kognitif b. Afektif

1.1. Kurang mampu memusatkan

perhatian 1.2. Takut 1.3. Merasa tidak

berdaya 1.4. Ingin lari dari

kenyataan hidup

2, 4, 6, 8, 11, 13, 15

17, 19, 21, 23, 24, 26, 28, 30

Jumlah 15 15

(7)

2. Wawancara dan observasi

Wawancara dilakukan dengan memperoleh data-data kualitatif mengenai kondisi subjek, perasaan, pengaruh yang dirasakan setelah mengikuti pelatihan. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan dugaan permasalahan, dan selanjutnya wawancara akan dilakukan sebelum pelatihan berlangsung, setelah pelatihan berlangsung dan pada saat tindak lanjut terhadap kondisi subjek, perubahan yang terjadi dan evaluasi selama proses pelaksanaan pelatihan. Selain itu, metode pengumpulan data juga dilakukan dengan observasi untuk memperoleh data alami yang mendukung data-data yang sudah ada dari hasil penyebaran skala dan wawancara. Observasi dilakukan selama pelaksanaan pelatihan.

F. Materi Pelatihan

Materi pelatihan regulasi menggunakan teori dari Greenberg (2002), berikut adalah penjelasannya:

1. Keterampilan mengenal emosi

Keterampilan mengenal emosi merupakan upaya mengidentifikasikan dan mengenal emosi-emosi yang muncul dalam diri ibu hamil dengan hipertensi yang mengalami kecemasan. Proses ini dilakukan dengan mengenalkan, melatih tahap-tahap dalam mengenal emosi, pengungkapan diri dan adanya umpan balik antar sesama

(8)

peserta, sehingga peserta dapat bersama-sama mengenal emosi-emosi yang terdapat dalam dirinya.

2. Keterampilan mengekspresikan emosi

Keterampilan mengekspresikan emosi merupakan upaya untuk dapat mengekspresikan emosi-emosi yang dirasakan ibu hamil dengan hipertensi yang mengalami kecemasan. Peserta dilatih untuk dapat mengekspresikan semua perasaan-perasaannya, baik positif dan negatif kepada orang lain untuk mengurangi emosi-emosi negatif yang dirasakannya, sehingga tidak ada lagi pengalaman emosional yang tidak disadari atau tidak dimunculkan dalam kesadaran. Proses ini akan dilakukan dengan mengenalkan dan melatih kemampuan mengekspresikan emosi baik secara lisan (membicarakan pengalaman- pengalaman emosional yang dirasakan) maupun melalui media tulisan (dalam bentuk menulis).

3. Keterampilan mengelola emosi

Upaya ini dilakukan untuk dapat mengelola emosi-emosi yang dirasakan oleh ibu hamil dengan hipertensi yang mengalami kecemasan. Pelatih akan melatih peserta untuk dapat mengelola emosi dengan melepaskan emosi-emosi yang muncul dalam dirinya khususnya emosi-emosi negatif yang dirasakan melalui metode relaksasi. Metode relaksasi yang dilakukan adalah metode relaksasi pernafasan dan memvisualisasikan tempat kedamaian untuk melepaskan perasaan- perasaan negatif yang muncul pada diri peserta.

(9)

4. Keterampilan mengubah emosi negatif menjadi emosi positif

Peserta diajak untuk mengubah emosi-emosi negatif (misal : khawatir, cemas, marah, sedih, rasa bersalah) menjadi emosi positif (misalnya : harapan, rasa syukur, optimis dan kebahagiaan). Rancangan pelatihan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Rancangan pelatihan pegulasi emosi terhadap penurunan kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi

Pertemuan Sesi Acara Waktu

Pertemuan I

I Perkenalan 30 menit

II Mood checking 5 menit

III Beringin harapan 10 menit

IV Siapa Saya? 25 menit

V Mengenal kekhawatiran saat hamil disertai dengan hipertensi

25 menit VI Mood checking & Pemberian

tugas rumah (buku harian)

10 menit Pertemuan

II

VII Mood checking, mengulas materi pertemuan pertama, evaluasi tugas

rumah (buku harian)

10 menit

VIII Berkenalan dengan emosi 60 menit

IX Gambaran emosi 30 menit

X Mood checking & tugas rumah 10 menit Pertemuan

III

XI Mood checking dan membahas tugas rumah (buku harian)

10 menit

XII Ekspresikan emosimu 30 menit

XIII Kelola emosimu 30 menit

XIV Mengubah emosi negatif menjadi emosi positif

30 menit

XV Mood checking 5 menit

XVI Evaluasi dan penutup 30 menit

G. Prosedur Pemberian Perlakuan 1. Persiapan pelatihan

a. Analisis kebutuhan

(10)

Analisis kebutuhan ini dilakukan untuk mengetahui perlu atau tidaknya intervensi diberikan kepada ibu hamil hipertensi.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan menunjukkan bahwa beberapa ibu hamil hipertensi mengalami emosi negatif berupa gelisah, pasrah, bingung, putus asa dan sedih. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pelatihan regulasi emosi merupakan intervensi yang digunakan guna mengelola emosi yang dialami ibu hamil hipertensi.

b. Penyusunan modul pelatihan

Modul pelatihan regulasi emosi ini disusun berdasarkan teori dari Greenberg (2002) yang terdiri dari keterampilan mengenal emosi, keterampilan mengekspresikan emosi, keterampilan mengelola emosi dan keterampilan mengubah emosi negatif menjadi emosi positif.

Penyusunan modul pelatihan regulasi emosi ini sebagai panduan bagi fasilitator untuk melaksanakan pelatihan regulasi emosi. Modul regulasi emosi berisi tentang:

1) Pendahuluan yang berisi tentang prinsip pembelajaran dalam pelatihan, latar belakang dipilihnya pelatihan regulasi emosi, dan pengertian pelatihan regulasi emosi

2) Persiapan fasilitator 3) Struktur sesi pelatihan 4) TOR pelatihan

5) Langkah-langkah pelaksanaan

(11)

c. Alat atau materi

1) Skala kecemasan ibu hamil hipertensi

Skala ini merupakan modifikasi dari skala kecemasan menghadapi persalinan yang disusun oleh Prima (2009) dengan memodifikasi sebaran nomor item dan penyempurnaan kalimat yang masih mempunyai kekaburan makna agar lebih sesuai dengan kondisi penelitian. Aspek-aspek kecemasan dalam skala ini dikemukakan oleh Daradjat (1990) antara lain: aspek fisiologis dan aspek psikologis (kognitif dan afektif).

2) Lembar penjelasan penelitian

Lembar penjelasan penelitian ini memuat penjelasan hak dan kewajiban peneliti dan partisipan serta kerahasiaan yang bertujuan untuk melindungi kedua belah pihak.

3) Lembar persetujuan partisipan

Lembar persetujuan partisipan ini merupakan kesepakatan bersama antara peneliti dan partisipan dan juga sebagai tanda persetujuan untuk berpartisipasi dalam penelitian.

4) Modul pelatihan regulasi emosi

Modul pelatihan regulasi emosi ini disusun berdasarkan indikator regulasi emosi dari Greenberg (2002), yaitu keterampilan mengenal emosi, keterampilan mengekspresikan emosi, keterampilan mengelola emosi, dan keterampilan mengubah emosi negatif menjadi emosi positif.

(12)

5) Alat audiovidual dan alat tulis dibutuhkan sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pelatihan regulasi emosi

6) Lembar kerja

Lembar kerja ini berisikan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta di dalam kegiatan pelatihan, baik dalam pertemuan selama pelatihan maupun di antara sesi pertemuan yang dikerjakan di rumah. Tugas yang dikerjakan oleh peserta pelatihan ini didiskusikan pada setiap pertemuan.

7) Lembar panduan observasi

Lembar observasi ini berisi pengamatan selama berjalannya perlakuan dalam penelitian ini. Lembar observasi ini diisi oleh observer atau pengamat pada setiap pertemuan yang dilakukan.

8) Lembar evaluasi pelatihan

Lembar evaluasi ini diberikan kepada subjek setelah selesai melaksanakan pelatihan. Lembar evaluasi ini berupa pengamatan maupun pertanyaan mengenai, (a) perasaan partisipan setelah melaksanakan pelatihan, (b) perubahan atau perbedaan yang dirasakan subjek antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan, (c) seberapa jauh harapan peserta terpenuhi dalam pelatihan ini, (d) manfaat dan pengalaman subjek selama menjalani masing- masing sesi dalam pelatihan, (e) tanggapan partisipan terhadap penguasaan materi fasilitator, (f) sejauhmana partisipan dapat menangkap kejelasan materi yang diberikan, (g) sejauh mana

(13)

tingkat kepuasan subjek terhadap materi yang dibahas, (h) penilaian subjek terhadap media dan alat pendukung dalam pelatihan.

d. Seleksi fasilitator, ko-fasilitator dan observer

Seorang fasilitator dan ko-fasilitator dalam pelatihan ini harus memiliki kualifikasi sebagai berikut:

1) Psikolog untuk fasilitator dan mahasiswa Magister Profesi Psikolog bidang klinis untuk ko-fasilitator yang telah berpengalaman menjalankan praktik kerja profesi sebelumnya

2) Pernah mengikuti program kegiatan pelatihan psikologi.

Untuk pengamat atau observer, hendaknya memiliki kualifikasi sebagai berikut:

1) Mahasiswa Magister Psikologi Profesi Psikolog yag telah lulus mata kuliah observasi atau mengetahui proses asesmen psikologi 2) Pernah mengikuti kegiatan pelatihan psikologi

e. Seleksi peserta pelatihan

Peneliti melakukan seleksi peserta pelatihan yang terlibat dalam pelatihan dengan berpedoman pada kriteria subjek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya.

f. Melatih fasilitator, ko-fasilitator, dan pengamat

Peneliti`menjelaskan hak dan kewajiban fasilitator, ko-fasilitator, dan observer. Materi pelatihan yang diberikan fasilitator adalah modul pelatihan regulasi emosi, sedangkan materi pelatihan yang diberikan

(14)

kepada observer mencakup panduan observasi check-list yang telah disusun sebelumnya.

2. Pengukuran awal (pra test)

Pengukuran awal dilakukan dengan menggunkan skala kesejahteraan subjektif yang telah diuji coba dan dilihat validitas serta reliabilitasnya.

3. Pelaksanaan penelitian

Tahap selanjutnya setelah tahap persiapan selesai dilaksanakan adalah tahap pelaksanaan yaitu pelaksanaan pelatihan regulasi emosi pada ibu hamil hipertensi. Pelatihan regulasi emosi ini terdiri dari 11 sesi yang dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan, yang dilakukan seminggu 2 kali selama 2 minggu. Setiap pertemuannya dilakukan sekitar 1,5 sampai 2 jam.

Pelaksanaan penelitian terbagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen (KE), yang diberi perlakuan berupa pelatihan regulasi emosi.

Kelompok berikutnya adalah kelompok kontrol (KK), yang diberi perlakuan seperti kelompok sebelumnya, namun menggunakan metode waiting list. Kelompok kontrol (KK) tetap menerima pelatihan regulasi emosi sesuai dengan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (KE) yang dilakukan setelah proses pelatihan regulasi emosi pada kelompok eksperimen (KE) berakhir.

Pemberian perlakuan pada kelompok eksprimen (KE) dilakukan sesuai dengan modul yang telah disusun dan diujicobakan sebelumnya. Modul pelatihan regulasi emosi disusun berdasarkan indikator-indikator regulasi emosi dari Greenberg (2002) yang telah dikemukakan sebelumnya.

(15)

Setelah proses pelatihan regulasi emosi selesai dilakukan, peserta diberi lembar evaluasi pelatihan dan langsung dilakukan pasca tes dengan memberikan skala kecemasan ibu hamil dengan hipertensi. Hal ini dilakukan untuk melihat pengaruh pelatihan regulasi emosi terhadap penurunan kecemaan pada ibu hamil hipertensi.

4. Pelaksanaan tindak lanjut (tindak lanjut)

Pelaksanaan tindak lanjut (tindak lanjut) dilaksanakan dua minggu setelah pasca tes dilakukan.

H. Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan skala kecemasan pada ibu hamil hipertensi yang diberikan pada saat pra test, pasca tes dan tindak lanjut. Proses penilaian dan pengukuran tersebut dilakukan untuk mengetahui pelatihan regulasi emosi efektif untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil hipertensi atau tidak. Proses analisis ini menggunakan perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS) for Window versi 16.0. Teknik analisis yang digunakan adalah Anava Test. Analisis ini juga dilengkapi berdasarkan hasil observasi, wawancara, lembar kerja dan lembar evaluasi.

Gambar

Tabel 1. Rancangan penelitian
Tabel  3.  Rancangan  pelatihan  pegulasi  emosi  terhadap  penurunan  kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi

Referensi

Dokumen terkait

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistika yang berhak dipenuhi apabila menggunakan analisis regresi linier berganda, karena mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah

Kepuasan hidup diketahui dari skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala kepuasan hidup. Adapun komponen aitem kepuasan hidup antara lain: 1) Pada sebagian besar

Ketika subjek telah memahami dirinya dan menerima dengan positif dan penuh kesadaran atas kenyataan dirinya maka akan menjadikan subjek menjadi bermakna (Bastaman,

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

Bahwa berdasarkan Laporan Mediator Kepada Majelis Hakim Pemeriksa Perkara tentang Hasil Mediasi dalam Perkara Nomor 10/Pdt.G/2021/PN.Cjr melaporkan bahwa upaya

Kompetisi di industri perbankan sudah sangat ketat sehingga bank syariah tidak dapat lagi sekedar mengandalkan produk-produk standar untuk menarik nasabah.Pengembangan produk

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Agustus 2015 dan dikoordinatori oleh Bapak Adri dari divisi FPMP. Persiapan yang dilakukan meliputi menyiapkan Seminar Kit

Pen- gukuran daya dukung habitat dilakukan secara kuantitatif melalui pengukuran produktivitas tumbuhan pakan MEP yang dalam hal ini dibatasi pada produktivitas buah dan