• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Guru PAK dalam Penanaman Nilai-nilai Karakter pada Anak Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peranan Guru PAK dalam Penanaman Nilai-nilai Karakter pada Anak Sekolah Dasar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Peranan Guru PAK dalam Penanaman Nilai-nilai Karakter pada Anak Sekolah Dasar

Nurlela Syafrian Oematan

Sekolah Tinggi Teologi Kerusso Indonesia, Bekasi

Abstract

The development of information and communication technology in the current digital era is growing very rapidly and affects many aspects of human life, including aspects of children's education. The influence of these technological developments also brings changes to modern lifestyles that have both positive and negative impacts on all levels of society, including the lives of children. The COVID-19 pandemic that has occurred since 2020 also affected the life of the education world, namely changing learning methods of the teaching and learning process in schools. The online learning method is starting to be applied for schools that are ready with this online learning system, which requires a lot of media, such as cellphones, laptops, computers and of course the availability of a good internet network. This government policy came into effect in several provinces in Indonesia on Monday, March 16, 2020, which was also followed by other provincial areas. The changing era and the influence of the development of technology and information can affect children's lives. These are a challenge for a teacher because the teacher's role is very important in the child's education process. This role can be interpreted as individual behavior that is important for the social structure of society. While facing all challenges, the teacher has important role to instill the right character values for students to anticipate all negative influences that can be caused and affect their lives, especially for PAK teachers in carrying out their main duties.

Keywords: technology; digital; education; character

Abstrak

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era digital sekarang ini bertumbuh dengan sangat pesat dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia, termasuk aspek pendidikan anak.

Pengaruh dari perkembangan teknologi ini juga membawa perubahan pada gaya hidup modern yang memberikan dampak positif maupun negatif bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk kehidupan anak-anak. Pandemic covid 19 yang terjadi sejak tahun 2020 juga turut mempengaruhi kehidupan dunia pendidikan yaitu mengubah metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar disekolah.

Metode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan) atau online mulai diterapkan bagi sekolah- sekolah yang siap dengan sistem pembelajaran daring ini, dimana membutuhkan banyak media, seperti handphone, laptop, komputer dan tentu saja tersedianya jaringan internet yang baik.

Kebijakan pemerintah ini mulai efektif diberlakukan di beberapa wilayah provinsi di Indonesia pada hari Senin, 16 Maret 2020 yang juga diikuti oleh wilayah-wilayah provinsi lainnya. Perubahan jaman dan pengaruh perkembangan teknologi dan informasi yang bisa mempengaruhi kehidupan anak, menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru karena peranan guru sangat penting dalam proses pendidikan anak. Peranan dapat diartikan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Dalam menghadapi segala tantangan, peranan guru dalam menanamkan nilai-nilai karakter yang tepat sangat diperlukan bagi anak didik untuk mengantisipasi segala pengaruh negatif yang bisa ditimbulkan dan mempengaruhi kehidupan mereka, terkhusus juga bagi guru PAK dalam menjalankan tugas utamanya.

Kata kunci: teknologi; digital; edukasi; karakter

ISSN: 2716-2877

Vol 2, No 2, Desember 2020 (82-89) http://sttkerussoindonesia.ac.id/e-journal/index.php/redominate

(2)

PENDAHULUAN Peranan Guru PAK

Teknologi yang berkembang dengan pesat bisa menunjang kehidupan manusia, karena gaya hidup modern merupakan sebuah pola hidup yang menyangkut cara bersikap dan berpikir yang berkaitan dengan aspek fisik, mental, serta spiritual sesuai dengan tuntutan zaman modern. Didalamnya mencerminkan adanya semangat dan nilai-nilai efektivitas, efesien, praktis, sederhana, menghargai kehidupan, serta menghargai waktu.

Dalam dunia pendidikan, digital berbasis aplikasipun berkembang melalui metode e- learning dan membantu pelaksanaan pendidikan jarak jauh pada semua tingkat pendidikan termasuk tingkat pendidikan sekolah dasar. Metode e-learning ini bahkan cenderung menggerus karakter anak karena tiadanya pertemuan langsung. Dunia digital bahkan mendidik anak menjadi individualis, tidak mandiri, tidak jujur dan tidak respek terhadap perbedaan. Padahal di era digital ini pendidikan karakter juga sangat penting untuk memberikan dasar sikap dan mental anak dalam menggunakan teknologi digital.

Peran guru PAK perlu diperhatikan dengan baik, karena peranan guru PAK bukan saja soal mengajar tetapi bagaimana Guru PAK bisa membimbing dan mengarahkan anak kepada kebenaran Firman Tuhan dan kepada pribadi Yesus Kristus, serta mengarahkan karakter anak didik menjadi semakin serupa dengan karakter Kristus.

Menurut Arozatulo Telaumbanua, berikut ini adalah peran guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) yaitu Guru Sebagai Pendidik, adalah secara kualitas guru harus memiliki kepribadian yang bertanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dalam kebutuhan rohani supaya bisa bertumbuh di dalam Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah guru membimbing berdasarkan pengetahuan yang ia miliki dan pengalamannya dan guru bertanggung jawab atas pertumbuhan rohani dan perkembangannya sertra perjalanan dalam menempuh pendidikan.

1

Guru Sebagai Pengajar, adalah guru menjelaskan bahan ajar sesuai dengan metode yang tepat, bahan ajar dapat tersampaikan ke anak didik dengan baik dan benar, guru mengelola kegiatan agar peserta didik dapat belajar dengan kondusif. “Guru bukan saja mengajar tetapi di dalamnya dapat membantu peserta didiknya memahami faedah atau kegunaan dari proses belajar yang tengah berlangsung.”

2

Guru PAK perlu mempelajari pengetahuan lain supaya dapat mengaplikasikan pelajaran PAK ke dalam ilmu pengetahuan lainnya seperti pengetahuan sosial, pengetahuan alam, dan pengetahuan teknologi selain ilmu teologi dan Alkitab. Guru Sebagai Pelatih, adalah mampu memberikan latihan sebab pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan dan keterampilan baik intelektual maupun motorik. Guru Sebagai Sahabat, adalah secara psikologi guru harus menjadi sahabat dan teman siswa dan sebagai orang tua yang mereka segani. Guru mampu menjadi pendengar yang baik dan menjalin komunikasi yang baik dengan siswa. Guru Sebagai Fasilitator, adalah guru mempersiapkan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan murud dan berusaha memahami kebutuhan atau keperluan peserta didik dalam proses belajar melalui fasilitator pendidik. Guru Sebagai Pemberita Injil. Guru adalah

1 Arozatulo Telaumbanua, “Peranan Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Membentuk Karakter Siswa”, Jurnal Fidei Vol 1. No.2 (2018): hal. 4-5

2 B.S. Sidjabat, Mengajar Secara Profesional, (Bandung: Kalam Hidup, 2010), hal. 105

(3)

REDOMINATE, Vol. 2, No 2 (Desember 2020)

misionaris bagi siswa. Pastikan siswa mengenal Yesus Kristus dan menerimanya secara pribadi. Jangan biarkan siswa lulus dari mata pelajaran PAK tanpa ia mengalami lahir baru.

Pentingnya pemberitaan Injil untuk dapat menyelamatkan siswa dari dosa kepada kebenaran. Guru Sebagai Imam dan Nabi. Guru PAK di sekolah berperan sebagai Imam yang berperan untuk mendoakan siswa dan menyampaikan pesan Tuhan kepada siswa. Guru sebagai dapat dalam tiga dimensi yakni sebagai imam (priest), nabi (prophet), dan sebagai raja (as king or leader)” dalam melayani siswa di sekolah.

3

Karakter Kristus

Karakter Kristus adalah parameter bagi iman kekristenan, karena orang percaya harus tertuju dan bertumbuh di dalam Kristus Yesus.

4

Sebagai pengikut Kristus, orang Kristen seharusnya meneladani dan mengembangkan karakter Kristus didalam pribadinya untuk diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari.

Dijelaskan dalam Efesus 4:15 “tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.”

Bagi orang percaya, bertumbuh dalam segala hal termasuk didalamnya adalah karakter, harus terarah kepada Dia, yaitu Kristus yang adalah Kepala, meneladani dan memiliki karakter Kristus sangat penting dalam kehidupan orang Kristen

Studi tentang karakter seharusnya dimulai dari Allah, karena hanya Allah saya yang memiliki karakter yang sempurna. Kesempurnaan Allah/ Kristus ialah totalitas dari sifat- sifat atau karakter Allah sebagaimana dinyatakan Alkitab. Seluruh sifat (karakter) Allah menyatakan kesempurnaan Allah.

5

Kristus adalah teladan yang sempurna dalam kehidupan orang Kristen, mewarisi karakter Kristus sangat perlu dipahami dalam kehidupan orang percaya sehingga bisa menjalani kehidupan menurut kehendakNya, dan proses ini tidak bisa instan, jadi perlu ditanamkan sejak dini dalam kehidupan orang percaya sehingga bisa tertanam kuat dan bertumbuh dengan kuat dalam anugrah Tuhan.

Berikut ini adalah beberapa dari karakter Kristus yang disebutkan dalam Alkitab, yang bisa diteladani, dimiliki, dikembangkan dan ditampilkan oleh setiap orang percaya sebagai pengikut Kristus yang taat dan setia kepadaNya:

Mengasihi

Disebutkan dalam kitab Yohanes “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.”

6

Dan dalam kitab 1 Yoh 4:7-8 tertulis “Saudara- saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” Yesus Kristus memiliki kasih yang sempurna, yang mengasihi manusia, bahkan rela berkorban menyerahkan hidupNya untuk menebus dosa manusia.

3 Ibid, hal. 127

4 Hendra Aritonang, Konsep Ciptaan Baru Menurut 2 Korintus 5:17. (Malang: Multimedia Edukasi, 2021), hal. 41

5 Ronald G. Sirait, Digital Karakter Perspektif Agama dan Pendidikan, (Malang: Multimedia Edukasi, 2020), hal. 41

6 Yohanes 4:19, Alkitab Holy Bible (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2012)

(4)

Lemah lembut dan Rendah Hati

Yesus Kristus mengajarkan dalam Matius 11:29 “Pikulah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” Lemah lembut dan rendah hati adalah karakter yang dikehendaki Yesus dimiliki oleh orang-orang yang percaya kepadaNya. Yesus sangat lemah lembut, hatiNya rindu memberi kelegaan kepada setiap orang yang letih lesu dan berbeban berat yang datang kepadaNya.

7

Karakter rendah hati juga melekat kuat dalam hidup Yesus, sebagaimana disampaikan Rasul Paulus: Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

8

Taat

Pada waktu berada di taman Getsemani, Yesus bergumul luar biasa, " "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."

9

Dan Yesus membuktikan bahwa Dia taat sampai mati, senantiasa melakukan kehendak Bapa dalam hidupNya. “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”

10

Ketaatan Yesus adalah ketaatan total yang bisa dilihat disepanjang hidup Yesus, taat sampai akhir hidupNya dan selalu melakukan apa yang menjadi rencana dan kehendak Bapa.

Fokus

Dalam hidupNya, Yesus menunjukkan bahwa Dia tidak pernah keluar dari fokus hidupNya, yaitu fokus melakukan kehendak Bapa atau perintah- perintahNya. Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.”

11

Fokus pada kehendak Bapa adalah karakter Kristus yang sangat penting untuk diteladani oleh orang-orang Kristen atau orang-orang yang percaya kepadaNya.

Membalas kejahatan dengan kebaikan

“Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan caci maki; ketika Ia menderita Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.”

12

Yesus tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, bahkan Yesus mengajarkan dalam Matius 5:44 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”

Hidup dalam Kekudusan

“tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.”

13

Didalam hidupNya, Yesus senantiasa menjaga kekudusan. Yesus juga memberikan

7 Matius 11:28, Alkitab Holy Bible

8 Filipi 2: 5-7, Alkitab Holy Bible

9 Lukas 22:42, Alkitab Holy Bible

10 Filipi 2: 8, Alkitab Holy Bible

11 Yohanes 4:34, Alkitab Holy Bible

12 1 Petrus 2:23, Alkitab Holy Bible

13 1 Petrus 1:15-16, Alkitab Holy Bible

(5)

REDOMINATE, Vol. 2, No 2 (Desember 2020)

peringatan untuk berhati-hati dengan pergaulan, “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”

14

Yesus mengajar umatNya untuk senantiasa hidup dalam kekudusan. Pesan ini sangat penting untuk diperhatikan karena pada masa-masa sekarang ada banyak pengaruh luar yang bisa masuk dalam kehidupan anak melalui perkembangan teknologi yang ada.

Penuh Belas Kasihan

“Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, menyembuhkan mereka yang sakit.”

49

Hati Yesus penuh dengan belas kasihan, penuh perhatian terhadap orang-orang yang menderita dan membutuhkan pertolongan. HidupNya menjadi solusi dan jawaban bagi orang-orang yang membutuhkan pertolonganNya. Banyak sekali ditemukan dalam Alkitab bagaimana hati Yesus tergerak oleh belas kasihan dan Yesus memberikan perhatianNya serta menyembuhkan banyak orang sakit yang datang kepadaNya.

Anak Didik Sekolah Dasar

Menurut Preston, anak usia sekolah dasar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Pertama, Anak merespons (menaruh perhatian) terhadap bermacam-macam aspek dari dunia sekitarnya. Anak secara spontan menaruh perhatian terhadap kejadian-kejadian-peristiwa, benda-benda yang ada di sekitarnya. Mereka memiliki minat yang luas dan tersebar di sekitar lingkungannya. Kedua, Anak adalah seorang penyelidik, anak memiliki dorongan untuk menyelidiki dan menemukan sendiri hal-hal yang ingin mereka ketahui. Ketiga, Anak ingin berbuat, ciri khas anak adalah selalu ingin berbuat sesuatu, mereka ingin aktif, belajar, dan berbuat. Keempat, Anak mempunyai minat yang kuat terhadap hal-hal yang kecil atau terperinci yang seringkali kurang penting/bermakna.

15

Kelima, Anak kaya akan imaginasi, dorongan ini dapat dikembangkan dalam pengalaman-pengalaman seni yang dilaksanakan dalam pembelajaran sehingga dapat memahami orang-orang di sekitarnya. Misalnya pula dapat dikembangkan dengan merumuskan hipotesis dan memecahkan masalah.

Berkaitan dengan atmosfer di sekolah, ada sejumlah karakteristik yang dapat diidentifikasi pada siswa SD berdasarkan kelas-kelas yang terdapat di SD, yaitu: Pertama, karakteristik pada Masa Kelas Rendah SD (Kelas 1,2, dan 3) sebagai berikut: ada hubungan kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah, suka memuji diri sendiri Apabila tidak dapat menyelesaikan sesuatu, hal itu dianggapnya tidak penting. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain dalam hal yang menguntungkan dirinya dan suka meremehkan orang lain.

16

Kedua, Karakteristik pada Masa Kelas Tinggi SD (Kelas 4,5, dan 6) yaitu Perhatianya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari, Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis, timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus, anak memandang nilai sebagai ukuran yang mengenai prestasi belajar di sekolah.

Peranan Guru PAK dalam Penanaman Nilai-Nilai Karakter Kristus

Penanaman nilai-nilai karakter Kristus merupakan point yang mendapat perhatian besar di SD Shalom Semarang sebagai salah satu Sekolah Dasar Kristen yang ada di kota

14 1 Kor 15:33, Alkitab Holy Bible

15 Lantera Kecil, Mengenal Karakteristik Siswa Sekolah Dasar, https://lenterakecil.com/mengenal- karakteristik-siswa-sekolah-dasar/, 2018

16 Lantera Kecil, Mengenal Karakteristik Siswa Sekolah Dasar, https://lenterakecil.com/mengenal- karakteristik-siswa-sekolah-dasar/, 2018

(6)

Semarang. Peranan guru PAK dalam penanaman nilai-nilai karakter Kristus dilakukan sebaik mungkin dalam proses pembelajaran untuk membekali kehidupan anak di masa yang akan datang, sehingga anak-anak didik tidak hanya kuat secara intelektual tetapi juga kuat secara karakter.

Nilai-nilai Karakter Kristus yang perlu ditanam dalam pribadi murid sekolah dasar yatu: pertama takut akan Tuhan disiplin dan tanggung jawab. Kemudian kasihdalam bentuk peduli dengan sesame, kejujuran dan tidak berbohong, sukacita, mandiri, berempati dan tekun.

Guru PAK perlu untuk senantiasa memberitahu anak dan mendokan anak sehingga penanaman nilai-nilai karakter Kristus pada anak didik bisa berjalan dengan baik. Sukacita anak perlu untuk senantiasa dibangun sehingga anak bisa mudah menyerap pelajaran yang diberikan. Dalam pembalajarn PAK melalui online keberhasilan penanaman nilai-nilai karakter Kristus bisa dilihat dari respon orang tua murid dalam melihat perubahan karakter atau perilaku anaknya dalam kehidupan sehari-hari dirumah. Penanaman nilai-nilai karakter Kristus selama pembelajaran online sangat penting untuk menanggulangi dampak negatif dari pesatnya perkembangan iptek yang bisa mempengaruhi karakter anak, dan memberikan dampak nyata yang positif bagi kehidupan atau perilaku anak didik meskipun hasilnya tidak semaksimal dibandingkan pembelajaran secara offline atau tatap muka.

Dengan demikian disarankan kepada guru PAK yaitu Pertama, menjadi guru PAK merupakan kepercayaan besar yang Tuhan berikan karena dipercayakan kehidupan yaitu anak-anak untuk bertumbuh dalam hidup takut akan Tuhan. Setiap tantangan apapun yang dihadapi, Tuhan pasti akan memberikan solusi karena tugas mendidik anak, menanamkan nilai-nilai karakter Kristus pada diri anak adalah bagian dari kerinduan Tuhan. Kedua, penting bagi guru PAK untuk mengalami secara pribadi dan berakar kuat didalam Tuhan, menghidupi Firman Tuhan dalam kehidupan pribadi, sehingga apa yang dibagikan kepada anak, penanaman nilai-nilai karakter Kristus, bukan hanya teori tapi praktek dalam kehidupan sehari-hari sehingga membawa dampak perubahan yang nyata dalam kehidupan anak didik. Ketiga, Selalu meminta hikmat Tuhan dan pimpinan Roh Kudus, serta senantiasa mau belajar dan mengembangkan diri merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh guru PAK sehingga dalam proses mengajar apapun tantangan yang dihadapi, tetapi bisa memberikan dampak kehidupan bagi anak didik melalui pembelajaran kreatif yang menarik minat anak didik. Keempat, guru PAK dalam mengajar, tidak hanya mengajarkan materi tapi perlu membangun komunikasi yang baik, baik dengan anak didik maupun orang tua didik. Keempat, dampak penanaman nilai-nilai karakter Kristus pada anak didik selama pembela- jaran online, bisa dipantau oleh guru PAK secara lebih detail dari respon orang tua anak didik melalui pembagian google form/ parent assessment untuk diisi orang tua anak didik secara berkala, misalnya dua atau tiga bulan sekali.

KESIMPULAN

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan yang telah di bahas dalam bab

sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Perkembangan teknologi yang pesat memberikan

dampak positif dalam menunjang pembelajaran online pada masa pandemi saat ini,

termasuk menunjang pembelajaran online PAK melalui aplikasi-aplikasi maupun link-link

video yang dibagikan. Pemakaian teknologi diluar kepentingan pendidikan dan keperluan

(7)

REDOMINATE, Vol. 2, No 2 (Desember 2020)

komunikasi tanpa pengawasan yang baik pada anak didik sekolah dasar bisa memberikan dampak negatif pada karakter anak, diantaranya anak menjadi malas, perkataan kasar, berontak, sopan santun berkurang, tidak disiplin dalam mengumpulkan tugas, malas bergerak, kurang fokus mengikuti pelajaran dan susah konsentrasi. Perlu kerjasama antara orang tua dan guru dalam mendidik anak, namun pada masa pambelajaran online peranan orang tua sangat besar karena hampir 24 jam anak berada dibawah pengawasan orang tua dan yang bisa mengendalikan anak dalam menggunakan hp secara bijak adalah orang tua.

Guru PAK perlu sigap dalam memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada untuk menunjang proses belajar kreatif yang menarik bagi anak didik dan tidak berhenti belajar demi tercapainya tujuan pembelajaran dalam diri anak didik. Metode pembelajaran PAK melalui online bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi zoom meeting/ google meet untuk pertemuan dan pemutaran link video, google classrom untuk pembagian tugas, test dengan google form, youtube untuk link video, KineMaster untuk mengedit video, dan aplikasi whatsapp untuk mendukung anak didik atau orang tua murid yang kuran paham dengan aplikasi lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, Sutarjo. Pembelajaran Nilai – Karakter: Konstruktivisme dan VCT Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012.

Alkitab Holy Bible. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2012.

Aritonang, Hendra. Konsep Ciptaan Baru Menurut 2 Korintus 5:17. Malang: Multi media Edukasi, 2021.

Artikel. “Pendidikan Agama Kristen kepada Remaja dan Pemuda” http://tettysirait.

blogspot.com/2018/02/pendidikan-agama-kristen-untuk-pemuda.html, 2018.

Damaya, ed. Himpunan Lengkap Undang-Undang Republik Indonesia tentang Guru dan Dosen.

Yogyakarta: Laksana, 2018.

Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT. Renika Cipta, 2005.

Efendi, Rinja., dan Asia Ria Ningsih. Pendidikan Karakter di Sekolah. Pasuruhan: Penerbit Qiara Media, 2020.

Fitrah, Muh., dan Lutfiyah. Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi Kasus. Sukabumi: CV. Jejak, 2017.

Ginting, Abdorrakhman. Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran: Disiapkan untuk Pendi dikan Profesi dan Sertifikasi Guru-Dosen. Bandung: Humaniora Utama Press, 2010.

Harnani, Sri. “Efektifitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19” https://

bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-daring-di-masa- pandemi-covid-19, 2020.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). https://kbbi.web.id, 2021.

Katalog Dalam Terbitan (KDT). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional & Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Cet. 2. Jakarta: Visimedia, 2007.

KBBI Daring. https://kbbi.kemdikbud.go.id, 2016.

Koesoema A., Doni. Pendidikan Karakter. Jakarta: PT. Grasindo, 2007.

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.

Lantera Kecil. “Mengenal Karakteristik Siswa Sekolah Dasar” https://lenterakecil. com/me ngenal-

karakteristik-siswa-sekolah-dasar/, 2018.

(8)

Lefudin. Belajar dan Pembelajaran Dilengkapi dengan Model Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan Metode Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish, 2017.

Mamik. Metodologi Kualitatif. Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015.

Marsetyaningsih, Herlina. Kegemaran Membaca di Perpustakaan dan Prestasi Bela jar Anak.

Sukoharjo: Panembahan Senopati Garda Depan Budaya Indonesia, 2014.

Nainggolan, Johan M. Menjadi Guru Agama Kristen. Jakarta: Generasi Info Media, 2007.

Narwoko, Dwi., dan Bagong Suyanto. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan.

Jakarta: Kencana Prenada, 2006.

Nofrion, Komunikasi Pendidikan: Penerapan Teori dan Konsep Komunikasi dalam Pembelajaran.

Jakarta: Kencana, 2016.

Rahman, Taufiqur. Aplikasi Model-model Pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas.

Semarang: Pilar Nusantara, 2018.

Raka, Gede dkk. Pendidikan Karakter di Sekolah dari Gagasan ke Tindakan. Jakarta: Kom pas Gramedia, 2011.

Ruangguruku. “Macam-Macam Metode Pembelajaran” https://ruangguruku.com/ma cam-macam- metode-pembelajaran/, 2011.

Rukin. Metode Penelitian Kualitatif. Takalar: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia, 2019.

Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.

Sarwono, Sarlito Wirawan. Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Sidjabat, B.S. Mengajar Secara Profesional. Bandung: Kalam Hidup, 2010.

Sirait, Ronal G. Digital Karakter Perspektif Agama dan Pendidikan. Malang: Multi media Edukasi, 2020.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press, 2002.

Stefanus, Daniel. Sejarah PAK. Bandung: Bina Media Informasi, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2017.

Sumiyatiningsih, Dien., dan Stephanus. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas XI. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Telaumbanua, Arozatulo. “Peranan Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Membentuk Karakter Siswa”, Jurnal Fidei Vol 1. No.2, 2018.

Toenlioe, Anselmus JE. Teori dan Filsafat Pendidikan. Malang: Gunung Samudera, 2016.

Undang Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Jakarta: Depdiknas, 2005.

Very. “Membentengi Pendidikan Karakter Anak dari Pengaruh Teknologi Digital” https://in donews.

id/artikel/19796/Membentengi-Pendidikan-Karakter-Anak- dari-Pengaruh-Teknologi-Digital/, 2019.

Wijaya, Hengki. Analisi Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi. Makasar: Sekolah Tinggi Theologia

Jaffray, 2018.

Referensi

Dokumen terkait

Usaha yang dapat dilakukan terkait dengan peningkatan karakter peserta didik dapat juga dilakukan melalui pembelajaran di sekolah, yaitu memasukkan nilai-nilai karakter di

Dalam proses pembentukan atau penanaman pada diri anak bisa merefleksi pada delapan belas nilai yang dijelaskan sebelumnya. Berikut solusi dalam membentuk karakter

Guna lebih meningkatkan kajian dalam penelitian ini, maka perlu dikemukakan saran-saran sebagai berikut,antara lain : (1) pendidikan karakter yang telah terjadi di lingkungan keluarga

Upaya penanaman nilai-nilai karakter pada proses belajar Pendidikan Agama Islam khususnya kelas rendah dapat dilakukan dengan metode permainan diantaranya dalam

Keterpaduan dan singkroniasi antara nilai-nilai karakter yang diterima siswa melalui proses pembelajaran dengan didorong pengamalan/ pembiasaan dalam bentuk tindakkan

Hal ini karena pendidikan karakter merupakan proses untuk membentuk, menumbuhkan, me- ngembangkan dan mendewasakan ke- pribadian anak menjadi pribadi yang bijaksana dan

merupakan sikap yang mulia dalam berhubungan dengan sesame manusia, memberikan contoh teladan dengan bersikap baik dan ramah kepada setiap orang, membantu siswa lebih percaya diri, rasa

Peran Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam membentuk mentalitas dan karakter siswa harus dimungkinkan dengan lebih dari satu cara, untuk membingkai secara spesifik