BAB III
PROGRAM RANCANGAN A. Lokasi Rancangan
Gorontalo merupakan salah satu dari empat kota tertua yang ada di pulau Sulawesi, yakni Gorontalo, Makassar, Manado, dan Parepare. Gorontalo berdiri secara resmi setelah disetujuinya Undang Undang No.38 Tahun 2000 tentang Provinsi Gorontalo oleh DPR, yang disahkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada tanggal 22 Desember Tahun 2000.
Gambar 3.1 Peta Provinsi Gorontalo ( Sumber : Balai Pusat Statistik Provinsi Gorontalo)
Provinsi Gorontalo terletak di bagian utara Pulau Sulawesi pada posisi yang cukup strategis, yakni:
Utara: Laut Sulawesi
Selatan: Teluk Tomini
Barat: Provinsi Sulawesi Tengah
Timur: Provinsi Sulawesi Utara.
a. Kondisi Fisik Kota Gorontalo
Letak astronomis. Kota Gorontalo Letak administratif. 122º59’44”- 123º05’59” BT dan 0º28’17”-0º35’56” LU dengan Luas wilayah Kota Gorontalo adalah ± 64,79 Km² terbagi dalam 9 kecamatan dan 50 kelurahan (belum termasuk daerah pemekaran) dan batas – batas Kota Gorontalo yaitu :
a) Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Tapa, Kabupaten Bonebolango.
b) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kabila dan Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bonebolango.
c) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Telaga, Batudaa, dan Batudaapantai Kabupaten Gorontalo.
d) Sebelah selatan Teluk tomini.
Gambar 3.2 Peta Kota Gorontalo
( Sumber : Balai Pusat Statistik Kota Gorontalo)
b. Keadaan Morfologis dan Geografis
Posisi geografis Kota Gorontalo sangat menguntungkan karena berada diporos Provinsi Gorontalo yang tidak lain adalah kawasan pertumbuhan ekonomi yang besar. Juga karena Provinsi Gorontalo merupakan daerah lintasan dua Provinsi yakni Palu – Luwuk (Sulawesi Tengah) dan Manado–Bitung (Sulawesi Utara). Letaknya yang strategis itu menjadikan kota seluas 64,79 km
2ini sebagai daerah transit seluruh komoditas dari dan ke kedua Provinsi tersebut.
2. Penentuan Site
a. Kriteria Penentuan Site
Salah satu hal yang cukup penting dalam pemilihan site adalah dengan memperhatikan kriteria-kriteria site yang memenuhi syarat dari segi fisik, tata lingkungan dan kebutuhannya:
1) Lokasi perencanaan memerlukan tempat yang aman yang jauh dari kebisingan.
2) Ditinjau dari sarana dan prasarana seperti jaringan listtrik, air bersih, telpon dan jlan serta sarana prasarana penunjang lainya seperti rumah sakit.
3) Pencapaian yang mudah dari berbagai bagian kota.
4) Daerah sekitar site belum terlalu padat dari pemukiman penduduk.
5) Lingkungan yang tertib dan teratur.
Guna memilih site yang ideal untuk pembangunan Pusat Rehabilitasi
Narkoba, maka dilakukan analisa pada alternatif site 1 dan 2 berdasarkan
beberapa kriteria yang ada di atas sebagai dasar pertimbangan. Berikut tabel
analisa untuk memilih site secara kuantitas.
1) Site A, berada di Jalan Kasuari, Kecamatan Kota Timur Kelurahan Heledulaa Utara terletak di dekat sarana perdagangan, pemukiman dan pendidikan.
Gambar 3.3 : Site A
2) Site B, berada di Jalan Ikrar, Kecamatan Kota Utara Kelurahan Dulomo Selatan terletak di dekat sarana perkantoran dan pendidikan
Gambar 3.4 : Site B
Tabel 2.1 Penilaian Site KRITERI
A DASAR PERTIMBANGAN Alt.1 Alt.2
Kriteria Umum
Fungsi BWK 4 5
Aksesibilitas 5 5
Ketersediaan Infrastruktur 5 5 Kriteria
Khusus
Kenyamanan/Ketenangan 2 5
Bebas Banjir 3 5
TOTAL SCORE 19 25
(Keterangan : Penilaian berkisar pada 1 sampai 5)
Berdasarkan tabel analisa, maka di peroleh lokasi yang tepat untuk pembangunan Pusat Rehabilitasi Narkoba yaitu Alternatif Site 2, kecamatan Kota Utara, kelurahan Dulomo Selatan
Gambar 2.9. Lokasi dan site
Gambar 3.5 : Lokasi dan Site
B. Aspek Site dan Lingkungan 1. Analisa Site
1) Topografi
2) Orientasi arah matahari
Untuk mengurangi panasnya matahari yang masuk ke dalam bangunan dan efek silau cahaya matahari, maka dilakukan:
Membuat oversteak pada bagian jendela bangunan serta penggunaan tirai pada setiap jendela yang terkena sinar matahari langsung.
Menanam vegetasi atau pepohonan sebagai penghalang sinar matahari ke bangunan, dan menanam tanaman penutup tanah seperti rumput/semak sebagai penangkap pantulan panas ke dalam bangunan.
Membersihkan bukaan-bukaan untuk memanfaatkan penghawaan dan pencahayaan alami.
Keadaan tanah pada site tidak terlalu berkontur. Oleh karena itu dalam perencanaan pembangunan tidak akan banyak mengalami perubahan atau perombakan.Hanya pada lahan-lahan tertentu seperti taman akan dibuat sedikit berkontur
Topografi mempengaruhi rancangan dalam 3 hal yaitu:
Iklim dan cua
Bidang muka tanah
Mengembangkan karakter tapak
Gambar 3.6 Analisa Topografi
U
U
3) Angin dan Curah Hujan
Kondisi klimatologi akan sangat berpengaruh terhadap rancangan dimana akan menetukan orientasi bangunan khususnya bagi penghadiran sistem penghawaan dan penerangan alami pada bangunan. Penempatannya terhadap bangunan adalah sebagai berikut:
Pengaturan masa bangunan dan ruang-ruang yang ada di dalam bangunan.
Mengutamakan penghijauan sebagai pelindung terhadap sinar matahari, menghindari debu dan angin yang bertiup kencang.
Penggunaan ventilasi dan jendela untuk penghawaan alami ke dalam ruangan.
Penggunaan bentuk atap yang sesuai dengan kondisi cuaca dan iklim di sekitar bangunan.
Gambar 3.7 Orientasi Arah Matahari
Matahari terbit 6.30 Matahari terbenam
17.30
U U
√√
4) Analisa Utilitas
5) Analisa Noise/Kebisingan
Gambar 3.8 Analisa Air Hujan
Ket :
Saluran Air Kotor Saluran Air Bersih Jaringan Listrik Gambar 3.9 Analisa Utilitas
Keterangan Gambar:
A. Penggunaan overstek untuk meminimalisir air hujan agar tidak masuk ke dalam bangunan.
B. Penggunaan talang air agar air hujan dapat mengalir secara teratur hingga ke saluran air.
C. Penggunaan saluran air kotor untuk menampung dan mengalirkan air kotor.
U
A B
C
Tingkat bising paling tinggi datang dari arah pabrik gilingan beras dimana area ini merupakan area publik yang memiliki tingkat aktivitas tinggi. Dari arah pemukiman mempunyai tingkat kebisingan sedang, dan dari arah persawahan memiliki tingkat bising yang rendah.
6) Analisa Sirkulasi
Sirkulasi pada jalan lintasan site sangat menentukan entrance atau jalan masuk pada site agar tidak terjadi crossing pada saat kendaraan masuk. Dengan memanfaatkan kondisi dan alur jalan, kita dapat menentukan entrance yang sesuai dan tepat pada site.
Penempatan entrance dan exit bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kejelasan pencapaian bagi pengunjung baik yang menggunakan kenderaan pribadi, kenderaan umum, kenderaan pengelola maupun pejalan kaki.
Harus ada perbedaan yang jelas antara jalan masuk (entrance) dan jalan keluar (exit), sehingga letak entrance dan exit dapat dengan mudah dikenali oleh pengunjung. Selain itu penempatan entrance dan exit juga dapat mempertimbangkan arus pengunjung yang besar.
U
Tinjauan sirkulasi juga bertujuan untuk menentukan titik tempat perletakan enterance dengan dasar pertimbangan:
Dapat terlihat dengan jelas.
Dengan menggunakan 1 jalur tidak akan menimbulkan kemacetan akibat crossing kendaraan yang masuk atau keluar site.
Mudah untuk dicapai.
C. Analisa Program 1. Jenis Pemakai
kegiatan yang terjadi dalam Perencaan Pusat Rehabilitasi Narkoba adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan terhadap masyarakat terutama di bidang rehabilitasi maupun di bidang sosialisasi.
Pemakai/pengguna Pusat Rehabilitasi Narkoba ini sebagian besar adalah para pengurus pusat rehabilitasi dan para calon residen yang akan masuk serta pada umumnya masyarakat Gorontalo. Menurut data yang di dapat dari Badan Narkotika Nasional Jumlah para residen yang terjaring adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Jumlah Tersangka Kasus Narkoba di Gorontalo Berdasarkan Jenis Kelamin, 2007-2011 ( Sumber : Direktorat Tindak Pidana Narkoba, Maret 2011)
NO TAHUN JENIS KELAMIN
JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 2007 24 5 29
2 2008 27 2 29
3 2009 32 32
4 2010 19 19
5 2011 11 2 13
JUMLAH 113 9 122
Untuk mendapatkan daya tampung pada pusat rehabilitasi yang akan direncanakan diambil asumsi sebanyak 100 orang dari data pada tabel diatas.
2. Kebutuhan Ruang
Pendekatan dilakukan dari literatur-literatur dan objek lain yang sama kemudian digabungkan dengan kebutuhan ruang yang terjadi akibat aktivitas dalam objek yang diwadahi dalam ruang-ruang tertentu.
Tabel 3.2 Kebutuhan Ruang
1 2 3
FASILITAS RUANG SIFAT
Lobby
Rg. Kunjungan Hunian
Servis
Kantor
Ruang minat dan bakat Ruang mental dan spiritual Ruang pelatihan
Ruang Kelas
Ruang produksi
Ruang Informasi Ruang Tunggu Ruang Keamanan Kantin
Ruang Tidur Wc
Kamar mandi Ruang Cuci Ruang Loker Mushola Dapur Ruang makan Ruang Pimpinan Ruang Sekretaris Ruang Wkl Pimpinan
Ruang Instruktur dan Kesehatan WC
Rg. Pelatihan tata boga Rg. Pelatihan salon bunga Rg. Pelatihan industri garmen Rg. Pelatihan salon kecantikan Rg. Praktek tata boga
Rg. Produksi industri garmen Salon bunga dan tanaman hias
Publik
Publik Publik
Privat
Privat
Semi Publik
Semi Privat Semi Privat Semi Privat Semi Privat
Semi Privat Semi Privat
Ruang komputer Aula
Ruang Olahraga dan Fitness Ruang Kesehatan
Ruang Pegelola
Semi Privat Semi Privat Semi Privat Semi Privat Privat
`
Ruang luar : 1) Area parkir 2) Taman
3) Area untuk pelatihan bercocok tanam 3. Besaran Ruang
Penentuan besaran ruang dalam penataan “Pusat Rehabilitasi Narkoba” di Gorontalo, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Tabel 3.3 Besaran Ruang
NO Ruang Kapasitas Standar Luasaan
I HUNIAN
1. Ruang Tidur 100 ( Jumlah Residen yang di rehab )
1 tempat tidur =1,8 m² Meja dan Kursi 1 set meja & kursi
= 3,4 m² (data ars 1)
100 org=100x1,8 m²=180m² meja & kursi 3,4m² x 100 set=340m² Sirkulasi : 60%x520m²=
312 m²
Total = 520+312= 832m² II SERVIS
1 Kamar Mandi 10 orang 1 unit (1 orang)
=1.5 m dengan lebar 1,8 m (data ars 1 )
(1,8x1,5x10)=27 m² Sirkulasi 60% x 27 = 16.2 m² Total=43.2= 43m²
2 Ruang Cuci 25 m² (data Arc 1) Sirkulasi 60%=15m²
Total= 25+15=40m²
3 Ruang Loker asumsi 40m²
4 Ruang Makan 125 orang (100+pengolala
Tempat makan 7 org = 7,2 m²
125 org = 128m²
Total 128m² + 3,6 + 5,25 =
0,6x6=3,6m² tempat penyimpan makanan : 5,25m² (data arc 1)
Sirkulasi 60%x136.85m² = 82.11m²
Total= 136,85+82.11=
218,96m²
5 Toilet 6 unit 1 unit ( 4 orang)
=10,8m² (data arc 1)
1 unit (4 orang ) =10,8m² 2 unit untuk pria dan wanita = 10,8 x 6 = 64,8m²
6 Mushola 80 orang 0,96 m² (dataarc 2) 80 x 0,96 = 76,8m² Sirkulasi 60%=46.08m²
7 Pos jaga 2 unit Ruang Gerak/orang
=2,07m² Meja/Kursi = 1,35m² (data arc 1)
Untuk 1 unit = 2,07 + 1,35
= 3,42m²
Untuk 2 unit 3,42 x 2 = 6,84 m²
8 Kantin asumsi asumsi 40 m²
III KANTOR 1 Ruang
Pimpinan
1 orang Standar=27,89m²
(data arc 2)
Sirkulasi 60%=16.73 Total 44.6 m² 2 Ruang Wakil
Pimpinan
1 orang Standar=9,30m²
(data arc 2)
Sirkulasi 60%=5.58 Total 14.9m² 3 Ruang
Sekretaris
1 orang Standar=6,70m²
(data arc 2)
Sirkulasi 60%=4.02 Total 10.72 m² 4 Ruang
Karyawan
22 orang Standar=4,46m² (data arc 2)
22 x 4,46 = 98,12m²
5 WC 8 orang 1,2m²/orang 1,2 m² /orang x 8 org =9,6
=10m² 6 Ruang
kunjungan
42 orang (50% dari jumlah penghuni)
2,05 m²/ orang Jadi untuk 42 org x 2,05m²
= 86,1
Sirkulasi 60%x 86,1m²=
Total 137,76 m² 7 Ruang minat
dan bakat
100 org dengan 10 org untuk tiap area
Untuk tiap area : 2m²/orang
2m² x 10 org = 20m² Sirkulasi 60% x 20m²=
12m² total 20+12 =32 m², untuk 10 area: 10 x 32m²=
320 m² 8 Rg. Pelatihan
& tataboga
1 kelas = 20 orang 6m²/orang 20x6m²/org = 120m² Sirkulasi: 60%x120 = 72m² total 192m² 9 Rg. Pelatihan
salon bunga
1 kelas = 20 orang 6m²/orang 204m² 10 Rg. Pelatihan
salon Kecantikan
1 kelas = 20 orang 6m²/orang 204m²
11 Rg. Pelatihan 1 kelas = 20 orang 6m²/orang 204m²
Garmen
12 Rg. kelas Tiap kelas menampung 20 murid
Tempat be;ajar : 2m²/orang
tempat belajar : 2m²/orang x 20 org = 40m²
sirkulasi:60%40=24m² total:40+24 = 64 m² untuk 120 org = 6 kelas 384 m²
13 Rg. Praktek tata boga
20 orang Ruang kerja:
Gdg bahan mentah 20m²
Gdg Minuman 20m²
Gdg Pendingin 20m²
Rg penyimpan : 20m²
Toko/tempat jual beli 80m²
Dapur 60m²
Total 220m²
Sirkulasi : 60% x 220 = 132 m²
Total 220m² + 132m² = 352m²
14 Rg. Produksi industri Garmen
20 orang Ruang kerja : Meja servis : 20 x 4 m² = 80m²
Gdg material : 20m²
Rg pajang : 20m² Rg cuci : 30m² Rg mengepas : 10m²
Gdg sesudah produksi : 20m²
Total 180m²
Sirkulasi : 60% x 180 = 126m²
Total : 288m²
15 Salon bunga dan tanaman hias
20 orang Rg. Kerja : 10m²/org
20 x 10m² = 200m²
Sirkulasi : 60%x200 = 120 Total 200 + 120 = 320m² 16 Rg. komputer 20 orang 3,9 x 2,3 x ( 20org) Total = 179,4
Sirkulasi 60%= 287,04m² 17 Aula 200 org (asumsi) Standar=1,2m² 240m²
18 Rg. Mental spritual
90 org 1,2m² 90x1,2= 108 m²
Sirkulasi 60% = 172,8 m²
19 Rg. fitnes 40 org Rg. Alat : 200m²
Rg. Senam : 100m²
Total 200+100 = 300m² 20 Menara
pengawas
2 org Asumsi ( 2 lantai 50m²)
3 menara pengawas = 150 m²
21 Hunian Pengelola
4 org 1 tempat tidur =
1,8m²
4 x 1,8 = 7,2
4 set meja dan kursi =
Luasan Parkir dan Sirkulasi Pejalan Kaki 1) Luasan parkir untuk pengelola
Adapun untuk penggunaan fasilitas parkir untuk pengelola pada tempat ini diasumsikan sebagai berikut:
Kendaraan roda 4 (mobil) = 5 %
Kendaraan roda 2 (motor) = 70 %
Pejalan kaki = 25 %
Kendaraan roda 4
1 mobil = 4 orang (idealnya dipertimbangkan bagi Atasan) Asumsi Mobil = 2 Mobil
Standar luasan mobil = 10,58 m
2Jadi luas parkir mobil = 2 x 10,58 m
2= 21,16 m
2~ 21 m
2 Kendaraan roda 2
1 motor = 2 orang (idealnya dipertimbangkan bagi karyawan) 70 % x 134/2 = 20 motor
Standar luasan motor = 3,75 m
2Jadi luas parkir motor = 49 x 3,75 m
2= 75 m
2~ 75 m
2Total luas parkir pengelolah yaitu: 21 m
2+ 75 m
2= 96 m
22) Luasan parkir untuk pengunjung
= 3,4m² (data ars 1 )
33,28m²
TOTAL LUAS LANTAI BANGUNAN 5325.9M²
Sirkulasi : 60 % =
8521,44 m²
Adapun untuk penggunaan fasilitas parkir untuk pengunjung pada tempat ini diasumsikan sebagai berikut:
Kendaraan roda 4 (mobil) = 30 %
Kendaraan roda 2 (motor) = 60 %
Pejalan kaki = 10 %
Kendaraan roda 4
1 mobil = 4 orang (Idealnya dipertimbangkan pengunjung dari kalangan Masyarakat)
30 % x 42/4 = 3 Mobil.
Standar luasan mobil = 10,58 m
2Jadi luas parkir mobil = 3 x 10,58 m
2= 31,74 m
2~ 32 m
2 Kendaraan roda 2
1 motor = 2 orang (idealnya dipertimbangkan pengunjung dari kalangan Masyarakat dan Mahasiswa)
60 % x 75/2 = 23 motor Standar luasan motor = 3,75 m
2Jadi luas parkir motor = 23 x 3,75 m
2= 86 m
2Total luas parkir pengunjun yaitu: 32 m
2+ 86 m
2= 118,25 m
2Total luas parkir : 96 + 118,25 = 214, 25 m²
Sirkulasi 60% = 342,8 m²
Untuk area pelatihan bercocok tanam :
Pemakai 100 orang residen, dibagi 6 kelompak ( 1 kelompok = 14 orang )
setiap 1 kelompok membutuhkan 1 lahan untuk bercocok tanam dengan luasan lahan :
satu orang membutuhkan area 3 m² (data arc 2 ) luasan = 14 orang x 3 m² = 42 m²
sirkulasi 30% = 54,6 m²
untuk 6 kelompok = 6 x 54,6 m² = 327.6 m²
Luas lantai = 5325.9m²
Building Coverage (BC) = 30 % : Open Space (OS) = 70 %
30 : 70 = 5325.9 : OS
OS = 5325.9 x 70
30
OS = 12427.1 m
2OS disini sudah termasuk luasan parkir dan lansekap. Jadi, jika dihitung luas lansekap:
= OS – Luas parkir
= `12427.1 – 214,25 = 12641,35 m
2Total luasan site adalah:
= BC + OS
= 5325.9 m
2+ 12427 m
2= 17752 m ²
PUBLIK
PRIVAT Jl.Ikrar ENTRANCEEXITSEMI
PRIVAT
PRIVATSEMI
C. Zoningan
Penzoningan tapak dalam hal ini dimaksudkan sebagai pendaerahan pada zona-zona fungsional yang didasarkan pada hirarki ruangnya.
Pertimbangan zoning dalam tapak : 1) Sistim pencapaian yang ada
2) Fungsi dan kegiatan yang ada 3) Kondisi dan hasil analisa tapak
4) Faktor yang dapat mewujudkan penampilan bangunan yang menunjang konsep bentuk.
Gambar 3.12 Zooning
Pada areal yang merupakan akses masuk dekat dengan jalan utama, akan diletakkan ruang-ruang yang berfungsi sebagai ruang publik, dimana kegiatan yang terjadi dapat menyebabkan kebisingan. Sedangkan pada daerah dengan kebisisngan sedang, akan direncanakan untuk dibangunkan ruang-ruang semiprivat. Serta pada daerah kebisingan rendah, diperuntukkan bagi ruang-ruang privat.
Pembagian zoning disesuaikan dengan aktivitas pengguna dan kebutuhan ruang. Sehingga pembagian zoning menjadi seperti berikut:
RG. Tunggu RG. Keamanan
RG. Informasi
Lobby
Dapur Ruang makan
Muhsola
Servis
Gambar 3.13 Pola Pembagian Ruang Pusat Rehabilitasi Narkoba