• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR TETAP NOMOR PROTAP/ 01 /XI/2021 TENTANG PELIPUTAN, PRODUKSI, DAN DOKUMENTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSEDUR TETAP NOMOR PROTAP/ 01 /XI/2021 TENTANG PELIPUTAN, PRODUKSI, DAN DOKUMENTASI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENERANGAN DAN PUSTAKA

PROSEDUR TETAP

NOMOR PROTAP/ 01 /XI/2021 TENTANG

PELIPUTAN, PRODUKSI, DAN DOKUMENTASI

Bandung, November 2021

(2)

SEKOLAH STAF DAN KOMANDO TNI PENERANGAN DAN PUSTAKA

PROSEDUR TETAP Nomor PROTAP/ 01 /XI/2021

Tentang

PELIPUTAN, PRODUKSI DAN DOKUMENTASI

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Peliputan adalah proses pengumpulan data dan informasi di lapangan yang dilakukan oleh wartawan atau jurnalis. Proses peliputan di lingkungan Sesko TNI bisa berupa pemantauan langsung dan pencatatan suatu kegiatan yang terjadi atau juga wawancara dengan sejumlah narasumber. Dalam peliputan umumnya kru penerangan melakukan perekaman baik suara maupun gambar dengan alat bantu seperti perekam suara (tape recorder) atau kamera untuk memotret, sedangkan untuk berita mingguan, peliputan dilakukan dengan kamera video yang merekam jalannya kegiatan.

b. Produk adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu. Produk pentak Sesko TNI, meliputi foto dan video kegiatan yang akan dipublikasikan sebagai berita mingguandalam media elektronik, youtube, berita online, dan lain-lain. Produksi adalah proses untuk menghasilkan suatu barang atau jasa.

c. Dokumen adalah :

1) Surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan (akta kelahiran, surat nikah, surat perjanjian, dll).

2) Barang cetakan atau naskah karangan yang dikirim melalui pos.

3) Rekaman suara, gambar, film dan sebagainya yang dapat

dijadikan bukti keterangan.

(3)

e. Dokumentasi adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan penyimpanan informasi dibidang pengetahuan atau pemberian/

pengumpulan bukti dan keterangan seperti gambar, kutipan, guntingan koran dan bahan referensi lain.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Sebagai pedoman pelaksanaan tugas sehari-hari bagi pejabat, petugas dan seluruh anggota pelaksana (kru) di lapangan, agar dapat :

1) Melaksanakan tugasnya secara tertib dan penuh rasa tanggungjawab sesuai dengan peraturan yang ada.

2) Mencegah terjadinya kehilangan, pencurian dan kebocoran dokumen yang dimiliki Penerangan dan Pustaka Sesko TNI serta terjaminnya penyampaian semua dokumen dengan menggunakan sarana komunikasi atau persandian yang ada.

b. Tujuan. Protap ini digunakan sebagai pedoman bagi seluruh personel Penerangan dan Pustaka Sesko TNI khususnya pelaksana teknis dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya serta sebagai alat kendali bagi Komando dan staf dalam kegiatan peliputan, produksi dan dokumentasi serta pengamanan dokumen agar tidak bocor atau jatuh ke pihak yang tidak berkepentingan.

3. Ruang Lingkup. Protap ini membahas tentang ketentuan dan peraturan kegiatan Peliputan, Produksi dan Dokumentasi di Pentak Sesko TNI dengan Tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan.

b. Ketentuan Umum.

c. Pengawasan dan Pengendalian.

d. Penutup.

4. Dasar.

a. Peraturan Panglima TNI Nomor 28 Tahun2020 tentang Organisasi Dan Tugas Sekolah Staf Dan Komando TNI (Orgas Sesko TNI), tanggal 19 Mei 2020.

b. Nota Dinas Dirdik Sesko TNI Nomor B/ND-III/X/2021/Ditdik tanggal 12 Oktober 2021 tentang Pembuatan Protap Dalam Rangka Pembangunan Zona Integritas di Satker SeskoTNI

c. Program Kerja Pentak Sesko TNI TA 2021 .

(4)

5. Sasaran.

a. Terlaksananya seluruh kegiatan Pentak Sesko TNI, khususnya di bidang peliputan, produksi dan dokumentasi.

b. Terjaminnya keamanan hasil liputan dan dokumen yang menjadi sumber informasi, bahan bukti, alat pengingat dan memiliki nilai penelitian/sejarah/ilmiah.

BAB II

KETENTUAN UMUM

6. Liputan. Dalam setiap kegiatan Lembaga maupun kegiatan Perwira Siswa, peliputan perlu adanya prosedur tetap tentang peliputan agar Kru peliputan yang bertugas mempunyai dasar dalam melaksanakan tugasnya, dengan tahapan sebagai berikut :

a. Kapentak Sesko TNI, sesuai dengan Surat Perintah Komandan Sesko TNI dan Nota Dinas dari Kalakgiat, memerintahkan Kabagpenhumas untuk mempelajari, menganalisa dan merencanakan peliputan dari kegiatan masing-masing Kalakgiat;

b. Kabagpenhumas mempelajari, menganalisa dan merencanakan kegiatan peliputan, produksi dan dokumentasi selanjutnya memerintahkan Kasubbagpenhumas agar menyiapkan dan membagi tim kru peliputan sesuai sasaran;

c. Selanjutnya Kasubbag Penhumas menunjuk salah satu Kaur sebagai Perwira Pendamping (Paping) yang bertugas mendampingi Kru di lapangan saat peliputan untuk berkoordinasi dengan unsur pelaksana tentang kegiatan yang dilaksanakan;

d. Kaur sebagai Perwira Pendamping Kru di lapangan memerintahkan Kru untuk menyiapkan alat peralatan khusus yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan peliputan;.

e. Kru peliputan menyiapkan Alpalsus sebelum menuju sasaran peliputan; dan

f. Kaur sebagai Paping bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

kegiatan peliputan di lapangan dan melaporkan kepada

Kasubbagpenhumas.

(5)

g. Tugas Paping :

1) Mendampingi Kru di lapangan;

2) Setelah sampai di lokasi Paping melapor kepada panitia acara dan meminta ijin peliputan;

3) Koordinasi tentang susunan acara dari awal sampai akhir kegiatan;

4) Paping meninjau Lokasi bersama kru dan menempatkan kru di titik-titik yang akan diambil gambar dengan mempedomani ATM (Angle, Time, Moment), sehingga mendapatkan hasil yang maksimal;

5) Paping mencatat poin-poin kegiatan sebagai bahan berita dan laporan ke atas selama kru meliput, agar kru fokus dan maksimal dalam pengambilan gambar;

6) Setelah selesai kegiatan, Paping melapor kepada Panitia bahwa peliputan telah selesai;

7) Tiba kembali di kantor, Paping memberikan arahan dan koreksi kepada kru selama meliput;

8) Paping mengecek Alpal Liputan dalam keadaan aman atau ada yang rusak;

9) Paping melapor kepada Kasubbagpenhumas bahwa peliputan telah selesai dilaksanakan dalam keadaan aman termasuk Alpalnya;

dan

10) Paping mengecek hasil liputan untuk dapat dijadikan sebagai bahan berita mingguan sesuai kebutuhan, berikut mengecek Alpal Liputan dalam keadaan aman atau ada yang rusak, apabila ada kerusakan Paping mencatat dan melaporkan kepada Kasubbagpenhumas, selanjutnya Kasubbagpenhumas melaporkan kepada Kabagpenhumas selanjutnya ke Kapentak Sesko TNI.

e. Tugas Kru :

1) Penyiapan dan pengecekan alat-alat.

a) Fotografer.

(1) Mengecek Kamera Foto;

(2) Mengecek Blitz;

(3) Mengecek Baterai kamera foto;

(4) Mengecek Baterai blitz; dan

(5) Mengecek Tas kamera.

(6)

b) Kameraman.

(1) Mengecek Kamera video;

(2) Mengecek Baterai kamera;

(3) Mengecek Memory kamera; dan (4) Mengecek Tas Kamera.

2) Mengecek ulang Alat Perlengkapan sebelum berangkat;

3) Menyiapkan kendaraan yang akan digunakan untuk melaksanakan peliputan jika di luar kesatrian.

4) Menyiapkan Pengemudi, kesiapan kendaraan serta bahan bakar jika diluar kesatrian.

5) Sebelum berangkat meliput, Kru liputan melapor kepada Kapentak, Kabagpenhumas atau Kasubagpenhumas untuk mendapatkan petunjuk.

6) Kru berangkat menuju lokasi dan harus tiba di lokasi minimal 15 menit sebelum acara dimulai.

7) Apabila sudah tiba di lokasi tempat peliputan tindakan yang dilakukan adalah :

a) Menghadap dan melaporkan kepada Kapentak /Kabag Penhumas/Kasubbag Penhumas atau Kaur yang ditunjuk, share photo bahwa sudah sampai dilokasi untuk meminta petunjuk selanjutnya.

b) Koordinasi dengan Panitia Penyelenggara Acara tentang susunan acara/kegiatan serta mempelajari suasana di tempat kegiatan (identifikasi narasumber, akses, peralatan siap pakai).

c) Penempatan alat dan mengoperasikan alat kerja.

8) Melaksanakan Peliputan sesuai dengan perintah peliputan.

9) Mengambil gambar setiap momen harus fokus dan maksimal, agar mendapatkan hasil yang baik untuk di dokumentasikan.

10) Mengambil gambar dengan sebaik-baiknya dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya.

11) Mengumpulkan informasi guna mendukung tugas Tim Teknologi Informatika / Website, Instagram, Twitter dan Facebook antara lain :

a) Merekam (catat, foto, suara, gambar) informasi secara

lengkap.

(7)

b) Menerapkan Kode Etik Jurnalistik dalam kegiatan liputan (menghindari pencemaran nama baik, menyampaikan identitas, memahami off the record).

c) Memastikan telah mencatat/merekam semua data terkait nama, status jabatan dan institusi narasumber, nama, tema dan kronologis kegiatan serta memastikan akurasi data.

12) Mengutamakan faktor keamanan Personel, Alpal peliputan dan kendaraan yang digunakan.

13) Kegiatan setelah melaksanakan peliputan :

a) Selesai kegiatan mengecek Alpal peliputan jangan sampai ada yang tertinggal dan memastikan alat dapat bekerja dengan sempurna.

b) Mengamankan bahan informasi yang sudah didapat saat peliputan untuk bahan pembuatan berita mingguan dan keperluan lainnya.

c) Koordinasi selesai kegiatan dengan Panitia penyelenggara.

d) Melaporkan kegiatan Kepada Kapentak/

Kabagpenhumas/Kasubbagpenhumas atau Kaur yang ditunjuk bahwa kegiatan telah selesai dilaksanakan.

14) Kegiatan setelah kembali ke kantor :

a) Fotografer.

(1) Melaporkan hasil kegiatan kepada Kapentak/Kabagpenhumas atau Kasubbagpenhumas;

(2) Memindahkan/Mentransfer hasil peliputan ke dalam komputer untuk diarsipkan;

(3) Memberi nomor dan memberi judul kegiatan sesuai urutan untuk memudahkan dalam pencarian dokumen bila dibutuhkan; dan

(4) Mencatat tanggal dan judul kegiatan dalam buku liputan dalam bentuk soft copy.

b) Kameraman.

(1) Melaporkan hasil kegiatan kepada Kapen, Kabag Penhumas/Kasubbag Penhumas atau Paping Liput;

(2) Mengeluarkan Memory dari dalam kamera diberi

tanda judul kegiatan dan tanggal;

(8)

(3) Menyimpan Memory ke dalam lemari yang telah disediakan;

(4) Mencatat tanggal dan judul kegiatan dalam buku liputan; dan

(5) Menyimpan kembali Alpal Peliputan ke dalam lemari yang telah disediakan.

f. Dalam kegiatan liputan, fotografer dan kameraman berpegang teguh pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI.

7. Produksi. Dalam kegiatan produksi, Kaur Prod dan Dok terfokus pada kegiatan editing foto dan video berita mingguan serta pembuatan album foto, leaflet, brosur, baliho, banner/spanduk dan film kegiatan sesuai kebutuhan. Dalam kegiatan editing foto menggunakan fasilitas Adobe Photoshop, sedangkan untuk editing video menggunakan sarana Adobe Premiere Pro dengan tahapan sebagai berikut :

a. Setelah mendapat perintah untuk mengedit foto ataupun video dari Komando atas, Baur Editing menyiapkan bahan sesuai tema/permintaan;

b. Baur Editing membantu Kaur Prod & Dok dalam pemilihan gambar dan audio yang sesuai dengan tema;

c. Baur Kamera dan Baur Video mentransfer memory ke komputer editing;

d. Baur editing merencanakan dan mengajukan konsep foto atau film yang akan dibuat sesuai tema/permintaan dan dijabarkan dengan membuat poin-poin yang dapat membantu Kaur Prod & Dok mengidentifikasi materi apa saja yang harus dibuat, didapatkan atau disusun agar mendapatkan hasil yang maksimal sesuai harapan;

e. Setelah disetujui Kasubbagpenhumas melalui Kaur Prod & Dok, Baur Editing melaksanakan kegiatan editing foto atau video, memberikan judul/

keterangan gambar dan narasi, visual effect serta soundtrack; dan

f. Hasil akhir dari kegiatan produksi adalah leaflet, brosur, baliho,

banner/spanduk dan menyusun album foto serta pembuatan video berita

sepekan baik dalam bentuk keping CD/DVD maupun file yang telah disetujui

oleh Kapentak, selanjutnya dapat dipublish/dishare ke Website, Youtube,

Instagram, Twitter, Facebook.

(9)

8. Dokumentasi.

a. Prinsip pokok dokumen. Dalam kegiatan dokumentasi, yang menjadi prinsip-prinsip pokok adalah :

1) Semua hasil kegiatan dokumentasi harus disimpan/diarsipkan;

2) Dokumen harus dapat ditemukan kembali dengan mudah, cepat dan tepat;

3) Dokumen yang diarsipkan dapat menjadi bukti terlaksananya suatu kegiatan; dan

4) Dokumen harus aman terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia, alam, hewan baik fisik maupun isinya.

b. Pencatatan. Setiap kegiatan dokumentasi harus selalu tercatat baik secara manual yang dihimpun dalam buku liputan maupun secara komputerisasi berupa data elektronik, dengan syarat sebagai berikut :

1) Lengkap. Data pada hasil dokumentasi harus lengkap pada kolom-kolom sarana pencatatan sesuai dengan keperluan;

2) Jelas. Dalam kegiatan pencatatan harus menjaga adanya kemungkinan yang menyulitkan pencarian dan penyajian kembali data dan informasi hasil dokumentasi; dan

3) Kronologis. Setiap data hasil dokumentasi harus dicatat menurut kejadian waktu/tanggal kegiatan secara berurutan.

c. Penyimpanan. Semua hasil dokumentasi disimpan berupa file di dalam hard disk khusus penyimpanan dokumentasi dan pembuatan backup di memory exsternal serta dalam keping CD/DVD, dengan syarat-syarat :

1) Praktis. Cara penyimpanan hasil dokumentasi sangat mempengaruhi waktu penyajian kembali, sehingga setiap permintaan dapat dengan mudah ditemukan kembali;

2) Aman. Keamanan hasil dokumentasi tergantung juga pada sistem penyimpanan karena tidak semua hasil dokumentasi dapat dilihat atau diketahui oleh semua orang;

3) Hemat. Dalam penyimpanan hasil dokumentasi diusahakan pada penghematan ruang dan tempat; dan

4) Konsisten. Penyimpanan hasil dokumentasi selalu mengikuti

sistem dan prosedur kerja, berdasarkan mekanisme kronologis waktu

dari subjek (Pejabat dan kegiatan).

(10)

d. Pemeliharaan.

1) Secara berkala melaksanakan kegiatan penyusunan dan penataan kembali dokumen yang tersimpan serta melaksanakan pembersihan lemari penyimpanan dokumen;

2) Secara berkala Kaurprod/dok melaporkan dokumentasi hasil liputan kepada atasan terkait (Kasubbagpenhumas, Kabagpenhumas dan Kapentak);

3) Kaurprod/dok secara berkala mengidentifikasi kesesuaian semua dokumen yang telah dihimpun dan digunakan; dan

4) Mencegah terjadinya kerusakan hasil dokumentasi baik penyebab dari dalam (Hard disk, Memory exsternal, keping CD/DVD, virus komputer) maupun penyebab dari luar (Manusia, hewan, kelembaban udara, air dan api) dengan cara :

a) Dari dalam : Memilih/menggunakan perangkat komputer/ hard disk, memory exsternal dan keping CD/DVD yang berkualitas serta dilengkapi dengan anti virus.

b) Dari luar :

(1) Manusia : Melarang orang yang tidak berkepentingan menggunakan komputer atau mengakses tempat penyimpanan dokumen, tidak semua orang bisa membuka data hasil dokumentasi;

(2) Hewan: Membersihkan lemari penyimpanan dari kemungkinan adanya serangga, tikus atau hewan lainnya yang dapat merusak dokumen;

(3) Kelembaban udara : Mengatur suhu dan kelembaban udara pada ruang dan tempat penyimpanan sesuai kebutuhan, melalui lampu pemanas tertentu dan bahan pengawet (Silica gel); dan (4) Air dan api : Menghindarkan ruang dan tempat penyimpanan hasil dokumentasi dari kebocoran air dan memeriksa kabel listrik serta menjauhkan benda/cairan yang mudah terbakar, secara berkala.

e. Penyajian kembali. Dalam melaksanakan penyajian kembali hasil

dokumentasi berprinsip pada kecepatan dan ketepatan sebagai data dan

informasi bagi pihak yang berkepentingan, dengan prosedur sebagai berikut;

(11)

1) Melaporkan kepada Kaur Produksi dan Dokumentasi mengenai tingkat kerahasiaan dokumen tersebut, apakah boleh dipinjam/digandakan atau tidak;

2) Tidak boleh memberikan data dan informasi kepada pihak yang tidak berhak. Apabila ragu, Kaur Prod & Dok harus meminta ijin terlebih dahulu kepada Kapentak Sesko TNI; dan

3) Mencatat setiap peminjaman/penggandaan dokumen di buku permintaan yang dilengkapi dengan tanda tangan, nama jelas, pangkat peminjam dan kesatuan yang meminta.

f. Usaha-usaha pencegahan terjadinya kebocoran hasil dokumentasi.

Guna tertibnya penyampaian kembali data dan informasi serta mencegah terjadinya kebocoran dokumen ke pihak lain yang tidak berkepentingan, dilakukan upaya sebagai berikut :

1) Tidak menyimpan dokumen yang bersifat rahasia berupa data dalam bentuk gambar, audio, video, foto, teks atau film di komputer/laptop yang terkoneksi dengan jaringan publik, internet;

2) Tidak menampilkan, mencantumkan dokumen yang bersifat rahasia ke dalam situs publik/internet, tentang :

a) Strategi, intelijen, operasi, taktik dan teknik yang berkaitan dengan Sishankamneg meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran atau evaluasi dalam kaitan dengan ancaman dari dalam dan luar negeri;

b) Jumlah, komposisi, disposisi atau dislokasi kekuatan dan kemampuan dalam penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan negara serta rencana pengembangannya;

c) Gambar dan data tentang situasi dan keadaan pangkalan dan/atau instalasi militer;

d) Data perkiraan kemampuan militer dan pertahanan negara lain terbatas pada segala tindakan dan/atau indikasi negara tersebut yang dapat membahayakan kedaulatan NKRI dan/atau data terkait kerjasama militer dengan negara lain yang disepakati dalam perjanjian tersebut sebagai rahasia atau sangat rahasia; dan

e) Sistem persandian negara dan/atau sistem intelijen

negara.

(12)

3) Tidak merekam semua kegiatan yang bersifat rahasia dengan menggunakan handphone.

4) Penekanan kepada setiap personel untuk tidak mempublikasikan kegiatan/aktivitas pribadi yang bersifat dinas.

5) Selalu memperhatikan faktor pengamanan terhadap perlakuan dokumen sesuai dengan ketentuan.

6) Mengoptimalkan penggunaan sarana komunikasi persandian yang sudah digelar di jajaran Mabes TNI.

g. Prinsip-prinsip pengamanan dokumen. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengamanan dokumen yaitu :

1) Tanggungjawab. Pengamanan dokumen bukan hanya tanggungjawab Kepala Penerangan saja, tetapi juga merupakan tanggungjawab Paban II/Pamops Ditum juga Komandan Sesko TNI;

2) Kecepatan. Setiap instruksi/perubahan yang menyangkut pengamanan dokumen harus cepat disampaikan dan diketahui oleh seluruh personel Penerangan dan Pustaka Sesko TNI serta unsur- unsur terkait;

3) Komunikasi. Setiap sistem pengamanan dokumen harus dilengkapi dengan komunikasi yang baik dan aman;

4) Pencegahan. Pengamanan dokumen harus mengutamakan pencegahan (preventif) daripada penindakan (represif);

5) Konsisten. Upaya pengamanan dokumen harus berkesinambungan, selalu waspada, sabar, ulet dan sesuai prosedur yang berlaku;

6) Melekat. Rencana dan tindakan pengamanan dokumen senantiasa melekat dalam setiap kegiatan/operasi; dan

7) Mendalam. Tipe rencana dan upaya pengamanan dokumen

harus disusun secara mendalam (berlapis) dan disiapkan tindakan

darurat untuk menghadapi kejadian yang tidak terduga.

(13)

Dikeluarkan di Bandung

Pada tanggal, November 2021 Kapentak Sesko TNI,

Agus Lukman, S. A.P Kolonel Laut (P) NRP 13258/P BAB III

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

9. Pengawasan dan pengendalian. Pengawasan dan pengendalian kegiatan liputan, produksi dan dokumentasi dilaksanakan oleh Kepala Penerangan dan Pustaka Sesko TNI atas nama Komandan Sesko TNI.

BAB IV PENUTUP

10. Demikian Protap tentang Peliputan, Produksi dan Dokumentasi ini dibuat untuk dapat dipedomani sebagaimana mestinya, untuk mencegah terjadinya segala kerugian yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan tugas.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil produksi kopi di dusun Tambahan memberikan hasil yang lebih baik kemudian diikuti oleh dusun Nagatongah, Rayatongah, Baringin Raya dan hasil terendah pada dusun

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika).. 16 gardu transaksi digerban tol Cikamuning yang melayani para

Penulisan ini akan membahas proses pencarian kata kunci visual sebagai tahapan awal perancangan instalasi novel ‘Saraswati Si Gadis Dalam Sunyi’ yang mengisahkan

Jika Anda menginstal produk ini dari 123.hp.com/pagewide (disarankan) atau dari CD perangkat lunak HP yang tersedia bersama printer, Anda dapat melihat atau mengubah alamat IP

Dengan demikian masih terbuka luas peluang peningkatan produktivitas ubi kayu dan ubi jalar melalui pengelolaan lingkungan tumbuh (dengan persiapan lahan,

Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara telah menyediakan layanan koleksi digital pada pelayannya dalam kegiatan sehari – hari agar

menyelesaikan suatu tugas atau soal dengan diaktifkan dan dibimbing oleh dosenlguru yang bersangkutan. Latihan terbimbing bertujuan supaya mahalsiswa dapat melatih diri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian tepung kulit nanas ( ananas comosus (l)merr .) dalam pakan terhadap kadar protein dan lemak daging