• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekonomi Global. Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy. June 11 th, 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ekonomi Global. Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy. June 11 th, 2012"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 | P a g e

Ekonomi Global

Aktivitas Industri Manufaktur Global Berkontraksi

Aktivitas industri manufaktur dunia pada bulan Mei 2012 turun menjadi 50.6 dari sebelumnya bulan April 2012 yang berada di posisi 51,4. Ini merupakan level terendah dalam lima bulan terakhir.

Penurunan aktivitas industri manufaktur dunia juga didorong oleh melemahnya kondisi perekonomian Eropa. Purchasing Managers Index (PMI) Eropa turun ke level terendah selama tiga tahun terakhir. Selain itu, PMI AS dan Cina turut mengalami penurunan pada bulan Mei 2012.

Indikator Perdagangan Internasional Menunjukkan Penurunan

Seiring dengan menurunnya aktivitas industri manufaktur dunia, indikator perdagangan internasional pada bulan Mei 2012 menunjukkan adanya penurunan yang tajam dari bulan sebelumnya.

Penurunan tersebut ditunjukkan Baltic Dry Index (indeksasi untuk pengangkutan barang melalui laut) yang turun tajam ke level 925 pada Mei 2011. Sedangkan IATA Index (indeksasi untuk pengangkutan barang melalui udara) pada bulan April berada pada level minus 4,5. Hal ini menunjukkan bahwa volume perdagangan dunia mengalami penurunan. 40 45 50 55 60 65

Perkembangan Aktivitas Industri Manufaktur

Global Cina AS Eropa

-15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500

Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12

Arus Pengangkutan Barang Melalui Laut dan Udara

(2)

2 | P a g e

Cina Memangkas Suku Bunga Acuan

Melemahnya kondisi perekonomian China mendorong Bank Sentral China melakukan pelonggaran kebijakan moneter. People Bank’s of China memangkas suku bunga acuan untuk suku bunga pinjaman dengan tenor satu tahun yang diturunkan dari 6,56% ke 6,31%. Sedangkan, suku bunga simpanan tenor satu tahun diturunkan dari 3,5% ke 3,25%. Penurunan ini merupakan yang pertama kalinya sejak Desember 2008.

Sebelumnya, Otoritas Moneter Cina juga telah memangkas jumlah cadangan yang harus disediakan - langkah yang ketiga sejak Desember tahun lalu - yang bertujuan untuk memompa aliran dana ke dalam ekonomi yang melambat. China sebelumnya telah menaikkan suku bunga lima kali sejak Oktober 2010, dalam upaya untuk mengendalikan inflasi yang melonjak karena kekhawatiran kerusuhan sosial.

Di lain sisi, kinerja sektor perdagangan China masih kuat, pada bulan Mei kinerja ekspor China tumbuh sebesar 15,3% (yoy) lebih tinggi dari estimasi sebelumnya. Penguatan ekspor ini mengindikasikan bahwa pemangkasan suku bunga acuan bertujuan untuk menanggulangi permintaan domestik.

Spanyol Mengajukan Bailout sebesar US$125 Miliar

Setelah mengalami pemangkasan peringkat utang sebesar tiga notch ke BBB oleh lembaga pemeringkat Fitch pada 7 Mei lalu. Akhirnya Spanyol meminta bailout sebesar 100 miliar euro atau sebesar US$125 miliar untuk membantu rekapitalisasi sistem perbankan. Dana talangan ini berasal dari dua tempat yaitu European Financial Stability Facility (EFSF) dan European Stability Mechanism.

Pemberian dana talangan tersebut mendorong kinerja pasar saham internasional, pada awal perdagangan bursa mencatatkan terjadinya kenaikan. FTSE 100 di London maju 1,7%, indeks Dax di Frankfurt melambung 2,3% kemudian Cac 40 di Paris positif 1,8%. Hal yang paling fantastis adalah indeks acuan Spanyol, yakni Ibex di Madrid langsung melonjak 4,5%.

(3)

3 | P a g e

Defisit Perdagangan AS Turun Menjadi US$50,1 Miliar

Defisit perdagangan AS pada April 2012 turun 4,9% menjadi US$50,1 miliar, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar US$52,6 miliar. Penurunan ini di dorong oleh kinerja impor yang turun sebesar 0,8% menjadi US$182,9 miliar, dari posisi tertinggi pada Maret sebesar US$184,4 miliar. Hal ini diakibatkan oleh menurunnya permintaan barang-barang industry dan barang modal. Kinerja ekspor AS juga mengalami penurunan ada April sebesar 1,7% menjadi US$233 miliar dari posisi tertinggi pada bulan sebelumnya sebesar US$237,1 miliar.

Di samping itu, lembaga pemeringkat Standard & Poor’s kembali memberikan peringatan penurunan peringkat utang AS pada 2014 apabila Kongres AS gagal mengatasi soal utang dengan perencanaan yang sangat serius. Standard & Poor’s berpendapat perubahan ideologi dari dua partai politik besar di AS bisa meningkatkan ketidakpastian tentang kemampuan pemerintah dan kemauan untuk menopang keuangan publik secara konsisten dalam jangka panjang,

Perkembangan Harga Minyak Internasional

Harga minyak internasional masih menunjukan tren pelemahan, pada perdagangan akhir pekan lalu (08/06) harga minyak Brent di tutup pada harga US$99,64 per barel atau turun sebesar 7,4% (ytd) sedangkan harga minyak WTI di tutup pada harga US$84,1 per barel atau turun sebesar 14,9% (ytd).

Penurunan harga minyak di pasar internasional mendorong turunnya harga minyak domestik, harga minyak ICP Minas di tutup pada harga US$105,61 per barel atau turun sebesar 11,2% (ytd).

99.64 84.1 105.61 60 70 80 90 100 110 120 130 140

World Oil Price (US$ per barel)

(4)

4 | P a g e

Perkembangan Harga Komoditas Internasional

Harga komoditas internasional lainnya mengalami tren penurunan seiring dengan melemahnya harga minyak di pasar internasional. Harga emas mengalami pelemahan yang disebabkan oleh sentimen negatif yang datang dari Eropa dimana permintaan emas akan mengalami penurunan seiring dengan adanya bail out sektor perbankan Spanyol yang telah disepakati oleh Bank Sentral Eropa.

Emas spot mengalami penurunan sebesar 0,6% menjadi 1584,4 dollar per troy ons dengan level support sebesar 1552,73 dollar per troy ons dan level resistant sebesar 1632,75 dollar per troy ons.

Melemahnya pergerakan emas turut

menekan harga komoditi logam lainnya seperti perak yang melemah sebesar 0,4% menjadi 28,36 dollar,saham platinum melemah 1,3% menjadi 1439,74 dollar per troy ons.

Harga komoditas pangan mengalami

kenaikan pada perdagangan hari ini (8/6). Hal tersebut disebabkan oleh adanya spekulasi bahwa cuaca kering akan kembali terjadi di beberapa negara produsen seperti Rusia dan Amerika Serikat. Kedelai berjangka mengalami peningkatan sebesar 2,94% menjadi 14,27 dollar per bushel. Peralihan antara musim semi dan musim panas memberikan kondisi yang tidak menguntungkan bagi pertumbuhan komoditas pangan.

60 70 80 90 100 110 120 130 140

Dec-10 Mar-11 Jun-11 Sep-11 Dec-11 Mar-12

Perkembangan Harga Komoditas Tambang (Des 2010 = 100)

allumunium tembaga Emas

60 70 80 90 100 110 120

Dec-10 Mar-11 Jun-11 Sep-11 Dec-11 Mar-12

Perkembangan Harga Komoditas Pangan (Des 2010=100)

(5)

5 | P a g e

Perkembangan Saham dan Nilai Tukar Regional

Bursa saham regional pada awal pekan bergerak positif, hal ini di dorong oleh sentimen positif mengenai perekonomian Eropa akibat di kucurkannya bailout untuk perbankan Eropa. Meskipun dibandingkan bulan lalu bursa saham masih mengalami tekanan. Indeks Nikkei meningkat sebesar 2% menjadi 8624,9 basis poin. Kenaikan sebesar 2% merupakan kenaikan tertinggi sejak 18 April lalu. Indeks Hang Seng ditutup naik 2,44% menjadi 18953,63 basis poin. Dibandingkan dengan saham lainnya, IHSG mencatatkan pergerakan yang paling rendah.

Keputusan Spanyol untuk akhirnya memohon bantuan dana penyelamatan memberikan dorongan bagi mata uang euro. Pada perdagangan Senin pagi ini euro berada pada posisi 1.2645 dolar, sempat mencapai posisi 1.2669 dolar yang merupakan nilai tukar paling tinggi sejak 23 Mei lalu. Euro menguat tajam dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir minggu yang ada di level 1.2517 dolar. -6.03 -3.67 -3.32 -3.19 -2.77 -2.61 -2.57 -1.60 -0.37 2.30 -8 -6 -4 -2 0 2 4 Indonesia Jepang Singapura Amerika Thailand Korea Inggris Filipina Malaysia India

Perkembangan Saham Regional

(mtm per 11 Juni 2012) -3.37 -3.08 -2.60 -2.04 -1.66 -1.45 -0.92 -0.85 0.63 -4 -3 -2 -1 0 1 EU Malaysia Singapura Indonesia Korea Thailand China Filipina Japan

Perkembangan Nilai Tukar Regional

(6)

6 | P a g e

Ekonomi Domestik

Sektor Riil

Hipmi Bisa Realisasikan Investasi Sebesar US$2.5 Miliar

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) memperkirakan, potensi nilai investasi yang bisa direalisasikan selama 2012 hingga 2014 bisa mencapai sekitar US$2,5 miliar. Salah satu investasi besar adalah investasi pembangkit listrik berkapasitas 450 megawatt (MW), atas kerja sama antara Hipmi dan China yang nilainya mencapai US$1,3 miliar.

Selain pembangkit listrik, Hipmi juga akan menjalin kerja sama investasi berupa pembangunan hotel di sejumlah bandara di dalam negeri.

Sayangnya, menurut Hipmi, masih ada investor asing yang mengeluh mengenai kondisi birokrasi di Indonesia yang masih sulit mendapatkan izin untuk pembukaan usaha baru. Seperti investor Australia yang mengeluh karena mau buka pabrik pengolahan minyak dari pohon Australia yang berguna untuk freshner udara, bisa mengusir serangga, dan lain sebagainyan namun sudah tiga tahun belum dapat izinnya. Peluang ini kemudian ditangkap di Malaysia. Menurut Hipmi, kerja sama investasi yang memiliki potensi besar adalah dengan negara-negara seperti China, Korea, Jepang, Australia, dan Uni Eropa.

Bappenas Kembangkan Irigasi di Daerah

Bappenas dan Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan pengembangan irigrasi di daerah-daerah yang mengalami kerusakan irigrasi. Bappenas bersama Kementan tersebut akan melakukan semacam audit yang menghasilkan suatu mapping mengenai infrastruktur irigrasi. Dalam mapping tersebut,ada yang tersier, sekunder, dan primer serta sesuai kewenangan pusat, kewenangan provinsi, dan kewenangan kabupaten. Jaringan irigrasi yang rusak paling banyak di daerah dimana lebih dari sepertiga rusak menjadi prioritas Bappenas. Hal ini penting untuk menjaga target produksi pertanian tahun 2013 yang akan naik 6,25 persen.

(7)

7 | P a g e

Ekspor Daerah Perlu Digalakkan

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyatakan bahwa ekspor daerah perlu digalakkan guna mengembangkan potensi daerah. Aktivitas seperti itu diharapkan mampu meningkatkan kapasitas pengusaha daerah dan mengurangi angka pengangguran. Menurut Kadin, potensi di daerah beragam, mulai dari pariwisata, pertanian, hingga industri yang bahkan bisa berorientasi untuk ekspor. Masing-masing daerah memiliki keunggulannya. Masa depan Indonesia ada di daerah dan Pemerintah Daerah juga harus menyadari dan mempraktekkan pentingnya kebijakan daerah yang business friendly.

Lebih lanjut, Kadin menjelaskan bahwa komoditas di daerah yang berorientasi ekspor apabila didukung dengan pembiayaan dari lembaga keuangan, akan dapat meningkatkan peran pengusaha lokal di pasar nasional dan pasar internasional yang pada akhirnya mampu menambah potensi pendapatan negara. Untuk akses dan skema pembiayaan, pengusaha kecil yang baru memulai ekspor dapat bekerja sama dengan eksportir lokal yang mempunyai produk sejenis.

Pemerintah saat ini harus terus merangsang agar ekspor tidak hanya tergantung pada produk alam seperti sektor migas dan pertambangan yang dapat habis dan tidak dapat diperbaharui, tetapi meningkatkan ekspor yang berasal dari produk olahan yang mempunyai nilai tambah, seperti produk-produk dari sektor agrobisnis, industri kreatif dan lain sebagainya.

Inovasi untuk meningkatkan potensi ekspor memang membutuhkan sumber pembiayaan yang bersifat penjaminan dari lembaga pembiayaan seperti dari asuransi ekspor Indonesia.

Saat ini, ada sekitar 122 produk asal Indonesia yang telah memenuhi empat kriteria yang disebut sebagai produk inovasi. Adapun kriteria itu antara lain adalah merupakan hasil temuan murni, sumber daya manusia dan bahannya harus ada di Indonesia, mempunyai potensi market dan memiliki nilai tambah.

(8)

8 | P a g e

Kerjasama TPT RI-China Saling Menguntungkan

Pelaksanaan kerja sama di bidang tekstil dinilai dapat menguntungkan perdagangan kedua negara. Selain itu, kerja sama ini dapat menjadi pusat produksi untuk kebutuhan Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) baik untuk pasar Indonesia maupun asing.

Menurut Kementerian Perdagangan, investasi China ke Indonesia dalam bidang TPT akan sangat menguntungkan kedua belah pihak dan juga menjadikan Indonesia sebagai production base, tidak hanya untuk pasar domestik, tetapi juga luar negeri termasuk China.

Menurut catatan, total perdagangan TPT antara kedua negara pada 2011 mencapai US$2,69 miliar atau mengalami peningkatan cukup signifikan US$706 Juta atau sekitar 26 persen dari tahun 2010.

Terkait kerjasama TPT RI-China, delegasi Chamber of Commerce for Import and Export of Textiles (CCCT) China telah berkunjung ke Kementerian Perdagangan. Selain itu, delegasi CCCT juga akan berkunjung ke pabrik tekstil serta meninjau kawasan industri dengan one stop services-nya di Sragen, Jawa Tengah.

Sektor Finansial

Term Deposit Valuta Asing

Bank Indonesia menerbitkan ketentuan PBI Nomor 14/ 5 /PBI/2012 tentang Perubahan atas PBI Nomor 12/11/PBI/2010 tentang Operasi Moneter yang mengatur fasilitas penempatan berjangka (term deposit) vauta asing (valas). Ketentuan ini mengatur antara lain mengenai mekanisme lelang dan tenor term deposit valas. Peraturan ini mencantumkan fitur transaksi dan mekanisme penempatan term deposit valas dalam empat hal.

1. Transaksi term deposit valas dapat dicairkan sebelum jatuh waktu (early redemption) dan dapat dialihkan menjadi transaksi swap valas;

(9)

9 | P a g e

2. Transaksi term deposit valas dapat menjadi pengurang perhitungan Posisi Devisa Neto dengan persyaratan tertentu;

3. Peserta Operasi Moneter wajib melaporkan secara harian Posisi Devisa Neto secara keseluruhan pada akhir hari kerja setelah memperhitungkan term deposit dalam valuta asing sebagai pengurang. Apabila pelaporan dimaksud tidak dilakukan, peserta Operasi Moneter tidak dapat menjadikan term deposit dimaksud sebagai faktor pengurang Posisi Devisa Neto.

4. Dalam hal Peserta Operasi Moneter tidak dapat menyelesaikan kewajiban settlement transaksi term deposit dalam valuta asing, maka transaksi dimaksud dinyatakan batal. Atas pembatalan transaksi tersebut, peserta Operasi Moneter dikenakan sanksi.

Dengan berlakunya ketentuan ini ruang lingkup operasi pasar terbuka (OPT) Bank Indonesia bertambah yaitu terdiri dari penerbitan SBI, repo dan reverse repo surat berharga, transaksi pembelian dan penjualan surat berharga secara outright, term deposit rupiah, term deposit valas, jual beli valuta asing terhadap rupiah serta transaksi lainnya baik di pasar uang rupiah maupun valuta asing.

Pembatasan Kepemilikan Bank

Bank Indonesia berencana menerapkan aturan kepemilikian bank. Aturan ini dirancang untuk memperbaiki tata kelola atau Good Corporate Governance (GCG) yang lebih baik. Dalam aturan tersebut BI mengkategorisasi pemegang saham dengan pembatasan pemilik individu dibatasi maksimal 20%, induk usaha non-lembaga keuangan maksimal saham 30% dan perusahaan keuangan maksimal 40%.

Namun, ketentuan ini hanya berlaku bagi bank yang tingkat kesehatan dan GCG di bawah level 2 dengan kata lain mampu menghadapi pengaruh negatif dari perubahan bisnis dan faktor eksternal lainnya. Sedangkan Bank di level 3,4 dan 5, punya kesempatan memperbaiki diri dengan jangka waktu 3x6 bulan atau 1,5 tahun. Tingkat kesehatan bank, ditentukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank, sedangkan GCG merujuk pada PBI No. 8/4/PBI/2006.

(10)

10 | P a g e

Batasan bepemilikan di Bank-bank BUMN akan dikecualikan dari peraturan ini, karena Bank BUMN memiliki fungsi agent of development.

Pembiayaan Kepemilikan Emas oleh Perbankan Syariah

Melalui SE Nomor 14/16/DPbS perihal PKE yang diluncurkan Bank Indonesia pada bulan Mei 2012, Bank Indonesia telah memperbolehkan perbankan syariah untuk menyediakan produk pembiayaan kepemilikan emas (PKE) dengan menggunakan akad murabahah (jual-beli secara mencicil) dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain harus adanya persetujuan BI dalam menjalankan produk PKE serta kewajiban penjelasan produk kepada nasabah.

Bank Syariah atau Unit Usaha Syariah (UUS) wajib melaporkan realisasi pengeluaran produk PKE paling lama 10 hari setelah dikeluarkannya produk PKE tersebut. Adapun Tata cara, persyaratan, dan dokumen terkait permohonan persetujuan produk PKE mengacu pada ketentuan BI yang mengatur mengenai produk Bank Syariah dan UUS.

Sementara itu BI juga mewajibkan Bank Syariah dan UUS untuk menjelaskan dengan detail kepada nasabah secara lisan dan tertulis karakteristik produk PKE. Yang meliputi persyaratan calon nasabah, biaya, besarnya uang muka, tata cara pelunasan dipercepat, tata cara penyelesaian apabila terjadi tunggakan angsuran atau nasabah tidak mampu membayar, sampai hak dan kewajiban nasabah bila terjadi eksekusi agunan emas.

Bank Syariah dan UUS yang menjalankan produk PKE sebelum memperoleh izin dari BI dikenakan sanksi teguran tertulis dan denda uang.

Perbankan Domestik Aman dari Ancaman Krisis Eropa

Bank Indonesia memastikan, krisis Eropa tidak berdampak signifikan ke perbankan domestik. Hasil stress test menunjukkan, permodalan bank di Indonesia masih mampu menyerap risiko yang muncul. Dalam stress test, BI membuat dua skenario, pertama 75 bank memberikan pinjaman senilai Rp 27 triliun kepada 205 perusahaan eksportir, dan kedua 39 bank memberikan pinjaman senilai Rp 38 triliun kepada 40 perusahaan. diasumsikan bahwa aktivitas perdagangan dilakukan dengan negara Eropa yang mengalami krisis.

Hasil stress test skenario 1 menunjukkan rata-rata non-performing loan (NPL) ke 75 bank naik dari 2,7% menjadi 3,4%. Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal turun dari

(11)

11 | P a g e

16,5% menjadi 15,9%. Sedangkan pada skenario 2 diperoleh agregat rata-rata NPL ke 39 bank naik dari 2,7% menjadi 3,9%. CAR nya turun dari 16,4% menjadi 15,4%.

Perkembangan Harga Komoditas di Pasar Domestik

Untuk perkembangan harga komoditas di pasar domestik, tercatat pada periode 11-15 Juni 2012 ada beberapa komoditas yang harganya mengalami kenaikan cukup signifikan jika dibandingkan dengan harga dalam periode 1-8 Juni 2012. Untuk Cabe Merah Keriting misalnya, dalam periode 11-15 Juni 2012 harganya berkisar Rp28.604 per kg atau naik 10,62 persen jika dibandingkan periode 1-8 Juni 2012 yang berkisar Rp25.859 per kg. Dalam periode yang sama, Cabai Merah Biasa juga naik 15.63 persen dari Rp25.394 per kg menjadi Rp29.362 per kg. Sementara itu, untuk Gula Pasir dan Bawang Merah mengalami kenaikan masing-masing 2.02 persen dan 2.40 persen dalam dua periode yang sama tersebut. Beberapa komoditas pangan lainnya bergerak dalam kisaran yang tipis sebagaimana bisa dilihat dalam tabel di bawah.

(12)

12 | P a g e

Perkembangan Realisasi APBN 2012

Hingga 30 Mei 2012, realisasi pendapatan negara dan hibah dalam APBN 2012 mencapai Rp455,97 triliun atau sekitar 33.57% dari targetnya dalam APBN Perubahan 2012. Dari realisasi pendapatan negara dan hibah tersebut, berasal dari penerimaan dalam negeri sebesar Rp455,27 triliun atau realisasinya telah mencapai 33.54% dari targetnya dalam APBN Perubahan 2012, sedangkan sumber lainnya berasal dari Penerimaan Hibah yang sebesar Rp699.66 triliun. Realisasi Hibah ini mencapai 87.46% dari targetnya dalam APBN Perubahan 2012.

Kemudian, untuk penerimaan dalam negeri, bersumber dari penerimaan perpajakan sebesar Rp373.47 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang sebesar Rp81.8 triliun. Realisasi penerimaan perpajakan tersebut mencapai 36.75% dari targetnya dalam APBN Perubahan 2012, sedangkan realisasi PNBP sebesar 23.98 persen dari targetnya.

Untuk rincian penerimaan pajak, realisasinya penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) hingga pertengahan akhir Mei 2012 tercatat sebesar 37.55% dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 35.97% dari targetnya dalam APBN Perubahan 2012. Sedangkan, untuk PNBP, realisasi penerimaan tertinggi berasal dari penerimaan sumber daya alam (SDA) migas yang realisasinya mencapai Rp35.11 triliun. Untuk Bagian Pemerintah atas Laba BUMN (dividen), realisasinya hingga medio Juni mencapai Rp2.87 triliun atau sekitar 9.31 persen dari targetnya dalam APBN Perubahan 2012.

Untuk rincian belanja pemerintah pusat, realisasi belanja subsidi mencapai Rp78.56 triliun atau sekitar 32.06% dari targetnya dalam APBN Perubahan 2012. Dari jumlah tersebut, berasal dari realisasi belanja subsidi energi sebesar Rp70.19 triliun dan realisasi belanja subsidi non-energi sebesar Rp8.37 triliun. Sementara, untuk alokasi transfer ke daerah, realisasinya hingga akhir Mei 2012 sebesar 187.14 triliun atau mencapai 39.09% dari targetnya dalam APBN Perubahan 2012.***

(13)

13 | P a g e

Hingga akhir Mei 2012, realisasi pendapatan negara dan hibah dalam APBN 2012 mencapai Rp455,97 triliun atau sekitar 33.57% dari targetnya dalam APBN Perubahan 2012. Dari realisasi pendapatan negara dan hibah yang sebesar Rp455,97 triliun tersebut, berasal dari enerimaan dalam negeri sebesar Rp455,27 triliun atau sekitar 33.54 dan sisanya merupakan pendapatan hibah.

Kemudian, untuk penerimaan dalam negeri, bersumber dari penerimaan perpajakan sebesar Rp373.47 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang sebesar Rp81.8 triliun. Realisasi penerimaan perpajakan tersebut mencapai 36.75% dari targetnya dalam APBN Perubahan 2012, sedangkan realisasi PNBP sebesar 23.98 persen dari targetnya.

Untuk rincian penerimaan pajak, realisasinya hingga akhir Mei 2012 tercatat Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 37.55% dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 35.97% dari targetnya dalam APBN Perubahan 2012. Sedangkan, untuk PNBP, realisasi penerimaan tertinggi berasal dari penerimaan sumber daya alam migas yang realisasinya mencapai Rp35.11 triliun

Untuk belanja pemerintah pusat, rincian realisasi beberapa pos belanja diantaranya realisaasi belanja subsidi mencapai Rp78.56 triliun atau sekitar 32.06% dari targetnya dalam APBN Perubahan 2012. Dari jumlah tersebut, berasal dari realisasi belanja subsidi energi sebesar Rp70.19 triliun dan realisasi belanja subsidi non-energi sebesar Rp8.37 triliun. Sementara, untuk alokasi transfer ke daerah, realisasinya hingga akhir Mei 2012 sebesar 187.14 triliun atau sekitar 39.09% dari targetnya dalam APBN Perubahan 2012.***

Referensi

Dokumen terkait

Pada kondisi awal anak yang Berkembang Sangat Baik (BSB) sebanyak 2 anak atau 10%, anak yang Berkembang Sesuai Harapan (BSH) ada 3 anak atau 15%, anak yang Mulai Berkembang (MB)

Perlu anda ketahui bahwa tekanan jantung sebelah kiri lebih besar dibandingkan dengan tekanan jantung sebelah kanan, karena jantung kiri menghadapi aliran darah

Orang cina dipaksa menetap dan membuka toko untuk membuat hubungan dagang dengan negara cina, budak budak datang darimana mana tetapi tidak dari jawa yang terlalu dicurigai mereka

E-Journal Tadulako Physical Education, Health And Recreation, Volume 2, Nomor 6 Agustus 2014 ISSN 2337 – 4535 Berdasarkan Hasil Analisis Deskriptif Prosentase kesegaran

[r]

purulen. 12,13 Benda asing pada pasien ini sudah 3 hari, namun saat bronkoskopi tidak ditemukan adanya reaksi inflamasi maupun sumbatan yang berarti, ini mungkin karena

Simpulan, AT-III merupakan biomarker koagulasi yang memiliki hubungan dengan derajat keparahan PK yang dinilai dengan skor CURB-65 sehingga AT-III dapat digunakan untuk

44.+anaka- katub berikut yang ber>ungsi mengatur udara buang secara cepat ..... Silinder mau maksimal, lalau kembali.. g. Silinder mau maksimal,