BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran
wajib pada satuan pendidikan dasar. IPS diarahkan untuk mengembangkan
pengetahuan mengenai peristiwa yang terjadi di lingkungan siswa sesuai
dengan perkembangan kehidupan masyarakat, ilmu pengetahuan dan
teknologi. Materi pelajaran IPS yang cukup banyak, perlu didukung adanya
peran guru untuk menciptakan pembelajaran IPS yang baik sehingga mampu
membangkitkan ketertarikan dan semangat siswa dalam mempelajari IPS.
Guru sebagai salah satu faktor yang dapat mendukung terlaksananya
pembelajaran IPS yang baik hendaknya berupaya mewujudkan proses
pembelajaran IPS yang melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran. Hal ini
sejalan dengan pendapat Stahl dalam Susanto (2014:38) mengenai
pembelajaran IPS yang baik adalah pembelajaran yang aktif (active). Pendapat
tersebut juga didukung dengan pendapat dari Susanto (2014:3) yang
menyebutkan bahwa dalam pembelajaran PAIKEM tidak hanya guru yang
aktif tetapi lebih ditekankan adalah bagaimana supaya siswa lebih aktif dan
kreatif dalam belajar sehingga suasana belajar menjadi lebih kondusif dan
menyenangkan. Hal ini akan mudah tercapai dengan pemilihan metode
pembelajaran serta penggunaan media yang tepat pula untuk menarik
Pembelajaran yang memiliki aktivitas siswa yang sedikit dan
dominannya peran guru dalam proses pembelajaran seperti menghafal akan
menimbulkan kelelahan pikiran. Hal ini sesuai dengan pendapat Susanto
(2014) bahwa kegiatan mengajar yang lebih tampak daripada kegiatan
pembelajaran mengakibatkan lemahnya proses dan pengalaman belajar serta
rendahnya hasil belajar. Siswa yang dituntut untuk menghafal tanpa belajar
memahami menimbulkan masalah karena memorisasi menimbulkan
kebosanan dan kelelahan pikiran. Oleh karena itu pelaksanaan pembelajaran
IPS hendaknya dapat mendorong adanya keterlibatan dan partisipasi siswa
karena akan berpengaruh pada keberhasilan belajar siswa.
Berdasarkan hasil survey awal pada tanggal 18 November 2015
melalui kegiatan pengamatan proses pembelajaran IPS di kelas IV SD
Muhammadiyah Cipete dapat diketahui bahwa dalam mempelajari materi IPS
yang lebih bersifat teoritis dan sebagian besar merupakan materi hafalan,
belum terlihat adanya keterlibatan aktif siswa. Siswa lebih banyak diposisikan
sebagai penerima informasi yang lebih banyak menfungsikan indera auditif
dan visual sehingga terlihat kejenuhan dan kebosanan siswa saat mengikuti
pembelajaran. Kondisi tersebut didukung dengan adanya pernyataan guru
yang didapat melalui wawancara yaitu guru kelas IV belum menggunakan
metode pembelajaran yang bervariasi dan juga jarang mengadakan adanya
diskusi kelompok dalam pembelajaran. Guru juga menuturkan mengenai
media pembelajaran yang digunakan, yaitu guru sudah menggunakan media
Guru kelas IV SD Muhammadiyah Cipete juga mengemukakan
mengenai perilaku siswa pada pembelajaran, terutama mengenai perilaku
siswa dalam menghadapi tugas-tugas yang diberikan. Siswa sering tidak
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan guru, seperti saat guru memberikan
pekerjaan rumah, masih banyak siswa yang tidak mengerjakan. Ketika guru
memberikan tugas pada siswa untuk membawa perlengkapan contohnya buku
atau atlas yang akan digunakan pada pembelajaran di pertemuan selanjutnya,
banyak siswa yang tidak membawa perlengkapan yang sudah ditugaskan
tersebut. Terdapat pula siswa yang sering mengandalkan temannya untuk
mengerjakan tugas seperti pada tugas kelompok atapun tugas individu.
Perilaku siswa yang terlihat dalam proses pembelajaran tersebut
menunjukkan ketidaksesuaian dengan indikator sikap tanggung jawab yang
dikemukakan oleh Fitri (2012:43) yaitu 1) mengerjakan tugas dan pekerjaan
rumah dengan baik, 2) bertanggung jawab kepada setiap perbuatan, 3)
melakukan piket sesuai dengan jadwal yang diterapkan, 4) mengerjakan tugas
kelompok secara bersama-sama. Kurangnya sikap tanggung jawab siswa
dalam pembelajaran tersebut dapat menghambat kelancaran proses
pembelajaran yang akan berdampak pada kurangnya pemahaman siswa
terhadap materi yang disampaikan oleh guru, sehingga tujuan pembelajaran
yang diharapkan menjadi tidak tercapai dan berpengaruh pada pencapaian
prestasi belajar setiap siswa yang belum maksimal.
Pencapaian prestasi belajar yang belum maksimal di kelas IV SD
mengemukakan bahwa prestasi belajar siswa kelas IV khususnya pada materi
pelajaran IPS tergolong rendah.. Prestasi belajar yang rendah didukung dengan
adanya hasil pre test materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi,
dan transportasi yang menunjukkan persentase tidak tuntas belajar sebanyak
56,67%, karena dari 30 siswa, terdapat 17 siswa yang memiliki nilai di bawah
KKM yang ditentukan yaitu 65.
Berdasarkan masalah yang ditemui pada pembelajaran IPS di kelas IV
SD Muhammadiyah Cipete maka terdapat kesepakatan antara guru dan
peneliti untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai cara untuk
mencari solusi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas,
sehingga tercipta perbaikan proses pembelajaran yang dapat berpengaruh pada
prestasi belajar siswa serta perbaikan sikap tanggung jawab siswa dalam
pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran IPS. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah merencanakan proses pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan dan menggunakan metode pembelajaran yang menarik.
Perlunya pembelajaran aktif sejalan dengan pendapat Silberman
(2012:23) yang berpendapat bahwa yang saya dengar, saya lupa; yang saya
dengar dan lihat, saya sedikit ingat; yang saya dengar, lihat, dan pertanyakan
atau diskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami; dari yang saya dengar,
lihat, bahas, dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan keterampilan; yang
saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai. Berdasarkan pendapat tersebut,
maka dalam kegiatan pembelajaran siswa harus dilibatkan secara aktif, tidak
penting adalah keterlibatan aktif siswa seperti melakukan diskusi,
pengama-tan, presentasi, dan sebagainya.
Salah satu metode pembelajaran yang dapat mendukung terlaksananya
pembelajaran aktif adalah metode gallery walk. Metode ini dapat mendukung
terlaksananya pembelajaran aktif yang memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengkonstruksi pengetahuannya melalui kegiatan berdiskusi dan
berinteraksi dengan teman untuk membahas suatu topik pembelajaran.
Kegiatan interaksi dengan teman saat pembelajaran memiliki peran penting
dalam proses belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Vygotsky dalam
Blake (2008:61) yang menyatakan bahwa learner constructed his or her own
knowledge by interacting with other individuals. Berdasarkan pendapat
tersebut, siswa bukan berarti bersikap pasif dalam perkembangan kognitifnya,
tetapi menekankan pentingnya peran aktif dalam mengkonstruksi
pengetahuannya. Siswa dapat mengkontruksi pengetahuannya melalui
interaksi dengan individu lain yang dapat memicu perkembangan kognitifnya.
Gallery walk juga dapat membantu terjadinya pembagian tanggung
jawab ketika siswa mengikuti pembelajaran melalui adanya kerja sama dalam
satu kelompok melaksanakan tugas yang sudah diberikan untuk membahas
suatu topik yang nantinya akan dipresentasikan melalui adanya gallery. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Maryaningsih(2014:65) bahwa metode
gallery walk mempengaruhi aktivitas belajar peserta didik melalui pembagian
tugas dan kerjasama yang baik dalam kelompok. Melalui kegiatan
untuk terlibat secara aktif, agar dapat meningkatkan sikap tanggung jawab
siswa dalam proses pembelajaran serta membantu siswa memperoleh
pemahaman dan penguasaan materi sehingga pencapaian prestasi belajar siswa
menjadi maksimal.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana peningkatan sikap tanggung jawab siswa pada mata pelajaran
IPS melalui metode Gallery Walk di kelas IV SD Muhammadiyah
Cipete?
2. Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
melalui metode Gallery Walk di kelas IV SD Muhammadiyah Cipete?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV SD
Muhammadiyah Cipete melalui metode gallery walk.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian tindakan kelas ini, adalah:
a. Meningkatkan sikap tanggung jawab siswa pada mata pelajaran IPS
b. Meningkatkan prestasi belajar IPS melalui metode gallery walk di
kelas IV SD Muhammadiyah Cipete.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumbangan pemikiran dalam
penggunaan metode pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah dasar sehingga prestasi dan sikap siswa dalam
pembelajaran akan meningkat sesuai dengan hasil yang diharapkan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat menjadi sarana untuk membantu
meningkatkan prestasi belajar khususnya mata pelajaran IPS materi
perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi pada
siswa kelas IV SD Muhammadiyah Cipete. Melalui penelitian ini
juga dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan serta memupuk sikap tanggung jawab siswa dalam
pembelajaran IPS.
b. Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi kepada
guru mengenai metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran dan tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan
yang diharapkan.
c. Bagi pihak sekolah
Memberikan sumbangan yang baik bagi pihak sekolah dalam
rangka memperbaiki proses belajar mengajar, khususnya dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di sekolah melalui
penerapan model,metode,strategi dan media yang tepat.
d. Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan bagi peneliti tentang upaya
penggunan metode gallery walk dalam pembelajaran IPS serta dapat
menjadi refleksi untuk mengembangkan inovasi dalam