• Tidak ada hasil yang ditemukan

Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi COVID-19"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Kemenkeu Corpu Talk – 01 Juli 2020

Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi COVID-19

Hestu Yoga Saksama

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, & Hubungan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pajak

(2)

Menciptakan krisis kesehatan

Berhentinya aktivitas ekonomi penyerap

tenaga kerja

Pertumbuhan ekonomi menurun

tajam / melambat

Volatilitas sektor keuangan &

penurunan kinerja sektor riil

KESEHATAN SOSIAL EKONOMI KEUANGAN

Pandemi telah memberikan tekanan kepada perekonomian dari supply dan demand

PANDEMI COVID-19 DAN EFEK DOMINO

Sumber: Press Conference APBN Kita, Juni 2020

(3)

5.3% 2.3% +1.89 juta +2.92 juta

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Potensi dampak sosial

sebelum sesudah kemiskinan pengangguran

PANDEMI COVID-19 DAN EFEK DOMINO

-0.4% +4.86 juta +5.23 juta

Skenario Berat Skenario Sangat Berat

APBN 2020

Ket :

Pertumbuhan

ekonomi menurun PHK & pengangguran

meningkat Kesenjangan sosial meningkat

Sumber: Press Conference APBN Kita, Juni 2020

(4)

Rp87,55 T KESEHATAN

Rp203,90 T PERLINDUNGAN SOSIAL

Rp120,61 T INSENTIF USAHA

Rp123,46 T UMKM

Rp53,57 T PEMBIAYAAN KORPORASI

Rp106,11 T SEKTOR K/L PEMDA

Total Biaya Penanganan COVID-19 Rp695,20 T

BIAYA PENANGANAN COVID-19

Sumber: Press Conference APBN Kita, Juni 2020

(5)

Rp607,65* T

PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

*) finalisasi besaran pada revisi Perpres 54/2020

> tidak termasuk kompensasi BUMN sebagai sebagai konsekuensi kewajiban Pemerintah sebelumnya Sumber: Press Conference APBN Kita, Juni 2020

(6)

PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

DEMAND SIDE

Rumah Tangga PKH Sembako

Bansos Jabodetabek

Bansos Non Jabodetabek Pra Kerja

Diskon Listrik

Logistik / Pangan / Sembako BLT Dana Desa

Insentif Perumahan bagi MBR

Rp205,20 T

(7)

PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

SUPPLY SIDE

Ultra Mikro dan UMKM

Subsidi Bunga, Penempatan Dana untuk Restru UMKM, Belanja IJP, Penjaminan untuk Modal Kerja (Stop Loss), PPh Final UMKM DTP, Pembiayaan Investasi melalui LPDB KUMKM

Korporasi

Penempatan Dana untuk Restru Padat Karya, PMN dan Surat Utang ke PPA, PPh 21 DTP, Pembebasan PPh 22 Impor, Pengurangan Angsuran PPh 25, Pengembalian Pendahuluan PPN, Penurunan Tarif PPh Badan, Stimulus Perpajakan Lainnya, Cadangan DAK Fisik, Program Padat Karya K/L, Insentif Tiket untuk 10 Destinasi Pariwisata, Hibah Pariwisata, Kompensasi Pajak Hotel/Restoran

BUMN

PMN dan Talangan (Investasi) untuk Modal Kerja Pemerintah Daerah

DID Pemulihan Ekonomi, Pemberian Pinjaman ke Daerah Cadangan Perluasan

Rp169,97 T

Rp123,46 T

Rp35,15 T Rp15,00 T Rp58,87 T

(8)

21 Maret 2020

31 Maret 2020 6 April 2020

10 Juni 2020 16 Mei 2020

27 April 2020 Tanggal

Ditetapkan/

Disahkan

PMK 23 PERPPU 1 PMK 28 PMK 44 UU 2 29 PP

RESPONS PAJAK ATAS PANDEMI COVID-19 (TIMELINE)

PERPPU Nomor 1 Tahun 2020

Kebijakan Penurunan Tarif PPh Badan

01

PMK-44/PMK.03/2020

Perluasan Insentif Pajak Untuk WP Terdampak COVID-19

02

PMK-28/PMK.03/2020

Fasilitas Pembebasan Pajak atas Barang/Jasa Penanganan COVID-19

03

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020

Fasilitas PPh dalam rangka Penanganan COVID-19

04

(9)

PENURUNAN TARIF PPh BADAN DAN GO PUBLIC

01

SALAH SATU SUBSTANSI PERPPU

Meningkatkan kemampuan badan usaha untuk tetap mempertahankan usahanya dalam situasi pandemi COVID-19 dan menyediakan kemampuan pengembangan usaha

Memberikan insentif bagi Wajib Pajak untuk go public dan menjual 40% saham di lantai bursa

PERPPU Nomor 1 Tahun 2020

(UU Nomor 2 Tahun 2020)

(10)

22% 2020 2021

POKOK PENGATURAN

Tarif PPh Badan turun secara bertahap menjadi:

20% mulai 2022

Aturan sebelumnya

Tarif PPh Badan sebesar 25%

Tarif PPh Badan Go Public dengan persyaratan tertentu 3% lebih

rendah dari tarif normal:

Aturan sebelumnya

Tarif PPh Badan Go Public (semuanya) adalah 5% lebih rendah dari tarif

normal yaitu menjadi 20%

19% 2020 2021

17% mulai 2022

01 PERPPU Nomor 1 Tahun 2020

(UU Nomor 2 Tahun 2020)

(11)

PERATURAN TURUNAN

01 PERPPU Nomor 1 Tahun 2020

(UU Nomor 2 Tahun 2020)

PP-30/2020

Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri Yang Berbentuk Perseroan Terbuka

PER-08/PJ/2020

Penghitungan Angsuran PPh Untuk Tahun Pajak Berjalan

Sehubungan Dengan Penyesuaian Tarif PPh Wajib Pajak Badan

(12)

Perluasan Insentif Pajak Untuk WP Terdampak COVID-19

02

PPh PASAL 21 DITANGGUNG PEMERINTAH (DTP)

untuk pekerja dengan penghasilan bruto tidak lebih dari 200 juta rupiah

PEMBEBASAN PPh PASAL 22 IMPOR

PENGURANGAN ANGSURAN PPh PASAL 25

sebesar 30%

PENGEMBALIAN PENDAHULUAN PPN

sebagai PKP berisiko rendah bagi WP yang menyampaikan SPT Masa PPN lebih bayar restitusi paling banyak 5 miliar rupiah

PMK-44/PMK.03/2020

Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi COVID-19

media

briefing

PPh FINAL UMKM DITANGGUNG PEMERINTAH

(13)

Perluasan Insentif Pajak Untuk WP Terdampak COVID-19

02

media

briefing

Bentuk Insentif Sektor Terkait (PMK-23) Sektor Terkait (PMK-44)

1. PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah

(DTP) • Sektor manufaktur tertentu

(440 KLU)

• WP KITE

• Sektor tertentu (1.062 KLU)

• WP KITE

• WP Kawasan Berikat 2. PPh Final UMKM Ditanggung

Pemerintah Belum diberikan insentif WP yang memiliki peredaran bruto tertentu & dikenai PPh Final

berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018

3. Pembebasan PPh Pasal 22 Impor • Sektor manufaktur tertentu (102 KLU)

• WP KITE

• Sektor tertentu (431 KLU)

• WP KITE

• WP Kawasan Berikat 4. Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25

sebesar 30% • Sektor manufaktur tertentu

(102 KLU)

• WP KITE

• Sektor tertentu (846 KLU)

• WP KITE

• WP Kawasan Berikat 5. Pengembalian pendahuluan PPN

sebagai PKP berisiko rendah bagi WP yang menyampaikan SPT Masa PPN lebih bayar restitusi paling banyak 5 miliar rupiah

• Sektor manufaktur tertentu (102 KLU)

• WP KITE

• Sektor tertentu (431 KLU)

• WP KITE

• WP Kawasan Berikat

(14)

Perluasan Insentif Pajak Untuk WP Terdampak COVID-19

02

Pegawai dengan kriteria sebagai berikut:

a. menerima/memperoleh penghasilan dari pemberi kerja yang:

memiliki kode Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU)* tertentu sebagaimana Lampiran A PMK (1.062 KLU);

telah ditetapkan sebagai Perusahaan KITE; atau

telah mendapatkan izin terkait Kawasan Berikat

b. memiliki NPWP

c. pada masa pajak yang bersangkutan

menerima/memperoleh Penghasilan Bruto yang bersifat tetap dan teratur yang disetahunkan tidak lebih dari 200 juta rupiah

PENERIMA INSENTIF

*) sesuai KLU yang tercantum & dilaporkan pemberi kerja dalam SPT Tahunan PPh Tahun 2018 atau Data Masterfile DJP untuk WP yang terdaftar setelah 2018/Instansi Pemerintah

PENERIMA INSENTIF Wajib Pajak yang:

a. memiliki peredaran bruto tertentu & dikenai PPh Final berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018 b. memiliki Surat Keterangan berdasarkan

PMK-44/PMK.03/2020

c. menyampaikan Laporan realisasi PPh final ditanggung Pemerintah paling lambat tanggal 20 setelah berakhirnya Masa Pajak

Pemberi kerja menyampaikan pemberitahuan melalui saluran tertentu pada www.pajak.go.id

Diajukan kepada kepada Dirjen Pajak melalui saluran tertentu pada www.pajak.go.id

(15)

Perluasan Insentif Pajak Untuk WP Terdampak COVID-19

02

PENERIMA INSENTIF

**) sesuai KLU yang tercantum & dilaporkan WP dalam SPT Tahunan PPh Tahun 2018 atau Data Masterfile DJP untuk WP yang terdaftar setelah 2018

Wajib Pajak menyampaikan pemberitahuan melalui saluran tertentu pada www.pajak.go.id Wajib Pajak yang:

a. memenuhi kriteria:

memiliki kode Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU)** tertentu sebagaimana Lampiran N PMK (846 KLU);

telah ditetapkan sebagai Perusahaan KITE;

atau

telah mendapatkan izin terkait Kawasan Berikat

b. menyampaikan pemberitahuan pengurangan sebesar 30% dari angsuran PPh Pasal 25 yang seharusnya terutang

PENERIMA INSENTIF Wajib Pajak yang:

a. memenuhi kriteria:

memiliki kode Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU)* tertentu sebagaimana Lampiran I PMK (431 KLU);

telah ditetapkan sebagai Perusahaan KITE; atau

telah mendapatkan izin terkait Kawasan Berikat

b. mengajukan Permohonan Surat Keterangan Bebas (SKB)

*) sesuai KLU yang tercantum & dilaporkan WP dalam SPT Tahunan PPh Tahun 2018 atau Data Masterfile DJP untuk WP yang terdaftar setelah 2018

Diajukan melalui saluran tertentu pada laman www.pajak.go.id

(16)

Perluasan Insentif Pajak Untuk WP Terdampak COVID-19

02

PENERIMA INSENTIF

Wajib Pajak yang:

a. memenuhi kriteria:

memiliki kode Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) tertentu (WP pusat maupun cabang) sebagaimana Lampiran I PMK (431 KLU);

telah ditetapkan sebagai Perusahaan KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor)*; atau

telah mendapatkan izin terkait Kawasan Berikat (Penyelenggara, Pengusaha, atau PDKB/Pengusaha di Kawasan Berikat merangkap Penyelenggara di Kawasan Berikat)*

DAN

b. menyampaikan SPT Masa PPN Lebih Bayar (LB) restitusi dengan jumlah LB paling banyak 5 Miliar rupiah

*) Keputusan Menkeu mengenai penetapan Perusahaan KITE/izin terkait Kawasan Berikat dilampirkan pada SPT Masa PPN yang diajukan permohonan pengembalian pendahuluan

(17)

Realisasi Insentif Fiskal PMK-44/PMK.03/2020

No. Jenis Insentif Besaran Pagu

Insentif*

1 PPh Pasal 21 DTP 39,66

2 PPh Final UMKM DTP 2,40

3 Pembebasan PPh Pasal 22 Impor 14,75

4 Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25 sebesar 30% 14,40

5 Pengembalian Pendahuluan PPN 5,80

6 Penurunan Tarif PPh Badan dari 25% menjadi 22% 20,00

Sub Total 97,01

7 Cadangan untuk penambahan PPh Pasal 21 DTP

dan Stimulus lainnya 26,00

Total 123,01

*) berdasarkan skema PEN (dalam Triliun Rupiah)

(18)

Realisasi Insentif Fiskal PMK-44/PMK.03/2020

Sumber: Aplikasi Managerial Dashboard DJP

(19)

Realisasi Insentif Fiskal PMK-44/PMK.03/2020

Sumber: Aplikasi Managerial Dashboard DJP

(20)

Fasilitas Pembebasan Pajak atas Barang/Jasa Penanganan COVID-19

03

FASILITAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

tidak dipungut PPN/PPN ditanggung pemerintah/tidak dikenai PPN

FASILITAS PAJAK PENGHASILAN

Pembebasan PPh Pasal 22 Impor/Pasal 22/Pasal 21/Pasal 23 selama 6 bulan

PMK-28/PMK.03/2020

Pemberian Fasilitas Pajak Terhadap Barang & Jasa Yang Diperlukan Dalam Rangka Penanganan Pandemi COVID-19

(21)

Fasilitas Pembebasan Pajak atas Barang/Jasa Penanganan COVID-19

03

OBJEK PMK SUBJEK PMK

Yang mendapatkan fasilitas dalam PMK ini adalah Pihak Tertentu, yaitu:

Badan/Instansi Pemerintah, baik pusat maupun daerah, yang ditunjuk untuk melakukan penanganan pandemi COVID-19

Rumah Sakit yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien pandemi COVID-19

Pihak Lain yang ditunjuk oleh Badan/Instansi Pemerintah atau Rumah Sakit untuk membantu penanganan pandemi COVID-19

Obat-obatan;

Vaksin;

Peralatan laboratorium;

Peralatan pendeteksi;

Peralatan pelindung diri;

Peralatan untuk perawatan pasien; dan/atau

Peralatan pendukung lainnya yang dinyatakan untuk keperluan penanganan pandemi COVID-19.

BARANG

Jasa konstruksi;

Jasa konsultasi, teknik, dan manajemen;

Jasa persewaan; dan/atau

Jasa pendukung lainnya yang dinyatakan untuk keperluan penanganan pandemi COVID-19.

JASA

(22)

Fasilitas Pembebasan Pajak atas Barang/Jasa Penanganan COVID-19

03

01

Atas impor Barang Kena Pajak (Objek PMK) oleh Pihak Tertentu

tidak dipungut PPN

02

Atas penyerahan Barang Kena Pajak/Jasa Kena Pajak (Objek PMK)* oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) kepada Pihak Tertentu,

PPN ditanggung pemerintah

03

Atas pemanfaatan Jasa Kena Pajak (Objek PMK) dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean oleh Pihak Tertentu,

PPN ditanggung pemerintah

04

Atas impor Barang Kena Pajak yang digunakan untuk pemanfaatan Jasa Kena Pajak (Objek PMK) dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean oleh Pihak Tertentu,

tidak dikenai PPN

sepanjang

memiliki SKJLN (Surat Keterangan Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean) sebelum melakukan impor

*) termasuk juga penyerahan berupa pemberian cuma-cuma

(23)

Fasilitas Pembebasan Pajak atas Barang/Jasa Penanganan COVID-19

03

DENGAN SKB TANPA SKB

Pihak Tertentu yang melakukan impor barang (Objek PMK) diberikan pembebasan dari pemungutan PPh Pasal 22 Impor dalam Masa Pajak April-September 2020

Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri yang menerima/memperoleh imbalan dari Pihak Tertentu atas jasa (Objek PMK), diberikan pembebasan dari pemotongan PPh Pasal 21 dalam Masa Pajak April-September 2020

Pihak Tertentu yang melakukan pembelian barang (Objek PMK) diberikan pembebasan dari pemungutan PPh Pasal 22 dalam Masa Pajak April- September 2020

Pihak Ketiga (lawan transaksi) yang melakukan penjualan barang (Objek PMK) kepada Pihak Tertentu diberikan pembebasan dari pemungutan PPh Pasal 22 dalam Masa Pajak April-September 2020

Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap yang menerima/memperoleh imbalan dari Pihak Tertentu atas jasa (Objek PMK), diberikan pembebasan dari pemotongan PPh Pasal 23 dalam Masa Pajak April-September 2020

Diajukan secara tertulis kepada Kepala KPP tempat Pihak Tertentu/Pihak Ketiga terdaftar melalui Saluran Tertentu (Layanan Tanpa Tatap Muka)

(24)

LATAR BELAKANG

Dampak COVID-19 telah mempengaruhi masyarakat di Indonesia, perlu ada kebijakan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan jiwa masyarakat serta sektor usaha

Diperlukan dasar hukum atas dukungan masyarakat dalam bentuk sumbangan & ketersediaan SDM di Bidang Kesehatan, mendorong industri Alat Kesehatan atau Kesehatan Rumah Tangga, mobilisasi sarana dan/atau prasarana serta menjaga stabilitas pasar saham dalam bentuk fasilitas PPh Diperlukan dana APBN, APBD, kontribusi & sumbangan masyarakat, dukungan ketersediaan SDM di Bidang Kesehatan, mendorong industri Alat Kesehatan dan/atau Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, mobilisasi sarana dan/atau prasarana dan menjaga stabilitas pasar saham

04 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020

(25)

04

Fasilitas Pajak Penghasilan dalam rangka penanganan COVID-19

penghasilan berupa kompensasi &

penggantian atas penggunaan harta

pembelian kembali saham yang diperjualbelikan di

bursa tambahan penghasilan

yg diterima/diperoleh SDM di Bidang

Kesehatan yg mendapat penugasan sumbangan yang

dapat menjadi pengurang penghasilan bruto tambahan

pengurangan penghasilan neto

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020

berlaku mulai 1 Maret 2020 sampai dengan 30 September 2020

& dalam hal tertentu dapat diperpanjang

(26)

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020

04

tambahan pengurangan penghasilan neto

Wajib Pajak dalam negeri yang memproduksi Alat Kesehatan dan/atau Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)* untuk keperluan penanganan

COVID-19

di Indonesia dapat diberikan

tambahan pengurangan penghasilan neto sebesar

30%

Alat Kesehatan dan/atau PKRT tersebut dijual dan/atau disumbangkan untuk keperluan penanganan COVID-19 di Indonesia

*) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan

Alat Kesehatan:

a. masker bedah & respirator N95;

b. pakaian pelindung diri berupa coverall medis, gaun sekali pakai, heavy duty apron, cap, shoe cover, goggles, faceshield, & waterproof boot;

c. sarung tangan bedah;

d. sarung tangan pemeriksaan;

e. ventilator; dan

f. reagen diagnostic test untuk COVID-19

Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT):

a. antiseptic hand sanitizer; dan b. disinfektan

(27)

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020

04

Sumbangan dalam rangka penanganan

COVID-19 di Indonesia yang disampaikan

oleh Wajib Pajak dapat dikurangkan dari

penghasilan bruto dengan syarat:

a. didukung oleh bukti penerimaan sumbangan; DAN

b. diterima oleh penyelenggara pengumpulan sumbangan yang memiliki NPWP, meliputi:

BNPB; BPBD; kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan;

kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial; atau Lembaga Penyelenggara Pengumpulan Sumbangan

sumbangan yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto

Sumbangan dalam rangka penanganan

COVID-19 di Indonesia yang disampaikan

oleh Wajib Pajak dapat dikurangkan dari

penghasilan bruto dengan syarat:

a. didukung oleh bukti penerimaan sumbangan; DAN

b. diterima oleh penyelenggara pengumpulan sumbangan yang memiliki NPWP, meliputi:

BNPB; BPBD; kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan;

kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial; atau Lembaga Penyelenggara Pengumpulan Sumbangan

(28)

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020

04

tambahan penghasilan yang diterima/diperoleh SDM di Bidang Kesehatan yang mendapat penugasan

Tambahan penghasilan dari Pemerintah berupa Honorarium/imbalan lain* yang diterima/

diperoleh WP Orang Pribadi yang:

a. menjadi SDM di Bidang Kesehatan (tenaga kesehatan & tenaga pendukung kesehatan);

DAN

b. mendapat penugasan,

yang memberikan pelayanan kesehatan untuk menangani COVID-19 pada fasilitas pelayanan kesehatan & institusi kesehatan, termasuk santunan dari Pemerintah yang diterima ahli waris.

*) insentif yang diberikan Pemerintah dalam rangka penanganan COVID-19 di Indonesia

TARIF PPh PASAL 21 FINAL

jumlah penghasilan bruto yang diterima/diperoleh

0 % x

OBJEK & SUBJEK

(29)

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020

04

tambahan penghasilan yang diterima/diperoleh SDM di Bidang Kesehatan yang mendapat penugasan

Insentif Tenaga Kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/278/2020 tentang Pemberian Insentif & Santunan Kematian Bagi Tenaga Kesehatan Yang Menangani COVID-19:

CONTOH PERLAKUAN PERPAJAKAN

No. Uraian Satuan Besaran (Rp) 1. Insentif

1. Dokter Spesialis OB 15.000.000 2. Dokter Umum & Gigi OB 10.000.000 3. Bidan & Perawat OB 7.500.000 4. Tenaga Medis Lainnya OB 5.000.000 2. Santunan Kematian Per Orang 300.000.000

Dikenakan PPh Pasal 21 Final dengan tarif 0% dari jumlah penghasilan bruto yang diterima/diperoleh.

Dipotong oleh Pemerintah sebagai pemberi penghasilan pada akhir bulan terjadinya pembayaran; atau pada akhir bulan terutangnya penghasilan yang bersangkutan, tergantung peristiwa yang terjadi terlebih dahulu.

Pengenaan PPh berlaku mulai 1 Maret 2020 sampai dengan 30 September 2020.

(30)

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020

04

TARIF PPh FINAL

jumlah penghasilan bruto yang diterima/diperoleh

0 % x

OBJEK & SUBJEK

penghasilan berupa kompensasi &penggantian atas penggunaan harta

Penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dari Pemerintah berupa kompensasi atau penggantian dengan nama dan dalam bentuk apapun dari:

a. persewaan harta berupa tanah dan/atau bangunan sebagaimana diatur dalam PP yang mengatur tentang PPh dari persewaan tanah dan/atau bangunan; dan/atau

b. sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta selain tanah dan/atau bangunan,

dalam rangka penanganan COVID-19.

(31)

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020

04

pembelian kembali saham yg diperjualbelikan di bursa

Wajib Pajak dalam negeri:

a. berbentuk Perseroan Terbuka;

b. dengan jumlah keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan pada bursa efek di Indonesia paling sedikit 40%; dan

c. memenuhi persyaratan tertentu, dapat memperoleh tarif sebesar 3%

lebih rendah dari penurunan tarif sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 2 Tahun 2020:

saham harus dimiliki oleh paling sedikit 300 Pihak;

masing-masing Pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang ditempatkan & disetor penuh;

ketentuan di atas harus dipenuhi dalam waktu paling singkat 183 hari kalender dalam jangka waktu 1 Tahun Pajak,

PERSYARATAN TERTENTU

 Dalam hal terdapat kebijakan pemerintah pusat atau lembaga yang menyelenggarakan fungsi pengawasan di bidang pasar modal (dalam bentuk surat penunjukan/surat persetujuan) untuk mengatasi kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan, WP Perseroan Terbuka yang membeli kembali sahamnya berdasarkan kebijakan dimaksud, dianggap tetap memenuhi persyaratan tertentu (termasuk dalam 300 Pihak yang memiliki saham kurang dari 5%)

(untuk Tahun Pajak 2020, 2021, & 2022)

(32)

Tantangan terbesar kita saat ini adalah bagaimana menyiapkan program pemulihan ekonomi yang tepat, dieksekusi dengan cepat, dengan kecepatan, agar laju pertumbuhan ekonomi

negara kita tidak terkoreksi lebih dalam lagi.

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa mengenal dan memahami berbagai kemajuan dalam aplikasi bidang fotonika dan berbagai aplikasi bidang fotonika yang terkait, Memahami dan mampu menjelaskan

Diskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup kemampuan pengetahuan, Keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk Menerapkan UUJK, Keselamatan dan

Dalam penelitian dan penulisan Tugas Sarjana ini, penulis telah mendapat bimbingan dan dukungan yang besar dari berbagai pihak, baik dalam hal materi, spiritual, informasi,

Tugas akhir dari Perancangan Alat Bantu Pengangkat Material Otomatis untuk Mesin TruPunch sudah sesuai dengan gambar kerja dan di nyatakan berhasil serta dapat

Intensitas serangan hama lalat buah di Kalimantan Selatan pada tahun 2015 dan 2016 menunjukkan intensitas rata-rata serangan sebanyak 66,7%, untuk mengetahui

Horizon setiap hari selama bulan Desember 2014, sedangkan data sekunder yang digunakan meliputi Jumlah produksi dan nilai produksi cumi-cumi ( Loligo sp. ) bulanan dari tahun

Dalam penelitian ini menggunakan metode elektromagnetik yang memanfaatkan medan magnet dan menggunakan metode elektromagnetik yang memanfaatkan medan magnet dan listrik

Kemajuan yang dicapai pada masa al walid itu, telah mrmberi dukungan besar untuk  Kemajuan yang dicapai pada masa al walid itu, telah mrmberi dukungan besar untuk