• Tidak ada hasil yang ditemukan

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FREQUENTLY ASKED QUESTIONS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ)

PADG NOMOR 20/11/PADG/2018 TANGGAL 31 MEI 2018 TENTANG

RASIO INTERMEDIASI MAKROPRUDENSIAL DAN PENYANGGA LIKUIDITAS MAKROPRUDENSIAL BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL, BANK UMUM

SYARIAH, DAN UNIT USAHA SYARIAH

1. Apa latar belakang penerbitan Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini?

Peraturan Anggota Dewan Gubernur tentang Rasio Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah (PADG RIM dan PLM) diterbitkan sebagai peraturan pelaksanaan dari Peraturan Bank Indonesia tentang Rasio Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah (PBI RIM dan PLM) yang telah diterbitkan melalui PBI No. 20/4/PBI/2018 tanggal 3 April 2018.

2. Apa yang menjadi substansi pengaturan dalam batang tubuh dan penjelasan PADG RIM dan PLM?

Sebagai peraturan pelaksanaan dari PBI RIM dan PLM, PADG RIM dan PLM mengatur hal-hal teknis mengenai tata cara pemenuhan Giro RIM dan Giro RIM Syariah, tata cara pemenuhan PLM dan PLM Syariah, evaluasi kebijakan RIM dan PLM, tata cara pemenuhan Giro RIM, Giro RIM Syariah, PLM, dan PLM Syariah dalam kondisi tertentu (penggabungan/peleburan Bank Umum Konvensional (BUK) atau Bank Umum Syariah (BUS), perubahan kegiatan usaha BUK menjadi BUS, dan pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi BUS), serta tata cara pengenaan sanksi.

3. Apa yang menjadi substansi pengaturan dalam lampiran PADG RIM dan PLM?

PADG RIM dan PLM memiliki 4 (empat) lampiran, yang terdiri atas:

a. Lampiran I berisikan informasi mengenai format laporan surat berharga yang wajib disampaikan bank kepada Bank Indonesia dalam rangka perhitungan RIM dan RIM Syariah;

(2)

2 b. Lampiran II berisikan informasi mengenai daftar alamat surat elektronik dalam rangka penyampaian laporan surat berharga bank kepada Bank Indonesia;

c. Lampiran III berisikan informasi mengenai contoh pemenuhan Giro RIM, Giro RIM Syariah, PLM, dan PLM Syariah, serta pengenaan sanksi; dan d. Lampiran IV berisikan informasi mengenai contoh pemenuhan Giro RIM,

Giro RIM Syariah, PLM, dan PLM Syariah bagi BUK yang melakukan penggabungan.

4. Saat ini, apa sumber data yang digunakan dalam pemenuhan Giro RIM atau Giro RIM Syariah?

a. Untuk perhitungan RIM:

1) Data kredit dalam rupiah dan valuta asing diperoleh dari pos kredit yang diberikan kepada pihak ketiga bukan bank dalam Formulir 2 Neraca Mingguan Pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan pada 4 (empat) periode laporan sebelumnya dalam LBBU;

2) Data DPK BUK dalam rupiah dan valuta asing diperoleh dari pos giro, pos tabungan, dan pos simpanan berjangka dalam Formulir 2 Neraca Mingguan Pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan pada 4 (empat) periode laporan sebelumnya dalam LBBU;

3) Data surat berharga korporasi yang dimiliki BUK dalam rupiah dan valuta asing diperoleh dari saldo total harga perolehan surat berharga korporasi yang dimiliki BUK dalam laporan surat berharga posisi 2 (dua) periode laporan sebelumnya yang disampaikan BUK kepada Bank Indonesia secara bulanan; dan

4) Data surat berharga yang diterbitkan oleh BUK dalam rupiah dan valuta asing diperoleh dari saldo total nilai nominal surat berharga yang diterbitkan oleh BUK dalam laporan surat berharga posisi 2 (dua) periode laporan sebelumnya yang disampaikan BUK kepada Bank Indonesia secara bulanan.

b. Untuk pemenuhan Giro RIM:

1) Data DPK BUK dalam rupiah diperoleh dari rata-rata DPK BUK dalam rupiah untuk seluruh kantor dari BUK yang bersangkutan di Indonesia dalam Formulir 1 Laporan Dana Pihak Ketiga Rupiah dan Valuta Asing dalam LBBU selama 2 (dua) periode laporan pada 4 (empat) periode laporan sebelumnya; dan

(3)

3 2) Data KPMM BUK diperoleh dari KPMM triwulanan hasil olahan sistem

aplikasi yang diterima Bank Indonesia dari OJK.

c. Untuk perhitungan RIM Syariah:

1) Data Pembiayaan dalam rupiah dan valuta asing diperoleh dari pos piutang, pos pembiayaan, dan pos ijarah dalam Formulir 2 Neraca Mingguan Pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan pada 4 (empat) periode laporan sebelumnya dalam LBBUS;

2) Data DPK BUS atau DPK UUS dalam rupiah dan valuta asing diperoleh dari pos dana simpanan wadiah dan pos dana investasi tidak terikat dalam Formulir 2 Neraca Mingguan Pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan pada 4 (empat) periode laporan sebelumnya dalam LBBUS;

3) Data surat berharga syariah korporasi yang dimiliki BUS atau surat berharga syariah korporasi yang dimiliki UUS dalam rupiah dan valuta asing diperoleh dari saldo total harga perolehan surat berharga syariah korporasi yang dimiliki BUS atau surat berharga syariah korporasi yang dimiliki UUS dalam laporan surat berharga posisi 2 (dua) periode laporan sebelumnya yang disampaikan BUS atau UUS kepada Bank Indonesia secara bulanan; dan

4) Data surat berharga syariah yang diterbitkan oleh BUS atau surat berharga syariah yang diterbitkan oleh UUS dalam rupiah dan valuta asing diperoleh dari saldo total nilai nominal surat berharga syariah yang diterbitkan oleh BUS atau surat berharga syariah yang diterbitkan oleh UUS dalam laporan surat berharga posisi 2 (dua) periode laporan sebelumnya yang disampaikan BUS atau UUS kepada Bank Indonesia secara bulanan.

d. Untuk pemenuhan Giro RIM Syariah:

1) Data DPK BUS dalam rupiah atau data DPK UUS dalam rupiah diperoleh dari rata-rata DPK BUS dalam rupiah atau DPK UUS dalam rupiah untuk seluruh kantor dari BUS dan UUS yang bersangkutan di Indonesia dalam Formulir 1 Laporan Dana Pihak Ketiga Rupiah dan Valuta Asing dalam LBBUS selama 2 (dua) periode laporan pada 4 (empat) periode laporan sebelumnya; dan

2) Data KPMM BUS atau KPMM BUK yang menjadi induk UUS diperoleh dari KPMM triwulanan hasil olahan sistem aplikasi yang diterima Bank Indonesia dari OJK.

(4)

4 5. Terkait dengan peringkat surat berharga untuk perhitungan RIM dan RIM Syariah, bagaimana jika terdapat surat berharga dalam mata uang yang sama memiliki lebih dari 1 (satu) peringkat, dimana salah satu peringkat tidak memiliki peringkat setara dengan peringkat investasi?

Dalam hal demikian, Bank Indonesia tetap mengakui surat berharga tersebut dalam pehitungan RIM dan RIM Syariah, mengingat surat berharga dimaksud memiliki salah satu peringkat dengan paling rendah setara peringkat investasi.

6. Kapan posisi data surat berharga yang wajib dilaporkan bank untuk perhitungan RIM atau RIM Syariah?

Data surat berharga korporasi yang dimiliki bank dan data surat berharga yang diterbitkan bank pertama kali dilaporkan kepada Bank Indonesia untuk posisi bulan:

a. Mei 2018, untuk surat berharga korporasi yang dimiliki BUK dalam rupiah dan valuta asing dan surat berharga yang diterbitkan BUK dalam rupiah dan valuta asing, yang wajib disampaikan oleh BUK paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah berakhirnya bulan laporan, yaitu tanggal 27 Juni 2018;

dan

b. Agustus 2018, untuk surat berharga syariah korporasi yang dimiliki BUS dan UUS dalam rupiah dan valuta asing serta surat berharga syariah yang diterbitkan BUS dan UUS dalam rupiah dan valuta asing, yang wajib disampaikan oleh BUS dan UUS paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah berakhirnya bulan laporan, yaitu tanggal 17 September 2018.

7. Apa alamat penyampaian laporan surat berharga bank kepada Bank Indonesia?

a. Laporan surat berharga bank disampaikan melalui surat elektronik kepada Bank Indonesia dengan alamat surat elektronik sebagaimana tercantum dalam Lampiran II PADG RIM dan PLM.

b. Dalam hal penyampaian laporan melalui surat elektronik tidak dapat dilakukan, bank menyampaikan laporan surat berharga dimaksud dalam bentuk salinan lunak (soft copy) dan salinan keras (hard copy) kepada Bank Indonesia dengan alamat:

1) bagi bank yang berkantor pusat di wilayah kerja kantor pusat Bank Indonesia ditujukan kepada Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan

(5)

5 Laporan c.q. Divisi Pengelolaan dan Pengawasan LBU dan GWM, Jalan M.H. Thamrin No. 2, Jakarta 10350; atau

2) bagi bank yang berkantor pusat selain di wilayah kerja kantor pusat Bank Indonesia ditujukan kepada Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan c.q. Divisi Pengelolaan dan Pengawasan LBU dan GWM, Jalan M.H. Thamrin No. 2, Jakarta 10350, dengan tembusan kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat

c. Selain itu, bank juga harus menyampaikan secara tertulis mengenai nama petugas dan penanggung jawab yang ditunjuk untuk menyusun dan menyampaikan laporan surat berharga, serta alamat surat elektronik pengirim laporan termasuk jika terdapat perubahannya, kepada Bank Indonesia dengan alamat:

1) bagi bank yang berkantor pusat di wilayah kerja kantor pusat Bank Indonesia ditujukan kepada Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan c.q. Divisi Pengelolaan dan Pengawasan LBU dan GWM, Jalan M.H. Thamrin No. 2, Jakarta 10350; atau

2) bagi bank yang berkantor pusat selain di wilayah kerja kantor pusat Bank Indonesia ditujukan kepada Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan c.q. Divisi Pengelolaan dan Pengawasan LBU dan GWM, Jalan M.H. Thamrin No. 2, Jakarta 10350, dengan tembusan kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat.

8. Bagaimana tata cara pengajuan permohonan kelonggaran atas pemenuhan Giro RIM dan Giro RIM Syariah?

a. Bank yang sedang dikenakan pembatasan kegiatan usaha oleh OJK terkait dengan penyaluran kredit/pembiayaan dan penghimpunan dana dapat mengajukan permohonan kelonggaran atas pemenuhan Giro RIM dan Giro RIM Syariah.

b. Pemberian kelonggaran atas pemenuhan ketentuan Giro RIM atau Giro RIM Syariah dimaksud berupa kelonggaran atas perubahan Target RIM atau Target RIM Syariah, yang dilakukan atas permintaan bank secara tertulis kepada Bank Indonesia dan dilakukan secara bersamaan dengan permintaan rekomendasi kepada OJK.

c. Penyampaian permintaan pemberian kelonggaran dimaksud disampaikan kepada Bank Indonesia dengan disertai dokumen pendukung berupa:

(6)

6 1) fotokopi surat atau keputusan pembatasan kegiatan usaha oleh OJK terkait dengan penyaluran kredit dan penghimpunan dana bagi BUK atau penyaluran Pembiayaan dan penghimpunan dana bagi BUS dan UUS; dan

2) fotokopi surat permohonan rekomendasi kepada OJK.

d. Permintaan kelonggaran disampaikan bank kepada Bank Indonesia dengan alamat:

1) bagi bank yang berkantor pusat di wilayah kerja kantor pusat Bank Indonesia ditujukan kepada Departemen Surveilans Sistem Keuangan, Jalan M.H. Thamrin No. 2, Jakarta 10350; atau

2) bagi bank yang berkantor pusat selain di wilayah kerja kantor pusat Bank Indonesia ditujukan kepada Departemen Surveilans Sistem Keuangan, Jalan M.H. Thamrin No. 2, Jakarta 10350, dengan tembusan kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat.

9. Saat ini, apa sumber data yang digunakan dalam pemenuhan PLM atau PLM Syariah?

a. Untuk pemenuhan PLM:

1) Data DPK BUK dalam rupiah diperoleh dari rata-rata DPK BUK dalam rupiah untuk seluruh kantor dari BUK yang bersangkutan di Indonesia dalam Formulir 1 Laporan Dana Pihak Ketiga Rupiah dan Valuta Asing dalam LBBU selama 2 (dua) periode laporan pada 4 (empat) periode laporan sebelumnya;

2) Data SBI, SBIS, SDBI, dan/atau SBN diperoleh dari rekening surat berharga BUK di BI-SSSS; dan

3) Bagi BUK yang memiliki UUS, pemenuhan PLM termasuk memperhitungkan:

a) rata-rata harian jumlah DPK UUS dalam rupiah untuk seluruh kantor dari UUS yang bersangkutan; dan

b) SBIS dan/atau SBSN milik UUS yang tercatat pada rekening surat berharga UUS di BI-SSSS.

b. Untuk pemenuhan PLM Syariah bagi BUS:

1) Data DPK BUS dalam rupiah diperoleh dari rata-rata DPK BUS dalam rupiah untuk seluruh kantor dari BUS yang bersangkutan di Indonesia dalam Formulir 1 Laporan Dana Pihak Ketiga Rupiah dan Valuta Asing

(7)

7 dalam LBBUS selama 2 (dua) periode laporan pada 4 (empat) periode laporan sebelumnya;

2) Data SBIS dan/atau SBSN diperoleh dari rekening surat berharga BUS di BI-SSSS.

10. Kapan surat berharga yang dapat digunakan dalam transaksi repo kepada Bank Indonesia diakui sebagai pemenuhan PLM dan PLM Syariah?

a. Untuk pemenuhan PLM, surat berharga yang digunakan dalam transaksi repo yang diperhitungkan Bank Indonesia dalam pemenuhan PLM yaitu surat berharga yang digunakan dalam transaksi repo pada operasi moneter dalam bentuk operasi pasar terbuka yang dilaksanakan Bank Indonesia sejak tanggal 16 Juli 2018; dan

b. Untuk pemenuhan PLM Syariah, surat berharga syariah yang digunakan dalam transaksi repo yang diperhitungkan Bank Indonesia dalam pemenuhan PLM Syariah yaitu surat berharga syariah yang digunakan dalam transaksi repo pada operasi moneter syariah dalam bentuk operasi pasar terbuka syariah yang dilaksanakan Bank Indonesia sejak tanggal 1 Oktober 2018.

11. Kapan PADG RIM dan PLM berlaku?

PADG RIM dan PLM berlaku sejak tanggal ditetapkan. Khusus untuk kewajiban pemenuhan:

a. Giro RIM dan PLM bagi BUK mulai berlaku pada tanggal 16 Juli 2018; dan b. Giro RIM Syariah bagi BUS dan UUS serta kewajiban pemenuhan PLM bagi

BUS mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober 2018.

---000---

Referensi

Dokumen terkait

Melalui pernyataan visi dan misi tersebut, BPS Kabupaten Simeulue memiliki aspirasi untuk mencapai sejumlah tujuan strategis di tahun 2019, yaitu: (1) peningkatan kualitas

DAN WAKTU PELAKSANAA N RENCANA EVALU ASI 1 PELAYANAN PENDAFTARAN 20% 80% 0 - - - BULAN JUNI 2016 2 JAM PELAYANAN 20% 70% 10% 10 % MEMINTA PENAMBAHAN JAM PELAYANAN

Kalau Anda mengerti sekitar 50 % itu sudah cukup lumayan, tetapi untuk lebih memahaminya hingga mencapai taraf keberhasilan, putar kembali kasetnya secara berulangkali

Jumlah produksi urine didalam urine bag dan dicatat setiap jam atau secara periodik. f) Mencatat jumlah cairan yang hilang dengan cara menjumlahkan perdarahan yang berasal

Perancangan J-Pop Center merupakan desain tata ruang dalam sebuah bangunan yang fungsi utamanya adalah sebagai tempat kegiatan terpusat dari suatu komunitas dan

:ara kerja dari sistem bilga ini adalah menampung berbagai <at #air  tersebut kedalam sebuah tempat yang dinamakan dengan bilge well, kemudian <at #air tersebut

Resursele atrase pot fi grupate, în funcţie de caracteristica funcţională, în două categorii: a) depozitele bancare sunt resurse atrase şi existente funcţional în portofoliul

Kajian ini akan memfokuskan dan meneliti tentang SPM pendidikan yang selama ini disusun di Kota Semarang sudah inklusif gender atau belum, faktor yang mempengaruhi