• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTs MUALLIMIN MUHAMMADIYAH CABANG MAKASSAR KOTA MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTs MUALLIMIN MUHAMMADIYAH CABANG MAKASSAR KOTA MAKASSAR"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

FIQIH DI MTs MUALLIMIN MUHAMMADIYAH

CABANG MAKASSAR KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

BUNGA PEMENG 105 190 1439 11

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1436 H/2015 M

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

PRAKATA

هبحصو هلا ًلع و نٌلسرملا و ءاٌبنلاا فرشا ًلع م لاسصلا و ةلاصلا و لله دمحلا

نٌعمخا

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Rabbul ‟alamin atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, serta shalawat dan salam atas junjungan kita Nabiyullah Muhammad saw.

Gagasan pokok yang membuat penulis merasa sangat tertarik untuk mengkaji masalah peranan media gambar dalam meningkatkan hasil belajar siswa dapa mata pelajaran fiqih di MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar.

Banyak yang dihadapi penulis dalam rangka penyusunan skripsi ini, tetapi berkat bantuan berbagai pihak maka skrpisi ini dapat penulis selesaikan pada waktu yang telah ditetapkan. Dalam hal ini penulis menyampaikan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada yang terhormat:

1. Kedua orangtua penulis yaitu Ayahanda La Gandeng dan Ibunda Hj.Tahang yang telah membimbing dan memberikan dukungan baik moril maupun materil sejak kecil sampai sekarang sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa mengasihi dan melindungi mereka sebagaimana mereka mengasihi penulis sejak masih dalam kandungan hingga sekarang ini.

(7)

2. Suami tercinta yaitu Sultan, S.P yang telah membantu, memotivasi, memberi semangat dan mendukung setiap kinerja penulis dalam menyusun skripsi ini.

3. Bapak DR. H. Irwan Akib M.Pd, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah menyediakan fasilitas kampus yang memadai seperti; ruang kuliah, perpustakaan, laboratorium, ruang mikro teaching dan sebagainya, meskipun masih membutuhkan perbaikan untuk pengembangan pendidikan.

4. Bapak Drs. H. Mawardi Pewangi, M. Pd. I, Dekan Fakultas Agama Islam beserta seluruh staf yang telah mengembangkan Fakultas dan memberikan bantuan dalam pengembangan kemampuan dan keterampilan kepemimpinan kepada penulis.

5. Ibu Dra. Amirah Mawardi M.Si Ketua Jurusan dan ibu Dra. Hj. Maryam M.Th.I sebagai sekretaris jurusan Pendidikan Agama Islam yang senantiasa membantu penulis dalam persoalan Akademik.

6. Bapak Markas Iskandar, S.Ag., M.Pd.I., dan Dahlan Lama Bawa, S.Ag., M.Ag., pembimbing yang senantiasa sabar dalam mendampingi dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak/Ibu para dosen yang telah melakukan tranformasi ilmu dan nilai kepada penulis yang penuh manfaat dan berkah, semoga amal jariahnya selalu mengalir.

8. Bapak Kepala sekolah yaitu Lande, S.Ag., yang telah memberikan penulis izin untuk meneliti di MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar memberikan Informasigunapenyelesaianskripsiini.

(8)

9. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman mahasiswa yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu tetapi telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya, kepada Allah swt. kami memohon semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya semoga senantiasa memperoleh balasan disisi-Nya dan semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca umumnya dan lebih lagi bagi pribadi penulis, amin ya Rabbal ‟alamin.

23 Syawal 1436 H Makassar,

09 Agustus 2015 M Penulis BUNGA PEMENG

(9)

ABSTRAK

BUNGA PEMENG. 105190143911. Peranan Media Gambar Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MTs Muallimin Muhammadiya Cabang Makassar. Dibimbing oleh MARKAS

ISKANDAR dan DAHLAN LAMA BAWA.

Jenis penelitian ini termasuk kategori penelitian deskriptif kuantitatif Deskriptif yaitu data-data yang berupa tulisan atau lisan dari orang-orang atau pelaku yang dapat diamati. Kuantitatif yaitu suatu proses menemukan pengetahuan mengunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Lokasi penelitian di MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar. Pokok-pokok pembahasan: pertama mengetahui peranan media gambar dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar, kedua: mengetahui pengaruh media gambar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar, ketiga: faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan media gambar serta usaha yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan tersebut.

Populasi siswa MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar terdapat 322 orang, kemudian dari populasi diambil sampel dengan teknik purposive sampling yaitu teknik penarikan sampel yang mempunyai suatu tujuan dilakukan dengan sengaja yang dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. Sampel yang diteliti terdapat 37 orang. Instrumen penelitian catatan observasi, pedoman wawancara, angket dan dokumentasi. Variabel yang digunakan yaitu variabel bebas (peranan media gambar) dan variabel terikat (meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media gambar sangat berperan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar dengan melihat dari aspek-aspek yang diukur seperti: media gambar membantu proses belajar siswa dengan kategori tinggi yaitu 94%, meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa dengan kategori tinggi yaitu 94%, dan media gambar efektif digunakan dalam pembelajaran fiqih dengan kategori tinggi yaitu 83%.

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v

PRAKATA ... vi

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA A. Media dan Gambar ... 9

B. Hasil Belajar ... 23

C. Pembelajaran Fiqih ... 35

D. Manfaat Media Gambar ... 44

BAB III: METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 46

B. Lokasi dan Objek Penelitian ... 46

C. Variabel Penelitian ... 46

(11)

E. Poplasi dan Sampel ... 48

F. Instrumen Penelitian ... 52

G. Teknik Pengumpulan Data ... 53

H. Teknik Analisis Data ... 56

BAB IV: HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... .... 58

1. Selayang Pandang MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar ... ... 58

2. Keadaan Guru ... 60

3. Keadaan Siswa ... 62

4. Keadaan Sarana Prasarana Sekolah ... 62

B. Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih ... 64

C. Pengaruh Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Siswa... 68

D. Faktor Pendukukng Dan Penghambat Dalam Penerapan Media Gambar Serta Usaha Untuk Mengatasi Hambatan Tersebut ... 75 BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan ... 84 B. Implikasi Penelitian ... 85 DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel I : Populasi penelitian ... 49 Tabel II : Sampel penelitian ... 52 Tabel III : Keadaan guru di MTs Muallimin Muhammadiyah cabang

makassar. 2015... 59 Tabel IV : Keadaan peserta didik Tahun Akademik 2014/2015 ... 61 Tabel V : Keadaan gedung/ banguna sekolah 2015 ... 62 Tabel VI : Guru sering menggunakan media gambar pada saat

pembelajaran berlangsung khususnya mata pelajaran

fiqih ... 63 Tabel VII : Dengan menggunakan media gambar siswa dapat terbantu

dalam proses pembelajaran fiqih ... 64 Tabel VIII : Dengan menggunakan media gambar pada pembelajaran fiqih dapat meningkatkan motivasi belajar siswa ... 67 Tabel IX : Dengan menggunakan media gambar dalam proses belajar

mengajar siswa semakin aktif dalam belajar ... 68 Tabel X : Siswa lebih mudah memahami pelajaran dengan

menggunakan media gambar ... 69 Tabel XI : Daftar nilai ulangan harian siswa kelas VIII.B Mata

pelajaran fiqih MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang

Makassar ... 71 Tabel XII : Sarana dan prasarana media gambar disekolah sudah

(13)

Tabel XIII : Media gambar efektif digunakan untuk pembelajaran fiqih ... 75 Tabel XIV : Siswa bisa menggunakan media gambar tanpa bimbingan dari guru fiqih ... 77 Tabel XV : Guru sering memberikan motivasi terkaitbpenggunaan

media gambar dalam proses pembelajaran fiqih

berlangsung . ... 79 Tabel XVI : Guru anda dapat menggunakan media gambar ... 80

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Upaya peningkatan mutu pendidikan senantiasa dicari, diteliti dan diupayakan melaluikajian berbagai komponen pendidikan, seperti perbaikan dan penyempurnaan kurikulum, bahan-bahan instruksional, system penilaian, manajemen instruksional, seminar pendidikan, proses belajar mengajar termasuk sarana atau fasilitas belajar lainnya.

Salah satu alternatif yang ditempuh oleh seorang guru dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran adalah dengan menggunakan media visual (gambar) dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media secara tepat dan bervariasi mempunyai nilai praktis antara lain; mengatasi keterbatasan pengalaman belajar siswa, mengkongkritkan pesan yang abstrak, menanamkan konsep dasar yang benar, menimbulkan keseragaman dan akhirnya dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses belajar mengajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan mutu pembelajaran.

Dengan pemanfaatan media gambar khususnya pada pembelajaran Fiqih memungkinkan timbulnya interaksi edukatif yang efektif antara guru dan siswa, dan antara siswa dengan siswa. Hal ini dapat mempengaruhi proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dalam segala aktivitas belajar.

(15)

Melalui penggunaan media visual (gambar) anak dapat belajar lebih aktif. Aktivitas belajar anak akan bergantung pada metode pembelajaran bervariasi yang digunakan oleh guru.

Lembaga pendidikan khususnya Madrasah Tsanawiyah (MTs), hampir semua kegiatan pembelajaran terutama bidang studi Fiqih, dilakukan dengan ceramah yang terfokus pada urutan halaman buku teks. Berdasarkan hasil analisis materi Fiqih memerlukan media pembelajaran, namun guru mengabaikannya. Dalam hal ini, pembelajaran masih bergantung pada penjelasan guru, tanpa ada inisiatif untuk memodifikasikan dengan strategi yang lebih menarik.

Kualitas dan kuantitas pendidikan sampai saat ini masih tetap merupakan suatu masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha pembaharuan sistem pendidikan nasional. Kedua masalah tersebut sulit ditangani secara multan sebab dalam upaya meningkatkan kualitas, masalah kuantitas terabaikan, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila masalah pendidikan tidak pernah tuntas dimanapun, termasuk dinegara yang sudah maju sekalipun.

Belajar merupakan suatu kegiatan yang kompleks terjadi pada diri seseorang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya oleh karena itu, belajar dapat terjadi dimanapun dan kapan saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan pada diri orang itu

(16)

yang disebabkan oleh terjadinya tingkatan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.

Pemerintah telah berusaha melakukan berbagai upaya dalam mengatasi segala masalah pendidikan. Upaya tersebut hampir mencakup semua komponen pendidikan dan pengajaran seperti pembaharuan kurikulum dan proses belajar mengajar, peningkatan kualitas guru, pengadaan buku pelajaran dan sarana belajar lainnya, penyempurnaan sistem penilaian penataan organisasi, manajemen pendidikan dan usaha-usaha lain seperti, penyediaan media gambar yang berkenaan dengan peningkatan kualitas pendidikan.

Redja Mudyaharjo dalam (Nurnaensi, 2013: 3) Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu.

:لوقٌ ملسو هٌلع الله ىلص الله لوسر تعمس لاق هنع الله ًضر دوعسم نبا نع

علا نم اب اب ملعت نم

)دواد وبا هاور( اقٌدص نٌعبس باوث ًطعا سانلا ملعٌل مل

Artinya:

Ibnu Mas‟ud RA berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, Barang siapa yang mempelajari satu bab dari ilmu dengan tujuan untuk menyampaikan kepada umat manusia, maka ia diberi pahala seperti tujuh puluh sodikin. (H.R. Abu Daud)

Dari hadis tersebut penulis dapat memahami bahwa sebelum mengajarkan sesuatu terlabih dahulu harus belajar dan berilmu

(17)

pengetahuan, dan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dilakukan dengan jalan pendidikan.

Menurut Oemar Hamalik (1989: 2) Pendidikan adalah:

Pendidikan pada hakekatnya adalah membudayakan manusia atau memanusiakan manusia. Manusia itu sendiri adalah pribadi yang utuh dan pribadi yang kompleks sehingga sulit dipelajari secara tuntas. Oleh karena itu sejalan dengan hal tersebut muncullah konsepsi. Sekolah membangun atau “Sekolah Komprehensif” sistem sekolah yang baru ini berpijak pada landasan yang kuat antara lain:

1. Pendidikan bertujuan membentuk manusia seutuhnya, yakni manusia pancasilais sejati.

2. Pendidikan berlangsung seumur hidup, didalam dan diluar sekolah 3. Pendidikan berdasarkan pada faktor ekologi, yakni kondisi masyarakat

yang sedang membangun, kondisi sosial budaya, serta alam Indonesia. 4. Berdasarkan pada pandangan psikologi modern, anak didik diakui sebagai suatu organisme yang sedang berkembang, yang berkemampuan untuk beraktivitas dan berinteraksi, baik dengan masyarakat maupun dengan lingkungannya.

5. Hasil pendidikan, diharapkan agar kelak anak menjadi manusia atau warga masyarakat yang terampil bekerja, mampu menyesuaikan diri dengan sekitarnya dan mengatasi masalah dalam kehidupannya pada masa sekarang dan masa yang akan datang.

Dengan demikian, jelas bahwa sistem yang baru menuntut dan memerlukan faktor kondisional yang baru pula baik sarana fisik maupun sarana psikis yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Disamping itu, dibutuhkannya guru-guru profesional yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang lebih memadai, sarana dan prasarana yang lengkap, serta administrasi yang baik.

Selain itu, telah disadari benar akan pentingnya alat- alat dan perlengkapan pendidikan. Alat-alat meliputi alat praga, audio visual dan perlengkapan sekolah, seperti papan tulis, bangku, kursi, meja dan media

(18)

gambar yang dapat membantu siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar secara optimal.

Guru harus mampu menunjukkan nama benda atau alat-alat perlengkapan sekolah kemudian mengemukakan fungsinya kepada siswa berdasarkan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah (2): 31 yang berbunyi:

Terjemahnya:

Dan dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian dia perlihatkan kepada para malaikat seraya berfirman, “Sebutkan kepadaku nama semua (benda) ini, jika kamu benar!” (Kementrian Agama RI, 2011: 6).

Pada ayat tersebut penulis dapat memahami bahwa para guru diisyariatkan agar menggunakan alat-alat yang murah, efesian dan mampu dimiliki, dengan tidak menolak kemungkinan atas penggunaan media yang sesuai dengan tuntunan teknologi modern.

Lembaga pendidikan yang sudah maju telah digunakan berbagai jenis media yang sesuai dengan tuntunan zaman untuk semua mata pelajaran dan segi-segi pendidikan pada umunya dan labih khususnya pada bidang studi Pendidikan Agama Islam (Fiqih) dapat menggunakan media gambar dalam membantu siswa balajar sehingga meraka dapat meningkatkan hasil belajar secara optimal di MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar.

(19)

Dalam penelitian ini media pembelajaran yang dipilih berupa media gambar. Media gambar tersebut digunakan untuk menjelaskan materi Fiqih, karena materinya kontekstual dan masih abstrak dalam pemahaman anak didik. Pemilihan media gambar didasarkan pada kelebihan-kelebihan yang dimilikinya. Selain menghemat waktu dan tenaga guru, media gambar sangat mudah digunakan dan mudah diperoleh. Melalui penggunaan media gambar dalam pembelajaran fiqih , siswa diharapkan berhasil mencapai tujuan belajar dan pembelajaran tidak verbalisme.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang seberapa besar perbedaan dan pengaruh penggunaan media gambar dan tanpa media gambar dalam meningkatkan hasil belajar siswa di MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka penulis mengidentifikasikan rumusan pokok masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan media gambar dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar?

2. Bagaimana pengaruh media gambar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar?

3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan media gambar serta usaha yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan

(20)

tersebut untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Fiqih di MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan judul penelitian serta merujuk pada rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan media gambar dalam

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar

2. Untuk mengetahui pengaruh media gambar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan media gambar serta usaha yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan tersebut untuk meningkatkan hasil belajar siswa di MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar

D. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Ilmiah

Sebagai suatu karya ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan khasanah ilmu sehingga memberikan kontribusi pemikiran yang signifikan dikalangan para pemikir dan intelektual, minimal sebagai bahan inspirasi dan tambahan wacana bagi peneliti yang mengambil topik yang sama dimasa yang akan datang seiring dengan dinamika perkembangan pendidikan yang senantiasa diperlukan peningkatan kualitas sekolah.

(21)

2. Kegunaan Praktis

Diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat untuk dijadikan bahan masukan kepada pengelolah pendidikan tentang pentingnya peranan media gambar sebagai alat bantu dalam kegiatan proses balajar mengajar pada umumnya dan lebih khusus lagi pelajaran Fiqih sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa di MTs Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelajar sebagai sarjana Pendidikan Agama Islam pada jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Dan Gambar

1. Pengertian Media dan Gambar

Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti “tengah, perantara, atau pengantar”. Atau dengan kata lain media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan.

Menurut Association For Education and Communication Technologi (AECT) dalam (Ahmad Sabri, 2010: 107), mengemukakan bahwa media adalah segala bentuk yang diprogramkan untuk suatu proses penyaluran informasi.

Menurut National Education Association (NEA) dalam (Ahmad Sabri, 2010: 107), mengemukakan bahwa media merupakan benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.

Menurut Gerlach & Ely (2010: 65), menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Menurut Oemar Hamalik (2007: 5), mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan media adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan

(23)

dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pembelajaran disekolah.

Dengan demikian, dapat dipahami pula bahwa sejak masa Nabi Adam as. (manusia pada saat awal kehadirannya) proses pembelajaran sudah menggunakan media belajar yang telah sampai pada tahap praeksplorasi fenomena alam, dengan pengetahuan mengenali sifat, karakteristik dan perilaku alam.

Proses pembelajaran yang menggunakan media belajar berupa fenomena alam juga dapat kita amati dalam Alqur‟an Surat Al-Imran (3) ayat 190-191:                                   Terjemahannya:

(190) Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

(191) yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (Kementrian Agama RI, 2011: 75)

Dalam ayat 190 penulis dapat memahami bahwa sesungguhnya dalam tatanan langit dan bumi serta keindahan perkiraan dan keajaiban

(24)

ciptaan-Nya juga dalam silih bergantinya siang dan malam secara teratur sepanjang tahun yang dapat kita rasakan langsung pengaruhnya pada tubuh kita dan cara berpikir kita karena pengaruh panas matahari, dinginnya malam, dan pengaruhnya yang ada pada dunia flora dan fauna merupakan tanda dan bukti yang menunjukkan keesaan Allah, kesempurnaan pengetahuan dan kekuasaan-Nya. Dan dari situlah dapat diperoleh berbagai pengalaman belajar.

Pada ayat 191 penulis dapat mendefinisikan bahwa orang-orang yang mendalam pemahamannya dan berpikir tajam (Ulul Albab), yaitu orang yang berakal, orang-orang yang mau menggunakan pikirannya, mengambil faedah, hidayah dari apa yang telah diciptakan oleh Allah. Ia selalu mengingat Allah (berdzikir) di setiap waktu dan keadaan, baik di waktu ia beridiri, duduk atau berbaring. Jadi dijelaskan dalam ayat ini bahwa ulul albab yaitu orang-orang baik lelaki maupun perempuan yang terus menerus mengingat Allah dengan ucapan atau hati dalam seluruh situasi dan kondisi.

Rasulullah saw. ketika pertama kali menerima wahyu, beliau telah diajarkan oleh Allah melalui malaikat Jibril mengenai strategi dan metode pembelajaran, yang salah satunya dengan menggunakan alat atau media belajar. Hal ini bisa kita perhatikan dalam pernyataan Al-Alaq (96) ayat 1-5

                   

(25)

     Terjemahan:

(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

(3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.

(5) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Kementrian Agama RI, 2011: 597)

Pada ayat tersebut penulis dapat memahami bahwa Iqra’ terambil dari akar kata yang berarti menghimpun. Dari makna ini lahir beragam makna seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu dan membaca, baik teks tulis maupun tidak tertulis. Ayat ini tidak menjelaskan obyek yang harus dibaca. Ini berarti Al-Qur‟an menghendaki umat yang beriman kepadanya supaya membaca seluruh fenomena alam ini, selama pembacaan tersebut dilakukan “bismi Rabbik”, dalam arti bermanfaat untuk kemanusiaan. Obyek pembacaan bisa berupa alam semesta, tanda-tanda zaman, sejarah maupun diri sendiri.

Gambar dapat diartikan “tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas maupun lukisan.

(26)

Gambar atau foto adalah media pembelajaran yang sering digunakan, karena merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati oleh semua orang dimana-mana.

Dengan memperhatikan dari beberapa pengertian tersebut dapatlah dipahami bahwa media gambar adalah segala bentuk yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima pesan sehingga dapat meransang pikiran, persaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW. Dibawah ini:

: َلاَق َمهلَس َو ِهٌَْلَع ُ هللَّا ىهلَص ِ هللَّا َلوُس َر هنَأ ُهْنَع ُ هللَّا ًَ ِض َر َة َرٌْ َرُه ًِبَأ ْنَع

اًقٌ ِرَط َكَلَس ْنَم

ُسِمَتْلٌَ

ِةهنَجْلا ىَلِإ اًقٌ ِرَط ِهِب ُهَل ُ هللَّا َلههَس اًمْلِع ِهٌِف

) مِلْسُم ُها َو َر (،

Artinya:

Dari Abu Hurairah, r.a., dari Nabi Muhammad SAW. bahwa Baginda bersabda: Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syorga. (HR. Muslim).

Pada hadis tersebut penulis dapat memahami bahwa setiap umat muslim yang berjalan dengan tujuan pergi menuntut ilmu maka Allah akan menudahkan beginya jalan ke surga. Itu menandakan bahwa barang siapa yang bersunggu-sunggu dalam belajar maka akan meningkatkan hasil belajarnya.

2. Prinsip-prinsip Media Gambar

Menurut Sudjana dan Rivai (2011: 76) mengemukakan bahwa: Beberapa prinsip yang perlu diperhatiann dalam mempergunakan media gambar pada setiap kegiatan pengajaran, antara lain:

(27)

a. Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pelajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran.

b. Padukan gambar-gambar pada pelajaran sebab keefektifan pemakaian gambar-ganbar didalam proses belajar mengajar memerlukan keterpaduan.

c. Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja dari pada mempergunakan banyak gambar tetapi tidak efektif.

d. Kurangilah penambahan kata-kata pada gambar, oleh karena gambar-gambar itu justru sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita, dalam menyajikan gagasan baru.

e. Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para siswa akan termotivasi untuk mengembangkan berbahasalisan dan tulisan, seni grafis, dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya.

f. Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan gambar-gambar baik secara umum maupun secara khusus.

Pada zaman Nabi SAW, Media pembelajaran (gambar) yang digunakan masih sederhana, berbeda dengan Pembelajaran sekarang yang umumnya sudah menggunakan media teknologi yang serba canggih. Akan tetapi media pembelajaran (gambar) yang diterapkan oleh Nabi SAW dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam pembelajaran masa sekarang. Apabila kita perhatikan dengan seksama, ternyata media yang diterapkan Nabi SAW adalah sudah sesuai dengan kondisi belajar pada saat itu, sehingga apa yang diajarkan oleh Nabi SAW menjadi tepat sasaran dan lebih memahamkan. Begitu pula seharusnya, media pembelajaran pada saat ini harus disesuaikan dengan kondisi belajar yang ada.

Selain harus sesuai dengan kondisi belajar, media pembelajaran juga harus bisa menghasilkan interaksi yang padu antara guru dan murid. Bagi seorang Guru, memandang media pendidikan sebagai alat bantu utama untuk menunjang keberhasilan mengajar dan memperkembangkan

(28)

metode-metode yang dipakainya. Bagi Siswa, memandang media pendidikan (gambar) sebagai suatu kebutuhan untuk meningkatkan pengertian atau pemahamannya dalam rangka mencapai hasil belajar yang diharapkan.

Sebagai pedoman yang pertama Alqur‟an tidak ada keraguan padanya sebagaimana firman Allah Swt. Dalam Qs. Al-Baqarah (2) ayat 2 yang berbunyi:

Terjemahannya:

Kitab Al-Qur‟an ini tidak ada keraguan padanya; petunjukbagi mereka yang bertakwa. (Kementrian Agama, 2011:2)

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Malik.

ُتْك َرَت : َلاَق َمهلَس َو ِهٌَْلَع ُ هللَّا ىهلَص ِ هللَّا َلوُس َر هنَأ ُهْنَع ُ هللَّا ًَ ِض َر َة َرٌْ َرُه ًِبَأ ْنَع

( .ِهٌِِّبَن َةهنُس َو ِ هللَّا َباَتِك اَمِهِب ْمُتْكهسَمَت اَم اوُّل ِضَت ْنَل ِنٌْ َرْمَأ ْمُكٌِف

ُها َو َر

)كلام ماملإا

Artinya:

Dari Abu Hurairah, r.a., dari Nabi Muhammad SAW. bahwa Baginda bersabda: "Aku tinggalkan dalam kalangan kamu dua perkara yang kamu tidak sekali-kali akan sesat selagi kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan sunnah Rasulullah SAW. (HR. Imam Malik)

Dalam hadits tersebut penulis dapat menegaskan akan jaminannya kepada kita umat islam, bahwa selama kita mau berpegang teguh kepada kitab Allah, Alqur‟an dan sunnah Rasulullah, kita tidak akan pernah tersesat selama-lamanya, baik dahulu, sekarang, maupun yang akan datang, bahkan sampai kiamat sekalipun. Maka dari itu Alqur‟an dan

(29)

sunnah rasul kita menjadikannya sebagai bacaan sehari-hari, mempelajari kandungannya, mangamalkan ajaran-ajarannya, mengikuti petunjuk dan bimbingannya, serta manjadikannya sebagai pimpinan dan pandangan hidup.

Alqur‟an dan sunnah Rasulullah adalah sumber pedoman segala usaha dan aktivitas ummat Islam, tak terkecuali dengan pendidikan Islam. Ketika tidak bersandar pada keduanya, maka pendidikan Islam tak ubahnya pendidikan sekuler ataupun pendidikan lainnya.

3. Fungsi dan Manfaat Media Gambar Dalam Proses Belajar Mengajar

Sebagaimana telah dikemukakan diatas bahwa media menurut batasannya adalah perangkat lunak yang berisikan pesan atau informasi pendidikan yang lazim disajikan dengan menggunakan peralatan. Dikatakan lazimnya karena ada berapa jenis media yang bisa langsung digunakan seperti halnya gambar dan objek yang berupa benda-benda yang sebenarnya maupun benda-benda tiruan. Ditinjau dari kesiapan pengadaanya, media dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu:

a. Media merupakan komoditi perdagangan dan terdapat dipasaran luar dalam keadaan siap pakai (media by ultilization).

b. Media rancangan karena perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud dan tujuan pembelajaran tertentu.

Dengan memperhatikan kedua jenis media tersebut tentu akan membantu dalam kegiatan pembelajaran. Pemakaian media gambar dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan

(30)

minat yang baru, membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran pada tahaporientasi pembelajaran akan sangat membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan atau isi pembelajaran pada saat itu. Untuk itu fungsi media pembelajaran sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar.

Ahmad Sabri, (2010: 108) mengemukakan fungsi pokok media dalam proses belajar mengajar yaitu:

1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

2. Penggunaan media merupakan bagian yang integral dan keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.

3. Media dalam penggunaannya integral dengan tujuan dan fingsi ini mengandung makna bahwa media harus melihat kepadfa tujuan dan bahan pelajaran.

4. Penggunaan media dalam pembelajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proese belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.

5. Penggunaan media dalam pembelajaran dan membantu untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertia dan pemahaman dari proses pembelajaran yang diberikan guru.

6. Penggunaan media dalam pembelajaran diutamakan untuk meningkatkan dan mempertinggi mutu belajar.

Gambar atau foto berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indra penglihatan. Pesan yang disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami dengan benar agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efesien.

(31)

Dalam pendidikan, media difungsikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Karenanya, informasi yang terdapat dalam media gambar harus dapat melibatkan siswa, baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata, sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologi, serta ditinjau dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi belajar yang efektif. Disamping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan individu siswa, karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda, sehingga disinilah peranan media.

Nurnaensi (2013: 14) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa sebagai berikut:

1. Pengajaran akan menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;

2. Bahan pengjaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik;

3. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apabila mengajark setiap jam pelajaran;

4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemokrasikan, dan lain-lain.

Menurut Nana Sudjana dalam (Sobry Sutikno 2010: 72) merincikan manfaat media pembelajaran, sebagai berikut:

1. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena mengurangi verbalisme.

(32)

2. Memperbesar perhatian para siswa.

3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar,oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.

4. Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.

5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan continiu, hal terutama terdapat dalam gambar hidup.

6. Membantu tumbuhnya pengertian, dengan demikian membantu perkembangan kemampuan berbahasa.

7. Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta dengan cara membantu perkembangan efesiensi yang lebih mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Dari uraian dan pendapat para ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan fungsi dan manfaaat praktis dari penggunaan media gambar dalam pembelajaran untuk kegiatan proses belajar mengajar sangatlah membantu siswa dalam proses belajar. Oleh karena itu, media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang telah langsung antara siswa dan lingkungan, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

Dapat dilihat manfaat media pembelajaran (gambar) dalam hadis dengan menggunakan gambar, kerikil, dan jari tangan.

(33)

a. Menggunakan gambar

ْنَع ،ًِْبَأ ًِنَثهدَح :َلاَق َناٌَْفُس ْنَع ،ٍدٌِْعَس ُنْب ىٌَْحٌَ اَن َرَبْخَأ :ِلْضَفْلا ُنْب ُةَقَدَص اَنَثهدَح

:َلاَق ُهْنَع ُالله ًَ ِض َر الله ِدْبَع ْنَع ،ٍمٌَْثُخ ِنْب ٍعٌِْب َر ْنَع ، ٍرِذْنُم ُالله ىهلَص ًُِّبهنلا هطَخ

اًّطَخ َمهلَس َو ِهٌَْلَع

ا ًراَغ ِص اًطُطُخ هطَخ َو ،ُهْنِم اًج ِراَخ ِطَس َوْلا ًِف اًّطَخ ًّطَخ َو ،اًعهب َرُم

اَذَه َو ،ُناَسْنِ ْلإا اَذَه( :َلاَق َو ،ِطَس َوْلا ًِف ْيِذهلا ِهِبِناَج ْنِم ِطَس َوْلا ًِف يِذهلا اَذَه ىَلِإ

ِهِب ٌطٌْ ِحُم ُهُلَجَأ

ِهِب َطاَحَأ ْدَق : ْوَأ

هلا اَذَه َو

ُطَطُخْلا ِهِذَه َو ،ُهُلْمَأ ُج ِراَخ َوُه ْيِذ

هاور( .َذَه ُهَشَهَن اَذَه ُهَأَطْخَأ ْنِإ َو ،اَذَه ُهَشَهَن اَذَه ُهَأَطْخَأ ْنِإَف ، ُضا َرْعَ ْلْا ُراَغ ِّصلا

)يراخبلا

Artinya:

“Telah menceritakan pada kami Sodaqoh bin Fadhil, telah memberikan kabar kepadaku Yahya bin Sa‟id dari Sofyan, beliau bersabda: Telah menceritakan kepadaku bapak ku dari Mundzir dari Robi‟ bin Khusein dan Abdullah R.A, Beliau bersabda: Nabi SAW pernah membuat garis (gambar) persegi empat dan membuat suatu garis lagi di tengah-tengah sampai keluar dari batas(persegi empat), kemudian beliau membuat banyak garis kecil yang mengarah ke garis tengah dari sisi-sisi garis tepi, lalu beliau bersabda: Beginilah gambaran manusia. Garis persegi empat ini adalah ajal yang pasti bakal menimpanya, sedang garis yang keluar ini adalah angan-angannya, dan garis-garis kecil ini adalah berbagai cobaan dan musibah yang siap menghadangnya. Jika ia terbebas dari cobaan yang satu, pasti akan tertimpa cobaan lainnya,jika ia terbebas dari cobaan yang satunya lagi, pasti akan tertimpa cobaan lainnya lagi. (HR.Imam Bukhori)

b. Menggunakan jari tangan

َح

ْنَع ِزٌْ ِزَعْلاُدْبَع ُنْب ُدهمَحُم اَنَثهدَح .ُّي ِرٌَْب ُّزلا َدَمْحَأ وُبَأ اَنَثهدَح .ُدِقاهنلا َوٌرْمَع ًِْنَثهد

ٍكِلاَم ِنْب ِسَنَأ ْنَع ، ٍسَنَأ ِنْب ِرْكِب ًِْبَأ ِنْب ِاللهِدٌَْبُع الله ىهلَص الله ُل ْوُس َر َلاَق :َلاَق

َم" َمهلَس َو ِهٌَْلَع

همَض َو " َوُه َو اَنَأ ِةَماٌَِقْلا َم ْوٌَ َءاَج ،اَغُلْبَت ىهتَح ِنٌَْتٌَ ِراَج َلاَع ْن

)ملسم

هاور(

هَعِباَصَأ

Artinya:

“Telah menceritakan padaku Amrun dan Naqid. Telah menceritakan pada kami Abu Ahmad Zubair. Telah menceritakan pada kami Muhammad bin Abdul Aziz, dari Ubaidillah bin Abu Bakar bin Anas, dari Anas bin Malik r.a: Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa memelihara dua anak perempuan

(34)

sampai baligh, maka pada hari kiamat dia datang bersamaku,” beliau menggenggam jemarinya. (HR. Imam Muslim).

c. Menggunakan Kerikil

َن َرَبْخَأ ِر ِجاَهُمْلا ُنْب ُرٌِْشَب اَنَثهدَح ىٌَْحٌَ ُنْب ُد هلاَخ اَن َرَبْخَأ َو ,َلٌِْعاَمْسِإ ُنْب ُدهمَحُم اَنَثهدَح

ا

اَم َن ْو ُرْدَت ْلَه" :َمهلَس َو ِهٌَْلَع الله ىهلَص ًُِّبهنلا َلاَق :َلاَق .ِهٌِْبَأ ْنَع َةَدٌْ َرُب ُنْب الله ُدْبَع

َه ُلَثَم

ُلَمَ ْلْا َكاَذَه َلاَق .ُمَلْعَأ ُهُل ْوُس َر َو الله اوُلاَق ِنٌَْتاَصحب ىَم َر َو ؟ِهِذَه َو ِهِذ

ننس( .ِهْج َوْلا اَذَه ْنِم ٌبٌْ ِرَغ ٌنَسَح ٌثٌِْدَح اَذَه ىَسٌِْع وُبَأ َلاَق ."ُلَجَ ْلْا َكاَذَه َو

)يذمرتلا

Artinya :

“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isma‟il, dan telah memberi kabar kepada kami Khollad bin Yahya, telah menceritakan kepada kami Basyir ibn al-Muhajir, telah memberi kabar kepadaku Abdullah bin Buraidah dari Ayahnya, beliau berkata: “Rasulullah S.A.W bertanya kepada para sahabat, Tahukah kalian semua, apakah sesuatu ini? Rasulullah SAW sambil melemparkan dua kerikil, para sahabat menjawab, Allah dan Rasul-Nya lah yang lebih tahu, kemudian Rasulullah SAW bersabda Sesuatu ini adalah angan-angan dan ini adalah ajal”. Abu „Isa berkata: Ini hadits hasan yang nampak asing. (HR. At-Tirmidzi).

Dalam hadits-hadits Nabi SAW tersebut, penulis dapat memahami bahwa sudah tersirat mengenai manfaat media pembelajaran, diantaranya yakni ketika Nabi SAW menjelaskan ajarannya menggunakan media seperti gambar, kerikil, dan jari tangan. Dengan media tersebut, para sahabat menjadi lebih paham dengan apa yang disampaikan Nabi SAW. Secara lebih luas, ada banyak manfaat yang diperoleh dari menggunakan media pembelajaran dalam mengajar, diantaranya:

1. Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih

dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa untuk menguasai tujuan pengajaran yang lebih baik.

(35)

2. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga dalam memberikan materi pelajaran.

3. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan keterangan guru, tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. 4. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

5. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas.

6. Mengatasi keterbatasan ruang waktu dan daya indera seperti: terlalu

besar, terlalu kecil, gerak terlalu lambat, gerak terlalu cepat, peristiwa masa lalu, kompleks, dan konsep yang terlalu luas.

4. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar

Menurut Arief S. Sadirman, (2012: 29) mengemukakan kelebihan dan kelemahan media gambar sebagai berikut:

a. Kelebihan Media Gambar:

1) Sifatnya konkret: Gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

2) Gambar dapat mengatasi ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa kedalam kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut. Gambar dapat mengatasi hal tersebut.

3) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

4) Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalapahaman.

(36)

5) Harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.

b. Kelemahan Media Gambar:

1. Gambar hanya menekankan persepsi indra mata;

2. Gambar yang terlalu kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran: 3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

Gambar pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, kegiatan seni, pernyataan kreatif dan bercerita, bacaaan, melukis dan menggambar serta membantu mereka menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teksnya. Demikian pula pemahaman, pengertian mengenai kemasyarakatan bisa diperoleh dari gambar dan dalam situasi tertentu. Gambar merupakan sumber terbaik untuk belajar siswa sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan.

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Menurut Ahmad Sabri (2010: 31) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Menurut Skinner dalam Muhammad Yaumi (2013: 29) mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan dalam tingkahlaku sebagai akibat dari interaksi.

(37)

Menurut Slameto (2010: 2) Mengemukakan bahwa:

Belajar ialah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkahlaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Dari beberapa pendapat diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa balajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri orang yang balajar. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya. Perubahan tersebut dapat berupa sesuatu yang sama sekali baru atau penyempurnaan/ peningkatan dari hasil belajar yang telah diperoleh sebelumnya.

2. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern faktor yang ada diluar individu. a. Faktor-faktor intern

Dalam membicarakan faktor intern ini, akan dibahas menjadi tiga faktor, yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.

(38)

a) Faktor kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya/ bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya.

b) Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/ badan. Cacat itu dapat berupa buta, setengah buta, tuli, dan lain-lain.Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar.

2. Faktor Psikologis

Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong kedalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Fakto-faktor itu adalah inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan. a) Inteligensi

Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/ menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah.

(39)

b) Perhatian

Perhatian menurut Gazali dalam ( Slameto, 2010: 56) adalahkeaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa yang itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya.

c) Minat

Minat adalah kecendrungan untuk tetap memperhatikan dan mengenang beberapa keinginan. Keinginan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang.

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.

Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar, dapatlah diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yangdipelajari itu.

d) Bakat

Bakat adalah kemapuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sudah belajar atau berlatih. Bakat sangat mempengaruhi balajar siswa, jika bahan yang dipelajari

(40)

siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan ia lebih giat lagi dalam belajar.

e) Motif

Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berfikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yangberhubungan/ penunjang belajar. Motif-motif diatas dapat juga ditanamkan kepada diri siswa dengan cara memberikan latihan-latihan/ kebiasaan-kebiasaan yang kadang-kadang dipengaruhi oleh keadaan lingkungan.

f) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat/ fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.

g) Kesiapan

Kesiapan adalah kaesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

(41)

3. Faktor kelelahan

Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbulnya kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

Kelelahan baik secara jasmani maupun rohani dapat dihilangkan dengan cara sebagai berikut:

a. Tidur, b. Istirahat

c. Mengusahakan variasi dalam belajar, juga dalm bekerja d. Olahraga, rekreasi dan ibadah yang teratur

e. mengimbangi makan dengan makanan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.

b). Faktor-faktor ekstern

Faktor-faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah faktor masyarakat.

(42)

1. Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.

a) Cara orangtua mendidik

Cara orangtua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Bimbingan dan penyuluhan memegang peranan yang penting. Anak/siswa yang mengalami kesukaran-kesukaran dapat ditolong dengan memberikan bimbingan belajar yang sebaik-baiknya. Tentu saja keterlibatan orangtua akan sangaat mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut.

b) Relasi antara anggota keluarga

Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalahrelasi orangtua dengan anakanya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anaknya.

c) Suasana rumah

Suasana dimaksudkan sebagai situasi dan kejadian-kejadian yang sering terjadi didalam keluarga dimana anak berada dab belajar. Suasana rumah juga merupakan faktor yang penting yang tidak termasuk faktor disengaja. Suasana rumah yang gaduh/ ramai tidak akan emberi ketenangan kepada anak yang belajar. Agar anak dapat belajar dngan baik perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram.

(43)

d) Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan fasilitas belajar. Fasilitas belajar itu hanya terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.

2. Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, metode belajar

a) Metode mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara/ jalan yang harus ditempuh dalam mengajar. Mengajar itu sendiri adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang itu menerima, menguasai dan mengembangkannya.

Guru biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk dan fasif. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efesien dan efektif mungkin. b) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan

(44)

pelajaran itu. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar.

c) Relasi guru dan siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab, menyebabjan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara akti dalam belajar.

d) Metode belajar

Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Maka perlu belajar secara teratur setiap hari dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.

3. Faktor masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa dalam masyarakat. Pada uraian berikut ini penulis membahas tentang kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat, yang semuanya mempengaruhi belajar. a) Kegiatan siswa dalam masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian dalam kegiatan

(45)

masyarakat yang terlalu banyak, misalnya berorganisasi, kegiatan-kegiatan sosial, dan keagamaan, belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur waktunya.

b) Massa media

Yang termasuk dalam mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, biku-buku, dan lain-lain. Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa.

c) Teman bergaul

Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga.

Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orangtua dan pendidik harus cukup bijaksana (jangan terlalu ketat tetapi juga jangan lengah)

d) Bentuk-bentuk kehidupan masyarakat

Kehidupan masyarakat disekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjdi, suka mencuri dan empunyai kebiasaan yang tidak baik dan berpengaruh jelek terhadap yang berada disekitarnya. Perlu untuk

(46)

mengusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap anak/siswa sehingga dapat belajar dengan sebaik-baaiknya.

3. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

a. Penilaian Awal

Guru merefleks kembali ingatan siswa dengan cara memberikan pertanyaan tes lisan tentang materi yang telah dipelajarinya pada pertemuan sebelumnya. Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yang pertanyaan dan jawabannya atau pernyataannya atau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisan dan spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman pensekoran.

b. Proses Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran siswa ditunutun untuk mampu menguasai, memahami, dan memperatekkan materi yang diajarkan oleh guru. Apabila materi menyangkut masalah shalat, wudhu, tayammum maka siswa harus mempratekkannya. Tes praktik/perbuatan adalah teknik penilaian hasil belajar yang menuntut siswa mendemontrasikan

(47)

kemahirannya atau menampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjuk kerja.

Selain itu setelah guru selesai menjelaskan maka siswa diminta untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti atau sebaliknya guru bertanya kepada siswa untuk mengetahui peningkatan hasil belajarnya. Selain itu siswa juga diberi tugas tertulis. Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut siswa melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penilaian dengan penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penilaian dengan penugasan dapat berupa tugas atau proyek.

c. Penilaian Akhir

Setelah proese belajar mengajar selesai maka guru memberikan evaluasi/ ulangan kepada siswa. Macam-macam ulangan:

1) Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru secara periodik untuk menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan Harian merujuk pada indikator dari setiap KD. Bentuk Ulangan harian selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.

2) Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah

(48)

melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Bentuk Ulangan Tengah Semester selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.

3) Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester satu. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester satu. Ulangan akhir semester dapat berbentuk tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan pengamatan, tugas, produk.

4) Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap. Cakupan ulangan kenaikan kelas meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut. Ulangan kenaikan kelas dapat berbentuk tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan, pengamatan, tugas dan produk.

C. Pembelajaran Fiqih

1. Pengertian Pembelajaran Fiqih

Pembelajaran menurut Diyanti dan Mudjiyono (2008: 71) adalah aktivitas pendidik atau guru secara terprogram melalui desain instruksional

(49)

agar peserta didik dapat belajar secara aktif dan lebih menekankan pada sumber belajar yang secara efesien.

Fiqih menurut Muhammad Yusuf Musa (2014: 5) adalah mengetahui hukum-hukum Allah atas perbuatan mukallaf, baik itu wajib, haram, sunnah, makruh dan mubah.

Pembelajaran dalam pendidikan berasal dari kata instruction yang berarti pengajaran. Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut guru menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan.

Sedangkan pembelajaran Mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanamiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang fikih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari, serta fikih muamalah yang menyangkut pengenalan dan pemahaman sederhana mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam. Secara substansial mata pelajaran Fikih memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik.

Untuk mempraktikkan dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri

(50)

manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya ataupun lingkungannya.

2. Tujuan Pembelajaran Fiqih

Dalam undang-undang RI No. 20 tahun 2003 pasal 3 di sebutkan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Sedang pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali siswa agar dapat:

a) Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.

b) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan lingkungannya.

(51)

3. Materi Fiqih

Ruang lingkup materi mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi:

a). Fiqih ibadah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman tentang cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik, seperti: tata cara taharah, salat, puasa, zakat, dan ibadah haji. ( Yahya Abdul Wahid. 2008: 14)

b). Fiqih muamalah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.

4. Metode Pembelajaran Fiqih

Permasalahan yang sering dijumpai dalam pengajaran atau pembelajaran adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada siswa secara baik sehingga diperoleh hasil yang efektif dan efisien. Disamping masalah lainnya yang juga sering didapati adalah kurangnya perhatian guru agama terhadap variasi penggunaan metode mengajar dan upaya peningkatan mutu pengajaran secara baik. Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Oleh karena itu peranan metode pembelajaran sebagai alat untuk menciptakan proses belajar-mengajar dengan metode in diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar

(52)

siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Dengan kata lain tercipta interaksi edukatif.

Metode pembelajaran juga dapat diartikan sebagai cara yang dugunakan oleh guru untuk mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsung pembelajaran, dan penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif. Proses pembelajaran yang baik hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode mengajar secara bergantian atau saling bahu membahu satu sama lain. Berikut beberapa variasi metode yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran fiqih:

a. Metode ceramah, yaitu: guru memberikan penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu tertentu dan tempat tertentu pula. Metode ceramah ini pernah dilakukan oleh Rasulullah ketika turun wahyu yang memerintahkan untuk dakwah secara terang-terangan, seperti hadits berikut:

ِة ْزَح هْث ِزٌٍَْ ُس ََ ٌدٍِْعَس هْث خَجٍَْتُق بَىَث َدَح

ْهَع ،زَمُع هْث ِكِن بَمنْا ِدْجَع ْهَع ، ٌزٌْ ِزَج بَىَث َدَح ،َلبَق ،

"َهٍِْث َزْقَلأْا َكَو َزٍِْشَعرِذْوَأ ََ" ِخٌََلأا ِيِذٌَ ْتَن َشْوَأبَّمَن ،َلبَق َح َزٌْ َزٌُ ًِْثَأ ْهَع ،خَحْهَط هْث ىَس ُُْم

:ءازعشنا(

521

َس ََ ًٍَِْهَع ُالله ىَّهَص الله ُل ُُْس َربَعَد ،)

،َلبَقَف . ُّصَخ ََ ُّمَعَف ،ا ُُْعَمَتْجبَف ،بٍَِّسٌْ َزُق َمَه

َه ِم ْمُكِسَفْوَااَُذِقْوَأ ،ِتَعَك هْث ْح َزُم ًِْىَثبٌَ . ِربَّىنا َهِم ْمُكِسُفْوَأ اَُذِقْوَأ ،ْيَؤُن ْهِث ْتَعَك ًِْىَثبٌَ"

. ِربَّىنا

. ِربَّىنا َهِم ْمُكِسُفْوَأ اَُذِقْوَأ ،َمِشبٌَ ًِْىَثبٌَ

،ُخَمِط بَف بٌَ . ِربَّىنا َهِم ْمُكِسُفْوَأ اَُذِقْوُا ، ْتِهَطُمنْا ُدْجَع ًِْىَثبٌَ

ٍَُهِث بَس بًم ِح َر ْمُكَن َّنَأ َزٍَْغ .بَئٍَْش ِالله َهِم ْمُكَن َكَهْمَأ َلَ ًِّْوِإَف ، ِربَّىنا َهِم ِكِسُفْوَأ ْيِذِقْوَأ

" .بٍَِن َلَِجِث ب

)

مهسم ياَر

(

Artinya :

Menceritakan kepada kami Qutaibah ibn Sa‟id dan Zuhair ibn Harb, berkata, “Menceritakan kepada kami Jarir, dari „Abdul Malik ibn „Umair, dari Musa ibn Thalhah, dari Abu Hurairah, ia berkata, “Tatkala diturunkan ayat ini: “Dan peringatkanlah para kerabatmu

Gambar

Tabel I  :  Populasi penelitian ..............................................................
Tabel XIII  : Media gambar efektif digunakan untuk pembelajaran fiqih ... 75  Tabel XIV : Siswa bisa menggunakan media gambar tanpa bimbingan                     dari guru fiqih ......................................................................
gambar  yang  dapat  membantu  siswa  dalam  belajar  sehingga  dapat  meningkatkan hasil belajar secara optimal
Gambar dapat diartikan “tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan  dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada  kertas maupun lukisan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Judul Tesis : Perbandingan kualitas hidup anak palsi serebral yang mendapat terapi fisik lebih dari 10 bulan dengan kurang dari 10 bulan.. Nama Mahasiswa : Dewi Angreany

Penelitian ini digunakan untuk menentukan pengaturan faktor gurdi yang tepat untuk meminimalkan variabel respon gaya tekan, torsi, keausan tepi pahat dan kekasaran

Data yang dibutuhkan pada penelitian ini antara lain : Peta Rupa Bumi Indonesia Kota Surabaya, persebaran koordinat sumur bawah tanah Kota Surabaya, dan hasil analisis laboran

Patogenesis E. histolytica diyakini tergantung pada 2 mekanisme, yaitu kontak sel dan pemajanan toksin. Penelitian baru-baru ini telah menunjukkan bahwa kematian

Banyak strategi, teknik, metode dan bahan ajar digunakan dalam pembelajaran menulis teks negosiasi, namun kenyataannya Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) SMK Negeri 2 Ciamis yaitu 75

Tabel 24 Data hasil program simulasi uplink outer loop PC dengan masukan multipath profile dan kecepatan UE yang berbeda, serta 3 dB ≤ Eb/No ≤ 10 dB..

Bimbingan Rohani Islam oleh Ukm- Rumah Da‟i dalam Pembinaan Keagamaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Bandar lampung, dengan menggunakan model Majlis.. Ta‟lim

by using pictures to the fourth year students of elementary school in order to help the students master the vocabulary and to know how far the effectiveness