• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu bentuk komunikasi yang dilakukan baik secara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu bentuk komunikasi yang dilakukan baik secara"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan suatu bentuk komunikasi yang dilakukan baik secara lisan maupun tulisan berupa kata-kata, simbol, maupun isyarat untuk mempelajari hal-hal lain dalam kehidupan sehari-hari yang digunakan dalam masyarakat agar dapat dipahami dengan baik. Hurlock (1997: 176) menyatakan bahwa “Bahasa mencakup setiap sarana komunikasi dengan menyimbolkan pikiran dan perasaan untuk menyampaikan makna kepada orang lain”. Senada dengan Hurlock, Bloom dan Lahey (Lestari, 2007: 18) menyebutkan “Bahasa merupakan sebuah sistem yang diciptakan dan harus dipelajari oleh setiap generasi, bahasa bersipat alami dan natural”.

Kemampuan bahasa juga sangat dipengaruhi oleh faktor individu yaitu intelegensi, jenis kelamin, dan faktor lingkungan, dinyatakan oleh Hurlock (1997:

189) bahwa,

“Perbedaan individu dalam ukuran kosakata pada setiap tingkat usia adalah karena perbedaan kecerdasan, pengaruh lingkungan kesempatan belajar dan motivasi belajar. Selain itu bahasa seseorang sangat dipengaruhi oleh keterampilan akan kosakata yang dimilikinya”.

Salah satu indikator penguasaan bahasa adalah banyaknya kosakata yang dikuasai. Hal ini dikemukakan Tarigan (1993) bahwa, “Keterampilan berbahasa seseorang tergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya”.

Dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah anak mengenal berbagai bahasa. Selain bahasa pertama/ibu, dan bahasa nasional (Indonesia), anak-anak

(2)

mengenal juga bahasa asing. Salah satu bahasa asing yang diajarkan di TK adalah bahasa Inggris. Kemampuan anak untuk mengetahui dan menguasai bahasa Inggris menjadi kebutuhan untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat. Alwasiah (Lestari, 2007: 2) menyatakan,

“Peranan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di Indonesia yang berpungsi sebagai alat untuk membantu persaingan dan kerjasama di tataran global baik itu melalui pendidikan, perdagangan, pemamfaatan sainsdan teknologi serta kegiatan interaksi manusia lainnya”.

Melihat pentingnya, bahasa Inggris kini menjadi bahasa wajib kedua yang mesti dikuasai. Tentu menguasai bahasa Inggris diperlukan pengajaran lebih awal, untuk itu pembelajaran bahasa Inggris telah diterapkan mulai dari pendidikan TK sampai dengan pendidikan tinggi. Pembelajaran bahasa Inggris di TK diberikan sebagai pelajaran muatan lokal yaitu pemberian materi bahasa Inggris diluar kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan lingkungan sekitar.

Meskipun pembelajaran bahasa Inggris tidak secara eksplisit tertulis dalam Garis- Garis Besar Program Pembelajaran di TK, pembelajaran bahasa Inggris di TK berfungsi sebagai proses pengenalan bahasa Inggris (Hamied, 2004). Hal ini didukung oleh penelitian Eric H. Lennenberg (Santrock, 2007: 371) bahwa:

“Sebelum masa pubertas, daya pikir (otak) anak lebih lentur, sehingga akan memudahkan anak untuk belajar bahasa selain bahasa ibu (bahasa pertama) sedangkan setelah masa itu, pencapaiannya tidak maksimal”.

Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa pembelajaran bahasa Inggris di TK sudah mulai mendapat perhatian dan sudah mulai diterapkan, terlihat dengan adanya pemberian jam pelajaran bahasa Inggris dan guru khusus bahasa Inggris.

Namun demikian terdapat beberapa permasalahan dalam pembelajaran. Hasil wawancara dengan guru yang dilakukan penulis diketahui bahwa TK Merpati

(3)

menghadapi permasalahan dalam pembelajaran bahasa Inggris yang bersumber dari faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah masih kurangnya pemberian jam pembelajaran bahasa Inggris serta masih kurangnya tenaga guru pengajar bahasa Inggris yang profesional. Selain itu lingkungan sekolah yang kurang menunjang, terlihat masih kurangnya sumber atau buku-buku yang menunjang materi pembelajaran bahasa Inggris. Sedangkan faktor internal yang menghambat adalah dari dalam diri anak yang ditunjukan dalam kemampuan mengucapkan kata-kata bahasa Inggris dan penguasaan kosakata anak masih sulit.

Penelitian terdahulu mengenai kemampuan bahasa Inggris anak TK antara lain Pengaruh Pengunaan Media Flash Card Terhadap Perbendaharan Kosakata Bahasa Inggris Anak TK Laboratorium Percontohan UPI oleh Nia Lestari S, (2007). Hasil penelitiannya menunjukan dengan adanya flash card di dalam proses pembelajaran, maka tingkat perkembangan media yang digunakan sebagai alat bantu mengajar semakin tinggi dan berpengaruh terhadap peningkatan pembendaharan kosakata bahasa Inggris anak kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI. Penelitian lain yaitu Santi Novianti (2007) dengan judul Efektivitas Metode Bercerita Bergambar dengan Buku dalam Meningkatkan penguasaan Kosakata Bahasa Inggris untuk Anak TK. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa melalui pengujian stastistik, metode bercerita menggunakan media buku cerita bergambar dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris untuk anak TK secara signifikan.

Berdasarkan hasil dari penelitian-penelitian tersebut belum tergambar secara jelas tentang perbedaan kemampuan bahasa Inggris antara anak laki-laki

(4)

dan perempuan. Dalam perkembangan bahasa ada faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah faktor jenis kelamin, dimana anak perempuan melebihi anak laki-laki dalam kemampuan verbal (berbahasa), berpikir divergen verbal (Stanley dalam Munandar, 2009). Anak perempuan melebihi anak laki-laki dalam berbahasa dan anak perempuan lebih dulu mampu berbicara daripada anak laki-laki dan kamus kosakatanya lebih banyak dari anak laki-laki (Hurlock, 1997:186). Keterampilan kosakata ini sangat mempengaruhi terhadap kemampuan berbahasa dimana semakin banyaknya kosakata yang dikuasai anak semakin baik pula kemampuan berbahasa.

Dilatar belakangi hasil penelitian-penelitian tersebut peneliti bertujuan untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris anak TK ditinjau dari jenis kelamin.

B. Batasan Masalah

1. Batasan Konseptual Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris

Penguasan kosakata bahasa Inggris anak TK adalah kemampuan penguasaan kosakata bahasa inggris dan pemahaman arti kosakata kurang lebih sebanyak 30 kata.

2. Batasan Kontekstual

Penelitian ini akan dilakukan pada anak-anak TK Merpati, Cihaurbeti, Ciamis. TK Merpati sudah menerapkan pembelajaran bahasa Inggris pada hari yang telah dijadwalkan. Pelajaran bahasa Inggris yang diajarkan menekankan pada penguasaan kosakata bahas Inggris. Jumlah siswa yang dijadikan populasi adalah seluruh siswa sebanyak 32 anak.

(5)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kemampuan bahasa Inggris anak laki-laki TK Merpati?

2. Bagaimana kemampuan bahasa Inggris anak perempuan TK Merpati?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan bahasa Inggris anak laki-laki dan perempuan TK Merpati?

D. Tujuan Penelitian

Melihat permasalahan diatas tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendapatkan gambaran kemampuan bahasa Inggris anak laki-laki TK Merpati.

2. Mendapatkan gambaran kemampuan bahasa Inggris anak perempuan TK Merpati.

3. Untuk mengetahui ada dan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan bahasa Inggris anak laki-laki dan perempuan TK Merpati.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak antara lain:

1. Bagi guru

a. Meningkatkan pemahaman guru tentang pentingnya pembelajaran bahasa Inggris untuk anak sejak dini.

(6)

b. Sebagai perbaikan bagi guru dalam kegiatan pembelajaran kosakata bahasa Inggris sehingga diharapkan meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris.

2. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan dan mengetahui kemampuan bahasa Inggris ditinjau dari perbedaan jenis kelamin antara anak laki-laki dan perempuan.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam penelitian selanjutnya.

4. Bagi Lembaga Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi kontribusi positif kepada lembaga penyelenggara pendidikan khususnya TK untuk melihat akan penting dan manfaat memberikan pembelajaran bahasa Inggris di TK.

F. Asumsi Penelitian

Penelitian ini didasarkan pada pemikiran-pemikiran pokok sebagai berikut:

1. Seorang anak mempunyai kemampuan dasar dalam dirinya akan hal berbicara dan berbahasa.

2. Pembelajaran bahasa Inggris sangat penting diberikan pada anak usia dini, untuk memfasilitasi potesi anak dalam kemampuan berbahasa untuk kemampuan dasar pada pendidikan selanjutnya.

3. Perbedaan individual dalam ukuran kosakata pada setiap tingkat usia rata- rata anak perempuan memiliki kosakata yang lebih luas ketimbang anak laki-laki (Hurlock: 1996).

(7)

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

HO : µ = ߤ2

HO : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan bahasa Inggris anak laki-laki dan kemampuan bahasa Inggris anak perempuan TK Merpati.

Ha : µ1 ≠ ߤ2

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan bahasa Inggris anak laki-laki dan kemampuan bahasa Inggris anak perempuan TK Merpati.

Hipotesis akan diuji pada:

α : 0,05 (tingkat kepercayaan sebesar 95%)

H. Metode, populasi dan Lokasi 1. Metode Penelitian

Penelitian ini mengunakan metode expost facto yang lebih ke studi komparatif yaitu meneliti sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang atau dilaksanakan) oleh peneliti (Syaodih. 2005).

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi terstruktur, untuk mendapatkan hasil yang akurat maka instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala dengan ya dan tidak, jawaban setiap item instrumen menggunakan penilaian cek list (√) pada setiap lembaran jawaban.

(8)

Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji parametik melalui bantuan sofware SPSS versi 12.

2. Lokasi Penelitian dan Populasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Merpati yang berlokasi di dusun Nanggerang desa Sukasetia Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis.

TK Merpati ini menjadi populasi penelitian dimana populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek (Sugiyono 2008:80). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan murid Taman Kanak-kanak Merpati dengan jumlah 32 orang anak. Penelitian akan dilakukan terhadap keseluruhan populasi tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Tahap pertama pengguna admin untuk memasukkan data gardu, dimana dalam penginputan tersebut data yang dimasukkan adalah wilayah, nama gardu dan keterangan seperti

Pendeskripsian kualitas relasi lebih detail setelah dilakukan uji beda, maka dikatakan bahwa kualitas relasi antara yang dihasilkan menunjukkan perbedaan yang dianggap

Sehingga rancangan antena yang dibuat dalam penelitian ini adalah antena mikrostrip segiempat susun empat elemen, dengan pencatuan paralel yang simetris menggunakan saluran

Pada 28 Jun 2005, saya edarkan lembaran kerja kepada semua murid dalam kelas SBT Matematik Tahun 4A manakala untuk Otin, saya memberi satu latihan khas yang mana murid-murid

Seperti yang dilakukan Torabika dalam film Filosofi Kopi, Torabika yang menjadi sponsor utama dalam film ini membantu dalam hal keuangan produksi film dan juga

Pada perekrutan atlet dayung di puslatda ini masih secara manual, sehingga membuat para pengurus puslatda kesulitan untuk mengetahui perkembangan dan asal dari

Tungkai di bentuk oleh tulang atas atau paha (os femoris/femur), sedangkan tungkai bawah terdiri dari tulang kering (os Tibia) dan betis serta tulang kaki, sedangkan gelang

Subelemen dari aktivitas yang diperlukan untuk terselenggaranya program terdistribusi kedalam tiga sektor pada matriks driver power-dependence (Gambar 35). Pendidikan dan