• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESALAHAN PENGGUNAAN TEMO II DESUKA MAHASISWA UNIVERSITAS UDAYANA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESALAHAN PENGGUNAAN TEMO II DESUKA MAHASISWA UNIVERSITAS UDAYANA."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Kesalahan yang terjadi pada data 1 adalah kesalahan interlingual, yaitu digunakannya verba atsumaru ‘mengumpulkan’ untuk kata mengumpulkan tugas dan frasa ~shitemo ii desuka ‘bolehkah …’ untuk meminta sesuatu. Dalam bahasa Jepang, untuk mengungkapkan kata yang berarti mengumpulkan tugas adalah dashimasu ‘mengeluarkan’, meskipun secara harfiah kata tersebut berarti mengeluarkan, akan tetapi jika disandingkan dengan kata seperti shukudai ‘pekerjaan rumah’ maka kata shukudai wo dashimasu akan berarti ‘mengumpulkan tugas’.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2015), Kuta, Bali, INDONESIA, 29 – 30 Oktober 2015

KESALAHAN PENGGUNAAN

~ TE MO II DESUKA

MAHASISWA SASTRA JEPANG UNIVERSITAS UDAYANA

N.P.L. Wedayanti

Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Udayana Email : l_wedayanti@yahoo.co.jp

P-PNL-114

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggambarkan dengan jelas suatu hal/fenomena, sekaligus menerangkan hubungan, menentukan prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Populasi penelitian ini adalah kesalahan berbahasa dalam tes tertulis pembelajar bahasa Jepang di Universitas Udayana semester enam tahun 2015. Sumber data primer dari penelitian ini adalah jawaban dari kuisioner yang disebarkan kepada 60 orang mahasiswa.

Kesimpulan

Dari kelima data yang dianalisis, sebagian besar kesalahan yang terjadi adalah kesalahbentukkan (misformation). Kesalahbentukkan sebagai kesalahan yang paling berat dikarenakan kesalahbentukkan melingkupi kesalahan pemilihan kosakata, kesalahan penggunaan tatabahasa, kesalahan penggunaan partikel, dan kesalahpahaman mahasiswa terhadap konsep sistem bahasa bahasa Jepang. Sebagian besar responden menggunakan bentuk ~te mo ii desu dengan produktif karena makna bentuk ~te mo ii desu

yang diterjemahkan langsung sebagai cara untuk meminta ijin. Hal-hal tersebut terjadi karena adanya overgeneralisasi oleh mahasiswa terhadap tata bahasa bahasa Jepang dan makna kosakatanya. Kekurangpahaman mahasiswa terhadap bahasa target membawa banyak kekurangan dalam penguasaannya. Faktor transfer budaya yang tidak sempurna juga mewarnai kesalahan-kesalahan berbahasa mahasiswa

Daftar Pustaka

Juaningsih, Juju. 2010. Analisis Kesalahan Bahasa Jepang Dilihat Dari

Latar Belakang Cara Pemerolehan Bahasanya. Seminar Gakkai

Korwil Jabar.

Mahsun,M.S.2005.Metode Penelitian Bahasa.Jakarta:Rajawali Pers.

Nugraha, Tri Setya. 2001. Kesalahan-kesalahan Berbahasa Indonesia Pembelajar

Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing : Sebuah Penelitian

Pendahuluan. Jurnal Penelitian Lembaga Penelitian Universitas Sanata

Darma.

Prasetya, Ika Wahyu, dkk. 2013. Analisis Kesalahan Berbahasa Tuturan Mahasiswa dalam Seminar Proposal Skripsi Mahasiswa. Jurnal Pancaran, Vol.2, No. 2.

Sudipa, I Nengah. 2012. Pengaruh Negatif Sintaksis dan Semantik Bahasa Indonesia pada Bahasa Inggris Tulis Mahasiswa di Bali. Jurnal Pustaka Volume XII, No. 1.

Tarigan, Henry Guntur. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan B erbahasa. Bandung : Penerbit Angkasa.

_____. 1989. Pengajaran Remedi Bahasa: Suatu Penelitian

Kepustakaan. Jakarta: Depdikbud.

Ucapan Terima Kasih

Penulis menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Udayana, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universita Udayana, dan Dekan Fakultas Sastra dan Budaya atas dukungan serta bantuan Dana PNPB sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Semoga penelitian ini dapat memberi sumbangan ilmiah khususnya bagi bidang pengajaran bahasa asing.

Pendahuluan

Pembelajaran bahasa asing, sebagai bahasa kedua, yang dilakukan setelah dewasa kerap menemui kesulitan karena sistem bahasa ibu telah tertanam dalam di otak pembelajar bahasa kedua tersebut. Orientasi idealis penelitian ini adalah teridentifikasinya kesalahan-kesalahan berbahasa mahasiswa, sehingga dapat dengan segera dievaluasi dan ditemukan langkah-langkah untuk memperbaiki kesalahan tersebut sebagai solusi konkrit bagi proses pembelajaran bahasa Jepang, di Universitas Udayana.

Dalam pembelajaran bahasa, Tarigan (2009: 14) menyatakan bahwa kesalahan berbahasa sering dijumpai tidak hanya oleh pembelajar bahasa kedua sebagai bahasa asing, tetapi juga oleh pembelajar bahasa pertama. Menurut Tarigan, berkaitan dengan istilah kesalahan berbahasa, terdapat dua istilah yang memiliki makna yang hampir sama, yaitu kesalahan dan kekeliruan. Kesalahan berbahasa menurutnya adalah penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa tersebut, sedangkan kekeliruan berbahasa didefinisikan sebagai penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa tersebut namun tidak dipandang sebagai pelanggaran berbahasa (Tarigan, 1997:70). Nurhadi (dalam Indihadi, 2009 7--8) juga memberikan empat kategori taksonomi kesalahan berbahasa yaitu taksonomi kategori linguistik, taksonomi kategori strategi performansi, taksonomi kategori komparatif, dan taksonomi kategori efek komunikasi.

Hasil dan Pembahasan

Analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu, data diklasifikasikan berdasarkan jenis kesalahan, setelah terpilah, kemudian dianalisis kalimat-kalimat yang dibuat tersebut dibandingkan dengan kalimat dalam bahasa Jepang yang seharusnya. Dari kalimat-kalimat yang salah tersebut, dicari kalimat-kalimat yang memiliki kesalahan sama atau mirip dan kemudian dianalisis penyebab kesalahannya. Kalimat bahasa Jepang tersebut dibandingkan dengan kalimat bahasa Jepang dari data secara langsung sehingga akan terlihat kesalahan-kesalahan yang ada dengan lebih jelas.

Berikut adalah analisis dari data yang secara kuantitas merupakan kesalahan terbanyak yang dilakukan mahasiswa.

(Data 1) Sensei, sumimasen, kono shukudai wo atsumaru jikan wa ninichi enchou shitemo ii desuka.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu perlu dikaji bagaimana peran serta komite sekolah dalam: (1) memberi per- per- timbangan ( advisory agency )?, (2) mendukung layanan pendidikan (supporting agency),

Jadi ya menunggu umurnya sama ya,” kata Pak Kemplu seperti orang tanpa dosa.” Tuturan tersebut menjelaskan bahwa tokoh Kemplu telah melakukan pelanggaran prinsip kerja sama

Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Blitar mempunyai tugas pokok : melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan

Dari variabel-variabel yang dinilai dalam penelitian ini (usia, tingkat pendidikan, jumlah sumber informasi, serta sumber informasi paling berkesan), terdapat perbedaan

Konflik peran antara tuntutan pekerjaan dan tuntutan rumah tangga sering dihadapi oleh wanita bekerja. Adanya work-family conflict yang dihadapi oleh wanita bekerja mempunyai

Departemen Kesehatan telah menetapkan 10 program unggulan dalam upaya mencapai Indonesia Sehat 2010,salah satunya adalah Keselamatan dan Kesehatan

14 Berdasarkan percobaan yang dilakukan untuk mendeskriminasi ukuran suatu benda dengan menggunakan bagian tubuh yaitu jari tangan dan lengan bawah dan menggunakan ukuran

Penelitian yang dilaksanakan di SMPN 10 Bengkulu Utara bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan literasi matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran